BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Tabel 5.1 Analisis Strategi SWOT oleh Stephanie Elloys SWOT ANALYSIS

dokumen-dokumen yang mirip
BERINOVASI DENGAN KETELA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. S1: Adanya koneksi baik yang dimiliki anggota tim dengan pihak sponsor yang

BAB 2 TUJUAN DAN KONSEP EVENT. itu sendiri (Suseno, 2009: 59). Judul atau tema ini dapat menjadi kekuatan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sangat cepat, mayoritas dari populasi membutuhkan perjalanan

BAB 4 KEAMANAN DAN PENDANAAN

BAB 4 KEAMANAN DAN PENDANAAN. berhubungan dengan siapa pun nantinya (Fadhli, 2013). Perizinan yang dilakukan selama proses acara ini adalah:

Hari / Tanggal : Jumat, 6 Juni 2014 Waktu : Pukul WIB Tempat : Ruang Praktek Restaurant Hotel Management Universitas Bina Nusantara

RaTu Masak Bareng Ragam Kreasi Cita Rasa

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

BUILDING MATERIAL EXPO

BAB V KESIMPULAN. pengembangan pariwisata dan olahraga di Indonesia. Sport tourism merupakan perpaduan antara olahraga dan rekreasi (wisata)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Agroindustri Mie Musbar Jalan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

CONTOH PROPOSAL FESTIVAL BAND 1. GAMBARAN UMUM 2. DASAR PEMIKIRAN 3. NAMA KEGIATAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

MEKARSARI YOUTH FESTIVAL

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembuatan Event

17-18 Oktober Dermaga Sukajadi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Binus Alumni Center ), kesimpulannya adalah :

O B J E C T S T R A T E G I E S

PROPOSAL ACCOUSTIC CONTEST THE KAPE. Instagram Dibuat Oleh : Beny Prastya Yuskrisna Altrifira

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

Bogor sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama sudah sewajarnyalah untuk memfasilitasi penggunaan produk halal dimasyarakat.

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tidak dapat terelakan lagi. Salah satu perkembangan teknologi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

PROPOSAL DUKUNGAN KEGIATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

Nama : DEWI SAWITRI NPM : Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

VII. FORMULASI STRATEGI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

EVENT MANAGEMENT. Timeline dan Action Plan Modul ke: SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Fakultas Ilmu Komunikasi.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROPOSAL BSSC Festival Food Fusion 9 11 Maret 2018 & 6 8 April 2018

DAFTAR ISI. 2 Proposal Asosiasi JaCC // Asosiasi Jacc Gedung Harcomas Lt.6 R.604, Manggga Dua - Jakarta. 03. PROGRAM SPONSORSHIP JaCC

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. merupakan salah satu sarana untuk mengenal lebih jauh dunia kerja nyata

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

Oleh Tim Pengampu: Sulistiyono dan Ahmad Nasrulloh

LATAR BELAKANG BazaarKerja.com KONSEP ACARA BazaarKerja.com

BAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya persaingan bisnis baik di pasar nasional maupun

BAB IV MANASIK HAJI ANAK-ANAK USIA DINI DI KB-TK UMMUL QURO GUNUNGPATI SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

Gambar 2. Peta Area Magang Sentul City: Masterplan Sentul City (Atas) dan Lokasi magang di kawasan permukiman Sentul City (Bawah)

BAB 2 TUJUAN DAN KONSEP EVENT. Tema yang akan diangkat dalam acara HM Ethnic and Cultural Expo 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kedua lingkungan dituntut untuk seimbang (balance) agar proses kinerja dan pengelolaan berjalan semaksimal mungkin.

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Wawancara terhadap owner Sate Tomang: Bapak Adrio Wirjadi. Bagaimana restoran ini berdiri? restoran ini dinamakan Sate Tomang.

BAB 3 RENCANA PELAKSANAAN EVENT

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG. kerja nyata selama dua bulan yaitu mulai dari tanggal 22 Februari 2016 sampai 22

BAB III ANALISIS SISTEM

The 11 th BINUS JOB EXPO

TUJUAN SEMINAR WIRAUSAHA

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro

BAB V PENUTUP. Setelah menganalisa dan membahas data yang diperoleh dari hasil. wawancara baik dengan pihak PT Heinz ABC maupun dengan pihak TBWA\,

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN

BAB. III METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

BAB II KERANGKA TEORI

PROPOSAL. SEMINAR : Mac OS X Snow Leopard. Kelompok VII / 03PFM

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula pusat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

HIMPUNAN MAHASISWA BUSINESS LAW UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

