II. METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-39

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-234

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-93

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

Moch. Aris Setyawan Mohammad Zakariyya Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA

BAB I PENDAHULUAN. diutamakan. Sedangkan hasil hutan non kayu secara umum kurang begitu

SEMINAR SKRIPSI PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI DARI KULIT JERUK DENGAN PEMANFAATAN GELOMBANG MIKRO (MICROWAVE)

ISOLASI EUGENOL DALAM MINYAK CENGKEH DENGAN PROSES DISTILASI FRAKSIONASI TEKANAN RENDAH

PENGARUH WAKTU UNTUK MENINGKATKAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL DALAM PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN DISTILASI VAKUM GELOMBANG MIKRO

III. METODOLOGI 3.1 BAHAN DAN ALAT Ketel Suling

Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Akar Wangi Menggunakan Metode Steam - Hydro distillation dan Hydro distilation dengan Pemanas Microwave

PENINGKATAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL DALAM PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DISTILASI VACUM GELOMBANG MIKRO

I. PENDAHULUAN. Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris (Essential oil volatile) yang

STUDI PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK MINYAK NILAM

UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg

) PENGAMBILAN MINYAK DARI BUNGA KAMBOJA DENGAN METODE DISTILASI AIR (WATER DISTILLATION) LABORATORIUM TEKNOLOGI PROSES KIMIA LOGO

Jurnal Bahan Alam Terbarukan

Ekstraksi Minyak Atsiri dari Akar Wangi Menggunakan Metode Steam - Hydro distillation dan Hydro distilation dengan Pemanas Microwave

Proses Pengambilan Minyak Atsiri Dari Daun Nilam Dengan Pemanfaatan Gelombang Mikro (Microwave)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP RENDEMEN DAN KUALITAS MINYAK ATSIRI DAUN LEDA (Eucalyptus deglupta)

Efisiensi Pemurnian Minyak Nilam Menggunakan Distilasi Vacum Gelombang Mikro

STUDI PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK MINYAK NILAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Achmad Ferdiansyah P.P., Zulfikar, Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DISTILASI VAKUM GELOMBANG MIKRO UNTUK MENINGKATKAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

METODE DESTILASI AIR MINYAK ATSIRI PADA HERBA SERAI WANGI (Andropogon nardus Linn.) Indri Kusuma Dewi, Titik Lestari Poltekkes Kemenkes Surakarta

PENDAHULUAN PENGOLAHAN NILAM 1

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS EKSTRAKSI MINYAK NILAM DENGAN MICROWAVE HYDRO DISTILLATOR

TINJAUAN PUSTAKA. pada masa yang akan datang akan mampu memberikan peran yang nyata dalam

Penetapan Kadar Eugenol dalam Minyak Atsiri dari Daun Sirih Merah (Piper cf fragile Benth.) dan Sirih Hijau (Piper betle L.) secara Kromatografi Gas*

I. Judul: Isolasi Minyak Jahe Dari Rimpang Jahe (Zinger Officinale) II. Tanggal Percobaan: 6 Maret 2013 III. Tanggal selesai Percobaan: 6 Maret 2013

Isolasi dan Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri dari Daun, Batang dan Bunga Tumbuhan Salembangu (Melissa sp.)

PEMISAHAN EUGENOL DARI MINYAK CENGKEH DENGAN CARA DISTILASI FRAKSINASI. Separation of eugenol from clove oil with fractionation distillation

DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB)

BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Sampel. Sampel yang digunakan adalah tanaman nilam yang berasal dari Dusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Ca-Bentonit. Na-bentonit memiliki kandungan Na +

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. A. Pemanfaatan Rumput Ilalang Sebagai Bahan Pembuatan Bioetanol Secara Fermentasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KINERJA DESTILASI RIMPANG JAHE SECARA KOHOBASI DAN DESTILASI UAP-AIR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

Uji Performansi Unit Penyulingan Uap Daun Cengkeh Skala Laboratorium dengan Pretreatment Pencacahan Daun

II. TINJAUAN PUSTAKA A. MINYAK NILAM

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

Studi Input Energi pada Proses Penyulingan Minyak Atsiri Nilam dengan Sistem Boiler (Studi Kasus Unit Pengolahan minyak Nilam Kesamben-Blitar)

