1. Benda tempat tumbuhnya tanaman (soil), ukurannya adalah tingkat kesuburannya,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I-1

Kata kunci : Perubahan lahan, nilai tanah.

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang. ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kebutuhan lahan untuk kegiatan nonpertanian

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan transportasi di daerah Yogyakarta terjadi sebagai salah satu

III. METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

MODEL BANGKITAN PERJALANAN YANG DITIMBULKAN PERUMAHAN PURI DINAR MAS DI KELURAHAN METESEH KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

Bab III Pelaksanaan Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI PELAYANAN TERMINAL ANGKUTAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, umumnya seragam, yaitu kota-kota mengalami tahap pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

IDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN KONVERSI PADA LAHAN SAWAH DI KECAMATAN 2 X 11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BERBASIS GIS

BAB I PENDAHULUAN. kondisi penggunaan lahan dinamis, sehingga perlu terus dipantau. dilestarikan agar tidak terjadi kerusakan dan salah pemanfaatan.

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PERUBAHAN FUNGSI PEMANFAATAN RUANG DI KELURAHAN MOGOLAING KOTA KOTAMOBAGU

METODOLOGI PENELITIAN. Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode

KAJIAN PERUBAHAN HARGA LAHAN DI KORIDOR JALAN KASIPAH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT BERKAITAN DENGAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAHA CANDI GOLF SEMARANG

Jurnal Geodesi Undip Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan, maka dibuat peta lahan. daya alam dan manusia serta memperluas lapangan pekerjaan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERKEMBANGAN DAERAH PEMUKIMAN DI KECAMATAN BALIK BUKIT TAHUN (JURNAL) Oleh: INDARYONO

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan pembangunan pertanian tidak terlepas dari berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kehidupan. manusia. Fungsi lahan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun ke tahun membuat kebutuhan akan mesin Anjungan Tunai Mandiri(ATM)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Bantul

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Peran pemerintah daerah semakin meningkat dengan adanya kebijakan otonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas. lampung kepada CV.

2.8 Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis.. 28

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Sri Rahmawati, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VI OPTIMALISASI PENGENDALIAN PENTAAN RUANG DALAM RANGKA PERUBAHAN FUNGSI LAHAN SAWAH IRIGASI TEKNIS DI KAWASAN PANTURA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pemahaman atas pentingnya Manual Penyusunan RP4D Kabupaten menjadi pengantar dari Buku II - Manual Penyusunan RP4D, untuk memberikan pemahaman awal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. (Tamin, 2000). Dalam penelitian Analisis Model Bangkitan Pergerakan

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan sebesar 1,49 % pada tahun Badan Pusat Statistik (BPS,

2.4 Kerangka Teori dan Pertanyaan Penelitian... 47

III. METODE PENELITIAN

Bab I Pendahuluan I - 1

Bab IV Analisis Hasil Penelitian. Tabel IV.1 Alih Fungsi Lahan Sawah di Wilayah Kajian Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah/ kawasan perkotaan adalah lingkungan yang dimanfaatkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya manusia

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Dampak Konversi Lahan Sawah Terhadap Produksi Padi. 1. Konversi lahan sawah Kecamatan Mertoyudan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a. Perencanaan dan Persiapan

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. Persiapan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI BERMUKIM BERDASARKAN PERSEPSI PENGHUNI PERUMAHAN FORMAL DI KELURAHAN MOJOSONGO KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS UTS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DAERAH RAWAN BANJIR DI SAMARINDA

Jurnal Geodesi Undip April 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA Konversi Lahan Konversi lahan merupakan perubahan fungsi sebagian atau seluruh

Studi Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Ratahan ABSTRAK

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PENGGUNAAN DAN PERUBAHAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA IKONOS MULTISPEKTRAL

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Negara berkembang mirip dengan Negara lainnya. Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. daya saing dan memberikan kepuasan terhadap pelanggan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Utara, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Rantauprapat. Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Tabel 3 Kenaikan muka laut Kota Semarang berdasarkan data citra satelit.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pemukiman sebagai suatu kebutuhan dasar hidup manusia yang harus dipenuhi,

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

ANALISIS KESELARASAN PEMANFAATAN RUANG KECAMATAN SEWON BANTUL TAHUN 2006, 2010, 2014 TERHADAP RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN (RDTRK )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan dalam negeri telah mengalami pergeseran, semula didominasi

