PEMBENTUKAN MADZHAB-MADZHAB FIQH

dokumen-dokumen yang mirip
Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

MADZHAB SYAFI I. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I

FIQHUL IKHTILAF (MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN) Oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri

Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12).

BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN MAZHAB SYAFI I DAN HANAFI. dizaman pertentangan antara aliran Ahlu Hadis (aliran yang cenderung terhadap

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh

`BAB I A. LATAR BELAKANG

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry :

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 24 Tahun 2012 Tentang PEMANFAATAN BEKICOT UNTUK KEPENTINGAN NON-PANGAN

Imam Syafi i. Imam Syafi i

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

BAB II BIOGRAFI IMAM SYAFI I. dalam pribadinya, perilakunya serta peninggalannya yang telah membuat

Pelajaran Berharga dari Sisi Kehidupan Al-Imam Asy-Syafi i Rahimahullah

BAB II BIOGRAFI IMAM SYAFI I. Idris ibn Al - Abbas ibn Usman ibn Syafi i ibn Al - Sa ib ibn Ubaid ibn Abd

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN PEMIKIRAN DALAM ISLAM

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ALIRAN PEMIKIRAN DALAM HUKUM ISLAM

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD4013 USUL FIQH (Minggu 1)

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM

AL-IMAM AHMAD BIN HANBAL Tauladan dalam Semangat dan Kesabaran

BAB II TINJAUAN UMUM IMAM MALIK BIN ANAS. Beliau dilahirkan di kota Madinah, suatu daerah di negeri Hijaz tahun 93

SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI

Surat Edaran Departemen Agama. No: D/BA.01/4865/1983 Tanggal: 5 Desember 1983 Tentang: HAL IKHWAL MENGENAI GOLONGAN SYI AH

BAHAN AJAR PERADILAN AGAMA BAB I PENGANTAR

dan Ketegasannya Terhadap Syiah

MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh

PENGUMPULAN DAN KODIFIKASI HADIS

Qunut dalam Shalat Witir

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG IMAM SYAFI I. Muhammad bin Idris asy-syafi i al-quraisyi. Adapun nasab beliau adalah

Mazhab Fikih. Oleh : Heri Ruslan. Perbedaan pendapat ( di kalangan ) umatku adalah rahmat. ( HR Al-Baihaqi )

Prestasi, bukan Prestise

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ILMU QIRAAT 1 DIPLOMA PENGAJIAN AL- QURAN DAN AL-SUNNAH 2014 MINGGU KE-3

BAB I PENDAHULUAN. perebutan harta warisan. Islam sebagai agama rahmatan li al- a>lami>n sudah

BAB II BIOGRAFI IMAM HANAFI

BAB II SEJARAH HUKUM ISLAM DAN PERKEMBANGANNYA. A. Pengertian Dan Sejarah Mazhab Hukum Islam

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PERADABAN ISLAM MASA BANI UMAYYAH. Oleh : SAEPUL ANWAR

Pendidikan Agama Islam

Sejarah dan Perkembangan Wakaf. Written by Administrator Thursday, 27 December :03

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

PEMIKIRAN METODOLOGI HUKUM IMAM AL SYAFI I REAKTUALISASI DOKTRIN IJTIHAD

PEMIKIRAN HUKUM ISLAM IMAM MALIK BIN ANAS (Pendekatan Sejarah Sosial)

Hadits Rasulullah SAW yang mengisyaratkan kedatangan Imam Syafi i

Pendidikan Agama Islam

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

IMAM SYAFI I DAN SEJARAH ILMU USHUL FIQIH

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

BAB II SEJARAH KEHIDUPAN IBN AL QAYYIM AL JAUZIYYAH. Secara makro, kehidupan Islam pada masa Ibn Al Qayyim yang lahir pada

MUSLIMIN MALAYSIA (ISMA)

RINGKASAN RIWAYAT HIDUP 4 IMAM PENGASAS MAZHAB

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Maktabah Ummu Salma al-atsari. Imam Syafi i. Penyusun: Ustadz Arif Syarifuddin

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq

BAB III BIOGRAFI MAZHAB MALIKI DAN MAZHAB HANBALI. suatu daerah di negeri Hijaz tahun 93 H/12 M, dan wafat pada hari ahād, 10

