BAB 1 PENDAHULUAN. besar yang kompleks. Pertama, keterbatasan dana yang diperoleh lembaga-lembaga

dokumen-dokumen yang mirip
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TEKNIK INDUSTRI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #1 Ganjil 2016/2017. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c.

Teknik Industri. Universitas Indonesia. i/ndustrial e/ngineering ui - where the science of engineering and management blends

Pengantar Teknik Industri. Pengantar Teknik Industri. Literatur. Hubungan TI dan Ilmu Lain

Pengenalan Program Studi Teknik Industri

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN PEMANFAATAN ENERGI DI INDONESIA

INDUSTRIAL ENGINEERING

Deskripsi Umum, Learning Outcomes, dan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri

Usulan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri Berbasis KKNI

OPTIMASI DAN HEURISTIK DALAM PENDEKATAN SISTEM. Arif Rahman

PERENCANAAN STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI LULUSAN DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FT USU TESIS. Oleh TENGKU ABDULAH SANI /TI

Ilustrasi 1: Teknologi Kamera

BAB I PENDAHULUAN. urutan ke-2, Malaysia urutan ke-21, dan Thailand urutan ke-39. Salah satu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, dan maju di berbagai bidang, menuntut seseorang harus selalu up to date

KURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan bagi perusahaan atau organisasi. Sistem kerja yang lebih baik dari sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Instrumentasi dan Kontrol

PERENCANAAN PERUSAHAAN

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Mesin

Dokumen Kurikulum Program Studi : Ilmu dan Teknik Material

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai hanya dengan mempertimbangkan dari sisi keuangan atau dari kinerja

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Teknik & Manajemen Industri

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas lembaga pendidikan dan kurikulum yang digunakan menjadi. lulusan tersebut akan memiliki profesionalitas yang baik pula.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik Fisika

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi daya saing perusahaan. Hal tersebut, menegaskan bahwa perusahaan. yang kompeten dan profesional untuk menunjang performance

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era perdagangan bebas pada abad ke 21 dan situasi krisis

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Karyawan merupakan sumber daya yang utama bagi perusahaan. Maju mundurnya

KEILMUAN ILMU SOSIAL BAGI TEKNIK INDUSTRI. Arif Rahman

TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik & Manajemen Industri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE REUSE-ORIENTED DEVELOPMENT PADA STMIK BALIKPAPAN

Pengenalan Program Studi Manajemen Rekayasa Industri. Manajemen Rekayas Industri Institut Teknologi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. minyak dalam Wilmar Group. PT Multimas memiliki beberapa proses produksi

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan pada institusi ekonomi modern, hal ini nampak dari pola kehidupan

',-&$ '. '. "!H~" u ~~~ I~... PROGRAM MAGI R logistik PROPOSAL. (Revisi ke-3) FAKULTAS TEKNOLOGIINDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG III,..I. flii ,.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan

Program Studi S-1 TEKNIK INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN I - 1 REDESAIN BALAI LATIHAN KERJA DI DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Mitra Jaya Abadi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA BERBASIS ORGANIZATIONAL LEARNING DENGAN PENDEKATAN TOGAF ADM

SPESIFIKASI DAN KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSISTENSI PILIHAN KARIR DIBIDANG AKUNTANSI

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xxi. DAFTAR GAMBAR... xxiii. DAFTAR LAMPIRAN... xxv

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat dan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur,

BAB 1 PENDAHULUAN. ini menuntut perusahaan untuk terus berbenah diri dengan melakukan perubahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri di Indonesia saat ini bisa dikatakan cukup pesat.

BAB I PENDAHULUAN. membantu dalam pengolahan data sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuannya. Hal ini dilakukan agar mereka dapat

Computer Careers and Certification

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan. Salah satu

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH SUB SISTEM PENJADWALAN TUGAS AKHIR

PENJABARAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES

Dokumen Kurikulum Program Studi Doktor Teknik Geofisika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DEFINISI TEKNIK INDUSTRI. Arif Rahman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Gambar I.1 Mesin CNC Haas Turning ST-20

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era industrialisasi global yang semakin kompetitif sekarang ini, arus

MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Industri Lampiran II

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Teknik Fisika

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

BAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERORIENTASI KKNI UNTUK PENGUATAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA KULIAH EVALUASI DAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah baru yang kompleks timbul dengan tiada henti-hentinya

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016

SISTEM MANUFAKTUR FLEKSIBEL (SISMANFLEX) MODUL 01 PENGANTAR SISTEM MANUFAKTUR FLEKSIBEL

BAB 2 GAMBARAN UMUM DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI USU

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kehilangan pekerjaan karena kondisi tersebut. Banyak pekerja yang

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007 / 2008

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin berkembang pesat. Perusahaan harus memberikan produk berkelas

