SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI TERBAIK TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH SEMENTAR MENGGUNAKAN METODE BROWN GIBSON

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENANGANAN PRIORITAS KERUSAKAN JALAN DENGAN MEMBANDINGKAN METODE TOPSIS AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN JUMLAH BERAS MISKIN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN

PANDUAN PENCARIAN RUTE GEDUNG DAN RUANGAN PADA FAKULTAS DI UNIVERSITAS HALU OLEO MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA BERBASIS MACROMEDIA FLASH

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN LOKASI MESIN ATM MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP)

Jurusan Sistem Informasi, STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsiantar Sumatera Utara 1. Mahasiswa STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsiantar Sumatera Utara 2,3,4

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARWAYAN MENGGUNAKAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS PADA PT. KONSUIL WILAYAH SULAWESI TENGGARA

MEMBANGUN APLIKASI GAME DUA SATU (21) BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE DEPTH FIRST SEARCH

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO SUB-SISTEM UTILITY DAN PENGGAJIAN

PEMILIHAN LOKASI BARU BTS TELKOMSEL CABANG KOTA KENDARI MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS BERBASIS WEB GIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBIMBING TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)

PERANGKAT LUNAK BANTU MENENTUKAN PILIHAN SEPEDA MOTOR BEKAS DI BEDAGAN DENGAN METODE FUZZY

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT RUMAH DENGAN METODE FUZZY SAW MADM

Rancang Bangun Sistem Pembuatan Surat Keputusan dan Sertifikat di STMIK GI MDP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT

APLIKASI LAYANAN DELIVERY ORDER BERBASIS WEB PADA RUMAH MAKAN PODOTEKO

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESTISIDA PADA TANAMAN JAGUNG BISI 2 MENGGUNAKAN METODE CBR

Sistem Informasi Geografis Kecamatan Ilir Barat II Berbasis Mobile

Aplikasi Rekomendasi Pemilihan Gitar Akustik dengan Metode TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED PRODUCT DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA)

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ODI (ORPHAN DETAIL INFORMATION) BERBASIS CLIENT SERVER DI KANTOR BAITULMAAL MUAMALAT

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pemasangan Dan Pembayaran Iklan Pada Sumeks Cindo

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

semantik, Vol.2, No.2, Jul-Des 2016, pp ISSN : (Online) 27

SISTEM INFORMASI ALUMNI BERBASIS GIS (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO)

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013

APLIKASI PENCARIAN RUTE TRANSPORTASI UMUM BERBASIS ANDROID

Sistem Informasi Geografis Bengkel Mobil Berbasis Android Di Palembang-Sekayu

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE GROUPS

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PERKEMBANGAN ANAK BERBASIS MOBILE HANDPHONE

Okta Veza Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina 1

Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

Sistem Pendukung Keputusan untuk Pemilihan Rektor Universitas Lancang Kuning

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE SAW PADA PT DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO)

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN PADA PT. SULTRA INTI RODA PERKASA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

PENERAPAN METODE PROMETHEE DALAM SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI UNIVERSITAS HALU OLEO

SPK PEMBERIAN BONUS TAHUNAN KARYAWAN PT. TAMBORA MANDIRI CABANG PALEMBANG DENGAN METODE SAW

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah

Desi Reskika Sari ( )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) UNTUK MENETUKAN TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA (TPS) SAMPAH MENGGUNAKAN METODE BROWN GIBSON

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI PT SUARA MERDEKA

PENERAPAN ALGORITMA FLOYD WARSHALL DAN METODE FINITE STATE MACHINE PADA APLIKASI PERMAINAN MAZE TREASURE

BAB II Tinjauan Pustaka

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK

PENERAPAN PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA SMP PENERIMA BEASISWA MISKIN DAN BERPRESTASI

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PENJUALAN DALAM PENENTUAN KUANTITAS PRODUKSI ROTI (STUDI KASUS PERUSAHAAN ROTI DHIBA KENDARI)

