dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. oleh peneliti. Penelitian di bidang ekonomi, manajemen, sosial, dan lain

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Populasi : Perusaahaan yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2015.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independen, variabel dependen, variabel moderasi dan variabel kontrol.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. VAHU, STVA, dan VACA untuk periode pengamatan tahun 2013 sampai. Tabel 4.1.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

2 METODE. Kerangka Pemikiran

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. efektif bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian dilaksanakan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena melibatkan sejumlah variable bebas (independent variable) dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang diambil dari dan Yaitu dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODA PENELITIAN. kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

Transkripsi:

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian merupakan serangkaian pengamatan yang dilakukan selama jangka waktu tertentu terhadap suatu fenomena yang memerlukan jawaban dan penjelasan. Salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan penelitian adalah merumuskan desain dan metode penelitian agar tujuan dapat tercapai dengan baik. Adapaun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Oleh karena itu, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal yang berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. B. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Penelitian ini menggunakan variabel endogen dan variabel eksogen yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut :. Variabel Endogen Variabel endogen atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur menggunakan Tobin s Q dan Price to Book Value. 69

70. Tobin s Q Pengukuran nilai perusahaan menggunakan Tobin s Q menunjukkan potensi nilai pasar saham dan pertumbuhan pendapatan perusahaan untuk saat ini dan masa depan. Semakin besar nilai Tobin s Q menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan baik. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar aset perusahaan dibandingkan dengan nilai buku aset perusahaan maka semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut (Sukamulja, 004). Berikut rumus yang digunakan untuk mengukur nilai Tobins Q menurut Klapper dan Love dalam Darmawati dan Khomsiyah (004): Tobin s Q = EMV DEBT TA Keterangan: EMV DEBT TA : P(Closing Price) x Qshares (Jumlah saham beredar) : Nilai buku dari total hutang : Nilai buku dari total aktiva Jika nilai Tobin s Q lebih dari satu (Tobin s Q > ), maka nilai pasar perusahaan lebih besar daripada nilai aktiva perusahaan yang tercatat di laporan keuangan. Hal ini berarti bahwa pasar menilai baik perusahaan sehingga perusahaan memiliki kesempatan untuk

7 meningkatkan volume perdagangan sahamnya. Jika Tobin s Q sama dengan satu (Tobin s Q = ), maka nilai pasar perusahaan sama dengan nilai aktiva perusahaan yang tercatat. Apabila nilai Tobin s Q kurang dari satu (Tobin s Q < ) berarti biaya ganti aktiva lebih besar daripada nilai pasar perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa pasar menilai kurang perusahaan tersebut.. Price to Book Value (PBV) Price to Book Value (PBV) mengukur seberapa besar harga saham yang ada dipasar dibandingkan dengan nilai buku sahamnya. PBV yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan berpotensi untuk menghasilkan laba dan menciptakan nilai perusahaan yang tinggi, demikian juga sebaliknya semakin rendah PBV maka potensi perusahaan untuk menghasilkan laba juga semakin rendah. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan perusahaan semakin dipercaya, artinya nilai perusahaan menjadi lebih tinggi. Pada penelitian ini, nilai perusahaan diproksikan oleh PBV dengan mencari hasil bagi antara nilai pasar ekuitas suatu perusahaan dibagi dengan nilai bukunya (Damodaran, 00). Nilai PBV ini secara matematis didapatkan sebagai berikut: Keterangan: PBV = Market capitalization : book value of equity PBV : Price To Book Value

7 Market capitalization Book Value Of Equity : Kapitalisasi pasar : Nilai buku saham Nilai market capitalization merupakan perkalian dari harga pasar saham perusahaan dengan total lembar saham beredar di pasar. Nilai book value of equity didapatkan dari laporan keuangan masingmasing perusahaan yang tertera pada annual report. Nilai PBV lebih besar dari menunjukkan bahwa kinerja perusahaan di masa mendatang lebih baik dengan memberikan profitabilitas yang lebih besar daripada cost of equity.. Variabel Eksogen Variabel eksogen atau variabel yang tidak dipengaruhi variabel lain dalam penelitian ini adalah stuktur kepemilikan, efektivitas dewan komisaris, dan efektivitas komite audit dengan rincian sebagai berikut:. Efektivitas Dewan Komisaris Variabel efektivitas dewan komisaris dalam penelitian ini tidak dapat diukur secara langsung dan memerlukan beberapa indikator (variable manifest) sehingga disebut juga sebagai variabel laten. Indikator-indikator yang digunakan oleh Prastiti (03) untuk menghitung efektivitas dewan komisaris antara lain : a. Independensi Dewan Komisaris Persentase jumlah dewan komisaris independen terhadap total dewan komisaris.

