Pengantar Ekonomi Mikro

dokumen-dokumen yang mirip
Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan

Teori Perilaku Konsumen (lanjutan) Bab IV Model Kurva Indiferens

Teori Perilaku Konsumen Ordinal Utility

Qx TUx MUx

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa Menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai

Pengantar Ekonomi Mikro

TEORI PERILAKU KONSUMEN. Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi

Pertemuan Ke 4. Teori Tingkah Laku Konsumen

BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN

TEORI KONSUMSI (PERILAKU KONSUMEN)

TEORI PERILAKU KONSUMEN

MIKROEKONOMI RESUME TEORI KESEIMBANGAN KONSUMEN

BAB V TEORI (PERILAKU) KONSUMSEN

BAB 2 - TEORI PERILAKU KONSUMEN

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 07FEB. Teori Prilaku Konsumen (Ordinal Approach) Fakultas. Desmizar, S.E., M.M. Program Studi Manajemen

Teori Ekonomi Mikro. Teori Permintaan Konsumen: Analisis Kurva Kepuasan Sama. (Indifference Curve)

N I N A N U R H A S A N A H, S E, M M - U N I V E R S I T A S E S A U N G G U L

TUGAS PENGANTAR EKONOMI KELOMPOK 6 : 1. Alvin Kharisma Catra ( ) 2. Annisa Widiyanti ( ) 3. Merry Inriama ( )

Teori Tingkah Laku Konsumen dan Teori Nilai Guna (Utility) Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI

PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL

PERILAKU KONSUMEN Pendekatan Guna Batas

Modul 4. Teori Perilaku Konsumen

Modul ke: Perilaku Konsumen. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.

IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

TEORI KEPUASAN KONSUMEN FEB Manajemen S-1

Pengantar Ekonomi Mikro PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN

Materi Presentasi. Teori Perilaku Konsumen dan Pilihan Konsumen. Sayifullah Analisis Utilitas

Prinsip Dasar Kepuasaan Konsumen

Template Standar Powerpoint

Teori Perilaku Konsumen Cardinal Utility

TEORI PREFERENSI KONSUMEN

EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 4 PERILAKU KONSUMEN

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

TEORI PRILAKU KONSUMEN. Dr. Syafrizal Chan, SE, M.Si Dosen Fakultas Ekonomi

TEORI KEPUASAN KONSUMEN FEB Manajemen S-1

Household Behavior and Customer Choice

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi

L/O/G/O TEORI PERILAKU KONSUMEN

Pengantar Ekonomi Mikro

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY) EKONOMI MIKRO 1

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 05FEB. Teori prilaku konsumen. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement S1

a t e r i 1 MATAKULIAH : Teori Ekonomi Mikro POKOK BAHASAN : TEORI PERILAKU KONSUMEN SUB BAHASAN : 1. Pendekatan Kurva Indeferens

TEORI PERILAKU KONSUMEN

A. Pendekatan Utilitas

Kasus dan Soal-soal Teori Perilaku Konsumen Halaman 1

PENGANTAR EKONOMI & MANAJEMEN 2 Teori Prilaku Konsumen

Teori Konsumsi dan Utilitas. Copyright 2004 South-Western

Teori Prilaku konsumen

Mukhaer Pakkanna Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta

Memberi pengetahuan tentang teori permintaan konsumen dan teori utilitas. Memahami tingkah laku konsumen dalam pasar. Memahami konsep kurva

Teori Permintaan Konsumen: Pendekatan Utiliti (Nilai guna / Kepuasan)

PERTEMUAN 13 DAN 14 TEORI PILIHAN KONSUMEN DAN PREFERENSI KONSUMEN

Modul 5. Teori Perilaku Produsen

BAB I PERMINTAAN DAN PENAWARAN

PPT 6 TEORI PERILAKU KONSUMEN : ORDINAL UTILITY APPROACH

Pertemuan 13 dan 14 TEORI PILIHAN KONSUMEN DAN PREFERENSI KONSUMEN

Pengantar Ekonomi Mikro

PERILAKU KONSUMEN. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal

Pengantar Ekonomi Mikro PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

BAB I PERMINTAAN DAN PENAWARAN

FACULTY OF ECONOMIC JEMBER UNIVERSITY. Dr. Lilis Yuliati, SE., M.Si Jember, Agustus 2008