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I.1

PENGANTAR ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA. Dosen Pengampu : Amalia, S.T., M.T.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Perancangan Sistem Kerja&Ergonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang. Dewasa ini konstruksi bangunan merupakan salah satu langkah yang diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah keluaran yang sama yaitu sebuah informasi. Informasi ini nantinya akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

)= sayalari ocurrere= menjadilari

Teknik Industri Universitas Widyatama BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Guru sains adalah salah satu komponen penting dalam meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Dunia pendidikan Indonesia saat ini setidaknya menghadapi empat tantangan besar yang kompleks. Pertama, keterbatasan dana yang diperoleh lembaga-lembaga pendidikan masyarakat seiring tuntutan pengguna lulusan baik dalam dunia usaha maupun lembaga pemerintahaan yang semakin bersaing secara global. Kedua, mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) baik tenaga pendidik maupun pegawai yang mampu mengembangakan kemampuan terhadap perubahan lingkungan dalam menghasilkan lulusan sarjana yang berkualitas. Ketiga, tantangan dalam peningkatan daya saing pendidikan tinggi karena calon mahasiswa semakin kritis untuk memilih perguruan tinggi yang memilih daya saing. Keempat, kemampuan perguruan tinggi untuk melakukan penyesuaian bidang ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan kepada mahasiswa dengan kebutuhan lapangan pekerjaan. Dalam kaitannya dengan tantangan di atas, menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam berbagai tingkatan dan bidang keilmuan merupakan sebuah persoalan yang harus dijawab karena masyarakat khususnya para pelaku ekonomi dan berbagai lembaga yang menjadi pengguna lulusan tersebut semakin kritis dalam memilih lulusan yang berkualitas dan sesuai dengan bidangnya. Hal ini perlu

diperhatikan mengingat kondisi yang terjadi saat ini, bahwa tingkat pertumbuhan lulusan perguruan tinggi setiap tahunnya tidak sebanding dengan tingkat pertumbuhan lapangan pekerjaan. Kondisi ini berarti tingkat persaingan antara para lulusan perguruan tinggi sangat tinggi untuk mendapatkan pekerjaan. Menurut Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) (2008), menyatakan bahwa jumlah sarjana menganggur meningkat drastis dari 183.629 orang pada tahun 2006 menjadi 409.890 orang pada tahun 2007. Ditambah dengan pemegang Diploma I, II dan III yang menganggur, jumlahnya lebih dari 740.000 orang pada tahun 2007. ketua Kopertis Wilayah I juga menyatakan jumlah tersebut di atas masih merupakan jumlah yang telah didata, namun diperkirakan jumlah angka pengangguran diperkirakan sebanyak 1.480.000 orang. Bahkan setiap tahunnya, rata-rata 20% dari lulusan sarjana di Indonesia menjadi pengangguran (Hamonangan, A., 2007). Kondisi di atas disebabkan oleh beberapa hal, antara lain adalah: 1. Keterbatasan lapangan kerja yang tersedia 2. Ketidaksesuaian kualifikasi yang dimiliki oleh lulusan sarjana dengan kebutuhan dunia kerja dan masih berorientasi untuk mencari kerja bukan menciptakan lapangan pekerjaan. 3. Kurangnya pemahaman perusahaan tentang ruang lingkup pekerjaan bagi setiap lulusan tertentu Pada acara JobsDB Career Expo 2010 di Bandung, Human Resources Department PT. Indocyber Global Teknologi menyatakan bahwa banyak pelamar yang tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Umumnya lulusan

sarjana tersebut memiliki nilai yang bagus namun belum mampu untuk menjawab kebutuhan perusahaan. Ada kecenderungan para pencari tenaga kerja mengabaikan bidang studi lulusan sarjana dalam sebuah wawancara. Seorang kepala HRD sebuah bank di Cirebon menegaskan, kesesuaian kualitas personal dengan sifat-sifat suatu bidang pekerjaan lebih menentukan diterima atau tidaknya seorang lulusan Perguruan Tinggi. Misalnya, posisi sebagai kasir bank menuntut kecepatan, kecekatan, dan ketepatan. Maka, lulusan sarjana dengan kualitas ini punya peluang besar untuk diterima meskipun latar belakang bidang pendidikannya tidak sesuai. Beliau menyatakan pernah menerima Sarjana Pertanian dari Bogor sebagai kasir di bank kami dan menolak Sarjana Ekonomi manajemen dari Bandung yang IPK-nya sangat bagus (Fauzi, A., 2010). Hal ini tidak hanya terjadi di beberapa lulusan program studi tertentu, melainkan terjadi di hampir seluruh lulusan program studi yang ada, salah satunya adalah lulusan sarjana Teknik Industri. Menurut P.E.Hicks (1997), definisi Keilmuan Teknik Industri adalah sebagai berikut: Industrial Engineering is concern with the design, improvement and installation of integrated systems of materials, information, equipment and energy. It draws upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical and social sciences together with the principles and methods of engineering analysis and design to specify, predict and evaluate the results to be obtained from such systems dikutip dari Sinulingga (2008), memiliki arti bahwa seorang sajana Teknik Industri adalah orang yang mampu untuk merancang, memperbaiki dan memasang

