BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Syarat Rumah Sehat secara deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 dengan memperoleh responden

Kuesioner. Sebelumnya, saya mohon maaf telah menggangu waktu anda untuk mengisi. untuk memenuhi syarat kelulusan program studi S-1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

jenis penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui gambaran profil penderita

BAB 1 PENDAHULUAN. juga merupakan status lambang sosial (Keman, 2005). Perumahan merupakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Nuangan terletak di Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow. a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tutuyan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY)

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

RUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER. Dengan memberikan tanda ( ) pada jawaban yang anda pilih. Apakah Anda pernah melihat atau mendengar iklan Coca Cola?

GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG CARA MERAWAT PASIEN HALUSINASI DI RUMAH

Saya sebagai mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Fakultas Ilmu. Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud melaksanakan

Berapa penghasilan rata-rata keluarga perbulan? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo, dengan batas-batas pokok desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang

PENGARUH SOSIAL EKONOMI TERHADAP KUALITAS PERMUKIMAN DI KELURAHAN SIDOREJO KECAMATAN MEDAN TEMBUNG KOTA MEDAN. Mbina Pinem 1.

BAB V PROFIL RELAWAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal april tahun Penelitian

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT DI DUKUH SEPAT KELURAHAN SEPAT KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN Eka Nurjanah ABSTRAK

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo, dan memiliki batas-batas administrasi sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Pakualaman merupakan puskesmas yang terletak di jalan jayeng

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JADWAL TENTATIF PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Bintauna Kecamatan Bintauna terletak kurang lebih 100 M 2 dari

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Wilayah kerja Puskesmas Kabila Bone terdiri dari 9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dikelilingi persawahan,dan dekat dengan jalan raya. Sekolah SMPN 2

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Di dalam bab ini akan disampaikan data hasil penelitian analisis hubungan

Nisa khoiriah INTISARI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pertanyaan pertanyaan pada kuesioner tersebut. Uji tersebut dilakukan pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kelurahan Muktiharjo Kidul. memiliki luas wilayah 204,378 ha, dengan batas batas kelurahannya

LAMPIRAN 1 KUESIONER

KUESIONER HUBUNGAN PERILAKU PENGOLAHAN LIMBAH IKAN ASIN DENGAN SANITASI LINGKUNGAN KERJA PADA INDUSTRI IKAN ASIN PHPT MUARA ANGKE JAKARTA UTARA

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kepada : Di Tempat. Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Cidera Kepala di RW 01 Dusun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kasihan II Bantul sekitar km 2, yang meliputi Desa Ngestiharjo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

(Studi Korelasi Strategi Communication Mix Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk Frisian Flag di Sony Mart) Petunjuk Penggunaan Kuesioner

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

BAB I PENDAHULUAN. mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi. kesehatan lingkungan. (Munif Arifin, 2009)

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. komplek dan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi dan dapat. berlangsung tidak lebih dari 14 hari (Depkes, 2008).

tua Tentang Verbal Abuse (Kekerasan Verbal) pada Anak. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam mengambil data untuk

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. sebagai salah satu kegiatan penelitian Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Program Promo Telepon Rumah Rejeki Tumpah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Maleo. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Popayato

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

PERILAKU MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT DI DUSUN NGUMPAK DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud melaksanankan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdapat di Kabupaten Gorontalo, tepatnya jalan Raya Limboto No 10,

Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Untuk menjadi penulis harus: 1. Menguasai topik yang akan ditulis, yaitu memahami topik secara komprehensif. Prinsip yang selalu dipegang oleh penulis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. beralamat di Jalan Kapten Pierre Tendean No. 19, Wirobrajan, Kota

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dulunya tidak bisa dilakukan ketika masih menjadi karyawan. Setiap orang

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah

BAB 4 METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan desain studi Cross Sectional yang bertujuan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Penelitian mengenai gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri

ABSTRAK. : Kondisi Rumah, Sanitasi Rumah, Perilaku Anggota Keluarga Merokok dan ISPA

