BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6]

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

TUGAS AKHIR PEMBUATAN MESIN FRICTION WELDING DENGAN SISTEM HIDROLIK KAPASITAS GAYA 2 TON MENGGUNAKAN MESIN BUBUT

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV METODE PEMBUATAN ALAT

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam metode

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

RSU KASIH IBU - EXTENSION STRUKTUR : BAB - 06 DAFTAR ISI PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 01. LINGKUP PEKERJAAN BAHAN - BAHAN..

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB III METODE PEMBUATAN

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode analisa, yaitu suatu usaha

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL DRILL JIG UNTUK PENGGURDIAN FLENS KOPLING

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

PEMBUATAN HEATING CHAMBER PADA TUNGKU KILN / HEAT TREAMENT FURNACE TYPE N 41/H

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB III PENELITIAN DAN ANALISA

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi. 2.2 Pengelasan

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB III PROSES PEMBUATAN ENGINE CUTTING. Mulai. Study Literature. Proses Desain Stand : 1. Desain 2D 2. Desain 3D dengan Autocad 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR

BAB III METODE PEMBUATAN

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

MESIN PENIRIS MINYAK PADA KACANG (BAGIAN PROSES PRODUKSI)

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan dan pembuatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

III. METODOLOGI PENELITIAN

MESIN BOR. Gambar Chamfer

Mesin Perkakas Konvensional

MESIN PENGAYAK PASIR (PROSES PRODUKSI)

Gambar 3.1. Gambar desain Front shovel

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan

BAB IV MESIN BUBUT. Gambar 2. Pembubut mesin tugas berat.

PROSES PEMBUATAN PRESS HIDROLIK KAPASITAS MAKSIMAL 15 TON

Transkripsi:

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK200-8 Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6] Universitas Mercu Buana 47

Gambar 5.1 Job Set Cylinder Assy [6] Universitas Mercu Buana 48

5.1 ProsesPembuatan 5.1.1 Tabung silinder Gambar 5.2 Job Set Tube Assy [6] 1. Pemotongan Pemotongan material tabung silinder harus yang sesuai dengan ukuran standar bucket cylinder excavator kobelco dan pemotongan dilakukan dengan menggunakan mesin potong besi, serta dilebihkan sedikit untuk menghindari pemotongan material tabung silinder yang tidak sempurna atau tidak lurus. 2. Setelah material selesai dipotong, selanjutnya dilakukan pembubutan pada tiap-tiap ujung tabung silinder yang nantinya akan dihubungkan dasar silinder dan kepala silinder. Pembubutan ini bertujuan untuk membuah celah atau kampuh pada tutup dan kepala silinder untuk proses pengelasan atau penyambungan. 3. Selanjutnya bahan tabung silinder yang sudah dibubut tersebut di las untuk menggabungkan dasar (tutup) dan kepala silinder. Kegiatan dilakukan dengan menggunakan las listrik. Adapun elektroda yang dipergunakan adalah elektroda jenis RB-26 merk Kobe Steel, diameter 3,1 mm dengan kuat arus lebih dari 100 Ampere. Proses yang terakhir dilakukan adalah menghoning silinder, hal ini dilakukan adalah untuk menghaluskan diameter dalam silinder. Universitas Mercu Buana 49

5.1.2 Dasar Silinder atau Tutup Silinder (Cap End) Gambar 5.3 Dasar Silinder atau Tutup Silinder (Cap End) [6] 1. Pemotongan material dasar silinder atau tutup silinder mengikuti ukuran ukuran standar bucket cylinder excavator kobelco SK200-8 dan pemotongan dilakukan dengan menggunakan mesin potong besi, serta dilebihkan sedikit untuk menghindari pemotongan material tabung silinder yang tidak sempurna atau tidak lurus. 2. Setelah material selesai dipotong, selanjutnya dilakukan pembubutan dan milling. Proses pembubutan dan milling dilakukan dengan mengikuti gambar pada atau mengikuti gambar kerja, setelah selesai pembubutan dan milling selanjutnya dihubungkan bersama material tabung silinder yaitu tabung yang sudah selesai dibubut tadi dengan proses pengelasan. Universitas Mercu Buana 50