73 b. Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Rata-rata persentase kehadiran dewan komisaris dalam rapat dewan komisaris. c. Keahlian Dewan Komisaris Dalam Bidang Keuangan/ Bisnis/Ekonomi (Expertise) Persentase dewan komisaris yang memiliki kompetensi bidang keuangan/ekonomi dan bisnis baik dari sisi pendidikan maupun pengalaman kerja terhadap total dewan komisaris.. Efektivitas Komite Audit Variabel eksogen terakhir dalam penelitian ini yang juga variabel laten adalah efektivitas komite audit. Variabel tersebut diukur dengan menggunakan beberapa indikator antara lain (Hrichi, 009) : a. Independensi Komite Audit Persentase jumlah komite audit independen terhadap total komite audit. b. Kehadiran Rapat Komite Audit Rata-rata persentase kehadiran komite audit dalam rapat komite audit. c. Keahlian Komite Audit Dalam Bidang Keuangan / Akuntansi (Expertise) Persentase komite audit yang memiliki kompetensi bidang akuntansi dan keuangan baik dari sisi pendidikan maupun pengalaman kerja terhadap total komite audit.

74.3 Struktur Kepemilikan Struktur kepemilikan diukur dari persentase kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional... Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Manajerial adalah persentase kepemilikan saham oleh direksi, manajemen, komisaris maupun setiap pihak yang terlibat secara langsung dalam pembuatan keputusan perusahaan. Kepemilikan manajerial dihitung dengan besarnya persentase saham yang dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (komisaris dan direksi) (Christiawan dan Tarigan, 007)... Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain. Kepemilikan institusional diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki oleh institusi terhadap total saham perusahaan (Tarjo, 008). C. Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi Penelitian Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

75 serta mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Berdasarkan hal tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 00-03.. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative. Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan berdasarkan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 0). Kualifikasi sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria sebagai berikut: a. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode penelitian (tidak pernah terkena delisting, suspensi ataupun go private pada periode penelitian) b. Perusahaan yang laporan keuangannya dalam mata uang Rupiah dan selama periode pengamatan tidak melakukan merger/akuisisi. c. Perusahaan perbankan yang memiliki laporan tahunan dengan informasi lengkap yang dibutuhkan sebagai data penelitian, khususnya

76 informasi mengenai tata kelola perusahaan sesuai dengan peraturan Bapepam dan LK No..K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emitmen atau Perusahaan Publik, selama periode penelitian. D. Teknik Pengumpulan Dan Jenis Data. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari dari Bursa Efek Indonesia (BEI), jurnal, literatur, website perusahaan dan situs BEI yaitu www.idx.co.id.. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yaitu jenis data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh pihak lain (Setianingrum, 006). Data yang digunakan untuk keperluan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Laporan tahunan perusahaan tahun 00-03 yang diterbitkan oleh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Laporan tahunan perusahaan tersebut diperoleh dari BEI, OJK, serta melalui website BEI dan website perusahaan. b. Data-data mengenai corperate governance perusahaan diambil dari Laporan Tahunan 00-03, karena berdasarkan peraturan Bapepam dan LK Nomor.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emitmen Atau Perusahaan Publik, laporan tahunan

77 keuangan perusahaan harus menyajikan informasi mengenai struktur corperate governance perusahaan dengan rinci. E. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah PLS (Partial Least Square). PLS merupakan suatu metode alternatif dari SEM yang berbasis varians. PLS menghasilkan estimasi parameter statistik yang menjelaskan beberapa varians dengan maksimal seperti yang terjadi pada analisis regresi berganda OLS (Hair, et, al., 00 dalam Ghozali, 008). PLS terdiri atas hubungan eksternal (outer model atau model pengukuran) dan hubungan internal (inner model atau model struktural). Hubungan tersebut didefinisikan sebagai dua persamaan linier, yaitu model pengukuran yang menyatakan hubungan antara peubah laten dengan sekelompok peubah penjelas dan model struktural yaitu hubungan antar peubah-peubah laten (Gefen, 000 dalam Ghozali, 008). Model analisis jalur semua variabel laten dalam PLS terdiri dari tiga set hubungan; () inner model yang menspesifikasi hubungan antar variabel laten (structural model), () outer model yang menspesifikasi hubungan antara variabel laten dengan indikator atau variabel manifestasinya (measurement model), dan (3) weight relation dalam mana nilai kasus dari variabel laten dapat diestimasi. Penelitian ini akan diuji menggunakan software SmartPLS versi.0.

