BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian laporan penelitian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROFIL SEKOLAH

PAKET PELATIHAN PENGANTAR SAINS

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

pelatihan, bantuan teknis dan lain-lain sesuai apa yang dilaporkan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN KENDAL

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

I. PENDAHULUAN. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan di tingkat sekolah antara

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya.

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

BAB.III METODE PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penggunaan model evaluasi CIPP (context, input, process dan product)

SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi KTSP

DAFTAR PERTANYAAN INSTRUMEN PERAN KEPALA SEKOLAH (Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tanggal 17 april 2007 tentang standar kepala sekolah)

LAPORAN PRAKTIKK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 AMBARAWA

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Penyebab Sebagian Besar

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

2 RKS dan RKA hanya memuat dua dari tiga. 1 RKS dan RKA hanya memuat satu dari tiga. 0 RKS dan RKA tidak memuat ketiganya

MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 6 SEMARANG

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada bulan Mei tahun 2013 sampai bulan Juli tahun 2013.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

SKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP : (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya)

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

VERBATIM. Wawancara Supervisi Akademik di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak 2014

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 UNGARAN. Disusun Oleh: Nama : Naila Rofi ati NIM : Prodi : Pendidikan Biologi

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah mempunyai tugas dalam pengembangan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang menjelaskan tentang pengertian dan tujuan. pendidikan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pusat sumber belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). SDN ini terletak sangat

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tertuju pada pencapaian mutu dan kinerja pendidikan. Melalui kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB V PENUTUP. kurikulum di sekolah inklusi antara SMP Negeri 29 Surabaya dan SMP Negeri. 3 Krian Sidoarjo. Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN DI SMA NEGERI 1 BOGOR

PENJELASAN TENTANG OJL DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH. Oleh: Yuli Cahyono-Korwi LPPKS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN

Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar 2011 Page 1

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

Lampiran 1. Panduan wawancara Kepala Sekolah PANDUAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :..

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

PELAKSANAAN SUPERVISI AKEDEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU PADA SMP NEGERI 1 SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut :

BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan

Oleh Didik Rinan Sumekto, S.Pd., M.Pd.

1.1. Untuk memastikan proses monev berjalan dengan baik 1.2. Untuk memastikan standar mutu tercapai 1.3. Untuk mencapai POB yang berstandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 1 MAGELANG. Disusun oleh : Nama : Dewi Prasetyo Susanti NIM : Prodi : PPKn

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil SD Negeri 1 Tegorejo Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang beralamat di Jalan Raya Tegorejo No. 29 Pegandon Kendal Kode Pos 51357. Sekolah ini berdiri pada tahun 1918, dengan nomor statistik 101032410006. Sekolah yang berakreditasi A pada akreditasi sekolah tahun 2010 ini, membuat SD Negeri 1 Tegorejo menjadi salah satu SD Inti yang berkembang dengan baik. SD N 1 Tegorejo berdiri di atas tanah seluas + 2950 m 2, dengan jumlah murid sebanyak 250 siswa, yang berasal dari warga setempat, warga sekitar Desa Tegorejo dan warga dari luar kecamatan Pegandon. SD N 1 Tegorejo mempunyai lima guru kelas yang berstatus PNS berijazah S1, guru mata pelajaran pendidikan jasmani berstatus PNS berijazah S1, Guru Tidak Tetap/Honorer (GTT) sebanyak 6 orang dengan berijazah S1 dan tenaga Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebanyak 1 orang berijazah SMA. Berdasarkan data tersebut maka peserta didik sudah mendapatkan guru 49

dan tenaga pengajar yang cukup serta memadai untuk kegiatan belajar mengajar. Keadaan siswa SDN 1 Tegorejo pada tahun pelajaran 2015/2016 terjadi penurunan jumlah siswa antara lain disebabkan adanya mutasi keluar, jumlah anak usia SD di masyarakat yang berkurang dan juga salah satu penyebabnya dijadikannya SDN 1 Tegorejo sebagai SD Piloting Kurikulum 2013. Hal ini membuat orangtua murid beranggapan pembelajaran semakin sulit serta sistem penilaian yang berisikan diskriptif bukan berbentuk nilai. Ruang kelas yang dimiliki SD N 1 Tegorejo adalah 11 ruang belajar/kelas, 6 ruang kondisinya baik bahkan 3 diantaranya masih baru, 4 ruang kondisinya rusak ringan dan satu ruang kondisinya rusak berat. Di setiap kelas terdapat sarana penunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti, media pembelajaran maupun alat peraga dengan kondisi yang baik. Prestasi akademik Ujian Nasional yang diraih oleh SD N 1 Tegorejo selama 3 (tiga) tahun terakhir mengalami perubahan pada setiap tahunnya yakni dengan rata-rata tahun 2012/2013 = 7,54; tahun 2013/2014 = 8,06 ; dan tahun 2014/2015 = 8,52, meskipun kenaikannya tidak signifikan namun hasil tersebut menunjukkan kemajuan kinerja guru. 50