5.1.3 Kepala Silinder (Head End) Gambar 5.4 Job Set Kepala Silinder (Head End) [6] 1. Pemotongan Pemotongan material kepala silinder mengikuti ukuran ukuran standar bucket cylinder excavator kobelco dan pemotongan dilakukan dengan menggunakan mesin potong besi, serta dilebihkan sedikit untuk menghindari pemotongan material tabung silinder yang tidak sempurna atau tidak lurus. 2. Setelah material selesai dipotong, selanjutnya dilakukan pembubutan dan proses taping. Proses pembubutan dilakukan untuk proses penyambungan dengan tabung silinder yang nantinya dilakukan proses pengelasan, sedangkan proses taping dilakukan untuk membuat lubang baut pengunci antara tabung silinder dengan gland clover. 3. Proses selanjutnya penyambungan kepala silinder dengan tabung silinder dan dasar silinder atau tutup silinder. Universitas Mercu Buana 51

5.1.4 Piston Silinder Gambar 5.5 Job Set Piston Slinder [6] 1. Pemotongan material bahan piston yaitu baja karbon JIS G4051 S35C. 2. Menyediakan alat-alat yang akan digunakan untuk membubut mulai dari pahat (pahat alur, pahat rata dan pahat bubut dalam), jangka sorong, gambar kerja, kertas pasir. 3. Bahan piston dipasangkan kedalam spindle dan dicekam oleh spindle mesin bubut untuk memulai proses pembubutan. Langkah selanjutnya menyetel kerataan bahan (benda kerja) yang akan dikerjakan. Langkah selanjutnya adalah menyetel titik nol pahat dengan menggunakan senter putar. Langkah pembubutan yang pertama dilakukan adalah membubut, setelah selesai pembubutan dilakukan, maka selanjutnya adalah mengahaluskan benda kerja dengan menggunakan kertas pasir agar terlihat halus dan rapi. Universitas Mercu Buana 52

5.1.5 Piston Rod (Batang Piston) Gambar 5.6 Job Set Piston Rod (Batang Piston) [6] 1. Pemotongan material yang digunakan pada batang piston dan kepala rod adalah baja nikel khrom molibden 42CrMo4 dengan kekerasan material 55~60 HRC, Chrome ± 750 HV dan Ketebalan Plating Min 30 μ (micron). 2. Piston rod dan kepala rod dikerjakan dengan proses pembubutan. Proses pembubutan dilakuakn untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan spesifikasi dari bucket bucket cylinder excavator kobelco SK200-8. 3. Selanjutnya piston rod dan kepala rod disambung dengan proses pengelasan. Pengelasan dilakukan dengan beberapa kali penimbunan agar sesuai dengan diameter batang piston. Kemudian hasil las-lasan diratakan dengan mesin bubut agar diameter sesuai edngan batang piston yang diinginkan. 4. Langkah selanjutnya adalah membubut pada ujung batang piston yaitu untuk mengurangi diameter batang piston adapun tujuannya di buat adalah untuk tempat dudukan bushing, piston dan membuat ulir tempat dudukan dari pada baut pengunci piston pada batang piston. Ukurannya dapat kita lihat dari spesifikasi yang sudah mempunyai standart Kobelco. Universitas Mercu Buana 53

5.1.6 Gland Clover Gambar 5.7 Job Set Gland Clover (Penutup) [6] 1. Pemotongan Pemotongan material gland clover mengikuti ukuran ukuran standar bucket cylinder excavator kobelco SK200-8 dan pemotongan dilakukan dengan menggunakan mesin potong besi. 2. Setelah material selesai dipotong, selanjutnya dilakukan pembubutan dan milling. Proses pembubutan dan milling dilakukan dengan mengikuti gambar pada atau mengikuti gambar kerja, setelah selesai pembubutan dan milling selanjutnya dilanjutkan dengan proses pengeboran. Pengeboran ini bertujuan untuk tempat baut-baut pengunci antara gland clover dengan tabung silinder. Universitas Mercu Buana 54

