BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

15. Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Paket C Program IPS

68. Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

ANALISIS PERBANDINGAN KD-KD KURIKULUM 2006 DENGAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN EKONOMI

Kisi-Kisi OISI Dipersembahkan oleh Prodi Akuntansi Politeknik Kediri

1 Kurikulum Versi Mahasiswa (Solusi SI Ekonomi SMA KTSP)

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional

SILABUS MATA PELAJARAN EKONOMI

ANALISIS KTSP (Kurikulum Ekonomi SMA/MS versi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Angk. 2006)

PELAKU EKONOMI. MENENTUKAN ELASTISI TAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN. FUNGSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Kebutuhan manusia Pengertian kebutuhan Macam-macam kebutuhan

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN NASIONAL ASOSIASI GURU EKONOMI INDONESIA

Pelaku Ekonomi. Menentukan Elastisi tas permintaan dan penawaran. Fungsi permintaan dan penawaran.

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. Pelaku Kegiatan Ekonomi (Konsumen dan Produsen)

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran

LAMPIRAN 1. Tabel Indeks Prestasi Kumulatif 23 Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Yang Siap Maju Ujian Tahun 2010

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi.

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

Silabus Kelas X Alokasi Waktu: 3 jam pelajaran/minggu

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

KISI-KISI SOAL UJI KOPENTENSI GURU TAHUN Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu

SILABUS. Mengkaji referensi untuk mendeskripsikan angkatan kerja, tenaga kerja, kesempatan kerja dan pengangguran di perpustakaan

SILABUS. Indikator Pencapaian kompetesi Mendeskripsikan pengertian kebutuhan. Mendeskripsikan jenisjenis. Mengidentifikasi hal-hal yang memengaruhi

UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN EKONOMI

SILABUS PEMBELAJARAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Ekonomi Makro dalam Perspektif Filsafat Ilmu.

SILABUS. Alokasi Kompetensi Dasar

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN EKONOMI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mulai dari tenaga, media pembelajaran bahkan kurikulum yang akan digunakan.

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Kompetensi Inti Guru (Standar Kompetensi) Kompetensi Guru Mata pelajaran(kompetensi Dasar) Indikator Esensial

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Ata Nayla Amalia & Ani Widayati Halaman 1-26

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1 RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI

UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN EKONOMI

KESESUAIAN BUTIR SOAL BUATAN GURU DENGAN TUJUAN PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 KATINGAN TENGAH

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR GRAFIK...xii DAFTAR LAMPIRAN...

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

KATA PENGANTAR. Tidak ada gading yang tak retak, kepada para pembaca kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan buku ini kedepan.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI ( Fakultas Ekonomi : Akuntansi / D3 ) KODE / SKS KD / 3 SKS

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

SILABUS PEMBELAJARAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di seluruh SMA Negeri

BAB I PENDAHULUAN. Ika Rostika, Pengaruh Penggunaan Model Cooperative Learning Melalui Metode Stad Terhadap Pemahaman Konsep Dasar Akuntasi

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Kompet. Guru. Inti/SK FORMAT PENULISAN UK ONLINE. Indikator Esensial. Kompetensi Utama. Standar Kompetensi Guru PROFESIONAL

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN EKONOMI SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB 3. Metode Perancangan Produk

UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

PENDAPATAN NASIONAL. Model circular flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

HAYATI

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

KOMPETENSI DAN INDIKATOR ESENSIAL UKG 2015 EKONOMI SMA

SILABUS JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Satriyan kecamatan Tersono kabupaten Batang. Langkah-langkah yang dilakukan

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang

1. Penyebab permasalahan pokok ekonomi tentang banyaknya barang dan jasa yang harus diproduksi adalah

KISI KISI PROFESIONAL UKG 2015 EKONOMI No Kompetensi Utama STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

(Skripsi) Oleh : Eka Ria Nanda Putri

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh:

I. PENDAHULUAN. Pembahasan pada bab pendahuluan ini akan disampaikan beberapa hal pokok

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

ANALISIS KEBERADAAN TRADEOFF INFLASI DAN PENGANGGURAN (KURVA PHILLIPS) DI INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PETA KONSEP AKUNTANSI. Dwi Martani Indarto

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BELAJAR SEMESTER (RPKPS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Mata Pelajaran : Ekonomi dan Akuntansi Kelas : Hari / Tanggal : Waktu :

