DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL v DAFTAR GAMBAR... vii PENDAHULUAN 1

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

INVENTARISASI TANAMAN OBAT DALAM USADA UPAS DALAM BENTUK BUKU ELEKTRONIK ABSTRAK

Cara Pemanfaatan. Bagian yang digunakan 1. Allium cepa L. Umbi Penyedap rasa dan aroma Pewarna 2. A. fistulosum Daun Penyedap. Tumbuhan.

PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN UNTUK PERAWATAN PASCA PERSALINAN DAN BAYI OLEH MASYARAKAT LOKAL KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

TINJAUAN PUSTAKA. obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Seiring meningkatnya pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Agrowisata Tanaman Obat Tradisional (ATOT) di Tlogodlingo Tawangmangu Karanganyar.

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. faktor seperti radiasi, senyawa kimia tertentu, dan virus. Faktor-faktor

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA RIMPANG, BATANG, DAN DAUN BANGLE (Zingiber purpureum Roscoe)

Studi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Diuretik adalah zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih, bekerja

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun sirih hutan (Piper crocatum Ruiz & Pav).

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

Disajikan di Simposium Nasional Herbal Medik, Bandung, 12 Mei 2012

Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR LAMPIRAN... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix PENDAHULUAN... 1

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan rimpang lengkuas merah

BOREH. OM SWASTIASTU By Ni Ketut Erika Dewi

Lampiran 1 Hasil Identifikasi Tumbuhan

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

RIZKI SITI NURFITRIA

LAMPIRAN: 5 PETA LOKASI PENELITIAN PETA JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

Lampiran 1. Lampiran 1. Pemanfaatan Spesies Tumbuhan dalam Perawatan Bayi sampai UsiaBalita di Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara.

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. keempat tertinggi setelah Cina (RRC), India, dan Amerika Serikat (Siahaan,

1. Pendahuluan PENGARUH DEKOK DAUN BELUNTAS, JAWER KOTOK, DAN SIRIH SERTA KOMBINASINYA SEBAGAI OBAT ANTIKEPUTIHAN TERHADAP CANDIDA ALBICANS

Pedoman Wawancara Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Kecipir

Etnobotani Jamu Gendong Berdasarkan Persepsi Produsen Jamu Gendong di Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, spesies merupakan tanaman obat dan 4500 spesies diantaranya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki ribuan jenis tumbuhan

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT KASEPUHAN DI KAMPUNG CIPTARASA DAN CIPTAGELAR SUKABUMI ILHAM PRATAMA NOVIANDI

Lampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih. Tanaman sirih. Daun sirih segar. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah

Lampiran 1. Prosedur Wawancara. I. Identifikasi Keluarga

ABSTRAK. Eva Anastasia Segara, Pembimbing : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes

I. PENDAHULUAN. berkurang disebabkan oleh adanya kelainan genetik dan metabolik. Selain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

LAMPIRAN I: Jenis Tumbuhan Obat yang ada di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. DAFTAR ISI...iii. DAFTAR GAMBAR...vi. DAFTAR TABEL...viii. INTISARI...x BAB I PENDAHULUAN...1

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami.

AINUN RISKA FATMASARI

STUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN FAMILIA ZINGIBERACEAE YANG BERKHASIAT OBAT DI KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) UNTUK KESEHATNA KELUARGA TUKIMAN

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

PEWARISAN PENGETAHUAN TANAMAN OBAT DI DESA GARU KABUPATEN LANDAK

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bijinya untuk asma, bronkitis, kusta, tuberkulosis, luka, sakit perut, diare, disentri,

JENIS DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DI DESA TINADING DAN PENGEMBANGANNYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. sektor industri dan pertanian. Pertanian sebagai sektor utama dan menjadi

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Oleh JULIANA WIGUNA F

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

V. PEMANFAATAN HERBAL UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH AYAM KUB

Pasar Dunia: Ekstrak Nabati Tunggal

BioLink Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DI DESA SIHARANGKARANG

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. program Millennium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh

I. PENDAHULUAN. Pisang (Musa paradisiaca Linn.) merupakan tanaman buah yang dapat hidup di

I. PENDAHULUAN. cyclooxygenase (COX). OAINS merupakan salah satu obat yang paling. banyak diresepkan. Berdasarkan survey yang dilakukan di Amerika

Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: KAJIAN ETNOBIOLOGI TANAMAN OBAT MASYARAKAT MEUNASAH RAYEUK, LAMNO KABUPATEN ACEH JAYA