MERAWAT PENGETAHUAN NUSANTARA

WEDDING OKTOBER. Presented By. 27,28 dan 29 / 2017

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III KONSEP PERANCANGAN. yaitu untuk menyampaikan informasi dan mempengaruhi individu lain yang

1. Program kerja DNCC 2016/2017 Universitas Dian Nuswantoro 2. Rapat pengurus DNCC 2016/2017 Universitas Dian Nuswantoro

STRATEGI PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN Studi Kasus pada Hotel X Puncak, Bogor

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi

C. Tema Kegiatan FOOD FOR NATION : Choose the Local, Save the Global

Transkripsi:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Analisis SWOT oleh Stephanie Elloys Tabel 5.1 Analisis Strategi SWOT oleh Stephanie Elloys SWOT ANALYSIS Internal Factor External Factor Strength a. Memiliki konsep yang unik. Dengan menggunakan bahan dasar ketela, tidak banyak orang dapat mengolah makanan tersebut menjadi suatu makanan yang menarik. b. Memberikan suatu tantangan kepada para peserta untuk mengolah suatu makanan yang tidak biasanya, dan juga meningkatkan kreativitas yang mereka punya. c. Memiliki lokasi tempat yang strategis dan bersih (dilihat berdasarkan hasil kuisioner yang kami berikan). d. Adanya kerjasama dengan ICA " Indonesian Chef Assosiation". Weakness a. Kurangnya koordinasi yang baik dengan para MC, sehingga terjadi kesalahan ketikan Opening Ceremony. b. Pihak kampus memiliki ketentuanketentuan yang harus dipatuhi dalam hal pencarian sponsor. c. Booth yang di buat oleh kontraktor terlihat sangat tinggi dari lantai atas, sehingga terkesan menutupi panggung. d. Kurangnya koordinasi yang baik dengan para juri mengenai perlombaan, sehingga pada saat perlombaan, banyak yang e. mengeluh akan Technical Meeting yang kemarin sudah 49

50 e. Menjadi salah satu pioneer bagi jurusan Hotel Management Universitas Bina Nusantara dalam mengadakan ajang kompetisi memasak. diadakan. f. Kurangnya panitia sehingga kurang terorganisir dengan baik. f. Mendapatkan crowd yang banyak karena adanya display hasil karya peserta di sekeliling panggung, sehingga mendapatkan banyak perhatian masyarakat kampus. Opportunities a. Mengenalkan jurusan Hotel Management Universitas Bina Nusantara kepada banyak SMK di Jakarta dan sekitarnya. b. Dapat menjadikan acara ini sebagai Annual Event c. Mengenalkan Hotel Management kepada asosiasi ICA. SO Strategies a. Menjadikan acara ini sebagai Annual Event dengan mengembangkan kreatifitas anak SMK. b. Dengan adanya kerja sama dengan ICA, memudahkan Hotel Management untuk menarik perhatian para peserta. WO Strategies a. Harus memiliki koordinasi yang baik sehingga semua dapat terlibat dan dapat membantu b. Banyaknya ketentuan dan peraturan kampus yang mungkin harus di beri kelonggaran, agar dapat memudahkan menjalankan event event selanjutnya. Threat a. Adanya acara perlombaan lain yang dilakukan oleh kelompok lain b. Waktu ST Strategies a. Dengan adanya konsep yang unik, dapat bersaing dengan kompetitor WT Strategies a. Walaupun kami tidak memiliki banyak anggota, kami tetap berusaha melakukan

51 pelaksanaan lomba agak bertabrakan dengan jadwal ujian anak sekolah. c. Adanya bahaya seperti kecelakaan yang terjadi di area Kitchen, sehingga dapat membuat keributan pada saat acara berlangsung. Sumber: Penulis lain. b. Para peserta SMK dapat request jadwal lomba kepada panitia apabila mereka memiliki jadwal ujian pada pagi harinya. yang terbaik untuk acara kami. b. Mengatur jadwal dengan baik agar sesuai dengan waktu peserta 5.2 Analisis SWOT oleh Meilisa 5.2.1 Strengths 1. Tim yang kompak dan dapat diajak bekerjasama dengan baik, memiliki visi yang senada, oleh karena itu setiap individu bekerja secara maksimal di bidangnya masing masing. 2. Konsep perlombaan yang unik, yaitu menggunakan ketela (singkong dan ubi) sebagai bahan dasar yang sangat jarang digunakan untuk dikompetisikan. 3. Dengan memajang display makanan setiap peserta yang mengikuti perlombaan, dapat menarik perhatian orang orang yang melewati area perlombaan. 4. Tempat perlombaan yang bersih dan strategis (banyak peserta yang mengatakan bahwa tempat perlombaan mudah untuk ditemukan). 5. Bekerjasama dengan ICA (Indonesian Chef Association).