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

Bab III Metodologi Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minyak atsiri merupakan minyak dari tanaman yang komponennya secara

III. METODOLOGI PENELITIAN

Distilasi, Filtrasi dan Ekstraksi

EKSTRAKSI BAHAN NABATI (EKS)

Seminar Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Kimia UNDIP 2009

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI

TEKNOLOGI REMPAH-REMPAH DAN MINYAK ATSIRI

TUGAS AKHIR METODE DISTILASI VAKUM UNTUK PEMBUATAN MINYAK JERUK PURUT DENGAN MENGGUNAKAN AIR SEBAGAI PELARUT. Solvent)

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

HALAMAN PENGESAHAN. : Wiendi Antania F NIM : Cengkeh Kering Menggunakan Proses. Distilasi Vakum

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BERBAGAI METODA DISTILASI DALAM PROSES RECOVERY MINYAK ATSIRI LIMBAH PADAT JAMU TERHADAP RENDEMEN MINYAK

EKSTRAKSI MINYAK SEREH DAPUR SEBAGAI BAHAN FLAVOR PANGAN I N T I S A R I

PENGARUH TEMPAT TUMBUH DAN LAMA PENYULINGAN TERHADAP RENDEMEN MINYAK ATSIRI RAMBU ATAP

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

Metoda-Metoda Ekstraksi

MODIFIKASI PROSES IN-SITU DUA TAHAP UNTUK PRODUKSI BIODIESEL DARI DEDAK PADI LOGO

BAB I PENDAHULUAN. terbang (essential oil, volatile oil) dihasilkan oleh tanaman. Minyak tersebut

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

OPTIMASI TEKANAN DAN RASIO REFLUKS PADA DISTILASI FRAKSINASI VAKUM TERHADAP MUTU EUGENOL DARI MINYAK DAUN CENGKEH (Eugenia caryophyllata)

Heri Septya Kusuma dan Mahfud

BAB I DISTILASI BATCH

MODIFIKASI PROSES IN SITU ESTERIFIKASI UNTUK PRODUKSI BIODIESEL DARI DEDAK PADI

ZAHRA NURI NADA YUDHO JATI PRASETYO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Pemanfaatan Biji Mangga Madu sebagai Minyak dengan Metode Ekstraksi

Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa dengan Katalis H 3 PO 4 secara Batch dengan Menggunakan Gelombang Mikro (Microwave)

ISOLASI MIRISTISIN DARI MINYAK PALA (Myristica fragrans) DENGAN METODE PENYULINGAN UAP ABSTRACT

PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI MINYAK CENGKEH PADA SISTEM PENYULINGAN KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Nilam (Pogostemon cablin Benth) yang termasuk dalam keluarga Labiatea

BAB 1. PENDAHULUAN. Minyak atsiri banyak digunakan dalam industri obat-obatan, flavor, dalam agroindustri minyak atsiri (Laksamanaharja, 2002).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Thermodinamika Teknik Mesin

KOMPOSISI KIMIA MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH DARI PROSES PENYULINGAN UAP

MINYAK ATSIRI (2) Karakteristik Bahan dan Teknologi Proses

MAKALAH KIMIA PEMISAHAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

Bab III Metodologi III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat yang digunakan

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

1.3 Tujuan Percobaan Tujuan pada percobaan ini adalah mengetahui proses pembuatan amil asetat dari reaksi antara alkohol primer dan asam karboksilat

PENGARUH TEMPERATUR DAN F/S TERHADAP EKSTRAKSI MINYAK DARI BIJI KEMIRI SISA PENEKANAN MEKANIK

atsiri dengan nilai indeks bias yang kecil. Selain itu, semakin tinggi kadar patchouli alcohol maka semakin tinggi pula indeks bias yang dihasilkan.

