Rizky Aulia Hidayah S. Program Studi Magister Manajemen Fakultas Pascasarjana. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KEADILAN DISTRIBUTIF TERHADAP MOTIVASI INTRINSIK DAN KINERJA PERAWAT RSUD KUDUNGGA KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek Penelitian dan Subyek. 1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

PENGARUH KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI.

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

tidak sedikit. Sering terjadinya persoalan dan hambatan dalam kepemimpinan merupakan bagian dari permasalahan penyediaan layanan (Rust dan Jager,

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB V PENUTUP. terhadap kinerja auditor di BPKP dan BPK-RI perwakilan wilayah Sumatera

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Organizational Commitment. Menurut (Fry, 2003) mendefinisikan organizational

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses dimana seorang pemimpin dapat secara langsung

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN TERHADAP KELUHAN DAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (Studi Kasus Divisi Kontrak & Pengadaan PT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. karyawan dan juga memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

THE INFLUENCE OF LEADERSHIP TRANSFORMATIONAL TO SATISFACTION WORK MEMBERS MODERATED BY SUBTITUTION LEADERSHIP IN DETACHMENT A PIONEER SATBRIMOBDA D

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, perubahan dan kemajuan di berbagai

BAB I PENDAHAULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dipengaruhi banyak faktor diantaranya keterampilan atau keahlian yang dimiliki,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena perusahaan tidak hanya dihadapkan pada persaingan dalam negeri

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kesehatan bersifat holistik atau menyeluruh. Dalam mengupayakan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. (motivasi), karakteristik pekerjaan (beban kerja), kinerja perawat dalam

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tertentu. Menurut Robbins (2006) bahwa kinerja pegawai adalah. untuk mengelola proses kerja selama periode tersebut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEVI PUSPITO SARI B

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori,

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

ABSTRAK. Kata Kunci : Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu institusi yang pengelolaannya ditujukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA CV.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT.

Ratya Shafira Arifiani Endang Siti Astuti Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB I PENDAHULUAN. kinerja sumber daya manusia secara optimal. Banyak cara bagi perusahaan untuk

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEADILAN DISTRIBUTIF DAN PROSEDURAL KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

: Iklim Organisasi, Keadilan Kompensasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah

ABSTRACT. Keywords : Justice Distributif Compensation, Leadership Transformational Style, Job Satisfaction, Affective Commitment, JNE Banten

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian kinerja (Performance Appraisal) adalah suatu proses yang

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI INTRINSIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH KEADILAN TERHADAP KINERJA ANGGARAN DENGAN KEPUASAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. Yoshi Levina 1. Ranto P Sihombing 2.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang mendasari

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT MENURUT PERSEPSI KEPALA RUANG DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, setiap perusahaaan akan berusaha untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Bisnis perbankan merupakan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Divisi Regional Wilayah Barat Medan. Hasil penelitian menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas atau mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional.

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dalam organisasi merupakan konsekuensi logis untuk. bersaing untuk mencapai yang terbaik (Gudono, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan

KOMITMEN KARYAWAN DITINJAU DARI SELF EFFICACY DAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI,DI CV. WAHYU JAYA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 4 METODE PENELITIAN. analitik yang terdiri dari 2 tahap pelaksanaan.

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN. signifikan terhadap kepuasan kerja pada karyawaan PT Semesta Raya

KUESIONER PENELITIAN

JURNAL MEDIA EKONOMI Vol. 21, No.3 Desember 2016 ISSN:

PENGARUH LEADERSHIP CAPABILITY TERHADAP TURNOVER INTENTION MELALUI JOB SATISFACTION DI PT. RAJAWALI NUSINDO

Transkripsi:

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KEADILAN DISTRIBUTIF TERHADAP MOTIVASI INTRINSIK DAN KINERJA PERAWAT RSUD KUDUNGGA SANGATTA : Pengujian Partial Least Square PLS Rizky Aulia Hidayah S Program Studi Magister Manajemen Fakultas Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta rizkyaulia19@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisa pengaruh kepemimpinan transformasional dan keadilan distributif terhadap motivasi intrinsik dan kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta. Obyek dari penelitian ini adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta dan subyek dalam penelitian ini adalah 98 orang perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh populasi perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta. Analisis dalam penelitian ini menggunakan Smart PLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh positif signifikan terhadap motivasi intrinsik. Variabel keadilan distributif menunjukkan pengaruh positif signifikan terhadap motivasi intrinsik dan variabel motivasi intrinsik berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja. Variabel kepemimpinan transformasional dan keadilan distributif menunjukkan pengaruh positif signifikan terhadap kinerja. Kata Kunci : Kepemimpinan Transformasional, Keadilan Distributif, Motivasi Intrinsik, Kinerja 1

