BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara melibatkan kelompok kontrol di samping kelompok eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil dan pembahasan dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Berupa rasa khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya. Saat ini. 47,7% remaja sering merasa cemas (Depkes, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group.

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN I LEMBAR PERMOHOHONAN MENJADI RESPONDEN

Latifah Amalia Zati 1, Iman Permana 2 ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMAN 1 Kasihan memiliki jumlah siswa yang cukup banyak sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. mengambil 7 subjek mahasiswa yang mengalami kecemasan tinggi.

PENGARUH MENDENGARKAN BACAAN AL-QUR AN SURAT AR-RAHMAN DAN TERJEMAHNYA TERHADAP SKOR CEMAS PERPISAHAN DENGAN ORANGTUA PADA SISWI KELAS I

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari segi usianya, siswa-siswi SMP merupakan remaja pada masa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. siswa kelas 2 dengan jumlah siswa 157. Pada saat pre-test 8 siswa tidak

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. dengan hasil Pre-test skala kecemasan komunikasi interpersonal sangat tinggi,

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB III METODE PENELITIAN. quasy experimen pre test post test with control group, penelitian ini. Tabel 3.1 Metode Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian. a. Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Yaspuri. b. Status Sekolah : Swasta ( Terakreditasi B )

Atas perhatian dan kesediannya, saya ucapkan terima kasih.

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kasihan Bantul Yogyakarta. SLB N 1 Bantul Yogyakarta merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN

Medan, April Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah yang digunakan adalah penelitian Cross

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian. Subjek dalam penelitian ini melibatkan santri di pondok pesantren As-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru SMA N 1 Salatiga sebagai SMA RSBI dan guru SMA Muhmmadiyah Plus

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok. Jumlah subjek yan tinggal dirumah total berjumlah 75

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian inferensial (dalam rangka penyajian hipotesis). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Jenis penelitian yang dipakai menggunakan Quasi Experimental,

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam

Modul ke: Psikometri. Analisis Item 2. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7).

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan. Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang ada di Nganjuk. MTs Darussalam terletak di daerah Nganjuk dan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN. Subjek penelitian berjumlah 32 siswa, memilliki kriteria inklusi, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN sudah ganti menggunakan metode tilawati hingga saat ini. Tabel 4.10

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB III METODE PENELITIAN. atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam satu minggu yaitu Selasa, Kamis, Sabtu pukul sampai dengan WIB.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

Validitas & Reliabilitas (Sert)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

Perbedaan Penyesuaian Diri Pada Santri di Pondok Pesantren ditinjau dari Jenis Kelamin. Rini Suparti Dr Aski Marissa, M.

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN. Jenis Kelamin : a. pria b.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. didalam tindakan operasi atau pembedahan untuk menghilangkan rasa

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai berikut Kelas VII sebanyak 14 siswa, kelas VIII sebanyak 23 siswa

BAB I PENDAHULUAN. seperti sekarang ini, kualitas tidur yang baik jarang dimiliki oleh banyak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test

BAB III METODE PENELITIAN. dalam satu kelompok (One-group pre-post test design). Sebelum diberikan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016

SURAT PERNYATAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. Penelitian ini menggunakan design penelitian quasi. experiment pre dan post test with control group. Penelitian ini ingin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUISIONER. Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Makan Joglo Manis Ponorogo).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan menggunakan Quasi Experimental dengan

.BAB III METODE PENELITIAN. intervensi, kemuadian diobservasi lagi setelah intervensi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang evaluasi dirinya sendiri. Konsep

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain cross sectional atau potong lintang. Dalam desain cross

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi Penelitian Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta adalah lembaga pendidikan khusus putri yang dirintis dan didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1920. Berlatar belakang sekolah islam dengan mewajibkan siswi nya tinggal di asrama. Salah satu lokasi asrama yang digunakan untuk tempat penelitian adalah asrama Siti Aisyah yang berisikan siswi kelas I MTs Muallimaat yaitu murid-murid tahun pertama yang bersekolah di Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian karena lokasi nya yang mudah untuk dijangkau, selain itu kondisi siswi yang berada di asrama Siti Aisyah sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti dimana subjek yang diteliti adalah siswi kelas I MTs Mu allimaat yang tinggal di asrama. Madrasah Muallimaat ini merupakan sekolah yang menerapkan pendidikan agama disamping pendidikan formal. Sehingga selama siswi tinggal di asrama mereka sudah terbiasa diperdengarkan bacaan-bacaan Al-Qur an, namun belum ada pembiasaan secara rutin untuk membaca Al-Qur an sambil membaca terjemahnya. 40

