PENANDA MORFOLOGI DAN AGRONOMI ASAL KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN JAMBU AIR (Syzigium aqueum (Burm.f.). Alston) DI KOTA PEKANBARU DAN KABUPATEN KAMPAR BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

Keanekaragaman Infraspesifik Petai (Parkia speciosa Hassk.) Di Kabupaten Indragiri hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi Berdasarkan Karakter Morfologi

III. METODE PENELITIAN

Periode Juli-September 2016 ISSN ONLINE :

SKRIPSI. Oleh : NAZRIAH PRATIWI / AGROEKOTEKNOLOGI PEMULIAAN TANAMAN

VARIASI MORFOLOGI PEPAYA (Carica papaya L.) DI KOTA PEKANBARU

III. METODE PENELITIAN

KEANEKARAGAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) DI PULAU BENGKALIS BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN MACANG (Mangifera foetida Lour.) DI SUMATERA BAGIAN TENGAH

KEKERABATAN Bulbophyllum dan Vanda DI PEKANBARU BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI. Mahasiswa Program Studi S1 Biologi

MATERI DAN METODE. Bahan utama yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Durian lokal

Karakteristik Durian (Durio zibethinus Murr.) Tahan Simpan Asal Pulau Bengkalis.

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

I. PENDAHULUAN. unggulan, baik untuk tujuan ekspor mau pun kebutuhan dalam negeri. Ditinjau

SKRIPSI. KARAKTERISASI MORFOLOGI DAUN KULTIVAR DURIAN LOKAL (Durio zibethinus Murr.) DI KECAMATAN KUANTAN MUDIK KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

ANALISIS FILOGENETIK TIGA POPULASI DUKU TURAK (Lansium domesticum Corr.) ASAL KABUPATEN KUANTAN SINGINGI BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING

BAB III METODE PENELITIAN

Siti Noorrohmah, Sobir, Sriani Sujiprihati 1)

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOLOGI AKSESI RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM) DI KABUPATEN KARANGANYAR. Oleh : Pamungkas Surya Atmaja H

KARAKTERISASI MORFOLOGI VARIETAS LOKAL DURIAN PETRUK DAN BRONGKOL DI JAWA TENGAH

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)

PENDAHULUAN. Sumatera Utara, karena mempunyai keunggulan komperatif dan kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. buahan juga bersifat spesifik lokasi, responsif terhadap teknologi maju, produk

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Penanda Morfologi

Biosaintifika 5 (1) (2013) Biosantifika. Berkala Ilmiah Biologi.

III. BAHAN DAN METODE

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

KARAKTERISASI SIFAT FISIK DAN KIMIA BUAH NAGA SUPER RED (Hylocereus contrasinences) DI KABUPATEN PELALAWAN

Varietas Unggul Baru Mangga Merah DARI KP. cukurgondang

BAB III METODE PENELITIAN

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

HASIL DAN PEMBAHASAN

Inventarisasi dan Karakterisasi Morfologis Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.) di Kabupaten Tanah Datar

Biosaintifika 5 (1) (2013) Biosantifika. Berkala Ilmiah Biologi.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika

IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI MORFOLOGI TANAMAN PISANG(Musa spp.) DITIGA KECAMATAN DI KABUPATEN ROKAN HULU

KEANEKARAGAMAN 36 GENOTIPE CABAI (Capsicum SPP.) KOLEKSI BAGIAN GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 493/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN BENTARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

ABSTRAK II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 491/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SALISUN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Analisis Kekerabatan Varietas Tanaman. Ketela Pohon (Manihot utilissima) Berdasarkan Karakter Morfologi di Wilayah Kabupaten Nganjuk SKRIPSI

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Varietas Unggul Manggis Bebas Getah Kuning Ratu Tembilahan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar,

KERAGAMAN DAN PENDUGAAN NILAI KEMIRIPAN 18 TANAMAN DURIAN HASIL PERSILANGAN Durio zibethinus DAN Durio kutejensis

Karakterisasi dan Evaluasi Koleksi Sumber Daya Genetik Durian Berdasarkan Karakter Morfologi Buah

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

LAPORAN TAHUNAN HIBAH FUNDAMENTAL BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI (BOPT) 2013

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BEBERAPA GENOTIPE UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.) SKRIPSI OLEH : RIA ARTA JUNISTIA AET PEMULIAAN TANAMAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika,

