III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian. 1. Materi. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

PENENTUAN BATAS DETEKSI (LOD) DAN BATAS KUANTITASI (LOQ) PADA PENGUKURAN FOSFAT (PO 4 -P) DALAM AIR TAWAR DENGAN METODE ASAM ASKORBAT

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERCOBAAN. Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan.

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

SNI Standar Nasional Indonesia

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

LAMPIRAN. 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik. 1.2 Pencarian tanaman Genjer

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Metodologi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a

Lampiran 1. Prosedur Analisis

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

Air dan air limbah Bagian 79: Cara uji nitrat (NO 3 -N) dengan spektrofotometer UV-visibel secara reduksi kadmium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

BAB III METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Transkripsi:

30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Sampling dilakukan di perairan Teluk Lampung dan analisis kadar fosfat menggunakan spektrofotometer UV-Vis (SNI 06-6989.31-2005) dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan adalah ph meter portable, termometer elektronik, botol gelap 1 L, vandorn/water sampler, Erlenmeyer 100 ml, labu ukur 50, 100, 500, dan 1000 ml, gelas ukur 100 ml, gelas beker 400 ml, corong, tabung reaksi, spatula, timbangan digital, pipet volumetrik 2 ml dan 10 ml, pipet tetes, lemari asam, dan spektrofotometer UV-Vis. Bahan-bahan yang digunakan adalah akuades, kertas saring, larutan asam sulfat (H 2 SO 4 ) 2,5 M, larutan ammonium molibdat ((NH 4 ) 6 Mo 7 O 24.4H 2 O) 0,03 M, larutan kalium antimonil tartrat (K 2 Sb 2 (C 4 H 2 O 6 ) 2.3H 2 O) 0,004 M, larutan asam

31 askorbat (C 6 H 8 O 6 ) 0,1 M, larutan baku fosfat 10 mg/l, dan larutan indikator fenolftalin. C. Prosedur Penelitian 1. Persiapan Sampling Persiapan sampling dilakukan dengan menyiapkan beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk pengukuran kualitas air secara in situ dan pengambilan sampel air. 2. Pengambilan Contoh Air Pengambilan contoh air dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut vandorn/water sampler. 3. Pengukuran Beberapa Parameter Kualitas Air: a. Temperatur Contoh air diambil sebanyak 50 ml dimasukkan dalam wadah gelas, kemudian termometer elektronik dimasukkan dalam contoh air dan dicatat hasil yang terbaca pada alat. b. Derajat keasaman (ph) Sampel air diambil sebanyak 50 ml dimasukkan dalam wadah gelas, kemudian ph meter portable dimasukkan dalam contoh air dan dicatat hasil yang terbaca pada alat.

32 4. Pengukuran Kadar Fosfat a. Pembuatan larutan 1. Larutan asam sulfat H 2 SO 4 2,5 M Dimasukkan dengan hati-hati 70 ml asam sulfat pekat ke dalam labu ukur 500 ml, lalu diencerkan dengan akuades sampai tanda batas dan dihomogenkan. 2. Larutan ammonium molibdat ((NH 4 ) 6 Mo 7 O 24.4H 2 O) 0,03 M Sebanyak 20 gram ammonium molibdat dimasukkan ke dalam labu ukur 500 ml, lalu diencerkan dengan akuades sampai tanda batas dan dihomogenkan. 3. Larutan kalium antimonil tartrat (K 2 Sb 2 (C 4 H 2 O 6 ) 2.3H 2 O) 0,004 M Sebanyak 1.3715 g kalium antimonil tartrat dimasukkan ke dalam labu ukur 500 ml, lalu diencerkan dengan akuades sampai tanda batas dan dihomogenkan. 4. Larutan asam askorbat (C 6 H 8 O 6 ) 0,1 M Sebanyak 1.76 gram asam askorbat dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, lalu diencerkan dengan akuades sampai tanda batas dan dihomogenkan. 5. Larutan induk fosfat 500 mg/l Sebanyak 2,195 gram kalium dihidrogen fosfat (KH 2 PO 4 ) dimasukkan ke dalam labu ukur 1 L, lalu diencerkan dengan akuades sampai tanda tera dan dihomogenkan. 6. Larutan baku fosfat 10 mg/l Dipipet 2 ml larutan stok fosfat 500 mg/l masukkan ke dalam labu ukur 100 ml, lalu encerkan dengan akuades sampai tanda tera dan dihomogenkan.