Teori Kepuasan dan Perilaku Konsumen 1

Teori Ekonomi Mikro Review 1-6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma

Add your company slogan. Permintaan Pasar LOGO

HOUSEHOLD EQUILIBRIUM

Permintaan Individu dan Pasar

BAB 3 TEORI KONSUMSI ISLAMI

6FEB. Pengantar Ekonomi Mikro. Teori Perilaku Konsumen: Ordinal Utility Approach. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Modul ke: Fakultas

V. TEORI PERILAKU PRODUSEN

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

KERANGKA TEORI. Konsumsi didefinisikan sebagai penggunaan komoditas-komoditas oleh. rumahtangga. Pola konsumsi merupakan cara mengkombinasikan unsur

Kuliah II-Teori Konsumen & Derivasi Kurva Permintaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

GBPP DAN SAP PENGANTAR EKONOMI MIKRO

Catatan Kuliah 11 Memahami dan Menganalisa Optimasi dengan Kendala Persamaan

III. KERANGKA TEORITIS

Ekonomi Mikro PERMINTAAN, PENAWARAN DAN EKUILIBRIUM

Topik 2 Permintaan Produk Pertanian

Laboratorium Ekonomi Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

Template Standar Powerpoint

MODUL PRAKTIKUM EKONOMI MIKRO

MICROECONOMICS DEMAND SUPPLY & MARKET EQUILIBRIUM MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE.

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI

Pengantar Ekonomi Mikro

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.

PERMINTAAN DAN PENAWARAN. Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi.

PERILAKU KONSUMEN (Kuantitatif)

ANALISIS PERMINTAAN KONSUMEN

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS

BAB I PENDAHULUAN. akan berdampak buruk bagi kehidupan. untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Surakarta. Sumber Air

Bab 6 Analisis Perilaku Konsumen. Ekonomi Manajerial Manajemen

Transkripsi:

Modul ke: 05 Pusat Pengantar Ekonomi Mikro Teori Perilaku Konsumen Bahan Ajar dan E-learning

TEORI PERILAKU KONSUMEN (Pendekatan Kardinal) 2

Pengertian dasar Perilaku konsumen dianalisa untuk mengetahui sisi permintaan barang dan jasa, dan untuk melihat perilaku konsumen dalam menentukan alokasi sumber daya ekonominya. Tujuan yang ingin dicapai oleh konsumen adalah kepuasan maksimum. 3

Barang (Commodities) Benda dan jasa yang dikonsumsi untuk memperoleh manfaat atau kegunaan. Semakin banyak barang yang dikonsumsi, semakin besar manfaat yang diperoleh. Tidak termasuk yang dianalisa adalah bila semakin banyak barang yang dikonsumsi justru mengurangi kenikmatan hidup. 4

Pengertian Pendekatan Kardinal Kegunaan / kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur / dikuantitatifkan dengan satuan uang atau dengan satuan lainnya. Jadi kepuasan dapat dihitung secara nominal seperti menghitung berat dengan gram / kilogram, panjang dengan centimeter / meter, dll. 5

Asumsi Pendekatan Kardinal a. Tingkat kepuasan total yang dicapai konsumen tergantung dari jumlah dan jenis barang yang dikonsumsi. U = f (X1, X2,... Xn) U = Besar kecilnya tingkat kepuasan X1-n = jenis dan jumlah barang yang dikonsumsi. b. Konsumen bersikap rasional dengan memilih barangbarang dan jasa yang dapat memaksimumkan kepuasannya, dengan didasari kendala anggaran yang dimiliki. c. Kepuasan dapat diukur secara kardinal. Artinya kegunaan dapat dihitung secara nominal, sebagaimana kita menghitung berat dengan gram atau kilogram, panjang dengan centimeter atau meter. d. Tambahan kepuasan (MU) dari tambahan barang yang dikonsumsi akan menurun. 6

Definisi Total Utility, Marginal Utility Utilitas (Utility) adalah manfaat yang diperoleh karena mengkonsumsi barang. Utilitas merupakan ukuran manfaat suatu barang dibanding dengan alternatif penggunaannya. Utilitas digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh konsumen. Saturan ukuran kegunaan (Utility) adalah util. Utilitas Total (Total Utility = TU) adalah manfaat total yang diperoleh dari seluruh barang dan jasa yang dikonsumsi. Utilitas Marginal (marginal Utility = MU) adalah tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah konsumsi sebanyak satu unit barang 7

