BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1. Kualitas DNA total Udang Jari (Metapenaeus elegans De Man, 1907) Hasil. Tangkapan dari Laguna Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mengekstraksi DNA dari dari beberapa spesimen herbarium Rafflesia arnoldii

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

4.1. Alat dan Bahan Penelitian a. Alat Penelitian. No. URAIAN ALAT. A. Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

III. Bahan dan Metode

Asam Asetat Glacial = 5,7 ml EDTA 0,5 M ph 8.0 = 10 ml Aquades ditambahkan hingga volume larutan 100 ml

VISUALISASI HASIL PCR DENGAN METODE PCR LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG PADA SAMPEL BAKTERI Pseudomonas fluorescens dan Ralstonia solanacearum

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

II. BAHAN DAN METODE. Betina BEST BB NB RB. Nirwana BN NN RN. Red NIFI BR NR RR

BAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap

BAB 4. METODE PENELITIAN

Pembuatan Media Kultur Bakteri Pemanenan sel bakteri. Isolasi DNA kromosom bakteri. Kloning DNA

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2014 di Green

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

Lampiran 1 Ekstraksi dan isolasi DNA dengan metode GeneAid

1 0,53 0,59 2 0,3 0,2 3 0,02 0,02 4 0,04 0,04 5 0,3 0,3 Ilustrasi rangkaian isolasi DNA tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Institute of Human Virology and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan metode

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Tabel 1. Jumah Sampel Darah Ternak Sapi Indonesia Ternak n Asal Sapi Bali 2 4

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE. Materi

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan teknik PCR;

BAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini

3. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kuantitas dan Kualitas DNA Udang Jari Hasil Isolasi

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 1. Sampel Darah Sapi Perah dan Sapi Pedaging yang Digunakan No. Bangsa Sapi Jenis Kelamin

Pengujian DNA, Prinsip Umum

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode

II. BAHAN DAN METODE

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel. Penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat lima tahapan penelitian yang dilakukan yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan diawali dengan preparasi alat dan bahan untuk sampling

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian dasar yang. dilakukan dengan metode deskriptif (Nazir, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE. Tempat pengambilan sampel daun jati (Tectona grandis Linn. f.) dilakukan di

Lampiran 1. Bagan prosedur isolasi DNA

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Kota Padang Sumatera Barat pada bulan Oktober Amplifikasi gen Growth

BAB III BAHAN DAN METODE

Laporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose

METODE. Materi. Tabel 1. Jumlah Sampel DNA yang Digunakan dan Asal Pengambilan Sampel Darah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE A. Jenis Penelitian B. Populasi dan Sampel C. Waktu dan Lokasi Penelitian D. Alat dan Bahan Rizki Indah Permata Sari,2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Sampel Pengambilan Sampel Ekstraksi DNA Primer

3 Metodologi Penelitian

Deteksi DNA Seara Visual Dengan Teknik Elektroforesis

Laporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menidentifikasi gen angiotensin converting enzyme (ACE)

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

The Genetic Fingerprint (Sidikjari Genetik)

TATA CARA PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Laboratorium Biologi Molekuler, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Lampiran 1. DATA SHEET : RIBAVIRIN (Bertrand 2000 dalam McEvoy 2005)

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan 2 sampel yaitu kultivar pisang Mas Kirana dan pisang Agung

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Sampel yang digunakan dalam penelitian

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER Oleh: Ixora Sartika M ISOLASI DNA PLASMID

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK MUTAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) HASIL PERLAKUAN MUTAGEN KOLKISIN BERDASARKAN PENANDA MOLEKULER RAPD

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PRAKTIKUM ISOLASI DNA DAN TEKNIK PCR

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Alat Bahan

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA GENETIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode

Pengambilan sampel tanah dari lahan tambang timah di Belitung. Isolasi bakteri pengoksidasi besi dan sulfur. Pemurnian isolat bakteri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7 individu udang Jari yang diambil dari Segara Anakan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Analisis molekuler dilakukan terhadap DNA mitokondria menggunakan metode RFLP dengan enzim restriksi Hind III. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni September 2014. Sampel udang Jari diambil di laguna Segara Anakan, Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Analisis molekuler akan dilakukan di laboratorium Genetika dan Biologi Molekuler Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 3.3 Variabel Penelitian Variabel dari penelitian ini yaitu: 1. Variabel bebas: enzim restriksi Hind III. 2. Variabel terikat: pola pemotongan oleh enzim restriksi Hind III terhadap DNA mitokondria. 3. Variabel terkendali: spesimen udang Jari di Segara Anakan Kabupaten Cilacap jawa Tengah. 34

