BAB I PENDAHULUAN. Perlu adanya pertumbuhan industri untuk bisa mencapai suatu tujuan yang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. sumber daya alam akan dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan-perusahaan

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia Periode

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. lebih sedikit. Salah satu penyebabnya adalah gaya hidup yang boros dan tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini, perusahaan berkompetisi untuk memperluas jangkauan

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Populasi dan Sampel)

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam

Lampiran 1 Data Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun No Kode Saham

BAB I PENDAHULUAN. laba tesebut di tahan untuk membiayai investasi di masa mendatang. Oleh

Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat/publik. Dengan keterlibatan masyarakat/publik dalam membeli saham

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 Daftar Emiten Sub Sektor Batubara. No Kode Nama Emiten. 1 ADRO Adaro Energy Tbk. 2 ARII Atlas Resources Tbk

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

Tabel Sampel Perusahaan Pertambangan. No Kode Nama Emiten No Kode Nama Emiten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGATAR ABSTRAKSI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. A.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2).Secara umum, pemodal (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dalam BEI sektor pertambangan. Sedangkan periode pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan pada hakekatnya memerlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Jumlah dana tersebut tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya saham dari suatu emiten relative bisa di kontrol daripada deposito dan

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Pertambangan Periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung (German, Sidney, dan Raymond, 1985) dalam Hadi (2013) dan jika

I. PENDAHULUAN. batubara, baik penambangan batubara maupun pengelolaan hasil batubara.

BAB I PENDAHULUAN. investasi di Indonesia serta ketidak stabilan mata uang dollar terhadap rupiah.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

: Fanzi Nalar Prasetia NPM : Jurusan : Manajemen : Dr. Bambang Gunawan Hardianto

BAB I PENDAHULUAN. pesat dari periode ke periode, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Jurusan Manajemen. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. memang mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah semua perusahaan pertambangan yang

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (investor), yaitu capital gain dan dividend. Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan tersendiri di bidang bisnis dan memaksa pemimpin-pemimpin perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yaitu aset riil (real asset) dan aset finansial (financial asset), yang sama-sama

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MINING AND MINING SERVICE DI BEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

: Dr. Ir. Sudaryanto, Msc

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berbagai cara yang digunakan untuk melakukan kegiatan investasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perkembangan yang sangat signifikan. Bahkan pernah dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Investasi memiliki keterkaitan dengan aktivitas konsumsi, dimana

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEBAHASAN. akan menganalisis kinerja keuangan PETROSEA Tbk, RESOURCE ALAM

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. modal dengan cara menawarkan sahamnya kepada masyarakat atau publik.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam bentuk aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan dipasar

BAB I PENDAHULUAN. harta ataupun modal baik pada aset riil maupun aset finansial pada suatu unit

Lampiran 1 : Daftar Item Pengungkapan Lingkungan ENVIRONMENTAL DISCLOSURE (PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN)

BAB I PENDAHULUAN. penawaran dan permintaan jangka panjang dalam bentuk efek. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. proses ini sering juga disebut sebagai analisis perusahaan (company. perusahaan dimasa depan. Dalam company analysis para investor

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya masyarakat maupun investor mengukur sebuah

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi nasional. Dalam beberapa tahun terakhir sektor industri ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelititan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perlu adanya pertumbuhan industri untuk bisa mencapai suatu tujuan yang diharapkan, seperti meningkatkan profit, meningkatkan kinerja dan lainnya. Banyak cara yang bisa dilakukakan, salah satunya dalam mendorong pertumbuhan suatu industri adalah tambahan modal. Untuk mendapatkan tambahan modal, suatu industri dapat menjual sahamnya kepada publik di pasar modal. BEI merupakan pasar modal di Indonesia, yang dimana media pertemuan antara pihak yang memiliki dana (investor) dengan industri yang membutuhkan dana (emiten). Dalam pasar modal tersebut terjadi transaksi jual-beli layaknya pasar barang dan jasa pada umumnya. Perusahaan yang membutuhkan dana, menjual surat berharganya dalam bentuk saham di pasar modal melalui penawaran perdana kepada publik atau Initial Public Offering (IPO) di pasar primer yang selanjutnya di perdagangkan di pasar sekunder. Untuk investor, pasar modal yaitu sebagai sarana berinvestasi yang dimana membeli saham di suatu perusahaan dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dimasa depan. Dalam sejarah pasar modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Varrenging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung sejak 1880. Pada tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbueurs mendirikan 1