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH

MAQASHID SYARI AH (SUATU PERBANDINGAN) MARYANI, S. Ag, MHI ABSTRAK

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

BAB V KESIMPULAN. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam

Staf Pengajar pada Jurusan Syari h STAIN Malikussaleh Lhokseumawe

BAB 8 PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KEJAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Imam Ahmad bin Hanbal merupakan salah satu dari tokoh madzab dalam Agama

Nama: Muslim bin al Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al-qusyairi an-naisaburi

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

AL-MADHA<HIB AL-ARBA AH DAN

yang sama bahwa Allah mempunyai sifat-siafat. Allah mempunyai sifat melihat (al-sami ), tetapi Allah melihat bukan dengan dhat-nya, tapi dengan

BAB III BIOGRAFI ABU HANIFAH. Nama lengkap Imam Abu Hanifah adalah an-nu man bin Tsabit yaitu nama

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemilihan umum melibatkan

BAB II BIOGRAFI MAZHAB SYAFI I DAN MAZHAB HANAFI. lagi mendengar mazhab Hanafi. Mazhab tersebut didirikan oleh Imam Abu

BAB TIGA PENGENALAN IMAM WARSH. Warsh adalah seorang perawi qira: a:t al-qur a:n yang terkenal pada

BAB II BIOGRAFI IMAM HANAFI DAN IMAM SYAFI I

Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal dunia.

POLA PEMIKIRAN IMAM SYAFI I DALAM MENETAPKAN HUKUM ISLAM. Oleh : Drs. Abdul Karim, M.Ag (Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar)

BAB V PENUTUP. 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam

REVIEW BUKU Genealogi Perempuan Periwayat H{ {{adi> >>th al-kutub al-tis ah

Pendidikan Agama Islam

IJTIHAD, MADZHAB DAN SEJARAHNYA REVISI MAKALAH

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

UCAPAN SELAMAT HARI RAYA

ILMU QIRAAT 1 DIPLOMA PENGAJIAN AL QURAN DAN AL SUNNAH 2014 MINGGU KE-4

Pandangan Akademis Tentang Syi'ah

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

AL-MAHDI AKHIR ZAMAN

BAB III TINJAUAN TENTANG KEDUDUKAN DAN TUGAS LEMBAGA JURU DAMAI DALAM PENYELESAIAN PERKARA SYIQAQ

Peneliti Cacat Hadits

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MAZHAB HANAFI. imam Abu Hanifah, karena pemikiran beliau yang jenius dan cerdas dalam

Pengertian Al-Ijtihad

BAB III OBYEK KAJIAN TENTANG TALAK TERHADAP ISTRI DALAM KEADAAN HAIDL. A. Pandangan Imam Madzhab Empat tentang Talak terhadap Istri dalam

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

Al-Syafi i sebagai Bapak Ushul Fiqh. MH. Mukti *)

BAB III OBJEK KAJIAN. pada tahun 80 Hijriyah (659) menurut pendapat yang pertama. 52 Imam Hanafi. Fiqih di Iraq dan pendiri madrasah Ahli al-ra yi.

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

BAB III PANDANGAN MADZHAB SYIAH IMAMIYYAH TENTANG DUA ORANG SAKSI SEBAGAI SYARAT SAH JATUHNYA TALAK

Transkripsi:

PEMBENTUKAN MADZHAB-MADZHAB FIQH A. Landasan terbentuknya madzhab fiqh Munculnya pemikiran madzhab hukum dalam Islam dimulai sejak timbulnya persoalan tentang pemegang otoritas hukum. Weiss membedakan dua tipe otoritas pemikiran dalam islam, yaitu otoritas legislatif (legislative authority), di mana Allah (Tuhan) sendiri sebagai syari (pembuat hukum), dan otoritas interpretatif atau deklaratif yang didalam hal ini dimiliki oleh para ulama, sebagai derivasi dari pemberian otoritas Tuhan. Melalui otoritas fuqahainilah kemudian muncul berbagai pemikiran hukum (fiqih). Periode terbentuknya madzhab ini dimulai sejak awal abad kedua hijriyah, yakni periode akhir pemerintahan Umayyah. Ketika itu, pemikiran hukum Islam mulai berkembang dari praktik administratif dan popular yang dibentuk oleh ajaran etika dan keagamaan dalam al-qur an dan Hadis Nabi. Peran Al-Qur an pada tahap awal ini dapat diterima begitu saja, tetapi peran hadis atau tradisi Nabi, telah menjadi bahan perselisihan pendapat dikalangan sarjana (ulama). Sebagian berpendapat bahwa hadis diterima baru setelah Muhammad ibn Idris al-syafi i menyatakan demikian. Khaled M. Aboe el-fadl mensinyalir, bahwa pada abad ke-2 H/8 M muncul para pemegang otoritas yang sangat hebat dan luar biasa kuatnya sebagai pesaing hukum Tuhan, yakni Syari ah yang dibentuk, disajikan, dan dihadirkan oleh sekelompok profesional tertentu yang dikenal dengan fuquha (para ahli hukum). Dalam sejarah tercatat ada beberapa fuquha yang mengembangkan madzhab hukum berdasarkan basis sosialnya. Di antara fuquha tersebut adalah Al-Awza i (w. 744 M ) yang membangun madzhab fiqih Awza i di Syiria,, Abu Hanifah (w.767 M) yang membangun madzhab fiqih hanafi di Iraq, Malik ibn Anas (w. 795 M) yang membangaun madzhab fiqih Maliki di Madinah, Muhammad ibn Idris Al-Syafi i (w.820 M) yang membangun madzhab fiqih di Iraq dan kemudian di Mesir, Ahmad ibn Hanbal (w.855 M) yang membangun madzhab Hanbali di Iraq, Dawud ibn Khalaf (w. 883 M) yang membangun madzhab Dhahiri di Iraq, dan sebagainya. Munculnya madzhab Hanafi di Kufah, Maliki di Madinah, dan Syafi i di Irak dan Mesir adalah bukti paling konkrit sebagai embrio dari madzhab fiqih Sunni, di samping madzhab-madzhab sunni yang lain, seperti Hanbali, al-auza i, Tsauri, dan Ja fari (Syi i). Aliran pemikiran fiqih ynag disebut madzhab (bentuk jamaknya madzhib) hadir bukan sebagai sebuah organisasi formal atau kelompok, melainkan sebagai sebuah metode dan ajaran/doktrin bersama, sehingga [hanya] membicarakan sebuah aliran pemikiran. Madzhab Hanafi yang berpusat di Kufah dan Baghdad, merefleksikan kompleksitas masyarakatnya, masyarakat Irak bercocok pluralis dan terbuka dengan pencampuran masyarakat agraris dan masyarakat ekonomis-indusrtialis dengan keragaman etnik dan budaya yang kosmopolitan. Madzhab maliki berbeda secara diametral (kontras) dengan madzhab Hanafi, yang dibentuk oleh masyarakat yang homogen, establish, taat beragama (shaleh) dan 1