Setiap organisme dikenali berdasar nama

RAMUAN OBAT TRADISIONAL DI SUMATERA BARAT DAN NUSA TENGGARA BARAT UNTUK KELUHAN PADA SISTEM REPRODUKSI

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kebersihan terutama pada kehidupan sehari hari. Dalam aktivitas yang relatif

INVENTARISASI DAN SKRINING FITOKIMIA TUMBUHAN OBAT BERKHASIAT ANTIINFLAMASI YANG DIGUNAKAN OLEH MASYARAKAT KAMPUNG NAGA

AFRILLIA NURYANTI GARMANA

Lampiran 1: Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik. Universitas Sumatera Utara

Mikroskopis Amylum Gambar Keterangan Amylum Manihot Nama lain : Nama tanaman asal : Keluarga : Mikroskopis : berbentuk lonjong atau topi baja

Bahan/campuran bahan yg digunakan untuk: -mencegah penyakit -menyembuhkan penyakit/gejala

BAB I PENDAHULUAN. tanaman obat di dunia, ± dari 3000 sampai 4000 jenis tumbuhan obat yang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi tetapi akibat buruk penggunaan antibiotik sebagai imbuhan pakan

Status : a. Belum Menikah b. Menikah c. Cerai. Jumlah Anggota Keluarga :. Orang

Daerah Aliran Atas: Pohon: -Pinus (Pinus mercusii) Semak: -Pakis (Davillia denticula) -Kirinyu (Cromolaena odorata) -Pokak

BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DAN MANFAATNYAA DI SUKU MARAPU KECAMATAN LOLI KABUPATEN SUMBA BARAT SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SKRIPSI

Produsen Obat Herbal Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. supaya tidak terserang oleh penyakit (Baratawidjaja, 2000). keganasan terutama yang melibatkan sistem limfatik (Widianto, 1987).

TOPIK II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

I. PENDAHULUAN. Konsumen spa khususnya di Bali sudah menyadari bahaya dari bahan bahan

PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN WANITA DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI KECAMATAN GERAGAI 1

Hidup sehat dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Nenek moyang kita. Bugar Berkat Secangkir Herbal. 1 Obat Tradisional

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

SEBARAN SPASIAL TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN MASYARAKAT KAMPUNG NYUNGCUNG, DESA MALASARI, KECAMATAN NANGGUNG, KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Obat-obat modern walaupun telah mendominasi dalam pelayanan

STUDI KERAGAMAN TUMBUHAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI PEWARNA ALAMI BATIK DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL v DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN ix PENDAHULUAN 1 BAB I. TINJAUAN PUSTAKA 6 1.1. Pengobatan tradisional (Etnomedisin) 6.. 1.2. Etnofarmasi 7. 1.2.1. Pengertian etnofarmasi... 7 1.2.2. Sejarah etnofarmasi 8 1.2.3. Pengetahuan pendukung etnofarmasi... 9 1.3. Masa kehamilan dan pasca melahirkan 12 1.3.1. Kehamilan 12 1.3.2. Persalinan 13 1.3.3. Pandangan global dan lokal terhadap sistem kelahiran 14 1.4. Kampung adat 14. 1.4.1. Pengertian kampung adat 14.. 1.4.2. Kampung Adat Mahmud.. 15 1.4.3. Kampung Adat Cireundeu 16 1.4.4. Kampung Adat Cikondang 17 1.5. Penelitian terdahulu 19 1.6. Analisis data 27 1.6.1 Use Value Index (UV) 27 1.6.2 Sorensen Simmilarity Index 27. II. METODOLOGI. PENELITIAN 29 iii

III. BAHAN, ALAT, DAN SUBJEK PENELITIAN 32 3.1. Bahan 32 3.2. Alat 32 3.3. Subjek penelitian 32 IV. PROSEDUR KERJA 33 4.1. Pengumpulan data 33 4.1.1. Jenis data yang dikumpulkan 33 4.1.2. Teknik pengumpulan data 33. 4.2. Pengumpulan sampel. 34 4.2.1. Sampel untuk herbarium 34 4.2.2. Sampel untuk pemeriksaan laboratorium 35. 4.3. Analisis data 36 4.4. Pemilihan tumbuhan berguna potensial 36 4.5. Pengamatan laboratorium terhadap beberapa tumbuhan terpilih. 37 4.5.1. Pengamatan makroskopik dan mikroskopik 37 4.5.2. Karakterisasi simplisia 38 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 43 5.1. Lokasi penelitian 43. 5.2. Kajian etnofarmasi masa kehamilan dan pasca 44 melahirkan 5.2.1. Etnobotani masa kehamilan dan pasca melahirkan 44 5.2.2. Etnofarmakologi masa kehamilan dan pasca melahirkan 47 5.2.3. Etnofarmakognosi masa kehamilan dan pasca melahirkan 50 5.2.4. Etnofarmasetika masa kehamilan dan pasca 53 melahirkan 5.3. Perhitungan indeks kesamaan 60 iv

