BAB I PENDAHULUAN. persaingan tersendiri di bidang bisnis dan memaksa pemimpin-pemimpin perusahaan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya perusahaan di Negara Indonesia ini telah memberi berbagai dampak terhadap perekonomian di Indonesia, bahkan jumlah perusahaan di Indonesia semakin hari semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Hal ini menimbulkan persaingan tersendiri di bidang bisnis dan memaksa pemimpin-pemimpin perusahaan untuk membuat ide baru dan segar demi kelangsungan perusahaan dan meningkatkan keuntungan perusahaannya. Oleh karena itu, manajemen merubah perusahaannya menjadi perusahaan go public, dimana perusahaan ini dapat menawarkan atau menjual sahamnya pada masyarakat atau calon investor di pasar modal. Dilihat dari sudut lain, saat ini para investor atau penanam modal lebih memilih menanamkan modalnya dalam bentuk saham daripada jenis atau bentuk lain seperti obligasi. Pengambilan keputusan untuk berinvestasi dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan dari perusahaan yang menjadi sasaran untuk berinvestasi. Tidak hanya melihat laba bersih perusahaan, tetapi juga perlu dilakukan analisa rasio-rasio keuangan sebagai pertimbangan dalam menentukan keputusan berinvestasi (Fauziah dkk, 2014). Analisis fundamental atau analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu cara untuk meramalkan harga saham di masa yang akan datang (Murtadho, 2013). Analisis fundamental juga dapat digunakan untuk menilai keadaan suatu perusahaan (Susilawati, 2012). Pendapat lain dari Setiyawan dan Pardiman (2014), salah satu hal yang harus menjadi fokus pertimbangan seorang investor adalah harga saham. Harga saham yang 1

2 2 diharapkan oleh investor adalah harga saham yang bersifat stabil dan mempunyai pola pergerakan yang cenderung naik atau membaik dari waktu ke waktu, akan tetapi pada kenyataannya harga saham cenderung fluktuatif. Berfluktuasinya harga saham menjadi sebuah risiko tersendiri bagi para investor. Oleh karena itu, investor harus mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham. Fluktuasi harga saham secara fundamental dipengaruhi oleh kinerja perusahaan dan kemungkinan risiko yang dihadapi perusahaan (Samsul, 2006). Kinerja perusahaan dapat tercermin dari laba operasional dan rasio-rasio keuangan yang dapat menggambarkan kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan. Rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan diantaranya yaitu rasio likuiditas, rasio manajemen asset, rasio leverage dan rasio profitabilitas. Menurut Brigham dan Houston (2012), apabila nilai keempat rasio tersebut diatas menunjukan nilai yang baik atau tinggi dan berjalan terus menerus secara stabil maka harga saham kemungkinan akan tinggi pula. Peneliti mengambil rasio likuiditas dan rasio profitabilitas untuk dilakukan penelitian pada perusahaanperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Likuiditas suatu perusahaan dapat diukur menggunakan rasio lancar atau Current Ratio (CR). Rasio lancar menunjukan kemampuan sebuah perusahaan untuk membayar hutang lancar atau hutang jangka pendek menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan (Sudana, 2009). Kemudian, Net Profit Margin (NPM) dan Return On Assets (ROA) adalah jenis-jenis perhitungan dalam rasio profitabilitas yang membandingkan laba setelah pajak dengan modal atau membandingkan laba sebelum pajak dengan total asset yang ada pada laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan pada periode tertentu (Riyadi, 2006).

3 3 Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan di bagian pembukuan. Tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan terutama manajemen perusahaan dan investor dapat mengambil keputusan. Paling sedikit satu kali dalam setahun perusahaan publik memiliki kewajiban untuk menerbitkan laporan keuangan tahunan kepada investor-investornya yang ada di bursa efek. Bagi investor, laporan keuangan tahunan merupakan sumber berbagai macam informasi operasional perusahaan. Mereka berkepentingan terhadap prospek perusahaan di masa yang akan datang dan perkembangan perusahaan selanjutnya untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk memantau kondisi kerja dan kondisi keuangan jangka pendek (Munawir, 2010). Dengan dianalisisnya suatu laporan keuangan dengan tepat dan benar maka informasi yang akan didapat dari laporan keuangan tersebut juga akan semakin rinci. Hal ini bertujuan untuk pengambilan keputusan perusahaan dan mengamati kinerja perusahaan tersebut yang kemudian berfungsi untuk mengevaluasi kesalahan kinerja dalam perusahaan dan merencanakan prospek perusahaan untuk pencapaian yang lebih baik. Faktor fundamental perusahaan memegang peranan penting dalam proses pengambilan keputusan. Penilaian saham secara tepat dan akurat dapat meminimalisir resiko kerugian dan membantu investor mendapatkan keuntungan yang wajar. Investasi di pasar modal sekurang-kurangnya perlu memperhatikan dua hal, yaitu: keuntungan yang diharapkan dan resiko yang mungkin terjadi. Ini berarti investasi dalam bentuk saham menjanjikan keuntungan besar sekaligus beresiko. Oleh karena