IMPLEMENTASI METODE FUZZY C-MEANS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN MUSTAHIK DI BAZNAS KENDARI

SIMPEG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO SUB-SISTEM KEPEGAWAIAN DAN RIWAYAT JABATAN

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN LOKASI CABANG BARU USAHA CLOTHING MENGGUNAKAN METODE AHP-TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK APOTEK DI KOTA KENDARI MENGGUNAKAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

Penggunaan Metode Analytical Hierarcy Process dalam Menentukan Kelayakan Sambungan KWH Meter Pelanggan Baru PT.PLN (Persero)

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

Sistem Pendukung Keputusan untuk Memilih Mobil pada Showroom Mobil Bekas Menggunakan Metode Topsis dengan Visualisasi Peta

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JURUSAN SISWA/I SMA SWASTA BINAGUNA TANAH JAWA DENGAN METODE NAIVE BAYES

FUZZY MADM DALAM EVALUASI PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIF WEIGHTING

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

IMPLEMENTASI SPK UNTUK SELEKSI CALON GURU DI SMK BINA MARTA

IMPROVE K-MEANS TERHADAP STATUS NILAI GIZI PADA BALITA

PEMILIHAN RUMAH MENGGUNAKAN METODE WEIGHT PRODUCT DENGAN VISUALISASI LOKASI OBJEK

Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Pada Bank BTPN Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN MUTU KEPEGAWAIAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN TOPSIS SKRIPSI AHMAD YAZID

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN ALAT INDUSTRI MENGGUNAKAN METODE SMARTER BERBASIS WEB SIG (Studi Kasus : Kecamatan Abeli)

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier

DESAIN DSS (DECISION SUPPORT SYSTEM) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Widya Cipta Dharma

Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Baby Shop Menggunakan Metode Brown Gibson

SISTEM PEMILIHAN TEMPAT KOST BERBASIS SIG MENGGUNAKAN METODE ELECTRE DAN GOOGLE MAPS API

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

Penerapan Metode AHP Dan TOPSIS Untuk Mengevaluasi Pemohon Kredit Suku Cadang Motor Suzuki (Studi Kasus : PT. Riau Jaya Cemerlang Pekanbaru)

Sistem Pendukung Keputusan Karyawan Teladan Pada CV. Studio Foto Raja Palembang Menggunakan Metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique)

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Oleh : Tutut Maitanti*, Ema Utami**, Emha Taufiq Luthfi**

Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

Abstract. Keywords: Scholarship, Fuzzy MADM, SAW, Criteria.

IMPLEMENTASI KAMUS KATA SERAPAN BAHASA INDONESIA INGGRIS DENGAN FITUR AUTO COMPLETE TEXT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

PERBANDINGAN METODE PROFILE MATCHING DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PENENTUAN JURUSAN SISWA KELAS X SMA N 2 NGAGLIK

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TERAPI JUS BUAH DAN SAYUR UNTUK PENYEMBUHAN MACAM PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMP N 5 PRINGSEWU)

MODEL MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM PENENTUAN PENERIMA PINJAMAN

PENERAPAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN FUZZY LOGIC SUGENO PADA GAME ZOMBIE SHOOTER

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA BERDASARKAN KRITERIA PADA UIN RADEN FATAH PALEMBANG

Aplikasi Sistem Pakar untuk Menentukan Gaya Belajar Anak Usia Sekolah Dasar

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENGGUNAAN JENIS TANAMAN DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

