BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA POMPA AIR PADA GEDUNG BERTINGKAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gedung ini direncanakan untuk tempat penginapan

PENDAHULUAN Latar belakang penulisan ini adalah dengan melihat perkembangan jaman pembangunan building office dan apartemen banyak sekali dengan berba

PERANCANGAN SISTEM PLAMBING INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR BUANGAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN BERTINGKAT TUJUH LANTAI

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN

Usulan Perbaikan Sistem Distribusi Air Bersih dengan Menggunakan Pressure Reducing Valve

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN SISTEM FIRE HYDRANT DI TOWER SAPHIRE DAN AMETHYS APARTEMEN EASTCOAST RESIDENCE SURABAYA

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN FIRE HYDRANT DI TOWER B APARTEMEN BERSUBSIDI PUNCAK PERMAI SURABAYA

KAJIAN SISTEM PLAMBING PADA PEMBANGUNAN HOTEL NOVOTEL MAKASSAR Farouk Maricar 1, Mukhsan Putra Hatta 2, A. Nur Syamsu Rijal 3

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut kamus inggris-indonesia yang disusun oleh john M.chols dan hasan shadely, plumbing atau plambing berarti :

NASKAH PUBLIKASI PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING (MEP) PADA GEDUNG FARMASI STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH PADA LANTAI 1 GEDUNG SENTRA BISNIS DAN DISTRIBUSI PT. CNI

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

BAB III PERHITUNGAN PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN 3.1 PERHITUNGAN JUMLAH HIDRAN, SPRINKLER DAN PEMADAM

PERHITUNGAN PRESSURE DROP SISTEM PLAMBING AIR BERSIH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT EXCEL SEBAGAI DATABASE PADA GEDUNG X JAKARTA SELATAN

Perencanaan Sistem Plambing Dan Sistem Fire Hydrant Di Gedung Tower. A Apartemen Bersubsidi Puncak Permai Surabaya

Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih Pada Bangunan Kondotel dengan Menggunakan Sistem Gravitasi dan Pompa

TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA

EVALUASI DEBIT AIR DAN DIAMETER PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DI PERUMAHAN KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN NELAYAN INDAH BELAWAN SEPTIAN PRATAMA

MENDIMENSI DIAMETER PIPA AIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA. Dalam merancang jaringan listrik suatu bangunan atau area terlebih dahulu

Perencanaan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor Pada Bangunan Gedung dengan Menggunakan Sistem Pompa

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SISTEM MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING (MEP) PADA GEDUNG PERAWAT STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Perencanaan Sistem Plambing dan Fire Hydrant di Tower Saphire dan. Tower Amethys Apartemen EastCoast Rasidence Surabaya

Perancangan dan Pembuatan Simulasi Fire Integrated System untuk kebakaran minyak (Kelas B) berbasis Mikrokontroller

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Prosedur Perencanaan Sistem Proteksi Kebakaran

PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG

SISTEM PENDISTRIBUSIAN DEBIT AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Instalasi air Bersih

STUDI PERENCANAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT TUNJUNGAN PLASA VI KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISA SISTEM PEMIPAAN DAN PEMILIHAN POMPA

BAB I PENDAHULUAN. air yang akan digunakan, pencegahan pencemaran air dalam sistem, laju aliran

SISTEM JARINGAN AIR BERSIH. Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

Fungsi dan jenis peralatan plambing

Evaluasi Sistem Plambing dan Perencanaan Pengolahan Air Buangan Serta Perencanaan Sistem Pewadahan dan Pengumpulan Sampah Rumah Susun Urip Sumoharjo

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN

Sistem Plambing Dalam Gedung

KOMPONEN PEKERJAAN PIPA GIP PIPA PPR PN-20 POMPA TRANSFER FILTER TANGKI AIR ATAS BOOSTER PUMP GATE VALVE QM FITTING ELBOW FITTING DRAT KRAN

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II

BAB V KESIMPULAN. Unit = 2 unit (1 beroperasi, 1 cadangan). 4. Sepesifikasi pompa suplai tangki atas pada gedung E 7 dari hasil

