Term of Reference. 1. Gambaran umum

dokumen-dokumen yang mirip
Term of Reference. I. Gambaran umum

Term of Reference. Asisten Pengkaji Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu Program Riset IPTEK. I. Gambaran umum

Term of Reference. Pengkaji Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu Program Riset IPTEK. I. Gambaran umum

Bahan Diskusi SIMULASI PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA SKPD BERBASIS KINERJA

Kerangka Acuan. Perekrutan Konsultan Individu Komponen 1a : Studi Teknis dan Kebijakan Studi Kebijakan Foresight Teknologi Strategis di Masa Depan

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

BAB III METODE PENELITIAN. metode tersebut terdapat lima tahapan, yaitu tahapan Visioning, Analysis, Direction

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

BAB V PENUTUP. a. Forum Informal; b. Studi Banding; c. Focus Group Discussion (FGD); d.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

THE VISIONING PHASE. Titien S. Sukamto

KRITERIA COMMUNITY DEVELOPMENT

STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN SKPD


LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016

PERAN FORUM DOKTOR (FDPKSI) DALAM MENDUKUNG TRI DHARMA PERGURUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia industri saat ini, penggunaan teknologi

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika.

RANCANGAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Manual Mutu Pengabdian

STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta

Independensi Integritas Profesionalisme

STANDAR ISI PENELITIAN

RESEARCH & INNOVATION IN SCIENCE & TECHNOLOGY (RISET-Pro) Free Powerpoint Templates

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Standar Penelitian STIKES HARAPAN IBU

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum. Ir. Christianus R. Dewanto, M. Eng.

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1

Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

KERANGKA ACUAN KEGIATAN HIBAH IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN INOVASI AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL HIBAH PENELITIAN INOVATIF FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

BUKU STANDAR PENELITIAN

PENYUSUNAN RENCANA KERJA

8 BANGUNAN TEORI INTEGRASI AGROINDUSTRI

PENGUMUMAN ULANG SELEKSI KONSULTAN INDIVIDUAL Nomor : 05/POKJA ULP/BLI/1/2018

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN PENDAHULUAN KAJIAN PENDANAAN BIDANG KERJASAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL

STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. 1. Visi dan Misi Politeknik Visi : Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...

PANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN

PROSES PERENCANAAN (PLANNING PROCESS) Titien S. Sukamto

STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR RISET-PRO PANDUAN UMUM PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR RISET-PRO

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG KOMITE PEMASARAN PRODUK UNGGULAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

pada teknik analisis aspek internal organisasi yang tertuang dalam bentuk analisis kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) organisasi.

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

insentif, penyelenggaraan program iptek, dan pembentukan lembaga.

PENAWARAN TEKNIS TENAGA AHLI...(ISI SESUAI POSISI)

RENCANA INDUK RISET NASIONAL - RIRN

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM (RIP)

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 27 /M/Kp/III/2013 TENTANG

MANAJEMEN STRATEGIK Formulasi, Implementasi dan Pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. 1. Visi dan Misi Politeknik Visi : Kesehatan Kementerian Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang

Penetapan Konteks Komunikasi dan Konsultasi. Identifikasi Risiko. Analisis Risiko. Evaluasi Risiko. Penanganan Risiko

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA INDUK RISET NASIONAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM)-RESEPSIONIS SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF

Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS...

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)PENGABDIAN KEPADA MASYRAKAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Teknologi. Industri. Pengguna. Pembinaan.

ARAH PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL UNTUK MENINGKATKAN KONTRIBUSI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI TERHADAP PEMBANGUNAN NASIONAL

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

BAB I MANAGEMENT PROYEK

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. 1. Visi dan Misi Politeknik Visi : Kesehatan Kementerian

Independensi Integritas Profesionalisme

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN

[NAMA LEMBAGA] RENCANA KERJA PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 FOKUS UNGGULAN : [ NAMA LEMBAGA ] [ Alamat Lembaga ]

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016

PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI (PUPT) Direktorat Riset Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2016

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL HIBAH PENELITIAN SINERGI FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

Transkripsi:

Term of Reference Pengkaji untuk Review Praktek National Science Technology Innovation Fund atau NSTIF dan Posibilitas Model Lembaga serta Eksplorasi Fungsi-Fungsi Utama NSTIF di Indonesia (2.1.1.) (Studi Kelayakan dan Disain NSTIF- 2.1) 1. Gambaran umum Program Research and Innovation in Science and Technology Project atau RISET- Pro merupakan kerjasama Pemerintah Indonesia c.q Kemenristekdikti dan Bank Dunia dalam bentuk pinjaman luar negeri senilai 95 juta USD, RISET Pro bertujuan untuk dapat meningkatkan daya saing Indonesia dalam pembangunan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan. Peningkatan yang dimaksud tersebut bertujuan untuk terbentuknya suatu lingkungan yang kondusif bagi kegiatan litbang IPTEK dan penguatan kinerja insentif serta SDM IPTEK. RISET-Pro memiliki empat komponen yang saling berkaitan erat satu dengan yang lainnya. Komponen 1 berfokus pada peningkatan kerangka kerja kebijakan inovasi dan kinerja lembaga litbang Iptek yang erat kaitannya dengan Komponen 2 yang berfokus pada penguatan insentif riset dan Komponen 3 yakni pengembangan kapasitas SDM Iptek. Pada tahun 2015, harapan dari pengelola komponen 2 RISET-Pro adalah dapat melakukan akseleratif dalam mencapai tujuan dari Komponen 2, dengan melakukan penguatan insentif riset yang merupakan penguatan terhadap: (1) Lembaga pendanaan riset IPTEK/National Science Technology Innovation Fund atau NSTIF; (2) Insentif riset di lembaga riset IPTEK; (3) Pasar yang berkaitan dengan riset industri nasional maupun internasional; (4) Monitoring dan evaluasi riset insentif, serta; (5) Sistem penganggaran dan perencanaan terpadu untuk program riset IPTEK. Salah satu kegiatan akseleratif dalam mencapai penguatan insentif riset dari Komponen 2 adalah dengan menghasilkan kajian studi kelayakan dan disain National Science Technology Innovation Fund atau NSTIF (2.1). Kajian tersebut akan didukung oleh hasil kajian review praktek NSTIF dan posibilitas model lembaga serta eksplorasi fungsi-fungsi utama NSTIF di Indonesia (2.1.1) Berkaitan dengan hal tersebut di atas, bahasan dari kajian 2.1.1 akan diselenggarakan oleh pengkaji. Review praktek lembaga NSTIF ini diperlukan untuk pembelajaran praktek terbaik dan data perbandingan analisis SWOT beberapa disain lembaga pendanaan riset IPTEK di negara lain guna mendapatkan posibilitas model lembaga NSTIF yang senada dengan perundang-undangan di Indonesia. Sedangkan analisa proses bisnis adalah kajian dan evaluasi teknik yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan proses bisnis suatu lembaga, digunakan sebagai penghubung antara pemangku kepentingan untuk memahami struktur, kebijakan dan operasi lembaga tersebut agar teridentifikasi dampak dari kegiatan dalam Hal. 1 dari 5

menciptakan nilai tambah guna tercapainya visi, misi, dan sasaran strategis lembaga Dengan analisa proses bisnis NSTIF tersebut diharapkan dapat menggambarkan fungsi-fungsi utama lembaga. Para pengkaji nantinya akan membuat laporan berbasis studi empiris dan pustaka serta laporan hasil workshop/fgd yang secara tepat akan mendukung hasil kajian studi kelayakan dan disain NSTIF (2.1). 2. Tujuan pengadaan Pengkaji kajian 2.1.1 Pengadaan Pengkaji kajian 2.1.1 ditujukan untuk percepatan dan pengefektifan review praktek National Science Technology Innovation Fund (NSTIF) dan posibilitas model lembaga NSTIF di Indonesia. Hal ini dilakukan demi kesuksesan implementasi kegiatan studi kelayakan dan disain NSTIF sesuai dengan hasil yang diharapkan dan tepat waktu tanpa adanya keterlambatan administrasi dan keuangan. 3. Hasil yang diharapkan dari Pengkaji kajian 2.1.1 1. Adanya bahasan kajian yang mencakup formulasi visi dan misi lembaga, serta pembelajaran review praktek terbaik lembaga pendanaan riset IPTEK di negara lain sebagai basis penyempurnaan konsep dan disain pembentukan NSTIF beserta roadmapnya dari segi landasan hukum dan pertimbangan strategis pembentukan lembaga di Indonesia; 2. Adanya bahasan kajian yang mencakup posibilitas model lembaga dan analisis kelebihan dan kelemahan dari setiap disain organisasi lembaga pendanaan riset IPTEK di negara lain berdasarkan environmental scanning, yaitu pemetaan dan analisis terhadap Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman, untuk mengantisipasi berbagai perubahan eksternal dan internal; 3. Adanya bahasan kajian dan laporan yang mencakup high level proses bisnis NSTIF serta peta pemangku kepentingan (stakeholders mapping) dan pola hubungan konsorsium antara peneliti, industri (stakeholders) yang dapat menggambarkan besarnya peran dan pengaruh setiap stakeholders terhadap efektifitas pencapaian visi, misi, dan sasaran strategis lembaga; 4. Adanya bahasan kajian yang mencakup model aktifitas (lembaga) pelaksana Riset IPTEK dari tahapan pengembangan lembaga, disertai dengan indikator kinerja lembaga sebagai embrio. 4. Rincian tugas Pengkaji kajian 2.1.1. Secara umum tugas Pengkaji 2.1.1 merupakan elemen pendukung terselenggaranya implementasi kegiatan studi kelayakan dan disain NSTIF dan dukungannya serta mampu membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan sesuai hasil yang diharapkan dengan tepat waktu. Hal. 2 dari 5