41 2. Karakteristik Subjek Penelitian Murid kelas I MTs Mu allimaat Muhammadiyah Yogyakarta terdiri dari 225 siswi yang semuanya berjenis kelamin perempuan dengan usia 12-13 tahun. Dalam penelitian ini peneliti tidak melibatkan seluruh siswi sebagai responden, namun memilih beberapa orang sampel dengan menggunakan rumus Taro Yamane dan menyeleksinya berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga kemudian diperoleh angka 70 sampel yang dibagi menjadi 2 kelompok, 35 orang untuk kelompok intervensi, dan 35 orang untuk kelompok kontrol. Dan didapatkan sebanyak 39 anak mengalami kecemasan sedang dan 31 anak mengalami kecemasan tinggi. Semua siswi yang diteliti tinggal terpisah dengan orangtua dan keluarganya di asrama Siti Aisyah Madrasah Mu allimaat dan sebagian besar berasal dari luar kota Yogyakarta. 3. Frekuensi Tingkat Kecemasan Kelompok Intervensi dan Kontrol Tabel 4.1. Frekuensi Tingkat Kecemasan Kelompok Intervensi dan Kontrol Kategori Frekuensi Kelompok Tingkat Sebelum Sesudah Kecemasan f % f % Ringan 0 0 2 5,7 Intervensi Sedang 14 40 19 54,2 Tinggi 21 60 14 40 Total 35 100 35 100 Ringan 0 0 0 0 Kontrol Sedang 25 71,4 28 80 Tinggi 10 28,5 7 20 Total 35 100 35 100

42 Tabel 4.1 menjelaskan tentang frekuensi sebelum dan sesudah tingkat kecemasan pada kelompok intervensi dan kontrol, untuk melihat berapa responden yang mengalami kecemasan (n = 70). Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa lebih dari separuh responden kelompok intervensi mengalami kecemasan tinggi sebelum diperdengarkan bacaan Al-Qur an sambil membaca terjemahnya. Sedangkan pada kelompok kontrol lebih dari separuh respoden mengalami kecemasan sedang yakni sebanyak 71,42% ketika pretest. Namun angka ini mengalami penurunan pada kelompok intervensi setelah diberikannya intervensi sehingga 54,28% siswi berubah menjadi kecemasan sedang. Sedangkan pada kelompok kontrol setelah diberikan intervensi sebanyak 80% siswi tetap mengalami kecemasan sedang. Tabel 4.2. Frekuensi kelompok intervensi dan kontrol yang mengalami kenaikan dan penurunan skor kecemasan Kelompok Naik Turun Intervensi 9 25 kontrol 15 20 Pada tabel 4.2 diperlihatkan lebih jelas pada kelompok intervensi sebanyak 9 orang mengalami peningkatan kecemasan dan 25 mengalami penurunan serta terdapat 1 orang dengan skor yang tetap. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 15 orang yang mengalami peningkatan kecemasan dan 20 orang yang mengalami penurunan.

43 4. Perbedaan Rata-rata Tingkat Kecemasan Pre Test dan Post Test Kelompok Intervensi Tabel 4.3. Perbedaan Rata-rata Tingkat Kecemasan Pre Test dan Post Test Kelompok Intervensi Paired Samples Test Nama N Mean Std. Deviation Intervensi Pre 35 22,88 8,273 Post 35 19,11 8,543 Sig. (2-tailed).001 Tabel 4.3 di atas menjelsskan tentang perbedaan rata-rata tingkat kecemasan pre test dan post test kelompok intervensi berupa mendengarkan Al-Qur an sambil membaca terjemahnya (n = 35). Tabel 4.3 menggambarkan perbedaan rata-rata tingkat kecemasan saat pre test dan post testpada kelompok intervensi. Diketahui rata-rata kecemasan pada kelompok intervensi saat pre test lebih tinggi dibandingkan setelah pemberian intervensi, dengan signifikansi 0,001 (p <0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna pada tingkat kecemasan setelah diberikan intervensi pada kelompok intervensi. 5. Perbedaan Rata-rata Tingkat Kecemasan Pre Test dan Post Test Kelompok Kontrol Tabel 4.4. Perbedaan rata-rata tingkat kecemasan pre test dan post test kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi berupa mendengarkan Al-Qur an sambil membaca terjemahnya (n = 35) Wilcoxon Signed Ranks Test Nama N Mean Sig. (2-tailed) Kontrol Pre Post 35 35 18,38 17,50.389