52 5.2.2 Weaknesses 1. Jumlah tenaga kerja yang kurang memadai, sehingga pekerjaan terasa lebih berat. 2. Tidak ada panggung pada saat acara berlangsung, kami hanya menggunakan karpet sebagai panggung. 3. Booth yang dibangun memiliki tinggi yang dapat menghalangi penglihatan orang orang ke arah panggung, sehingga hanya sedikit orang yang memperhatikan ke arah panggung. 4. Kurangnya kerjasama antara manajemen dengan MC, sehingga terdapat beberapa kesalahan pada saat pembawaan acara. 5. Acara ini merupakan acara perlombaan yang pertama kalinya diselenggarakan oleh Hotel Management, sehingga nama atau brand belum dikenal oleh masyarakat luas. 6. Pemasaran yang kurang digunakan dengan baik, kami kurang menggunakan sosial media, sehingga jarang ada yang mengetahui acara kami selain daripada calon calon peserta yang kami kunjungi ke sekolahnya. 5.2.3 Opportunities 1. Terdapat banyaknya Sekolah Menengah Kejuruan di daerah Jabodetabek, sehingga memberikan peluang kepada kami untuk menjaring peserta yang banyak. 2. Bertambahnya sekolah sekolah dan kursus kursus kuliner yang diperuntukkan bagi para pecinta makanan. 3. Menjadi peluang bagi jurusan Hotel Management untuk terus melanjutkan acara ini menjadi acara tahunan.

53 4. Peluang untuk membuat acara yang memiliki segmentasi yang lebih luas. 5. Semakin banyaknya mahasiswa mahasiswi Universitas Bina Nusantara, membuat acara kami banyak dikunjungi oleh penonton. 6. Berkembangnya teknologi informasi, sehingga dapat memudahkan kami untuk memasarkan acara kami melalui media elektronik. 5.2.4 Threats 1. Adanya perlombaan lain (kompetitor) yang memungkinkan dapat membuat calon peserta kami berubah pikiran dan pindah ke perlombaan yang lain. 2. Di jaman yang semakin maju seperti sekarang ini, banyak anak anak muda yang kurang peduli terhadap makanan Indonesia, mereka cenderung sudah teracuni oleh budaya luar (asing). 3. Aturan dari Building Management Bina Nusantara University yang membatasi kami, sehingga sulit untuk mendapatkan sponsor dan menjual booth. 4. Keterlambatan dari beberapa peserta sehingga acara tidak berjalan sesuai dengan perencanaan awal. 5. Ketidakhadiran juri ketua pada hari kedua perlombaan sehingga menyebabkan acara sedikit tidak berjalan sesuai dengan rundown.

54 Tabel 5.2 Analisis Strategi SWOT oleh Meilisa SWOT Strenghts 1. Tim yang kompak. 2. Konsep perlombaan yang unik. 3. Memajang display makanan, untuk menarik penonton. 4. Tempat perlombaan yang bersih dan strategis. 5. Bekerjasama dengan ICA (Indonesian Chef Association). Weaknesses 1. Jumlah tenaga kerja yang kurang memadai. 2. Tidak ada panggung, hanya menggunakan karpet. 3. Booth yang terlampau tinggi. 4. Kurangnya kerjasama antara pembawa acara dengan manajemen. 5. Brand yang belum dikenal luas. 6. Pemasaran yang kurang memadai. Opportunities SO Strategies WO Strategies 1. Banyaknya Sekolah Menengah Kejuruan. 2. Bertambahnya kursus untuk para pecinta kuliner. 3. Peluang untuk menjadikan acara tahunan. 4. Peluang untuk meluaskan segmentasi. 5. Bertambahnya mahasiswa mahasiswi di Bina Nusantara. 6. Teknologi yang semakin berkembang. 1. Memperdalam hubungan dengan ICA. (S5, O1). 2. Terus mengadakan acara yang inovatif. (S2, O2). 3. Menjadikan acara ini sebagai acara tahunan (S1, O3). 4. Meletakkan posisi display di posisi yang strategis (S3, O5). 1. Mengurangi tinggi booth dan menggunakan panggung (W2, W3, O5). 2. Membuat acara perlombaan yang dibuka untuk umum (W5, O2, O1). 3. Membuat website dan sosial media untuk memudahkan penyampaian informasi (W6, O6) Threats ST Strategies WT Strategies 1. Munculnya acara lain sebagai kompetitor. 2. Anak anak muda yang kurang peduli terhadap makanan Indonesia. 3. Aturan Building Management. 4. Keterlambatan peserta. 5. Ketidakhadiran juri ketua pada hari kedua. Sumber: Penulis 1. Terus mempererat hubungan dengan ICA dan terus merencanakan acara yang inovatif (S2, S5, T1). 2. Bekerjasama mencari cara untuk menanggulangi pencarian sponsor dan penjualan booth (S1, T3). 3. Cepat dalam menanggulangi kejadian tak terduga (S1, T4). 4. Segera menghubungi ICA untuk juri pengganti (S5, T5) 1. Membuat pemasaran jauh hari sebelum acara lainnya (W6, T1). 2. Menambah tenaga kerja operasional untuk menjaga stand stand makanan agar diijinkan oleh Building Management untuk membuka stand (W1, T3).