Transkripsi:

semantik, Vol., No., Jul-Des 06, pp. 5- ISSN: 50-898 (Online) 5 SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI TERBAIK TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH SEMENTAR MENGGUNAKAN METODE BROWN GIBSON Riska Ayu Pratiwi *, Statiswaty, LM Tajidun *,, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, Kendari e-mail: * riskaayu@gmail.com, istywd@yahoo.com, moeh_tajidun@yahoo.com Abstrak Tempat Pembuangan Sementara (TPS) adalah tempat penampungan pembuangan sampah yang bersifat sementara di kelurahan sebelum diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA). Minimnya tempat pembuangan sementara (TPS) membuat masyarakat semakin seenaknya dalam membuang sampah. Kenyataan ini juga yang selalu menjadi salah satu penyebab banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Penyelesaian permsalahan tersebut peneliti membuat Sistem Penunjang Keputusan untuk menemukan solusi. Metode Sistem Penunjang Keputusan yaitu Brown Gibson, karena metode ini dapat membantu pengambilan keputusan menentukan lokasi terbaik dari beberapa alternatif lokasi pembuatan tempat pembuangan sampah sementara berdasarkan kriteriakriteria yang dipertimbangkan. Selain itu pada penelitian ini juga menambahkan fitur pembaruan aset TPS yang sudah ada di kelurahan Mandonga. Penentuan lokasi dan pembaruan aset tempat pembuangan sampah sementara menggunakan visualisasi mapping sebagai keluaran dari aplikasi ini. Pada Aplikasi ini terdapat 6 masukan yaitu kriteria pada Faktor Objektif dan Faktor Subjektif. Kedua faktor tersebut dalam menggunakan metode Brown Gibson, terdapat langkah dalam proses metode Brown Gibson yaitu eliminasi setiap alternative pilihan, menghitung dan menetapkan nilai OFi utnuk setiap alternatif, menentukan faktor-faktor yang memberi pengaruh signifikan dan terakhir membuat pembobotan. Keluaran dari aplikasi ini yaitu nilai optimal atau terbaik pada setiap alternatif lokasi pembuatan tempat sampah sementara. Kata kunci Brown Gibson, Tempat Pembuangan sampah, Sistem Penunjang Keputusan. Abstract Temporary Landfill is a place that contain garbages temporarily in sub-districts before the garbages carry to the landfill. Lack of temporary landfill caused the resident throw their garbages carelessly. In fact this problem always be one of the cause that make the resident carelessly. The conclusion of this problem is the researcher build a decision support system for finding a solution, with Brown Gibson metodh for decision support system, because the method could help for taking a decision for deciding the best place in some alternative location for the temporary landfill based on some criteria that has been considered. Other than that, the researcher add some feature for develop the temporary landfill that has been exsisting in Mandonga. The determination of the location and assets developing is using mapping visualization as the output from this application. There are 6 input for this application, criteria in objectives factor and subjective factor. That kind of factor is using Brown Gibson, there are step in the Brown Gibson process that eliminating each of option alternative, calculate and set the value OFi for each alternative, set the factors that could give the significant influent, and the last make the weight. The final Output of this application is the optimal or the berst from the each alternative location for the temporary landfill. Keywords Brown Gibson, Garbage Dump, Decision Support System. Received June st,0; Revised June 5 th, 0; Accepted July 0 th, 0