Tabel dan Kurva Utility (TU dan MU) Hubungan antara Kepuasan Total dengan Kepuasan Tambahan (MU) dalam mengkonsumsi barang Q (rokok) Kuantitas rokok yang dihisap Total Utility Marginal Utility 0 0... 1 9 9 2 17 8 3 24 7 4 30 6 5 35 5 6 35 0 7 31 8-4

Kurva TU dan MU TU, MU TU MU 0 9 Q

A Numerical Example Quantity of a Good Consumed Total Utility (TU) 0 0 1 4 2 7 3 9 4 10 5 10 Marginal Utility (MU) 4 3 2 1 0 10

Graph :Relationship of Total and Marginal Utility Total Utility U Marginal Utility MU Qx Q 11

The Law of Diminishing Marginal Utility Dalam pendekatan kardinal diasumsikan bahwa tambahan kepuasan (MU) dari tambahan barang yang dikonsumsi akan menurun, yang dikenal dengan Hukum Gossen yakni : prinsip The Law of Diminishing Marginal Utility atau Hukum tambahan kepuasan yang semakin menurun. Artinya: Apabila seseorang konsumen mengkonsumsi suatu barang, maka tambahan kepuasan konsumen yang diperoleh akan semakin menurun jika seseorang tersebut menambah jumlah barang yang dikonsumsinya. Tambahan kepuasannya akan semakin menurun, menjadi nol dan 12 bahkan menjadi negatif, pada kondisi ceteris paribus.

Keseimbangan Konsumen Dalam melakukan kegiatan konsumsi, setiap konsumen mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin memperoleh kepuasan yang maksimum. Bila hanya ada satu barang yang dikonsumsi, tingkat kepuasan maksimum dapat dicapai pada saat kepuasan total (TU) berada pada tingkat kepuasan yang tertinggi atau kepuasan tambahan (MU) sama dengan nol. TU Max MU = 0 13

Syarat kepuasan yang maksimum tercapai Agar dalam mengkonsumsi barang yang bermacammacam dengan harga yang berbeda-beda dapat memberikan kepuasan yang maksimum maka harus ada syarat yang harus dipenuhi. Syarat kepuasan yang maksimum tercapai adalah apabila alokasi pengeluaran pada komoditi-komoditi terjadi pada saat kepuasan setiap rupiah terakhir yang dikeluarkan adalah sama. Secara matematis dapat ditunjukkan dengan sebagai berikut: MUx = MUy =... = MUz Px Py Pz 14

Kondisi yang diperlukan bagi konsumen untuk memaksimumkan kepuasannya pada dua macam barang: MUx = MUy atau MUx = Px Px Py MUy Py 15

TEORI PERILAKU KONSUMEN (Pendekatan Ordinal) 16

Pengertian dasar Pendekatan ordinal dilakukan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi. Pendekatan ordinal atau pendekatan indifference curve beranggapan bahwa konsumen mampu meranking / membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan secara absolute. Jadi tingkat kepuasan tersebut hanya dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah tanpa menyebut jumlahnya. 17

Asumsi dasar 1. Konsumen memiliki pola preferensi akan barangbarang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta indifferensi (indifference map) 2. Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu 3. Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum 4. Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi. 18

Skedul indiferensi Keterangan : (1) Es cendol (gelas) (2) Pisang goreng (buah) (3) Titik Kombinasi 8 3 A 4 6 B 2 9 C 1 12 D Kedua barang tsb dikonsumsi bersama-sama dengan kombinasi yang berbeda-beda dan ditunjukkan pada kolom (3) Semua titik-titik kombinasi yang ada menunjukkan tingkat kepuasan yang sama. Bila ingin menambah konsumsi barang P maka konsumen harus mengurangi konsumsi barang E. 19

Definisi kurva indiferensi Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titik-titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. 20

Kurva indiferensi Barang E 8 A 4 B 2 C 1 D IC 3 6 9 12 Barang 21P

Peta indiferensi E I1 I2 I3 0 22 P

Keterangan gambar: Kurva indiferensi menunjukkan kombinasi dua barang yakni E dan P yang akan memberikan kepuasan yang sama. Titik-titik yang terdapat pada satu kurva indiferensi berarti menunjukkan tingkat kepuasan yang sama. Semakin jauh dari titik origin menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi. Himpunan kurva indiferensi menunjukkan peta kurva indiferensi (Indifference map) dan 23 merefleksikan preferensi konsumen.