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

Desa Ukui Dua, serta instansi yang berkaitan dengan peranan Kepala Desadalam. pembangunan di Desa Ukui Dua.Peneliti memilih tempat ini dengan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. I. Identitas Kepala Keluarga 1. Nomor : 2. Nama : 3. Umur : Tahun 4. Alamat :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menyajikan hasil dan pembahasan dari pengumpulan data lembar isian dengan judul Pengetahuan Masyarakat Tentang Syarat Rumah Sehat secara deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli 2014 dengan menggunakan instrument kuesioner dengan memberikan kuesioner pada Kepala Keluarga. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 43 Kepala Keluarga. Sedangkan hasil penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu data umum dan data khusus. Data umum menyajikan data demografi yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan per bulan, sumber informasi, dan frekuensi mendapat informasi. Sedangkan data khususnya menyajikan pengetahuan masyarakat tentang syarat rumah sehat dengan 15 item pertanyaan. Dalam hal ini peneliti menyebar 43 lembar isian dan seluruhnya kembali, setelah itu dilakukan tabulasi dan analisa data untuk memudahkan melakukan pembahasan. 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di RT/RW 01/01 Dusun Bangunsari, Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Batas lokasi penelitian sebelah barat adalah Dusun Krajan Sukosari, batas timur RT/RW 03/01, batas utara RT/RW 02/01, dan batas selatan Dusun Demung Desa Sukosari. Lokasi penelitian mudah dijangkau dan terletak di seberang jalan raya antar kabupaten serta jarak lokasi penelitian dengan pusat kesehatan ±1 Km dan 52

53 jarak dari pusat kota ±5 Km. Berdasarkan observasi dapat ditemukan bahwa masyarakat hidup di lingkungan yang kondisi sanitasinya cukup baik. Masyarakat memiliki kamar mandi yang memenuhi persyaratan baik dari segi standart perancangan kamar mandi maupun dari segi kesehatan. Selain itu kondisi rumah yang mereka tempati berbahan bangunan permanen dengan komponen rumah meliputi langit-langit rumah, dinding, lantai, jendela kamar tidur, jendela ruang tamu. Tetapi penghuni jarang membuka jendela kamar tidur, jendela ruang tamu dan membersihkan langit-langit rumah serta pencahayaan ruangan yang kurang karena jarang yang memasang genteng kaca untuk meningkatkan pencahayaan rumah Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani sehingga ada beberapa yang menggelar padi pada lantai dalam rumah karena tidak cukup tempat untuk menjemur padi terutama pada saat musim penghujan. Masyarakat menggunakan sumber air dari PDAM, dan jarak antara kandang dengan rumah sekitar 2-3 meter. Limbah cair rumah tangga di alirkan di septi tank dan sebagian di alirkan di pekarangan rumah atau selokan. 4.2 Keterbatasan Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti merasa dalam penelitiannya kurang maksimal. Hal ini dikarenakan masih banyak terdapat kelemahan dan keterbatasan dalam melakukan penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar isian yang dibuat oleh peneliti yang belum diuji cobakan terlebih dahulu sehingga validitas dan reliabilitasnya masih perlu diuji ulang.

54 4.3 Hasil Penelitian 4.3.1 Data umum Data umum pada penelitian ini menyajikan karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan per bulan, sumber informasi dan frekuensi mendapatkan informasi tentang syarat rumah sehat yang disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari: 4.3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan usia di Dusun Bangunsari, Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo pada bulan Juli 2014 Usia (tahun) Frekuensi Prosentase (%) 29-35 36-42 43-49 50-57 58-64 65-71 5 9 8 12 4 5 11,62 20,93 18,61 27,91 9,31 11,62 sumber: Data primer Berdasarkan tabel di atas disebutkan bahwa hampir setengahnya (27,91%) atau 12 responden berusia 50-57 tahun dan sebagian kecil (9,62%) atau 4 responden berusia 58-64 tahun.

55 4.3.1.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di Dusun Bangunsari, Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo pada bulan Juli 2014 Jenis kelamin Frekuensi Prosentase (%) Laki-laki Perempuan 39 4 90,69 9,31 Berdasarkan tabel di atas bahwa dapat diinterprestasikan hampir seluruhnya (90,69%) atau 39 responden yang berjenis kelamin laki-laki dan sebagian kecil (9,31%) atau 4 responden berjenis kelamin perempuan. 4.3.1.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan pendidikan di Dusun Bangunsari, Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo pada bulan Juli 2014 Pendidikan Frekuensi Prosentase (%) SD SMP SMA PT 20 9 12 2 46,51 20,93 27,91 4,65 Berdasarkan tabel di atas dapat diinterprestasikan bahwa hampir setengahnya (46,51%) atau 20 responden berpendidikan SD dan sebagian kecil (4,65%) atau 2 responden berpendidikan tinggi.