Kunci keberhasilan itu terkait dengan adanya Program Supervisi Akademik. Dengan diadakannya kegiatan supervisi akademik, potensi guru semakin meningkat. Meningkatnya kinerja guru ini dapat terukur dari hasil prestasi belajar yang diperoleh peserta didik pada Ujian Nasional. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Konteks Program Supervisi Akademik adi SDN 1 Tegorejo 4.2.1.1. Tujuan Program Supervisi Menurut kepala sekolah dan guru-guru bahwa program Supervisi Akademik sangat dibutuhkan kepala sekolah dan guru di SDN 1 Tegorejo. Karena Supervisi Akademik untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga kepala sekolah dalam melaksanakan program supervisi mempunyai tujuan untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi guru di sekolah. (wawancara tanggal 14 Maret 2016). Program Supervisi Akademik diadakan di SDN 1 Tegorejo menurut kepala sekolah bertujuan: Untuk membantu guru mengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran, yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanaan pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran dan menindak lanjuti evaluasi (wawancara tanggal 14 Maret 2016) Pernyataan di atas diperkuat oleh guru kelas 3 SDN 1 Tegorejo bahwa tujuan supervisi adalah: 51

Memperbaiki pengajaran dan memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dalam pembelajaran (wawancara tanggal 16 Maret 2016). Dalam program Supervisi Akademik SDN 1 Tegorejo mempunyai tujuan yaitu untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran di kelas. Dokumen ini terdapat dalam program supervisi di SDN 1 Tegorejo. Dari pernyataaan-pernyataan wawancara, observasi, dokumen tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan Supervisi Akademik sangat dibutuhkan di SDN 1 Tegorejo, yaitu untuk membantu mengatasi berbagai masalah guru dalam pembelajaran serta memberikan bantuan teknis bimbingan guru serta untuk meningkatkan kompentensi guru dan kinerja guru. 4.2.1.2. Manfaat Program Supervisi Program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo mempunyai manfaat. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah SDN 1 Tegorejo: Bahwa manfaat program Supervisi Akademik adalah sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan untuk mengetahui masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi guru (wawancara tanggal 14 Maret 2016). Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh Guru Penjaskes SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: 52 Ya benar bahwa manfaat program supervisi untuk pedoman guru dan untuk memecahkan masalah-

masalah yang dihadapi dalam pembelajaran (wawancara tanggal 16 Maret 2016). Dalam data profil sekolah bahwa manfaat supervisi memberikan masukan dan konsekuensi untuk meningkatkan prestasi siswa dan meningkatkan profesional guru. Guru menjadi tertib administrasi dan tertib dalam pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar) dikelas. Melalui pengamatan bahwa Supervisi Akademik guru merasa tenang dan nyaman di dalam kelas dan siswa terlayani dengan baik sehingga masukan masukan tentang kesulitan siswa teratasi sesegera mungkin oleh guru (Observasi Kelas tanggal 6 April 2016). Dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: bahwa manfaat Supervisi Akademik sebagai pedoman guru untuk persiapan pembelajaran, untuk mengatasi masalah yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menerima pembelajaran di kelas serta administrasi guru menjadi lengkap. 4.2.1.3. Sasaran Program Supervisi Menurut kepala sekolah Sasaran program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo yaitu: Sasaran program supervisi tentang Supervisi akademik dalam proses pembelajaran di kelas dan supervisi administrasi tentang administrasi pendukung pembelajaran sehingga guru mempunyai administrasi 53

kelas menjadi lengkap sebagai pedoman pembelajaran di kelas (Wawancara tanggal 14 Maret 2016). Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru kelas 5 sebagai berikut: Bahwa sasaran supervisi yang saya terima adalah tentang supervisi akademik yaitu pembelajaran di kelas dan supervisi administrasi yaitu tentang administrasi kelas dan pendukung administrasi pembelajaran (wawancara tanggal 22 Maret 2016). Dari data dokumen program supervisi SDN 1 Tegorejo menunjukkan bahwa sasaran yang akan dicapai adalah penataan ruang kelas, pengelolaan KBM, administrasi guru, peserta didik, pengelolaan administrasi pembelajaran. yaitu: Pernyataan di atas diperkuat oleh guru Penjaskes Sasaran supervisi di SDN 1 Tegorejo supervisi akademik yang menyangkut pelaksanaan pembelajaran sedangkan supervisi Administrasi yang menyangkut administrasi guru dan pendukung pembelajaran di kelas seperti RPP, Silabus, Prota, promes, KKM. (wawancara tanggal 16 Maret 2016) yaitu: Pernyataan di atas diperkuat oleh guru kelas 1 Bahwa kepala sekolah mensupervisi guru sasarannya adalah kegiatan di kelas tentang KBM, administrasi kelas dan administrasi pendukung KBM (wawancara tanggal 22 Maret 2016). 54

Dari hasil wawancara, observasi dan pengumpulan data dokumen dapat dirangkum menjadi satu bahwa sasaran supervisi adalah kegiatan KBM dan administrasi guru untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran di kelas. sehingga sasaran supervisi menekankan supervisi akademik dan supervisi administrasi. Tujuan supervisi untuk membantu guru dalam mengatasi masalah pembelajaran. Sedangkan manfaat supervisi sebagai pedoman untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran di kelas. 4.2.2. Input Program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo 4.2.2.1. Rencana Program Supervisi Terkait dengan dokumen rencana program Supervisi Akademik pada program perencanaan yang telah dibuat atau disusun oleh kepala sekolah bersama dewan guru dan komite sekolah. Hal ini sebagai pedoman pelaksanaan supervisi terhadap guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Menurut kepala sekolah rencana program supervisi SDN 1 Tegorejo telah dibuat dan disusun dengan musyawarah: Bahwa rencana program supervisi dibuat dan disusun bersama dewan guru dan disyahkan oleh ketua komite SDN 1 Tegorejo. (wawancara tanggal 14 Maret 2016). 55

Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas 6 SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: Memang benar bahwa dewan guru terlibat langsung dalam penyusunan rencana program Supervisi Akademik. (wawancara tanggal 22 Maret 2016). Menurut program supervisi dapat dirangkum bahwa program dan rencana pelaksanaan supervisi telah dibuat bersama dewan Guru dan kepala Sekolah. Dalam membuat rencana program kegiatan supervisi yaitu untuk pelaksanakan proses pembelajaran. 4.2.2.2. Yang Terlibat Dalam Supervisi Pernyataan kepala sekolah dalam wawancara adalah sebagai berikut: Yang terlibat langsung Supervisi Akademik adalah kepala sekolah dan guru, menurut kepala sekolah bahwa pelaksanaan supervisi ditujukan kepada guru dalam kegiatan pembelajaran dikelas. (wawancara tanggal 14 Maret 2016). Pernyataan di atas diperkuat oleh guru penjaskes SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: Ya benar kami telah disupervisi dalam pelaksanaan KBM dan administrasi pembelajaran. (wawancara tanggal 16 Maret 2016). Pernyataan di atas juga diperkuat oleh guru kelas 5 sebagai berikut: 56 Benar kami telah disupervisi secara langsung di kelas dalam pelaksanaan KBM dan administrasi kelas

ditanyakan oleh kepala sekolah serta hasil evaluasi. (wawancara tanggal 22 Maret 2016). Dari hasil wawancara, observasi, dokumen dapat disimpulkan bahwa yang terlibat langsung Supervisi Akademik adalah guru, siswa, dan Kepala Sekolah. 4.2.2.3. Sarpras Pendukung Supervisi Pernyataan yang disampaikan kepala sekolah tentang sarpras adalah: Sarana yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi antara lain ruang kelas pendukung KBM format supervisi, alat peraga. (Wawancara tanggal 14 Maret 2016). Data ini didukung ruang kelas yang lengkap yaitu 6 ruang kelas dengan fasilitas yang memadahi untuk pelaksanaan proses belajar data ini terdapat dari hasil wawancara oleh guru dan kepala sekolah. 4.2.2.4. Anggaran Biaya Supervisi Pernyataan kepala sekolah tentang anggaran Supervisi Akademik sebagai berikut: Bahwa biaya supervisi sudah teranggar di dalam perencanaan kegiatan yaitu ada di RAKS. (wawancara tanggal 14 Maret 2016). Pernyataan di atas diperkuat oleh ditunjuk sebagai bendahara BOS sebagai berikut: guru yang Biaya yang tersedia dalam program supervisi sudah teranggar dalam RAPBS sebagai sumbernya adalah BOS. (wawancara tanggal 22 Maret 2016). 57

Dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi dapat dirangkum bahwa anggaran supervisi terdapat di dalam RAPBS. Dari data tersebut anggaran yang tersedia dibelanjakan untuk pembelian administrasi supervisi, seperti barang habis pakai kertas HVS, kapur, alat tulis. terlampir dalam dokumen wawancara. 4.2.2.5. Mekanisme Pelaksanaan supervisi Pernyataan Kepala sekolah SDN 1 Tegorejo tentang mekanisme pelaksanaan supervisi adalah sebagai berikut: Langkah-langkah pelaksanaan supervisi akademik di SDN 1 Tegorejo bahwa kepala sekolah memberikan penilaian terhadap guru melalui kegiatan pra kunjungan kelas, pelaksanaan kunjungan kelas dan pasca kunjungan kelas. Setiap guru dinilai berdasarkan analisis kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran atau administrasi perencanaan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan yang dilakukan guru di kelas sesuai dengan instrumen yang berlaku. (wawancara tanggal 14 Maret 2016). Menurut kepala sekolah komponen-komponen yang dinilai dalam administrasi pembelajaran adalah: Program tahunan, program semester, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kalender pendidikan, jadwal tatap muka, agenda harian, daftar nilai, daftar kelas, kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan absensi siswa. (wawancara tanggal 14 Maret 2016). Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru kelas 3 SDN 1 Tegorejo: 58 Bahwa mekanisme rencana pelaksanaan supervisi memakai langkah langkah dan komponen- komponen

yang akan dinilai yang meliputi administrasi kelas dan administrasi guru. (wawancara tanggal 22 Maret 2016). Dari hasil wawancara, observasi, pengumpulan dokumen tentang input program Supervisi Akademik dapat disimpulkan menjadi satu yaitu rencana program supervisi disusun oleh Guru, Kepala sekolah dan Komite Sekolah. Yang terlibat langsung supervisi adalah Guru, Siswa, Kepala Sekolah. Adapun sarpras sebagai pendukung supervisi meliputi ruang kelas, blangko format supervisi, dan alat peraga. Biaya pelaksanaan supervisi dibiayai oleh dana BOS yang sudah masuk dalam RAPBS. Dalam perencanaan pelaksanaan supervisi perlu adanya mekanisme atau langkah langkah supervisi oleh Kepala Sekolah meliputi pra kunjungan kelas, pelaksanaan kunjungan kelas, pasca kunjungan kelas. Adapun rencana yang akan disupervisi adalah administrasi pembelajaran dan administrasi kelas. 4.2.3. Proses Program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo 4.2.3.1. Rencana Pelaksanaan Program Supervisi Menurut kepala sekolah rencana pelaksanaan Supervisi Akademik adalah: Bahwa kepala sekolah dan guru harus menyusun jadwal kegiatan supervisi dengan kesepakatan bersama untuk melaksanakan KBM. (wawancara tanggal 14 Maret 2016). Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru kelas 5 SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: 59