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ASAL JAWA BARAT DENGAN PENANDA RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA)

TEKNIK SELEKSI BIJI PEPAYA

IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOLOGI DALAM PENYUSUNAN DESKRIPSI JERUK SIAM (Citrus nobilis) DI BEBERAPA DAERAH KABUPATEN KARO SKRIPSI OLEH :

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Komoditi Melon

II. TINJAUAN PUSTAKA. memegang peranan penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI DURIAN (Durio zibethinus Murr)

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dikenal berkembang luas di Indonesia, merupakan tanaman monodioecious

KARAKTERISASI MORFOLOGI PISANG BATU (Musa balbisiana Colla) DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

KARAKTERISASI MORFOLOGI MALAI PLASMA NUTFAH PADI LOKAL ASAL KABUPATEN TANA TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN

DAYA TUMBUH KECAMBAH DAN WAKTU BERTUNAS KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) GENERASI F 3

MATERI DAN METODE TempatdanWaktu

INDUKSI KERAGAMAN GENETIK DENGAN MUTAGEN SINAR GAMMA PADA NENAS SECARA IN VITRO ERNI SUMINAR

POTENSI KELAPA GENJAH HIJAU MANIS UNTUK TENDER COCONUT

Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik

SKRIPSI. KEBERHASILAN OKULASI BIBIT DURIAN (Durio zibethinus Murr.) PADA MODEL MATA TEMPEL DAN STADIA ENTRES YANG BERBEDA

HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

Deskripsi Jeruk Siam Di Desa Suka

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi

III. METODE PENELITIAN

SKRIPSI. ANALISIS POPULASI GENETIK PASAK BUMI (Eurycoma longifolia Jack) BERDASARKAN PENANDA RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA)

MORPHOLOGICAL IDENTIFICATION OF NORTH SUMATRA SALAK (Salacca sumatrana Becc.) AT SOUTH TAPANULI REGION

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan vitamin dan mineral yang diperoleh dari buah-buahan

Mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Unsrat Manado, )

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 171/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN DUKU PRUNGGAHAN TUBAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

EKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI KARAKTER FENOTIPIK TANAMAN ENAU (Arenga pinnata Merr.) DI KABUPATEN PESISIR SELATAN OLEH AZFANI NELZA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. IDENTIFIKASI MORFOLOGI DURIAN (Durio zibethinus) SUNAN DAN BRONGKOL DALAM PENYUSUNAN BASIS DATA KERAGAMAN. Oleh Latif Nur Effendi H

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

BAB I PENDAHULUAN. terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama

Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen. Tujuan Intruksional Khusus:

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 490/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN LANGSAT TANJUNG B-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 570/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA DARAKANDE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 571/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGIS WANAYASA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Transkripsi:

PENGELOMPOKAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.)BERDASARKAN PENANDA MORFOLOGI DAN AGRONOMI ASAL KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU Wahid Badru Zaman 1, Fitmawati 2, Herman 3 1 Mahasiswa Program S1 Biologi 2 Bidang Botani JurusanBiologi 3 Bidang Genetika Jurusan Biologi FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitas Riau Kampus BinaWidyaPekanbaru, 28293, Indonesia Wahidzamani03@gmail.com ABSTRACT Rokan Hulu regency is one of distribution regions of durian (Durio zibethinus Murr.) in Riau Province. The objective of this study was to determine the similarity coefficient and clustering of durian in Rokan Hulu Regency. This research was conducted from January to March 2011. The morphological and agronomical characters were observed and described. The scoring of morphological characters were then analyzed using NTSYS-pc 2.02i software. The result showed that the similarity coefficient ranged from 0,14 to 0,66. The lowest similarity coefficient was found at four individuals i.e BR1 (Rambah), SI1 (Rambah Hilir), RU2 (Rambah Samo), and SE5 Gadih (Kepenuhan), while the highest similarity coefficient was found in two individuals i. e TS2 Kepalo Gajah (Rambah Samo) and BS5 (Rambah). The dendogram showed that the clustering of durian was based on the morphological and agronomical character similarities, not based on the local name and sample location similarities. Keywords: Durian, clustering, Rokan Hulu ABSTRAK KabupatenRokan Hulu sebagai salah satu kabupaten penyebaran durian (Duriozibethinus Murr.) di Provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koefisien kemiripan dan pengelompokan plasma nutfah durian yang tersebar di Kabupaten Rokan Hulu. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2011. Pengamatankaraktermorfologi dan agronomi disajikandalambentukskoring. Analisis menggunakan programntsys-pc 2.02i. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien kemiripan berkisar antara 0,14 hingga 0,66. Nilai koefisien terendah terdapat pada empat individu yaitu BR1 (Kecamatan Rambah) dan SI1 (Kecamatan Rambah Hilir), RU2 (Kecamatan Rambah Samo) dan SE5Gadih (Kecamatan Kepenuhan) serta nilai koefisien tertinggi terdapat pada indivdiu TS2KepaloGajah (Kecamatan Rambah Samo) dan BS5 (Kecamatan Rambah). Pengelompokan durian Rokan Hulu berdasarkan 1