56 4.3.1.4 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan di Dusun Bangunsari, Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo pada bulan Juli 2014 Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%) Petani Pedagang/Wiraswasta PNS Karyawan swasta Pensiunan 23 7 1 10 2 53,49 16,28 2,32 23,32 4,65 Berdasarkan tabel di atas dapat diinterprestasikan bahwa sebagian besar (53,49%) atau 23 responden bekerja sebagai petani dan sebagian kecil (2,32%) atau 1 responden bekerja sebagai PNS. 4.3.1.5 Karakteristik responden berdasarkan penghasilan Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan penghasilan di Dusun Bangunsari, Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo pada bulan Juli 2014 Penghasilan Frekuensi Prosentase (%) <Rp 100.000,00 Rp 100.000,00 - Rp 500.000,00 >Rp 500.000,00 1 11 31 2,32 25,58 72,10 Dari tabel di atas disebutkan bahwa sebagian besar (72,10%) atau 31 responden memiliki penghasilan lebih dari Rp 500.000,00 dan sebagian kecil (2,32%) atau 1 responden mempunyai penghasilan kurang dari Rp 100.000,00.

57 4.3.1.6 Karakteristik responden berdasarkan media informasi Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan media informasi di Dusun Bangunsari, Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo pada bulan Juli 2014 Media informasi Frekuensi Prosentase (%) Media cetak Media elektronik penyuluhan Sumber lain Tidak dapat informasi 5 20 7 5 10 10,64 42,55 14,89 10,64 21,28 Jumlah 47 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diinterprestasikan bahwa hampir setengahnya (42,55%) atau 20 responden mendapatkan informasi dari media elektronik dan sebagian kecil (10,64%) atau 5 responden mendapat informasi dari media cetak dan sumber lain. 4.3.1.7 Karakteristik responden berdasarkan frekuensi mendapat informasi Tabel 4.7 Distribusi responden berdasarkan frekuensi mendapatkan informasi di Dusun Bangunsari, Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo pada bulan Juli 2014 Frekuensi mendapat frekuensi Prosentase (%) informasi (kali) 1-3 4-7 8-10 Tidak dapat 26 6 1 10 60,47 13,96 2,32 23,25 informasi Berdasarkan tabel di atas dapat diinterprestasikan bahwa sebagian besar (60,47%) atau 26 responden mendapat informasi 1-3 kali

58 dan sebagian kecil (2,32%) atau 1 responden mendapat informasi sebanyak 8-10 kali. 4.3.2 Data khusus Setelah mengetahui data umum dalam penelitian ini maka berikut akan ditampilkan hasil penelitian terkait dengan data khusus mengenai Pengetahuan Masyarakat Tentang Syarat Rumah Sehat di RT/RW 01/01 Dusun Bangusari, Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Tabel 4.8 Distribusi responden Pengetahuan Masyarakat Tentang Syarat Rumah Sehat Di RT/RW 01/01 Dusun Bangunsari, Desa Sukosari Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo pada bulan Juli 2014 Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) Baik Buruk 32 11 74,42 25,58 Sumber: Data Primer Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebagian besar (74,42%) atau 32 responden memiliki pengetahuan baik dan sebagian kecil (25,58%) atau 11 responden memiliki pengetahuan buruk. 4.4 Pembahasan Setelah hasil pengumpulan data melalui kuesioner ditabulasi kemudian diinterprestasikan dan analisa data sesuai dengan variabel yang diteliti, maka berikut disajikan pembahasan mengenai pengetahuan masyarakat tentang syarat rumah sehat di RT/RW 01/01 Dusun Bangunsari, Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Dari hasil penelitian terhadap 43 responden diketahui bahwa sebagian besar (74,4%) atau 32 responden memiliki pengetahuan

59 baik tentang syarat rumah sehat, dan sebagian kecil (25,6%) atau 11 responden memiliki pengetahuan buruk tentang syarat rumah sehat. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti bahwa perilaku hidup responden dalam menerapkan rumah sehat masih kurang maksimal sehingga di butuhkan berbagai instansi dan kesadaran masyarakat untuk mengubah perilaku dalam mencanangkan syarat rumah sehat. Dari 43 responden memiliki pengetahuan baik tentang syarat rumah sehat hampir setengahnya (23,26%) atau 10 responden dalam rentang usia 50-57 tahun memiliki pengetahuan baik sedangkan yang memiliki pengetahuan buruk sebagian kecil (4,65%) atau 2 responden dalam rentang usia 29-35 tahun. Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2005) umur adalah waktu hidup sejak lahir, semakin bertambahnya umur seseorang maka tingkat persepsi seseorang bertambah pula. Semakin bertambahnya umur seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja terutama pada usia dewasa. Sehingga dengan umur yang sudah dewasa dimungkinkan dapat mempengaruhi kemampuan atau persepsi responden yang cukup baik, karena semakin bertambahnya umur maka semakin matang seseorang dalam berpikir dan bekerja serta menyikapi segala sesuatu. Dan Harlock (1998) mengatakan bahwa semakin cukup umur seseorang maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa lebih dipercayadari orang yang belum tinggi kedewasaanya. Hal ini dilihat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. Dengan demikian masyarakat pada usia dewasa madya akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikir sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.