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN 1. Penguasaan Kompetensi Dasar (KD) oleh Siswa KD yang ada pada soal tes seleksi OSN Bidang Ekonomi Tingkat Kota Pekanbaru Tahun 2012 yaitu KD yang ada pada Kelas X dan XI SMA semester 1 dan semester 2, sedangkan KD pada Kelas XII tidak ada. Jumlah KD yang termuat dalam soal tes seleksi OSN yaitu: a. KD pada Kelas X semester 1 sebanyak 8 dari 13 KD, dan untuk semester 2 sebanyak 9 dari 10 KD b. KD pada Kelas XI semester 1 sebanyak 6 dari 13 KD, dan untuk semester 2 sebanyak 6 dari 7 KD. a. Penguasaan Siswa terhadap KD pada Kelas X semester 1. Jumlah siswa yang menguasai KD pada Kelas X Semester 1, rataratanya sebanyak 20 orang dari 55 orang atau sebanyak 36,59% siswa. KD yang paling banyak dikuasai siswa yaitu KD tentang Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi, namun jumlah siswa yang menguasai baru 39 orang (70,91%). Bahkan ada KD yang hanya dikuasai oleh 7 (tujuh) orang siswa atau 12,73%, yaitu KD tentang Mendeskripsikan circular flow diagram. Jumlah siswa yang hanya 70,91% pada penguasaan KD tertinggi dan masih adanya KD yang hanya dikuasai oleh 12,73% siswa menunjukkan bahwa penguasaan KD pada Kelas X Semester 1 masih belum tuntas, karena jumlah siswa yang menguasai belum mencapai 95%.

16 KD pada Kelas X semester 1 merupakan gambaran materi ekonomi awal ketika siswa belajar ekonomi di SMA. Rendahnya peguasaan KD ini menggambarkan bahwa materi ekonomi awal di tingkat SMA tidak dikuasai siswa. Tidak dikuasainya materi tersebut dapat diduga siswa hanya sekedar menghafal materi tetapi tidak memahaminya, sehingga setelah lewat semesternya, mereka sudah banyak lupa terhadap materi awal. Hal ini dikarenakan tes seleksi OSN dilaksanakan pada bulan April yang berada pada semester 2. KD pada Kelas X Semester 1 dan tingkat penguasaan siswanya secara rinci disajikan dalam tabel berikut. Tabel 1. Tingkat Penguasaan Siswa Peserta OSN Bidang Ekonomi Tingkat Kota Pekanbaru terhadap KD Kelas X Semester 1. No Kode KD Deskripsi KD Jml siswa benar % 1 X 1.2 2 X 1.5 3 X 2.1 Mendeskripsikan berbagai sumber ekonomi yang langka dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi. Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi. 29 52,73% 14 25,45% 39 70,91% 4 X 2.2 Mendeskripsikan circular flow diagram 7 12,73% 5 X 3.1 6 X 3.2 7 X 3.3 8 X 3.4 Mengidentifik-asi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran. Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya. Mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah keseimbangan Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang 18 32,73% 24 43,64% 17 30,91% 13 23,64% Rata-rata 20 36,59%

17 b. Penguasaan Siswa terhadap KD pada Kelas X semester 2. Untuk KD pada Kelas X Semester 2 dan tingkat penguasaan siswanya disajikan dalam tabel berikut. Tabel 2. Tingkat Penguasaan Siswa Peserta OSN Bidang Ekonomi Tingkat Kota Pekanbaru terhadap KD Kelas X Semester 2. No Kode KD Deskripsi KD Jml siswa benar % 1 X 4.1 2 X 4.2 3 X 5.1 4 X 5.2 5 X 6.1 Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro. Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, dan PN Menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan 34 61,82% 16 29,09% 26 47,27% 17 30,91% 21 38,18% 6 X 6.2 Mendeskripsikan kurva permintaan investasi 16 29,09% 7 X 7.1 8 X 7.2 9 X 7.3 Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang Membedakan peran bank umum dan bank sentral Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter 18 32,73% 28 50,91% 13 23,64% Rata-rata 21 38,18% Pada KD di Kelas X Semester 2, jumlah siswa yang menguasai rataratanya sebanyak 21 orang dari 55 orang atau sebanyak 38,18% siswa. KD yang paling banyak dikuasai siswa yaitu KD tentang Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi

18 makro, namun jumlah siswa yang menguasai hanya 34 orang (61,82%), yang justru lebih sedikit dibanding pada KD Kelas X Semester 2. Sementara untuk KD yang paling sedikit dikuasai siswa yaitu KD tentang Mendeskripsikan kurva permintaan investasi yang hanya dikuasai oleh 16 orang siswa (29,09%). Hal ini juga menunjukkan bahwa penguasaan KD pada Kelas X Semester 2 masih belum tuntas, karena jumlah siswa yang menguasai belum mencapai 95%. Rata-rata jumlah siswa yang menguasai KD dan juga jumlah siswa yang menguasai KD terendah, lebih banyak daripada penguasaan KD pada Kelas X Semester 1, dapat dijadikan penguat dugaan bahwa siswa hanya menghafal materi tetapi tidak memahami materi, sehingga materi pada semester ini bagi siswa kelas X semester 2 masih banyak yang hafal, sementara bagi siswa kelas XI juga sudah banyak yang tidak diingat lagi. c. Penguasaan Siswa terhadap KD pada Kelas XI semester 1 Pada KD Kelas XI Semester 1, jumlah siswa yang menguasai ada peningkatan sedikit, yaitu rata-ratanya sebanyak 25 orang dari 55 orang atau sebanyak 45,45% siswa. KD yang paling banyak dikuasai siswa yaitu KD tentang Mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, namun jumlah siswa yang menguasai juga masih sedikit, yaitu baru 35 orang (63,64%). Hal ini juga menunjukkan bahwa penguasaan KD pada Kelas XI Semester 1 masih belum tuntas, karena jumlah siswa yang menguasai belum mencapai 95%. Pada KD Kelas XI Semester 1 ini, KD yang paling kecil dikuasai siswa yaitu KD tentang Mengidentifikasi kurs tukar valuta asing dan neraca pembayaran, yang mana siswa yang menguasainya hanya sebanyak 11 orang atau

19 20,00% saja. KD pada Kelas XI Semester 1 dan tingkat penguasaan siswanya secara rinci disajikan dalam tabel berikut. Tabel 3. Tingkat Penguasaan Siswa Peserta OSN Bidang Ekonomi Tingkat Kota Pekanbaru terhadap KD Kelas XI Semester 1. No Kode KD Deskripsi KD Jml siswa benar % 1 XI 1.4 2 XI 2.1 3 XI 2.2 4 XI 2.3 Mendeskripsikan pengangguran beserta dampaknya terhadap pembangunan nasional nasional Menjelaskan pengertian, fungsi, tujuan APBN dan APBD Mengidentifi-kasi sumber-sumber penerimaan pemerintah pusat dan pemerintah daerah Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang fiskal 22 40,00% 32 58,18% 35 63,64% 26 47,27% 5 XI 3.1 Mengenal jenis produk dalam bursa efek 24 43,64% 6 XI 4.2 Mengidentifikasi kurs tukar valuta asing dan neraca pembayaran 11 20,00% Rata-rata 25 45,45% d. Penguasaan Siswa terhadap KD pada Kelas XI semester 2. KD pada Kelas XI Semester 2 berkenaan dengan akuntansi. Akuntansi dalam kurikulum SMA/MA memang menjadi bagian dari Mata Pelajaran Ekonomi di SMA/MA. Mengenai penguasaan siswa terhadap KD pada Kelas XI semester 2 ini yaitu rata-rata jumlah siswa yang menguasai sebanyak 27 orang dari 55 orang atau sebanyak 49,70% siswa. KD yang paling banyak dikuasai siswa yaitu KD tentang Menafsirkan persamaan akuntansi, namun jumlah siswa yang menguasai juga masih sedikit, yaitu baru 37 orang (67,27%). Hal

20 ini juga menunjukkan bahwa penguasaan KD pada Kelas XI Semester 2 masih belum tuntas, karena jumlah siswa yang menguasai belum mencapai 95%. Pada KD Kelas XI Semester 2 ini, KD yang paling kecil dikuasai siswa yaitu KD tentang Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa dan Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa, yang mana siswa yang menguasai pada kedua KD tersebut masing-masing hanya sebanyak 18 orang atau 32,73% saja. Ketercapaian KD pada Kelas XI Semester 2 dapat disajikan melalui tabel berikut. Tabel 4. Tingkat Penguasaan Siswa Peserta OSN Bidang Ekonomi Tingkat Kota Pekanbaru terhadap KD Kelas XI Semester 2. No Kode KD Deskripsi KD Jml siswa benar % 1 XI 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi 37 67,27% 2 XI 5.3 3 XI 5.4 4 XI 5.5 5 XI 5.6 6 XI 5.7 Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit 33 60,00% Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum 33 60,00% Melakukan posting dari jurnal ke buku besar 25 45,45% Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa 18 32,73% Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa 18 32,73% Rata-rata 27 49,70% Dari sejumlah KD pada Kelas X dan Kelas XI baik semester 1 maupun semester 2 yang terungkap dari soal tes seleksi OSN tingkat Kota Pekanbaru tersebut nampak bahwa semuanya belum dikuasai oleh siswa sesuai batas ketuntasan kelas, semuanya berada dibawah 95% dengan