III. BAHAN DAN METODE

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tanah merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia untuk sarana berlindung dan melakukan kegiatannya. Di samping itu, tanah juga sebagai sarana produksi barang atau jasa, dan mempunyai nilai karena adanya manfaat dan harapan untuk keuntungan masa mendatang. Nilai dapat dikategorikan sebagi nilai manfaat dan nilai tukar. Nilai manfaat diukur dengan derajat kepuasan dari pengguna tanah dalam memenuhi kebutuhannya. Sedangkan nilai tukar diukur dengan besarnya jumlah barang lain yang sepadan untuk menukar tanah tersebut. Bila uang digunakan sebagai sarana jual beli, maka pada umumnya nilai tukar diwujudkan dengan sejumlah uang sebagai pengganti tanah yang selanjutnya disebut dengan harga tanah. Pada perkembangan selanjutnya, informasi nilai tanah sangat diperlukan oleh berbagai pihak untuk berbagai tujuan, misalnya : perpajakan (pajak bumi dan bangunan), ganti rugi dalam pembebasan tanah, tafsiran pertanggungan kredit bank, dan sebagainya. Nilai tanah suatu lokasi dipengaruhi dua hal yaitu : faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi nilai tanah antara lain topografi dari tanah, sifat dasar dari tanah, serta desain dan kondisi dari bangunan. Adapun faktor eksternal yang dapat mempengaruhi nilai tanah antara lain berdirinya pusat - pusat kegiatan masyarakat yang baru seperti berdirinya pabrik, pusat - pusat perbelanjaan, terminal, permukiman dan lain-lain. Kondisi tersebut dapat menjadi pemicu perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi nonpertanian sehingga berdampak pada perubahan nilai tanah. Penilaian orang atas sebidang tanah akan menjadi sangat berbeda, karena tanah memiliki beberapa dimensi dan ukuran yang berbeda-beda pula. Istilah tanah, bisa diartikan menjadi tiga hal, yakni : 1. Benda tempat tumbuhnya tanaman (soil), ukurannya adalah tingkat kesuburannya, I-1

2. Benda yang dapat diangkat dan dipindahkan (material), ukurannya adalah beratnya dalam ton, meter kubik atau kilogram, 3. Bagian dari wilayah muka bumi (space) yang sering disebut dengan tempat, ukurannya adalah luasnya, dalam hektar, meter persegi dan sebagainya. Untuk keperluan yang berkaitan dengan tanah sebagai tempat, Sandy (1983) membedakannya menjadi dua hal yakni yang terkait dengan hak (hukum) atas tanah tersebut dan yang terkait dengan penggunaannya. Untuk melakukan transaksi atas tanah sebagai tempat, diperlukan beberapa parameter lain (selain luasnya) yang harus dapat mewakili tanah tersebut dengan lebih baik lagi. Jual beli, ganti rugi, agunan, garansi, gadai maupun hipotik adalah beberapa contoh transaksi atas tanah yang memerlukan suatu harga atau nilai sebagai cerminan dari manfaat atau kegunaan tanah tersebut. Penilaian atas sebidang tanah memerlukan keahlian tersendiri. Selain membutuhkan pengalaman, penilaian tanah juga membutuhkan pengetahuan yang memadai tentang prinsip-prinsip penilaian, teknik pendekatan dalam penilaian, faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung atau tidak langsung ataupun pengetahuan tentang teknik/metode yang dapat dipakai untuk mempermudah estimasi nilai tanah. Perkembangan jumlah penduduk sangat mempengaruhi gerak laju pembangunan di suatu wilayah. Meningkatnya jumlah penduduk juga mempengaruhi lahan pemukiman dan berbagai pembangunan sesuai dengan kegiatan usaha yang terjadi di kota ungaran tersebut, dan secara otomatis akan berpengaruh terhadap pola nilai tanah sebagai akibat dari perubahan lahan untuk wilayah Kabupaten Semarang. I.2 Perumusan Masalah Perkembangan pembangunan yang pesat berdampak terhadap peningkatan kebutuhan ruang lingkup sebagai tempat tinggal maupun pemanfaatan tanah lainnya sebagai faktor yang cukup penting untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sehingga dari uraian diatas dapat diambil pokok permasalahannya yaitu: I-2