60 Jika dilihat dari jenis kelamin responden yang memiliki pengetahuan baik sebagian besar (65,12%) atau 28 responden berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan yang memiliki pengetahuan buruk sebagian kecil (25,58%) atau 11 responden berjenis kelamin laki-laki tentang syarat rumah sehat akan tetapi responden yang berjenis kelamin perempuan tidak ada yang memiliki pengetahuan buruk sebanyak (9,30%) atau 4 responden. Notoatmodjo (2003) mengemukakan bahwa sampai saat ini belum ada petunjuk yang menguatkan tentang adanya perbedaan skill, sikap, minat, temperamen, bakat dan pola tingkah laku antara laki-laki dan perempuan merupakan hasil dari peberdaaan tradisi kehidupan dan bukan semata-mata perbedaan jenis kelamin, selain itu fakta menunjukkan bahwa tidak ada perbedaaan yang berarti antara pria dan wanita dalam hal intelegensi. Dan uraian ini dapat kita ketahui bahwa tidak ada perbedaan antara pengetahuan yang diperoleh laki-laki ataupun perempuan. Menurut peneliti perempuan lebih berperan aktif dalam hal pekerjaan rumah terutama untuk kebersihan rumah dan menciptakan rumah sehat. Sedangkan jika dilihat dari tingkat pendidikan responden, responden yang memiliki pengetahuan baik hampir setengahnya (37,21%) atau 16 responden berpendidikan SD sedangkan yang memiliki pengetahuan buruk sebagian kecil (16,28%) atau 7 responden berpendidikan SMA tentang syarat rumah sehat. Notoatmodjo (2003) mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimilliki seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan formal dan non formal, semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin baik pula tingkat pengetahuan yang akhirnya mempengaruhi pola pikir dan daya nalar seseorang. Hal ini dikarenakan responden dengan latar belakang berpendidikan SD mendapatkan sumber

61 informasi dari pendidikan yang non formal akan berpengaruh dalam memberi respon terhadap segala sesuatu yang datang dari luar. Sedangkan masyarakat yang berpendidikan SMA sebagian mendapatkan informasi tentang syarat rumah sehat akan tetapi tidak memahami informasi yang didapatkannya seperti kondisi kelembapan udara, jarak sumber air (sumur), vektor penyakit, komponen dan penataan ruangan, ventilasi dan kepadatan hunian. Selain usia dan pendidikan pengetahuan dipengaruhi oleh sumber informasi yang didapatkan oleh responden. Responden yang memiliki pengetahuan baik tentang syarat rumah sehat hampir setengahnya (36,17%) atau 17 responden mendapatkan sumber informasi dari media elektronik. Sedangkan yang memiliki pengetahuan buruk sebagian kecil (8,51%) atau 4 responden tidak pernah mendapatkan sumber informasi, akan tetapi responden yang tidak pernah mendapatkan informasi dan berpengetahuan baik sebagian kecil (12,76%) atau 6 responden memiliki pengetahuan baik. Menurut Notoatmodjo (2003) Sumber informasi dapat diperoleh dari mana saja yaitu media elektronik, media massa, dan internet, media elektronik misalnya menggunakan televisi, radio, media massa seperti koran, majalah, surat kabar, ketiga tersebut sangat berperan penting dalam sumber informasi pada manusia, sarana informasi merupakan salah satu dari faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat pengetahuan sarana informal (media massa dan elektronik). Sarana informal disebut media pendidikan, karena alat tersebut merupakan alat saluran untuk menyampaikan informasi kesehatan dan alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan bagi masyarakan atau klien semakin banyak sumber informasi semakin banyak pula tingkat pengetahuan pada seseorang. Menurut peneliti responden yang

62 mendapatkan informasi dari media elektronik maupun media cetak lebih memiliki informasi kesehatan yang berpengaruh pada tingkat pengetahuannya. Frekuensi mendapat informasi juga mempengaruhi pengetahuan tentang rumah sehat yaitu hampir setengahnya (44,19%) atau 19 responden mendapat informasi 1-3 kali berpengetahuan baik dan sebagian kecil (18,61%) atau 8 responden tidak pernah mendapat informasi tentang syarat rumah sehat mempunyai pengetahuan buruk. Sukmadinata (2003) pengalaman seseorang tentang berbagai hal dapat diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembanganya, misalnya seseorang mengikuti kegiatan-kegiatan yang mendidik, seperti seminar dan berorganisasi, sehingga dapat memperluas pengalamannya, karena dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut informasi tentang suatu hal dapat diperoleh. Menurut peneliti responden yang lebih sering mendapat informasi akan memperoleh informasi lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak pernah mendapat informasi media. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan informasi pengetahuan.