4 4 itu perusahaan berusaha berkembang dan menunjukkan kinerja lebih baik di mata investor. Investasi yang di lakukan para investor di asumsikan selalu di dasarkan pada pertimbangan yang rasional sehingga berbagai jenis informasi nyata diperlukan untuk pengambilan keputusan investasi. Secara garis besar informasi yang diperlukan investor terdiri dari informasi yang bersifat fundamental dan informasi yang bersifat tehnikal. Analisis fundamental adalah salah satu cara untuk melakukan penilaian terhadap saham dengan mengamati dan mempelajari berbagai hal yang terkait dengan kondisi makro ekonomi dan kondisi industri perusahaan hingga indikator keuangan dan manajemen perusahaan (Darmadji dan Fakhruddin, 2011) Keberhasilan kinerja keuangan sebuah perusahaan dapat dilihat dari harga saham perusahaan tersebut. Telah banyak penelitian yang menguji kinerja keuangan terhadap harga saham. Variabel kinerja keuangan dalam penilitian ini adalah NPM, ROA dan CR. Hasil penelitian-penelitian terdahulu menunjukan tidak adanya konsistensi pada hasil pengujian terhadap pengaruh NPM, ROA dan CR, atas dasar tersebut maka peneliti melakukan penelitian lanjutan. Penelitian yang dilakukan Azmi dkk (2016) menunjukkan bahwa Return On Assets (ROA) tidak berpengaruh terhadap harga saham. Namun, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyorini dkk, (2016) yang mendapatkan hasil bahwa ROA berpengaruh terhadap harga saham. Begitu juga dengan Fauziah dkk (2014) mendapatkan hasil bahwa ROA berpengaruh terhadap harga saham. Hutami (2012) dalam penelitiannya tentang pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham menyimpulkan hasil bahwa variabel NPM memiliki

5 5 pengaruh terhadap harga saham, namun tidak didukung oleh hasil penelitian dari Azmi dkk, (2016) yang menunjukkan NPM tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. Kemudian rasio keuangan lain yang masih mengalami masalah inkonsistensi adalah Current Ratio (CR), pada penelitian Kusumadewi (2015) mendapat hasil bahwa variabel CR tidak berpengaruh terhadap harga saham, dan didukung oleh penelitian Azmi dkk (2016) yang juga menyatakan bahwa CR tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. Sedangkan Permadi dkk, (2016) mendapat hasil bahwa variabel CR berpengaruh terhadap harga saham dan hasil yang sama didapat pada penelitian Setiyawan dan Pardiman (2014) yakni CR memiliki pengaruh positif terhadap harga saham. Dengan melihat pentingnya informasi rasio rasio keuangan pada suatu perusahaan dan adanya masalah yang terjadi di dalam perusahaan serta adanya berbagai perbedaan dalam penelitian-penelitian sebelumnya, maka peneliti merasa perlu mengadakan penelitian kembali untuk melihat seberapa besar pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA) dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham, maka penulis tertarik untuk melakukan peneliatian lebih lanjut pada perusahaan manufaktur dengan judul Analisis Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA) dan Current Ratio (CR) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

6 6 1.2 Rumusan Masalah Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat diajukan pertanyaan sebagai rumusan masalah, yakni sebagai berikut: 1. Apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur? 2. Apakah Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur? 3. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin penulis sampaikan dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur. 2. Menganalisis pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur. 3. Menganalisis pengaruh Current Ratio (CR) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur Manfaat penelitian Sesuai dengan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan, maka peneliti berharap pada penelitian ini dapat memberi manfaat. Yakni:

7 7 1. Bagi calon investor terutama dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi pada sebuah perusahaan dengan menggunakan modal sendirinya dalam rangka pengembangan usahanya. 2. Bagi para pemakai laporan keuangan yaitu para pemegang saham atau investor dapat digunakan sebagai acuan dalam rangka menilai kinerja perusahaan melalui efisiensi dari modal sendiri dalam menghasilkan kuntungan, apakah akan tetap menjadi penanam modal atau harus menarik modalnya, karena semakin besar harga saham akan meningkatkan pengembalian modal investor dan sebaliknya apabila harga saham turun maka akan merugikan investor. 3. Bagi manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan untuk mebuat keputusan akan langkah kedepan demi mengurangi kesalahan kinerja perusahaan dan meningkatkan kinerja perusahaan. 4. Bagi pembaca penelitian ini sebagai sarana pembelajaran dikemudian hari akan pemahaman mengenai analisa terhadap suatu perusahaan demi menyimpulkan keputusan. 1.4 Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun dengan sistematika secara berurutan guna mempermudah pemahaman isi laporan yang terdiri dari beberapa bab yaitu : Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Analisis dan Pembahasan, Bab V Penutup. Masing-masing isi dari setiap bagian atau Bab adalah sebagai berikut:

8 8 BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang deskripsi latar belakang yang diikuti dengan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini dijelaskan mengenai landasan teori yang mendasari penelitian, antara lain adalah penelitian terdahulu, kerangka penelitian, serta pengembangan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian antara lain adalah variabel-variabel penelitian dan definisi operasional, populasi dan penentuan sampel, jenis data dan pengambilan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis data. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Menjelaskan tentang deskripsi obyek penelitian, hasil dari analisis data, hasil analisis regresi, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi penutup dari penelitian, yang berisi kesimpulan penelitian dari penulis dan saran mengenai masalah penelitian yang berkaitan dengan hasil analsis penelitian.