PANDUAN ASESMEN PASIEN

dokumen-dokumen yang mirip
PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

Panduan. Asesmen Pasien

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA

BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG

CEDERA KEPALA, LEHER, TULANG BELAKANG DAN DADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

Pusat Hiperked dan KK

PANDUANTRIASE RUMAH SAKIT

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

PENGKAJIAN PNC. kelami

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

Primary Survey a) General Impressions b) Pengkajian Airway

PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT. Klinik Pratama 24 Jam Firdaus

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

Data Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP:

Seorang laki-laki umur 30 tahun dibawa ke UGD RSAL. Kesadaran menurun, tekanan darah 70/50, denyut nadi 132 kali/menit kurang kuat, repirasi rate 32

Ditetapkan Tanggal Terbit

PENGKAJIAN PRIMER DAN SEKUNDER

Data Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP:

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOJA Jl. Walang Permai No. 39 Jakarta Utara PANDUAN ASESMEN PASIEN TERMINAL

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

LAPORAN KASUS BEDAH PLASTIK

Universitas Sumatera Utara

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

PROTAP DAN SOP TRIASE DI UNIT GAWAT DARURAT/UGD RUMAH SAKIT

SURAT PERNYATAAN JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI ( DO NOT RESUCITATE )

PANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN ALAT PENGIKAT (RESTRAINT) RUMAH SAKIT UMUM BUNDA THAMRIN MEDAN

Bantuan Hidup Dasar. (Basic Life Support)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

PANDUAN PELAYANAN RESUSITASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA BAB I

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang

PANDUAN SKRINING PASIEN RSU BUNDA JEMBRANA

CEDERA OLAHRAGA PADA SENAM DAN UPAYA P3K. Oleh: Dr. Sugeng Purwanto Dosen PJKR FIK UNY

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan

BTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA

NORMAL DELIVERY LEOPOLD MANUEVER. Dr.Cut Meurah Yeni, SpOG Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsyiah/RSUD-ZA

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL ASSESMENT) Ulfatul Latifah, SKM

PERSALINAN LAMA No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal : Terbit. berlaku Halaman :

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. BAB ini penulis akan membahas tentang penerapan posisi semi fowler untuk

Tindakan keperawatan (Implementasi)

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BED SITE TEACHING. Dani Dania D Siti Fatimah Lisa Valentin S Perceptor dr. Octo Indradjaja, Sp.

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN

trauma pada flexsus brachialis, fraktur klavikula, dan fraktur humerus

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MATERNITAS: EKLAMPSIA

LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. dimana saja baik dirumah, tempat kerja, maupun dijalan atau ditempattempat

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

PORTOFOLIO KASUS MEDIK

PERTOLONGAN GAWAT DARURAT

LAPORAN TUTORIAL BLOK MUSKULOSKELETAL SKENARIO II MENGAPA LUTUT NENEK NYERI DAN BENGKAK?

Proses Keperawatan pada Bayi dan Anak. mira asmirajanti

BANTUAN NAFAS DENGAN AMBUBAG

M/ WITA/ P4A0

Pathway. Paksaan : Jatuh, benda tumpul, kompresi, dll. Benda tajam : Pisau, peluru, ledakan, dll

Kebutuhan Personal Higiene. Purnama Anggi AKPER KESDAM IM BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BUKU REGISTER PARTUS DI RUMAH SAKIT

CASE REPORT SESSION OSTEOARTHRITIS. Disusun oleh: Gisela Karina Setiawan Abednego Panggabean

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicegah dengan pengawasan antenatal dan perinatal yang baik. jepit bayi menangis yang dapat merangsang pernafasan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Insidens Dislokasi sendi panggul umumnya ditemukan pada umur di bawah usia 5 tahun. Lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

Bismillaahirrahmaanirrahiim PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI NOMOR : 092/RSTAB/PER-DIR/III/2015

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

NEONATUS BERESIKO TINGGI

HUBUNGAN ANTARA STATUS GLASSGOW COMA SCALE DENGAN ANGKA LEUKOSIT PADA PASIEN TRAUMA KEPALA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN. DENGAN PRE OP APENDIKTOMI PADA Tn. E DI RUANGAN ST. MARIA KAMAR 52-2 RUMAH SAKIT ST.