21 penguasaan tertinggi hanya 70,91%. Keadaan yang demikian mencerminkan bahwa kompetensi ekonomi siswa SMA/MA Kota Pekanbaru masih dalam kategori sedang dan rendah. Rendahnya tingkat penguasaan siswa dan lebih lebih tingginya rata-rata penguasaan siswa pada KD pada kelas XI semester 2 dibanding pada Kelas/semester sebelumnya mencerminkan pemahaman siswa terhadap materi ekonomi masih kurang, dan dapat diduga hafalan. e. Tingkat Penguasaan Siswa terhadap KD Ekonomi belajarnya hanya Rendahnya penguasaan KD dilihat dari KD pada masing-masing kelas dan semesternya, juga dapat dilihat dari pengelompokkan penguasaan KD siswa secara keseluruhan atas hasil tes seleksi OSN setelah diolah berdasarkan kategorinya dari jumlah siswa SMA yang gurunya menjadi responden, seperti disajikan pada tabel berikut. Tabel 5. Distribusi frekuensi Kompetensi Siswa Peserta OSN Bidang Ekonomi Tingkat Kota Pekanbaru Tahun 2012. Jumlah Siswa Kategori Interval Skor Tes N % Tinggi 38-50 0 0,0% Sedang 18-34 19 55,9% Rendah 0-17 15 44,1% Jumlah 34 100,0% Bila diasumsikan bahwa peserta seleksi OSN adalah siswa-siswa terpandai di sekolahnya, maka dapat dikatakan bahwa siswa-siswa yang bukan peserta seleksi OSN, kompetensinya tidak lebih baik atau bahkan lebih rendah. Bila dikaitkan dengan kelas peserta seleksi yang sebagiannya masih duduk di kelas X dan semster 2 belum selesai, di

22 mana belum semua materi yang diteskan pernah dipelajari, mestinya untuk KD pada Kelas X Semester 1 dapat dikuasai sepenuhnya karena materi untuk KD itu sudah dipelajari/diajarkan semuanya. Tetapi kenyataanya bahwa KD pada kelas dan semester tersebut hasilnya juga masih belum tinggi. 2. Kompetensi Profesional Guru Kompetensi Profesional Guru Ekonomi SMA/MA Kota Pekanbaru yang mengikuti seleksi OSN Bidang Ekonomi Tingkat Kota Pekanbaru sangat berbeda dengan kompetensi siswanya. Hasil tes terhadap guru dengan menggunakan tes seleksi OSN untuk siswa, ternyata hasil tesnya cukup tinggi. Skor rata-rata hasil tes guru sebesar 36,85, dengan skor tertinggi sebesar 41 dan terendah sebesar 32. Bila dikelompokkan berdasar skor tes, kompetensi profesional guru ekonomi sudah tergolong tinggi, yaitu 80,20% guru sudah berada dalam kategori ini sedangkan sisanya 11, 80% masuk dalam kategori sedang. Hal itu dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 6. Distribusi frekuensi Kompetensi Profesional Guru Ekonomi SMA/MA Kota Pekanbaru. Jumlah Guru Kategori Interval Skor Tes N % Tinggi 38-50 30 88,20% Sedang 18-34 4 11,80% Rendah 0-17 0 0,00% 34 100,0% Bila skor hasil tes kompetensi profesional guru dibandingkan dengan skor hasil tes siswa, ternyata ada perbedaan yang sangat tajam, dimana rata-rata skor hasil tes guru sebesar 36,85 sedangkan skor ratarata siswanya hanya 18,73. Penguasaan guru terhadap materi tes

