Akuntansi Biaya. Factory Overhead: Planned, Actual and Applied. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

dokumen-dokumen yang mirip
AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

COST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi

Akuntansi Biaya. Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Istilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung

Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan Pembebanan (Factory Overhead : Planned, Actual and Applied) Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

DAFTAR ISI. Tugas Akuntansi Biaya 1

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran,Aktual Dan Pembebanan

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB II LANDASAN TEORI. dengan akuntansi secara umum sebagai berikut : organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan.

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and Accounting for Cost. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

Akuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 13 BIAYA OVERHEAD PABRIK: Departementalisasi

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M.

= $ = $9 = $4 = 50% = $3

COST ACCOUNTING. Material, Labor, FOH, ABC. SOAL /QUIS : Joint product, Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB 19 PERHITUNGAN BIAYA STANDAR: MEMASUKKAN STANDAR DALAM CATATAN AKUNTANSI

Akuntansi Biaya. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

03FEB. Akuntansi Biaya

BAB VIII AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA

Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi.

BAB V SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Gabungan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Akuntansi Biaya. Factory Overhead. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Analisis Perilaku Biaya

Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VIII di Jln. Sindang

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

Pertemuan 3 Activity Based Costing

Bab 20 Perhitungan Biaya Langsung, Analisis Biaya-Volume-Laba dan Teori Keterbatasan. (Chaper Report)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tarif Biaya Overhead dan Analisis Variansi

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan

Akuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

Akuntansi Biaya. By Product and Joint Product (Produk Sampingan dan Produk Gabungan) Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

Fakultas Ekonomi dan BIsnis Akuntansi

AKUNTANSI BIAYA. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan (By Product) dan Produk Gabungan (Joint Product) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

ANGGARAN FLEKSIBEL, VARIANS OVERHEAD PABRIK VARIABEL DAN ANALISIS TARIF BOP TETAP

FACTORY OVERHEAD COST (BIAYA OVERHEAD PABRIK)

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA. Just In-Time dan Backflushing. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI BIAYA. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Akuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

BAB II LANDASAN TEORI. Perusahaan memerlukan pengendalian atas operasi atau kegiatan yang akan

Pengelompokan Biaya. 1-konsep akuntansi biaya 04/01/14

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PERUSAHAAN ROTI UD. SHANIA BAKERY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata

KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

BAB 3 BEBAN POKOK PRODUKSI PROSES (PROCESS COSTING)

MAKALAH BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING)

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Akuntansi Biaya. Menurut Mulyadi (2009:7) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai. berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI BIAYA. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Manajemen Berdasarkan Aktivitas. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

Analisa Varian Biaya Overhead Pabrik. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN

Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH

Akuntansi Biaya. FACTORY OVERHEAD COSt Lanjutan. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI

METODE HARGA POKOK PESANAN

Akuntansi Biaya. Just in Time. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. DANAPERSADARAYA MOTOR INDUSTRY

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BIAYA TENAGA KERJA A. Pengawasan Biaya Tenaga Kerja 1. Perencanaan dan analisa biaya tenaga kerja a. Product engineering (pengembangan produk).

01FEB. Akuntansi Biaya. Management, The controller, and Cost Accounting, Cost Consepting the cost accounting information system

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BIAYA OVERHEAD PABRIK

METODE PEMBEBANAN BOP

BAB II LANDASAN TEORI

Biaya Overhead Pabrik

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Transkripsi:

Akuntansi Biaya Modul ke: Factory Overhead: Planned, Actual and Applied Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id

Karakteristik Overhead Pabrik Overhead Pabrik adalah bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat dengan mudah diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung ke pesanan, produk, atau objek biaya lain tertentu. Istilah lain: beban pabrik, overhead produksi, biaya produksi tidak langsung, beban produksi, overhead pabrik, beban pabrik, dan biaya manufaktur tidak langsung.

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead. Lima faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan tarif biaya overhead: 1. Dasar yang Digunakan: a. Output fisik b. Biaya bahan baku langsung c. Biaya tenaga kerja langsung d. Jam tenaga kerja langsung e. Jam mesin f. Transaksi atau aktivitas.

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead. 2. Pemilihan Tingkat Aktivitas a. Kapasitas teoritis b. Kapasitas praktis c. Kapasitas aktual yang diperkirakan d. Kapasitas normal e. Dampak kapasitas terhadap tarif overhead. f. Kapasitas menganggur versus kelebihan kapasitas. 3. Memasukkan atau Tidak Memasukkan Overhead Tetap a. Perhitungan biaya penyerapan penuh b. Perhitungan biaya langsung

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead. 4. Menggunakan Tarif Tunggal atau Beberapa Tarif a. Tarif tingkat pabrik b. Tarif departemental. c. Tarif subdepartemental dan aktivitas. 5. Menggunakan Tarif yang Berbeda untuk Aktivitas Jasa.