Bahwa kami dengan Kepala Sekolah mengadakan kesepakatan untuk pelaksanaan Supervisi Akademik. (wawancara tanggal 22 Maret 2016). Dari hasil pernyataan kepala sekolah dan guru di atas dapat disimpulkan dan disesuikan data dokumen dan hasil wawancara bahwa perencanaan proses Supervisi Akademik telah tersususn dalam program supervisi. 4.2.3.2. Pelaksanaan Program Supervisi Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SDN 1 Tegorejo menurut kepala sekolah adalah: Bahwa kepala sekolah memberikan penilaian terhadap guru melalui kegiatan pra kunjungan kelas, pelaksanaan kunjungan kelas dan pasca kunjungan kelas. Setiap guru dinilai berdasarkan analisis kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran atau administrasi perencanaan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan yang dilakukan guru di kelas sesuai dengan instrumen yang berlaku. (Wawancara tanggal 14 Maret 2016). Menurut kepala sekolah komponen-komponen yang dinilai dalam administrasi pembelajaran adalah: Program tahunan, program semester, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kalender pendidikan, jadwal tatap muka, agenda harian, daftar nilai, daftar kelas, Kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan absensi siswa. (wawancara tanggal 14 Maret 2016). Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: 60

Bahwa pelaksanaan supervisi yang dinilai adalah tentang KBM dan administrasi KBM dan administrasi guru. (wawancara tanggal 22 Maret 2016). Pernyataan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi adalah sebagai sarana untuk mengamati atau menilai proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dan administrasi guru. Hal ini dibuktikan dari hasil pelaksanaan supervisi bahwa setiap guru yang disupervisi mendapatkan nilai dari observasi, wawancara dan administrasi yang ada dalam daftar lampiran hasil supervisi. 4.2.3.3. Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Menurut kepala sekolah evaluasi pelaksanaan supervisi adalah sebagai berikut: Bahwa proses evaluasi pelaksanaan supervisi untuk memperbaiki kekurangan pada guru dalam Proses pelaksanaan KBM dan kekurangan administrasi dalam KBM maupun administrasi pendukung KBM kemudian disampaikan juga kelebihannya untuk ditingkatkan. (wawancara tanggal 14 Maret 2016). Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru kelas 3 SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: Setelah kami disupervisi oleh kepala sekolah kelebihan dan kekurangan kami telah disampaikan dan diberi pembinaan untuk ditingkatkan kelebihan kami dan dilengkapi untuk kekurangan dalam KBM maupun administrasi. (wawancara tanggal 22 Maret 2016). Dari data pelaksanaan supervisi dapat disimpulkan bahwa hasil yang didapat guru yaitu 61

kelebihan dan kelemahan dalam PBM yaitu untuk meningkatkan dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh setiap guru terbukti pada data hasil supervisi guru yang terlampir dalam daftar lampiran hasil pelaksanaan supervisi. 4.2.3.4. Tindak Lanjut Pelaksanaan Supervisi Pada setiap akhir kegiatan Supervisi Akademik yang dilakukan kepala sekolah adalah tindak lanjut dengan mengadakan kegiatan pasca supervisi untuk merefleksi hasil supervisi yang telah dilakukan. Bentuk tindak lanjut yang dilakukan adalah berupa sharing kemudian mendengarkan penjelasan guru yang bersangkutan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui dan mengidentifikasi berbagai kesulitan, kebaikan, kelebihan, dan kekuatan guru selama proses pembelajaran. Seperti pernyataan yang diungkapkan kepala sekolah SDN 1 Tegorejo pada wawancara penelitian seperti berikut: Tindak lanjut terhadap hasil Supervisi Akademik yang saya lakukan berupa kegiatan pasca kunjungan kelas yang berupa wawancara dengan guru yang disupervisi guna menggali segenap yang terjadi selama proses pembelajaran yang telah dilakukan. Bentuk kegiatannya berupa sharing dengan mendiskusikan apa saja yang menjadi kelemahan dan kelebihan guru pada proses pembelajaran yang telah dilakukan guru selama disupervisi. (wawancara tanggal 26 Maret 2016). 62

Pernyataan di atas diperkuat juga oleh guru Kelas 5 SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: Bahwa kepala sekolah menindaklanjuti hasil pelaksanaan supervisi dengan cara bertanya pada guruguru SDN 1 Tegorejo mengenai pelaksanaan Supervisi Akademik yang telah dilakukan tentang kelebihan dan kekurangan dalam KBM maupun administrasi. (wawancara tanggal 6 April 2016). Dari hasil wawancara, observasi, pengumpulan dokumen dapat disimpulkan sebagai berikut: Rencana proses program supervisi disusun dengan jadwal pelaksanaan kegiatan supervisi oleh Kepala Sekolah dan Guru dengan kesepakatan bersama. Sedangkan pelaksanaan supervisi setiap guru dinilai berdasarkan instrumen yang telah dipersiapkan oleh kepala sekolah dengan cara persiapan kelengkapan rencana dokumen administrasi kelas, pelaksanaan pembelajaran di kelas, evaluasi setelah pembelajaran dan tindak lanjut hasil evaluasi. Adapun evaluasi setelah pelaksanaan supervisi hasilnya disampaikan kepada guru untuk ditindaklanjuti kelebihan maupun kelemahannya untuk perbaikan selanjutnya. 4.2.4. Produk Program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo 4.2.4.1. Keberhasilan Program Supervisi Hasil penilaian pelaksanaan Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo adalah sebagai berikut: 63

