Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.

LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

RINGKASAN EKSEKUTIF. L K j - I P D i n a s K e s e h a t a n P r o v. S u l s e l T A

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DINAS KESEHATAN Jl. dr. Susilo No. 46Pahoman,Bandar Lampung

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

CAPAIAN MDGs BIDANG KESEHATAN

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan Percepatan Pencapaian Target MDG s Tahun Salatiga, 18 November 2015

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

4.3 Perjanjian Kinerja Eselon IV Sub Bagian Keuangan

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

B A B P E N D A H U L U A N

BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Arah Pembangunan Kesehatan

KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia?

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

SERIAL PEDOMAN TEKNIS

2.1 Rencana Strategis

KATA PENGANTAR. Kandangan, Januari 2016 INSPEKTUR KABUPATEN, Ir.RUSMAJAYA,MT Pembina Utama Muda NIP

a. 10 (dua belas) indikator memperoleh capaian > 100 %, b. 4(empat) indikator capaiannya < 100 %, yaitu 1).Cakupan Imunisasi dasar

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

I. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

LAMPUNG LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

PENYUSUNAN PELAPORAN KINERJA. Permenpan No. 53 Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Wonogiri, Februari 2016 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

PENYEMPURNAAN. INDIKATOR TUJUAN DAN SASARAN dalam RENCANA STRATEGIS

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 37 TAHUN 2013

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. oaching

Daftar Isi. Bab 1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

VISI DINAS KESEHATAN JAKARTA SEHAT UNTUK SEMUA

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

L A P O R A N K I N E R J A

KATA PENGANTAR. Pada akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Ringkasan ini.

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

Paparan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 25 Februari 2017 Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

KONSEPTUAL RPJMN BIDANG KESEHATAN TAHUN KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN Drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEBO

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

Transkripsi:

4. Sistem Informasi pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Provinsi yang belum tepat waktu Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut : adalah 1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk menghilangkan stigma pada beberapa penyakit tertentu dengan melakukan promosi kesehatan 2. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 3. Meningkatkan pembiayaan kesehatan baik pada alokasi anggaran kesehatan khususnya belanja langsung 4. adanya regulasi dalam mengatur pemerataan/distribusi tenaga yang telah dilatih khususnya tenaga yang ada di level puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten kota 5. Mendukung Pengembangan Sistem Informasi pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas & Rumah Sakit) ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dan ke Dinas Kesehatan Provinsi baik secara online maupun off line 3.3 Pencapaian Kinerja Lainnya 1. Pencapaian Target MDGs Selain penilaian kinerja sasaran strategis meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak yang tercantum dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) yang diukur dari 8 Indikator Kinerja Utama (IKU), Dinas Kesehatan Provinsi juga telah menetapkan pencapaian kinerja lainnya yaitu pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). MDGs merupakan komitmen global dimana Indonesia wajib untuk mendukung dan mewujudkan komitmen tersebut pada akhir tahun 2015. Ada 7 (tujuh) tujuan yang ingin dicapai dari MDGs pada akhir tahun 2015. Tujuan MDGs tersebut sejalan dan terintegrasi dengan tujuan dari dokumen rencana jangka menengah RPJMN, RPJMD dan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi dan dokumen rencana tahunan (Renja) SKPD. Rencana Aksi Daerah (RAD) MDGs disusun sebagai bagian dari upaya mempercepat pencapaian target MDGs selaras dengan amanat Inpres nomor 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang berkeadilan. Dari 7 (tujuh) tujuan MDGs tersebut, ada 5 (lima) tujuan yang berhubungan dengan bidang kesehatan yaitu tujuan MDGs pertama, keempat, kelima, keenam dan ketujuh. LKj Dinas Kesehatan Provinsi 2015 Page 35

