Febriyanno Suryana, S.Kom,MM,M.Kom FDA93

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Part 2. Management Support System (MSS)

Pertemuan 1 TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/ DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS)

Management Support System: Scope of Coverage. Presentation from url teknik.unitomo.ac.id/ elearning

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM

TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) 2005 PRENTICE HALL, DECISION SUPPORT SYSTEMS AND INTELLIGENT SYSTEMS, 7TH EDITION, TURBAN, ARONSON, AND LIANG

PENGANTAR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Pengantar Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SISTEM, PEMODELAN DAN DUKUNGAN

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System

MODUL 1 - PENDAHULUAN (Keputusan dan Pengambilan Keputusan)

SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN

Management Support System: Scope of Coverage

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM

Konsep Pengambilan Keputusan. Tujuan Instruksonal Khusus

10. Berikut ini adalah proses-proses pada pemodelan, Kecuali? a. Trial and error dengan sistem Simulasi. b. Optimisasi c. Heuristic.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Dasar Pengambilan Keputusan

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M

Model Sistem Umum Perusahaan.

Sistem Pengambilan Keputusan, Pemodelan dan Pendukung. Tri, 2017

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-2

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN-IF041-3

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Sistem Pengambilan Keputusan Kode : IES6232 Semester : VI Waktu : 2 x 2 x 50 Menit Pertemuan : 1 & 2

Pertemuan 2 PEMBUATAN KEPUTUSAN

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

PENGENALAN MANAJEMEN INFORMASI. Data : gambaran / fakta secara relative yang belum berarti bagi penerimanya.

Decision Support System (DSS)

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN

Rangkuman SIM Bab 12 MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN (ENHANCING DECISION MAKING)

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System

SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN DAN PENGARUH SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN

MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN

Decision Support System. by: Ahmad Syauqi Ahsan

BAB I PENDAHULUAN. World Wide Web saat ini menjadi trend dunia. Perkembangan web site

Pengantar SPK. Febriyanno Suryana, S.Kom,MM,M.Kom FDA93

PEMBUATAN KEPUTUSAN. Simon s. Intellegence. Steps of system approac. Keputusan Simon dan Mintzberg

Konsep Sistem. Lecture s Structure. Model

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pendekatan Sistem. Tujuan Pembahasan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SISTEM, PEMODELAN, DAN DUKUNGAN.

Dibawah ini adalah pembahasan singkat tentang konsep-konsep pokok sistem informasi manajemen.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 3 PEMODELAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Tipe-tipe Sistem Informasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell

P3 Masalah & Keputusan. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Decision Support System. Indra Tobing

PEMODELAN. Model adalah abstraksi dari sesuatu, yang mewakili beberapa fenomena berbentuk objek atau aktivitas.

PEMODELAN. Model adalah abstraksi dari sesuatu, yang mewakili beberapa fenomena berbentuk objek atau aktivitas.

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN [ GBPP ]

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEMS-DSS)

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan. Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KEMASAN PRODUK

Nama : Aris Khoirul Wafa NIM :

Bahasan. 0 Pengambilan Keputusan 0 Konsep DSS 0 Tujuan DSS 0 Model DSS 0 Sistem Pendukung Keputusan Kelompok

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III DECISION SUPPORT SYSTEM

Pengendalian Manajemen. Pengendalian Operasi

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Modul ke: CHAPTER 2. Sistem Informasi dalam Perusahaan. Fakultas PASCA SARJANA. Dr. Istianingsih. Program Studi Magister Akuntansi

Sistem Pendukung Keputusan

Outline. Definisi SPK Tujuan SPK Fitur SPK Karakteristik dan Kemampuan SPK Komponen SPK

OPERATIONS RESEARCH. oleh Bambang Juanda

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI

*) Sumber: 1. Wikipedia.com 2. Burstein and Holsaple ; (2008)Handbook on Decision Support System 1

Decision Support System (DSS)

BUSINESS INTELLIGENCE. Management Database & Informasi

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK PADA BANK BRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-3

Pengelompokan Sistem

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Sistem Informasi Pariwisata

Model Sistem. Tujuan Pembahasan

Sistem Pendukung Keputusan Manajemen

Sistem Pendukung Keputusan. Oleh: Ade Sarah H., M.Kom

BAB II LANDASAN TEORI Sejarah dan Perkembangan Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Informasi Manajemen

