BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Moffat, dkk., (2004), uraian tentang tramadol adalah sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

VALIDASI PENETAPAN KADAR ASAM ASETIL SALISILAT (ASETOSAL) DALAM SEDIAAN TABLET BERBAGAI MEREK MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI SKRIPSI

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS II TURUNAN ASAM HIDROKSI BENZOAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

LOGO TEORI ASAM BASA

Lampiran 1. Karakteristik Metode GC-AOAC dan Liquid Chromatography AOAC (Wood et al., 2004)

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Data Pengambilan Sampel T CR02659 AUG11A01

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

Titrasi asam kuat-basa kuat

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

BAB I PENDAHULUAN. tanpa bahan tambahanmakanan yang diizinkan (Badan Standarisasi Nasional,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam buku British pharmacopoeia (The Departemen of Health, 2006) dan

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Natrium diklofenak merupakan Obat Antiinflamasi Non-steroid. (OAINS) yang banyak digunakan sebagai obat anti radang.

Standarisasi Larutan

VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN METODE TITRASI PERMANGANOMETRI DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minuman energi adalah minuman ringan non-alkohol yang dirancang

BAB 7. ASAM DAN BASA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

Hasil Penetapan Kadar Baku Ibuprofen (PT.Mutifa) Secara Alkalimetri. Volume Larutan NaOH 0,1056 N

Penetapan Kadar Sari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam dipelihara terutama untuk digunakan daging dan telurnya dan

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR KIMIA MEDISINAL SEMESTER GANJIL PENGARUH ph DAN PKa TERHADAP IONISASI DAN KELARUTAN OBAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR ASAM ASETILSALISILAT DALAM SEDIAAN OBAT MEMANFAATKAN SINAR REFLEKTAN TERUKUR DARI BERCAK YANG DIHASILKAN SKRIPSI

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

KIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parasetamol dan Propifenazon merupakan obat yang secara luas digunakan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

Titrasi Asam Basa. Sophi Damayanti

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis

dimana hasilnya dalam bentuk jumlah atau bilangan kadar.

Judul Percobaan II. Tujuan Percobaan III. Tanggal Percobaan IV. Selesai Percobaan Dasar Teori:

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.

VOLUMETRI / TITRIMETRI

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB I PENDAHULUAN. kembali pada awal tahun 1920-an. Pada tahun 1995-an, metode kromatografi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PERCOBAAN IV PEMBUATAN BUFFER Tujuan Menghitung dan pembuat larutan buffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam asetat dalam ilmu kimia disebut juga acetid acid atau acidum aceticum,

Bab IV Hasil dan Pembahasan

LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013

Soal dan Jawaban Titrasi Asam Basa

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saus cabai atau yang biasa juga disebut saus sambal adalah saus yang

PENUNTUN PRAKTIKUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II

KETOPROFEN, PENETAPAN KADARNYA DALAM SEDIAAN GEL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL. Fajrin Noviyanto, Tjiptasurasa, Pri Iswati Utami

KIMIA ANALITIK TITRASI ASAM-BASA

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

V. HASIL DA PEMBAHASA

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan

wanibesak.wordpress.com 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam asetat dalam ilmu kimia disebut juga Acetid acid (Acidum aceticum), akan

GEL. Pemerian Bahan. a. Glycerolum (gliserin)

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tramadol HCl berikut: Menurut Moffat, dkk., (2004), uraian tentang tramadol adalah sebagai Gambar 1. Struktur Tramadol HCl Tramadol HCl dengan rumus molekul C 16 H 25 N 2, HCl dan berat molekul 299,8 berupa serbuk kristal berwarna putih, mudah larut dalam air dan etanol, sangat tidak larut dalam aseton. 2.1.1 Bentuk Sediaan Tramadol HCl yang beredar di pasaran berupa tablet, kapsul dan injeksi yang mengandung tramadol HCl 50 mg dan 100 mg. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak, dimana cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Cangkang kapsul kosong dibuat dari campuran gelatin, gula dan air jernih tidak berwarna dan pada dasarnya tidak mempunyai rasa. Cangkang kapsul gelatin (keras) harus dibuat dalam dua bagian yaitu badan kapsul dan bagian 5