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK

PANDUAN PENOLAKAN RESUSITASI (DNR)

PATHWAY THALASEMIA. Mutasi DNA. Produksi rantai alfa dan beta Hb berkurang. Kelainan pada eritrosit. Pengikatan O 2 berkurang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP ) CARDIO PULMONARY RESUSCITATION ( CPR )

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

BASIC LIFE SUPPORT A. INDIKASI 1. Henti napas

Transkripsi:

PANDUAN ASESMEN PASIEN BAB I : PENDAHULUAN Semua pasien yang datang ke rumah sakit akan dilakukan asesmen atau pengkajian yaitu asesmen informasi (yang berisi tentang asesmen medis, riwayat sakit dahulu), asesmen Psikologi dan Sosio-ekonomi, asesmen nyeri, asesmen gizi, asesmen keperawatan, asesmen resiko jatuh. Dari proses asesmen awal tersebut maka akan teridentifikasi kebutuhan pelayanan pasien dan diagnosa kerja, kemudian diikuti dengan asesmen berkelanjutan untuk proses terapi melihat reaksi terapi yang diberikan oleh tenaga kesehatan. A. TUJUAN Pengumpulan data yang komprehensif untuk menilai kondisi dan masalah pasien Identifikasi kondisi yang mengancam nyawa Intervensi segera Tatalaksana cedera yang tidak emergensi dan manajemen transfer B. PENGERTIAN Asesmen pasien: yaitu serangkaian proses sejak dari pre RS hingga manajemen pasien di RS Asesmen tempat kejadian: yaitu suatu tindakan yang dilakukan paramedis saat tiba di tempat kejadian Asesmen awal: yaitu proses untuk mengidentifikasi dan menangani kondisi yang mengancam nyawa, berfokus pada: Tingkat kesadaran Stabilisasi leher dan tulang-tulang belakang Menjaga patensi jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi Asesmen segera: kasus trauma dan kasus medis Asesmen segera kasus trauma: yaitu proses untuk pasien dengan cedera signifikan, untuk mengidentifikasi : Cedera yang berpotensi mengancam nyawa Derajat keparahan cedera Menentukan metode transfer Pertimbangkan bantuan hidup lanjut Asesmen segera kasus medis: yaitu dilakukan pada pasien yang tidak sadar, delirium/disorientasi, identifikasi segera kondisi yang berpotensi mengancam nyawa Asesmen terfokus: kasus trauma dan kasus medis Asesmen terfokus kasus trauma dilakukan untuk pasien yang telah dipastikan tidak cedera dan berfokus pada keluhan utama pasien Asesmen terfokus kasus medis dilakukan pada pasien sadar, berorientasi baik berfokus pada keluhan utama pasien Asesmen secara mendetail, yaitu pemeriksaan dilakukan dari kepala sampai kaki untuk menidentifikasi masalah yang tidak mengancam nyawa pasien Asesmen berkelanjutan, yaitu dilakukan selama transfer, untuk mengidentifikasi adanya perubahan kondisi (perbaikan/perburukan) pasien

C. RUANG LINGKUP Semua pasien yang datang ke rumah sakit dilakukan asesmen, yaitu: Meliputi asesmen informasi (asesmen medis, asesmen segera dan terfokus, serta asesmen berkelanjutan), termasuk riwayat penyakit sebelumnya Asesmen skala nyeri Asesmen status gizi Asesmen kebutuhan fungsional Asesmen keperawatan Asesmen psikologi Asesmen sosio-ekonomi D. BATASAN OPERASIONAL Asesmen/pengkajian pasien dilakukan untuk semua pasien rawat jalan dan rawat inap, dilakukan oleh semua petugas kesehatan, sejak pasien sebelum masuk rumah sakit sampai keluar dari rumah sakit, asesmen dilakukan secara berkesinambungan agar kebutuhan pelayanan kesehatan pasien teridentifikasi dan terpenuhi. Asesmen sesuai dengan kebutuhan pelayanan pasien dibagi menjadi dua, yaitu: Asesmen bersifat general atau umum Asesmen untuk populasi khusus, misalnya: Pediatrik Maternity Geriatri Korban kekerasan Pasien pada stadium terminal Rumah Sakit akan menetapkan kriteria tertulis tentang asesmen mendalam dan jika diperlukan dilakukan modifikasi yang harus dilakukan pada pasien populasi khusus sehingga dapat tercermin kebutuhannya. E. LANDASAN HUKUM 1. Undang-undang Republik Indonesia No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. 2. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 3. Undang-undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. F. URUTAN ASESMEN PASIEN 1. ASESMEN BERSIFAT GENERAL ATAU UMUM Urutan ini diberlakukan pada semua pasien, asesmen terbagi menjadi lima, yaitu: Asesmen tempat kejadian Asesmen awal Asesmen segera dan terfokus Asesmen secara mendetail Asesmen berkelanjutan ASESMEN TEMPAT KEJADIAN Amankan area Gunakan alat pelindung diri Kenali bahaya dan cegah cedera lebih lanjut