STUDI PERENCANAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BARU TEKNIK PENGAIRAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN INSTALASI POMPA HYDRANT. Massa jenis cairan : 1 kg/liter. Kapasitas : liter/menit = (1250 gpm) Kondisi kerja : Tidak kontinyu

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih dan Air Buangan Gedung SMK Negeri 3 Kota Jambi

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN FIRE HYDRANT DI TOWER B APARTEMEN BERSUBSIDI PUNCAK PERMAI SURABAYA

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA SISTEM PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN SAND FILTER DAN KARBON FILTER SERTA PENDISTRIBUSIAN AIR DI APARTEMEN THE PAKUBUWONO VIEW

PERHITUNGAN HEAD DAN SPESIFIKASI POMPA UNTUK UNIT PRODUKSI JARINGAN AIR BERSIH

BAB IV PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR BERSIH

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

PERENCANAAN INSTALASI PLAMBING DAN SANITASI PADA GEDUNG KAMPUS WATES UNY

PERANCANGAN ULANG SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA BANGUNAN GEDUNG TWIN BUILDING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ULANG SISTEM INSTALASI AIR BERSIH GEDUNG TWIN BUILDING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA PERUMAHAN SETIA BUDI RESIDENCE DARI DISTRIBUSI PDAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN PIPE FLOW EXPERT SOFTWARE

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB VIII UNIT DAUR ULANG DAN SPESIFIKASI TEKNIS Sistem Daur Ulang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 4.12: Total Kebutuhan Air Bersih pada Level Basement Dua Tabel 4.13: Perhitungan Jenis dan Jumlah Alat Plambing pada Level Basement

BAB IV PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN KEBUN VERTIKAL

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK

Kualitas Air Panas. Alat Pemanas yang sering digunakan :

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

LANDASAN TEORI III.1.

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DISUSUN OLEH : ARON KRISTOFORUS

Penyediaan air panas ke dalam bangunan

Penyediaan Air Minum di Dalam Gedung 1

PERENCANAAN PEMILIHAN POMPA DAN SISTEM KONTROL KERJA POMPA UNTUK PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA RUMAH TANGGA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pada perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

BAB III RANCANG BANGUNG MBG

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING PADA KERETA API SANCAKA SERTA STASIUN SURABAYA (GUBENG SEMUT)

ANALISIS SISTEM PENDISTRIBUSIAN AIR BERSIH PADA BANGUNAN BERTINGKAT DENGAN SOFTWARE EPANET 2.0

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air.

AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain :

PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M

PERENCANAAN ULANG SISTEM INSTALASIAIR BERSIH KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH III

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI iv. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR NOTASI... xiii

PERENCANAAN INSTALASI AIR BERSIH, AIR KOTOR, DAN AIR BEKAS PADA GEDUNG TERPADU KOTA MADYA MALANG

BAB III PERENCANAAN HYDRANT

PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR BERSIH DI HOTEL GRHA SOMAYA YOGYAKARTA DENGAN SOFTWARE PIPEFLOW EXPERT 2009 TUGAS AKHIR

PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG

PRAKTIK PLAMBING DAN SANITER NS1634 1

BAB III ANALISA IMPELER POMPA SCALE WELL

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING PADA TOWER SAPPHIRE APARTEMEN GATEWAY BANDUNG (MENERAPKAN SISTEM DAUR ULANG AIR BEKAS)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III SET-UP ALAT UJI

PERHITUNGAN DAYA POMPA SUPLAI AIR BERSIH, PERENCANAAN SEPTIK TANK DAN PERENCANAAN SALURAN DRAINASE AIR HUJAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL

PERENCANAAN ULANG INSTALASI POMPA PENYALUR BASE OIL DI PT PERTAMINA PRODUCTION UNIT GRESIK

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Penaksiran Laju Aliran Air Ada beberapa metoda yang digunakan untuk menaksir besarnya laju aliran air, di antaranya yang akan dibahas di sini, yaitu : a. Berdasarkan jumlah pemakai (Penghuni) Penaksiran berdasarkan jumlah pemakai (penghuni) adalah metoda yang didasarkan pada pemakaian air rata-rata sehari setiap penghuni, dan perkiraan jumlah penghuni.dengan demikian jumlah pemakaian air sehari dapat diperkirakan, walaupun jenis maupun jumlah alat plumbing belum ditentukan.metoda ini praktis untuk tahap perencanaan atau juga perancangan. Apabila jumlah penghuni atau ditetapkan, untuk sesuatu gedung maka angka tersebut dipakai untuk menhitung pemakaian air rata-rata sehari berdasarkan standar mengenai pemakaian air per orang per hari untuk sifat penggunaan gedung gedung tersebut. Tetapi kalau jumlah penghuni tidak di ketahui, biasanya ditaksir luas lantai. Luas lantai gedung yang dimaksudkan adalah luas lantai efektif, tetapi tetapharus diperiksa terhadap kondisi pemakaian gedung yang dirancang. Angka pemakaian air yang diperoleh dengan metoda ini biasanya digunakan untuk menetapkan volume tangki bawah, tangki atap pompa dan sebagainya.sedangkan untuk ukuran pipa yang diperoleh dengan metoda ini hanyalah pipa penyediaan air. b. Berdasarkan Jenis dan Jumlah Alat Plumbing Penaksiran ini adalah metoda yang digunakan apabila kondisi pemakaian alat plambing dapat diketahui.juga harus diketahui jumlah dari setiap jenis alat plambing dalam gedung ini. c. Berdasarkan Unit Beban Alat Plumbing 26

Pada penaksiran unit beban alat plumbing adalah dengan metoda untuk setiap alat plambing ditetapkan suatu unit beban (fixture unit).untuk setiap bagian pipa dijumlahkan besarnya unit beban dari semua alat plumbing yang dilayaninya, dan kemudian dicari besarnya laju aliran air dengan kurva pada gambar 2.12.Kurva ini memberikan hubungan antara jumlah unit beban alat plumbing dengan laju aliran air, dengan memasukan faktor kemungkinan penggunaan serempak dari alat-alat plumbing. Gambar 2.10 : Kurva perkiraan beban kebutuhan air sampai 3000 Sumber :SNI-03-6481-2000 a) Untuk unit beban sampai 3000 27

Gambar 2.11 : Kurva perkiraan beban kebutuhan air sampai 250 Sumber :SNI-03-6481-2000 b) Untuk unit beban sampai 250 (skala gambar diperbesar) Berdasarkan unit beban alat plumbing ditetapkan suatu unit beban (fixture unit).untuk setiap bagian pipa dijumlahkan besarnya laju aliran air dengan kurva pada gambar di atas.kurva ini memberikan hubungan-hubungan antara jumlah unit beban alat plumbing dengan laju aliran air, dengan memasukan faktor kemungkinan penggunaan serempak dari alat-alat plumbing. 4.2 Sistem Penyediaan Air Bersih Sistem penyediaan air bersih yang sekarang ini sering digunakan dan diaplikasikan di dalam bangunan adalah: 1. Sistem Sambungan Langsung 2. Sistem tangki atap 28