33 7. Larutan campuran Dicampurkan secara berturut-turut 100 ml H 2 SO 4 2,5 M, 30 ml larutan ammonium molibdat 0,03 M, 10 ml larutan kalium antimonil tartrat 0,004 M, dan 60 ml larutan asam askorbat 0,1 M. b. Pembuatan kurva kalibrasi Dibuat deret standar dengan memipet 0; 2; 4; 6; 8; 9; 10 ml larutan baku fosfat 10 mg/l dan dimasukkan masing-masing ke dalam labu ukur 100 ml. Lalu ditambahkan air suling sampai tepat tanda tera kemudian dihomogenkan sehingga diperoleh kadar fosfat 0.0 mg/l; 0.2 mg/l; 0.4 mg/l; 0.8 mg/l; 0,9 mg/l; 1.0 mg/l. Dipipet 50 ml masing-masing larutan standar tersebut ke dalam Erlenmeyer. Setelah itu ditambahkan 1 tetes larutan indikator fenolftalin. Jika terbentuk warna merah muda, ditambahkan tetes demi tetes H 2 SO 4 2,5 M sampai warna hilang. Kemudian ditambahkan 8 ml larutan campuran dan dihomogenkan. Larutan tersebut dimasukkan ke dalam kuvet pada alat spektrofotometer UV-Vis, lalu dibaca dan dicatat serapannya pada panjang gelombang 880 nm dalam kisaran waktu antara 10-30 menit. c. Pengukuran sampel Dipipet 50 ml sampel dimasukkan masing-masing ke dalam Erlenmeyer. Ditambahkan 1 tetes larutan indikator fenolftalin. Jika terbentuk warna merah muda, ditambahkan tetes demi tetes H 2 SO 4 2,5 M sampai warna hilang. Setelah itu ditambahkan 8 ml larutan campuran kemudian dihomogenkan. Larutan tersebut dimasukkan ke dalam kuvet pada alat spektrofotometer UV-Vis, lalu

34 dibaca dan dicatat serapannya pada panjang gelombang 880 nm dalam kisaran waktu antara 10-30 menit. 5. Validasi Metode a. Linieritas Linieritas dapat diukur dengan melakukan pengukuran tunggal pada konsentrasi yang berbeda-beda. Data yang diperoleh selanjutnya diproses dengan metode kuadrat terkecil, kemudian dapat ditentukan nilai slope, intersep, dan koefisien korelasinya. b. Limit deteksi Batas deteksi ditentukan dengan mengukur respon blanko sebanyak 6 kali dan dihitung simpangan baku respon blangko. c. Ketelitian (Presisi) Presisi dilakukan dengan mengukur konsentrasi sampel dengan 4 kali pengulangan. Nilai absorbansi yang diperoleh kemudian ditentukan nilai konsentrasi (persamaan regresi larutan standar), lalu nilai simpangan baku (SD) dan simpangan baku relatif (RSD) dapat ditentukan. Metode dengan presisi yang baik yaitu dengan perolehan simpangan baku relatif (RSD) <5 % (Christian, 1994).

35 d. Kecermatan (Akurasi) Kecermatan dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery) analit yang ditambahkan. Pada penelitian ini, persen perolehan kembali ditentukan dengan cara menambahkan larutan standar pada larutan sampel untuk ditentukan absorbansinya.