6 Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Lokasi Terbaik Tempat Pembuangan Sampah. PENDAHULUAN Pada saat ini jumlah sampah di Indonesia sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang atau material yang digunakan sehari-hari, sehingga pengelolaan sampah tidak terlepas dari pengelolaan gaya hidup masyarakat. Sampai saat ini, permasalahan sampah belum teratasi dengan baik terutama di perkotaan.tempat Pembuangan Sementara (TPS) merupakan tempat penampungan pembuangan sampah yang bersifat sementara di kelurahan sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).Minimnya tempat pembuangan sementara (TPS) membuat masyarakat semakin seenaknya dalam membuang sampah.kenyataan ini juga yang selalu menjadi salah satu penyebab banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Di Kota Kendari khusunya di Kelurahan Mandonga, jumlah lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) masih minim yang ditandai dengan banyaknya dijumpai tumpukan sampah di beberapa ruas jalan, sementara tumpukan sampah tersebut membutuhkan waktu lama untuk diangkut kembali sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Saat ini penempatan lokasi TPS di kelurahan Mandonga kota Kendari belum sesuai dengan kriteria penempatan lokasi TPS yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat dalam keputusan UU No 8 Tahun 008 tentang Pengelolahan Sampah. Sistem Penunjang Keputusan (SPK) dapat dijadikan sebagai asalah satu pengambilan keputusan khususnya penempatan lokasi terbaik TPS. Dimana SPK merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Metode Brown Gibson merupakan salah satu metode dalam SPK, dimana metode Brown Gibson adalah salah satu dari banyak teknik untuk pengambilan keputusan multi-atribut. Metode Brown Gibson termasuk dalam kategori simulation. Karena pemodelan ini bertujuan memberikan keputusan atau solusi yang terbaik dari beberapa alternative. Metode ini menggabungkan Faktor Objektif dan IJCCS Vol. x, No. x, July 0x : first_page end_page subjektif dalam pembuatan keputusan sehingga diperoleh keputusan yang terbaik. Terdapat beberapa penelitian mengenai penentuan lokasi terbaik antara lain penelitian yang berjudul Sistem Penunjang Keputusan untuk Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah yaitu penulis membuat suatu aplikasi Sistem Penunjang Keputusan (SPK) untuk menentukan suatu zona kelayakan lokasi tempat pembuangan akhir menggunakan metode AHP (Analytical Process Hierarchy) dan MAUT (Multi- Attribute Utility Theory) merupakan metode yang digunakan untuk suatu pengambilan penunjang keputusan agar dapat dilakukan lebih cepat dan cermat dengan melalui perhitungan kriteria-kriteria yang ada. Penelitian lainnya yang berjudul Penentuan Alternatif Lokasitempat Pembuangan Akhir Sampah Domestik di Pulau Batam dalam tulisan tersebut menyajikan beberapa kriteria sebagai pertimbangan untuk menentukan tapak TPA. Penyelidikan geologi di daerah tapak diperlukan untuk mengidentifikasi adanya penangkal geologi dan air tanah yang dangkal.penelitian berjudul Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir dengan Menggabungkan GIS dan Fuzzy Analisis Keputusan Banyak Kriteria, Studi Kasus: Bandar Abbas, Iran yaitu dengan perkembangan Sistem Informasi Geografis (GIS), proses penempatan TPA semakin berdasarkan analisis spasial lebih sulit dan modeling. Dalam tulisan ini, GIS dan multi kriteria kabur analisis keputusan (FMCDA) yang terintegrasi untuk memecahkan TPA masalah seleksi dan mengembangkan peringkat daerah TPA potensi berdasarkan berbagai kriteria. Pada penelitian ini menggunakan salah satu metode Sistem Penunjang Keputusan yaitu Brown Gibson, karena metode ini dapat membantu pengambilan keputusan menentukan lokasi terbaik dari beberapa alternatif lokasi pembuatan tempat pembuangan sampah sementara berdasarkan kriteria-kriteria yang dipertimbangkan. Penentuan lokasi terbaik tempat pembuangan sampah sementara menggunakan visualisasi mapping sebagai keluaran dari aplikasi ini. Sesuai dengan latar belakang tersebut untuk mengangkat menjadi sebuah judul penelitian yaitu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Penentuan Lokasi Terbaik Tempat