Menurut kepala sekolah bahwa supervisi dapat menghasilkan kinerja guru meningkat, kompetensi guru meningkat dan menjadi guru profesional. (wawancara tanggal 26 Maret 2016). Pernyataan tersebut di atas didukung dan diperkuat oleh guru-guru serta disampaikan oleh guru Penjaskes SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: Bahwa administrasi guru-guru di SDN 1 Tegorejo semakin lengkap dan terbukti kalau guru diminta oleh kepala sekolah guru tersebut bisa membuktikan serta sudah siap untuk disupervisi. (wawancara tanggal 6 April 2016). Menurut Kepala Sekolah ada beberapa faktor pendukung yaitu para guru selalu siap untuk disupervisi oleh kepala sekolah: Karena para guru menyadari bahwa kegiatan Supervisi Akademik yang dilakukan kepala sekolah adalah untuk memberikan masukan yang berharga bagi kebaikan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah. (wawancara tanggal 6 April 2016). Pernyataan di atas diperkuat oleh guru kelas 3 SDN 1 Tegorejo yaitu: Tegorejo: 64 Selain kegiatan Supervisi Akademik, menurut guru melalui hasil supervisi, observasi, dan wawancara adalah merupakan kegiatan yang dapat memotivasi para guru untuk melaksanakan tugas mengajar dengan penuh tanggungjawab dan profesional serta dapat meningkatkan kinerja mengajar guru di SDN 1 Tegorejo. (wawancara tanggal 6 April 2016). Pendapat ini diperkuat oleh Kepala Sekolah SDN 1

Bahwa para guru senantiasa dapat mengajar lebih baik setelah adanya proses Supervisi Akademik, karena dapat merefleksikan segenap kekurangan dan kelebihannya selama proses pembelajaran berlangsung. (wawancara tanggal 26 Maret 2016). Hasil wawancara dengan kepala sekolah juga memperkuat pernyataan guru di atas sebagai berikut: Segenap kelebihannya akan terus dipertahankan dan ditingkatkan sedangkan kekurangannya akan terus diperbaiki menuju pembelajaran yang berkualitas untuk mencapai hasil yang berkualitas dan dapat meningkatkan kompetensi guru. (wawancara tanggal 6 April 2016) Beberapa faktor penghambat pada pelaksanaan Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo adalah adanya beberapa kesulitan yang dialami oleh kepala sekolah berupa: Jika kepala sekolah mensupervisi guru yang bukan bidang studi yang menjadi background pendidikan Kepala Sekolah, seperti pernyataan Kepala Sekolah dari hasil wawancara penelitian yaitu: Bahwa yang menjadi kesulitan saya ketika melaksanakan Supervisi Akademik adalah jika guru yang saya supervisi memiliki bidang studi yang tidak sama dengan background pendidikan saya. (wawancara tanggal 26 Maret 2016). Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh Guru Kelas 3 SDN 1 Tegorejo yaitu: Faktor penghambat lainnya pada kegiatan pelaksanaan Supervisi Akademik oleh kepala sekolah adalah kesibukan pekerjaan karena terkadang ada beberapa pekerjaan yang sifatnya mendadak harus dikerjakan 65

sehingga kegiatan Supervisi Akademik dilakukan tidak sesuai dengan program atau jadwal yang telah disusun atau direncanakan sebelumnya. (wawancara tanggal 6 April 2016). Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah mempunyai tugas tambahan yang menyangkut Supervisi Akademik tidak bisa dilaksanakan sesuai rencana maka minta bantuan kepada guru senior yang sudah pernah mensupervisi guru. Hal ini diperkuat dari data observasi, data dokumen dan hasil wawancara dari guru dan kepala sekolah. 4.2.4.2. Tingkat Kepuasan Guru Setelah Disupervisi Menurut guru SDN 1 Tegorejo guru kelas 5 setelah disupervisi oleh kepala sekolah menyampaikan: Kami merasa puas setelah disupervisi karena kami tahu kelebihan dan kekurangan kami dalam melaksanakan proses pembelajaran setelah hasil supervisi diberikan kami dengan adanya pembinaan. Karena pelaksanaan supervisi ini menggunakan program dan jadwal supervisi yang tersusun dengan jelas. Pada tahun sebelumnya dalam pelaksanaan supervisi hanya untuk memenuhi kebutuhan saja apabila dibutuhkan oleh Dinas Pendidikan (wawancara tanggal 26 Maret 2016). Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru Penjaskes SDN 1 Tegorejo yaitu: Saya merasa senang, puas karena saya sudah disupervisi oleh kepala sekolah, saya tahu kekurangan dan kelebihan setelah hasil format supervisi catatancatatan disuruh menanda tangani. (wawancara tanggal 6 April 2016). 66

Dari hasil wawancara, observasi, data dokumen dapat disimpulkan bahwa guru-guru setelah disupervisi dan hasil supervisinya dibagikan dan guru yang bersangkutan mengetahui kelebihan dan kelemahannya dalam KBM dan administrasinya guru tersebut menyatakan merasa puas karena dapat melaksanakan sesuai jadwal yang direncanakan dan dapat mengatasi masalah yang dihadapi setiap harinya. 4.2.4.3. Kesiapan Guru Setelah Disupervisi Guru Penjaskes SDN 1 Tegorejo menyampaikan: Saya sekarang apabila disupervisi sewaktu-waktu siap karena untuk mengevaluasi saya tentang tugas yang saya kerjakan, kalau dulu agak takut karena merasa belum lengkap dan belum siap.(wawancara tanggal 6 April 2016). Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru kelas 5 SDN 1 Tegorejo yaitu: Bahwa kesiapan kami setelah disupervisi oleh kepala sekolah, apabila akan disupervisi lagi siap karena sudah tahu apa yang kami persiapkan dan yang kami lakukan. (wawancara tanggal 6 April 2016). Dari hasil tentang tingkat kepuasan guru setelah disupervisi dapat disimpulkan bahwa guru SDN 1 Tegorejo merasa puas dan lega karena mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam PBM dan administrasi kelas. 67