3. Sistem tangki tekan Pada penelitian proyek Apartment AKASA menggunakan 1 sistem tangki yaitu sistem tangki atap. 4.3 Peralatan Yang Digunakan (Equipment) Pengertian equipment disini adalah untuk menjelaskan peralatan dan perlengkapan yang akan di gunakan dalam pengerjaan instalasi sistem plumbing, dan dimana equipment untuk sistem air bersih yang digunakan pada gedung ini, sebagai berikut : 1. Pompa Pemindah (Transfer Pump) Pompa bersih dari tanki bawah dan mengalirkannya ke tangki atas yang menyedot air.pompa transfer sering disebut juga dengan istilah pompa pemindah atau pompa pengisi. Fungsi pompa ini memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain secara otomatis ataupun dengan cara manual (On/Off). Pompa bekerja secara otomatis dengan bantuan sensor electroda ataupun dengan pelampung, sensor ini akan bekerja dengan mendeteksi level air. Jika level air turun (tangki kosong) pada level tertentu makaakan dideteksi oleh electroda / pelampung kemudian memberi perintah supaya pompa hidup, dan apabila level air naik (tangki penuh) pada level tertentu akan dideteksi oleh electroda/pelampung kemudian memberi perintah supaya pompa mati. Pompa bekerja secara manual berarti pompa akan bekerja tanpa sensor. Hidup dan mati pompa berdasarkan tombol saklar on-off yang ditekan oleh orang (operator). Pompa yang menggunakan listrik 3 phase maka harus dilengkapi panel kontrol untuk mengkontrol kerja pompa tersebut, sedangkan 29

pompa yang menggunakan listrik 1 phase tidak harus menggunakan panel kontrol untuk mengkontrol kerja pompa. Gambar 2.12: pompa pemindahan (transfer pump) 2. Sand Filter Untuk menyaring kotoran dari air tangki atas setelahmelewati proses carbon filter. 3. Carbon Filter Untuk menyaring kotoran dari air tangki atas lalu di alirkan ke sand filter. 4. Pompa Booster Pompa booster ini berada pada atap gedung, dimana fungsi daripompa tersebut adalahuntuk menambah tekanan air, agar cepat mengalir ke bawah.pompa booster ini hanyamelayani 4 lantai paling atas, karena pada posisi ini daya gravitasi air sangat kecil untuk mengalir ke bawah. 5. Ground Water Tank (GWT) Ini biasanya disebut dengan tangki air bawah, karena berada di lantai paling bawah (basement). Fungsinya untuk penampungan bak air bersih.air yang ditampung di tangki bawah yaitu dari PDAM yang kontinyu selama 14 jam, dan Deep Well.Tangki air bawah ini mempunyai penampungan dengan kapasitas 927 m³ air untuk 2 tower. 30

Gambar 2.13 :Kontruksi Ground Water Tank (GWT) 6. Roof Water Tank (RT) Ini biasanya disebut dengan tangki air atas, karena beradadiatap gedung.untukpenampungan air atas, dimanaairtersebut dialirkan daritangki bawah. Tangki atas initerbuatdari berbahanfrp (Fiberglass Reinforced Plastic). Tangki air atas ini mempunyai kapasitas 76m³ air. 31

Gambar 2.14 : Tangki Air Atap (Roof Water Tank) 4.4 Analisa Perhitugan Pemakaian Air Bersih Proses ini akan mengambil data dari tabel 2.1 yang di mana pemakaian pada gedung Apartment sebesar 200 liter/hari perorang,maka akan di dapat dengan persamaan 2.5 seperti ini : Qd =(2525) x (200) = 505000 liter = 505 m³/hari Keterangan : Ph :2525orang (jumlah penghuni) Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari 200 lihat tabel 2.1 (pemakaian air rata-rata per hari) Jadi, dapat diketahui bahwa pemakaian air bersih per hari pada gedung ini adalah 505 m³/hari.dan diperkirakan perlu tambahan sampai 20% untuk mengatasi kebocoran, pancuran air, tambahan air untuk air panas yang 32

menggunakan solahart atau mesin pendingin (chiller) gedung ini, penyiraman taman, dsb, sehingga pemakaian air rata-ratasehari dapat diketahui denganpersamaan 2.6 : Qd = (2) x (505) = 1010 m³/hari Keterangan : Qd : debit air bersih rata-rata per hari 2 : (200 lihat tabel 2.1 + 20%) Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari Jadi, dapat ketahui bahwa pemakaian air bersih yang sudah ditambahkan 20% pemakaian air rata-rata sehari adalah 1010 m³/hari. Pemakaian air bersih pada gedung ini selama 10 jam, dapat diketahui dengan persamaan maka : Qh = Qd / h Qh = 1010 / 10 = 101 m³/jam Keterangan : Qh :kebutuhan air bersih rata-rata per jam Qd :debit air bersih rata-rata per hari t : Jangka Waktu Pemakaian (jam) Jadi, dapat diketahui jumlah pemakaian air bersih selama 14 jam kerja adalah 45 m³/jam dan menetapkan c1 = 2 dengan menggunakan persamaan dan c2 = 3 dapat diketahui dengan persamaan, maka : Qh max = 2 x 101 = 202 m³/jam Qm max= 3 x 101/60 = 5,05 m³/menit Hasil perhitungan pemakaian air bersih pada Apartement Tower 1 33

