BAB V HASIL DAN ANALISIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengujian yang telah dilakukan yaitu terdiri dari analisis deskriptif, dan beberapa

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden, kualitas website, kepuasan pelanggan, uji validitas dan reliabilitas, uji

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari uji validitas dan

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. karakteristik responden, kualitas website, kepuasan pengguna, uji validitas dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Jumlah WP, Jumlah Pokok Ketetapan PBB dan Realisasi TABEL 4.1 JUMLAH WAJIB PAJAK DAN KETETAPAN PBB

BAB IV HASIL PENELITIAN. primer dalam penilitian ini, selanjutnya akan dianalisa lebih lanjut terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang dari responden. Dalam penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB IV HASIL PENELITIAN

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pasar ini merupakan salah satu dari empat pasar tradisional di kota

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

Transkripsi:

151 BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Karakteristik Responden Penelitian Unit analisis dalam penelitian ini adalah guru-guru SMA Negeri di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat dengan populasi 920 orang dan sampel 279 orang. Ada tujuh belas SMA Negeri yang menjadi cluster, yaitu SMA Negeri 2, 16, 17, 19, 23, 33, 56, 57, 65, 78, 84, 85, 94, 95, 96, 101, dan 112. Tabel 5.1 Karakteristik Responden Penelitian Karakteristik Kriteria Jumlah (orang) Persentase (%) Tingkat Pendidikan S-1 264 94.62 S-2 15 5.38 S-3 - - Lama Bekerja (tahun) 5 10 83 29.75 11 20 105 37.63 > 20 91 32.62 Status Kepegawaian PNS 256 91.76 Non-PNS 23 8.24 Karakteristik responden penelitian dihitung berdasarkan kuesioner yang dianalisis dalam penelitian. Karakteristik responden penelitian dapat diketahui, yaitu: 94.62% responden berpendidikan sarjana (S1), 5.38% pasca sarjana (S2), dengan masa kerja masing-masing 5 s.d 10 tahun sebesar 29.75%, 11 s.d 20 tahun sebesar 37.63% dan, di atas 20 tahun sebesar 32.62%. Sedangkan jika dilihat dari

152 status kepegawain terdapat 91.76% pegawai negeri sipil (PNS) dan 8.24% non pegawai negeri sipil (Non-PNS). 5.1.2 Karakteristik Variabel Penelitian Berikut ini disajikan tabel variabel penelitian iklim organisasi, kepemimpinan dan kinerja guru. Tabel 5.2 Jumlah Item Kuesioner No. Variabel Jumlah Item Kuesioner 1 Iklim Organisasi (X1) 21 2 Kepemimpinan (X2) 20 3 Kinerja Guru (Y) 19 Total 60 Berdasarkan tabel 5.2 dari tiga variabel terdapat 60 item pernyataan. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 340 paket di tujuh belas sekolah, tiap sekolah mendapatkan 20 kuesioner. Dari 340 kuesioner ternyata yang kembali hanya 279. Data yang diolah adalah hasil jawaban responden mengenai pengaruh iklim organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program Statistical Package For The Social Science (SPSS) v 16,0. 5.1.3 Hasil Penelitian Variabel Iklim Organisasi Variabel Iklim Organisasi terdiri dari tiga dimensi, yaitu: (1) Perilaku guru, (2) Perilaku kepala sekolah, dan (3) Suasana kerja organisasi. Hasil penelitian ditunjukkan dalam tabel 5.3, sebagai berikut:

153 Tabel 5.3 Hasil Penelitian Variabel Iklim Organisasi Dimensi 1. Perilaku Guru No Item 2. Perilaku Kepala Sekolah 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 3. Suasana Kerja Organisasi 16 17 18 TPT JT ST SLT 1 2 3 4 Total Frekuensi 2 52 115 110 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 18.64 41.22 39.43 100 Skor Tertimbang 2 104 345 440 989 Frekuensi 2 53 130 94 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 19.00 46.59 33.69 100 Skor Tertimbang 2 106 390 376 991 Frekuensi 8 77 87 107 279 Frekuensi Relatif (%) 2.87 27.60 31.18 38.35 100 Skor Tertimbang 8 154 261 428 991 Frekuensi 2 55 112 110 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 19.71 40.14 39.43 100 Skor Tertimbang 2 110 336 440 990 Frekuensi 2 50 138 89 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 17.92 49.46 31.90 100 Skor Tertimbang 2 100 414 356 989 Frekuensi 1 53 146 79 279 Frekuensi Relatif (%) 0.36 19.00 52.33 28.32 100 Skor Tertimbang 1 106 438 316 989 Frekuensi 1 75 115 88 279 Frekuensi Relatif (%) 0.36 26.88 41.22 31.54 100 Skor Tertimbang 1 150 345 352 988 Frekuensi 2 51 141 85 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 18.28 50.54 30.47 100 Skor Tertimbang 2 102 423 340 991 Frekuensi 2 51 134 92 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 18.28 48.03 32.97 100 Skor Tertimbang 2 102 402 368 989 Frekuensi 3 54 108 114 279 Frekuensi Relatif (%) 1.08 19.35 38.71 40.86 100 Skor Tertimbang 3 108 324 456 992 Frekuensi 1 73 116 89 279 Frekuensi Relatif (%) 0.36 26.16 41.58 31.90 100 Skor Tertimbang 1 146 348 356 991 Frekuensi 2 51 126 100 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 18.28 45.16 35.84 100 Skor Tertimbang 2 102 378 400 986 Frekuensi 7 67 123 82 279 Frekuensi Relatif (%) 2.51 24.01 44.09 29.39 100 Skor Tertimbang 7 134 369 328 990 Frekuensi 0 57 145 77 279 Frekuensi Relatif (%) 0.00 20.43 51.97 27.60 100 Skor Tertimbang 0 114 435 308 989 Frekuensi 1 51 157 70 279 Frekuensi Relatif (%) 0.36 18.28 56.27 25.09 100 Skor Tertimbang 1 102 471 280 990 Frekuensi 5 69 125 80 279 Frekuensi Relatif (%) 1.79 24.73 44.80 28.67 100 Skor Tertimbang 5 138 375 320 990 Frekuensi 5 53 124 97 279 Frekuensi Relatif (%) 1.79 19.00 44.44 34.77 100 Skor Tertimbang 5 106 372 388 990 Frekuensi 1 71 84 123 279 Frekuensi Relatif (%) 0.36 25.45 30.11 44.09 100 Mean 3.194 3.133 3.050 3.183 3.125 3.086 3.039 3.108 3.133 3.194 3.050 3.161 3.004 3.072 3.061 3.004 3.122 3.179