tutupnya yang lebih pendek. Ukuran kapsul berkisar dari 000 yang terbesar sampai No. 5 yang terkecil (Ansel, 1985). Kapsul harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Keseragaman bobot Untuk kapsul yang berisi obat kering, ditimbang 20 kapsul kemudian ditimbang lagi satu persatu dikeluarkan isi semua kapsul ditimbang seluruh bagian cangkang kapsul dihitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari yang ditetapkan kolom A dan untuk setiap 2 kapsul tidak lebih dari yang ditetapkan kolom B (Ditjen PM RI, 1979). Tabel 2.1 Perbedaan Bobot Isi Kapsul Bobot rata-rata isi kapsul 120 mg atau kurang Lebih dari 120 mg Perbedaan bobot isi kapsul dalam % A B ± 10 % ± 20% ± 7,5% ± 15% Untuk kapsul yang berisi bahan obat cair atau pasta, ditimbang 10 kapsul ditimbang lagi kapsul satu persatu dikeluarkan isi semua kapsul dicuci cangkang kapsul dengan eter P dibuang cairan cucian dibiarkan hingga tidak berbau eter ditimbang seluruh bagian cangkang kapsul dihitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul, perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata isi kapsul tidak lebih dari 7,5% (Ditjen PM RI, 1979). 6

2. Waktu hancur Dilakukan pengujian waktu hancur menggunakan alat kecuali dinyatakan lain waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kelima kapsul tidak boleh lebih dari 15 menit (Ditjen PM RI, 1979). 3. Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat sebaiknya berisi zat pengering ditempat sejuk (Ditjen PM RI, 1979). 2.1.2 Farmakologi Nyeri didefinisikan sebagai suatu sensasi yang tidak menyenangkan yang bisa bersifat akut atau kronis dan merupakan dampak proses neurokimia yang kompleks dalam sistem saraf pusat dan perifer. Nyeri ringan dapat diatasi dengan obar perifer seperti paracetamol, asetosal, mefenaminat, propifenazon atau aminofenazon begitu pula rasa nyeri dengan demam. Untuk nyeri sedang dapat ditambahkan codein atau cofein. Nyeri yang disertai dengan pembengkakan atau akibat trauma sebaiknya diobati dengan suatu analgetikum antiradang NSAID. Nyeri yang hebat perlu ditanggulangi dengan morfin atau opiat lainnya (Tan dan Rahardja, 2002). Tramadol merupakan analgesik kerja sentral yang berikatan dengan reseptor µ-opioid digunakan untuk menata laksana nyeri sedang dan agak berat (Harvey dan Champe, 2009). Resorpsinya di usus cepat, plasma t- ½ nya 6 jam, efeknya di mulai sesudah 1 jam dan dapat bertahan 6-8 jam serta efek sampingnya mual, muntah, mulut kering dan lelah. Dosis diatas 14 tahun 3-4 kali sehari 50-100 mg maksimum 400 mg sehari, anak-anak diatas 1 tahun 3-4 kali sehari 1-2 mg/kg (Tan dan Rahardja, 2002). 7

2.2. Titrasi Semi Bebas Air Titrasi Semi Bebas Air (TSBA) adalah bagian titrasi asidi-alkalimetri menggunakan pelarut campur, biasanya campuran air dan etanol sama banyak. Etanol gunanya untuk melarutkan analit atau hasil reaksi dari analit yang sukar larut, bila etanol sedikit atau kurang maka kemungkinan analit atau hasil reaksi dari analit tidak sempurna dilarutkan. Bila etanol kebanyakan, warna indikator kurang terang. Titrasi semi bebas air digunakan untuk asam-asam lemah dengan pka 6 serta garam-garamnya dan basa-basa lemah dengan pkb 6 serta garam-garamnya. Menurut Syafruddin (2009) titrasi semi bebas air meliputi : 1. Titrasi asam lemah dengan basa kuat Penetapan kadar asam benzoat (sukar larut dalam air, pka = 4,2) dititrasi dengan NaH 0,1 N + NaH + H 2 Asam Banzoat H Na Benzoat -Na ph Titik Ekivalen ± 8,6 Harga ini dapat dihitung dengan rumus : ph = ½ pkw + ½ pka + ½ log c Indikator yang sesuai adalah Fenolftalein dengan trayek ph 8,3-10,0 (Basset, et al., 1991). ph titik akhir titrasi adalah 10. 8

2. Titrasi basa lemah dengan asam kuat dititrasi dengan HCl 0,1 N Contoh pada penetapan kadar Efedrin (sukar larut dalam air, pka = 9,6 ) NH NH HCl + HCl Ephedrine H H Ephedrine HCl ph Titik Ekivalen : ± 5,3 Harga ini dapat dihitung dengan rumus : ph = ½ pkw - ½ pkb - ½ log c Indikator yang sesuai adalah merah bromofenol 5,2-6,8. ph titik akhir titrasi adalah 5,2. 3. Titrasi basa Bronsted dengan asam kuat Penetapan kadar Fenobarbital Natrium dititrasi dengan HCl 0,1 N dalam reaksi dibebaskan Fenobarbital asam (pka =7,5) yang sukar larut dalam air. Na H + HCl N HN Fenobarbital natrium HN Fenobarbital N + H 2 ph Titik Ekivalen : ± 4,25 Harga ini dapat dihitung dengan rumus : H + = Ka x HA ph = - log H + 9