berpola patriarkhis (dalam hukum kekerabatan) sebagai tradisi masyarakat Madinah yang dibangun oleh Nabi dan para khalifah masa awal. Malik ibn Anas (lahir di Madinah 713 M) dalam kitabnya Al-Muwaththa, suatu koleksi tradisi (hadis) Nabi, sahabat, dan tabi in yang disusun berdasarkan subjek yurisprudensi- dia sering menegaskan suatu butir masalah hukum dengan mengatakan, ini ketentuan kami atau ini ketentuan yang ditetapkan berdasarkan konsensus disini. Sehingga tak pelak lagi Malik memiliki doktrin hukum yang terikat pada tradisi (Madinah). Madzhab lain yang muncul kemudian dan berkembang dengan pesat adalah madzhab Syafi i yang dibangun oleh Muhammad ibn Idris Al-Syafi i yang membangun fiqihnya dengan atas namanya sendiri secara lebih moderat, yakni dengan perpaduan antara rasionalitas Hanafi dan tradisionalitas Maliki. Al- Syafi i adalah murid langsung Imam Malik dan juga mendalami madzhab fiqih hanafi dengan berguru kepada Abu Yusuf dan Muhammad Hasan (murid utama Imam Abu Hanifah). Dan terakhir adalah madzhab Hanbali yang dibangun oleh Ahmad ibn Hanbal. Periode ini dalam sejarah tasyri Islam disebut sebagai ijtihad dan pembentukan madzhab. Pada periode ini bermunculan banyak madzhab hukum (fiqih) yang dibangun oleh para imam mujtahid dan dikembangkan teori-teori hukum Islam. Pesatnya gerakam intelektual di masa pembentukan madzhab fiqih ini disebabkan oleh karena dinamika pemikiran hukum di kalangan ulam yamg sangat pesat. Kebebasan intelektual pun dihargai, sehingga pendapat-pendapat hukum pun bermunculan dengan berbagai coraknya. Madzhab fiqih yang dibangun oleh Imam Abu Hanifah (80-150 H), merupakan madzhab fiqih rasional yang pertama di antara madzhab-madzhab fiqih lain. Teorinya yang terkenal dalam madzhab ini adalah al- Istihsan. Istihsan dalam prakteknya diukur dengan pertimbangan akal (rasionalitas). Kemudian madzhab Maliki yang dibangun oleh Malik ibn Anas (93-179 H) dengan teorinya al-maslahat al-mursalah. Argumentasi teori Maslahah Mursalah juga mengesankan sisi rasionalitasnya, dengan kriteria dan ukuran yang didasarkan pada pertimbangan akal (al-ra yu). Selanjutnya madzhab fiqih Syafi i yang dibangun oleh Muhammad b. Idris al-syafi i (150-204 H) memunculkan teori al-qiyas. Fiqihnya bercorak moderat kombinatif antara rasional al-hanafi dan tradisional al- Maliki. Terakhir adalah madzhab fiqih Hanbali (Hanabilah) yang dibangun oleh Ahmad ibn Hanbal ( 164-241 H). Perkembangan pemikiran fiqih pada masa-masa berikutnya lebih didominasi oleh sikap ulama yang lebih mempertahankan madzhab hukum dari imam madzhab mereka dan berkurangnya minat untuk melakukan ijtihad. Mereka merasa cukup dengan hasil yang dirumuskan oleh imam madzhab dan mengikuti pendapatnya. B. Macam-macam madzhab fiqh 1. Madzhab ahli al-sunnah wa al-jama ah 1. Madzhab Hanafi Madzhab ini didirikan oleh Imam Abu Hanifah(Nu man bin Tsabit). Beliau adalah seorang ulama besar yang lahir Kufah tahun 80 H dan wafat pada tahun 150 H. Beliau hidup pada dua masa, yaitu masa bani Umayyah dan bani 2

Abbasiyyah. Beliau termasuk dari Tabiut Tabi in(yaitu mereka yang hidup setelah generasi Tabi in. Ada yang mengatakan beliau adalah Tabi in, karena ada riwayat beliau pernah bertemu dfengan Anas bin Malik. Beliau sering mendapat julukan sebagai Imam Ahlu Ra yi(sebab dalam mengambil kesimpulan hukum, banyak memakai rasio). Beliau adalah ahli fiqh yang tinggal di Irak dan menjadi rujukan masyarakat Irak. Karakter penduduk Irak saat itu cenderung pemalas dan serta berdebat, serta susah dinasehati, sehingga jika beliau mengajak mereka untuk melaksanakan syariat Allah, beliau harus berusaha mencari-cari dalil atau alasan yang bisa masuk akal. Atas dasar inilah beliau lebih banyak menggunakan akalnya (logika) daripada dalil Al-Qur an dan Hadis. Pun demikian, bukan berarti beliau meninggalkan keduanya. Apa yang beliau sampaikan dari pendapat fiqh sebenarnya bersumber juga dari Al-Qur an dan Hadis. Hanya saja, tidak beliau sebutkan secara tekstual. Dasar-dasar hukum fiqh madzhab abu hanifah As Sunnah Fatwa sahabat Ijma Istihsan Urf Ulama yang mengikuti madzhab Abu Hanifah dikenal dengan ulama Hanafiyah. Madzhab Hanafiyah telah menyebar ke berbagai wilayah Islam, seperti Baghdad, Persia, India, Bukhara, yaman, Mesir, dan Syam. Madzhab Hanafiyah termasuk madzhab yang paling banyak dianut pada masa Dinasti Abbasiyah. 2. Madzhab Maliki Madzhab ini didirikan oleh Imam Malik bin Anas. Beliau lahir pada tahuyn 93 H, pada masa khalifah al-walid bin Abdul Malik dan meninggal pada tahun 179 H, pada masa khalifah Harun ar-rasyid. Beliau dalah Imam dan ulama besar di Madinah. Beliau termasuk ahli fiqh dan ahli hadis setelah Tabi in. Beliau terkenal sebagai orang yang betul-betul melaksanakan As- Sunnah. Dasar-dasar hukum fiqh madzhab Maliki As-Sunnah Ijma Fatwa sahabat Istihsan Al-Mashalahah al-mursalah Istishhab 3