2 cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua ke-empat setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo. Pada tanggal 22 Juli 1995, Bursa Efek Surabaya (BES) merger dengan Indonesian Parallel Stock Exchange (IPSX), sehingga saat itu Indonesia hanya memiliki dua bursa efek yaitu BES dan BEJ. Pada akhir 2007 Bursa Efek Jakarta (BEJ) melakukan merger dengan Bursa Efek Surabaya (BES) dan pada awal 2008 berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia. Memaksimalkan return, itulah yang pastinya diharapkan oleh seorang investor. Disamping mendapatkan return yang maksimal, investor juga harus rela untuk bisa menghadapi risiko-risikonya. High Risk-High Return konsep investasi yang dihadapi seorang investor. Pendapatan dari investasi saham atau return dapat berupa deviden dan capital gain. Deviden merupakan penerimaan dari perusahaan yang berasal dari laba yang dibagikan, sementara capital gain merupakan pendapatan yang diperoleh dari selisisih harga saham. Apabila selisish harga tersebut negatif berarti investor mengalami capital loss dan sebaliknya. Para investor seringkali menginginkankeuntungan dengan segera sehingga mereka lebih menginginkan keuntungan dalam bentuk capital gain dibandingkan deviden (Jogiyanto, 2000). Return saham dihasilkan setiap perusahaan berbeda dan fluktuatif. Ada berbagai macam faktor yang bersifat mikro maupun makro yang dimana perusahaan mengalami return yang fluktuatif. Sehingga diperlukan analisis yang baik mengenai perusahaan tersebut. Berikut fluktuasi return saham dapat dilihat pada tabel.

3 Tabel I.1 Daftar Return Saham Rata-rata Perusahaan Mining and Mining Service Periode 2011-2012 Keterangan 2011 2012 PT. Adaro Energy Tbk (ADRO) -0.33127-0.01120 PT. Aneka Tambang (persero) Tbk (ANTM) -0.29259-0.17737 PT. Bayan Resources Tbk (BYAN) 0.06911-0.50313 PT. Bukit Asam (Persero) Tbk -0.21816-0.14074 PT. Central Omega Resources Tbk (DKFT) 1.83636 0.65563 PT. Citatah Industri Marmer Tbk (CTTH) -0.01389-0.18840 PT. Energi Mega Persada Tbk (ENRG) 0.43548-0.58163 PT. Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) -0.23125 1.89256 PT. Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) 8.66667 5.5 PT. Harum Energy Tbk (HRUM) -0.25710-0.111 PT. Indika Energy Tbk (INDY) -0.55614-0.11318 PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) -0.25254 0.14824 PT. Leyand Internasional Tbk (LAPD) -0.22553-0.03846 PT. Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) -0.23993-0.28841 PT. Mitra Investindo Tbk (MITI) -0.05556 0.55769 PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) -0.23097 0.45402 PT. Sugih Energy Tbk (SUGI) 0 0.78343 PT. Timah (Persero) Tbk (TINS) -0.35778-0.03871 PT. Vale Indonesia Tbk (INCO) -0.29925 0.29103 Sumber : Data sekunder yang telah diolah Perusahaan mengalami fluktuasi nilai return saham dari tahun ke tahun. Ada yang mengalami peningkatan return dari tahun ke tahun, contohnya PT. Central Omega Resources Tbk (DKFT). Ada pula perusahaan yang mengalami penurunan return selama tahun pengamatan, contohnya PT. Bayan Resources Tbk (BYAN) Tbk.

4 Berdasarkan fakta-fakta di atas, banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan return saham. Diperlukan analisis mendalam untuk bisa mengetahui perubahanperubahan tersebut. Terdapat dua analisis yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Menurut Jogiyanto (2000), analisis fundamental adalah analisis untuk menghitung nilai intrinsik perusahaan dengan menggunakan data keuangan perusahaan, nilai intrinsik perusahaan dapat diwujudkan dengan harga saham. Selain analisis fundamental investor dapat melakukan analisis teknikal. Analisis teknikal adalah analisis yang menggunakan data pasar dari suatu saham untuk menentukan nilai saham (Jogiyanto, 2000). Laporan keuangan dapat digunakan untuk analisis fundamental melalui rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan hubungan antara berbagai macam akun (account) dari laporan keuangan dan juga dapat mencerminkan keadaan keuangan serta hasil operasional perusahaan yang akan berpengaruh terhadap tingkat kenaikanreturn saham. Sehingga dalam hal ini penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Ang ( dalam Kusumo, 2011) membagi rasio keuangan menjadi 5 rasio, yaitu rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio pasar. Rasio-rasio keuangan tersebut digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan kelemahan kondisi keuangan perusahaan serta untuk memprediksi return saham di pasar modal Restiyani (dalam Kusumo, 2011).Semakin baik kinerja keuangan perusahaan yang tercermin darirasio-rasionya maka, semakin tinggi return saham perusahaan tersebut

