MARKET OUTLOOK Pengaruh Pengurangan Stimulus The Fed Pada Ekonomi Global

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Samsul, 2006:43). Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3%

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa untuk memelihara kesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN nilai tukar rupiah jatuh sekitar 15 persen (Hussein: 2014). Nilai tukar rupiah

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

BAB V PEMBAHASAN. Wenny (2011) yang menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan rata-rata

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Fed Lift-Off Diduga Tertunda

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. terkuat di dunia, dan memberikan kontribusi sekitar 20-30% dari perputaran

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan kegiatan investasi telah mengalami kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor

BAB I PENDAHULUAN. lalu, Federal Reserve (bank sentral Amerika) dan bank sentral dari negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. arus modal dunia yang dipengaruhi oleh berakhirnya era quantitative easing (QE)

Ringkasan eksekutif: Penyesuaian berlanjut

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan terintegrasi dengan adanya teknologi canggih. Perkembangan teknologi

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PRUlink Quarterly Newsletter

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya masalah ekonomi itu adalah tentang bagaimana manusia

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan ekonomi, baik perkembangan ekonomi domestik

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

Monthly Market Update

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017

Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian -

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak sumber daya alam dan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014

BAB I PENDAHULUAN. institution) sendiri mempunyai peran yang sangat penting bagi perkembangan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

GLOBAL OUTLOOK 4 DECEMBER 2017

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

CARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terintegrasinya ekonomi domestik dengan ekonomi dunia membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri manufaktur mengalami kenaikan 9,37% sejak awal tahun hingga 2

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

GLOBAL OUTLOOK 1 NOVEMBER 2017

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan masing-masing sebesar 3,2 persen dan 3,0 persen.

Kinerja CENTURY PRO FIXED

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

GLOBAL OUTLOOK 1 NOVEMBER 2017

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara emerging economy. berkembang pembangunan ekonomi dan penerapan demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Rasio Likuiditas Pada Pt. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten, Tbk (Bank BJB) Periode

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses

Ringkasan eksekutif: Tekanan meningkat

BAB I PENDAHULUAN. dari penelitian yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengaruh. manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Modal memegang peranan penting dalam perusahaan untuk pembiayaan

Juni 2017 RESEARCH TEAM

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

Transkripsi:

MARKET OUTLOOK Pengaruh Pengurangan Stimulus The Fed Pada Ekonomi Global Bulan Mei 2013 lalu market dikejutkan oleh pernyataan dari ketua The Fed Ben Bernanke, mengenai kelangsungan dari program quantitative easing tahap III yang dijalankan. Bernanke menyatakan bahwa QE akan dikurangi bahkan dihentikan bilamana kondisi ekonomi memungkinkan pada tingkat pengangguran dilevel 7%. Pernyataan ini membuat reaksi cukup besar dimana pasar saham terutama di negara-negara berkembang mengalami penurunan cukup tajam. Quantitative Easing (QE) adalah alat moneter yang digunakan oleh the Fed untuk membantu mendorong aktivitas ekonomi. Melalui keputusan dalam rapat Desember 2012 lalu, The Fed mengucurkan $85 miliar per bulan untuk membeli obligasi pemerintah AS dan sekuritas KPR (Mortgage Backed Securities). Dan dampak penuh kebijakan moneter seperti itu memang masih diperdebatkan. Sebagai alat moneter, QE tidak secara langsung menciptakan lapangan kerja atau menambah aktivitas ekonomi. Cara kerja QE diantaranya dengan menyuntikkan likuiditas untuk memperkuat neraca bank dengan mengurangi risiko kredit macet di sektor properti, kemudian mendorong harga aset, seperti perumahan dan saham. Hal ini menambah kepercayaan konsumen dan bisnis, yang pada akhirnya turut meningkatkan pembelanjaan konsumen dan investasi bisnis, dua kondisi yang dibutuhkan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan aktivitas ekonomi. Namun, efek samping dari kebijakan seperti itu adalah hanya lebih menguntungkan kalangan atas dibandingkan kelas pekerja. Kenaikan harga aset, baik saham maupun rumah, secara langsung menguntungkan kalangan yang punya modal untuk investasi. Bagi orang yang mengandalkan hidup dari upah atau gaji, tidak ada manfaat langsung, kalaupun ada, dibutuhkan waktu yang lama. Bahkan di satu sisi, bisa menambah masalah untuk pekerja dengan mengurangi daya beli karena kenaikan harga rumah. Kebijakan ini berpotensi dapat mempertajam kesenjangan sosial. The Fed tentunya memahami efek samping kebijakan QE. Ketika kepercayaan pasar membaik, konsekuensi negatif dari QE, yaitu kesenjangan sosial, bisa lebih besar dari manfaat yang diberikan dari likuiditas QE itu. Maka, ketika harga rumah dan saham mendekati level pra krisis, menjadi waktu yang tepat bagi The Fed untuk mempertimbangkan mengurangi pembelian obligasi, berapapun tingkat pengangguran saat itu.