Pratiwi, Statiswaty dan Tajidun 978-50 7 Pembuangan Sampah Sementara menggunakan Metode Brown Gibson. Studi Kasus: di Kelurahan Mandonga Kota Kendari.. METODE PENELITIAN. Sistem Penunjang Keputusan Sistem Penunjang Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur.sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat [].. Metode Brown Gibson Metode Brown Gibson biasa digunakan untuk membantu analisis data dalam proses pengambilan keputusan yang memiliki multi atribut []. Proses penilaian kandidat lokasi dengan menggunakan metode BrownGibson akan menggunakan sistem bobot, di mana pada akhir penilaian kandidat lokasi yang memperoleh penilaian terbaik akan menjadi pilihan alternatif terbaik.langkah-langkah untuk mengaplikasikan metode Brown Gibson dapat diuraikan sebagai berikut []:. Mengeliminasi setiap alternatif pilihan yang secara sepintas jelas tidak layak dan layak untuk dipilih, atas dasar pertimbangan-pertimbangan teknis, atau keperluan lainnya dalam kapasitas alternatif yang dibutuhkan, dan bisa dijadikan alasan utama untuk mengeliminasi suatu alternatif dalam daftar nominasi alternatif.. Menghitung dan tetapkan performance measurement dari Faktor Objektif (OFi) untuk setiap alternatif. Ukuran performance untuk Faktor Objektif dihitung berdasarkan estimasi seluruh perkiraan total biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemilihan alternatif yang dipertimbangkan. Persamaan () digunakan untuk menghitung dan menetapkan performance measurement dari Faktor Objektif (OFi). OFi = Ci. Ci (). Menentukan faktor-faktor yang memberi pengaruh signifikan dan harus dipertimbangkan pada saat pemilihan alternatif. Faktor-faktor ini lebih bersifat subjektif. Estimasi dari ukuran Faktor Subjektif (SFi) untuk setiap alternatif pilihan ditentukan dengan menggunakan Persamaan (). SFi = W j. i j (). Membuat pembobotan, mana yang lebih baik dipertimbangkan, antara Faktor Objektif (bobot = k) dengan Faktor Subjektif (bobot = k) dari nilai batas(0 < k < ). Kombinasikan Faktor Objektif (OFi) dengan Faktor Subjektif (SFi) yang akan menghasilkan location preference measure (LPMi) untuk setiap alternatif yang ada. Secara matematis ditunjukkan oleh Persamaan (). LPMi = k (OFi) + ( k)(sfi) () Keputusan diambil berdasarkan alternatif pilihan yang memiliki nilai LPMi terbesar.. Representasi Masalah. Data Faktor Data faktor terdiri dari yaitu Faktor Objektif dan Faktor Subjektif. Faktor Objektif yaitu faktor yang penilaiannya sudah mutlak atau sudah pasti karena penilaiannya ditentukan berdasarkan angka. Faktor Objektif terdiri dari : a. tanah merupakan penilaian yang diperlukan untuk membeli tanah lokasi pembangunan TP. Tabel menunjukkan inisialisasi harga tanah. Tabel Inisialisasi (Data Kelurahan Mandonga) (Per-meter Rp) Nilai 0 00.000 >00.000 00.000 >00.000 00.000 >00.000 00.000 >00.000 500.000 5 Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

8 Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Lokasi Terbaik Tempat Pembuangan Sampah b. Operasional Operasional merupakan penilaian tentang biaya yang dikeluarkan untuk pembutaan tempat sampah. Tabel menunjukkan Inisialisasi Operasional. Tabel Inisialisasi Operasional (Data Kelurahan Mandonga) Satuan (Rp) Nilai >0.000.000 >.000.000 5.000.000 >5.000.000 0.000.000 >0.000.000 5.000.000 >5.000.000 0.000.000 5 c. merupakan penilaian terhadap kepadatan penduduk di daerah yang akan dibangun lokasi TPS. Tabel menunjukkan Inisialisasi. Tabel Inisialisasi (Data Kelurahan Mandonga) Jiwa Nilai >0 0.000 >0.000 80.000 >80.000 0.000 >0.000 60.000 >60.000 00.000 5 Faktor Subjektif yaitu faktor yang penilaiannya bersifat kualitatif karena penilaiannya ditentukan berdasarkan pemikiran tiap orang. Faktor Subjektif terdiri atas: a. Kenyamanan Kenyamanan merupakan penilaian tentang kenyamanan penduduk di daerah tersebut. Tabel menunjukkan Variabel Penilaian dari Kenyamanan. b. Kondisi jalan Kondisi Jalan merupakan penilaian tentang kondisi jalan dapat dilalui oleh mobil atau tidak. Tabel 5 menunjukkan Variabel Penilaian dari Kondisi Jalan. Tabel Variabel Penilaian dari Kenyamanan (Data Kelurahan Mandonga) No Keterangan Penilaian Lokasi daerah luas, jumlah penduduk sedikit dan penduduk Bisa setuju Lokasi daerah tidak luas, jumlah penduduk sedikit. Tetapi Cukup Bisa penduduk setuju Lokasi daerah tidak luas, jumlah penduduk banyak dan penduduk tidak setuju Tidak Bisa Tabel 5 Variabel Penilaian dari Kondisi Jalan (Data Kelurahan Mandonga) No Keterangan Penilaian Kondisi jalan bagus dan bisa dilewati mobil Kondisi jalan tidak bagus tetapi bisa dilewati mobil Kondisi jalan tidak bagus dan tidak bisa dilewati mobil Bisa Cukup Bisa Tidak Bisa c. Kondisi Kondisi Merupakan penilaian tentang kondisi tanah untuk pembangunan lokasi tempat pembuangan sampah yang ada dilokasi tersebut. Tabel 6 menunjukkan Variabel Penilaian dari Kondisi. Tabel6 Variabel Penilaian dari Kondisi (Data Kelurahan Mandonga) No Keterangan Penilaian Kondisi tanah di dataran tinggi dan tidak Bisa pernah banjir Kondisi tanah di dataran rendah tetapi Cukup Bisa tidak pernah banjir Kondisi tanah di dataran rendah dan rawan banjir Tidak Bisa IJCCS Vol. x, No. x, July 0x : first_page end_page