5.3.1. Indeks kesamaan etnobotani. 5.3.2. Indeks kesamaan etnofarmakologi 5.3.3. Indeks kesamaan etnofarmakognosi 5.4. Penentuan indeks Use Value (UV). 5.5. Saintifikasi tumbuhan berguna terpilih 5.5.1. Pengambilan dan persiapan bahan 5.5.2. Pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik. 5.5.3. Pengukuran kadar sari. 5.5.4. Penapisan fitokimia 69 5.6. Studi pustaka tumbuhan dengan indeks use value (UV) tertinggi 69 5.6.1. Sembung (Blumea balsamifera (L.) DC. sebagai peningkat stamina dan pelancar aliran darah kotor 5.6.2. Kaliki beureum (Ricinus communis L.) sebagai pereda inflamasi pasca melahirkan 5.6.3. Sirih (Piper betle L.) sebagai pelancar aliran darah kotor dan anti infeksi. 5.6.4. Jahe (Zingiber officinale Roscoe.) sebegai pereda inflamasi pasca melahirkan VI. KESIMPULAN DAN SARAN 79 6.1. Kesimpulan. 79 6.2. Saran 80 DAFTAR PUSTAKA 81 LAMPIRAN 86 DAFTAR TABEL 60 61 61 63 64 64 65 68 69 72 74 75 v

Tabel Halaman I.1 Tumbuhan obat yang digunakan oleh paraji di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, Lembang 19. I.2 Tumbuhan obat di taman Nasional Gunung Halimun 24 I.3 Tumbuhan perangsang persalinan di Ciomas, Bogor 26. V.1 Etnobotani Kampung Cikondang 45 V.2 Etnobotani Kampung Mahmud 46 V.3 Etnobotani Kampung Cireundeu 47 V.4 Etnofarmakognosi Kampung Cikondang 51 V.5 Etnofarmakognosi Kampung Mahmud... 52 V.6 Etnofarmakognosi Kampung Cireundeu 52 V.7 Indeks kesamaan etnobotani 60 V.8 Indeks kesamaan etnofarmakologi. 61 V.9 Indeks kesamaan etnofarmakognosi 61 V.10 Indeks Use Value (UV) tumbuhan yang digunakan pada masa kehamilan dan pasca melahirkan di tiga kampung adat 64. V.11 Hasil pengujian kadar sari 68. V.12 Hasil penapisan fitokimia 69 L.1.1 Lokasi umum penelitian. 87 L.2.1 Hasil wawancara di Kampung Adat Cikondang 88 L.2.2 Hasil wawancara di Kmpung Adat Mahmud 89.. L.2.3 Hasil wawancara di Kampung Adat Cireundeu 91. L.4.1 Etnofarmasi kehamilan dan pasca melahirkan di Kampung Cikondang 97 L.4.2 Etnofarmasi kehamilan dan pasca melahirkan di Kampung Mahmud. 99 L.4.3 Etnofarmasi kehamilan dan pasca melahirkan di Kampung Cireundeu 101 L.8.1 Karakteristik makroskopik daun sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.) 113. L.8.2 Karakteristik makroskopik daun kaliki (Ricinus communis L.) 114 vi

... L.8.3 Karakteristik makroskopik daun sirih (Piper betle L.). L.8.4 Karakteristik makroskopik rimpang jahe (Zingiber officinale Roscoe.) L.9.1 Kadar sari larut air daun sembung L.9.2 Kadar sari larut etanol daun sembung. L.9.3 Kadar sari larut air daun kaliki L.9.4 Kadar sari larut etanol daun kaliki L.9.5 Kadar sari larut air daun sirih L.9.6 Kadar sari larut etanol daun sirih L.9.7 Kadar sari larut air rimpang jahe. L.9.8 Kadar sari larut etanol rimpang jahe 115 116 117 117 117 117 118 118 118 118 vii