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB X ANALISIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) SEMI TERSTRUKTUR

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENALAN PADA MANAJEMEN INFORMASI

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

III TEORI DAN METODOLOGI SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Konsep & Pengembangan SPK Febriyanno Suryana, S.Kom,MM,M.Kom www.suryagsc.wordpress.com tugaskuliahsaya@yahoo.com 0852 7474 1981 528FDA93 2017

Sistem Cuaca Pelanggan Pemerintah Input: Material Mentah Biaya Sumber Daya Proses: Prosedur Program Tool Aktivitas Keputusan- Keputusan Output: Kinerja Konsekuensi Produk Akhir Layanan Pembuat Keputusan Umpan Balik Shareholders Vendor Perbankan Pesaing Pembatas Sistem Lingkungan

14 Standalone, terintegrasi dan berbasis web. 13 Kemampuan akses data 12 Pemodelan & analisis 11 Mudah dikembangkan 1 Masalah semiterstrukstur & tidak terstruktur 2 Memberi dukungan untuk para manajer dalam semua level Karakteristik dan KemampuanSPK Sistem Pendukung Keputusan (SPK) 3 Memberi dukungan bagi individu atau kelompok 4 Keputusan saling mempengaruhi atau dilakukan berurutan 5 Memberi dukungan bagi semua tahap proses pengambilan keputusan 6 Memberi dukungan bagi berbagai bentuk pengambilan keputusan 10 Dapat dikendalikan 9 Efektif 8 Mudah digunakan 7 Bersifat adaptif dan fleksibel

KOMPONEN-KOMPONEN SPK

Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan Merupakan sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan, baik kemampuan memecahkan masalah maupun mengkomunikasikan untuk masalah semi terstruktur SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari Sistem Informasi Manajemen terkomputerisasi (Computerized Management Information System)

Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan Sudirman dan Widjjani (1996), mengemukakan ciri-ciri SPK yang dikemukakan oleh Alters Keen, sbb : 1. Ditujukan utk membantu keputusan-keputusan yg kurang terstruktur dan umumnya dihadapi oleh para top management 2. Merupakan gabungan model kualitatif dan kumpulan data 3. Memiliki fasilitas interaktif utk komunikasi manusiakomputer 4. Bersifat luwes/fleksibel utk menyesuaikan dgn perubahan yg terjadi

Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan Faktor Tren Hasil Teknologi Informasi/Komputer Kompleksitas struktural Kompetisi Pasar Internasional Stabilitas politik Konsumerisme Intervensi Pemerintah Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Lebih banyak alternatif pilihan. Biaya yang lebih besar dari kesalahan yang terjadi. Ketidakpastian berkaitan dengan masa depan.

Mengapa SPK dibutuhkan Pada umumnya organisasi yang bergerak di bidang produksi maupun jasa, tidak lepas dari problematika manajemen Perubahan struktur pasar, produk, teknologi produksi, organisasi, dan yang lainnya sehingga berpengaruh pada kebijaksanaan manajemen yang dijalankan. Salah satu kiat untuk menyiasati problematika tersebut adalah dengan mengembangkan serta meningkatkan potensi sumberdaya yang tersedia.

Mengapa SPK dibutuhkan Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tak stabil. Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat. Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis. Sistem komputer perusahaan tak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam halefi siensi, profitabilitas, dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.

Alasan mengapa perusahaanperusahaan utama memulai DSS dalam skala besar Kebutuhan akan informasi yang akurat. DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi. Kebutuhan akan informasi baru. Manajemen diamanahi DSS. Penyediaan informasi yang tepat waktu. Pencapaian pengurangan biaya.

Pendekatan Sistem dalam SPK Banyak Termonologi yg digunakan untuk mendefinisikan Sistem, a.l. : a. Gordon (1989); Sistem sebagai suatu agregasi atau kumpulan objek-objek yg terangkai dan kesalingkbergantungan yg teratur b. Robert & Michael (1991); Sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen yg saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan, dalam interaksi yg kuat maupun lemah dengan pembatas sistem yg jelas c. Murdick (1995); Sistem sebagai suatu kumpulan elemen-elemen yg berada dalam keadaan yg saling berhubungan untuk suatu tujuan yg sama