Indikator yang sesuai adalah Merah metil 4,2-6,3 (Basset, et al., 1991). ph titik akhir titrasi adalah 4,2. 4. Titrasi asam Bronsted dengan basa kuat Penetapan kadar Tramadol HCl dititrasi dengan NaH 0,1 N dan dalam reaksi akan dihasilkan Tramadol basa (pkb = 5,7) yang sukar larut dalam air. N H Cl N H + NaH + NaCl + H 2 H tramadolhidrokhlorida tramadolbasa ph Titik Ekivalen : ± 10,65, Harga ini dapat dihitung dengan rumus : H - = Kb x BH ph = - log H - ph = 14 - ph Indikator yang sesuai adalah Fenolftalein 8,3 10,0 (Basset, et al., 1991). ph titik akhir titrasi adalah 10. Proses yang kita gunakan untuk menentukan secara teliti konsentrasi suatu larutan dikenal dengan standarisasi dengan menggunakan standar primer, dengan syarat sebagai berikut: 10

1. Zat harus mudah diperoleh, mudah dimurnikan, mudah dikeringkan dan mudah dipertahankan dalam keadaan murni 2. Zat harus tak berubah dalam udara selama penimbangan dan komposisi kimianya tidak berubah dalam kondisi penyimpanan. 3. Zat tersebut harus mempunyai bobot ekivalen yang tinggi, sehingga kesalahan penimbangan dapat diabaikan 4. Zat tersebut harus mudah larut pada kondisi dimana ia digunakan 5. Reaksi dengan larutan standar harus stokiometris dan cepat 6. Zat harus dapat diuji terhadap zat-zat pengotor dengan uji kualitatif atau uji lainya yang kepekaanya diketahui (Basset, et al., 1991 ) Standar primer merupakan senyawa kimia stabil yang tersedia dalam kemurnian tinggi dan dapat digunakan untuk membakukan larutan baku yang digunakan dalam titrasi seperti larutan baku natrium hidroksida dapat dibakukan dengan kalium hidrogen ftalat yang memiliki kemurnian tinggi (Watson, 2005). 2.3 Validasi Metode Analisis Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaanya.validasi metoda menurut USP, dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis yang digunakan akurat, spesifik dan reproduksibel serta tahan pada kisaran analit yang akan dianalisis. Suatu metode analisis harus divalidasi untuk melakukan verifikasi bahwa parameter-parameter kinerjanya cukup mampu untuk mengatasi problem analisis (Rohman, 2007). 11

1. Kecermatan (accuracy) Merupakan ukuran yang menunjukan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery) analit yang ditambahkan. Kecermatan ditentukan dengan dua cara yaitu metode simulasi (spiked-placebo recovery) dan metode penambahan baku (standard addition method). Dalam metode simulasi sejumlah analit bahan murni ditambahkan ke dalam campuran bahan pembawa sediaan farmasi lalu campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan, tetapi bila tidak memungkinkan membuat sampel placebo karena matriksnya tidak diketahui seperti obat-obat paten atau karena analitnya berupa suatu senyawa endogen misalnya metabolit sekunder maka dapat dipakai metode adisi. Metode adisi dibuat dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode tersebut (Harmita, 2004). CF C % Perolehan Kembali (% Recovery) = * C A Keterangan: A x 100% C F C A = Konsentrasi sampel setelah penambahan baku = Konsentrasi sampel sebelum ditambahkan baku C* A = Konsentrasi baku yang ditambahkan Tabel 2.2 Rentang persen recovery yang diperbolehkan. No. Analit pada matriks sampel (%) Rata-rata yang diperoleh (%) 1 10 98-102 2 1 90-110 3 0.1 1 80-120 4 < 0.1 75-125 12

2. Keseksamaan (Precision) Merupakan ukuran yang menunjukan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogeny (Harmita, 2004). Tabel 2.3 Rentang presisi yang diperbolehkan (Harmita, 2004). No. Konsentrasi sampel (%) Presisi (%) 1 10 2 2 1.0 10.0 5 3 0.1 1.0 % 10 4 < 0.1 20 Presisi diekspresikan dengan relatif standard deviasi (RSD) dari serangkaian data (Harmita, 2004). RSD = 100 x SD x Keterangan: RSD = Relatif Standar Deviasi SD = Standard Deviasi x = Kadar Rata rata Sampel 13