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman II.1 Diagram alir penelitian 31 V.1 Peta lokasi penelitian di Kampung Adat yang berada di wilayah Bandung. 43 V.2 Kesamaan etnofarmasi ketiga kampung adat 62.. V.3 Pengamatan makroskopik tumbuhan. 66 L.2.1 Wawancara dengan sesepuh adat Kampung Cikondang 92. L.2.2 Wawancara dengan juru kunci Rumah Adat Cikondang 92. L.2.3 Aktivitas dukun bayi di Kampung Cikondang 92 L.2.4 Wawancara dengan salah satu narasumber di Kampung 92 Cikondang L.2.5 Sesepuh Kampung Adat Cireundeu 92 L.2.6 Narasumber di Kampung Cireundeu 92.. viii

L.2.7 Sebagian aktivitas narasumber di Kampung Cireundeu 93 L.2.8 Sesepuh Kampung Adat Mahmud 93 L.2.9 Wawancara dengan dukun bayi di Kampung Mahmud 93. L.2.10 Wawancara dengan narasumber di Kampung Mahmud 93 L.2.11 Wawancara dengan dukun bayi di Kampung Mahmud 93 L.3.1 Singa depa (Abelmoschus manihot L.) 94 L.3.2 Sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.) 94 L.3.3 Katuk (Sauropus androgynous L.) 94. L.3.4 Antanan (Centella asiatica (L.) Urb.) 94 L.3.5 Jukut riut (Mimosa pudica L.) 94 L.3.6 Koneng gede (Curcuma xanthorriza Roxb.) 94.. L.3.7 Jukut ibun (Drymaria cordata Wild.) 94. L.3.8 Asam jawa (Tamarindus indica L.) 94 L.3.9 Jawer kotok (Coleus scutellaioides (L.) Bth.) 94 L.3.10 Sirih (Piper betle L.) 95 L.3.11 Baruntas (Pluchea indica (L.) Less.) 95.. L.3.12 Labu siem (Sechium edule SW.) 95 L.3.13 Pepaya (Carica papaya L.) 95 L.3.14 Kaliki beureum (Ricinus communis L.). 95 L.3.15 Kunyit (Curcuma domestica Val.) 95 L.3.16 Panglay (Zingiber purpureum Roxb.) 95 L.3.17 Binahong (Anredera cordifolia Ten.) 95. L.3.18 Katusba (Euphorbia pulcherrima Wild. ex. Klotzsch.) 95. L.3.19 Jahe (Zingiber officinale Roscoe.). 96 L.3.20 Bawang merah (Alium ceppa L.) 96 ix

L.3.21 Kelapa (Cocos nucifera L.) 96 L.3.22 Lalampuan (Hibiscus schizopetalus (Most.) Hook. F.) 96. L.3.23 Pisang ambon (Musa X paradisiaca) 96.. L.3.24 Ketan hitam (Oryza sativa L. f. glutinosa (Lour.) Korn.) 96 L.3.25 Merica (Piper nigrum L.) 96 L.7.1 Penampang melintang daun sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.) 108 L.7.2 Stomata daun sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.) 108 L.7.3 Penampang melintang daun kaliki (Ricinus communis L.) 109. L.7.4 Stomata daun kaliki (Ricinus communis L.).. 110 L.7.5 Penampang melintang daun sirih (Piper betle L.) 110. L.7.6 Stomata daun sirih (Piper betle L.) 111 L.7.7 Penampang melintang rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb.) 111 L.7.8 Butir pati rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb.) 112 L.8.1 Karakteristik mikroskopik simplisia daun sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.) 113. L.8.2 Karakteristik mikroskopik simplisia daun kaliki (Ricinus communis L.)... 114 L.8.3 Karakteristik mikroskopik simplisia daun sirih (Piper betle L.) 115 L.8.4 Karakteristik mikroskopik simplisia rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb.) 116 x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1 Lokasi umum penelitian 87 2 Hasil wawancara 88 3 Tumbuhan-tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat di tiga kampung adat 94 4 Etnofarmasi kehamilan dan pasca melahirkan 97 5 Perhitungan indeks kesamaan Sorensen 103 6 Hasil determinasi tumbuhan 105 7 Pengamatan struktur organ tumbuhan 108 8 Analisis makroskopik dan karakteristik simplisia 113 9 Perhitungan kadar sari 117 xi