persamaan karakter morfologi dan agronomi bukan berdasarkan kesamaan nama lokal dan daerah asal. Kata Kunci: Durian, Pengelompokan, Rokan Hulu PENDAHULUAN Satu diantara buah tropis yang populer dan dikonsumsi masyarakat sejak lama adalah durian. Durian memiliki karakter yang memikat antara lain warna daging buah menarik, rasa daging buah yang bervariasi dan aroma yang khas.kebun durian skala kecil milik masyarakat tersebar hingga pedesaan di Provinsi Riau terutama Kabupaten Rokan Hulu. Masyarakat yang membudidayakan durian memperoleh bibit sebagian besar berasal dari biji sehingga memiliki keanekargaman tinggi. Hal ini berpotensi dijadikan sebagai salah satu sumber pemuliaan plasma nutfah. Pemuliaan tanaman durian memerlukan karakter-karakter unggul yang sesuai dengan selera dan digemari masyarakat. Karakter-karakter unggul yang diharapkan muncul antara lain mampu berbuah diluar musim, produksi buah banyak(sobir dan Napitupulu 2010), memiliki citra rasa manis, daging buah tebal, warna daging buah menarik dan aroma harum kuat (Santosoet al. 2008). Kemungkinan karakter unggul yang diharapkan, terdapat pada tanaman durian yang dibudidayakan masyarakat sehingga eksplorasi perlu dilakukan untuk mengungkap sifat-sifat unggul tanaman durian di Rokan Hulu. Langkah yang sering dilakukan dalam mempelajari ciri kenampakan sifat-sifat unggul suatu tanaman durian, yaitu melalui identifikasi dan karakterisasi berdasarkan penanda morfologi dan agronomi. Identifikasi karakter morfologi mudah dilakukan dan digunakan untukmengetahui hubungan kekerabatan suatu tanaman. Karakter agronomi berkaitan dengan bagian tanaman yang bermanfaat setelah dipanen seperti daging buah. Karakter agronomi banyak digunakan untuk kegiatan seleksi tanaman unggul.durian asal kabupaten Rokan Hulu perlu dikarakterisasi secara morfologi dan agronomi untuk menunjukkankesamaan dan perbedaan antar tanaman durian. Penelitian untuk mengetahui keanekaragaman yang terdapat pada tanaman durian menggunakan karakter morfologi di Provinsi Riau telah dilakukan oleh Lestari (2011) di Kabupaten Bengkalis dan Mulyani (2008) di Kabupaten Kampar. Sampai saat ini kajian pengelompokan tanaman durian asal Kabupaten Rokan Hulu belum pernah dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui koefisien kemiripan dan pengelompokan plasma nutfah durian yang tumbuh dan tersebar di Kabupaten Rokan Hulu. METODE PENELITIAN a. Waktu dan Tempat Penelitian Eksplorasi dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2011. Lokasi penelitian di lima Kecamatan yang terdiri dari empat belas Desa yaitu Kecamatan Rambah (Desa Batang Samo, Pawan, Menaming, Teluk Bentungan, Boter), Kecamatan Kepenuhan Hulu (Desa Sungai Emas dan Pekan Tebih), Kecamatan Tambusai (Desa Batas dan Sialang Rindang), Kecamatan Rambah Samo (Desa Rambah 2