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead. DASAR YANG DIGUNAKAN Output fisik Overhead pabrik per unit = Estimasi overhead pabrik Estimasi unit produki Dasar Biaya Bahan Baku Langsung Overhead pabrik sebagai Estimasi overhead pabrik Persentase dari biaya = x 100% bahan baku langsung Estimasi biaya bahan baku

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead. Dasar Biaya Tenaga Kerja Langsung Overhead pabrik sebagai Estimasi overhead pabrik Persentase dari biaya = x 100% tenaga kerja langsung Estimasi biaya TKL Dasar Jam Tenaga Kerja Langsung Overhead pabrik = Estimasi overhead pabrik Per jam TKL Estimasi jam tenaga kerja langsung

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead. Dasar Jam mesin Overhead pabrik = Estimasi overhead pabrik Per jam mesin Estimasi jam mesin

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead. Dasar Transaksi Lebih dikenal sebagai perhitungan biaya berdasarkan aktivitas ABC dibahas tersendiri. Biaya overhead lebih disebabkan oleh kompleksitas lini produk dan oleh penanganan yang diperlukan oleh item khusus yang bervolume rendah dibandingkan oleh total volume produksi.

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead. PEMILIHAN TINGKAT AKTIVITAS Kapasitas Teoritis Adalah kapasitas untuk memproduksi pada kecepatan penuh tanpa interupsi. Dicapai jika pabrik atau departemen memproduksi pada tingkat 100% dari kapasitas yang dinyatakan. Cita-cita yang tidak mungkin tercapai.

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead. Kapasitas Praktis Adalah kapasitas yang lebih memberikan kelonggaran untuk interupsi yang tidak dapat dihindari. Penurunan kapasitas dari kapasitas teoritis ke kapasitas praktis biasanya berkisar dari 15% sampai 25% jadi kapasitas praktis hanya 75% sampai 85% dari kapasitas teoritis.

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead. Kapasitas Aktual yang Diperkirakan Adalah kapasitas yang mengacu pada jumlah output yang diperkirakan akan diproduksi. Mengakibatkan perbedaan dalam tarif yang ditentukan sebelumnya di setiap periode, karena peningkatan atau penurunan dalam produksi yang direncanakan.

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead. Kapasitas Normal Adalah kapasitas yang mengacu pada aktivitas ratarata selama suatu periode waktu yang cukup lama untuk meratakan fluktuasi. Berusaha menstabilisasi suatu tarif overhead yang akan berfluktuasi ketika fasilitas dipergunakan dalam tingkatan yang berbeda dalam periode yang berbeda. Tarif diubah bila harga item-item overhead berubah. Jumlah overhead pabrik yang dibebankan akan berbeda dengan nilai overhead aktualnya.

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead. Dampak Kapasitas pada Tarif Overhead Pabrik DAMPAK DARI BERBAGAI TINGKAT KAPASITAS TERHADAP TARIF OVERHEAD PABRIK YANG TELAH DITENTUKAN SEBELUMNYA Kapasitas Kapasitas Kapasitas Item Aktual yang Normal Praktis Diperkirakan Kapasitas Teoritis Persentase kapasitas teoretis 75% 80% 85% 100% Jam mesin 7.500 jam 8.000 jam 8.500 jam 10.000 jam Overhead pabrikyang dianggarkan: Tetap $12,000 $12,000 $12,000 $12,000 Variabel 6,000 6,400 6,800 8,000 Total $18,000 $18,400 $18,800 $20,000 Tarif overhead pabrik tetap per jam mesin $1.60 $1.50 $1.41 $1.20 Tarif overhead pabrik variabel per jam mesin 0.80 0.80 0.80 0.80 Total tarif overhead pabrik per jam mesin $2.40 $2.30 $2.21 $2.00 Jika tingkat kapasitas normal 75% maka tarif overhead pabrik $2,40 per jam mesin.

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead. Kapasitas Menganggur VS Kelebihan Kapasitas Kapasitas menganggur disebabkan oleh kurangnya penjualan yang bersifat temporer (sementara). Ketika permintaan penjualan meningkat, pekerja dan fasilitas produksi yang menganggur kembali digunakan. Kelebihan kapasitas, terjadi karena kapasitas produktif yang lebih besar dibandingkan dengan kemampuan perusahaan untuk menggunakannya, atau karena ketidakseimbangan dalam peralatan atau mesin.