Tabel 3.14 Target dan Pencapaian MDGs Bidang Kesehatan di Provinsi Tahun 2015 Indikator Target MDGs 2015 Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan 2015 Status Sumber Ket Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya propoersi yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990 2015 1,8 Prevalensi balita dengan <15,50% 18,80 Riskesdas 2013 berat badan rendah / kekurangan gizi 1.8a Prevalensi balita gizi buruk 1.8b Prevalensi balita gizi kurang Tujuan 4. Menurunkan Angka Kematian Anak <5 % 6,90 <10% 11,90 Target 4A: Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990-2015 4,1 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup 4,2 Angka Kematian Anak Balita (Akaba) per 1.000 kelahiran hidup 4,3 Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak Tujuan 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu 23 per 1000 kelahiran hidup 32 per 1000 kelahiran hidup 30 per 1000 Kelahiran Hidup (SDKI 2012) 38 per 1000 Kelahiran Hidup (SDKI Riskesdas 2013 Riskesdas 2013 SDKI 2012 SDKI 2012 2012) 100% 99,60% Laporan Rutin Target 5A: Menurunkan angka kematian ibu hingga 3/4 dalam kurun waktu 1990-2015 5,1 Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup 5,2 Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih 102 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2077) 359 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012) SDKI 91% 90,85% Laporan Rutin Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015 5.5a Cakupan pelayanan antenatal (K1) 5.5b Cakupan pelayanan antenatal (K4) 99% 98,89% Laporan Rutin 96% 93,09% Laporan Rutin Tujuan 6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya tidak tercapai Riskesdas 2013 Riskesdas 2013 Khusus Khusus Akan Tercapai Khusus Akan Tercapai Akan Tercapai Akan Tercapai Target 6 A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS pada tahun 2015 6,1 Prevalensi HIV/AIDS < 0,5% 0,04% Laporan Rutin 6,2 Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi 6,3 Proporsi usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS 65% tidak ada survey tahun 2015 95% tidak ada survey tahun 2015 tercapai LKj Dinas Kesehatan Provinsi 2015 Page 36

Indikator Target MDGs 2015 2015 Status Sumber Ket Target 6 B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/ADIS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2015 6,4 Proporsi 100% 100% Laporan Rutin tercapai terinveksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral Target 6 C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurnkan jumlah kasus baru malaria dan penyakit menular lainnya (tubercolusis) hingga tahun 2015 6,5 Angka kejadian tuberkolusis (insiden semua kasus/100.000 /tahun 6,6 Tingkat prevalensi tuberkolusis (per 100.000 ) 6,7 Tingkat kematian karena tuberkolusis (per 100.000 ) 6,8 Proporsi kasus TB yang ditemukan DOTS 6,9 Proporsi kasus TB yang disembuhkan melalui DOTS (cure rate 6.10a Angka penemuan kasus malaria per 1.000 163 per 100.000 180 per 100.000 99 Laporan Rutin Data belum tersedia 27 1,2 Laporan Rutin 80 44,30% 94 86,00% <1 per 1000 0,43 per 1000 Laporan Rutin Laporan Rutin Laporan Rutin Khusus tercapai Khusus tercapai 6.10b Tingkat kematian karena malaria per 1.000 < 2 0 per 100 Laporan Rutin tercapai 6.11a Angka kesakitan DBD (100.000 ) 55 per 100.000 38,51 per 100.000 Laporan Rutin tercapai 6.11b Angka kematian karena DBD Tujuan 7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup 1% 1,21% Laporan Rutin Khusus Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015 7,7 Proporsi rumah tangga dengan akses 70,55% 62,56% Laporan Rutin berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan Khusus Perkotaan 75,29% BPS Perdesaan 65,81% BPS 7,8 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar, perkotaan dan perdesaan 61,10% 58,64% Laporan Rutin 7.8a Perkotaan 75,73% BPS 7.8b Perdesaan 52,15% BPS Ket : Status tercapai akan tercapai perhatian Khusus Khusus LKj Dinas Kesehatan Provinsi 2015 Page 37