Transkripsi:

1 Perbandingan Antara Metode Hydro-Distillation dan Steam-Hydro Distillation dengan pemanfaatan Microwave Terhadap Jumlah Rendemenserta Mutu Minyak Daun Cengkeh Fatina Anesya Listyoarti, Lidya Linda Nilatari, Pantjawarni Prihatini dan Mahfud*, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jalan Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 *Corresponding Author: mahfud@chem-eng.its.ac.id Abstrak Tanaman Daun Cengkeh merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang cukup penting sebagai komoditas ekspor Indonesia. Namun daun cengkeh cenderung dibuang karena dianggap sebagai sampah padahal dapat menghasilkan nilai lebih ekonomis. Dalam menghasilkan minyak daun cengkeh, diperlukan upaya untuk memperbaiki metode dan kondisi operasi agar proses penyulingan dapat menghasilkan minyak daun cengkeh sesuai dengan standar mutu SNI.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbandingan proses pengambilan minyak daun cengkeh dengan metode hydro distillation dan steam-hydro distillation dengan pemanasan microwave serta mempelajari pengaruh faktor daya (264 dan 400 watt) yang digunakan dan massa bahan baku (50, 70, 90, 110 dan 130 gram) terhadap rendemen dan mutu minyak daun cengkeh. Pada penelitian yang dilakukan, digunakan pelarut air untuk mengambil minyak dalam daun cengkeh serta dilakukan pengambilan distilat setiap 15 menit. Uap yang dihasilkan dikondensasi dan distilat yang berupa campuran minyak dan air dipisahkan dengan menggunakan corong pemisah. Perolehan minyak dimurnikan dengan sodium sulfat anhidrat (Na 2 SO 4 ) untuk memisahkan minyak dari sisa air yang masih tertinggal.dari hasil penelitian didapatkan hasil terbaik pada metode hydro distillation dengan pemanfaatan microwave pada daya 400 watt dan massa 90 gram dengan % rendemen sebesar 2,8349% dan kandungan eugenol 79,31%. Densitas minyak daun cengkeh didapat 1,0420-1,0217 (g/ml) untuk metode hydrodistillation dan 1,0435-1,0204(g/ml) untuk metode steam-hydro distillation. Nilai indeks bias untuk metode hydro-distillation berada pada range 1,5331-1,5326 dan metode steam-hydro distillation berada pada range 1,5327-1,5312. Kata Kunci daun cengkeh; minyak atsiri; hydro distillation; steam-hydrodistillation; microwave. I. PENDAHULUAN Minyak atsiri merupakan salah satu produk yang dibutuhkan pada berbagai industry seperti industry kosmetik, obat-obatan, makanan dan minuman. Minyak atsiri juga dapat digunakan sebagai aroma terapi.[1] Salah satu penghasil minyak atsiri adalah daun cengkeh. Menurut Guenther tanaman cengkeh yang berumur lebih dari 20 tahun, setiap minggunya dapat terkumpul daun kering sebanyak rata-rata 0,96 kg/pohon, sedangkan tanaman yang berumur kurang dari 20 tahun dapat terkumpul sebanyak 0,46 kg/pohon.[2] Pohon cengkeh memiliki bau yang khas berasal dari minyak atsiri yang terdapat bunga (10-20%), tangkai (5-10%) dan daun (1-4%).[1] Perlakuan bahan (pencacahan) dapat meningkatkan jumlah rendemen serta mutu minyak cengkeh.[3] Ada beberapa metode yang telah dilakukan untuk mendapatkan minyak. Dari segi teknik yang digunakan, hydro-steam distillation dapat menghasilkan rendemen lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan metode hydro distillation. [4] Dalam kurun waktu tersebut teknologi yang digunakan telah berkembang dari semula penyulingan dilakukan dengan alat yang sederhana dari drum biasa sekarang ini sudah ada yang menggunakan ketel yang terbuat dari stainless steel. Bahkan, teknologi tersebut dikembangkan dengan menggunakan microwave dimana dapat menjadi alternatif pengganti teknik penyulingan yang konvensional sehingga lebih efektif dan efisien (Chemat, 2006). Pengambilan minyak menggunakan microwave lebih cepat bila dibandingkan dengan metode konvensional. [3] Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan penelitian untuk membandingkan metode hydro distillaton dan steam-hydro distillation dengan pemanfaatan gelombang mikro (microwave). Perbandingan didasarkan pada jumlah rendemen serta mutu minyak cengkeh yang dihasilkan, khususnya kadar eugenol yang dikandung minyak. II. METODOLOGI PENELITIAN Pada proses distilasi minyak atsiri ini meggunakan daun cengkeh kering yang dicacah. Metode penyulingan yang digunakan adalah hydro distillation dan steam hydro distillation dengan pemanfaatan microwave. A. Bahan yang digunakan : 1. Daun cengkeh Untuk perolehan bahan baku daun cengkeh yang segar dilakukan pengeringan menggunakan oven komersial dengan waktu 6 jam pada kondisi suhu 70 C. Bahan baku daun cengkeh yang digunakan adalah daun cengkeh kering dengan kadar air + 20 % dengan perlakuan dicacah (dipotong menjadi 4 bagian + 1 cm). 2. N-Hexane Digunakan untuk memperoleh minyak total daun cengkeh dengan menggunakan metode soxhlet. B. Deskripsi Peralatan