Yang menjadikan pertanyaan saat ini kapan The Fed mengurangi program quantitative easingnya dan pengaruhnya terhadap ekonomi dunia bilamana rencana ini dijalankan. Survei yang dilakukan oleh National Association of Business Economists (NABE) terhadap 200 anggotanya, menunjukkan 10% yakin the Fed akan memutuskan pengurangan program pembelian obligasinya dalam rapat September ini. Sekitar 27% tidak yakin hal itu bakal terjadi sampai kuartal pertama 2014. Berlanjutnya ketidakpastian pengurangan bertahap (tapering) stimulus moneter the Fed, terus memberikan tekanan pada pasar keuangan di berbagai negara. Penarikan modal di beberapa negara dan meningkatnya resiko investasi menyebabkan penurunan harga saham, meningkatnya yield obligasi, dan pelemahan nilai tukar di hampir seluruh negara emerging market. Tekanan pada pasar keuangan global berdampak cukup tinggi karena disaat yang bersamaan dengan terjadinya perlambataan pertumbuhan ekonomi dunia dan kawasan Asia, termasuk China dan India. Laporan dari Bank of America Merrill Lynch menunjukkan bahwa sekitar $2.1 miliar dollar keluar dari pasar negara emerging market dari bulan Januari hingga pertengahan Agustus. Tetapi justru negara-negara frontier kebanjiran arus dana masuk ke dalam portofolio-portofolio investasinya. Tercatat pada periode tersebut dana masuk ke pasar frontier mencapai $1.5 miliar dollar. Dan sisanya ke negara maju. Tingkat pengangguran dianggap indikator yang menentukan keberlangsungan program stimulus the Fed, dan data payroll yang sedikit mengecewakan bisa menunda rencana pengurangan. Tapi, bagaimanapun, the Fed bisa saja menguranginya karena alasan lain. Fundamental penting yang mempengaruhi keputusan The Fed dalam menentukan kebijakan dalam kelangsungan QE diantaranya adalah : Unemplyoment Rate Non Farm Payroll GDP Consumer Spending Cadangan mata uang asing Money Supply

Dari informasi ini terlihat bahwa tingkat pengangguran terus mengalami perbaikan dari bulan ke bulan dimana tingkat pengangguran dibulan Agustus berada pada level 7.3% dari 7% yang ditargetkan The Fed untuk mengurangi stimulusnya. Begitu pula dengan data GDP dan Non Farm Payroll terlihat cukup stabil. Mata uang yang beredar juga tampak terus mengalami kenaikkan dari bulan ke bulan akibat membanjirnya dollar AS imbas dari stimulus. Tetapi disaat yang bersamaan cadangan mata uang asing AS beberapa bulan belakangan ini justru terus mengalami penurunan. Hal ini mungkin saja terjadi penjualan akibat menutupi stimulus yang dijalankan sebesar $85 milyar per bulannya. Hal ini meningkatkan spekulasi akan pengurangan stimulus. Selain masalah waktu pengurangan, perdebatan kini tertuju ke seputar jumlahnya. The Fed tentu harus melakukan pengurangan dalam jumlah yang tepat, artinya tidak menimbulkan gonjangganjing di pasar tapi tetap menjaga momentum pemulihan ekonomi. Selama ini prediksi menyebutkan pengurangan berjumlah $20-25 miliar. Tapi ini ada estimasi sekitar $10 miliar. Kekacauan di Suriah dan kegelisahan pasar atas batas waktu hutang AS yang jatuh pada pertengahan Oktober nanti kemungkinan akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengurangan stimulus. Kemungkinan pengaruh pengurangan stimulus The Fed diantaranya adalah : - Dampaknya diperkirakan hanya akan terjadi dalam jangka pendek apalagi terhadap negara dengan cadangan devisa yang besar seperti halnya China. Dimana cadangan devisa Cina saat ini bernilai lebih dari US$3,5 triliun. Justru dengan pengurangan stimulus ada beberapa kemungkinan dampak positif yang dirasakan terhadap ekonomi negara. - Penarikan program pembelian aset The Fed diperkirakan akan menyebabkan penguatan nilai dolar AS, dan akan menekan harga komoditas. Kondisi tersebut bisa menguntungkan negara-negara sebagai konsumen komoditas. - Akan terjadi pergeseran investasi asing dari negara yang dianggap overvalue ke negara yang undervalue dan menggeser kredit ke bisnis yang lebih kecil dan menjauhi korporasi besar untuk mengurangi imbas dari kebijakan yang akan dijalankan oleh The Fed.