78. Evaluasi Model PLS tidak mengasumsikan adanya distribusi tertentu untuk estimasi parameter, maka teknik parametrik untuk menguji signifikansi parameter tidak diperlukan (Chin, 998 dalam Ghozali, 008). Model evaluasi PLS berdasarkan pada pengukuran prediksi yang mempunyai sifat nonparametrik. Model pengukuran atau outer model dengan indikator refleksif dievaluasi dengan convergent dan discriminant validity dari indikatornya dan composite reliability untuk block indicator. Sedangkan outer model dengan formatif indicator yang dievaluasi berdasarkan pada substantive contentnya yaitu dengan membandingkan besarnya relatif weight dan melihat signifikansi dari ukuran weight tersebut (Chin, 998 dalam Ghozali, 008). Model structural atau inner model dievaluasi dengan melihat persentase variance yang dijelaskan yaitu dengan melihat nilai R untuk konstruk laten endogen dengan menggunakan ukuran stone-geisser Q Squares test (Stone, 974 dan Geisser, 975) dan juga melihat besarnya koefisien jalur strukturnya. Stabilitas dari estimasi ini dievaluasi dengan menggunakan uji t-statistik yang didapat lewat prosedur bootstrapping.. Langkah-langkah PLS a. Merancang inner model Merancang model struktural (inner model) yaitu merancang hubungan antar variabel laten pada PLS dengan didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian.

79 b. Merancang outer model Merancang model pengukuran (outer model) yaitu merancang hubungan variabel laten dengan indikatornya. Dalam penelitian ini, indikator tiap-tiap variabel laten bersifat reflektif. c. Konstruksi diagram jalur Mengkonstruksi diagram jalur yang didapat dari perancangan inner model dan outer model. Bentuk diagram jalur untuk PLS dipandang secara umum dapat dilihat pada gambar 4. berikut: 3 4 5 6 3 4 5 6 3 4 5 6 7 3 3 8 Y Y Y Y 7 8 7 8 Gambar 4.. Konstruksi Diagram Jalur

80 dengan: η λx λy γ = Ksi, variabel laten eksogen = Eta, variabel laten endogen = Lamda (kecil), loading faktor variabel laten eksogen = Lamda (kecil), loading faktor variabel laten endogen = Gamma (kecil), koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap endogen x y = indikator variabel eksogen = indikator variabel endogen d. Konversi diagram Jalur ke dalam Sistem Persamaan ) Outer model Outer model, yaitu spesifikasi hubungan antara variabel laten dengan indikatornya, disebut juga dengan outer relation atau measurement model, mendefinisikan karakteristik konstruk dengan variabel manifesnya. Pada model PLS Gambar 4. terdapat outer model sebagai berikut: Untuk variabel laten eksogen (reflektif) x x 3 x3 3

8 Untuk variabel laten eksogen (reflektif) 4 x4 4 4 5 x5 5 5 6 x6 6 6 Untuk variabel laten eksogen 3 (reflektif) 7 x7 7 7 8 x8 8 8 Untuk variabel latent endogen (reflektif) Y Y η + ε Y Y η + ε ) Inner model Inner model, yaitu spesifikasi hubungan antar variabel laten (structural model), disebut juga dengan inner relation, menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan teori substansif penelitian. Pada model PLS Gambar 4. inner model dinyatakan dalam sistem persamaan sebagai berikut: η = γ + γ + γ 3 3 + ς e. Estimasi: Koefisien Jalur, Loading dan Weight Pendugaan parameter di dalam PLS meliputi 3 hal, yaitu: ) Weight estimate yang digunakan untuk menciptakan skor variabel laten.

8 ) Estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan antar variabel laten (koefisien jalur) dan antara variabel laten dengan indikatornya (loading). 3) Berkaitan dengan means dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi) untuk indikator dan variabel laten. f. Goodness of Fit (GoF) Untuk memvalidasi model secara keseluruhan, maka digunakan Goodness of Fit (GoF). GoF indeks ini merupakan ukuran tunggal yang digunakan untuk memvalidasi performa gabungan antara model pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model). Nilai GoF indeks ini diperoleh dari averages communalities indeks dikalikan dengan R² model. Berikut adalah formula GoF indeks: GoF = ComxR Com bergaris atas adalah averages communalities dan R² bergaris atas adalah rata-rata model R². Nilai GoF ini terbentang antara 0 dengan interpretasi nilai ini adalah 0, (GoF kecil), 0,5 (GoF moderat), dan 0,36 (GoF besar) (Tenenhaus et al, 005). g. Pengujian Hipotesis Ghozali (008) menjelaskan bahwa ukuran signifikansi keterdukungan hipotesis dapat digunakan perbandingan nilai T-table dan T-statistic. Jika T-statistic lebih tinggi dibandingkan nilai T-

83 table, berarti hipotesis terdukung atau diterima. Dalam penelitian ini untuk tingkat keyakinan 95 persen (alpha 95 persen) maka nilai T- table untuk hipotesis satu ekor (one-tailed) adalah >,96.