Karakteristik kurva indiferensi Kurva indiferensi memiliki kemiringan garis yang negative Tidak dapat berpotongan Cembung terhadap titik origin Tingkat kepuasan yang lebih tinggi terletak di sebelah kanan atas. 24

Tingkat penggantian Marginal (Marginal Rate of Substitution = MRS) MRS menunjukkan jumlah komoditi tertentu yang akan dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh satu unit tambahan komoditi lain. Secara grafis MRS akan menurun di sepanjang kurva indiferensi. MRS = - slope = - Y / X 25

Tingkat MRS antara Es Cendol dan Pisang goreng Gerakan Perubahan es cendol (E) Perubahan pisang goreng (P) Tingkat Substitusi Marginal Dari A ke B -4 3-1,33 Dari B ke C -2 3-0,66 Dari C ke D -1 3-0,33 26

Garis Anggaran (Budget Line) Garis anggaran (budget line) adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu. I = X. Px + Y. Py Atau Y = I X. Px = I / Py - Px / Py. X 27 Py

Anggaran (I) = Rp 100,- Harga barang X = Rp 5,- Harga barang Y = Rp 10,- Contoh: Garis anggaran = 100 = 5 X + 10 Y Atau Y = 100 / 10-5 / 10 Atau Y = 10 - X / 2 Slope = - Px / Py = - 5 / 10 = -1/2 28

Garis Anggaran Qy I/Py 10 Garis Anggaran 5 daerah I/Px anggaran 0 5 10 15 20 29 Qx

Konsumen akan mampu membeli sejumlah barang yang terletak sebelah kiri garis anggaran. Titik-titik yang mendekati bagian sebelah kiri tersebut menunjukkan pengeluaran yang semakin kecil 30

Ciri-ciri garis anggaran Berslope negative Berbentuk linier sepanjang harga tidak berubah Nilai dari garis anggaran semakin ke kanan semakin besar Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga 31

Pergeseran Garis Anggaran Garis anggaran akan bergeser jika anggaran atau harga, atau keduanya berubah. Kenaikan harga barang X menyebabkan garis anggaran berputar mendekati titik asal (origin), sepanjang sumbu X 32

Contoh: Jika anggaran naik dari Rp 100,- menjadi Rp 200,- garis anggaran BB akan bergeser ke kanan atas menjadi B B Cara mencari garis anggaran yang baru: Perpotongan dengan sumbu X = 200 / 5 = 40 Perpotongan dengan sumbu Y = 200 / 10 = 20 33

Qy 20 B 10 B 5 B B 0 5 10 15 20 30 40 Qx 34

Jika harga barang X turun menjadi Rp 4,- garis anggaran akan berputar ke arah luar pada sumbu X ke B B. Cara mencari garis anggaran yang baru: Perpotongan dengan sumbu X = 100 / 4 = 25 Perpotongan degan sumbu Y = 100 / 10 = 10 35

Qy 20 10 B 5 B B 0 5 10 15 20 25 30 40 Qx 36

Keseimbangan konsumen (pilihan konsumen yang terbaik) Seorang konsumen akan memilih sekelompok barang yang dapat memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepada kendala anggaran yang ada. Kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi. Uang yang ada ( jumlahnya tertentu) dipakai untuk mencapai tingkat kepuasan tertinggi (maksimisasi kepuasan) Atau Tingkat kepuasan tertentu dapat dicapai dengan anggaran paling minim (minimisasi biaya) 37

Secara grafis kondisi keseimbangan tercapai pada saat kurva garis anggaran (menggambarkan tingkat kemampuan) bersinggungan dengan kurva indiferensi (menggambarkan tingkat kepuasan) 38

Qy Gambar 1. maksimalisasi kepuasan (satisfaction maximalization). Y1 E IC3 IC2 BL2!C1 BL1 0 X1 Qx 39