Permasalahan : 1. Beberapa indikator datanya didapatkan dari hasil survey, sedangkan survey tidak dilakukan setiap tahun (SDKI) bila dilakukan tiap tahun seperti data Susenas namun datanya baru keluar ditahun depannya sekitar bulan Juni 2. Beberapa indikator didapatkan dari pihak lain seperti BPS 3. Sistem Informasi pelaporan data dari fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dan Provinsi belum tepat waktu Solusi : 1. Kesepakatan dengan Kementerian Kesehatan RI, bila data yang dihasilkan dari survey (SDKI) seperti AKI, AKB, tetap menggunakan data SDKI yang terakhir terbit 2. Bekerjasama dengan BPS untuk dapat mengeluarkan data hasil Susenas lebih cepat 3. Mengembangkan sistem informasi dan pelaporan dari fasyankes secara online sehingga data dapat tepat waktu diterima di Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi 3.4 Anggaran Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2015 sebesar 96,76% dari total anggaran yang dialokasikan. Jika dilihat berdasarkan realisasi anggaran per indikator sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada indikator sasaran Prevalensi balita gizi kurang (Underweight) sebesarv 99,44.%. Sedangkan penyerapan terkecil pada indikator sasaran Angka penemuan kasus TB (semua tipe yang dilaporkan/ Case Notification Rate) per 100.000 sebesar 83,11% Efisiensi anggaran menunjukkan bagaimana sasaran dengan indikator yang dirumuskan telah berhasil dicapai dengan memanfaatkan sumer daya atau input tertentu. Semakin tinggi jumlah sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai keluaran tertentu, maka efisiensinya akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya semakin rendah sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai sasaran maka efisiensi anggaran akan semakin tinggi Pencapaian kinerja dan anggaran pada tahun 2015 secara umum menunjukkan tingkat efisiensi anggaran yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat bahwa mayoritas dari sasaran menunjukkkan realisasi anggarannya lebih kecil daripada realisasi kinerjanya. LKj Dinas Kesehatan Provinsi 2015 Page 38

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan pada tabel berikut ini : LKj Dinas Kesehatan Provinsi 2015 Page 39

Tabel 3.15 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015 Kinerja NO Sasaran Srategis Indikatir Kinerja Satuan % Target 1 Meningkatkan 1 Meningkatnya Angka tahun 69,75 70 100,36 akses dan mutu Harapan Hidup (AHH) pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak 2 Menurunnya Angka Kematian Bayi 0 - < 1 tahun (AKB) per 1000 lahir hidup per 1000 kelahiran hidup 32 4,88 184,75 Target 9.170.092.700 8.260.833.400 Anggaran % 8.393.018.186 91,53 7.815.824.142 94,61 3 Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 lahir hidup per 100000 kelahiran hidup 341 103,36 169,69 61.904.098.500 59.948.447.753 96,84 4 Menurunnya Prevalensi balita gizi kurang (Underweight) % 18,44 15,64 115,18 19.233.842.000 19.125.637.210 99,44 5 Meningkatanya Angka penemuan kasus TB (semua tipe yang dilaporkan/case Notification Rate) per per 100000 99 99 100,00 513.050.000 426.382.069 83,11 LKj Dinas Kesehatan Provinsi 2015 Page 40

NO Sasaran Srategis Indikatir Kinerja Satuan 100.000 Target Kinerja % Target Anggaran % 6 Menurunnya Angka Kesakitan positif malaria (API) per 1000 7 Menurunnya Prevalensi HIV AIDS per 100 usia > 15 tahun 8 Menurunnya Angka Kesakitan DBD per 100.000 per 1000 per 100 usia > 15 tahun per 100000 0,35 0,43 77,14 0,49 0,01 197,96 50 38,51 122,98 5.885.369.000 5.264.305.000 697.629.000 5.776.722.800 98,15 5.171.264.650 98,23 680.477.700 97,54 110.929.219.60 0 107.337.774.510 96,76 LKj Dinas Kesehatan Provinsi 2015 Page 41

3.5 Analisis Efisiensi Bagian yang disajikan dalam tabel ini terkait dengan efisiensi aanggaran untuk sasaran yang pencapaian kinerjanya mencapai atau lebih dari 100%. Terlihat bahwa dari sasaran strategis Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak ada 7 indikator kinerja yang mencapai atau lebih dari 100% dan capaian realisasi keuangan rata-rata mencapai 96,76% (kurang dari 100%). Hal ini menunjukkan adanya efisiensi anggaran yang cukup tinggi, seperti terlihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.16 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja % Capaian Kinerja (> 100%) % Penyerapan Aanggran Tingkat Efisiensi 1 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak 1 Meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH) 2 Menurunnya Angka Kematian Bayi 0 - < 1 tahun (AKB) per 1000 lahir hidup 3 Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 lahir hidup 4 Menurunnya Prevalensi balita gizi kurang (Underweight) 5 Meningkatanya Angka penemuan kasus TB (semua tipe yang dilaporkan/case Notification Rate) per 100.000 6 Menurunnya Prevalensi HIV AIDS per 100 usia > 15 tahun 7 Menurunnya Angka Kesakitan DBD per 100.000 100,358 91,53 8,832 184,750 94,61 90,137 169,689 96,84 72,848 115,184 99,44 15,747 100,000 83,11 16,893 197,959 98,23 99,727 122,980 97,54 25,439 LKj Dinas Kesehatan Provinsi 2015 Page 42