Pratiwi, Statiswaty dan Tajidun 978-50 9. Data Alternatif Data Alternatif berisi seluruh dan yang berada di Kelurahan Mandonga yaitu ditunjukkan oleh Tabel 7 0 0 0 0 0 0 05 06 07 Tabel 7 Daftar Alternatif 0 08 09 0 5 NAMA 0 6 7 8 9 05 0 06 5 07 6 7 8 08 5 6 50.000 9.800.000 9.5 80.000.850.000 87.9 0.000 9.800.000 7.977 0.000 9.800.000 8.9. Perhitungan Manual Brown Gibson a) Menghitung Performance Measurements Untuk Faktor Objektif. Setelah data-data masukan di-input, maka dilakukan penghitungan Performance Measurements untuk Faktor Objektif. Ukuran Performance untuk Faktor Objektif dihitung berdasarkan estimasi seluruh perkiraan total biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemilihan alternatif yang dipertimbangkan. Sebelum dilakukannya perhitungan Performance Measurements untuk masing-masing alternatif pada Faktor Objektif, maka terlebih dahulu harus ditentukan nilai untuk masing-masing alternatif terhadap kriteria-kriteria yang ada pada Faktor Objektif. Tabel 8 menunjukkan Data Faktor Objektif Alternatif. Tabel 9 menunjukkan Data Nilai Faktor Objektif Lokasi Setelah Di Inisalisasi. Tabel 8 Data Faktor Objektif Alternatif Alternatif Tempat Faktor Objektif Nilai tanah 0.000.50.000 90.887 0.000.850.000 57.6 Tabel 9 Data Nilai Faktor Objektif Lokasi Setelah di Inisalisasi Alternatif Tempat 5 Faktor Objektif Nilai tanah 5 5 Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