154 Rata-Rata Dimensi No Item 19 20 21 TPT JT ST SLT 1 2 3 4 Total Mean Skor Tertimbang 1 142 252 492 991 Frekuensi 8 89 63 119 279 Frekuensi Relatif (%) 2.87 31.90 22.58 42.65 100 3.050 Skor Tertimbang 8 178 189 476 992 Frekuensi 2 50 127 100 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 17.92 45.52 35.84 100 3.165 Skor Tertimbang 2 100 381 400 991 Frekuensi 7 66 124 82 279 Frekuensi Relatif (%) 2.51 23.66 44.44 29.39 100 3.007 Skor Tertimbang 7 132 372 328 986 % 0.37 1.56 40.98 57.07 100 Mean 3.101 Berdasarkan data dalam tabel 5.3, dapat dideskripsikan bahwa tanggapan responden untuk variabel iklim organisasi menghasilkan nilai rata-rata mean sebesar 3.101, artinya untuk dimensi perilaku guru responden menyatakan guru dan kepala sekolah selalu menyelesaikan selisih pendapat yang terjadi secara musyawarah, guru selalu peduli terhadap permasalahan yang dihadapi guru lain, hubungan sesama guru selalu akrab dan saling bersahabat, guru saling menghargai kompetensi dan professional mereka, saat jam pelajaran usai atau pulang sekolah, para guru selalu menyediakan waktu untuk membantu menangani siswa yang bermasalah, tidak ada perlakuan yang diskriminatif antara guru PNS dan guru Non-PNS, guru selalu dapat menyampaikan pendapatnya secara jelas dalam rapat guru, guru selalu memiliki selera humor dan ramah terhadap rekan kerja, dan pembagian tugas tambahan untuk guru selalu diumumkan secara jelas. Pada dimensi perilaku kepala sekolah, responden menyatakan kepala sekolah selalu peduli dengan kebutuhan guru untuk menunjang proses pembelajaran, selalu melindungi guru yang sedang menjalankan tugas-tugas sekolah, selalu melakukan supervisi kelas seacara rutin, selalu mengemukakan alasannya secara jelas ketika mengkritik guru, selalu membantu guru dalam

155 menyelesaikan masalah pribadi, dan selalu mengemukakan ide-ide baru kepada guru. Sedangkan pada dimensi suasana kerja organisasi di sekolah, responden menyatakan pekerjaan selalu didefinisikan secara jelas dan terstruktur secara logis, kepala sekolah selalu menentukan standard kinerja tinggi, guru tidak akan meningkat kariernya tanpa melakukannya sendiri, umumnya guru selalu mempunyai komitmen tinggi terhadap tujuan sekolah, kondisi lingkungan sekolah selalu aman, tertib dan bersih, dan guru selalu diminta membuat rencana dan mengusulkan kepada kepala sekolah. 5.1.4 Hasil Penelitian Variabel Kepemimpinan Variabel Kepemimpinan terdiri dari tiga dimensi, yaitu: (1) Orientasi pada tugas, (2) Orientasi pada hubungan kemanusiaan, dan (3) Perilaku supervisi kepala sekolah. Hasil penelitian ditunjukkan pada tabel 5.4, sebagai berikut: Tabel 5.4 Hasil Penelitian Variabel Kepemimpinan No Dimensi Item 1. Orientasi Pada Tugas 1 2 3 4 5 TPT JT ST SLT 1 2 3 4 Total Mean Frekuensi 4 57 126 92 279 Frekuensi Relatif (%) 1.43 20.43 45.16 32.97 100 3.097 Skor Tertimbang 4 114 378 368 864 Frekuensi 3 50 95 131 279 Frekuensi Relatif (%) 1.08 17.92 34.05 46.95 100 3.269 Skor Tertimbang 3 100 285 524 912 Frekuensi 3 48 80 148 279 Frekuensi Relatif (%) 1.08 17.20 28.67 53.05 100 3.369 Skor Tertimbang 12 96 240 592 940 Frekuensi 1 67 115 96 279 Frekuensi Relatif (%) 0.36 24.01 41.22 34.41 100 3.097 Skor Tertimbang 1 134 345 384 864 Frekuensi 4 63 96 116 279 3.161 Frekuensi Relatif (%) 1.43 22.58 34.41 41.58 100 Skor Tertimbang 4 126 288 464 882

156 Dimensi 2. Orientasi Pada Hubungan Kemanusiaan 3. Perilaku Supervisi Kepala Sekolah Rata-Rata No Item 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TPT JT ST SLT 1 2 3 4 Total Frekuensi 1 53 112 113 279 Frekuensi Relatif (%) 0.36 19.00 40.14 40.50 100 Skor Tertimbang 1 106 336 452 895 Frekuensi 4 91 117 67 279 Frekuensi Relatif (%) 1.43 32.62 41.94 24.01 100 Skor Tertimbang 4 182 351 268 805 Frekuensi 2 42 109 126 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 15.05 39.07 45.16 100 Skor Tertimbang 2 84 327 504 917 Frekuensi 4 54 107 114 279 Frekuensi Relatif (%) 1.43 19.35 38.35 40.86 100 Skor Tertimbang 4 108 321 456 889 Frekuensi 2 53 116 108 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 19.00 41.58 38.71 100 Skor Tertimbang 2 106 348 432 888 Frekuensi 3 85 115 76 279 Frekuensi Relatif (%) 1.08 30.47 41.22 27.24 100 Skor Tertimbang 3 170 345 304 822 Frekuensi 3 51 96 129 279 Frekuensi Relatif (%) 1.08 18.28 34.41 46.24 100 Skor Tertimbang 3 102 288 516 909 Frekuensi 2 82 118 77 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 29.39 42.29 27.60 100 Skor Tertimbang 2 164 354 308 828 Frekuensi 0 63 116 100 279 Frekuensi Relatif (%) 0.00 22.58 41.58 35.84 100 Skor Tertimbang 0 126 348 400 874 Frekuensi 3 55 114 107 279 Frekuensi Relatif (%) 1.08 19.71 40.86 38.35 100 Skor Tertimbang 3 110 342 428 883 Frekuensi 1 72 128 78 279 Frekuensi Relatif (%) 0.36 25.81 45.88 27.96 100 Skor Tertimbang 1 144 384 312 841 Frekuensi 2 50 97 130 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 17.92 34.77 46.59 100 Skor Tertimbang 2 100 291 520 913 Frekuensi 3 58 82 136 279 Frekuensi Relatif (%) 1.08 20.79 29.39 48.75 100 Skor Tertimbang 3 116 246 544 909 Frekuensi 5 61 96 117 279 Frekuensi Relatif (%) 1.79 21.86 34.41 41.94 100 Skor Tertimbang 5 122 288 468 883 Frekuensi 3 65 101 110 279 Frekuensi Relatif (%) 1.08 23.30 36.20 39.43 100 Skor Tertimbang 3 130 303 440 876 % 0.19 21.77 32.54 45.48 100 Mean 3.208 2.885 3.287 3.186 3.183 2.946 3.258 2.968 3.133 3.165 3.014 3.272 3.258 3.165 3.140 Mean 3.153 Berdasarkan data dalam tabel 5.4, dapat dideskripsikan bahwa tanggapan responden untuk variabel kepemimpinan menghasilkan nilai rata-rata mean sebesar 3.153, artinya untuk dimensi kepemimpinan yang berorientasi pada tugas,