Qd Qh Qh max Qm max Lantai Q m 3 /hari m 3 /hari m 3 /jam m 3 /jam m 3 /menit Apartement 505 1010 101 202 5,05 1-26 Sumber : hasil Perhitungan Keterangan : Q : Pemakaian air bersih rata-rata per hari Qd : Debit air bersih rata-rata per hari Qh : Pemakaian air bersih per jam Qh max : Pemakaian air bersih pada jam puncak Qm max : Pemakaian air bersih pada menit puncak 4.5 Analisa Perhitungan Perencanaan Pipa Air Bersih 4.5.1 Mengetahui Dimensi Pipa Air Bersih dari Ground Water Tank ke Roof Tank Penentuan ini diperlukan untuk menentukan ukuran pipa yang digunakan pada gedung ini, dan untuk mengetahui dimensi pipa air bersih dengan menentukan debit pengaliran. Berikut adalah perhitungan penentuan dimensi pipa air bersih dari ground water tank menuju ke roof tank. Dimana data yang di dapatkan: - Kecepatan rata-rata aliran air (v) asumsi adalah 2 m/detik - Volume Roof Tank (Vrt) = 76 m³ - Waktu pemompaan = 20 menit = 1200 detik = 30 menit = 1800 detik = 40 menit = 2400 detik - Volume ground water tank (Vgwt) = 927 m³ 34

Perhitungan ini yaitu untuk membandingkan aliran debit liter per detik pengaliran yang direncanakan dari ground water tank dan roof tank dengan menggunakan persamaan, sebagai berikut : Q 1 = = 0,063 m 3 /detik = 63 l/detik Q 2 = = 0,042 m 3 /detik = 42 l/detik Q 3 = = 0,031 m 3 /detik = 31 l/detik Dan untuk menentukan perbandingan dimensi pipa air bersih dari ground water tank ke roof tank, dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : D1 = [ D2 =[ D3 = [ ( ) ] = 0,160 m = 160 mm atau 5 inch ( ) ] = 0,107 m = 107 mm atau 4 inch ( ) ] = 0,078 m = 78 mm atau 3 inch 35

Data Perbandingan laju aliran dan Diameter Pipa Laju Aliran l/detik 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 Diameter pipa (inch) 5 4 3 Debit aliran l/detik 63 42 31 Gambar 2.15 : Grafik perbandingan laju aliran dan diameter pipa Pipa Ground Water Tank (GWT) ke Roof Tank direncanakan dengan diameter 100 (4 ) dengan ketebalan 4,5 mm. 4.5.2 Mengetahui Debit Pipa Dinas (Pipa Air Bersih) Pipa dinas ini adalah perencanaan dari instalasi pipa air bersih dari PDAM ke dalam gedung ini dan harus mempunyai ukuran yang cukup agar dapat mengalirkan air sesuai dengan kebutuhan jam puncak dan mencari nilai kelebihan laju aliranya dengan menggunakan persamaan dapat diketahui sebagai berikut : Dengan data yang di dapatkan adalah : - Kebutuhan harian air bersih (Qd) = 1010 m 3 /hari - Jam pengaliran / operasi = 14 jam - Laju aliran rata rata = 101 m 3 /jam 4.5.3 Mengetahui Head Kerugian Gesek Dalam Pipa Perhitungan ini untuk mengetahui besarnya head kerugian gesek dalam pipa dan menentukan laju kecepatan aliran dengan menggunakan persamaan bilangan Reynolds 2.12, rumus Hazen- Williams 2.13, dengan 36