A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan organisasi yang bergerak di bidang jasa atau pelayanan. Pelayanan kesehatan terhadap pasien menjadi salah satu faktor utama dari rumah sakit baik rumah sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah. Salah satu rumah sakit pemerintah yang dimiliki oleh Kabupaten Kutai Timur adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta, Kabupaten Kutai Timur. Kabupaten Kutai Timur adalah kabupaten pemekaran dari Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 1999. Sebagai kabupaten baru, Kabupaten Kutai Timur berbenah dalam hal pelayanan pada masyarakat yaitu salah satunya adalah dengan menyediakan layanan kesehatan yaitu mendirikan pusat layanan kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) dan rawat inap yang diresmikan oleh Bupati Kutai Timur pada tanggal 11 Oktober 2002. Pada tahun 2003, terbit SK Bupati Kutai Timur No 334/02.188.45/HK/VIII/2003 tentang Penetapan Status Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sangatta menjadi RSU Tipe C Sangatta Kabupaten Kutai Timur yang kemudian dikukuhkan oleh SK Menteri Kesehatan No 407/MENKES/SK/III/2004 pada tanggal 25 Maret 2004 menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta. Dengan didirikannya Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta ini merupakan salah satu wujud komitmen nyata dan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat. Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga sesuai dengan SK Bupati Kutai Timur No 445/K.92/2015 dan berdasarkan SK Menteri Kesehatan No : HK.02.03/I/0552/2015 menetapkan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta menjadi rumah sakit tipe B. Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta memiliki beberapa misi yaitu memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna, bermutu dan terjangkau yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan memaksimalkan jenis pelayanan yang ada sesuai dengan Standar Pelayanan Rumah Sakit dengan biaya yang terjangkau. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu maka dibutuhkan sumber daya manusia yang profesional untuk menunjang pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan cara melalui pendidikan, pelatihan dan penelitian secara berkesinambungan terhadap sumber daya manusia yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta. Dalam rumah sakit, sumber daya manusia yang dianggap memiliki peranan penting adalah tenaga medis yang terdiri dari dokter dan perawat. Sehingga, tenaga medis tersebut diharapkan dapat memiliki kinerja yang profesional dan berkualitas demi meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Kinerja adalah hasil atau keluaran yang dihasilkan oleh 2

fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu (Wirawan, 2009). Kinerja yang optimal sangatlah dibutuhkan oleh para tenaga medis sebab dengan memberikan kinerja yang baik dalam hal pelayanan maka akan berdampak positif pula terhadap masyarakat mengingat sebuah rumah sakit keselamatan pasien menjadi faktor utama. Kinerja seorang karyawan tidak akan optimal apabila tidak ada motivasi yang berasal dari dalam diri (intrinsik). Seorang karyawan khususnya tenaga medis harus memiliki motivasi intrinsik yang tinggi dalam bekerja sebab berhubungan langsung dengan pasien. Selain itu, sebuah organisasi juga patut untuk memperhatikan aspek kesejahteraan dari karyawan yaitu salah satunya adalah aspek keadilan. Setiap karyawan yang bekerja dalam sebuah organisasi mengharapkan adanya hubungan timbal balik dari organisasi baik berupa kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Dengan pemberian kompensasi tersebut dapat menjadi salah satu cara organisasi untuk memberikan motivasi pada karyawan agar dapat bekerja lebih baik sehingga dapat meningkatkan kinerja demi terwujudnya tujuan organisasi. Peran seorang pemimpin tidak dapat lepas dari meningkatnya kinerja karyawan. Pemimpin yang bersikap positif maka akan berdampak baik pula pada terwujudnya tujuan organisasi. Oleh karena itu, sebuah organisasi membutuhkan sosok pemimpin yang mampu mengidentifikasi dirinya sebagai alat perubahan, visioner hingga mampu memberikan motivasi terhadap karyawan. Menurut Danim (2004), pemimpin tidak memisahkan diri dari kelompoknya melainkan seorang pemimpin bekerja sama dengan orang lain, bekerja melalui orang lain atau keduanya. Burns (1978) dalam Tjahjono (2006) berpandangan bahwa kepemimpinan transformasional sebagai sebuah proses yang padanya para pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Dengan adanya pemberian arahan dari pemimpin maka dapat meningkatkan motivasi pada karyawan demi peningkatan dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. B. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap motivasi intrinsik perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kutai Timur. 2. Untuk menganalisis pengaruh keadilan distributif terhadap motivasi intrinsik perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kutai Timur. 3. Untuk menganalisis pengaruh motivasi intrinsik terhadap kinerja perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Kabupaten Kutai Timur. 3

4. Untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Kabupaten Kutai Timur. 5. Untuk menganalisis pengaruh keadilan distributif terhadap kinerja perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Kabupaten Kutai Timur. C. KAJIAN TEORI 1. Kepemimpinan Transformasional Menurut Danim (2004) mengungkapkan bahwa memimpin adalah mengambil inisiatif dalam rangka situasi sosial (bukan perseorangan) untuk membuat prakarsa baru, menentukan prosedur, merancang perbuatan yang sesuai dengan visi dan misi organisasi tersebut sehingga tujuan organisasi akan tercapai. Selain itu, kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk memberikan koordinasi dan memberikan arahan pada individu atau kelompok yang tergabung di dalam sebuah wadah tertentu unyuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Visi dari kepemimpinan yaitu agar kepemimpinan dapat berhasil dengan baik maka seorang pemimpin harus dapat berusaha untuk bertanggung jawab atas keefektifan suatu organisasi, selalu mengadakan perubahan untuk meningkatkan kualitas hasil dan ada rasa keprihatinan jika terjadi penurunan integritas (Uno, 2007). Untuk mencapai sebuah kesuksesan dalam organisasi maka diperlukan peran yang sangat penting dari seorang pemimpin sebab seorang pemimpin berperan sebagai pembuat keputusan demi kemajuan dari organisasi yang dipimpin. Terdapat dua jenis kepemimpinan yaitu kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional. Menurut Yukl (1994) dalam Tjahjono (2006) menelaah perspektif tentang kepemimpinan termasuk kepemimpinan transformasional dan karismatik yaitu tipe gaya kepemimpinan yang menjelaskan bahwa para pengikut dari pemimpin-pemimpin tersebut bersedia untuk melakukan usaha yang luar biasa dan pengorbanan pribadi untuk mencapai tujuan dan misi dari organisasi atau kelompok. 2. Keadilan Distributif Teori keadilan dikembangkan oleh Adam (1963) dalam (Wexley dan Yukl, 1992) dan teori merupakan variasi dari teori proses perbandingan sosial. Prinsip dari teori keadilan adalah bahwa seseorang akan merasakan puas atau tidak tergantung pada apakah ia merasakan adanya adil atau tidak adil atas sesuatu faktor tertentu. Dalam teori keadilan terdapat tiga perspektif keadilan yaitu salah satunya adalah keadilan distributif. Keadilan distributif adalah keadilan yang berkaitan dengan distribusi sumber daya dan kriteria yang digunakan adalah untuk memutuskan alokasi sumber daya (Tjahjono, Palupi dan Dirgahayu, 2015). 4