157 responden menyatakan kepala sekolah sering mengemukakan ide-ide baru dan meminta guru untuk mencobanya, bermusyawarah dengan guru-guru di sekolah, menjadwalkan pekerjaan yang akan dilakukan, menetapkan standard dan kriteria pekerjaan tetentu kepada guru, menekankan kepada guru-guru agar mentaati jadwal waktu yang telah ditetapkan, dan mengupayakan kesejahteraan pribadi setiap guru di sekolah ini. Pada dimensi kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan kemanusiaan responden menyatakan kepala sekolah sering memahami permasalahan guru-guru di sekolah ini, bersikap ramah dan mudah didekati oleh guru-guru disekolah ini, menerima ide-ide dari guru untuk mengadakan perubahan demi kepentingan sekolah ini, berusaha memperoleh kesepakatan dengan para guru tentang hal-hal penting terlebih dahulu sebelum dilaksanakannya. Sedangkan untuk dimensi supervisi kepala sekolah responden menyatakan kepala sekolah sering memberi pujian dengan kata-kata yang menyenangkan hati kepada guru-guru di sekolah ini setelah kegiatan supervisi, memberikan standard atau kriteria tertentu kepada guru-guru dalam pengembangan profesinya, memberikan pengarahan kepada guru-guru tentang metode yang dapat membantu untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka, memberikan contoh kepada guru-guru tentang keterampilan mengajar tertentu dalam rangka pengembangan profesi guru, mendiskusikan dengan para guru tentang hasil observasi terhadap keterampilan mengajar yang ditampilkan para guru, memberikan kesempatan kepada para guru untuk mencoba metode atau cara-cara baru dalam kelas untuk mengatasi masalah pembelajaran yang mereka

158 hadapi, menganjurkan para guru untuk mencari informasi baru yang dapat digunakan untuk pengembangan profesi mereka, memberikan penghargaan terhadap hasil usaha yang dilakukan guru-guru di sekolah ini, menanyakan keinginan atau harapan para guru dalam pengembangan profesi mereka, dan memberikan kesempatan kepada para guru untuk mengemukakan isi hati atau pendapat yang berkaitan dengan upaya pengembangan profesi mereka. 5.1.5 Hasil Penelitian Variabel Kinerja Guru Variabel Kinerja Guru terdiri dari empat dimensi kompetensi guru, yaitu: (1) Kompetensi Pedagogik, (2) Kompetensi Kepribadian, (3) Kompetensi Sosial, dan (4) Kompetensi Profesional. Hasil penelitian ditunjukkan dalam tabel 5.5, sebagai berikut: Tabel 5.5 Hasil Penelitian Variabel Kinerja Guru No Dimensi Item 1. Kompetensi Pedagogik 1 2. Kompetensi Kepribadian 4 3. Kompetensi Sosial 2 3 5 6 7 8 TPT JT ST SLT 1 2 3 4 Total Frekuensi 3 56 120 100 279 Frekuensi Relatif (%) 1.08 20.07 43.01 35.84 100 Skor Tertimbang 3 112 360 400 875 Frekuensi 3 56 130 90 279 Frekuensi Relatif (%) 1.08 20.07 46.59 32.26 100 Skor Tertimbang 3 112 390 360 865 Frekuensi 2 71 93 113 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 25.45 33.33 40.50 100 Skor Tertimbang 6 142 279 452 879 Frekuensi 2 61 117 99 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 21.86 41.94 35.48 100 Skor Tertimbang 2 122 351 396 871 Frekuensi 3 55 135 86 279 Frekuensi Relatif (%) 1.08 19.71 48.39 30.82 100 Skor Tertimbang 3 110 405 344 862 Frekuensi 2 43 133 101 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 15.41 47.67 36.20 100 Skor Tertimbang 2 86 399 404 891 Frekuensi 2 74 110 93 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 26.52 39.43 33.33 100 Skor Tertimbang 2 148 330 372 852 Frekuensi 2 39 132 106 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 13.98 47.31 37.99 100 Mean 3.136 3.100 3.151 3.122 3.090 3.194 3.054 3.226

159 Dimensi No Item 9 10 11 4. Kompetensi Profesioanl 12 Rata-Rata (%) 13 14 15 16 17 18 19 TPT JT ST SLT 1 2 3 4 Total Mean Skor Tertimbang 2 78 396 424 900 Frekuensi 3 56 133 87 279 Frekuensi Relatif (%) 1.08 20.07 47.67 31.18 100 3.090 Skor Tertimbang 3 112 399 348 862 Frekuensi 2 58 114 105 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 20.79 40.86 37.63 100 3.154 Skor Tertimbang 2 116 342 420 880 Frekuensi 1 73 110 95 279 Frekuensi Relatif (%) 0.36 26.16 39.43 34.05 100 3.072 Skor Tertimbang 1 146 330 380 857 Frekuensi 2 56 128 93 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 20.07 45.88 33.33 100 3.118 Skor Tertimbang 2 112 384 372 870 Frekuensi 4 65 116 94 279 Frekuensi Relatif (%) 1.43 23.30 41.58 33.69 100 3.075 Skor Tertimbang 4 130 348 376 858 Frekuensi 1 46 135 97 279 Frekuensi Relatif (%) 0.36 16.49 48.39 34.77 100 3.176 Skor Tertimbang 1 92 405 388 886 Frekuensi 1 40 145 97 283 Frekuensi Relatif (%) 0.36 14.34 51.97 34.77 101 3.194 Skor Tertimbang 1 80 435 388 904 Frekuensi 1 69 116 93 279 Frekuensi Relatif (%) 0.36 24.73 41.58 33.33 100 3.079 Skor Tertimbang 1 138 348 372 859 Frekuensi 10 54 126 89 279 Frekuensi Relatif (%) 3.58 19.35 45.16 31.90 100 3.054 Skor Tertimbang 10 108 378 356 852 Frekuensi 2 65 89 123 279 Frekuensi Relatif (%) 0.72 23.30 31.90 44.09 100 3.194 Skor Tertimbang 2 130 267 492 891 Frekuensi 3 94 63 119 279 Frekuensi Relatif (%) 1.08 33.69 22.58 42.65 100 3.068 Skor Tertimbang 3 188 189 476 856 % 0.92 21.34 42.35 35.47 100 Mean 3.123 Berdasarkan data dalam tabel 5.5, dapat dideskripsikan bahwa tanggapan responden untuk variabel kinerja guru menghasilkan nilai rata-rata mean sebesar 3.123, artinya untuk dimensi kompetensi pedagogik responden menyatakan pemahaman guru terhadap materi pembelajaran tinggi, kemampuan guru mengaitkan materi pembelajaran dengan pengetahuan lain yang relevan, dan kemampuan guru dalam menyampaikan materi, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik tinggi.