Kegiatan Pengkaji kajian 2.1.1 pada tahun 2015: 1. Analisa informasi terkait peraturan perundang-undangan yang terkait dengan upaya pendirian Lembaga Pendanaan Riset IPTEK di Indonesia (NSTIF); 2. Melakukan pemetaan hubungan dan keterkaitan para stakeholder dalam kegiatan Science and Techology Innovation (STI); 3. Analisa posibilitas disain NSTIF berdasarkan kelebihan dan kelemahan dari setiap kemungkinan disain lembaga; 4. Pengembangan high level model, proses bisnis dasar dan strategis objektif dari NSTIF ; 5. Analisa kebutuhan kerangka kebijakan pendukung NSTIF; Rincian tugas Pengkaji kajian 2.1.1 sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Melakukan koordinasi teknis dengan tim pengelola Komponen 2 minimal satu kali sebelum implemantasi kegiatan dimulai. Memastikan kelengkapan dokumen serta data dukung yang akan diperlukan (soft file atau Handout) 2. Tahap Implementasi Pengkaji: - Membuat laporan berbasis studi empiris dan pustaka serta hasil dari workshop/fgd sesuai dengan jadwal dan jumlah pengkaji riset yang sudah tercantum dalam RAB - Membuat laporan berbasis studi empiris dan pustaka serta hasil dari workshop/fgd Perjalanan Dinas - Mendokumentasikan seluruh berkas pembayaran tiket/perjalanan sesuai aturan. Workshop/FGD Persiapan dan Pelaksanaan Workshop Dalam persiapan kegiatan ini, beberapa hal yang harus dipersiapkan Pengkaji 2.1.1 untuk terlaksananya kegiatan ini : - Menyiapkan pengolahan data, analisis dan sintesis materi bahasan Workshop/FGD yang berkaitan dengan review praktek NSTIF dan posibilitas model lembaga NSTIF di Indonesia (2.1.1) 3. Tahap Pertanggungjawaban a. Pengkaji - Membuat laporan sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan kegiatan yang dibagi menjadi 2 Tahap yaitu Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir. b. Perjalanan Dinas Hal. 3 dari 5

- Membuat laporan perjalanan dinas - Menyerahkan seluruh bukti perjalanan dan medokumentasikannya sesuai dengan ketentuan. c. Workshop/FGD - Membuat laporan workshop - Menyerahkan seluruh bukti-bukti keuangan selama kegiatan Workshop/FGD; seperti bukti perjalanan, bukti pembayaran narasumber, pakar/praktisi, bukti pembayaran uang harian, uang saku dan lain-lain sesuai ketentuan yang berlaku. 5. Kualifikasi Pengkaji 2.1.1 Diharapkan kualifikasi Pengkaji terpenuhi, mencakup: Latar belakang pendidikan: minimal S-2 di bidang Hukum, Manajemen, atau Bisnis dari universitas ternama dan bereputasi; Pengalaman kerja minimal 6 (enam) tahun yang terkait bidang Hukum, atau Manajemen Organisasi; Memiliki pengalaman kerja sebagai Konsultan terkait Analisa Kebijakan Institusi, Analisa Hukum, atau Restrukturisasi Kelembagaan Pemenrintah; Memiliki pengetahuan terkait Tata Negara Pemerintahan, Administrasi Pemerintahan, Peraturan Perundang-undangan dan Kebijakan Pemerintah di Indonesia; Memiliki pengalaman kerja dalam penyusunan kajian tentang Restrukturisasi Pemerintahan, Pembentukan Lembaga di Kementerian/Lembaga Pemerintah, penyusunan Proses Bisnis (SOP) Kementerian/Lembaga, Pembentukan Lembaga, Manajemen Lembaga, atau Proses Bisnis Lembaga; 6. Pelaporan Laporan penyelenggaraan kegiatan kajian studi review praktek NSTIF dan posibilitas model lembaga NSTIF di Indonesia (2.1.1.) dibuat sesuai dengan tahapannya baik secara administrasi maupun teknis. Seluruh file laporan dan dokumentasi kegiatan disampaikan kepada Pihak Kemenristekdikti c.q. Pengelola Komponen 2 RISET-Pro setelah pelaksanaan kegiatan. Adapun kegiatan Pengkaji adalah sebagai berikut: No 1 2 Types of Activities Analisa terkait peraturan perundang-undangan yang terkait dengan upaya pendirian Lembaga Pendanaan Riset IPTEK di Indonesia (NSTIF); Melakukan pemetaan hubungan dan keterkaitan para stakeholder dalam kegiatan Science and Techology Innovation (STI); Tahun 2015 Oct Nov Dec Hal. 4 dari 5

3 4 Analisa posibilitas disain NSTIF berdasarkan kelebihan dan kelemahan dari setiap kemungkinan disain lembaga; Pengembangan high level model, proses bisnis dasar dan strategis objektif dari NSTIF ; 5 Analisa kebutuhan kerangka kebijakan pendukung NSTIF; 7. Pembayaran Fee jasa penyelengaraan Pengkaji kajian 2.1.1 sesuai persentase dalam kontrak. Hal. 5 dari 5