Utama dan Transosial), Kecamatan Rambah Hilir (Desa Surau Tinggi, Padang Blanti dan Muara Ngamu). b. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kaera digital, pedoman warna munsell, timbangan, buku panduan deskriptor durian Bioversity International tahun 2007, jangka sorong, refraktometer (brix meter), dan alat-alat tulis. Sedangkan objek penelitian yang digunakan adalah buah durian segar. c. Penentuan Pohon Survei Pendahuluan dilakukan dengan melaksanakan kunjungan langsung dan wawancara dengan pemilik pohon durian yang akan diteliti. Pemilihan tanaman yang diteliti ditentukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat setempat bahwa durian tersebut memiliki cita rasa enak. Kriteria durian enak sesuai pendapat masyarakat adalah durian yang memiliki rasa lunang (manis sedikit pahit dan tekstur daging buah lembut). Tanaman yang dipilih sebanyak 53 pohon. d. Pengambilan Buah Sampel buah yang diambil untuk masing-masing pohon sebanyak 3 buah dengan kriteria buah tersebut masak jatuh dari pohon. Satu buah digunakan untuk dikarakter berdasarkan penanda morfologi dan agronomi. Dua buah yang lain disimpan hingga pecah untuk mengetahui ketahanan simpan masing-masing durian. Total keseluruhan sampel buah durian yang diambil sebanyak 159 buah. e. Karakterisasi Pengamatan terhadap karakter morfologi dan agronomi durian berdasarkan buku panduan deskriptor durian Descriptor List of Durian(Bioversity2007). Karakterisasi dilakukan terhadap karakter-karakter yang melekat pada pohon, buah dan biji. Parameter pohon yang diamati antara lain bentuk tajuk, pola percabangan dan kerapatan cabang. Karakter buah dan biji yang diamati meliputi karakter kualitatif dan kuantitatif. Karakter kualitatif pada buah dan biji meliputi bentuk buah, warna kulit, warna aril, bentuk biji, warna biji dan lain-lain. Pengukuran karakter kuantitatif pada buah dan biji mengacu pada prosedur sebagai berikut: 1. Karakter Buah a. Panjang tangkai buah diukur dari pangkal tangkai buah sampai pangkal buah saat matang. b. Diameter buah diukur pada titik terluas pada bagian tengah. c. Panjang buah diukur pada bagian titik tertinggi pada bagian buah. d. Ketebalan aril diukur pada sudut mid dorsal dari segmen buah. e. Uji organoleptik dengan bantuan responden sebanyak 4 orang berdasarkan 5 kriteria yaitu: sedikit manis, manis, sangat manis, manis pahit, pahit setelah ditelan. f. Kadar kemanisan (Glukosa) diukur menggunakan refraktometer. Warna biru akan berubah sesuai kadar kemanisan dan angka yang ditunjukkan dicatat. g. Edible portion (bagian yang dimakan) dihitung: Bobot daging buah (gram) X 100% 3