160 Untuk dimensi kompetensi kepribadian responden menyatakan kepribadian guru dalam ketaatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut tinggi, dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan ketentuan dan jadwal yang ditetapkan, dan dalam hal menyampaikan pendapat dan laporan, selalu bicara jujur dan apa adanya, dan dalam hal sikap dan perilaku sering dijadikan rujukan dan teladan bagi orang lain cukup tinggi. Untuk dimensi kompetensi sosial responden menyatakan guru suka dikritik, dan meresepon kritik yang disampaikan teman dan pimpinan, kemampuan guru menyampaikan ide-ide dengan bahasa yang baik dan dapat dipahami oleh sasaran cukup tinggi, dalam tim kerja atau kepanitiaan, guru mampu bekerjasama dengan semua unsur cukup tinggi, dan guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi atau tujuan yang akan dicapai dan karakaterstik siswa cukup tinggi. Sedangkan untuk dimensi kompetensi professional responden menyatakan melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif pada diri siswa, melakukan evaluasi atau penilaian akhir, guru selalu membuat soal sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, penggunaan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar, pelaksanaan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan, kedisiplinan, ketentuan yang berlaku dan hadir tepat waktu, guru memiliki etos kerja tinggi, bersemangat melaksanakan dan mentaati kaidahkaidah dalam tugas, melaksanakan tugas, melakukan inovasi dan kreatif, dan keyakinan meraih jabatan atau karier ke jenjang yang lebih tinggi.

161 5.1.6 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan pada tiga variabel, yaitu: (1) Iklim Organisasi (2) Kepemimpinan, dan (3) Kinerja Guru. Hasil analisis item ditunjukkan dalam tabel 5.6, sebagai berikut: Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel/Dimensi No Uji Validitas Uji Reliabilitas Item r hitung r tabel Ket r alpha Standar Ket 1. Iklim Organisasi (X 1 ) 1.1. Perilaku Guru 1 0.247 0.138 Valid 0.747 0.700 Reliabel 2 0.434 0.138 Valid 0.721 0.700 Reliabel 3 0.143 0.138 Valid 0.775 0.700 Reliabel 4 0.252 0.138 Valid 0.749 0.700 Reliabel 5 0.449 0.138 Valid 0.718 0.700 Reliabel 6 0.295 0.138 Valid 0.741 0.700 Reliabel 7 0.363 0.138 Valid 0.733 0.700 Reliabel 8 0.316 0.138 Valid 0.739 0.700 Reliabel 9 0.488 0.138 Valid 0.712 0.700 Reliabel 1.2. Perilaku Kepala Sekolah 10 0.323 0.138 Valid 0.741 0.700 Reliabel 11 0.389 0.138 Valid 0.730 0.700 Reliabel 12 0.472 0.138 Valid 0.717 0.700 Reliabel 13 0.464 0.138 Valid 0.719 0.700 Reliabel 14 0.212 0.138 Valid 0.749 0.700 Reliabel 15 0.291 0.138 Valid 0.741 0.700 Reliabel 1.3. Suasana Kerja Organisasi 16 0.427 0.138 Valid 0.725 0.700 Reliabel 17 0.305 0.138 Valid 0.740 0.700 Reliabel 18 0.128 0.138 Tdk Valid 19 0.098 0.138 Tdk Valid 20 0.463 0.138 Valid 0.718 0.700 Reliabel 21 0.455 0.138 Valid 0.720 0.700 Reliabel 2. Kepemimpinan (X 2 ) 2.1. Orientasi Pada Tugas 1 0.239 0.138 Valid 0.743 0.700 Reliabel 2 0.495 0.138 Valid 0.710 0.700 Reliabel 3 0.189 0.138 Valid 0.750 0.700 Reliabel 4 0.216 0.138 Valid 0.746 0.700 Reliabel 5 0.449 0.138 Valid 0.717 0.700 Reliabel 6 0.428 0.138 Valid 0.719 0.700 Reliabel 2.2. Orientasi Pada Hubungan Kemanusiaan 7 0.252 0.138 Valid 0.742 0.700 Reliabel 8 0.429 0.138 Valid 0.719 0.700 Reliabel

162 Variabel/Dimensi 2.3. Orientasi Pada Supervisi Kepala Sekolah No Uji Validitas Uji Reliabilitas Item r hitung r tabel Ket r alpha Standar Ket 9 0.499 0.138 Valid 0.710 0.700 Reliabel 10 0.309 0.138 Valid 0.735 0.700 Reliabel 11 0.370 0.138 Valid 0.728 0.700 Reliabel 12 0.503 0.138 Valid 0.709 0.700 Reliabel 13 0.240 0.138 Valid 0.744 0.700 Reliabel 14 0.308 0.138 Valid 0.735 0.700 Reliabel 15 0.374 0.138 Valid 0.727 0.700 Reliabel 16 0.256 0.138 Valid 0.740 0.700 Reliabel 17 0.494 0.138 Valid 0.711 0.700 Reliabel 18 0.386 0.138 Valid 0.726 0.700 Reliabel 19 0.243 0.138 Valid 0.745 0.700 Reliabel 20 0.465 0.138 Valid 0.715 0.700 Reliabel 3. Kinerja Guru 3.1. Kompetensi Pedagogik 1 0.347.138 Valid.752.700 Reliabel 2 0.468.138 Valid.738.700 Reliabel 3 0.115.138 Tdk Valid 3.2. Kompetensi Kepribadian 4 0.332.138 Valid.755.700 Reliabel 5 0.475.138 Valid.737.700 Reliabel 6 0.424.138 Valid.751.700 Reliabel 7 0.471.138 Valid.735.700 Reliabel 3.3. Kompetensi Sosial 8 0.402.138 Valid.752.700 Reliabel 9 0.520.138 Valid.731.700 Reliabel 10 0.364.138 Valid.750.700 Reliabel 11 0.495.138 Valid.731.700 Reliabel 3.4. Kompetensi Profesional 12 0.465.138 Valid.739.700 Reliabel 13 0.474.138 Valid.735.700 Reliabel 14 0.358.138 Valid.758.700 Reliabel 15 0.388.138 Valid.753.700 Reliabel 16 0.457.138 Valid.737.700 Reliabel 17 0.253.138 Valid.769.700 Reliabel 18 0.170.138 Valid.784.700 Reliabel 19 0.194 138 Valid.798.700 Reliabel Reliability Statistics Variabel N Cronbach's Alpha N of Items Iklim Organisasi 279.746 19 Kepemimpinan 279.741 20 Kinerja Guru 279.764 18 Berdasarkan data yang terkumpul dari 279 responden yang ditunjukkan dalam tabel 5.6, masing-masing nilai korelasi dibandingkan dengan nilai r tabel. dengan taraf signifikansi 0.05 didapat r tabel sebesar 0.138. Item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Jika