55 Setelah sudah dianalisis apa saja kekuatan dan kelemahan dari acara, serta peluang dan ancaman yang mungkin terjadi, maka perlu dibentuk strategi dari masing masing aspek. Menurut David (2009: 210 212) terdapat empat strategi, yaitu: 1. Strategi SO (Strength Opportunity) Merupakan strategi yang diupayakan untuk menangkap peluang yang ada di luar (faktor eksternal) dengan menggunakan kekuatan dari internal. Strategi strateginya yaitu: a. S5, O1 Lebih sering bekerja sama dengan ICA (Indonesian Chef Association), sehingga banyak siswa siswi tertarik untuk mengikuti perlombaan, karena sertifikat yang akan didapatkan merupakan sertifikasi resmi. b. S2, O2 Mengadakan acara acara inovatif lainnya, sehingga para pecinta kuliner tertarik untuk mengikuti perlombaan. c. S1, O3 Dengan tim yang kompak, maka dapat membuat kembali acara acara perlombaan yang lainnya secara tahunan. d. S3, O5 Meletakkan posisi display makanan di posisi yang strategis, sehingga dapat menjaring banyak penonton, khususnya dari mahasiswa mahasiswi Universitas Bina Nusantara. 2. Strategi ST (Strength Threat) Merupakan strategi yang diupayakan untuk menghindari ancaman dari luar (faktor eksternal) dengan menggunakan kekuatan internal. Strategi strateginya yaitu:

56 a. S2, S5, T1 Dengan mempererat hubungan dengan ICA dan terus merencanakan acara yang inovatif, hal ini dapat dijadikan sebagai keunggulan bersaing (competitive advantage) bagi kelompok kami b. S1, T3 Bekerjasama dengan baik pada saat terjadinya keterbatasan dalam mencari sponsor dan menjual booth. Kami masing masing mencari sponsor dan menjual booth secara maksimal. c. S1, T4 Dengan tim yang kompak, maka kami cepat dan tanggap dalam menanggulangi kejadian tak terduga. d. S5, T5 Karena kami bekerjasama dengan ICA, maka pada saat juri ketua tidak dapat hadir pada hari kedua, pihak ICA secara cepat mencarikan juri pengganti. 3. Strategi WO (Weakness Opportunity) Merupakan strategi yang diupayakan untuk meminimalisasikan kelemahan agar dapat menangkap peluang yang dapat mendukung keberhasilan acara. Strategi strateginya yaitu: a. W2, W3, O5 Mengurangi tinggi booth dan menggunakan panggung bertingkat, sehingga dapat menarik perhatian mahasiswa mahasiswi Universitas Bina Nusantara yang sedang melakukan perkuliahan. b. W5, O2, O1 Dengan banyaknya sekolah sekolah kejuruan dan kursus kursus bagi pecinta kuliner, maka diperlukan untuk membuat acara perlombaan yang

57 dibuka untuk umum dengan lebih sering, sehingga brand acara tersebut menjadi tidak asing bagi masyarakat pecinta kuliner. c. W6, O6 Dengan teknologi yang semakin berkembang, maka diperlukan untuk membuat website dan sosial media untuk memudahkan penyampaian informasi kepada masyarakat dan calon peserta. 4. Strategi WT (Weakness Threat) Merupakan strategi yang diupayakan untuk meminimalisasikan kelemahan internal agar dapat menghindari ancaman yang mungkin akan menyerang. Strategi strateginya yaitu: a. W6, T1 Dengan membuat pemasaran yang atraktif dan lebih cepat daripada acara lainnya (mencuri start), maka hal tersebut dapat dijadikan sebagai keunggulan bersaing dan menghindari ancaman dari kompetitor. b. W1, T3 Menambahkan panitia di hari operasional perlombaan untuk menjaga stand stand makanan sebagai salah satu cara untuk diperbolehkannya membuka stand makanan oleh Building Management.