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan dalam pencapaian sasaran strategis akhir Tahun 2015, yang merupakan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor Republik Indonesia nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015 Dinas Kesehatan Provinsi dapat di simpulkan bahwa secara umum sasaran strategis yang telah di tetapkan pada tahun 2015 belum dapat dicapai sepenuhnya oleh Dinas Kesehatan Provinsi. Berdasarkan hal tersebut maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Pencapaian kinerja Sasaran Strategis yang telah ditetapkan dalam Dokumen perencanaan jangka menengah RPJMD dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi lampung dan Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) perubahan tahun 2015 dari sasaran strategis meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak yang diukur dari dengan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) ada 7 (tujuh) Indikator Kinerja Utama mencapai kinerja >100% dengan kriteria kinerja Sangat Tinggi (ST) dan 1 (satu) Indikator Kinerja Utama yang mencapai kinerja <100% dengan kriteria Tinggi (T) 2. Untuk Akuntabilitas keuangan dari 17 Program dan 43 kegiatan yang dilaksanakan secara fisik tercapai 100% dan realisasi keuangan tercapai 96,76%. LKj Dinas Kesehatan Provinsi 2015 Page 43

Belum tercapainya sasaran diatas disebabkan oleh beberapa hal seperti Sistem evaluasi dan pelaporan program yang belum optimal dalam penyediaan data untuk mengukur pencapaian sasaran, dan pada akhirnya menyebabkan keterlambatan atau ketidaktepatan waktu dalam pengiriman data dari Kabupaten kota ke Provinsi, adanya keterbatasan Sumber Daya Manusia di Kabupaten/Kota baik secara kuantitas maupun kualitas, belum optimalnya sumber daya manusia dalam memahami dari definisi operasional dan formula atau rumus dari indikator yang ada, belum optimalnya koordinasi antara Lintas Sektor dan Lintas Program baik di Kabupaten/Kota maupun di Provinsi dan adanya keterbatasan Anggaran kesehatan baik di Provinsi maupun Kabupaten Kota. Secara ringkas seluruh capaian kinerja tersebut diatas, baik yang berhasil maupun yang masih belum berhasil akan menjadi perhatian untuk meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang agar lebih efisien dan efektif dalam memanfaatkan sumberdaya dan dana untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan. 4.2 Saran Saran yang dapat kami sampaikan dalam rangka meningkatkan kinerja di Dinas Kesehatan Provinsi & UPTD adalah : 1. Meningkatkan sistem informasi kesehatan (SIK) dalam rangka mendapatkan data dari pelayanan kesehatan, 2. Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan baik di Provinsi dan Kabupaten Kota, 3. Meningkatkan advokasi kepada legislatif, eksekutif maupun stakeholder lainnya dalam hal anggaran dan program, 4. Meningkatkan koordinasi antara lintas sektor dan lintas program termasuk dengan Kabupaten Kota LKj Dinas Kesehatan Provinsi 2015 Page 44

Diharapkan Laporan Kinerja (LKj) ini dapat memacu pelaksanaan Good Governance dan Clean Government yang melibatkan seluruh Stakeholder, sehingga ke depan akan tercipta sasaran dan hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan. Kami Pimpinan beserta segenap jajaran Dinas Kesehatan Provinsi mengharapkan agar Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas kami kepada para stakeholder dan sebagai sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja, serta dapat dijadikan salah satu acuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Demikian Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015 ini dibuat sebagai bentuk dari transparansi terhadap masyarakat. Terima kasih. KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG dr. Hj. Reihana, M.Kes Pembina Utama Madya NIP. 19630825 198910 2 002 LKj Dinas Kesehatan Provinsi 2015 Page 45