Panggil bantuan (ambulan, pemadam kebakaran, dll) Observasi posisi pasien Identifikasi mekanisme cedera Stabilisasi leher dan tulang belakang Lindungi barang bukti di tempat kejadian ASESMEN AWAL Periksa keadaan umum (identifikasi keluhan utama, mekanisme cedera, nilai kesadaran/orientasi, atasi kondisi yang mengancam nyawa) Pastikan patensi jalan nafas, fiksasi leher dan tulang belakang Nilai pernafasan (look, listen and feel), intervensi jika ventilasi/oksigenasi tak adekuat Nilai ulang status kesadaran Sirkulasi (nilai nadi/ arteri karotis, jika diperlukan mulai resusitasi jantung-paru (dibawah 1 tahun, nilai arteri Brachialis) Identifikasi prioritas pasien : o Kritis o Tidak stabil o Berpotensi tidak stabil o Stabil ASESMEN SEGERA DAN TERFOKUS Asesmen segera : o Dilakukan pada pasien dengan cedera signifikan o Atau pasien medis yang tak sadar o Dilakukan pada pasien dengan cedera signifikan : - Dilakukan pada pasien sadar/tidak sadar, untuk mengidentifikasi cedera yang mengancam nyawa - Nilai status kesadaran dengan GCS - Imobilisasi spinal dengan collar-neck, periksa kepala sampai tulang belakang, menggunakan DCAP-BTLS D : deformitas C : contusion-kontusio/ krepitasi A : abrasi P : penetrasi/gerakan paradoks B : burn - luka bakar T : tenderness nyeri L : laserasi S : swelling- bengkak o Kasus medis tidak sadar - Pertahankan patensi jalan nafas - Periksa dari kepala sampai tulang belakang - Tanda-tanda vital dinilai - Nilai SAMPLE : S : sign dan symptom,tanda dan gejala keluhan utama A : alergi M : medikasi/ obat-obatan P : penelusuran riwayat penyakit terkait L : last oral intake/menstrual period, asupan makanan terkini/ periode menstruasi terakhir E : etiologi penyakit Inisiasi intervensi

Transfer Pemeriksaan fisik menyeluruh Lakukan asesmen berkelanjutan ASESMEN SECARA MENDETAIL Pemeriksaan dilakukan menyeluruh dan sistematis,untuk mengidentifikasi masalah yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas: Nilai tanda vital Pemeriksaan: kepala dan wajah (inspeksi, palpasi, nilai potensi sumbatan jalan nafas) Mata : isokoritas, reflek cahaya pupil, benda asing/lensa kontak Hidung : deformitas, perdarahan, sekret Telinga : perdarahan, sekret, hematoma/ Battle s sign Pemeriksaan leher : nilai ulang deformitas dan nyeri Pemeriksaan dada: inspeksi adanya luka, pergerakan dinding dada, penggunaan otot bantu nafas, palpasi adanya luka, fraktur, krepitasi, ekspansi paru Pemeriksaan abdomen: inspeksi adanya hematoma, distensi. Palpasi, temukan nyeri, defans muskuler Pelvis dan genitourinarius: palpasi dan tekan kedua SIAS, untuk menilai adanya nyeri, instabilitas, dan krepitasi. Inspeksi dan palpasi: inkontinensia, priapismus, darah di matus uretra, denyut nadi arteri femoralis Pemeriksaan anggota gerak: inspeksi, palpasi, nilai nadi distal, nilai sensasi saraf, nilai adanya parese, nilai gerak ektremitas Pemeriksaan punggung : pertimbangkan imobilisasi, palpasi (luka, fraktur, nyeri) ASESMEN BERKELANJUTAN Dilakukan untuk semua pasien yang akan ditransfer ke RS Tujuan : - Menilai adanya perubahan kondisi pasien - Evaluasi efektifitas intervensi sebelumnya - Menilai ulang temuan klinis sebelumnya Pada pasien stabil ulangi asesmen awal tiap 15 menit, Pada pasien tidak stabil ulangi asesmen awal tiap 5 menit - Nilai ulang status kesadaran - Pertahankan patensi jalan nafas - Pantau kecepatan, kualitas pernafasan - Nilai ulang kecepatan dan kualitas nadi - Pantau warna dan suhu kulit - Nilai ulang tanda-tanda vital Ulangi asesmen terfokus sesuai keluhan pasien Periksa intervensi - Pastikan pemberian oksigen adekuat - Manajemen perdarahan 2. ASESMEN UNTUK POPULASI KHUSUS 1) ASESMEN PEDIATRIK Pemeriksaan dilakukan secara sistematis (anak sering tak dapat mengeluh secara verbal ) Awasi pergerakan spontan pasien untuk melindungi area tertentu Langkah-langkah asesmen:

Keadaan umum: Tingkat kesadaran: kontak mata, perhatian ke sekitar Tonus otot: normal, meningkat atau menurun Respon ke orang tua atau pengasuh: menyenangkan, atau gelisah Kepala: tanda trauma ubun-ubun besar: masih terbuka, cekung atau menonjol Wajah: Pupil: ukuran, kesimetrisan, reflek cahaya Hidrasi: air mata, kelembaban mukosa mulut Leher: periksa ada/ tidak kaku kuduk Dada: Periksa adanya stridor, retraksi sela iga, peningkatan usaha nafas Auskultasi: suara nafas meningkat/menurun, simetris kanan-kiri, ronki, mengi. Bunyi jantung: regular, kecepatan, mur-mur Abdomen: Periksa adanya distensi, kaku, nyeri dan hematom Anggota gerak: Palpasi nadi Brakialis Tanda-tanda trauma Tonus otot dan pergerakan simetris Suhu, warna kulit dan capillary refill Gerakan terbatas karena nyeri Pemeriksaan neurologis 2) ASESMEN MATERNITY Pemeriksaan Fisik 1. Status Generalis : a. Keadaan Umum: Tampak tidak sakit Tampak sakit ringan Tampak sakit sedang Tampak sakit berat b. Kesadaran : Composmentis Apatis c. Edema : Palpebra Tungkai 2. Status Obstetrik a. Leopold I : TFU:...cm b. Leopold II : Punggung Kanan Punggung kiri Letak Lintang Letak Obliq c. Leopold III : Letak Kepala Letak Lintang Lain-lain d. Leopold IV : 5/5 4/5 3/5 3. Denyut Jantung Janin: Pemeriksaan Fisik a. Frekwensi :...x/menit b. Irama : Teratur Tidak teratur Tidak terdengar c. His : Frekwensi :...x/menit

Relaksasi :... Kualitas : Ringan Sedang Ada Tidak ada 4. Pemeriksaan Dalam ( Dilakukan bila ada tanda-tanda inpartu ) 5. Periksaan panggul Tidak dilakukan Dilakukan: luas sedang sedang sempit TBJ:... gram Imbang Feto Pelvik: baik CPD suspek CPD 6. Pemeriksaan Kardiotokografi Denyut Jantung Janin: a. Frekuensi dasar:... dpm b. Variabilitas : Normal Berkurang Silent Tidak ada Saltatory c. Akselerasi : Ada Tidak ada Jenisnya : Dini Lambat Variabel d. Deselerasi : Ada Tidak ada Beratnya : ringan Sedang Berat Frekuensi :...x/ mnt Kekuatan :...mmhg Lamanya :...mnt Relaksasi :... Konfigurasi :... Tonus dasar :... mmhg e. Gerak janin :... kali Dalam :... mnt g. Interpretasi CTG :... DIAGNOSIS : Ibu :... Bayi :... P&939SS % bu % @ onam @ Dubia ad onam @ 'alam @ Dubia ad 'alam ayi % @ onam @ Dubia ad onam @ 'alam @ Dubia ad 'alam &;3 $3$ % @ Partus Per"aginam @ Se!tio!aesaria @ onser"atif @ Partus Per!obaan 3.ASESMEN KORBAN KEKERASAN orban kekerasan$sesmen nformasi tambahan % o >aktu, dan tempat kejadian o 'engenaltidak dengan pelaku tindak kekerasan