44 Tabel 4.4 menggambarkan perbedaan rata-rata tingkat kecemasan saat pre test dan post test pada kelompok kontrol. Diketahui rata-rata kecemasan pada kelompok kontrol saat pre test 18,38 yang kemudian mengalami penurunan menjadi 17,50 dengan signifikansi 0,389 (p >0,05) yang artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada tingkat kecemasan kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi. 6. Perbedaan Rata-Rata Selisih Penurunan Tingkat Kecemasan Kelompok Intervensi dan Kontrol Tabel 4.5. Perbedaan rata-rata selisih penurunan tingkat kecemasan antara kelompok intervensi dan kontrol Independent t test Nama N Mean Std. Deviation Penurunan Intervensi 35-3,77 6,292 Kontrol 35-1,11 6,052 Sig. (2-tailed).076 Pada tabel 4.5 menjelaskan mengenai perbedaan rata-rata penurunan tingkat kecemasan yang diperoleh antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol.pada kelompok intervensi dan kontrol sama-sama terdapat peningkatan kecemasan sebanyak 3,77 pada kelompok intervensi dan 1,11 pada kelompok kontrol tanpa intervensi ini. Selisih kecemasan pada kedua kelompok ini memiliki angka signifikansi sebesar 0,076 (p >0,05) yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada penurunan kecemasan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

45 7. Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner TMAS (Taylor Manifest Anxiety Scale) Tabel 4.6. Uji reliabilitas kuisioner TMAS (Taylor Manifest Anxiety Scale) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.858 50 Pada tabel 4.6 disebutkan hasil Cronbach s Alpha sebesar 0,858 yang bermakna kuisioner yang digunakan pada penelitian ini adalah reliable B. Pembahasan Penelitian ini meneliti tentang adakah pengaruh dengan diberikannya terapi bacaan Al-Qur an surat Ar-Rahman dan membaca terjemahnya terhadap skor cemas perpisahan pada anak kelas 1 MTs yang berpisah dengan orangtua. Seperti telah disebutkan responden yang berjumlah 70 anak ini berusia sekitar 12-13 tahun yang mana usia mereka merupakan kelompok umur yang rentan terhadap perkembangan masalah dari dalam diri seperti munculnya gejala cemas dan depresi, karena masa remaja merupakan masa transisi dengan perubahan biologis, kemampuan emosional, dan keinginan untuk mendapatkan otonomi (Maciejewski et.al., 2013), Macam macam gangguan emosional yang dapat terjadi pada onset kanak dan remaja salah satu diantaranya adalah gangguan kecemasan perpisahan, yang mana telah diketahui bahwa responden penelitian ini adalah mereka yang tinggal tidak bersama dengan orangtua.

46 Alasan mengapa penelitian ini diberikan intervensi berupa mendengarkan bacaan Al-Qur an sambil membaca terjemah nya adalah dikarenakan anak-anak yang tinggal di asrama sudah tidak asing lagi dengan bacaan Al-Qur an sehingga sangat memungkinkan apabila diberikan intervensi dengan perlakuan tersebut karena selain tidak memerlukan biaya, pembacaan ayat suci Al-Qur an dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Pada tabel 4.1 diperlihatkan bahwa semua responden mengalami kecemasan mulai dari yang sedang hingga tinggi. Ini disebabkan anak remaja seusia mereka merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dan remaja, dimana terjadi perubahan hormonal yang menyebabkan rasa tidak tenang pada diri remaja yang akan meningkatkan kecemasan, sehingga pada usia tersebut remaja itu dapat mengalami kecemasan saat harus berpisah dengan orang tua (Hurlock, 2004). Namun pada penelitian ternyata setelah dilakukan intervensi berupa diperdengarkan bacaan Al-Qur an QS Ar-Rahman sebanyak 78 ayat ini selama 8 menit 30 detik selama dua minggu berturut-turut kepada 35 anak kelompok intervesi dan 35 anak kelompok kontrol menunjukan hasil tidak adanya perbedaan perubahan skor kecemasan antara kelompok intervensi yang diberikan perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan.