Keadilan distributif mencerminkan keadilan yang dirasakan mengenai bagaimana sumber daya dan penghargaan didistribusikan atau dialokasikan (Kreitner dan Kinicki, 2000). 3. Motivasi Intrinsik Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere yang berarti pindah. Motivasi adalah proses psikologis meminta mengarahkan, arahan dan menetapkan tindakan sukarela yang mengarah pada tujuan. Sehingga para pemimpin perlu memahami proses psikologis ini jika mereka ingin berhasil dalam memandu para karyawan untuk menuju dan mencapai sasaran organisasi (Kreitner & Kinicki, 2000). Selain itu, motivasi juga dapat dikatakan sebagai dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Uno, 2007). Adapun teori yang terkait dengan motivasi yaitu salah satunya adalah teori motivasi-hygiene (teori motivator-higienis) yang dikemukakan oleh Herzberg. Herzberg mengungkapkan bahwa apabila para karyawan merasakan puas atas pekerjaannya, maka kepuasan tersebut didasarkan pada faktor-faktor yang sifatnya intrinsik seperti keberhasilan mencapai sesuatu, pengakuan yang diperoleh, sifat pekerjaan yang dilakukan, rasa tanggung jawab. Sebaliknya, para karyawan merasa tidak puas dengan pekerjaannya maka ketidakpuasan tersebut dikaitkan dengan faktor-faktor yang bersifat ekstrinsik, berasal dari luar diri karyawan seperti kebijaksanaan organisasi, pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan, hubungan interpersonal dan kondisi kerja (Siagian, 1995). 4. Kinerja Kinerja adalah hasil atau keluaran yang dihasilkan oleh fungsifungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau profesi dalam waktu tertentu (Wirawan, 2009). Setiap karyawan yang bekerja di dalam sebuah organisasi dituntut untuk memiliki kinerja yang baik demi terwujudnya tujuan organisasi. Sebagai sebuah organisasi yang bergerak di bidang pelayanan publik maka setiap karyawan termasuk tenaga medis memerlukan kinerja yang baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap publik. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dari seorang karyawan yaitu faktor lingkungan internal organisasi, faktor lingkungan eksternal dan faktor internal karyawan. D. MODEL PENELITIAN 5

E. METODE PENELITIAN Gambar 1 Model Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif. Obyek penelitian adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta dan subyek penelitian adalah perawat-perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2016 bertempat di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga medis yaitu perawat yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta yang berjumlah 98 orang. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan variabel kepemimpinan transformasional, keadilan distributif, motivasi intrinsik dan kinerja. Analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah data primer. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan Smart- PLS. F. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Deskriptif Variabel Tabel 1 Analisis Deskriptif Variabel Variabel Mean Kategori Kepemimpinan Transformasional (KT) 3.43 Tinggi Keadilan Distributif (KD) 3.55 Tinggi Motivasi Intrinsik (MI) 3.57 Tinggi Kinerja (KK) 3.52 Tinggi Sumber : data primer diolah tahun 2016 Variabel kepemimpinan transformasional bahwa responden penelitian telah merasakan adanya kepemimpinan yang baik di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta yang dibuktikan dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 3.43 yang masuk dalam kategori tinggi. Variabel keadilan distirbutif bahwa responden penelitian telah merasakan adanya keadilan distributif yang baik dan sesuai dengan pekerjaannya di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta yang dibuktikan dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 3.55 yang masuk dalam kategori tinggi. Variabel motivasi intrinsik bahwa responden penelitian telah memiliki kesadaran dari dalam diri (intrinsik) masing-masing atas pekerjaan yang diberikan di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta yang dibuktikan dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 3.57 yang masuk dalam kategori tinggi. 6

Variabel kinerja bahwa responden penelitian telah memiliki memberikan kontribusi yang baik di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta yang dibuktikan dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 3.52 yang masuk dalam kategori tinggi. 2. Pengujian Model Struktural (Inner Model) Gambar 2 Model Struktural Tabel 2 Nilai R-Square R-Square KT KD MI 0.586 KK 0.636 Sumber : data primer diolah tahun 2016 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai R-Square untuk variabel motivasi intrinsik (MI) sebesar 0.586 dan kinerja karyawan (KK) sebesar 0.636. Evaluasi model konstruk selanjutnya dilakukan dengan menghitung Q-Square Predictive Relevance (Ghozali, 2006), sebagai berikut : Q 2 = 1 (1 - R MI 2 )(1 - R KK 2 ) = 1 (1 0.586)(1-0.636) = 0.849 (prediktif) Berdasarkan perhitungan tersebut, nilai Q 2 yang diperoleh sebesar 0.849 menunjukkan bahwa model yang dibentuk sudah baik. 7

3. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dapat dilihat besarnya nilai t-statistik. Apabila nilai t-statistik > t-tabel, maka hipotesis akan diterima. Berikut ini adalah hasil dari pengujian hipotesis, yaitu sebagai berikut : Tabel 3 Path Coefficient Original Sample Sample Mean Standard Error T-Statistics P-Values KT MI 0.370 0.365 0.158 2.341 0.020 KD MI 0.449 0.457 0.137 3.270 0.001 MI KK 0.289 0.300 0.109 2.661 0.008 KT KK 0.243 0.240 0.100 2.438 0.015 KD KK 0.348 0.341 0.157 2.223 0.027 Sumber : data primer diolah tahun 2016 a. Pengujian hipotesis 1. Hasil uji koefisien parameter antara kepemimpinan transformasional dengan motivasi menunjukkan nilai koefisien sebesar 0.370 dan nilai t-statistics sebesar 2.341. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap motivasi. Sehingga hipotesis pertama (H1) menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi, diterima. b. Pengujian hipotesis 2. Hasil uji koefisien parameter antara keadilan distributif dengan motivasi menunjukkan nilai koefisien sebesar 0.449 dan nilai t-statistics sebesar 3.270. Hal ini menunjukkan bahwa keadilan distributif berpengaruh positif terhadap motivasi. Sehingga hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa keadilan distributif berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi, diterima. c. Pengujian hipotesis 3. Hasil uji koefisien parameter antara motivasi dengan kinerja menunjukkan nilai koefisien sebesar 0.289 dan nilai t- statistics sebesar 2.661. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Sehingga hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja, diterima. d. Pengujian hipotesis 4. Hasil uji koefisien parameter antara kepemimpinan transformasional dengan kinerja menunjukkan nilai koefisien sebesar 0.243 dan nilai t-statistics sebesar 2.438. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kinerja. Sehingga hipotesis keempat (H4) menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja, diterima. 8

e. Pengujian hipotesis 5. Hasil uji koefisien parameter antara keadilan distributif dengan kinerja menunjukkan nilai koefisien sebesar 0.348 dan nilai t-statistics sebesar 2.223. Hal ini menunjukkan bahwa keadilan distributif berpengaruh positif terhadap kinerja. Sehingga hipotesis kelima (H5) menyatakan bahwa keadilan distributif berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja, diterima. 4. Pembahasan Interpretasi Hasil Penelitian a. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Motivasi Intrinsik Berdasarkan nilai t-statistik lebih besar atau sama dengan t-tabel (tstatistik > 1.96) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil uji hipotesis pertama menyatakan bahwa variabel kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap motivasi intrinsik, hipotesis ini terbukti diterima karena memiliki hasil t-statistics sebesar 2.341 (diatas 1.96), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap motivasi intrinsik perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta. Danim (2004) mengungkapkan bahwa kepemimpinan merupakan perbuatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam sebuah organisasi untuk mengkoordinasi dan memberikan arahan kepada individu atau sebuah kelompok yang tergabung dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga di era saat ini, kepemimpinan transformasional dianggap dapat memberikan pengaruh positif terhadap kemajuan dari sebuah organisasi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemimpin di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta mampu mendorong semangat dan selalu memberikan dukungan terhadap para karyawan termasuk perawat. Selain itu, pemimpin juga dapat membuat para perawat untuk termotivasi agar lebih menyadari dan mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan pribadi. b. Pengaruh Keadilan Distributif terhadap Motivasi Intrinsik Hasil uji hipotesis kedua menyatakan bahwa variabel keadilan distributif berpengaruh positif terhadap motivasi intrinsik, hipotesis ini terbukti diterima karena memiliki hasil t-statistics sebesar 3.270 (diatas 1.96), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keadilan distributif berpengaruh signifikan terhadap motivasi intrinsik perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta. Hal ini menjelaskan bahwa sebuah organisasi patut memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan cara memberikan hak-hak secara adil setiap karyawan. Tjahjono (2008) menyatakan bahwa keadilan cenderung berhubungan positif terhadap outcomes yang berkaitan dengan evaluasi personal seperti penilaian kinerja, sistem penggajian, dan lain-lain. Sehingga dengan pemberian kompensasi yang didistribusikan dengan baik akan memacu rasa motivasi dengan lebih baik dan dapat meningkatkan 9