5.1.7 Bushing Break (Cushion) Gambar 5.8 Job Set Bushing Break (Cushion) [6] Pemotongan material yang terbuat dari baja carbon dengan ukuran dan spesifikasi bushing break yang digunakan dalam silinder hidrolik excavator. Selanjutnya material yang telah dipotong dikerjakan dengan proses pembubutan sesuai dengan gambar kerja atau sesuai standar. 5.2 Proses Assembly Silinder Bucket Kobelco SK200-8 Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pemasangan dan perakitan silinder arm hidrolik adalah sebagai berikut: 1. Persiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan pada saat perakitan. Komponen-komponen yang diperlukan antara lain : a. Tabung silinder beserta dasar silinder dan head silinder yang sudah digabung dengan sambungan las. Tabung tersebut harus sudah selesai dihoning atau dihaluskan. b. Piston Rod (batang piston) yang sudah dilas dengan kepala batang dan sudah dibubut sesuai dengan standart ukuran dari perusahaan Kobelco. Universitas Mercu Buana 55

c. Piston yang sudah di alur dan sesuai dengan standard piston yang diproduksi oleh Kobelco d. Bushing break yang sudah di bersihkan dengan minyak. e. Baut pengunci yang sudah bersih pada ulir-ulir dalamnya. Karena jika ulir dari baut ini tidak bersih maka pada waktu pemasangan akan menjadi sulit. f. Seal-seal yang sudah di rekomendasikan oleh perusahaan Kobelco yang cocok untuk seal piston dan seal gland cover 2. Setelah semua sudah disiapkan, maka hal yang pertama dilakukan adalah membersihkan bagian dalam silinder dan luar silinder dengan menggunakan minyak tanah, kemudian di keringkan dengan mengunakan kain dan angin dari kompresor. Pembersihan ini dilakukan untuk mengeluarkan kotoran-kotoran yang masuk ketika proses pemesinan. Apabila kotoran-kotoran ini tidak dibersihkan maka kemungkinan akan merusak komponen hidrolik tersebut. Seperti yang kita ketahui kebersihan harus diprioritaskan didalam perakitan komponen hidrolik karena hidrolik sangat peka dengan kotoran-kotoran. 3. Setelah tabung selesai dibersihkan, biarkan tabung tersebut sampai kering. Selanjutnya adalah memasang seal pada piston, dan seal pada Gland Cover 4. Hal selanjutnya adalah membersihkan batang piston dengan digosok mengunakan minyak tanah dan kain kemudian dikeringkan dengan angin kompersor. Hal ini dilakukan agar kotoran-kotoran sewaktu proses pemesinan tidak menenpel pada batang piston. 5. Kemudian memasang busing dan piston pada ujung batang piston yang telah dibubut dengan cara yang pertama busing dimasukkan selanjutnya memasukkan piston ke dalam batang piston. Langkah selanjutnya adalah memasang baut pengunci. Baut pengunci ini dipasang dengan memakai alat pengunci bantu yang sudah didesain untuk dapat mengunci dengan kuat. Penguncian dengan kuat Universitas Mercu Buana 56