163 korelasi antara butir item dengan skor total kurang dari 0.138 maka butir tersebut dinyatakan tidak valid. Butir item yang tidak valid pada variabel iklim organisasi yaitu nomor 18 dan 19, dan pada kinerja guru nomor 3. Sedangkan pada variabel kepemimpinan seluruh butir item dinyatakan valid. Butir yang mempunyai validitas tertinggi pada variabel iklim organisasi adalah butir 9, variabel kepemimpinan butir nomor 9, dan pada variabel kinerja guru butir nomor 9. Pada kolom reliability statistics nilai alpha untuk variabel iklim organisasi sebesar 0.746, kepemimpinan sebesar 0.741 dan kinerja guru sebesar 0.764. Karena ketiga variabel menghasilkan nilai alpha di atas 0.700, maka instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel. 5.2 Hasil Uji Persyaratan Analisis 5.2.1 Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Data hasil uji normalitas ditunjukkan dalam tabel 5.7, sebagai berikut: Tests of Normality Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kinerja Guru.051 279.072.995 279.520 Iklim Organisasi.050 279.085.996 279.685 Kepemimpinan.048 279.200.995 279.470

164 Berdasarkan data dalam tabel 5.7 pada kolom Kolmogorof-Smirnov signifikansi untuk kinerja guru sebesar 0.072, iklim organisasi sebesar 0.085 dan kepemimpinan sebesar 0.200. Ketiga variabel nilainya lebih besar dari 0.05, berarti data pada variabel kinerja guru, iklim organisasi dan kepemimpinan berdistribusi normal. Sedangkan angka statistik kinerja guru, iklim organisasi dan kepemimpinan masing-masing besarnya 0.051, 0.050 dan 0.048. Angka ini menunjukkan semakin kecil nilainya maka distribusi data semakin normal. Normalitas data ketiga variabel dapat juga dilihat berdasarkan output grafik yang ditunjukkan dalam gambar 5.1 berikut ini. Gambar 5.1 Grafik Normalitas Variabel

165 5.2.2 Hasil Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi sama atau tidak. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Data hasil uji homogenitas ditunjukkan dalam tabel 5.8, sebagai berikut: Tabel 5.8 Hasil Uji Homogenitas Kinerja Guru dan Iklim Organisasi Kinerja Guru dan Kepemimpinan Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.252 21 251.209 1.875 26 247.200 Berdasarkan data dalam tabel 5.8, kedua kelompok data menghasilkan nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, yaitu antara kinerja guru dan iklim organisasi sebesar 0.209 dan antara kinerja guru dan kepemimpinan sebesar 0.200. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data mempunyai varian sama. Sedangkan angka levence statistic kedua kelompok data masing-masing 1.252 dan 1.875, menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya. 5.2.3 Hasil Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Data hasil uji linearitas ditunjukkan dalam tabel 5.9, sebagai berikut:

166 Test For Linearity Kinerja Guru * Iklim Organisasi Tabel. 5.9 Hasil Uji Linearitas Kinerja Guru dan Iklim Organisasi Between Groups ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square (Combined) 907.641 27 33.616 1.218.217 Linearity 107.545 1 107.545 3.896.049 Deviation from Linearity 800.095 26 30.773 1.115.324 Within Groups 5345.187 6928.037 251 27.602 Total 6353.857 7835.677 278 F Sig. Test For Linearity Kinerja Guru * Kepemimpinan Tabel. 5.10 Hasil Uji Linearitas KInerja Guru dan Kepemimpinan Between Groups ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. (Combined) 6442.977 31 207.838 36.861.000 Linearity 5566.451 1 5566.451 987.228.000 Deviation from Linearity 876.526 30 29.218 5.182.000 Within Groups 3540.937 1392.700 247 5.638 Total 16919.935 7835.677 278 Berdasarkan data dalam tabel 5.9 dan 5.10, kedua kelompok data menghasilkan nilai signifikansi pada linearitas lebih kecil dari 0.05, yaitu antara variabel kinerja guru dan iklim organisasi sebesar 0.049 dan antara kinerja guru dan kepemipinan 0.000. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut mempunyai hubungan yang linear secara signifikan. 5.3 Hasil Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 5.3.1 Hasil Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Data hasil uji multikolinearitas ditunjukkan dalam tabel 5.11, sebagai berikut:

167 Model 1 (Constant) Tabel. 5.11 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Tolerance Collinearity Statistics VIF Iklim Organisasi.970 1.031 Kepemimpinan.970 1.031 a. Dependent Variable: Kinerja Guru Dari hasil uji multikolinearitas dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF) kedua variabel sebesar 1.031 lebih kecil dari 5, sehingga bisa diduga bahwa antar variabel independen yaitu iklim organisasi dan kepemimpinan tidak terjadi persoalan multikolinearitas. 5.3.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Data hasil uji heteroskedastisitas ditunjukkan dalam tabel 5.12. Tabel. 5.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Lnei 2 dengan LnX 1 dan LnX 2 Model Coefficients a Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta Standardized Coefficients t Sig. 1 (Constant) -15.852 10.321-1.536.126 LnX1-2.520 1.646 -.090-1.531.127 LnX2 3.199 1.938.224 1.651.021 a. Dependent Variable: Lnei2

168 Berdasarkan data dalam tabel 5.12, didapat nilai t hitung LnX 1 sebesar -1.531 dan t hitung LnX 2 sebesar 1.651. Sedangkan nilai t tabel sebesar 1.889. Karena nilai t hitung LnX 1 dan LnX 2 berada diantara (-) t tabel dan (+) t tabel, maka pengujian antara Lnei 2 dengan LnX 1 dan Lnei 2 dengan LnX 2 dinyatakan tidak ada gejala heteroskedastisitas atau tidak ditemukan ada masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Gambar 5.2 Daerah Penentuan H 0 Pada Lnei 2 dengan LnX 1 H 0 diterima H-1.531 0 ditolak H 0 ditolak H 0 ditolak -1.889-1.531 +1.889 Gambar 5.3 Daerah Penentuan H 0 Pada Lnei 2 dengan LnX 2 H-1.531 0 ditolak H 0 ditolak H 0 diterima H 0 ditolak -1.889 +1.651 +1.889

169 5.3.3 Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Metode pengujiannya dengan Uji Durbin-Watson, hasil uji autokorelasi ditunjukkan dalam tabel 5.13. Model R R Square Tabel. 5.13 Hasil Uji Durbin-Watson Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.843 a.711.709 2.863 2.120 a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Iklim Organisasi) b. Dependent Variable: Kinerja Guru Berdasarkan data dalam tabel 5.13, nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 2.120. Sedangkan pada tabel t dengan signifikansi 0.05, jumlah data 279, dan dua variabel independen diperoleh nilai dl = 1.7483 dan nilai du = 1.7887, sehingga nilai (4-dU) = 2.2113 dan nilai (4-dL) = 2.2517. Karena nilai DW terletak diantara du dan (4-dU), berarti tidak ada autokorelasi dalam model regresi. Daerah penerimaan pada uji Durbin-Watson dapat dilihat pada gambar 5.4.