58 5.3 Analisis SWOT oleh Monica Tabel 5.3 Analisis Strategi SWOT oleh Monica SWOT Analysis External Factors Internal Factors Strengths 1. Bekerjasama dengan ICA 2. Tema dan Konsep Event yang berbeda dengan menggunakan bahan dasar ketela. 3. Membawa nama Binus yang sudah menjadi brand yang kuat di dunia pendidikan. 4. Mendapatkan tempat yang strategis dan Fasilitas lomba yang memadai dari Binus. Weakness 1. Kurangnya di bagian promosi sehingga masyarakat umum diluar binus tidak mengetahui adanya acara perlombaan. 2. Peraturan-peraturan yang dibuat oleh Binus mempersulit tim untuk menjalankan dan membuat acara di Binus. 3. Kurangnya koordinasi dan pengalaman team sehingga kurang berjalan dengan baik. OppW 1. Penyelenggaraan acara di Binus dapat memberikan kesempatan untuk mengenalkan jurusan Hotel Management yang ada di Binus 2. Dapat memberikan kesempatan kerjasama lebih lanjut dengan organisasi lainnya. 3.Memberikan kesempatan untuk menjadikan acara perlombaan sebagai annual Event. SO Strategies 1.Dengan bekerjasama dengan ICA dapat menarik perhatiaan para peserta. 2.Memperkenalkan jurusan Hotel Management karena acara yang diadakan di kampus Binus university. 3. Dengan terbukti sukses nya event dapat menjadi event yang berkelanjutan. WO strategies 1. Meningkatkan promosi dengan bekerjasama dengan marketing Binus sehingga dapat mencakup masyarakat umum. 2.Membuat peraturan yang dapat memudahkan untuk membuat event di masa depan. 3.Meningkatkan pengalaman dan koordinasi sesama team

59 Threat 1. Persaingan dengan Team event lain yang melakukan acara perlombaan. 2. Ancaman akan terjadinya kecelakaan selama lomba berlangsung sehingga menghambat semua acara. 3. Jadwal Perlombaan yang telah ditetapkan kadang tidak sesuai dengan jadwal anak sekolah. Sumber: Penulis ST Strategies 1. Memiliki kerjasama dengan ICA sehingga memudahkan dalam proses perlombaan masak. 2. Dengan tema dan konsep event yang berbeda anakanak sekolah tetap antusias mengikuti. WT Strategies 1. Meningkatkan Promosi untuk bersaing dengan team event lainnya. 2. Memberikan kesempatan kepada peserta para anak SMK untuk memilih jadwal nya sendiri sehingga kita dapat menyesuaikan dengan waktu para peserta. 5.4 Analisis SWOT oleh Mery Tabel 5.4 Analisis Strategi SWOT oleh Mery SWOT ANALYSIS External Internal Strength Tim Event Organizer memiliki semangat dan kekompakan yang tinggi. Setiap anggota sanggup melakukan tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab dan memiliki semangat kerja sama yang tinggi. Nama BINUS sudah di kenal di kalangan masyarakat Jakarta. Perlombaan yang diadakan atas nama BINUS mempermudah tim Event Organizer dalam mendapatkan dukungan dana dari perusahaan. Lokasi acara di kampus BINUS yang strategis dan mudah dijangkau. Lokasi Weakness Kurangnya pengalaman dari tim Event Organizer. Acara ini merupakan acara pertama yang diadakan atas hasil kerja sama tim Event Organizer ini. Oleh karena itu, para perusahaan dan peserta akan cenderung meragukan kualitas pelaksanaan acara ini. Kurangnya kenalan dengan media publikasi untuk mempromosikan acara ini sehingga acara ini tidak dapat dipublikasikan melalui media yang dapat

60 merupakan salah satu factor penting yang mempengaruhi keikutsertaan peserta dan penonton. Acara ini diadakan di kampus BINUS sehingga mengundang banyak mahasiswa/i dari berbagai jurusan untuk menyaksikan acara ini. Tim Event Organizer sangat mengenal daerah sekitar kampus BINUS sehingga persiapan acara dan bahan baku (ketela) dapat diatur dengan baik. Menggunakan berbagai media promosi untuk menjangkau target yang berbeda. Tim Event Organizer menjangkau anakanak SMU dengan membagikan brosur acara di sekolah-sekolah dan juga menyebarkan informasi acara melalui internet. Proses pendaftaran yang mudah. Tim Event Organizer merancang formulir pendaftaran yang mudah diisi dan Fasilitas memasak yang memadai. menjangkau seluruh warga Jakarta. Kurang kenalan dengan perusahaan-perusahaan untuk mensponsori acara. Hal ini menyebabkan sulitnya tim Event Organizer dalam mencari para perusahaan untuk mensponsori acara ini. Kurang anggaran untuk pelaksanaan acara sehingga