5 (James C. Van Horne, 1997). Dalam penelitian ini rasio-rasio yang digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio pasar. Analisis rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan agar segera memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya (hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan) (Falikhatun dan Nugrahaningsih, 2007). Rasio likuiditas dalam penelitian ini yaitu Current Ratio (Rasio Lancar). Analisis rasio profitabilitas, pada rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu (Falikhatun dan Nugrahaningsih, 2007). Dalam rasio profitabilitas peneliti menggunakan rasio Net Profit Margin (NPM). Analisis rasio solvabilitas, pada rasio ini mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan dan dengan demikian memfokuskan pada sisi kanan neraca. Perusahaan yang tidak solvable adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total asetnya (Falikhatun dan Nugrahaningsih, 2007). Dalam rasio solvabilitas peneliti menggunakan rasio Total Hutang terhadap Total Aset (Leverage Ratio). Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan asset dengan melihat tingkat aktivitas aset. Rasio ini melihat pada beberapa aset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu (Falikhatun dan Nugrahaningsih, 2007). Dalam rasio aktivitas peneliti menggunakan rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover).

6 Analisis rasio pasar adalah rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut investor (atau calon investor), meskipun pihak manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini (Falikhatun dan Nugrahaningsih, 2007). Dalam rasio pasar peneliti menggunakan rasio Price Earning Ratio (PER). Banyak yang melakukan penelitian dibidang pasar modal diantaranya yaitu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Dimana terdapat perbedaan variabel-variabel yang digunakan dan terdapat pula perbedaan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Sehingga dalam penelitian yang telah dilakukan tersebut masih banyak yang mengalami inkonsistensi satu dengan lainnya. Dengan adanya inkonsistensi dalam penelitian tersebut menyebabkan munculnyaperbedaan hasil penelitian (research gap). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai pengaruh Current Ratio, Net Profit Margin, Leverage Ratio, Inventory Turnover, dan Price Earning Ratio terhadap Return Saham. Maka dalam hal ini penelitian ini mengambil judul ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MINING AND MINING SERVICE DI BEI B. Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

7 1. Bagaimanakah pengaruh Current Ratio terhadap return saham pada 2. Bagaimanakah pengaruh Net Profit Margin terhadap return saham pada 3. Bagaimanakah pengaruh Leverage Ratio terhadap return saham pada 4. Bagaimanakah pengaruh Inventory Turnover terhadap return saham pada 5. Bagaimanakah pengaruh Price Earning Ratio terhadap return saham pada C. Tujuan Penelitian Suatu penelitian dilakukan tentunya memiliki beberapa tujuan. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas yang diwakili oleh Current Ratio ( Rasio Lancar) terhadap return saham. 2. Untuk mengetahui pengaruh rasio profitabilitas yang diwakili oleh Net Profit Margin (NPM) terhadap return saham. 3. Untuk mengetahui pengaruh rasio solvabilitas yang diwakili oleh Total Hutang terhadap Total Aset (Leverage Ratio) terhadap return saham. 4. Untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas yang diwakili oleh rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) terhadap return saham.

8 5. Untuk mengetahui pengaruh rasio pasar yang diwakili oleh Price earning Ratio (PER) terhadap return saham. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi para investor, penelitian ini bisa dijadikan alat bantu analisis terhadap saham yang diperjual belikan di bursa melalui variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini sehingga para investor dapat memilih pilihan investasi yang dinilai tepat. 2. Bagi Masyarakat, penelitian ini bisa digunakan sebagai alat analisis untuk mengukur kinerja perusahaan-perusahaan yang didasarkan pada informasi laporan keuangan. 3. Bagi Penulis, menambah pengethuan dan keterampilan dalam melakukan penganalisaan tentang pasar modal, khususnya mengenai return saham. 4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi perluasan penelitian selanjutnya.