4.2.4.4. Tindak Lanjut Terhadap Faktor Penghambat Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo Faktor penghambat program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo ditindak lanjuti dan diupayakan atau dicarikan solusinya oleh kepala sekolah yaitu: Faktor penghambat pelaksanaan supervisi yang tidak sesuai bidang studi dengan basis pendidikan kepala sekolah solusinya adalah kepala sekolah berkolaborasi dengan sesama guru dan pengawas sekolah yang serumpun dengan pelajaran yang diampunya. (wawancara tanggal 26 Maret 2016) Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru kelas 3 SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: Kepala Sekolah berdiskusi tentang faktor apa saja yang biasanya menjadi kesulitan bagi guru yang mengajar yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda dengan kepala sekolah dan bagaimana bentuk solusinya atau cara menindaklanjuti yang akan diberikan guru yang bersangkutan agar dapat memperbaiki kekurangannya selama proses pembelajaran. (wawancara tanggal 6 April 2016). Pernyataaan di atas diperkuat dengan adanya solusi oleh guru Penjaskes SDN 1 Tegorejo sebagai berikut: Sebagai tindak lanjut atau solusi yang diberikan kepala sekolah ketika kegiatan Supervisi Akademik tidak dapat dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan atau ditentukan karena adanya kesibukan pekerjaan dan terkadang ada beberapa pekerjaan yang sifatnya mendadak harus dikerjakan, maka kepala sekolah mendelegasikan pelaksanaan Supervisi Akademik kepada guru senior. (wawancara tanggal 6 April 2016). 68

Keterlibatan guru Senior sangat membantu kepala sekolah dalam menangani faktor penghambat yang dimaksud di atas diperkuat oleh guru kelas 3 sebagai berikut: Guru senior menerima tugas dari kepala sekolah secara profesional karena beberapa diantara mereka juga telah mengikuti pendidikan dan latihan atau diklat kepengawasan. Mereka bekerja secara profesional dan sesuai dengan harapan kepala sekolah sehingga hasil Supervisi Akademik yang telah dilakukannya dapat dipertanggung jawabkan. (wawancara tanggal 6 April 2016). Dari hasil wawancara, observasi, pengumpulan data dokumen dapat disimpulkan sebagai berikut: bahwa produk program Supervisi Akademik menghasilkan kinerja mengajar guru yang meningkat terbukti dari komponen administrasi pembelajaran guru dan administrasi kelas lengkap dilihat dari hasil observasi pada dokumen instrumen. Tingkat kepuasan guru setelah disupervisi merasa senang dan puas karena mengetahui kelebihan maupun kekurangannya. Kesiapan guru setelah disupervisi akan semakin siap dengan pernyataan yang disampaikan oleh Guru penjaskes SDN 1 Tegorejo dengan alasan karena mengetahui kekuranganya sehingga dengan segera mau melengkapi. Adapun faktor penghambat yang ditemukan kepala sekolah adalah waktu/jadwal yang tidak sesuai pelaksanaannya diberi 69

solusi memberdayakan guru senior yang menggantikan kepala sekolah untuk mensupervisi. 4.3. Pembahasan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis. Secara teori manfaat penelitian ini untuk memberi masukan dan pengembangan ilmu dalam pelaksanaan Supervisi Akademik dalam pembelajaran. Secara praktis penelitian ini berguna bagi Kepala Sekolah sebagai masukan supaya peranannya sebagai manajer dalam Supervisi Akademik lebih optimal. Bagi guru penelitian evaluasi program supervisi sebagai peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Bagi Dinas Pendidikan sebagai rekomendasi untuk mengevaluasi program supervisi. Adapaun pembahasan penelitian ini berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi, hasil pengumpulan data dokumen dari Kepala Sekolah, Guru di SDN 1 Tegorejo yang mengacu pada rumusan masalah yang telah disusun dan disesuaikan oleh metode yang telah ditetapkan dalam penelitian ini yaitu metode CIPP meliputi Context, Input, Process, dan Product program Supervisi Akademik yang dihubungkan dengan teori teori dan dibandingkan dengan penelitian yang relevan sebagai berikut: tentang teori pelaksanaan supervisi oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah hasil penelitian Sahid (2005: 34) bahwa 70

perencanaan program supervisi dilakukan dengan adanya perencanaan yang baik. 4.3.1. Kinerja Mengajar Guru Program Supervisi Akademik sangat dibutuhkan oleh guru dan kepala sekolah di SDN 1 Tegorejo. Program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo diadakan karena untuk mengatasi masalah-masalah guru dalam menjalankan tugasnya setiap hari yaitu masalah dalam pembelajaran dan masalah administrasi pembelajaran yang harus dilengkapi untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini berhubungan dengan teori (Suharsimi & Jafar, 2010:297) bahwa evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan suatu kegiatan atau program yang dilaksanakan. Adapun tujuan program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo adalah mengetahui secara langsung pengelolaan siswa dalam pembelajaran, mengetahui kesiapan kelas dalam awal tahun pelajaran dan awal semester, memberi pembinaan secara umum, memberi pembinaan tentang 7K (kebersihan, keamanan, keindahan, kesopanan, kerapian, keramahan, kesehatan) yang ada di kelas dan sekolah, upaya untuk peningkatan prestasi siswa dan kompetensi guru, untuk mengetahui langsung pelaksanaan KBM, untuk mengetahui secara langsung hal-hal yang menunjang pelaksanaan PBM, 71