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead. MEMASUKKAN ATAU MENGELUARKAN BIAYA OVERHEAD TETAP Perhitungan Biaya Penyerapan Penuh Perhitungan Biaya Konvensional Perhitungan Biaya Penuh memasukkan Biaya Tetap dan Biaya Variabel Perhitungan Biaya Langsung Perhitungan Biaya Variabel memasukkan Biaya Variabel

Perhitungan Tarif Biaya Overhead Contoh: DeWitt Products memiliki tingkat kapasitas yang diperkirakan sebesar 20.000 jam mesin. Pada tingkat aktivitas tersebut, overhead pabrik totalnya diestimasi sebesar $ 300.000 yang dirinci sebagai berikut:

Perhitungan Tarif Biaya Overhead DeWitt Products Estimasi Overhead Pabrik untuk Tahun 2016 Beban Tetap Variabel Total ($) ($) ($) Supervisor 70.000 70.000 Tenaga kerja tidak langsung 9.000 66.000 75.000 Premium lembur 9.000 9.000 Perlengkapan pabrik 4.000 9.000 13.000 Perbaikan dan pemeliharaan 3.000 19.000 22.000 Listrik 2.000 18.000 20.000 Bahan bakar 1.000 5.000 6.000 Air 500 500 1.000 Tunjangan tenaga kerja 10.500 48.500 59.000 Penyusutan-bangunan 5.000 5.000 Penyustan-peralatan 13.000 13.000 Pajak properti 4.000 4.000 Asuransi (kebakaran) 3.000 3.000 Total estimasi overhead pabrik 125.000 175.000 300.000

Perhitungan Tarif Biaya Overhead Dengan asumsi bahwa dasar jam mesin digunakan dan jam mesin untuk tahun depan diperkirakan sebesar 20.000 untuk DeWitt Products, maka tarif overhead pabrik pada tingkat aktivitas yang dipilih ini adalah Tarif overhead pabrik = Estimasi overhead pabrik Estimasi jam mesin = $ 300.000 = $ 15,00 per jam mesin 20.000

Perhitungan Tarif Biaya Overhead Tarif overhead dapat dibagi menjadi komponen tetap dan variabel sbb.: Tarif overhead pabrik tetap = Estimasi overhead pabrik tetap Estimasi jam mesin = $ 125.000 = $ 6,25 porsi tetap 20.000 Tarif overhead pabrik var = Estimasi overhead pabrik variabel Estimasi jam mesin = $ 175.000 = $ 8,75 porsi variabel 20.000 Total tarif overhead pabrik = $ 15,00 per jam mesin

Biaya Overhead Aktual BIAYA OVERHEAD AKTUAL Menghitung tarif overhead terjadi sebelum biaya aktual terjadi atau dicatat. Overhead pabrik dapat dibebankan segera setelah data yang diperlukan tersedia, tetapi setiap hari, beberapa biaya overhead pabrik aktual dicatat ketika terjadi, pada saat transaksi dijurnal dan diposting ke buku besar atau buku pembantu.

Biaya Overhead yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah Pada akhir bulan atau tahun, overhead pabrik dibebankan dan overhead pabrik aktual dibandingkan. Overhead pabrik aktual adalah jumlah biaya tidak langsung yang terjadi. Overhead pabrik dibebankan adalah jumlah biaya yang dialokasikan ke output.

Biaya Overhead yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD Contoh: Tarif overhead pabrik yang ditentukan sebelumnya sebesar $ 15 per jam mesin, menggunakan estimasi overhead pabrik dan estimasi jam mesin. Diasumsikan bahwa total jam mesin aktual adalah 18.900 dan biaya overhead pabrik aktual sebesar $ 292.000. Overhead pabrik yang dibebankan selama periode ini adalah 18.900 x $ 15 = $ 283.500

Biaya Overhead yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah Ayat jurnal umum yang mengikhtisarkan pembebanan overhead adalah Barang dalam proses 283.500 Overhead pabrik dibebankan 283.500 Menutup akun overhead pabrik dibebankan ke akun Pengendali overhead di akhir tahun: Overhead pabrik dibebankan 283.500 Pengendali Overhead pabrik 283.500

Biaya Overhead yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah Pengendali Overhead Pabrik 31 Des 292.000 31 Des 283.500 Total Overhead Aktual yang terjadi selama periode tsb. Overhead yang dibebankan selama periode tsb. Bila saldo di debet mengindikasikan overhead pabrik dibebankan terlalu rendah (underapplied). Bila saldo di kredit mengindikasikan overhead pabrik dibebankan terlalu tinggi (overapplied).

Biaya Overhead yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah Di akhir periode akuntansi, saldo akun pengendali overhead pabrik diperlakukan sebagai biaya periodik atau dialokasikan ke persediaan dan harga pokok penjualan. Jika jumlahnya tidak signifikan, sebaiknya ditutup langsung ke Ikhtisar Lab Rugi atau ke Harga Pokok Penjualan sebagai biaya periodik.