0 Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Lokasi Terbaik Tempat Pembuangan Sampah 6 Untuk menghitung nilai Performance Measurements Faktor Objektif. Proses pencarian tersebut dapat ditunjukkan oleh Tabel 0. Alternatif Tempat 5 6 Tabel 0 Data Nilai Faktor Objektif Faktor Objektif Nilai Objektif 5 5 Ci Ci Ofi 0,076 0,0 8 0,5 0, 0,08 0, 9 0, 0,88 0,08 0, 9 0, 0,88 Jumlah /Ci 0,590 b) Menghitung Forced-choise pairwise comparison dengan cara membandingkan Faktor Subjektif satu dengan Faktor Subjektif lainnya. Proses selanjutnya yaitu analisis Faktor Subjektif, prosesnya yaitu dengan cara Forced-Choise Pairwise Comparison yaitu proses membandingkan facktor subjektif dengan Faktor Subjektif lainnya secara berpasangan. Dari perbandingan tersebut, maka dapat dihitung nilai rangking Faktor Subjektif masing-masing alternatif (Relative Importance Index), ditunjukkan oleh Tabel. No Tabel Forced-Choise Pairwise Comparison Faktor Subjektif Faktor Subjektif Kenyamanan Pairwise Comparison Jumlah Preferensi Kondisi Jalan 0 Kondisi Jumlah 0 Relative Importance Index = 0,5 = 0,5 = 0,5 c) Menghitung Forced-Choise Pairwise Comparison Selanjutnya dengan cara Forced-Choise Pairwise Comparison ini juga dilakukan hal yang sama untuk masing-masing alternatif terhadap Faktor Subjektif. Bobot antara Faktor Objektif dan Faktor Subjektif setelah nilai Faktor Objektif dan Faktor Subjektif sudah diketahui, langkah selanjutnya adalah memberikan bobot antara Faktor Objektif dan Faktor Subjektif. Dalam kasus ini diasumsikan Faktor Objektif kali lebih penting dari subjektif, sehingga bobot objektif adalah: K = 0,66 ; - k = 0, (k) : (-k) = (0,66) : (0,) = :. Kombinasikan Faktor Objektif (OFi) dengan Faktor Subjektif (SFi) yang menghasilkan Location Preference Measurement (LPMi) Selanjutnya kombinasikan Faktor Objektif (OFi) dengan Faktor Subjektif (SFi) sehingga IJCCS Vol. x, No. x, July 0x : first_page end_page

Pratiwi, Statiswaty dan Tajidun 978-50 menghasilakan LPMi untuksetiap alternatif yang ada. Tabel menunjukkan Nilai Faktor Objektif dan Faktor Subjektif. yaitu Menambahkan, Meng-edit dan Menghapus Data. Tabel Nilai Faktor Objektif dan Faktor Subjektif Alternatif Ofi SFi 0,0 0,8 0, 0,5 0, 0,6 0,88 0,6 5 0, 0,08 6 0,88 0,9 Berdasarkan perhitungan secara manual menggunakan analisis Brown Gibson, maka didapatkan nilai LPMi per alternatif lokasi TPS, untuk rekomendasi tertinggi adalah kemudian, 6,,, 5. Tabel menunjukkan Nilai LPMi. Tabel Nilai Location Preference Measurements LPMi NO Hasil Pengurutan Alternatif Nilai LPMi 0, 0,97 6 0,75 0,7 5 0, 6 5 0,. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar Form Menu Data Gambar merupakan tampilan Tambah Data. Data yang harus diisi yaitu memilih nama, mengisikan nama, harga tanah yang akan dijadikan lokasi pembuatan TPS, jumlah biaya operasional, dan kepadatan penduduk serta mengisikan data kenyamanan penduduk, kondisi tanah, dan kondisi jalan. Setelah data diisi selanjutnya menentukan titik lokasi TPS pada peta yang tampil. Gambar Form Tambah Data Jika berhasil menambahkan data maka data akan bertambah seperti pada Gambar.. Implementasi Antarmuka Sistem Setelah memenuhi kebutuhan sistem, proses selanjutnya adalah menerangkan kegunaan form-form yang ada di dalam aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara menggunakan metode Brown Gibson beserta desain formnya.. Form Menu Data Gambar merupakan tampilan form Data. Aksi yang dapat dilakukan pada form ini Gambar Form Tambah Data Data Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Lokasi Terbaik Tempat Pembuangan Sampah. Form Menu Kelayakan Gambar merupakan tampilan Menu Kelayakan. Pada form tersebut aksi yang dapat dilakukan yaitu memilih data yang akan ditentukan penentuan lokasi TPS terbaiknya kemudian melakukan seleksi. Saat menekan tombol Lakukan Seleksi maka akan diproses menggunakan metode Brown Gibson untuk menentukan lokasi TPS yang terbaik. Gambar 6 menunjukkan Form Data Perhitungan Tiap Faktor. Gambar 6 Form Data Perhitungan Tiap Faktor Gambar 7 Form menunjukkan Data Perhitungan Faktor Objektif. Gambar Form Menu Kelayakan Gambar 5 dapat menunjukkan urutan teratas dengan poin yang didapatkan sebesar 0,700000000 tepatnya / merupakan lokasi terbaik untuk membangun TPS. Pada form tersebut dapat menyimpan data TPS terbaik saja atau yang ada pada urutan pertama untuk setiap melakukan seleksi serta dapat melihat rincian perolehan poin menggunakan metode Brown Gibson dengan meng-klik tombol Rincian. Gambar 7 Form Data Perhitungan Faktor Objektif Gambar 8 menunjukkan Form Data Perhitungan Faktor Subjektif. Gambar 5 Form Data dan Data beserta poin tertinggi Gambar 8 Form Data Perhitungan Faktor Subjektif IJCCS Vol. x, No. x, July 0x : first_page end_page