untuk menambah wawasan tentang sumber belajar yang berguna. Menurut Sudjana (2006: 48) tujuan evaluasi program adalah Memberi masukan bagi perencana program, Menyajikan program, Memberikan masukan program, tindak lanjut program. Manfaat program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo yaitu untuk memberi wawasan guru dan kepala sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan tindak lanjut serta memonitoring pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan perlengkapan dalam administrasi yang dibutuhkan oleh guru setiap harinya. Tujuan program Supervisi Akademik dirumuskan secara jelas dan spesifik karena mengacu dari visi, misi dan tujuan sekolah SDN 1 Tegorejo. Menurut Arikunto Suharsimi (2009: 22) untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan hasil dari kegiatan supervisi. Program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo dibutuhkan sesuai tujuan dan rencana yang telah dibuat setiap tahunnya yaitu untuk meningkatkan prestasi siswa dan kompetensi gurunya supaya menjadi guru yang profesional. Referensi yang digunakan untuk melakukan Supervisi Akademik yaitu buku pedoman supervisi dan administrasi sekolah yang menyangkut supervisi akademik dan supervisi administrasi atau manajerial, dan 72

buku pedoman-pedoman dari pemerintah yang telah ditetapkan untuk panduan kepala sekolah dan pengawas sekolah. Hasil penelitian ini dihubungkan dengan teori penelitian Abusmar Cut Zahri Harun (2003: 24) bahwa supervisi akademik di sekolah merupakan upaya kepala sekolah dalam membekali guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran dan peningkatan mutu sekolah. Program Supervisi Akademik dapat meningkatkan kompetensi guru di SDN 1 Tegorejo dengan bukti bahwa setiap guru yang disupervisi selalu siap administrasi pembelajaran beserta perangkat pembelajaran. Menindaklanjuti hasil supervisi yang telah dilakukan maka hasil supervisi setiap gurunya ternyata dengan hasil sangat baik. Hal ini terkait dengan penelitian yang relevan dari Aini Zakiyah (2003: 45) penelitian ini bertujuan mengetahui program Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru, strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru dan kendala-kendala yang dihadapi Kepala Sekolah. Sarana program yang dibutuhkan untuk Supervisi Akademik adalah format-format supervisi yang terdiri dari telaah RPP, persiapan pembelajaran dan hasil tindak lanjutnya. Tujuan program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo sudah tercapai dan sudah memadai sesuai yang 73

tersusun dalam program supervisi, hal ini setiap guru sudah dinilai berdasarkan analisis kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran dan administrasi perencanaan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas sesuai instrumen yang ada. Menurut Sudjana (2006: 48) tujuan evaluasi program untuk mengetahui gambaran suatu perencanaan, pelaksanaann, dan evaluasi tentang Supervisi Akademik. Kualitas program input Supervisi Akademik telah disesuaikan administrasi dan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah dan, hal ini telah disusun bersama antara kepala sekolah dan guru-guru di SDN 1 Tegorejo dan disahkan oleh atasan. Program input Supervisi Akademik diperoleh dari hasil musyawarah antara guru bersama kepala sekolah dan hasil rapat dinas antara pengawas sekolah. Biaya yang dibutuhkan untuk program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo menurut kepala sekolah dan guru tidak pasti besarnnya karena disesuaikan anggaran yang tersusun pada RAPBS setiap tahunnya. Pelaksanaan Program input supervisi akademik yang terlibat antara lain kepala sekolah, guru, siswa dan pengawas sekolah. Sarana prasarana yang digunakan di SDN 1 Tegorejo dalam pelaksanaan Supervisi Akademik adalah buku sumber, alat peraga, instrumen, ruang kelas, LCD, 74

format-format supervisi, administrasi kelas, administrasi pembelajaran, program supervisi. Langkah-langkah pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SDN 1 Tegorejo bahwa kepala sekolah memberikan penilaian terhadap guru melalui kegiatan pra kunjungan kelas, pelaksanaan kunjungan kelas dan pasca kunjungan kelas. Setiap guru dinilai berdasarkan analisis kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran atau administrasi perencanaan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan yang dilakukan guru di kelas sesuai dengan instrumen yang berlaku. Menurut Wirawan (2014: 22) langkah-langkah tujuan evaluasi adalah: (a) Mengukur pengaruh program, (b) Menilai program dilaksanakan sesuai rencana, (c) mengukur pelaksanaan program sesuai standar. Dalam pelaksanaan Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo pihak yang membantu adalah pengawas sekolah, serta peran kepala sekolah dan para guru dan yang ditunjuk sebagai guru senior (Tim Pembantu Supervisi) yang ditetapkan dalam SK oleh kepala sekolah. Situasi dan kondisi kepala sekolah, guru dan siswa di SDN 1 Tegorejo sangat kondusif dan terjalin kekeluargaan, hubungan antara guru dengan kepala sekolah harmonis seperti dalam keluarga antara bapak dan anak, hubungan siswa dengan guru dan kepala 75