Pengembangan SPK Menciptakan gagasan-gagasan SPK bagi kelompok, eksekutif dan organisasi. Sudirman & Widjajani (1996); menguraikan perkembangan SPK manjadi : a. SPK Kelompok (Group Decision Support System/GDSS) Suatu sistem berbasis komputer yg interaktif untuk membantu didalam mencari solusi dari permasalahanpermasalahan tidak terstruktur bagi kelompok pengambil keputusan yg bekerja bersama-sama

Pengembangan SPK b. SPK Eksekutif (Executive Information System/EIS) Suatu sistem yg harus bersifat fleksibel yaitu dgn membuat prototipe, yg harus ditentukan terlebih dahulu kebutuhan informasi para eksekutif dgn metodologi Critical Success Factor (CSF) c. SPK Organisasi (Organization Decision Support System/ODSS) Suatu sistem dgn pendekatan formal, terstruktur, besar, kompleks dan membutuhkan pemrograman secara sistematik. Ada 4 Fase : Strukturisasi, Kerangka Pengemb. Sistem, Proses Iteratif dan Implementasi Sistem

Pengembangan SPK Sistem Pakar dan Sistem Penunjang Keputusan SPK merupakan bidang yg berkembang sangat pesat, dengan munculnya Sistem Pakar (Expert System); yaitu Suatu sistem yg mampu memecahkan suatu Persoalan secara tuntas dengan suatu metode tertentu tanpa banyak melibatkan campur tangan manusia

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM Teknologi komputer merupakan bagian terpenting dalam dunia bisnis dan dalam berbagai bidang lainnya. MSS terdiri dari: Decision Support Systems (DSS). Group Support Systems (GSS), termasuk Group DSS (GDSS). Executive Information Systems (EIS). Expert Systems (ES). Artificial Neural Networks (ANN). Hybrid Support Systems.

Proses Pemodelan Pengambilan Keputusan Kenyataan Penyederhanaan Asumsi Fase Kecerdasan: Tujuan Organisasi Mencari dan scanning Prosedur Koleksi Data Identifikasi Problem Klasifikasi Problem Pernyataan Problem Sukses Validasi Model Verifikasi, testing Solusi yg ditawarkan Implementasi Solusi Fase Desain: Formulasi Model Menentukan kriteria untuk pilihan Mencari alternatif Memperkirakan dan, mengukur outcomes Fase Pemilihan: Solusi ke model Analisis sensitifitas Seleksi alternatif terbaik Perencanaan utk implementasi Desain sebuah sistem pengendalian GAGAL

Fase Pengambilan Keputusan INTELLIGENCE Sistem Informasi Manajemen (SIM) DESIGN CHOICE Model dan Simulasi Ilmu Manajemen / Operation Research Sistem Penunjang Keputusan (SPK) / DSS IMPLEMENTATION 17

Fase Pengambilan Keputusan Proses pengambilan keputusan terdiri dari 3 frasa yaitu: 1. Intelligence: Proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah. 2. Design: Proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Masalah dipahami, diturunkan solusi masalah dan diuji kelayakan solusi tersebut. 3. Choice: Proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil tersebut diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan. 18

Pengambilan Keputusan Individu Terdapat 4 model untuk pengambilan keputusan secara individu yaitu: 1. The Satisficing Model 2. The Optimizing Decision Making Model 3. The Implicit Favorite Model 4. The Intuitive Model 20

Pengambilan Keputusan Individu 1. The Satisficing Model Pada saat dihadapkan masalah kompleks, pengambil keputusan berusaha menyederhanakan masalah pelik sampai pada tingkat dimana dia siap untuk memahaminya. Didalam model ini pembatasan proses pemikiran diarahkan pada pengambilan keputusan dengan bounded rationality yaitu proses penyederhanaan model dengan mengambil inti masalah yang paling esensial tanpa melibatkan seluruh permasalahan yang konkret. Bounded rationality adalah batas-batas pemikiran yang memaksa orang membatasi pandangan mereka atas masalah dan situasi. 21

Pengambilan Keputusan Individu Langkah-langkah model pengambilan keputusan ini yaitu: 1. Penetapan tujuan pengambilan keputusan berkaitan dengan adanya masalah tertentu 2. Menyederhanakan masalah 3. Penetapan standar minimum dari serangkaian kriteria keputusan 4. Mengidentifikasi serangkaian alternatif yang dibatasi 5. Menganalisis dan membandingkan setiap alternatif, apakah memenuhi kendala > atau = dengan standar minimum. 6. Apakah alternatif yang memenuhi syarat keputusan itun ada? 7. Jika ya dipilih salah satu alternatif yang dianggap terbaik 8. Jika tidak dilakukan kembali pencarian alternatif (langkah 5) 22