Keterangan Kemampuan yang dimiliki adalah BL1. Karena itu tingkat kepuasan tertinggi yang dapat diperoleh adalah di titik E, tempat persingggungan antara BL1 dengan IC2. Kombinasi konsumsinya adalah OX1 unit barang X dan OY1 unit barang Y. Kurva IC1 bukan kurva yang memberikan tingkat kepuasan maksimum, karena dapat dijangkau dengan anggaran yang lebih rendah dari BL1, yaitu BL2. IC3 walaupun lebih tinggi daripada IC2 tetapi tidak terjangkau dengan kemampuan yang ada yaitu BL1. 40

Qy Gambar 2 minimalisasi biaya (cost minimalization) Y1 E IC1 BL1 BL2 BL3 0 X1 Qx 41

Keterangan: Tingkat kepuasan yang ingin dicapai adalah IC1, yang dapat dicapai dengan anggaran minimum sebesar BL2. Kombinasi konsumsinya adalah OX1 unit barang X dan OY1 unit barang Y di titik E BL1 walaupun lebih rendah daripada BL2 bukan biaya minimum karena tidak dapat menjangkau target IC1. Sementara dengan BL3 konsumen bisa menjangkau tingkat kepuasan yang lebih tinggi dari IC1. 42

Pengertian ICC (Income Consumption Curve = Kurva Konsumsi-Pendapatan) ICC adalah garis yang menghubungkan jumlah barang-barang yang memaksimumkan kepuasan untuk berbagai tingkat pendapatan. 43

Qy ICC (Income Consumption Curve) ICC Y3 Y2 Y1 E1 E2 E3 IC2 IC3 IC1 BL1 BL2 BL3 0 X1 X2 X3 Qx 44

Penurunan kurva Engel Kurva Engel adalah sebuah garis yang menunjukkan hubungan antara berbagai kuantitas suatu barang yang akan dibeli konsumen dengan berbagai tingkat pendapatan, ceteris paribus. 45

Qx X3 Kurva Engel X2 X1 46 0 I1 I2 I3 Pendapatan

Hubungan antara barang yang diminta dengan pendapatan : Hubungan (slope) Jenis barang Elastisitas pendapatan Positif Nol Negatif Income-superior Income-independent Income-inferior Lebih besar nol Nol Lebih kecil nol 47

Pengertian PCC (Price Consumtion Curve = Kurva Harga-Konsumsi) PCC adalah tempat kedudukan titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai rasio harga sebagai akibat perubahan harga suatu barang, dimana pendapatan nominalnya tetap. Kombinasi-kombinasi antara harga dan kuantitas pada PCC dapat digambarkan pada sumbu harga dan kuantitas untuk mendapatkan suatu kurva permintaan. 48

Qy Y3 Y2 Y1 E E E PCC IC2 IC3 BL1 IC1 BL2 BL3 0 X1 X2 X3 Qx 49

Penurunan kurva permintaan Px PX3 PX2 PX1 Kurva permintaan 0 X3 X2 X1 Qx 50

SOAL-SOAL LATIHAN: 1. Jelaskan perbedaan antara teori perilaku konsumen pendekatan cardinal dengan pendekatan ordinal. 2. Kapan keseimbangan konsumen akan dicapai oleh seorang konsumen pada pendekatan karginal dan pada pendekatan ordinal. Jelaskan masing-masing. 3. Jelaskan tentang MRS, berikan juga penjelasan dg contoh. 4. Jelaskan tentang hukum Gossen. 5. Jelaskan tentang kurva indiferens dan garis anggaran. 6. Jelaskan mengapa kumpulan barang yang memasimumkan kepuasan adalah suatu posisi keseimbangan bagi konsumen. 7. Jelaskan hubungan antara kurva PCC dengan kurva permintaan. 8. Jelaskan disertai penjelasan gambar perbedaan dalam menjelaskan keseimbangan konsumen pendekatan ordinal antara seseorang konsumen yang ingin memaksimumkan kepuasan dengan seorang konsumen yang ingin meminimumkan biaya konsumsi. 9. Jelaskan tentang ICC dan hubungannya dengan kurva Engel. Jelaskan juga tentang kurva Engel. 10.Jelaskan hubungan MRS dengan slope kurva indiferens. 51

Terima Kasih Mafizatun Nurhayati, SE. MM.