Bobot buah utuh (gram) 2.Karakter Biji a. Panjang biji diukur pada bagian titik terpanjang dari biji. b. Lebar biji diukur pada bagian titik terluas dari biji c. Tebal biji diukur pada bagian titik tertebal dari biji. f. Analisis Data Data pengamatan morfologi dan agronomi disajikan dalam bentuk skor dan digunakan untuk membuat matriks kemiripan genetik menggunakan prosedur SIMQUAL (Similarity for Qualitatif Data). Pengelompokan data matriks (clusteranalysis) dan pembuatan dendogram dilakukan dengan metode Unweigthed Pair-Group Method Arithmetic Average (UPGMA) menggunakan program Numerical Taxonomic and Multivariate System (NTSYS) versi 2.02i (Rohlf 1998). a. Matriks Kemiripan HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan karakter morfologi dan uji organoleptik menghasilkan skor karakter. Skor karakter ini kemudian dikonversikan menggunakan koefisien Manhattan untuk memperoleh matriks kemiripan atau keanekaragaman genetik 53 individu durian yang diamati. Matriks kemiripan memberikan informasi semakin besar angka berarti semakin besar kemiripan diantara individu-individu durian. Sebaliknya, semakin kecil angka maka sedikit kemiripan diantara individu tersebut. Pada matriks ini angka kemiripan durian di Kabupaten Rokan Hulu berkisar antara 0,14 hingga 0,66. Nilai koefisien matriks kemiripan paling tinggi (0,66) terdapat pada individu TS2KepaloGajah (Kecamatan Rambah Samo) dan BS5 (Kecamatan Rambah). Hal ini menunjukan antara TS2KepaloGajah dan BS5 memiliki banyak kesamaan karakter meskipun letak lokasi kedua individu tersebut berjauhan (sekitar 40 Km). Individu TS2KepaloGajah dan BS5 memiliki perbedaan 15 karakter dan memiliki 28 persamaan. Persamaan karakter kedua individu tersebut yaitu berat buah, panjang buah, diameter buah, diameter tangkai buah, panjang tangkai buah, panjang duri, jumlah lokus, jumlah karpel per buah, jumlah baris daging, tebal aril, jumlah biji dewasa, panjang biji, lebar biji, berat biji, daya simpan, berat per tiga buah, bentuk ujung buah, perlekatan tangkai, warna dalam tangkai, warna kulit buah, kerapatan duri, kemudahan membuka, aroma daging buah, warna daging buah, tekstur aril, kandungan serat, kandungan lemak dan kerapatan cabang. Karakter yang membedakan antara individu TS2KepaloGajah dan BS5 antara lain, tebal kulit, berat daging buah, jumlah biji gagal, tebal biji, bentuk buah, bentuk dasar buah, keberadaan duri diujung buah, bentuk duri, rasa daging buah, kandungan air, jumlah biji per karpel, bentuk biji, warna lapisan biji, bentuk tajuk, pola percabangan. Nilai koefisien matriks kemiripan terkecil (0,14) terdapat pada empat individu yang juga terletakberjauhan yaitu antara individu BR1 (Kecamatan Rambah) dan SI1(Kecamatan Rambah Hilir), RU2 (Kecamatan Rambah samo) dan SE5Gadih (Kecamatan Kepenuhan). Hal ini berarti diantara keempat individu tersebut memiliki 4

sedikit kemiripan dan ketidakmiripan yang besar. Kemiripan diantara individu-individu tersebut hanya terdapat pada 7 karakter. Pada individu BR1 dan SI1 karakter yang mirip yaitu daya simpan, berat per tiga buah, perlekatan tangkai, keberadaan duri diujung buah, bentuk duri, kemudahan membuka dan tekstur aril. Karakter yang berbeda antara individu BR1 dan SI1 yaitu, berat buah, panjang buah, diameter buah, diameter tangkai buah, panjang tangkai buah, panjang duri, tebal kulit, jumlah lokus, jumlah karpel perbuah, jumlah baris daging, tebal aril, berat daging buah, jumlah biji, jumlah biji gagal, panjang buah, lebar biji, tebal biji, berat biji, bentuk buah, bentuk dasar buah, bentuk ujung buah, warna dalam tangkai buah, warna kulit buah, kerapatan duri, aroma daging buah, warna daging buah, rasa daging buah, kandungan air, kandungan serat, kandungan lemak, jumlah biji per karpel, bentuk biji, warna lapisan biji, bentuk tajuk, pola percabangan dan kerapatan cabang. Individu RU2 dan SE5Gadih memiliki 7 kesamaan yaitu diameter buah, berat daging buah, perlekatan tangkai, keberadaan duri diujung buah, kerapatan duri, kemudahan membuka, kandungan serat. Individu RU2 dan SE5Gadih memiliki perbedaan karakter sebanyak 36 antara lain berat buah, panjang buah, diameter tangkai buah, panjang tangkai buah, panjang duri, tebal kulit, jumlah lokus, jumlah karpel per buah, jumlah baris daging, tebal aril, jumlah biji dewasa, jumlah biji gagal, panjang biji, lebar biji, tebal biji, berat biji, daya simpan, berat per tiga buah, bentuk buah, bentuk dasar buah, bentuk ujung buah, warna dalam tangkai buah, warna kulit buah, bentuk duri, aroma daging buah, warna daging buah, tekstur aril, rasa daging buah, kandungan air, kandungan lemak, jumlah biji per karpel, bentuk biji, warna lapisan biji, bentuk tajuk, pola percabangan dan kerapatan cabang. Individu durian yang memiliki nilai kemiripan paling tinggi maupun kemiripan paling kecil dijumpai pada lokasi yang terletak berjauhan dan berasal dari kecamatan berbeda. Letak lokasi durian tumbuh yang berjauhan menunjukan tidak ada keterkaitan antara tanaman durian yang berasal dari Kabupaten Rokan Hulu. Hal ini diduga tanaman durian yang terdapat di Rokan Hulu berasal dari tetua yang berbeda. Sebagian besar pemilik kebun durian memperoleh bibit dengan menyemaikan biji. Biji dikumpulkan dan dipilih untuk pembibitan berasal dari biji buah durian yang masak jatuh. Bibit hasil semaian tadi kemudian ditanam pada pekarangan dan kebun. Perbanyakan asal biji memiliki sifat yang berbeda dengan tetua (TIM Bina karya Tani 2008) sehingga memiliki keanekaragaman tinggi. Pernyataan ini didukung oleh hasil analisis matrik kemiripan yang menunjukan bahwa terdapat nilai kemiripan yang kecil diantara tanaman durian yang tumbuh pada lokasi berjauhan dan berasal dari sumber tetua yang berbeda, sebagaimana kemiripan yang dijumpai pada individu BR1 dan SI1, RU2 dan SE5Gadih. b. Pengelompokan Pengelompokan terhadap individu-individu durian dilakukan menggunakan metode UPGMA berdasarkan dari nilai matriks kemiripan Manhattan. Gambar 1 menunjukan bahwa sejumlah 53 individu durian menghasilkan dendogram dengan koefisien kemiripan simple matching 31 sampai 67%. Individu-individu tersebut mengelompok pada koefisien kemiripan rendah (31%) dan terpisah menjadi delapan kelompok pada koefisien kemiripan 38% (0,38). Jumlah individu-individu yang berada- 5