23

Pengambilan Keputusan Individu 2. The Optimizing Decision Making Model Pada model ini pengambil keputusan menyusun alternatif, menghitung untung rugi dari setiap alternatif kemudian memperkirakan kemungkinan timbulnya bermacam kejadian dikemudian hari, memperkirakan dampak dari kejadian alternatif tersebut dan menyusun urutan secara sistematis sesuai prioritas. Langkah-langkah model ini yaitu: 1. Tegaskan kebutuhan untuk suatu keputusan 2. Identifikasi kriteria keputusan 3. Alokasikan bobot nilai pada kriteria 4. Kembangkan berbagai alternatif 5. Evaluasi alternatif-alternatif tersebut 6. Pilih alternatif terbaik 24

Pengambilan Keputusan Individu 3. The Implicit Favorite Model Model ini hampir sama dengan satisficing model bedanya model ini tidak memasuki tahap pengevaluasian altenatif. Langkah-langkah model ini yaitu: 1. Menentukan kebutuhan untuk mengambil keputusan karena ada masalah 2. Mengidentifikasikan alternatif dan langsung menetapkan pilihan satu alternatif menurut preferensinya 3. Mengidentifikasikan alternatif lain kemudian dipilih lagi satu alternatif lain sebagai pembanding untuk mengukuhkan alternatif favorit 4. Memilih alternatif yang menjadi idaman si pengambil keputusan. 25

26

Pengambilan Keputusan Individu 4. The Intuitive Model The intuitive decision making didefinisikan sebagai suatu proses bawah sadar/tidak sadar yang timbul akibat pengalaman yang terseleksi. Model ini masih tetap menggunakan pikiran rasional. Terdapat 2 pendekatan pada model ini yaitu: 1. A fr ont end approach. Pendekatan ini intuisi diberi kekuasaan penuh untuk mengembangkan suatu gagasan yang mencoba untuk memunculkan kemungkinan yang luar biasa. 2. A back end appoarch. Pengambilan keputusan menggunakan analisis rasional untuk mengidentifikasi dan mengalokasikan bobot kriteria, seperti halnya untuk mengembangkan dan mengevaluasi berbagai alternatif. 27

Pengambilan Keputusan Kelompok Terdapat 3 model untuk pengambilan keputusan secara kelompok yaitu: 1. Pareto Optimality 2. The Nash Bargaining Solution 3. Additive Utility 28

Pengambilan Keputusan Kelompok 1. Pareto Optimality Perangkat pareto optimality memilih satu alternatif yang tidak didominasi oleh alternatif lain. Kekurangannya adanya peringkat alternatif yang lengkap yang belum diidentifikasi sehingga setiap individu memperoleh keuntungan dengan beralih dari alternatif non pareto ke alternatif optimal pareto karena pilihan kelompok dimulai jika perangkat pareto telah diidentifikasi. 29

Pengambilan Keputusan Kelompok 2. The Nash Bargaining Solution Salah satu cara memandang masalah keputusan kelompok adalah tawar menawar (bargaining). Nash merumuskan masalah tawar menawar ini sampai kepada solusinya. Hasilnya adalah para pelaku harus meningkatkan produk yang bermanfaat bagi mereka masing-masing (product individual utilities). Peranan solusi Nash adalah menghitung sejauh mana keuntungan relatif dari suatu tawar menawar dengan nilai dasar yang akan berlaku bila tidak ada kesepakatan 30

Pengambilan Keputusan Kelompok 31

Pendekatan Pengambilan Keputusan Terdapat 3 jenis pendekatan pengambilan keputusan: 1. Rasional Analitis. Pengambilan keputusan ini mempertimbangkan semua alternatif dengan segala akibat dari pilihan yang diambil, memperhatikan skala pilihan (scale of preferences) yang pasti dan memilih alternatif yang memberikan hasil maksimum. 2. Intutif Emosional. Pengambilan keputusan ini menyukai kebiasaan dan pengalaman, peranan yang mendalam, pemikiran yang reflektif dan naluri dengan menggunakan proses alam bawah sadar. 3. Perilaku Politis. Pengambilan keputusan ini mengambil keputusan individual dengan melakukan pendekatan kolektif. 32