61 Opportunity Masyarakat Jakarta mengemari acara perlombaan memasak. Adanya dukungan dari pihak BINUS, jurusan Hotel Management dan Indonesian Chef Association (ICA) Semakin berkembangnya Bisnis Event Organizer. Banyaknya perusahaan yang tertarik untuk memasang iklan di daerah kampus BINUS. SO Strategy Mempromosikan acara atas nama BINUS sehingga nama BINUS khususnya jurusan Manajamen Perhotelan BINUS akan semakin terkenal di kalangan masyarakat Jakarta. Tim Event Organizer dapat bekerja sama untuk memulai bisnis Event Organizing setelah mendapatkan pengalaman dari acara ini. Jurusan Manajamen Perhotelan memiliki alatperalatan memasak yang cukup lengkap sehingga mempermudah pelaksanaan acara perlombaan. WO Strategy Menjual tempat pemasangan iklan kepada para perusahaan untuk mengumpulkan dana. Meminta dukungan BINUS untuk menayangkan promosi acara melalui BINUS TV dan spanduk. Threat Sumber: Penulis Kemacetan di sekitar kampus BINUS merupakan suatu ancaman yang mungkin mengakibatkan telat mulainya acara. Hari pelaksanaan acara bentrok dengan jadwal kuliah atau sekolah sehingga para peserta tidak dapat menghadiri perlombaan. Harga penyewaan Stan yang ditentukan pihak BINUS relatif tinggi sehingga pedagang yang bersedia menyewa sangat sedikit. ST Strategy Membeli ketela di pasar dan pesan 1 hari sebelum hari pelaksanaan acara sehingga memastikan ketersediaan bahan baku. Mempertimbangkan kemacetan jalan dan jadwal kuliah dalam penyusunan jadwal acara. WT Strategy Mencari bimbingan dalam hal pengaturan jadwal acara sehingga kemacetan dapat dipertimbangkan dalam penyusunan acara. Mencari dana melalui saluran lain selain penyewaan Stan.

62 5.5 Analisis SWOT oleh Civara Lamanta SWOT Analysis Strenght : a. Membina hubungan yang baik dengan murid-murid SMK b. Fasilitas memasak yang cukup memadai bagi peserta lomba c. Memiliki Teamwork yang baik d. Membuat event dengan inovasi yang baru e. Banyak peserta yang berpartisipasi Weakness : a. Terjadi Miscommunication antara peserta dengan juri b. Terjadi nya perbedaan waktu lomba dengan rundown c. Tidak adanya ruang tunggu bagi peserta yang akan bertanding untuk shift berikutnya d. Kurangnya pengalaman anggota team dalam melaksanakan event e. Kurang adanya link sponsorship Opportunity : a. Memperkenalkan binus University kepada murid-murid SMK b. Memperkenalkan jurusan hotel Management kepada murid-murid SMK c. Mengembangkan kreativitas murid-murid SMK dalam mengolah ketela d. Mengembangkan pengetahuan team tentang event yang sebenarnya. e. Binus University memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan SMK dan Universitas lain Threats : a. Binus merupakan daerah yang sering mengalami kemacetan karena banyaknya volume kendaraan

63 b. Dipersulit dari Building Management dalam mencari sponsorship c. Hari perlombaan bertepatan dengan ujian murid-murid SMK dibeberapa sekolah d. Lokasi Para peserta yang jauh dari Binus University, sehingga mereka membutuhkan waktu yang lama atau kesulitan untuk mencari transportasi untuk pergi ke binus e. Banyaknya event-event yang sejenis yang dilaksanakan pada waktu yang berdekatan Tabel 5.5 Analisis Strategi SWOT oleh Civara I N T E R N A L E K S T E R N A L Opportunity : 1. Memperkenalkan binus University dan jurusan hotel management kepada murid-murid SMK 2. Mengembangkan kreativitas muridmurid SMK 3. Mengembangkan pengetahuan team tentang event yang sebenarnya. 4. Binus University memiliki kesempatan untuk bekerja sama Threats : 1. Binus merupakan daerah yang sering mengalami kemacetan dan lokasi Binus jauh dengan daerah asal peserta 2. Hari perlombaan bertepatan dengan ujian murid-murid SMK dibeberapa sekolah 3. Banyaknya eventevent yang sejenis yang dilaksanakan pada waktu yang dengan SMK dan berdekatan Universitas lain.