2 Kondisi daun kering (di oven 6 jam pada suhu 70 o C) Bahan baku daun cengkeh dicacah (+ 1 cm). Massa daun cengkeh : 50, 70, 90, 110 dan 130 gram. Metode : hydro distillation dan steam hydro distillation menggunakan microwave. Daya microwave : 264 dan 400 watt. Waktu Pengamatan : setiap 15 menit (sampling). Keterangan : Gambar 1. Skema Peralatan Penelitian 1. labu leher tiga 2. Pengatur Daya (watt) 3. Pengatur Waktu (menit) 4. Kondensor liebig 5. Corong Pemisah 6. Erlemeyer 7. Pengatur Suhu Microwave ( o C) 8. Pemanas 9. Pengatur Suhu Pemanas ( o C) 10. Termometer 11. Labu Leher 1 E. Analisa Gas Chromatography Analisa yang dilakukan untuk mengetahui komponen minyak dalam penelitian ini adalah analisa GC (Gas Chromatography). Kandungan masing-masing senyawa dalam sampel mempunyai retention time dan luas peak area yang berbeda-beda pada kromatogram sesuai dengan jenis senyawa yang dianalisa. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Lamanya Waktu Pengamatan terhadap Jumlah Rendemen Minyak Daun Cengkeh Gambar 1 menunjukkan skema peralatan untuk penelitian steam-hydro distillation dengan microwave. Sedangkan metode hydro distillation dengan microwave tidak menggunakan peralatan pemanas (8), pengatur suhu pemanas (9), termometer (10) dan labu leher 1 (11). C. Prosedur Penelitian Membersihkan bahan dan menimbang daun cengkeh masing-masing sesuai variabel. Memasukkan daun cengkeh yang telah ditimbang tersebut pada alat destilasi dan ditambahkan air 300 ml. Memasang peralatan distilasi seperti heater dan labu leher 2 (untuk menghasilkan steam pada metode steam hydro distillation),labu leher 3(berisi sampel dan pealarut), kondensor dan corong pemisah, Mengatur daya microwave sesuai dengan variabel. Menghitung waktu distilasi sampai tetes pertama keluar dari kondensor. Menampung distilat dalam corong pemisah. Menampung distilat yang keluar dan diamati tiap 15 menit. Menghentikan proses ketika waktu mencapai 180 menit. Memisahkan minyak dari air dengan menggunakan corong pemisah, kemudian menampung minyak tersebut ke dalam erlenmeyer dan mengembalikan kondesat ke labu distiller. Minyak yang didapat masih bercampur dengan sedikit air sehingga dimurnikan dengan sodium sulfat (Na 2 SO 4 ) untuk memisahkan minyak dari sisa air yang terkandung dalam minyak. Perolehan minyak total pada daun cengkeh diperoleh dengan metode ekstraksi soxhlet menggunakan pelarut n- hexane sebanyak 300 ml dengan pemanasan pada suhu 75 C selama 3 jam. Gambar 2. Rendemen terhadap Waktu pada Daya 264 Watt untuk Hydro Distillation Gambar 3. Rendemen terhadap Waktu pada Daya 400 Watt untuk Hydro Distillation D. Kondisi Operasi dan Variabel Penelitian Temperatur 110 o C dan tekanan atmosferik (1 atm)