motivasi. Selain itu, penilaian kinerja mandiri dapat memberikan batasan terhadap pekerjaan yang telah dilakukan sehingga dapat memotivasi untuk bekerja lebih baik terhadap tugas pokok yang diberikan. c. Pengaruh Motivasi Intrinsik terhadap Kinerja Karyawan Hasil uji hipotesis ketiga menyatakan bahwa variabel motivasi intrinsik berpengaruh positif terhadap kinerja, hipotesis ini terbukti diterima karena memiliki hasil t-statistics sebesar 2.661 (diatas 1.96), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi intrinsik berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta. Berdasarkan teori Herzberg menyatakan bahwa apabila karyawan merasakan puas atas suatu pekerjaan maka kepuasan tersebut berasal dari dalam diri (bersifat intrinsik) seperti keberhasilan mencapai sesuatu, rasa tanggung jawab, kemajuan dalam karir dan pertumbuhan profesional dan intelektual yang dialami oleh seseorang (Siagian, 1995). Semakin tinggi motivasi intrinsik yang dimiliki oleh perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta maka semakin tinggi pula kinerja perawat tersebut. Sehingga dengan adanya motivasi intrinsik yang tinggi dalam diri seorang perawat akan meningkatkan kinerja perawat tersebut dalam bekerja khususnya dalam memberikan kualitas pelayanan terhadap masyarakat. d. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan Hasil uji hipotesis keempat, menyatakan bahwa variabel kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kinerja, hipotesis ini terbukti diterima karena memiliki hasil t-statistics sebesar 2.438 (diatas 1.96), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta. Hal ini menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional yang dijalankan di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta mampu meningkatkan kinerja dari para karyawan khususnya perawat dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Cara pemimpin dalam meningkatkan kinerja perawat adalah dengan mengadakan pelatihan dan pendidikan. Pemimpin yang bersikap suportif terhadap karyawan dapat membuat karyawan cenderung akan bersikap kooperatif terhadap pekerjaan. e. Pengaruh Keadilan Distributif terhadap Kinerja Karyawan Hasil uji hipotesis kelima menyatakan bahwa variabel keadilan distributif berpengaruh positif terhadap kinerja, hipotesis ini terbukti diterima karena memiliki hasil t-statistics sebesar 2.223 (diatas 1.96), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keadilan distributif 10

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta. Hal ini menyatakan bahwa setiap karyawan mengharapkan adanya hubungan timbal balik atas usaha yang telah diberikan karyawan terhadap organisasi. Di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta telah mengatur mengenai sistem pembagian tunjangan atau kompensasi yang diberikan pada setiap karyawan termasuk perawat sebab dengan pemberian kompensasi tersebut dapat menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan kinerja para perawat. G. KESIMPULAN Kesimpulan akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi intrinsik pada perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta. Variabel keadilan distributif berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi intrinsik pada perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta. Variabel motivasi intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta. Variabel kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta. Variabel keadilan distributif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta. REFERENSI Danim, S. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta : Rineka Cipta. Ghozali, Imam. (2006), Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Square, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kreitner, R., & Kinicki, A. 2000. Organizational Behavior. McGraw Hill. 11

Kudungga Sangatta, Rumah Sakit Umum Daerah. 2014. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014. Sangatta. Cipta. Siagian, S. P. 1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Tjahjono, H. K. 2006. Budaya Organisasional & Balanced Score Card Dimensi Teori dan Praktek. Unit Penerbitan Fakultas Ekonomi (UPFE-UMY) Tjahjono, H. K. 2008. Studi Literatur Keadilan Distributif dan Keadilan Prosedural pada Konsekuensinya dengan Teknik Meta Analisis. Jurnal Psikologi Volume 35 No. 1, 21-40. Tjahjono, H. K., Palupi, M., & Dirgahayu, P. 2015. "Career Perception at the Republic Indonesian Police Organization Impact of Distributive Fairness, Procedural Fairness and Career Satisfaction on Affective Commitment". International Journal of Administrative Science & Organization Volume 22, Number 2. Uno, H. B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di BidangPendidikan). Jakarta: Bumi Aksara. Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (Teori, Aplikasi dan Penelitian). Jakarta : Salemba Empat. 12