bertujuan untuk mencegah goyangnya piston ketika melakukan gerak maju mundur diwaktu beroperasi. 6. Langkah selanjutnya memasukkan batang piston kedalam silinder. Hal ini dilakukan secara lambat dan menggunakaan minyak pelumas dengan tujuan agar batang piston mudah masuk dan mudah di dorong. Langkah selanjutnya adalah mengetes silinder yang sudah dipasang, dengan tujuan untuk mengetahui apakah silinder mengalami kebocoran atau tidak. Hal ini dilakukan dengan menggunakan angin kompresor, pada dinding silinder di olesi minyak pelumas, untuk mengetahui kebocoran. 5.3 Proses Finishing dan Pengecatan Bucket Silinder Apabila semua sudah siap pasang dan tidak mengalami kebocoran maka proses selanjutnya adalah pengecatan silinder arm hidrolik. Pengecatan dilakukan di area terbuka demi menjaga keselamatan karyawan lain. Pengecatan dilakukan menggunakan peralatan semprot dengan bantuan angin kompresor. Cat yang digunakan adalah cat minyak yang dicampur dengan tinner untuk mempercepat pengeringan. Pengecatan dilakukan sesuai dengan warna standart yang sudah ditetapkan oleh pihak perusahaan Kobelco. Kobelco sendiri telah merekomendasikan bahwa cat yang digunakan untuk seluruh komponen body escavator adalah warna hijau terang. Hidrolik ini juga disesuaikan dengan warna body escavator tersebut yaitu warna hijau terang. Sesudah pengecatan dilakukan maka silinder hidrolik tersebut dikeringkan di ruangan terbuka. Setelah kering selanjutnya silinder hidrolik di tutup menggunakan selotip kertas pada ujung dasar silinder dan bagian gland cover dimana minyak akan masuk dan keluar melalui komponen ini. Untuk itu penutupan ini bertujuan agar debu atau kotorankotoran dan udara tidak masuk ke dalam tabung silinder karena jika kotoran dan udara yang mengandung debu masuk kedalam tabung maka dapat mengakibatkan korosi pada bagiian dalam tabung. Universitas Mercu Buana 57

Setelah itu sebelum diantar atau dijemput, silinder hidrolik tersebut di simpan di tempat pemasukan barang dan ditempatkan diatas sebuah kayu guna mencegah kontak langsung dengan tanah dan mencegah benturan dengan silinder hidrolik lain. Universitas Mercu Buana 58

BAB VI PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya mengenai Proses Perbaikan dan Pembuatan Silinder Hidrolik (Re-Manufacturing and Manufacturing Process) Bucket Kobelco SK200-8 di Pt. Multi Hidrachrome Industri maka dapat dikemukakan suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Bucket Kobelco SK200-8 adalah salah satu komponen yang terdapat pada excavator yang sesuai namanya yaitu excavator dengan tipe kobelco sk200-8. 2. Untuk perbaikan silinder dilakukan dengan mengidetifikasi terlebih dahulu apa-apa saja yang rusak pada setiap komponen pada silinder bucket kobelco sk200-8, dari hasil identifikasi dalam dilakukan prosesproses apa saja yang dilakukan sesuai dengan kerusakan pada komponen tersebut. 3. Untuk pembuatan silinder dilakukan dengan melalui proses pemotongan material-material setiap komponen silinder, dan selanjutnya dilakukan proses pemesinan. Material yg digunakan berdasarkan standar yang ditetapkan oleh perusahaan kobelco. 4. Untuk proses pemesinan, yang paling dominan dalam proses perbaikan maupun pembuatan silinder adalah proses pembubutan dan milling. 4.2 Saran Berdasarkan dari kesimpulan di atas, berikut adalah beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu sebagai berikut : 1. Penulis menyarankan agar mesin-mesin yang digunakan harus ditingkatkan agar lebih meningkatan mutu dan kemampuan produksi Universitas Mercu Buana 59

sehingga hasil produksi dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang ada saat ini. 2. Penulis menyarankan agar dalam proses pemesinan untuk selalu memperhatikan tingkat kepresisian antar tiap komponen, karena sedikit salah pengerjaan bisa menyebabkan miss line atau tidak balance pada saat silinder nanti dioperasikan. Dan untuk mengurangi hal-hal sepeti itu bisa menggunakan software seperti simulasi atau software yang bisa dipakai lansung pada mesin-mesin untuk membantu tingkat ketelitian pada mesin tersebut. Universitas Mercu Buana 60