35 3.4 Alat dan Bahan 3.4.1 Alat Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain: vortex, hot plate and stirer, centrifuge, microtube, micropastle, sarung tangan, masker, tabung ependorf 1,5 ml, tabung PCR, alat elektroforesis, UV transiluminator, spektrofotometer, mesin PCR, dan freezer. 3.4.2 Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain spesimen udang Jari bagian ekor dan kaki jalan, alkohol 70%, larutan lysis buffer (10 mm Tris-HCl ph 7.5, 125 mm NaCl, 10 mm EDTA ph 7.5, 0,5% SDS, 4 M urea), TE buffer, larutan NaCl, isopropanol, etanol 70%, PCR mix, TBE buffer 1x, gel agarose 0,8%-2%, aquabides, loading dye, ethidium bromide, primer COIL dan COIH dan enzim restriksi Hind III. 3.5 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu: 1. Tahap persiapan, yaitu tahap yang meliputi pengambilan sampel udang Jari di Segara Anakan, pembuatan larutan ekstraksi, dan penyiapan alat dan bahan untuk amplifikasi PCR dan elektroforesis. 2. Tahap pelaksanaan, yaitu tahap yang meliputi isolasi DNA, pengukuran kuantitas DNA genom dengan spektrofotometer, pengukuran kualitas

36 DNA genom dengan elektroforesis, amplifikasi DNA mitokondria dengan PCR, dan pemotongan DNA target dengan enzim restriksi Hind III. 3. Tahap pengambilan data, yaitu meliputi konsentrasi DNA genom hasil isolasi (µg/ml), kemurnian DNA genom hasil isolasi (A260/A280), ukuran DNA genom hasil isolasi (bp), ukuran DNA mitokondria hasil amplifikasi dengan PCR (bp), ukuran DNA mitokondria hasil pemotongan enzim restriksi (bp) dan tipe haplotipe DNA mitokondria hasil pemotongan enzim restriksi Hind III (tipe A, tipe B, tipe C dan seterusnya). 3.5.1 Isolasi DNA Sumber DNA pada udang Jari adalah bagian ekor dan kaki jalan dan ekor seberat 20-25 mg. Isolasi DNA menggunakan metode yang digunakan oleh Tamayo (2006) untuk udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang dimodifikasi. Sampel organ kaki jalan dan ekor diambil seberat 20-25 mg dimasukkan dalam tabung ependorf, lalu ditambahkan nitrogen cair untuk penggerusan sampel agar dapat hancur. Ditambahkan dengan 300 ul TE buffer untuk menghilangkan etanol. Dibuang kembali TE buffer, dan ditambahkan 650 ul lysis buffer, 8 ul Proteinase K dan 30 ul SDS 20% (1 sampel) dan diinkubasi dalam inkubator pada suhu 50 0 C selama 14-16 jam. Selanjutnya ditambahkan 350 ul larutan NaCl, divortex selama 10 menit. Sampel disentrifus pada 12.000 rpm selama 10 menit. Diambil supernatan dan dipindahkan ke tabung eppendorf 2 ml yang baru. Ditambahkan 1 ml isopropanol pada setiap tabung eppendorf 2 ml, dicampurkan dan disentrifus pada 12.000 rpm

37 selama 10 menit. Dibuang supernatan dan ditambahkan 250 ul etanol 70% ke dalam tabung berisi pelet, lalu disentrifugasi pada 12.000 rpm selama 5 menit. Dibuang etanol serta dikeringkan pelet DNA. Dilarutkan pelet dengan 50 ul TE buffer. Kemudian diencerkan sesuai konsentrasi yang diperlukan untuk langkah amplifikasi dengan mesin PCR. Terakhir, disimpan pada suhu 4 0 C atau -70 0 C. 3.5.2 Pengukuran Kuantitas DNA dengan Spektrofotometer Prinsip kerja spektrofotometer adalah iradiasi sinar UV yang diserap oleh nukleotida dalam larutan. Kemurnian DNA dilihat dengan membagi nilai OD260 dengan OD280. DNA isolat dikatakan murni jika rasio kedua OD tersebut berkisar antara 1,8-2,0. Jika nilai rasio <1,8 atau >2,0 maka isolat DNA tidak murni dan kemungkinan mengandung kontaminasi berupa larutan fenol, protein, ataupun jumlah DNA terlarut sangat sedikit. Pertama, pengukuran dilakukan dengan 500 µl aquades pada tabung cuvet. Alat spektrofotometer dihidupkan, ditekan tombol DNA/RNA, kemudian ditekan tombol ENTER dan pilih OK. Kemudian, cuvet diletakkan di dalam spektrofotometer dan ditekan tombol READ BLANK. Jika, hasil pembacaan 0,00 maka cuvet dapat digunakan, jika tidak maka masih terdapat kontaminasi pada cuvet dan harus dibersihka terlebih dahulu. Dibuang kembali aquades didalam cuvet. Kedua, pengukuran kemurnian DNA dengan mencampurkan 2 µl DNA dengan 400 µl aquades kedalam tabung cuvet. Dimasukkan kedalam alat