Pratiwi, Statiswaty dan Tajidun 978-50 Gambar 9 menunjukkan Form Data Perhitungan LPMi. Gambar 9 Form Data Perhitungan LPMi Gambar 9 merupakan perhitungan LPMi atau perhitungan akhir metode Brown Gibson. Diperoleh bahwa memiliki nilai LPMi tertinggi dan terpilih sebagai lokasi TPS terbaik.. Form Interface Peta Gambar 0 merupakan tampilan titik lokasi TPS untuk lokasi. Tampilan pada Google Maps dengan memberikan informasi titik koordinat berupa Latitude dan Longitude. lokasi terbaik pembutan tempat pembuangan sampah sementara perhitungan yang dilakukan dengan metode Brown Gibson sebagai model dalam Sistem Penunjang Keputusan.. Keputusan penentuan lokasi terbaik tempat pembuangan sampah sementara oleh pihak berwenangakanmemberikan kenyamanan bagi masyarakat dan efisien serta efektif bagi para pekerja pengangkut sampah dari pihak Kantor Dinas Kebersihan.Sehingga diperlukan keputusan yang tepat dalam pemilihan sehingga tujuan dapat tercapai.. Sistem dapat menghasilkan keluaran rangking nilai prioritas alternatif lokasi sehingga untuk setiap alternatif dengan nilai tertinggi mempunyai kesempatan lebih besar untuk dijadikan lokasi terbaik pembuatan tempat pembuangan sampah sementara. 5. SARAN Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan bersifat statis yaitu kriteria pada faktor objektif dan faktor subjektif. Sehingga untuk penelitian selanjutnya peneliti memberikan saran sebagai berikut:. Penelitian dapat dilanjutkan dengan menambahkan kriteria pada faktor objektif dan faktor subjektif agar skor pengambilan keputusan lebih akurat serta membuat system yang dinamis dalam pengolahan kriteria pada setiap faktor dan bobot untuk tiap kriteria.. Penelitian dapat dilanjutkan dengan menggunakan beberapa teknik penggabungan dengan metode pengambilan keputusan lain. Gambar 0 Form Tampilan Peta DAFTAR PUSTAKA. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Peneliti, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:. Sistem Penunjang Keputusan yang dibuat dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan oleh Sekretaris Kelurahan dalam membuat keputusan penentuan [] Turban E, 005, Decision Support System And Intelligent System, Andi. Yogyakarta [] Suryadi, Kadarsah dan Ramhdani, 00, Sistem Penunjang Keputusan, Rosda Karya, Bandung [] Susilo, B., 0, GDSS Penentuan Lokasi Shelteer Baru Transjogja Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Lokasi Terbaik Tempat Pembuangan Sampah Menggunakan Metode Brown Gibson Dan Borda.Jurusan Ilmu Computer Universitas Gajahmada, Yogyakarta IJCCS Vol. x, No. x, July 0x : first_page end_page