persamaan 2.14,dan persamaan 2.15 untuk mencari nilai dari kecepatan rata-rata aliran dalam pipa. Dengandata yang di dapatkanadalah : - v air (viskositas kinematik) = 12,32.10-6 ft 2 /s = 1,14. 10-6 m²/s - Diameter pipa dinas yang digunakan adalah 4 = 100 mm =0,10 m - Panjang (L) pipa PVC = 90 m Sebelum mencari bilangan Reynolds, kita harus mengetahui nilai dari kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa, dengan menggunakan persamaan 2.14 sebagai berikut : A = π. = 0,0025 m² Keterangan : A : Panjang aliran pipa lurus (m²) D : 0,10 m dan persamaan 2.15 untk mencari nilai kecepatan rata-rata di dalam pipa, sebagai berikut : v= Keterangan : =2700 m/s v : kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa (m/s) 37

Q : 6,75 m³/jam A :0,0025 m² Perhitungan bilangan Reynolds, seperti di bawah ini : Re = = 94284210,53 Setelah kita mengetahui hasil dari bilangan Reynolds ini, maka hasil aliran ini bersifat turbulen. Maka kita dapat mengetahui head kerugian gesek dari pipa lurus, dengan persamaan 2.13 Hazen-Williams di bawahini : hf = X 130 = 182,76 m Keterangan : hf : kerugian head (m) Q : 6,75 m³/jam C : 130 (lihat pada tabel 2.13) L : 130 m D : 0,10 m Jadi, kita sudah dapat mengetahui head kerugian gesek dalam pipa dari pipa lurus dalam gedung ini adalah 182,76 m. 38

4.6 Analisa Perhitungan Kapasitas Pompa a. Pipa transfer pada gedung apartment dihitung berdasarkan laju aliran jam rata-rata dengan kecepatan aliran maksimum dalam pipa sebesar 1,5 m/detik Laju aliran rata-rata = 101 m 3 /jam = 600 LPM Dengan grafik Hazen Williams, C = 100 (pipa baja karbon) Maka didapat : - Diameter pipa = 80 mm - Kerugian gesek = 55 mm kolom air/m b. Laju aliran (flow Rate), (Qpump) dihitung berdasarkan laju aliran jam rata-rata yaitu 101 m 3 /jam (10 ltr/detik). c. Total Head (Hp) Hp = Hs + Hf + Hr Hs = Head Statis Hf = Head Friksi Pipa Hr = Head Residual Hp = 111,8 MKA 115 MKA = 11,5 Bar d. Motor Pompa Pm = Qpump = Laju Aliran Pompa (10 ltr/detik) Hp = Total Head (116 MKA) = Berat Jenis Air (1 kg/da 3 ) p = Rendemen Pompa (60%) m = Rendemen Motor (70%) t = Faktor pengaman (120%) 39

k Pm = konversi (1 Hp = 0,746 kw) = 24,5 kw 4.6.1 Pemilihan Pompa Pemilihan pompa ini adalah untuk menentukan kapasitas pompa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada gedung ini. 4.6.2 Pompa Untuk Reservoir Jumlah pemakaian air bersih pada gedung ini adalah : Qh = 1010 / 10 = 101 m³/jam Kebutuhan air bersih pada gedung ini adalah 505000 liter/menit. Kapasitas pompa yang digunakan adalah 505 m³/jam, sehingga membutuhkan 2 pompa air bersih yang sama, jadi kapasitas pompa adalah : = 505 + 505 = 1010 m³/jam Kapasitas pompa disengaja oleh perancang dibuat lebih besar dari kapasitas kebutuhan. Pompa dibeli dengan pilihan sesuai kapasitas air bersih yang dibutuhkan spesifikasi pompa, yaitu : 3 phase 380 volt 50 Hz Seri pompa : Sp 55.10 Q : 505 m³/jam Total head : 182,76 m Pipa : 4 Motor : Ms 7000 Kw : 11,2 40