3 Kepadatan bahan yang terlalu tinggi dan tidak merata menyebabkan turunnya rendemen dan mutu minyak. [6] Perlakuan bahan seperti proses pengeringan akan memperbesar membran sel yang pecah sehingga cairan sel bebas melakukan penetrasi dan satu sel ke sel yang lain hingga membentuk senyawa-senyawa yang mudah menguap. [7] B. Perbandingan % Rendemen Minyak Daun Cengkeh antara Metode Hydro-Distillation dan Steam-Hydro Distillation Gambar 4. Rendemen terhadap waktu pada daya 264 Watt untuk Steam-Hydro Distillation Gambar 6. Rendemen terhadap Massa Bahan Baku Gambar 5. Rendemen terhadap waktu pada daya 400 Watt untuk Steam Hydro Distillation Gambar 1, 2, 3, dan 4 memperlihatkan hubungan antara waktu pengamatan dengan % rendemen yang dihasilkan dari berbagai variabel massa dari daun cengkeh. Besarnya % rendemen dipengaruhi dari massa bahan baku yang digunakan serta massa minyak daun cengkeh yang dihasilkan.untuk grafik 1, 3, dan 4, % Rendemen nampak meningkat seiring waktu proses bertambah. Namun pada grafik 2 dapat kita lihat adanya kecenderungan bahwa laju peningkatan % rendemen sangat signifikan dari menit ke 15 hingga menit ke 60 hingga 90, baru kemudian ada kenaikan yang cenderung lebih lambat di banding sebelumnya, seperti yang terlihat lebih jelas pada kurva di massa 50 dan 130 gram. Hal itu dikarenakan kandungan minyak dalam bahan baku telah berkurang atau lebih sedikit. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa proses ekstraksi minyak pada permulaan penyulingan berlangsung cepat (banyak), dan secara bertahap semakin berkurang sampai kira-kira 2/3 minyak telah tersuling. [5] Pengaruh lainnya adalah tingkat kepadatan bahan yang berhubungan erat dengan besar ruangan antar bahan. Dari gambar 5,diketahui bahwa hydro distillation menghasilkan % rendemen lebih maksimal dibandingkan steam-hydro distillation. Untuk meneliti perbedaan dari keempat metode, bisa diamati nilai pada massa dengan % rendemen optimal yaitu massa 90 gram. Untuk daya 264 Watt, hydro distillation menghasilkan % rendemen sebesar 2,3901 % dan steam-hydro distillation sebesar 2,2599%. Pada daya 264 watt dan massa 90 gram, hydro distillation memiliki % rendemen lebih besar 1,058 kali. Sedangkan untuk daya 400 Watt, hydro distillation menghasilkan % rendemen sebesar 2,8349 % dan steam-hydro distillation sebesar 1,9803%. Pada daya 400 watt dan massa 90 gram, hydro distillation memiliki % rendemen lebih besar dengan selisih 1,43 kali. C. Hasil Analisa Properti/Sifat Fisik dari Minyak Daun Cengkeh yang Dihasilkan Indeks Bias 1.52 1.54 Tabel 1 Properti Fisik Minyak Daun Cengkeh Hidro Steam Properti Standar Distillatio Hydro Fisik Mutu (SNI) n Distillation Densitas (g/ml) 1.0250 1.0609 1,0420-1,0217 1,0435-1,0204 1,5331-1,5326 1,5327-1,5312 Densitas berkaitan dengan fraksi berat komponenkomponen yang terkandung di dalam minyak daun cengkeh. Densitas minyak daun cengkeh lebih tergantung pada