170 Gambar 5.4 Daerah Penerimaan Pada Uji Durbin-Watson Menolak H 0 Bukti Autokorelasi Positif Menerima H 0 Bukti Tidak ada Autokorelasi Menolak H 0 Bukti Autokorelasi Negatif Daerah Keragu- Raguan Daerah Keragu- Raguan dl 1.7483 du 1.7887 (DW) 2.120 4-dU 2.2113 4-dL 2.2517 5.4 Hasil Uji Hipotesis 5.4.1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji hipotesis 1 dan hipotesis 2 yang berbunyi terdapat pengaruh positif signifikan iklim organisasi terhadap kinerja guru dan terdapat pengaruh positif signifikan kepemimpinan terhadap kinerja guru. Analisisnya berpedoman pada hasil olah data yang ditunjukkan dalam tabel 5.14.

171 Coefficients a Model 1 Tabel. 5.14 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta Standardized Coefficients t Sig. (Constant) 3.587 3.003 1.195.033 Iklim Organisasi.021.010.030 2.100.022 Kepemimpinan.806.031.848 25.825.000 a. Dependent Variable: Kinerja Guru Berdasarkan tabel 5.14, dapat dideskripsikan Unstandardized Coefficients (B) parameter konstanta (a) = 3.587, koefisien iklim organisasi (b 1 ) = 0.021, dan koefisien kepemimpinan (b 2 ) = 0.806. Bila nilai-nilai tersebut dimasukkan ke dalam persamaan regresi linear berganda, maka: Y = 3.587 + 0.021 X 1 + 0.806 X 2 SE 3.003 0.010 0.031 t hitung 1.195 2.100 25.825 SC β - 0.030 0.848 P 0.033 0.022 0.000 Keterangan: Y X 1 X 2 SE SC β P : Kinerja Guru : Iklim Organisasi : Kepemimpinan : Standard Error : Standardized Coefficient (Beta) : Tingkat Signifikan

172 Persamaan regresi linear di atas digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel kinerja guru apabila nilai variabel iklim orgnisasi dan kepemimpinan mengalami kenaikan atau penurunan. Prediksinya adalah sebagai berikut: (1) Konstanta sebesar 3.587 bermakna jika skor iklim organisasi (X 1 ) dan kepemimpinan (X 2 ) sama dengan nol, maka skor kinerja guru sebesar 3.587. (2) Koefisien regresi variabel iklim organisasi sebesar 0.021, bermakna jika variabel kepemimpinan nilainya tetap dan iklim organisasi mengalami kenaikan satu satuan, maka skor kinerja guru akan mengalami kenaikan sebesar 0.021. Koefisien iklim organisasi bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara iklim organisasi dengan kinerja guru. Semakin naik skor koefisien iklim organisasi maka semakin naik skor koefisien kinerja guru. Atau dengan kata lain semakin kondusif iklim organisasi maka semakin tinggi kinerja guru. (3) Koefisien regresi variabel kepemimpinan sebesar 0.806, bermakna jika variabel iklim organisasi nilainya tetap dan kepemimpinan mengalami kenaikan satu satuan, maka skor kinerja guru akan mengalami kenaikan sebesar 0.806. Koefisien kepemimpinan bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara kepemimpinan dengan kinerja guru. Semakin naik skor koefisien kepemimpinan maka semakin naik skor koefisien kinerja guru. Atau dengan kata lain semakin efektif kepemimpinan maka semakin tinggi kinerja guru.

173 5.4.2 Hasil Pengujian Hipotesis 1 dan 2 Hipotesis pertama berbunyi Terdapat pengaruh positif signifikan iklim organisasi terhadap kinerja guru. Berdasarkan data dalam tabel 5.14, diketahui koefisien regresi (b 1 ) = 0.021 dengan stándar error (SE) = 0.011. Dengan membagi bilangan b 1 dengan SE maka dihasilkan nilai t hitung sebesar 2.100. Sementara pada tabel t dengan taraf signifikansi 0.05 dan jumlah data 279 menunjukkan nilai 1.969. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini membuktikan bahwa hipótesis pertama yang diajukan dapat diterima, yaitu secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan iklim organisasi terhadap kinerja guru. Atau dapat diinterpretasikan bahwa koefisien regresi iklim organisasi mempunyai pengaruh positif, sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa iklim organisasi dapat meningkatkan kinerja guru. Sedangkan nilai standardized coefficients sebesar 0.030 menandakan pengaruh yang lemah iklim organisasi terhadap kinerja guru. Hipotesis kedua berbunyi Terdapat pengaruh positif signifikan kepemimpinan terhadap kinerja guru Berdasarkan data dalam tabel 5.14, diketahui koefisien regresi (b 2 ) = 0.806 dengan stándar error (SE) = 0.031. Dengan membagi bilangan b 1 dengan SE maka dihasilkan nilai t hitung sebesar 25.825. Sementara pada tabel t dengan taraf signifikansi 0.05 dan jumlah data 279 menunjukkan nilai 1.969. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka H 0 ditolak dan H 2 diterima. Hal ini membuktikan bahwa hipótesis kedua yang diajukan dapat diterima, yaitu secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan kepemimpinan terhadap kinerja guru.