64 Strenght : 1. Membina hubungan yang baik dengan murid-murid SMK 2. Memiliki Teamwork yang baik 3. Membuat event dengan inovasi yang baru 4. Banyak peserta yang berpartisipasi SO a. Make a good Relationship b. Gain more Knowledge ST Mencari participan sebanyak-banyaknya untuk menutupi kurang nya sponsor karena rules BM Weakness : 1. Terjadi Miscommunication antara peserta dengan juri 2. Terjadi nya perbedaan waktu lomba dengan rundown 3. Kurangnya pengalaman anggota team dalam melaksanakan event 4. Kurang adanya link sponsorship WO a. Membangun hubungan yang erat antar peserta dan juri b. Menambah link kerjasama antara anggota F.A.C.E, binus univeristy dengan SMK dan Universitas lain WT Sulitnya mencari sponsorship untuk acara dikarenakan rules BM yang memiliki banyak larangan. Sumber : Penulis

65 5.6 Kesimpulan Dilihat dari keseluruhan acara, hasil yang dapat disimpulkan bahwa acara kami hampir memenuhi tiga aspek yang mempengaruhi keberhasilan acara, yaitu: 1. Crowd Keramaian yang kami dapatkan dari peserta yaitu ada 67 peserta lomba dan hanya ada 13 sekolah yang mendaftar sehingga jumlah penonton dari sekolah yaitu 39 orang, tetapi kita tidak dapat menghitung jumlah pastinya pada saat pelaksanaan lomba, karena dapat saja ada beberapa orang yang datang saja dan menonton, hal ini disebabkan karena meja registrasi kita khususkan untuk peserta lomba dan pendamping saja. 2. Profit Dari segi keuntungan, kami mendapatkan keuntungan sebesar 17,49% (lihat tabel 4.9) dari target yang kami tentukan, yaitu sebesar 21,59% (lihat tabel 4.3). Jadi, pada kenyataannya kami kekurangan 4,1% keuntungan dari yang telah ditentukan. 3. Benefit Dari segi keuntungan, menurut saya ada empat pihak yang mendapatkan keuntungan dari acara perlombaan ini, yaitu: a. Siswa siswi yang menjadi peserta lomba, dari perlombaan ini mereka mendapatkan pengalaman dan pembelajaran baru untuk mengolah bahan makanan yang jarang digunakan. Hal ini terbukti dari kuesioner yang mereka isi, 20 orang dari 25 yang mengisi kuesioner mengatakan bahwa mereka tertarik untuk mengukuti kembali perlombaan yang akan diadakan

66 oleh jurusan Hotel Management Universitas Bina Nusantara, karena hal tersebut sangat bermanfaat bagi mereka. b. Bagi jurusan Hotel Management Universitas Bina Nusantara, banyak siswa siswi dari Sekolah Mengengah Kejuruan yang mengetahui bahwa Universitas Bina Nusantara memiliki jurusan Hotel Management, karena menurut observasi saya pada saat berkunjung ke sekolah untuk memberikan surat udangan, banyak yang tidak mengetahui Universitas Bina Nusantara memiliki jurusan Hotel Management. Hal ini dapat dijadikan salah satu ajang bagi Universitas Bina Nusantara untuk mempromosikan jurusan Hotel Management. c. Bagi panitia dari binusian 2015 dan 2016 yang ikut membantu menjadi pada hari eksekusi. Mereka dapat mengenal dan mendapatkan pengalaman langsung bagaimana menangani sebuah acara perlombaan memasak. d. Bagi pihak yang sudah bekerjasama dengan kami, menjadi sponsor atau exhibitor. Mereka dapat mempromosikan brand mereka melalui poster poster yang kami aplikasikan pada mading mading di Universitas Bina Nusantara, flyer, spanduk dan backdrop. Serta penyebutan brand oleh pembawa acara pada saat acara berlangsung. Kami juga menjaga hubungan dengan sponsor sposor dan pembeli booth yaitu dengan memberikan cidera mata berupa mug dan pin serta ucapan terima kasih secara verbal maupun kartu ucapan. Jadi, melalui penjelasan di atas, saya menyimpulkan bahwa kami sudah mendapatkan presentase keberhasilan dari: 1. Crowd (33,33%) Jumlah target peserta dan penonton dari sekolah = 135

67 Jumlah sebenarnya peserta dan penonton dari sekolah = 106 Selisih = 29 Perhitungan = 106 : 135 x 33,33% = 26,17% 2. Profit (33,33%) Presentase target keuntungan = 21,59 % Presentase keuntungan yang sebenarnya = 17,49 % Selisih = 4,1 % Perhitungan = 17,49 : 21,59 x 33,33% = 27 % 3. Benefit (33,33%) a. Bagi siswa siswi (8,33%) Perhitungan = 20 : 25 x 8,33% = 6,66% b. Bagi jurusan Hotel Management (8,33%) Kami mendapatkan peserta lomba dari 13 sekolah yaitu sebesar 52% dari yang ditargetkan (25 sekolah) maka perhitungannya adalah: 52 : 100 x 8,33% = 4,33% c. Bagi panitia binusian 2015 dan 2016 (8,33%) Kami mendapatkan banyak respon positif dari para binusian 2015 dan 2016 yang membantu kami dalam menjalankan operasional perlombaan. d. Bagi pihak yang bekerjasama (8,33%) Presentase benefit yang kami dapatkan adalah 27,65% Jadi, acara kami sudah mencapai target sebesar 80,82% dari 100%.