4 kandungan eugenol karena kandungannya yang paling besar diantara komponen yang lain. Semakin besar fraksi berat yang terkandung dalam minyak, maka semakin besar pula nilai densitasnya.[7] Berat molekul suatu senyawa berbanding lurus dengan densitas. Jadi semakin besar berat molekul suatu senyawa, maka akan menghasilkan densitas yang besar. Parameter Kandungan Eugenol Hydro Distillation Steam Hydro Distillation 79,31 % 78,22 % D. Hasil % Recovery dari Minyak Daun Cengkeh yang Dihasilkan melalui Kedua Metode Dari hasil percobaan pada Tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa pada metode steam hydro distillation dengan microwave memiliki kandungan eugenol lebih besar dibandingkan dengan metode steam distillation. Pada metode hydro distillation dengan microwave dengan memiliki kandungan eugenol terbesar yaitu 79,31%. Sedangkan pada metode steam hydro distillation dengan microwave memiliki kandungan eugenol terendah yaitu 78,22%. Hal ini dikarenakan pada metode steam-hydro distillation dengan microwave, penambahan uap dari steam mengakibatkan kontak air dengan bahan lebih terkontrol sehingga proses penguapan minyak bisa lebih maksimal dan kadar minyak yang diperoleh bisa lebih tinggi[4]. IV. KESIMPULAN Gambar 7. % Recovery terhadap Massa Bahan Baku Dari hasil pengamatan gambar.8 bisa diketahui bahwa pada metode hydro distillation, % recovery pada daya 264 watt setelah 3 jam berkisar 37,2-65,44 % sedangkan untuk daya 400 watt berkisar antara 38,58-81,76 %. Hal ini menunjukkan bahwa proses hydro distillation dengan daya 400 watt memiliki % recovery lebih besar dibanding daya 264 watt pada metode yang sama. Untuk steam-hydro distillation,% recovery berkisar antara 29,82-61,87% sedangkan untuk daya 400 watt berkisar antara 26,5-54,22 %. Dengan demikian,steam-hydro distillation dengan daya 264 watt memiliki kandungan minyak lebih besar dibandingkan dengan daya 400 watt. Dari keseluruhan, diketahui bahwa % recovery terbaik dibanding variabel yang lain adalah untuk metode hydro distillation pada daya 400 Watt dan massa 90 gram dengan harga 81,76 %. Dengan harga yang masih dibawah 100%, bisa jadi nilai % recovery ini masih dapat ditingkatkan. 1. Metode hydro distillation dan steam-hydro distillation dengan menggunakan microwave dapat digunakan untuk mengekstrak minyak dari daun cengkeh. 2. Metode hydro distillation menghasilkan rendemen dan kandungan eugenol yang lebih tinggi daripada steamhydro distillation. 3. Rendemen hydro distillation dengan microwave pada daya 400 watt lebih besar dari 264 watt. Sedangkan pada steam-hydro distillation dengan microwave, rendemen pada daya 264 watt lebih besar dari 400 watt. 4. Pada pengambilan minyak atsiri dari daun cengkeh menggunakan metode steam-hydro distillation dengan pemanasan microwave dihasilkan rendemen dan kandungan eugenol lebih besar dari penelitian terdahulu. 5. Mutu minyak cengkeh terbaik dihasilkan pada metode hydro distilation dengan microwave dengan kadar eugenol sebesar 79.31%.. E. Perbandingan Kadar Eugenol Minyak Daun Cengkeh dengan Kedua Metode Tabel2. Hasil Analisa GC Untuk Minyak Daun Cengkeh

5 DAFTAR PUSTAKA [1] Nurdjannah, N., 2004. Diversifikasi Penggunaan Cengkeh, Perspektif, Vol. 3(2), 61-70. [2] Supriatna, A.; Rambitan, U.N.; Sumangat, D.; Nurdjannah, N., 2004. Analisis Sistem Perencanaan Model Pengembangan Agroindustri Minyak Daun Cengkeh :Studi kasus di Sulawesi Utara,Buletin TRO, Vol. XV(1), 1-18. [3] Guenther, Ernest. 1987. Minyak Atsiri Jilid I. Penerjemah Ketaren S. Universitas Indonesia Press. Jakarta. [4] Habibi, Wildan dan Ziyaul. 2013. Perbandingan Metode Steam Distillation dan Steam-Hydro Distillation dengan Microwave terhadap Jumlah Rendemen serta Mutu Minyak Daun Cengkeh. Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS : Surabaya [5]Ketaren S., 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka : Jakarta. [6] Guenther, Ernest. 1952. Essential oil, 5th edition. Van Nostrand Reinhold Company Inc. New York. [7]Sastrohamidjojo,H.2002.KimiaMinyakAtsiri. FMIPA.UGM : Jogjakarta.