47 Banyak faktor-faktor yang menyebakan hal tersebut dapat terjadi seperti siswi yang mengalami kecemasan ini hanya menjadikan bacaan Al- Qur an hanya sekedar untuk diperdengarkan saja tidak sampai pada tahap ia dapat meresapi sehingga dapat membuat rileks. Pada sekolah yang berkonsep asrama seperti Madrasah Muallimaat Muhammadiyah ini menerapkan pembelajaran agama selain formal pada kehidupan di asrama nya, dimana mereka memiliki banyak kegiatan yang harus dijalankan setelah sedari pagi hingga sore belajar pelajaran formal disekolah. Seperti beberapa diantara nya adalah hafalan Al-Qur an, mengaji bersama-sama, sholat berjamaah, berpidato di depan teman-teman nya dan kegiatan lainnya. Tidak bisa dipungkiri jika anak yang masuk ke sekolah berkonsep asrama atau biasa dikenal dengan pondok pesantren masuk ke sekolah itu dikarenakan keinginan orang tua nya. Banyak orang tua yang mengharapkan anak nya memiliki bekal ilmu selain ilmu pendidikan formal juga unggul dalam bidang agama, sehingga jika itu memang bukan atas keinginan sendiri dari sang anak nanti nya ketika anak masuk ke asrama banyak perubahan-perubahan baru yang menyebabkan mental nya belum siap menerima, sehingga mau dibagaimanakan pun apabila memang dari diri anak belum ada perasaan yang ikhlas untuk bisa menerima keadaan barunya tentu itu merupakan suatu masalah tersendiri. Kemungkinan faktor lain yang menyebabkan tidak adanya pengaruh mendengarkan Al-Qur an surat Ar-Rahman dan membaca terjemahnya terhadap penurunan skor cemas perpisahan adalah para siswi ini telah mulai

48 beradaptasi dengan lingkungan barunya sehingga ia sudah mulai nyaman dengan teman-teman nya, dengan suasana baru diasrama yang sebelumnya belum pernah mereka rasakan. Karena pada anak usia sekitar 12-13 tahun mereka mulai melepaskan diri dengan orang tua. Hubungan remaja dengan orang tua mulai terjadi keterbatasan. Remaja mulai memberikan batasan antara kemandirian dan ketergantungan, namun ada keinginan kuat untuk tetap bergantung pada orang tua dan sementara mencoba untuk berpisah dengan orang tua. Sehingga mereka mencoba membangun kedekatan dengan anak seusia mereka yang mereka rasa dapat saling memahami satu sama lain lebih baik daripada orangtua mereka. Seperti disebutkan dalam penelitian Zeev et al (2004) dalam judulnya Pemberian Musik Terapi sebagai Treatment untuk Mengatasi Kecemasasan pada Anak sebelum Tindakan Operative: Randomized Controlled Trial pada 51 responden yang diberikan terapi musik menunjukkan hasil bahwa terapi musik tidak mengurangi cemas pada responden yang akan dilakukan tindakan anestesi dengan P>0,05. Karena sebenarnya dampak kecemasan ini ada yang bersifat postif ada yang negatif. Apabila tidak bisa mengendalikan kecemasan melalui cara-cara yang rasional, maka ego akan mengandalkan cara-cara yang tidak realistis (Freud dalam Ki Fudyartanta, 2012). Namun apabila anak telah berhasil mengantisipasi dan mengatasi gejala-gejala kecemasan, maka perasaan ini akan menjadi sumber motivasi. Bahwa kecemasan adalah suatu keadaan tegang yang memotivasi kita untuk berbuat sesuatu (Corney,2010).

49 C. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian 1. Kekuatan Penelitian Kekuatan yang diunggulkan pada penelitian ini diantaranya: a. Masih sedikit penelitian yang dilakukan untuk menghadapi cemas perpisahan pada anak b. Belum ada penelitian yang dilakukan pada anak yang mengalami cemas perpisahan dengan diperdengarkan bacaan murottal sambil membaca terjemahnya c. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pemilihan sample secara acak 2. Kelemahan a. Pada kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi tidak menutup kemungkinan mereka adalah anak-anak yang justru memahami.manfaat Al-Quran sebagai bagian dari terapi untuk membuat diri rileks b. Terdapat banyak faktor lain yang membuat cemas ini tidak mengalami penurunan. c. Penelitian ini tidak melihat perubahan per individual apakah responden naik atau turun skor kecemasannya Dari kelemahan yang muncul dalam penelitian ini, peneliti berharap hal ini dapat menjadi pertimbangan dan diperbaiki pada penelitian selanjutnya.