38 spektrofotometer dan ditekan tombol READ SAMPLE. Dicatat data konsentrasi dan juga kemurnian hasil pengukuran.. 3.5.3 Amplifikasi DNA Mitokondria Urutan DNA mitokondria target diamplifikasi menggunakan metode Jackson dan Bert (2004) yang dimodifikasi. Komposisi reaksi PCR dalam 1 tabung PCR yaitu; 7,5 µl PCR mix (Intron), 1 µl DNA isolat, 1,5 µl primer COIL, 1,5 µl primer COIH dan ditambahkan ddh 2 O hingga volume total 1 tabung PCR 15 µl. Reaksi amplifikasi pada mesin PCR dibagi menjadi 3 tahapan; pertama, 1 siklus predenaturasi pada suhu 94º C selama 3 menit. Kedua, dilanjutkan 35 siklus denaturasi pada suhu 94º C selama 20 detik, penempelan pada suhu 44º C selama 30 detik, pemanjangan pada suhu 72º C selama 90 detik. Ketiga, 1 siklus pemanjangan akhir pada suhu 72º C selama 7 menit. Kemudian, dipindahkan sampel ke dalam freezer -70 0 C atau 4 0 C. DNA amplikon hasil PCR kemudian dielektroforesis. Jika hasil visualisasi DNA berkualitas bagus (pita DNA terlihat jelas, tidak membentuk smear), maka dilanjutkan pada tahap pemotongan DNA target oleh enzim restriksi Hind III. Jika tidak bagus (pita DNA tidak terlihat jelas, terdapat smear), maka hasil visualisasi dianalisis untuk diperbaiki pada tahapan yang belum sempurna. Pemotongan dengan enzim restriksi Hind III dilakukan sesuai protokol yang disarankan pihak yang mengeluarkan produk enzim restriksi (Promega) Volume total 50 µl terdiri dari 40,75 µl ddh 2 O, 5 µl RE 10X buffer, 0,5 µl

39 Acetylated BSA 10µg/µl, 2,5 µl DNA 1µg/µl dan 1,25 µl enzim restriksi HindIII 10U/µl. Campuran tersebut kemudian diinkubasi pada suhu 37º C selama 4 jam. 3.5.4 Elektroforesis Elektroforesis merupakan suatu metode pemisahan molekul bermuatan dengan menggunakan medan listrik (elektro) dan matriks penyangga berpori (foresis). Pemisahan molekul berdasarkan muatan, bentuk dan ukuran. DNA genom hasil isolat, DNA mitokondria hasil amplifikasi dan DNA mitokondria hasil pemotongan oleh enzim restriksi merupakan molekul yang bermuatan negatif, sehingga dapat dipisahkan dengan menggunakan metode elektroforesis. Metode elektroforesis dilakukan dengan membuat gel agarose (TBE 1x dan agarose). Campuran tersebut dipanaskan diatas hot plate and stirer hingga mendidih. Kemudian dituangkan dalam cetakan elektroforesis, dipasang sisir dan diletakkan kedalam alat elektroforesis. Selanjutnya, TBE buffer dituangkan kedalam alat elektroforesis sampai tanda batas atau sampai gel agarose tenggelam. Gel agarose yang digunakan untuk DNA hasil isolasi adalah gel agarose 0,8%, untuk DNA hasil amplifikasi adalah 1% dan untuk hasil restriksi 2%. Dicampurkan 3 µl DNA hasil isolasi dengan 1 µl loading dye, lalu dimasukkan ke dalam sumuran dan marker sebanyak 3 µl. Untuk DNA hasil amplifikasi dan restriksi dimasukkan 3 ul ke dalam sumuran gel elektroforesis.. Running untuk DNA hasil isolasi, amplifikasi ataupun restriksi diatur pada tegangan 60 V selama 70 menit.

40 Hasil elektroforesis kemudian dilihat dengan menggunakan alat UV transiluminator. Gel agarose direndam terlebih dahulu didalam ethidium bromide selama 15 menit. Kemudian gel agarose dimasukkan kedalam alat UV transiluminator. Dihidupkan alat UV transiluminator dan komputer, lalu dibuka program gel doc pada dekstop komputer. Ditekan tombol UV pada alat UV transiluminator. Disimpan gambar hasil pembacaan pada komputer untuk dianalisis. 3.5.5 Analisis Data Jenis data yang didapatkan dari penelitian ini adalah data deskriptif yang meliputi: 1. Konsentrasi (µg/ml) dan kemurnian (A260/A280) DNA genom udang Jari hasil isolasi menggunakan alat spektrofotometer. 2. Ukuran DNA genom (bp) hasil isolasi. 3. Ukuran DNA mitokondria (bp) hasil amplifikasi menggunakan mesin PCR dengan primer COIL-COIH. 4. Ukuran DNA mitokondria (bp) hasil pemotongan menggunakan enzim restriksi Hind III. 5. Pola haplotipe DNA mitokondria oleh enzim restriksi Hind III (polimorfik atau monomorfik).