174 Atau dapat diinterpretasikan bahwa koefisien regresi kepemimpinan mempunyai pengaruh positif, sesuai dengan teori yang menyatakan kepemimpinan dapat meningkatkan kinerja guru. Sedangkan nilai standardized coefficients (Beta) sebesar 0.848 menandakan pengaruh yang sangat kuat kepemimpinan terhadap kinerja guru. 5.4.3 Hasil Pengujian Hipotesis 3 Sebelum melakukan pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda, terlebih dahulu melakukan analisis korelasi berganda (R) dan determinasi (R 2 ). Hipotesis ketiga bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama iklim organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru. Hipotesis ketiga berbunyi Terdapat pengaruh bersama positif signifikan iklim organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan analisis korelasi berganda dan regresi linear berganda. Hasil analisis ditunjukkan dalam tabel 5.15. Tabel. 5.15 Hasil Analisis Korelasi dan Determinasi Berganda Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.843 a.711.709 2.863 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Kinerja Guru 56.18 5.309 279 Iklim Organisasi 58.89 5.276 279 Kepemimpinan 63.03 5.589 279 a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Iklim Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja Guru

175 Analisis korelasi berganda menghasilkan nilai koefisien sebesar 0.843 sedangkan determinasi berganda sebesar 0.711. Jadi terdapat korelasi positif antara iklim organisasi dan kepemimpinan secara bersama dengan kinerja guru sebesar 0.843. Hubungan ini secara kualitatif dapat dinyatakan sangat kuat. Kekuatan pengaruh variabel independen terhadap kinerja guru sebesar 71.1% dan sisanya sebesar 28.9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan ke dalam penelitian ini. Standar Error of The Estimate sebesar 2.863 dan Standard Deviation sebesar 5.309. Karena Standard Error of The Estimate lebih kecil dari Standard Deviation, maka model regresi dalam penelitian ini sangat baik dalam bertindak sebagai predictor kinerja guru daripada rata-rata kinerja guru itu sendiri. Sedangkan untuk mengetahui perbandingan kekuatan hubungan antara variabel dapat dianalisis dengan melihat korelasi keduanya. Dalam tabel 5.16 ditunjukkan perbandingan kekuatan korelasi dan tigkat signifikansi koefisien korelasi antara variabel. Tabel. 5.16 Matrik Korelasi Dimensi Antar Variabel Pearson Correlation Sig. (1-tailed) Iklim Organisasi (X 1 ) Kepemimpinan (X 2 ) Iklim Organisasi (X 1 ) Kepemimpinan (X 2 ) Dimensi Kinerja Guru (Y) Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 X 1 _1 -.048 -.103 -.021 -.046 X 1 _2.082.331 -.097.340 X 1 _3.020 -.031 -.037 -.129 X 2 _1.404.559.560.466 X 2 _2.324.574.532.546 X 2 _3.370.639.636.637 X 1 _1.214.043.365.224 X 1 _2.085.000.052.000 X 1 _3.373.304.270.016 X 2 _1.000.000.000.000 X 2 _2.000.000.000.000 X 2 _3.000.000.000.000

176 Berdasarkan data dalam tabel 5.16, didapat nilai korelasi dan tingkat signifikansi dimensi antar variabel, sebagai berikut: (1) Dimensi Perilaku Guru (X 1 _1) dengan kompetensi pedagogik (Y_1) sebesar - 0.048 dan 0.214; dengan kompetensi kepribadian (Y_2) sebesar -0.103 dan 0.043; dengan kompetensi sosial (Y_3) sebesar -0.021 dan 0.365; serta dengan kompetensi professional (Y_4) sebesar -0.046 dan 0.224. (2) Dimensi Perilaku Kepala Sekolah (X 1 _2) dengan kompetensi pedagogik (Y_1) sebesar -0.082 dan 0.085; dengan kompetensi kepribadian (Y_2) sebesar -0.131 dan 0.015; dengan kompetensi sosial (Y_3) sebesar -0.097 dan 0.052; serta dengan kompetensi professional (Y_4) sebesar -0.140 dan 0.010. (3) Dimensi Susana Kerja Organisasi (X 1 _3) dengan kompetensi pedagogik (Y_1) sebesar 0.020 dan 0.373; dengan kompetensi kepribadian (Y_2) sebesar -0.031 dan 0.304; dengan kompetensi sosial (Y_3) sebesar -0.037 dan 0.270; serta dengan kompetensi professional (Y_4) sebesar -0.129 dan 0.016. (4) Dimensi Orientasi Pada Tugas (X 2 _1) dengan kompetensi pedagogik (Y_1) sebesar 0.404 dan 0.000; dengan kompetensi kepribadian (Y_2) sebesar 0.559 dan 0.000; dengan kompetensi sosial (Y_3) sebesar 0.560 dan 0.000; serta dengan kompetensi professional (Y_4) sebesar 0.466 dan 0.000. (5) Dimensi Orientasi Pada Hubungan Kemanusiaan (X 2 _2) dengan kompetensi pedagogik (Y_1) sebesar 0.324 dan 0.000; dengan kompetensi kepribadian (Y_2) sebesar 0.574 dan 0.000; dengan kompetensi sosial (Y_3) sebesar

177 0.532 dan 0.000; serta dengan kompetensi professional (Y_4) sebesar 0.546 dan 0.000. (6) Dimensi Orientasi Pada Supervisi Kepala Sekolah (X 2 _3) dengan kompetensi pedagogik (Y_1) sebesar 0.370 dan 0.000; dengan kompetensi kepribadian (Y_2) sebesar 0.639 dan 0.000; dengan kompetensi sosial (Y_3) sebesar 0.636 dan 0.000; serta dengan kompetensi professional (Y_4) sebesar 0.637 dan 0.000. Berdasarkan data di atas dapat diinterpretsikan, bahwa nilai korelasi dan tingkat signifikansi dimensi dalam variabel kinerja guru dengan dimensi dalam variabel kepemimpinan menunjukkan hubungan positif signifikan, tetapi tingkat kekuatan hubungan yang tinggi terjadi pada dimensi orientasi supervisi kepala sekolah dengan kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Sedangkan hubungan dengan dimensi kompetensi pedagogik juga sangat lemah. Sementara itu dimensi orientasi pada tugas dan dimensi hubungan kemanusiaan tingkatannya sedang dalam mempengaruhi dimensi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Pada dimensi-dimensi dalam variabel iklim organisasi terjadi hubungan yang lemah positif dan signifikan pada dimensi perilaku guru dan suasana kerja organisasi dengan kompetensi pedagogik; dan dimensi perilaku guru dengan dimensi kompetensi professional. Dengan demikian secara bersama variabel kepemimpinan lebih berpengaruh terhadap kinerja guru dibanding variabel iklim organisasi.

178 Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi itu dapat digeneralisasikan maka dilakukan uji signifikansi. Hasil uji signifikansi ditunjukkan dalam tabel 5.17, sebagai berikut: Tabel. 5.17 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 5573.565 2 2786.782 340.015.000 a Residual 2262.113 276 8.196 Total 7835.677 278 a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Iklim Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja Guru Hasil uji signifikansi simultan diperoleh nilai F hitung sebesar 340.015. Harga ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel F, dengan taraf signifikansi 0.05 dan jumlah data 279 hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 3.028. Karena nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dari perbandingan di atas dapat dinyatakan bahwa korelasi ganda tersebut signifikan dan dapat diberlakukan dimana sampel diambil. Penerimaan hipótesis ketiga juga dikuatkan dengan nilai signifikansi yang besarnya 0.000 berada di bawah stándar 0.05, berarti secara signifikan iklim organisasi dan kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja guru. Dengan demikian hipótesis ketiga yang diajukan dapat diterima, yaitu secara bersama terdapat pengaruh positif signifikan iklim organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru.