sekolah akrap tidak otoriter, siswa, guru, kepala sekolah merasa nyaman dan semua terasa kompak. 4.3.2. Program Supervisi Akademik Program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru 2015/2016 (semester satu) dan pada awal semester dua. Kinerja orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo adalah mempunyai dedikasi, dan tanggungjawab yang tinggi serta loyalitas pada aturan yang berlaku dan sesuai juklak administrasi yang ada. Kinerja yang sesuai tersebut menghasilkan guru-guru yang mempunyai kompetensi dan mempunyai kriteria guru yang profesional. Hasil yang dicapai adalah kompetensi guru meningkat. Hal ini diperkuat oleh teori Sarono (2002: 56) dalam penelitiannya yaitu peran guru dalam pembelajaran, yaitu guru harus mempunyai sikap, pengetahuan, ketrampilan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerjanya. Program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo sudah dilaksanakan sesuai jadwal dan rencana yang ditetapkan dalam hasil musyawarah antara guru dan kepala sekolah. Semua input yang telah tersusun sangat mendukung proses pelaksanaan program Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo terbukti dalam hasil musyawarah antara kepala sekolah dan guru yang 76

dilaksanakan sesuai jadwal dan setiap guru siap disupervisi. Hal ini dihubungkan dengan teori Sahaertian (2010: 22) kriteria evaluasi program harus bisa diukur dengan rencana program yang telah disusun sesuai kriteria evaluasi supervisi. Kepala sekolah, pengawas sekolah, guru-guru di SDN 1 Tegorejo ditunjuk untuk bertanggung jawab terhadap program Supervisi Akademik agar dalam pelaksanaan supervisi bisa meningkatkan kompetensi guru dan prestasi siswa. Beberapa faktor pendukung adalah para guru selalu siap untuk disupervisi oleh kepala sekolah karena menyadari bahwa kegiatan Supervisi Akademik yang dilakukan kepala sekolah adalah untuk memberikan masukan yang berharga bagi kebaikan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah. Faktor penghambat pada kegiatan pelaksanaan Supervisi Akademik oleh kepala sekolah adalah kesibukan pekerjaan karena terkadang ada beberapa pekerjaan yang sifatnya mendadak harus dikerjakan sehingga kegiatan Supervisi Akademik dilakukan tidak sesuai dengan program atau jadwal yang telah disusun atau direncanakan sebelumnya. Dalam pelaksanaan Supervisi Akademik yang diperhatikan adalah proses pembelajaran guru dikelas dari apersepsi sampai penutup dan evaluasi serta tindak 77

lanjutnya serta administrasi pendukung pelaksanaan pembelajaran di kelas. Langkah-langkah pelaksanaan supervisi akademik di SDN 1 Tegorejo bahwa kepala sekolah memberikan penilaian terhadap guru melalui kegiatan pra kunjungan kelas, pelaksanaan kunjungan kelas dan pasca kunjungan kelas. Setiap guru dinilai berdasarkan analisis kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran atau administrasi perencanaan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan yang dilakukan guru di kelas sesuai dengan instrumen yang berlaku. Hal di atas dapat dibandingkan dengan penelitian yang relevan dengan Sahid (2005: 68) perencanaan program supervisi dilaksanakan sesuai urutan yaitu dari menyusun program supervisi, melaksnakan program supervisi, mengevaluasi program dan menindaklanjuti program. Persiapan guru dalam pelaksanaan Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo adalah perangkat pembelajaran yang terdiri dari prota, promes, silabus, RPP, KKM, buku sumber, alat peraga, alat evaluasi dan didukung administasi pembelajaran lainnya yang mendukung proses pembelajaran. Interaksi yang terjadi ketika pembelajaran berlangsung di kelas adalah bahwa siswa dan guru saling bertanya dan siswa selalu kreatif dan antusias untuk 78

menerima materi yang diberikan oleh guru, selalu ingin tahu dan bersemangat. Hambatan hambatan yang didapat dalam pelaksanaan Supervisi Akademik di SDN 1 Tegorejo adalah terkadang kepala sekolah akan mensupervisi sesuai jadwal dan telah disepakati dengan guru terbentur ada tugas dinas yang mendadak yang harus ditindak lanjuti akhirnya tertunda pelaksanaan supervisinya. Pelaksanaan program Supervisi Akademik menghasilkan kinerja guru meningkat, kompetensi guru meningkat dibuktikan dengan administrasi kelas dan administrasi pembelajaran di SDN 1 Tegorejo lengkap. Karena guru menyadari bahwa kegiatan supervisi adalah untuk memberikan masukan yang berharga bagi kebaikan proses pembelajaran. Hasil penelitian di atas diperkuat oleh teori Sahertian (2010: 53) bahwa Supervisi Akademik adalah kepala sekolah datang ke kelas untuk melihat cara guru mengajar di kelas dan memeriksa administrasi kelas. Para guru merasa senang dan puas setelah disupervisi, dengan alasan karena guru mengetahui kekurangan maupun kelebihan dalam proses pembelajaran di kelas. Kesiapan guru untuk pelaksanaan supervisi di SDN 1 Tegorejo semakin baik, semakin siap karena selalu optimis bahwa guru itu akan bisa dan berhasil. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang 79

relevan oleh Astin Lukman (2013: 35) karena pengaruh supervisi membuat kualitas mengajar guru terhadap kinerja akademik siswa semakin tinggi pengaruhnya. Hasil tindak lanjut pelaksanaan supervisi mempengaruhi kinerja kepala sekolah menjadi lebih optimal karena semua program bisa terlaksana dengan baik asalkan perencanaan tersusun dengan jelas dan terinci. Hal ini diperkuat oleh teori Amiruddin (2013: 10) menyatakan bahwa seorang guru berkompeten adalah orang yang memiliki kemampuan, keahlian dalam bidang keguruan. 80