6

dalam tiap kelompok bervariasi dan berasal dari Kecamatan yang berbeda-beda. Kelompok I terdiri atas 30 individu berasal dari empat Kecamatan antara lain Kecamatan Rambah (BR1, TB4Jantung, PN5, BS4, TB5, BS5, PN1DuriRapat, MG2, PN2, PN3Jantung, BS2, PN4Bantal, TB3, TB2, MG1, BS1), Kecamatan Rambah Samo (RU4Cempedak, TS1DuriRampak, TS2KepaloGajah, RU1, RU3, TS3),Kecamatan Rambah Hilir (MU3,SI2Tembago, MU2Tembago, PB2, PB1Belimbing, MU1Tembago), Kecamatan Tambusai (BT2Jantung, SR1). Pengelompokan individuindividu ini terbentuk karena terdapat kesamaan karakter yang dimiliki berupa tekstur aril yang lembut. Kelompok II terdiri dari 9 individu berasal tiga Kecamatan antara lain Kecamatan Rambah (MG3, MG5, MG4), Kecamatan Tambusai (BT3Tembago, BT4KepaloGajah, SR4), Kecamatan Kepenuhan Hulu (SE4Kuning, SE2Jantung, SE1Poriang). Pengelompokan terbentuk disebabkan 2 kesamaan antara lain karakter warna dalam tangkai buah putih dan bentuk biji lonjong. Kelompok III memiliki anggota6 individu yang berasal dari 3 Kecamatan antara lain Kecamatan Rambah (BR2Jantung), Kecamatan Tambusai (BT1KepaloGajah, BT5Jantung), Kecamatan Kepenuhan Hulu (PH1Jantung, SE3Jantung, SE5Gadih). Keseluruhan individu-individu dalam kelompok ini memiliki persamaan 8 karakter antara lain jumlah lokus dan jumlah karpel yang terdapat pada setiap buah berkisar antara 5 sampai 5,15, perlekatan tangkai kuat, kulit buah relatif mudah dibuka, aroma daging buah kuat, cita rasa daging buah manis, kandungan serat tinggi, kandungan lemak intermediate, warna lapisan biji 2,5 Yp dan kerapatan cabang jarang. Kelompok IV terdiri atas dua individu berasal dari Kecamatan Rambah (BS3Bantal) dan Tambusai (SR3). Kedua individu ini memiliki 17 kesamaan karakter antara lain diameter tangkai buah, jumlah biji dewasa, jumlah biji gagal, berat biji, daya simpan, perelekatan tangkai, warna dalam tangkai, warna kulit buah, keberadaan duri diujung buah, kerapatan duri, kemudahan membuka, aroma daging buah, tekstur aril, kandungan air, kandungan lemak, warna lapisan biji dan bentuk tajuk. Kelompok V juga terdiri atas dua individu berasal dari Kecamatan Rambah (TB1) dan Rambah Samo (RU2). Karakter-karakter yang dimiliki bersama antara kedua individu ini yaituberat buah, panjang buah, diameter buah, jumlah lokus, jumlah karpel perbuah, jumlah baris daging, berat daging buah, jumlah biji gagal, daya simpan, berat tiga buah, bentuk ujung buah, perlekatan tangkai, Keberadaan duri diujung buah, kerapatan duri, bentuk duri, warna daging buah, tekstur aril, rasa daging buah, kandungan air, kandungan lemak dan berat biji. Kelompok VI hanya terdapat satu individu (SI1) berasal dari Kecamatan Rambah Hilir. Individu SI1 membentuk kelompok berbeda pada koefisien kemiripan 36% karena individu tersebut memiliki ketidaksamaan karakter dengan individu TB1 dan RU2. Karakter yang memisahkan individu SI1 dengan individu kelompok V yaitu diameter buah, diameter tangkai buah, panjang tangkai buah, panjang duria, tebal kulit, jumlah baris daging, tebal aril, jumlah biji dewasa, jumlah biji gagal, panjang biji, lebar biji, tebal biji, berat biji, daya simpan, berat per tiga buah, bentuk buah, bentuk dasar buah, bentuk ujung buah, perlekatan tangkai, warna dalam tangkai, warna kulit buah, keberadaan duri diujung buah, kerapatan duri, bentuk duri, kemudahan membuka, aroma daging buah, warna daging buah, rasa daging buah, kandungan serat, kandungan lemak, jumlah biji per karpel, warna lapisan biji, bentuk tajuk, pola percabangan dan 7