Ulama yang mengikuti madzhab Imam Malik dikenal dengan ulama Malikiyah. Madzhab Maliki timbul dan berkembang di Madinah, kemudian tersiar di sekitar Hedzjaz. Di Mesir, madzhab Maliki sudah mulai muncul dan berkembang selama Imam Malik masih hidup. Selain di Mesir, madzhab Maliki juga dianut oleh umat Islam yang berada di Maroko, Tunisia, Tripoli, Sudan, Bahrain, Kuwait, dan daerah Islam lain di sebelah barat termasuk Andalusia. 3. Madzhab Syafi i Madzhab ini didirikan oleh Imam Muhammad bin Idris asy-syafi i. Beliau lahir di Palestina (Syam) pada tahun 150 H dan wafat di Mesir tahun 204 H. Beliau termasuk keturunan Rasulullah SAW yang bertemu di garis keturunan kakeknya, Abdul Manaf. Setelah ayahnya meninggal, ibunya membawanya kembali ke Makkah untuk berguru pada seorang mufti, Imam Muslim bin al- Khalid. Beliau telah hafal Al-Qur an pada usianya yang baru genap 7 tahun. Beliau diberi izin untuk mengeluarkan fatwa ketika berusia 15 tahun. Kemudian beliau pindah ke Madinah berguru kepada Imam Malik bin Anas, dan berhasil menghafalkan kitab al-muwattha, karangan Imam Malik hanya dalam 9 malam. Kemudian beliau berpindah-pindah tempat untuk menuntut ilmu, dari Yaman, Bagdad, bahkan beliau sempat menuintut ilmu kepada Imam Ahmad bin Hanbal di Makkah. Beliau menamakan pendapat-pendapatnya ketika berada di Bagdad dengan Madzhab Qodim (madzhab yang lama). Pada tahun 200 H, beliau pindah ke Mesir dan bertemu dengan muridmurid Imam Hanafi sehingga pola pikir mereka mempengaruhi pola pikir beliau. Di Mesir, beliau mengembangkan Madzab Jadid (madzab yang baru). Dasar-dasar hukum fiqh madzhab Syafi i As-Sunnah Ijma Ulama yang mengikuti madzhab Imam Syafi I dikenal dengan ulama Syafi iyah. Penyebaran madzhab Syafi I antara lain di Irak, lalu berkembang dan tersiar ke Khurasan, Pakistan, Syam, Yaman, Persia, Hijaz, India, daerah-daerah Afrika dan Andalusia. Kemudian madzhab Syafi i ini tersiar dan berkembang, bukan hanya di Afrika, tetapi ke seluruh pelosok Negara-negara Islam, baik di Barat, maupun di Timur, termasuk ke Indonesia. 4. Madzhab Hanbali Didirikan oleh Imam Ahmad bin Hanbal asy-syaibani. Beliau lahir, hidup, dan meninggal di Bagdad. Namun beliau juga banyak melakukan perjalanan menuntut ilmu ke Kufah, Bashrah, Makkah, Madinah, Yaman, Syam, dan Al-Jazirah. Ketika di Bagdad, beliau bertemu dengan Imam Syafi i, yang kemudian berguru kepada beliau. Beliau tidak mengarang satu kitab pun, tetapi para 4