68 Meskipun kami sudah mencapai target sebesar 80,82%, tetapi banyak hal hal yang masih kurang dalam operasionalnya, seperti: 1. Kurangnya kerjasama antara MC dan manajemen sehingga terjadinya kesalahpahaman pada saat acara berlangsung. 2. Adanya stand makanan yang kami buka di area food court yang pada dasarnya tidak diperbolehkan oleh pihak Building Management Bina Nusantara University. 3. Adanya ketidakjelasan informasi bagi peserta peserta perlombaan, seperti ubi yang belum matang, sehingga menghambat mereka pada saat perlombaan dan pada saat technical meeting kami menginformasikan bahwa kami akan memberikan mereka topi tetapi pada hari pelaksanaan topi tidak tersedia karena dikirimkan oleh penjual dan belum sampai. 4. Pemasaran yang kurang luas, kami hanya memasarkan dengan datang ke sekolah sekolah SMK di Jabodetabek. Kami kurang dalam menggunakan sosial media. 5. Panggung yang kurang terlihat karena booth yang tinggi. 5.7 Saran Dari pengalaman yang kami lewati selama proses pelaksanaan sampai hari eksekusi berlangsung, saran kami dari masalah masalah yang timbul adalah: 1. Mengadakan briefing sebelum dan setelah acara dengan semua panitia yang bertugas, segera menyampaikan koreksi secara jelas dan lengkap kepada semua panitia agar tidak terjadi kesalahan yang fatal. 2. Meminta bantuan kepada panitia untuk menjaga stand makanan (apabila terpaksa memilih stand ini), karena apabila makanan tersebut merupakan karya mahasiswa/ mahasiswi, maka diperbolehkan diperjualbelikan, serta

69 membuat logo dan ditempel di kotak makanan atau minuman yang menandakan bahwa itu adalah karya mahasiswa/ mahasiswi. 3. Memastikan kembali bahan dasar makanan yang akan diperlombakan sesuai dengan aturan yang telah disampaikan kepada para peserta dan memesan semua keperluan dua minggu sebelum hari eksekusi, sehingga pada hari pelaksanaan, tidak ada lagi barang atau perlengkapan yang ter-pending. Tiga hari sebelum acara, pastikan semua perlengkapan harus sudah ada dalam bentuk fisik (kecuali barang barang yang mudah basi). 4. Memaksimalkan media sosial untuk mempromosikan acara ke masyarakat luas, sehingga dapat menjaring lebih banyak penonton, bukan hanya dari calon peserta ataupun mahasiswa/ mahasiswi Bina Nusantara tetapi juga dari kalangan lainnya yang tertarik untuk datang. Pemasaran ini lebih baik dilaksanakan dari jauh hari, kira kira dua bulan sebelum hari eksekusi untuk menjaring peserta dan enam bulan sebelum hari eksekusi untuk menjaring kerjasama dengan sponsor. 5. Menggunakan panggung bertingkat, sehingga tidak menghalangi penonton untuk melihat kearah panggung, acara menjadi lebih mudah terlihat oleh mahasiswa mahasiswi yang sekedar melewati area plaza. 6. Koordinasi dengan juri mengenai kejelasan aturan perlombaan harus di siapkan dari jauh hari sebelum technical meeting, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara informasi yang disampaikan sebelumnya dengan pelaksanaan perlombaan. 7. Acara perlombaan lebih baik dilaksanakan satu hari saja, apabila ada beberapa kategori, dapat dipisahkan hari pelaksanaannya.

70 8. Untuk perlombaan selanjutnya, diharapkan untuk menggunakan bahan dasar dari Indonesia yang lainnya dengan tema yang inovatif. Hal ini sangat menarik dan sekaligus sebagai sarana untuk melestarikan serta memperkenalkan kekayaan bahan dasar makanan dari Indonesia. 9. Perlombaan dapat diadakan bukan hanya untuk taraf anak Sekolah Menengah Kejuruan, melainkan dapat juga dijadikan perlombaan antar Universitas atau dapat dibuka untuk umum. 10. Memperkuat kerjasama dengan ICA (Indonesian Chef Association), mungkin bukan hanya saja sebagai juri pada perlombaan, tetapi juga dapat mengadakan seminar, talkshow atau kelas memasak dari ICA.