Biaya Overhead yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah Ayat jurnal untuk mengalokasikan overhead pabrik yang dibebankan terlalu rendah di buku DeWitt Products: Ikhtisar Laba Rugi 8.500 Pengendali Overhead Pabrik 8.500 Atau Harga Pokok Penjualan 8.500 Pengendali Overhead Pabrik 8.500

Biaya Overhead yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah Dilaporkan sebagai penyesuaian di laporan laba rugi DeWitt Products Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 Penjualan 1.600.000 Dikurangi: Harga Pokok Penjualan 1.193.500 Overhead dibebankan terlalu rendah 8.500 1.202.000 Laba Kotor 398.000 Dikurangi: Beban pemasaran 150.000 Beban administrasi 100.000 250.000 Laba Operasi 148.000

Biaya Overhead yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah Alternatif lain, dilaporkan sebagai penyesuaian di laporan harga pokok penjualan DeWitt Products Laporan Harga Pokok Penjualan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 Bahan baku langsung yang digunakan 400.000 Tenaga kerja langsung yang digunakan 500.000 Overhead pabrik dibebankan 283.500 Total biaya produksi 1.183.500 Dikurangi: kenaikan dalam persediaan barang dalam proses 20.000 Harga pokok produksi 1.163.500 Ditambah: penurunan dalam persediaan barang jadi 30.000 Harga pokok penjualan 1.193.500 Ditambah: overhead pabrik dibebankan terlalu rendah 8.500 Harga pokok penjualan disesuaikan 1.202.000

Biaya Overhead yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah DeWitt Products Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 Penjualan 1.600.000 Dikurangi: Harga Pokok Penjualan 1.202.000 Laba Kotor 398.000 Dikurangi: Beban pemasaran 150.000 Beban administrasi 100.000 250.000 Laba Operasi 148.000

Biaya Overhead yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah Dapat juga dialokasikan ke persediaan Contoh: Saldo overhead pabrik dibebankan terlalu rendah $4.000 Saldo persediaan dan harga pokok penjualan sbb. Barang dalam Proses Barang Jadi Harga Pokok Penjualan Bahan baku langsung 15.000 7.000 28.000 Tenaga kerja langsung 5.000 19.000 76.000 Overhead pabrik dibebankan 5.000 19.000 75.000 Saldo akhir tahun 25.000 45.000 179.000

Biaya Overhead yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah Saldo overhead pabrik dibebankan terlalu rendah dibebankan ke ketiga akun sesuai dengan proporsi saldonya. Salso akun % dari total Barang dalam proses 25.000 0,10 Barang jadi 45.000 0,18 Harga pokok penjualan 180.000 0,72 250.000 1,00

Biaya Overhead yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah Ayat jurnal pembebanannya Barang dalam proses (0,10 x 4.000) 400 Barang jadi (0,18 x 4.000) 720 Harga pokok penjualan (0,72 x 4.000) 2.880 Pengendali overhead pabrik 4.000

Mengubah Tarif Biaya Overhead Tarif overhead biasanya ditinjau kembali secara periodik paling tidak setahun sekali. Batasan yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam merevisi tarif overhead tergantung pada: Frekuensi perubahan. Faktor-faktor yang memengaruhi tarif overhead. Kebutuhan serta keinginan manajemen akan data biaya terkini.

Latihan Soal 1. Nazareth Company mengestimasi biaya overhead sebesar $ 225.000 untuk tahun depan. Estimasi unit yang akan diproduksi adalah sebesar 25.000 unit, dengan biaya bahan baku sebesar $ 500.000. Konversi akan memerlukan jam tenaga kerja langsung yang diestimasikan sebesar 56.250 dengan biaya $ 8 per jam, dan jam mesin yang diestimasikan adalah sebesar 75.000. Diminta: Hitunglah tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya untuk digunakan dalam pembebanan overhead pabrik ke produksi dengan setiap dasar berikut: 1. Unit produksi. 4. Biaya tenaga kerja langsung 2. Biaya bahan baku 5. Jam mesin 3. Jam tenaga kerja langsung

Latihan Soal 2 Nelson Company menganggarkan overhead pabrik sebesar $ 255.000 untuk periode tersebut bagi Departemen A, berdasarkan volume yang dianggarkan sebesar 50.000 per jam mesin. Di akhir periode, aktual overhead pabrik adalah sebesar $ 281.000 dan jam mesin aktual adalah sebesar 52.500. DimintaL Hitung jumlah overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk periode tersebut.

Terima Kasih Wahyu Anggraini, SE., M.Si