sahabatnya banyak merujuk pada madzhab dan pendapat-pendapat beliau. Bahkan, sikap dan jawaban beliau dalam hukum0-hukum syariat banyak dijadikan rujukan. Dasar madzhab beliau hampir sama dengan madzhab Imam Syafi i, yaitu Al-Qur sn, As-Sunnah, fatwa sahabat, ijmak, qiyas, istishhab, masalihul mursalah, dan adz-dzara i. Dasar-dasar hukum fiqh madzhab Hanbali As-Sunnah Fatwa sahabat Ulama yang mengikuti madzhab Imam Hanbal dikenal dengan ulama Hanabilah. Madzhab Hanbali mula-mula berkembang di Baghdad, kemudian ke perbatasan Irak dan berkembang di Mesir. Sekarang madzhab Hanbali adalah madzhab resmi pemerintah Saudi Arabia dan mempunyai pengikut yang tersebar di seluruh jazirah Arab, Palestina, Syiria dan Irak. 2. Madzhab Syi ah a) Syi ah Zaidiyah Syi ah Zaidiyah adalah pengikut Zaid bin Ali Zain al-abidin. Syi ah Zaidiyah berpendapat, bahwa Imam tidaklah ditentukan Nabi orangnya, tetapi hanya sifat-sifatnya. b) Syi ah Imamiyah Syi ah Imamiyah disebut juga dengan madzhab Syi ah Itsna Asyariyah (Syi ah dua belas), karena mereka mempunyai 12 orang imam nyata, yang urutannya adalah: - Ali bin Abi Thalib - Al-Hasan - Al-Husayn - Ali Zain al-abidin - Muhammad al-baqir - Ja far al-shadiq - Musa al-kazhim - Ali al-ridha - Muhammad al-jawwad - Ali al-hadi - Al Hasan bin Muhammad al-askari - Muhammad al-mahdi al-muntazhar 3. Madzhab-madzhab yang telah musnah a) Madzhab Al Auza i Pembangun madzhab ini adalah Al Imam Abu Amer Abdur Rahman bin Muhammad al-auza i. beliau dilahirkan Ba la Bakka, pada tahun 88 H. Pada akhir umurnya berdiam di Beirut dan wafat di sana dalam tahun 157 H. Penduduk Syria pada mula-mulanya bermadzhab Al Auza i. Kemudian 5

madzhab ini pindah ke Spanyol, tetapi sesudah abad ke 2 Hijriyah madzhabnya lenyap ditantang oleh madzhab As-Syafi i dan madzhab Maliki. b) Madzhab Ats Tsauri Pembangun madzhab ini adalah Abu Abdillah Sufyan bin Sa ad ats Tsauri al Kufi, wafat pada tahun 161 H. Beliau diakui oleh para ulama sebagai orang mujtahid mutlaq. Beliau tidak mendapat pengikut yang banyak dan madzhabnya pun lekas lenyap. c) Madzhab Al laitsi Pembangun madzhab ini adalah Abdul Harits al-laits bin Sa ad al-fahmi, wafat tahun 175 H. Beliau terkenal sebagai ahli fiqh di Mesir. As-Syafi i mengakui bahwa al-laitsi lebih pandai dalam soal fiqh daripada Malik. Akan tetapi pengikut-pengikutnya tidak bersungguh-sungguh mengembangkan madzhabnya sehingga lenyap pada abad pertengahan ke-3 H. d) Madzhab Dhahiri Pembangun madzhab ini adalah Abu Sulaiman Daud bin Ali Al Asfahani yang kemudian dikenal dengan nama Daud ad Dhahiri. Beliau dilahirkan di Kufah pada tahun 202 H, dibesarkan di Baghdad dan wafat di sana tahun 270 H. Madzhab ini berkembang di Andalus hingga abad ke-5 H, kemudian berangsur-angsur mundur, hingga lenyap sama sekali di abad ke-8. e) Madzab Ath Thabari Pembangun madzhab ini adalah Abu Ja far bin Jarir al-thabary, dilahirkan tahun 224 H dan wafat di Baghdad tahun 320 H. Beliau terkenal sebagai seorang mujtahid, ahli sejarah dan ahli tafsir. Mula-mulanya beliau mempelajari fiqh As-Syafi i dan Malik serta fiqh ulama Kufah, kemudian membentuk madzhab sendiri yang berkembang di Baghdad. Diantara pengikutnya ialah Abu al-farj al-nahrawi. Madzhabnya lenyap pada pertengahan abad ke-5 H. 6