179 5.5 Analisis Dan Temuan Penelitian 5.5.1 Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Guru Hasil penelitian pada variabel iklim organisasi yang terdiri dari 21 pernyataan, ada tiga indikator yang menghasilkan nilai rata-rata mean terendah, sehingga perlu mendapat prioritas untuk ditingkatkan, yaitu kepala sekolah perlu mengemukakan alasan-alasannya ketika mengkritik kinerja guru, pekerjaan guru harus didefinisikan secara jelas, terstruktur dan logis, serta kepala sekolah harus memberikan kesempatan kepada guru untuk mengusulkan rencana-rencana pekerjaannya. Indikator yang menghasilkan nilai mean tertinggi pada pernyataan guru dan kepala sekolah selalu menyelesaikan selisih pendapat yang terjadi secara musyawarah, dan kepala sekolah peduli dengan kebutuhan guru untuk menunjang proses pembelajaran. Sedangkan berdasarkan analisis matrik hubungan dimensi antar variabel, didapat hubungan yang lemah tetapi posisitf signifikan antara dimensi suasana kerja organisasi dan perilaku guru dengan kompetensi pedagogik dan dimensi perilaku guru dengan dimensi kompetensi professional dalam variabel kinerja guru. Hipotesis pertama yang diajukan, yaitu secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan iklim organisasi terhadap kinerja guru dapat diterima. Dan terjadi hubungan positif antara iklim organisasi dengan kinerja guru. Berarti sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa iklim organisasi dapat meningkatkan kinerja guru. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kondusif iklim organisasi di

180 sekolah maka semakin tinggi kinerja guru. Namun berdasarkan nilai standardized coefficients pengaruhnya lemah terhadap kinerja guru. Temuan penelitian ini sesuai dengan pendapat Sergiovanni dalam Muhlisin (2008: 57) yang mengemukakan, bahwa iklim organisasi sekolah mempengaruhi kinerja guru. Iklim sebagai pengaruh subyektif yang dapat dirasakan dari sistem formal, gaya informal pemimpin dan faktor-faktor lingkungan lainnya, yang menyangkut sikap dan memotivasi orang-orang yang bekerja pada organisasi tersebut. Agar tercipta guru yang berkarakter baik, disyaratkan harus ada iklim yang kondusif yang memungkinkan para guru bekerja secara professional, tenang dan penuh konsentrasi. Untuk itu, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru dipandang perlu untuk dipelajari, ditelaah dan dikaji secara mendalam. Faktorfaktor tersebut, antara lain perilaku guru, perilaku kepala sekolah dan suasana kerja organisasi. 5.5.2 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru Hasil penelitian pada variabel kepemimpinan yang terdiri dari 20 pernyataan, ada tiga indikator yang perlu mendapatkan prioritas untuk ditingkatkan, yaitu kepala sekolah perlu memahami permasalahan guru-guru, setelah melakukan supervisi hendaknya memberi pujian dengan kata-kata yang menyenangkan hati, serta memberikan pengarahan kepada guru-guru tentang metode yang dapat membantu untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Tingkat kepuasan tertinggi dari para guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, antara lain pada pernyataan kepala sekolah selalu menjadwalkan pekerjaan yang

181 akan dilakukan dan kepala sekolah bersikap ramah dan mudah didekati oleh guruguru disekolah ini. Sedangkan berdasarkan analisis matrik hubungan dimensi antar variabel, didapat tingkat kekuatan hubungan yang tinggi terjadi pada dimensi orientasi supervisi kepala sekolah dengan kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Hubungan dengan dimensi kompetensi pedagogik sangat lemah. Sementara itu dimensi orientasi pada tugas dan dimensi hubungan kemanusiaan tingkatannya sedang dalam mempengaruhi dimensi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Hipotesis kedua yang diajukan, yaitu secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan kepemimpinan terhadap kinerja guru dapat diterima. Dan terjadi hubungan positif antara kepemimpinan dengan kinerja guru. Hal ini sama dengan teori yang menyatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru. Hubungan yang terjadi antara kepemimpinan dan kinerja positif dan berdasarkan nilai standardized coefficients pengaruh kepemimpinan kepala sekolah sangat kuat terhadap kinerja guru. Faktor yang diduga memiliki hubungan dengan kinerja guru adalah orientasi supervisi pendidikan para kepala sekolah. Sebagaimana hasil penelitian Masyhud dan Tasnim, (2002) menunjukkan, bahwa kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan yang signifikan dengan pelaksanaan supervisi pendidikan dan kinerja guru, serta prestasi belajar siswa. Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan

182 unik, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah. Demikian pula dalam upaya meningkatkan kinerja guru, kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di sekolah memiliki peranan yang penting. Ia dapat menentukan apakah kinerja para guru yang dipimpinnya menjadi baik atau tidak. Kinerja guru akan menjadi baik apabila kepala sekolah dapat memainkan peran kepemimpinan secara efektif, dan sebaliknya kinerja guru akan menjadi tidak baik apabila kepala sekolah tidak dapat memainkan peran kepemimpinannya secara efektif. 5.5.3 Pengaruh Bersama Iklim Organisasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh bersama positif signifikan iklim organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru. Terjadi hubungan yang sangat kuat antara iklim organisasi dan kepemimpinan dengan kinerja guru. Kekuatan pengaruhnya sebesar 71.1% dan sisanya sebesar 28.9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan ke dalam penelitian ini. Karena nilai Standard Error of The Estimate lebih kecil dari Standard Deviation, maka model regresi dalam penelitian ini sangat baik dalam bertindak sebagai predictor kinerja guru daripada rata-rata kinerja guru itu sendiri. Hasil uji signifikansi simultan diperoleh nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Penerimaan hipótesis ketiga juga dikuatkan dengan nilai signifikansi yang besarnya berada di bawah stándar 0.05, berarti secara signifikan iklim organisasi dan kepemimpinan berpengaruh

183 terhadap kinerja guru. Dengan demikian hipótesis ketiga yang diajukan dapat diterima, yaitu secara bersama terdapat pengaruh positif signifikan iklim organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru. Kesimpulan ini merupakan jawaban dari tujuan penelitian dalam sub bab 1.4, yaitu mengetahui diantara variabel iklim organisasi dan kepemimpinan, variabel mana yang paling kuat mempengaruhi kinerja guru SMA Negeri di wilayah Kota Jakarta Barat. Temuan penelitian ini sesuai dengan teori dalam sub bab 3.2.4. Antara lain, kinerja guru dipengaruhi oleh fakor-faktor iklim organisasi dan kepemimpinan. Para kepala sekolah hendaknya dapat menciptakan iklim organisasi sekolah yang baik, yang menyenangkan agar dapat meningkatkan kinerja guru dan demikian akan dapat mencapai tujuan pendidikan di sekolah tersebut secara optimal.