kerapatan cabang. Begitu juga dengan kelompok VII terdiri atas satu individu (TS4Unggeh). Individu pada kelompok VII terpisah pada koefisien kemiripan 31%. Individu tersebut cenderung memiliki karakter yang berbeda dari individu lainnya, seperti karakter berat buah, panjang buah, diameter buah, bentuk buah, bentuk dasar buah dan bentuk ujung buah. Kelompok VIII terdiri atas dua individu berasal dari Kecamatan Tambusai (SR2Jinggo dan SR5). Individu tersebut berasal dari lokasi pekarangan yang sama dan jarak tumbuh berdekatan. Kedua individu ini memiliki persamaan 19 karakter yaitu berat buah, diameter buah, jumlah baris daging, panjang biji, lebar biji, berat biji, daya simpan, berat tiga buah, perlekatan tangkai, warna dalam tangkai, warna kulit buah, keberadaan duri diujung buah, kerapatan duri, bentuk duri, kemudahan membuka, tekstur aril, kandungan air, bentuk biji dan warna lapisan biji. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa 53 individu durian memiliki nilai matrik kemiripan berkisar antara 0,14 hingga 0,66. Analisis pengelompokan menunjukkan terdapat delapan kelompok utama pada koefisien simple matching 38% dan tidak mengelompok berdasarkan pemberian nama lokal maupun lokasi tempat tumbuh. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada pemilik tanaman durian atas bantuan dan kerja sama selama kegiatan eksplorasi. Terimakasih juga kepada mas Sukoco, S.si, mbak Sri Lestari, S.si dan Andesba Andria Roza, S.si atas bantuan yang diberikan. DAFTAR PUSTAKA Bioversity. 2007. Descriptors For Durian (Durio Zibethinus Murr.). Bioversity International, Rome, Italy. Lestari, S. 2011. Kenakeragaman Plasma Nutfah Durian (Durio Zibethinus Murr.) Pulau Bengkalis, Riau. [Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Riau Pekanbaru. Riau. Mulyani. 2008. Keanekaragaman Plasma Nutfah Durian (Durio Zibethinus Murr) Kabupaten Kampar, Riau. [Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Riau Pekanbaru. Riau. Rohlf, F. J. 1998. Ntsys-Pc. Numerical Taxonomy And Multivariate Analysis Syatem.Version 2.02. Exerter Software. New York. Sobir dan Napitupulu, R. M. 2010. Bertanam Durian Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya. Santoso, P. J., Novaril, M. Jawal. A. S., T. Wahyudi., A. Hasyim. 2008. Idiotipe Durian Nasional Berdasarkan Preferensi Konsumen. Hortikultura. 8 (14):395-401. Tim Bina Karya Tani. 2008. Pedoman Bertanam Durian. Jakarta: Yrama Widya. 8