Pembuatan Keputusan merupakan bagian kunci kegiatan: Eksekutif Manajer Karyawan Setiap manusia dalam kehidupannya George P. Huber Choice Making vs Problem Solving

Tipe-tipe keputusan 1. Keputusan terprogram (struktur) Dibuat menurut kebiasaan, aturan, prosedur; tertulis maupun tidak Bersifat rutin, berulang-ulang 2. Keputusan tak terprogram (tidak terstruktur) Mengenai masalah khusus, khas, tidak biasa Kebijakan yang ada belum menjawab Mis. Pengalokasian sumber daya

Teknik Keputusan Terprogram Tradisional Kebiasaan Mengikuti prosedur baku Saluran informasi disusun dengan baik Modern Menggunakan teknik operation research : Formula matematika Simulasi komputer Berdasarkan pengolahan data berbantu komputer

Teknik Keputusan Tak Terprogram Tradisional Kebijakan intuisi berdasarkan kreativitas Coba-coba Seleksi dan latihan para pelaksana Modern Teknik pemecahan masalah yang diterapkan pada : Latihan pembuatan keputusan Penyusunan program komputer empiris

Alat bantu Pengambilan keputusan 1. Decision Tree 2. Metode operation research 1. Linear programming, queuing theory 2. Network analysis (ie. CPM) 3. Bantuan komputer Information System, Expert System, DSS, EIS

Decision Tree $100M A B $10M $200M -$20M

Linear Programming X = jumlah motor yg diproduksi Y = jumlah mobil yg diproduksi Profit = 800X + 1500Y Profit = 800X + 1500Y Batasan Biaya produksi: 1000X + 2000Y <= 200.000 Batasan jumlah motor : X >= 50 Berapa X & Y agar Profit maksimum?

Model yang digunakan untuk DSS Iconic Analog Replika sistem yang kecil Representasi dari sistem secara Behavioral Mungkin saja tidak tampak seperti sistem Quantitative (mathematical) Menunjukkan hubungan antar sistem 2-41

Decision Support System Model Model Keputusan 1. Model Fisik 2. Model Naratif 3. Model Grafik 4. Model Matematika Artificial Intellegent

Model Fisik Model fisik adalah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Contoh: miniatur pusat pembelanjaan atau miniatur mobil baru

Model Naratif Model naratif adalah jenis model yang digunakan oleh manajer setiap hari, yaitu menggambarkan dan menjelaskan suatu entitas secara langsung baik dalam bentuk lisan maupun tertulis.

Model Grafik Adalah model yang sangat umum dan selalu digunakan karena merupakan model yang sangat efektif dalam menjelaskan suatu entitas. Model grafik menggambarkan entitasnya dengan sejumlah garis, simbol atau bentuk.

Model Grafik Biaya Total Biaya Penyimpanan Biaya Pembelian EOQ

Model Matematika Model matematika adalah semua rumus dan persamaan matematika yang digunakan oleh manajer untuk mengambil suatu keputusan

Kegunaan Model Mempermudah Pemahaman Mempermudah Komunikasi Memperkirakan Masa Depan

Keuntungan Pemodelan Proses pemodelan dapat menjadi sebuah pengalaman belajar bagi manajer Kecepatan proses simulasi memungkinkan sejumlah besar alternatif dimasukkan untuk dipertimbangkan karena simulasi memiliki kemampuan untuk mengevaluasi pengaruh dari sebuah keputusan dalam waktu singkat Model memiliki kemampuan untuk meramal atau memperkirakan masa depan. Kemampuan ini tidak dimiliki oleh metodemetode penghasil informasi lainnya Biaya penggunaan model jauh lebih murah daripada menggunakan metode trial and error

Kerugian Pemodelan Kesulitan dalam pemodelan suatu sistem bisnis akan menghasilkan model yang tidak mampu menampung semua pengaruh terhadap entitas Diperlukan kemampuan yang tinggi dibidang matematika untuk menggunakan dan mengembangkan model yang lebih kompleks.

Artificial Intellegent Adalah aktivitas dalam menyediakan alat atau mesin seperti komputer yang memiliki kemampuan untuk berperilaku cerdas dengan standar kecerdasan manusia

END SESSION