1. Bagaimana perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Ungaran Barat dalam kurun waktu 2006 dan 2010. 2. Bagaimana perubahan zona nilai tanah di kecamatan Ungaran Barat akibat perubahan penggunaan lahan pada kurun waktu tahun 2006 dan tahun 2010. I.3 Pembatasan Masalah Batasan Penelitian dilakukan agar Tugas Akhir lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Oleh karena itu, penulis memfokuskan kepada pembatasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi dalaam konteks permasalahan yang terdiri dari: 1. Wilayah penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. 2. Data spasial yang digunakan adalah peta administrasi Kabupaten Semarang, peta tata guna lahan tahun 2006 dan tahun 2010. 3. Informasi data non spasial yang digunakan adalah data perkiraan nilai tanah yang diperoleh dari survey lapangan. 4. Metode yang digunakan pada pengolahan data penelitian ini adalah metode tumpang susun (overlay) antara peta perubahan zona nilai tanah dan peta perubahan lahan. 5. Melakukan analisis perubahan nilai tanah akibat perubahan penggunaan tanah di kecamatan ungaran barat. 6. Kelas perubahan lahan yang dianalisis adalah lahan pertanian (Sawah, kebun/tegalan/ladang) dan non pertanian (Bangunan/Gedung, Kawasan Industri, Hutan/Rawa/Semak, Komplek Perumahan, Komplek Pemakaman, Tambak dan Tanah Terbuka). 7. Pengolahan data system informasinya menggunakan ArcGIS 9., Aplikasi Pengolahan Data ArcView 3.3 versi BPN. I-3

1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengidentifikasi atau mengetahui perubahan penggunakan lahan di Kecamatan Ungaran Barat tahun 2006 dan Tahun 2010. 2. Untuk mengidentifikasi atau mengetahui perubahan nilai tanah di Kecamatan Ungaran Barat tahun 2006 dan Tahun 2010. 3. Membuat gambaran zona nilai tanah di kecamatan ungaran barat dalam bentuk peta zona nilai tanah. 1.5 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang akan dilakukan pada tugas akhir ini meliputi seluruh proses pada diagram alir berikut ini. a. Persiapan Secara garis besar tahap persiapan meliputi dua hal penting yaitu studi pustaka dan pengambilan data. Studi pustaka dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan materi berupa tulisan dalam bentuk buku, jurnal ilmiah, laporan tugas akhir maupun materi di internet yang berkaitan dengan penelitian ini. Pengambilan data merujuk pada pengumpulan keseluruhan materi dalam bentuk data yang digunakan pada penelitian. b. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tipe yaitu data spasial dan non spasial. Data spasial terdiri dari Peta Administrasi Kabupaten Semarang, Peta Jaringan Jalan Kecamatan Ungaran Barat dan Zona Awal Kecamatan Ungaran Barat. Sedangkan untuk data non spasial berupa harga tanah dengan pendekatan pasar tahun 2006, 2010; NJOP Kecamatan Ungaran Barat tahun 2006 dan tahun 2010. I-4

c. Pengolahan Data Pada tahap pengolahan data ini pembuatan peta zona nilai tanah menggunakan software ArcView 3.3 versi BPN, sedangkan untuk pembuatan peta perubahan harga tanah menggunakan software ArcGis 9.3. d. Analisis Analisis yang dilakukan yaitu analisis spasial. Analisis spasial yaitu menganalisis perubahan harga tanah. e. Kesimpulan Hasil dari pembahasan dikaji dan dilakukan penarikan kesimpulan terhadap penelitian ini. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Laporan penelitian ini mengkaji tentang pengaruh perubahan penggunakan lahan terhadap zona nilai tanah di Kecamatan Ungaran Barat ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai judul, latar belakang, perumusan masalah, pembatasan penelitian, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan laporan yang berkaitan dengan materi penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan landasan teori yang berkaitan dengan penelitian mengenai definisi tanah, teori nilai tanah, faktor penyebab perubahan nilai tanah, metode penilaian tanah, pengertian peta Zona Nilai Tanah, teori perubahan penggunaan lahan dan pengenalan Software ArcGis. I-5

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Bab ini menjelaskan uraian pelaksanaan penelitian mulai dari tahap persiapan yang terdiri dari data penelitian, perangkat penelitian, metode penelitian hingga pengolahan data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan dibahas mengenai analisis perubahan zona nilai tanah di kecamatan Ungaran Barat dalam selang waktu 4 tahun antara 2006 dan 2010, selanjutnya akan dibahas mengenai pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap perubahan zona nilai tanah. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan analisis dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh sebagai masukan bagi pembaca maupun penelitian selanjutnya. I-6