23 mencapai 73,71% sedangkan siswanya hanya menguasai 37,46% materi. Kontrasnya perbedaan kompetensi guru dan siswanya ini, kemungkinan disebabkan oleh sudah dikuasainya materi tes oleh guru karena ternyata soal tes seleksi OSN tersebut bebas dimiliki oleh guru. Hanya saja bila dilihat dari persentase penguasaan materi oleh guru dapat dikatakan belum memadai juga, karena skor tertinggi 41 baru menggambarkan penguasaan materi oleh guru juga baru 82%, yang mestinya di atas 90%. Hasil penelitian yang menggambarkan adanya perbedaan jauh antara kompetensi yang dimiliki guru dengan kompetensi yang dicapai siswanya dapat disebabkan oleh faktor kemampuan pedagogik guru, yaitu yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam memahami dan membelajarkan anak didiknya. Hal itu sesuai pendapat Oemar Hamalik (2007) yang mengungkapkan bahwa agar murid memahami dengan baik semua pengetahuan yang dipelajari mereka, guru perlu memahami sedalamdalamnya pengetahuan yang menjadi tanggungjawabnya dan menguasai dengan baik metode dan teknik mengajar. Begitu juga Johson (Martinis Yamin, 2007) yang mengungkapkan bahwa kemampuan profesional guru mencakup penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya itu; disamping itu juga mencakup penguasaan proses pembelajaran siswa. B. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Hubungan Kompetensi Profesional Guru dengan Penguasaan KD Siswa Bila dilihat dari hasil penelitian secara deskriptif, di mana kompetensi profesional guru secara umum tergolong tinggi sementara penguasaan KD

24 siswanya tergolong rendah, sepertinya terdapat hubungan yang negatif. Namun secara statistik, ternyata terdapat hubungan yang positif namun hubungan tersebut tidak signifikan dan sangat kecil. Ini dibuktikan dengan hasil uji korelasinya yang menghasilkan koefisien korelasi (r) hanya sebesar 0,082 yang secara statistik dapat dikatakan tidak ada hubungan. Ini berarti bahwa hipotesis penelitian pertama yang menyatakan ada hubungan positif antara penguasaan KD siswa dengan kompetensi profesional guru tidak terbukti. Hal yang demikian menunjukkan bahwa penguasaan materi oleh guru tidak menjamin siswanya mampu menguasai materi. Hal ini berarti dapat diduga bahwa penguasaan materi oleh siswa sangat tergantung pada cara guru membelajarkan materi tersebut. 2. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru terhadap Penguasaan KD Siswa Berdasarkan hasil uji regresi hasil tes kompetensi poresional guru terhadap hasil seleksi OSN siswa, diperoleh koefisien F sebesar 0,219 dengan taraf signifikansinya 0,643 yang berarti bahwa kompetensi profesional guru tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan kompetensi siswa. Ini berarti bahwa hipotesis penelitian kedua yang menyatakan ada pengaruh positif kompetensi profesional guru terhadap penguasaan KD siswa tidak terbukti. Hal ini diperjelas dari korelasi keduanya yang hanya sebesar 0,082 yang berarti bahwa kompetensi profesional guru tidak menjadi determinan penguasaan kompetensi siswa karena determinannya hanya sebesar 0,07%. Tidak berpengaruhnya dan sangat kecilnya deterrminan kompetensi profesional guru terhadap penguasaan kompetensi siswa dalam penelitian ini memperkuat dugaan bahwa penguasaan materi oleh siswa sangat tergantung pada cara guru membelajarkan materi tersebut. Cara guru membelajarkan materi akan membuat siswa hanya menghafal atau memahami. Bila siswa hanya sekedar menghafal, materi teersebut akan

25 mudah dilupakan siswa, sehingga bila dilakukan tes kembali pada waktu yang cukup lama berselang sudah tidak dapat lagi menjawab tes secara benar. Cara guru membelajarkan siswanya berkaitan dengan kompetensi pedagogik. Di samping cara guru membelajarkan siswanya, rendahnya hubungan/pengaruh kompetensi profesional guru juga diduga disebabkan oleh hasil tes kompetensi profesional guru yang tidak/kurang objektif karena sudah diketahui sebelumnya, di mana guru telah mengerjakan/membahas soal tes tersebut pada waktu atau sesat setelah siswa mengikuti tes seleksi OSN, karena gurunya dapat memperoleh soal tes tersebut. C. KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain berupa: 1. Tes kompetensi profesional kepada guru tidak dapat dilakukan secara ketat karena keterbatasan waktu dan kesediaan guru. 2. Instrumen tes yang digunakan, walaupun terstandarisasi karena berasal dari Kemdikbud, tidak asli lagi peruntukannya karena guru telah mengerjakan/membahasnya lebih dulu sebelum tes di laksanakan.