sistem terpadu mencakup material, informasi, peralatan dan energi, dengan menggunakan pengetahuan dan keahlian yang spesifik seperti matematika, fisika dan ilmu sosial dan dengan prinsip dan metode analisis rekayasa dan rancangan untuk menentukan, memprediksi dan mengevaluasi hasil diperoleh dari setiap sistem. Definisi lainnya dari The Global Association Productivity and Efficiency Professionals (2008) bahwa seorang sarjana teknik industri adalah sebagai berikut: Industrial engineers are process-oriented, managing process improvements and multifaceted projects. In the field of innovation, coming up with ideas is a collaborative effort and follows a process. It is only through the innovation process that we can create our execution plans from our many ideas, berarti bahwa seorang sarjana teknik industri berorientasi pada proses, mengatur peningkatan proses dan multifaceted project (Stanleigh, M., 2008). Jika dilihat dari profil Fakultas/Departemen Teknik Industri yang ada di Indonesia misalnya, seperti: a. Salah satu sasaran Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah: Kemampuan dalam melakukan perancangan, rekayasa, fabrikasi, perbaikan, dan operasi sistem integral yang terdiri atas manusia, peralatan, bahan, energi dan informasi. b. Website Universitas Indonesia, menyebutkan bahwa Konsep Penetapan kurikulum program studi disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan dari pihak stakeholders yaitu kebutuhan dunia industri dan perkembangan

teknologi. Kesesuaian terhadap kebutuhan stakeholders tersebut direalisasikan dengan mata kuliah yang menekankan pada ilmu Teknik Industri dengan tujuan agar mahasiswa menguasai bidang Teknik Industri. Definisi kompetensi yang jelas tentang keilmuan teknik Industri diadaptasi dari definisi Teknik Industri dari asosiasi ahli teknik industri AS (Institute of Industrial Engineers), yaitu berkenaan dengan perancangan, peningkatan, instalasi dan manajemen dari suatu sistem yang terintegrasi yang terdiri dari informasi, manusia, material, peralatan, teknologi dan energi untuk semua jenis operasi jasa dan manufaktur. Keahliannya berdasarkan pengetahuan dan keahlian spesifik dibidang matematika, fisika, dan ilmu sosial yang digabungkan dengan prinsipprinsip dan metode-metode analisa rekayasa dan manajemen sehingga mampu menspesifikasikan, memperkirakan dan mengevaluasi performa dari sistem tersebut. c. Institut Teknologi Surabaya, disebutkan dalam website-nya kompetensi lulusan teknik industri adalah kemampuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian dan pengendalian sistem industri yang luas dan kompleks, mempunyai kemampuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, maupun produktivitas sistem industri. Untuk memenuhi hal tersebut seorang sarjana Teknik Industri dituntut memiliki kemampuan dibidang ilmu keteknikan dan ilmu sosial secara bersama.

Dari ketiga sumber di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang Sarjana Teknik Industri dituntut memiliki kemampuan untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian dan pengendalian dan perbaikan secara sistem integral dengan memanfaatkan ilmu science dan sosial dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Tentu saja, dari tujuan di atas, sebenarnya sarjana teknik industri memiliki suatu karakteristik yang berbeda dengan disiplin ilmu lainnya, mereka dituntut untuk mampu mengendalikan dan mengintegrasikan berbagai bidang secara integrasi sehingga membentuk sebuah sistem organisasi pada sebuah perusahaan. Apabila definisi-definisi di atas dapat diterapkan pada lulusan teknik industri, maka peran teknik industri pada perusahaan sangat diperlukan dalam memberikan kontribusi untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara optimal. Namun jika dibandingkan dengan fakta yang ada, banyak lulusan sarjana teknik industri menekuni profesi yang tidak sesuai dengan profesi yang sebenarnya. Hal ini terjadi dikarenakan oleh beberapa hal, yaitu: a. Kurang pahamnya perusahaan tentang profesi teknik industri yang menyebabkan perusahaan masih menyamakan posisi lulusan teknik industri dengan lulusan dari bidang lainnya dalam proses rekrutmen. b. Mahasiswa yang masih berorientasikan untuk mendapatkan pekerjaan sesegera mungkin setelah menyelesaikan kuliahnya. Beberapa kondisi yang terjadi tentang ruang lingkup pekerjaan lulusan teknik industri adalah misalnya: seorang sarjana Teknik Industri yang bekerja sebagai

marketing di sebuah perbankan, menjadi seorang operator mesin di sebuah industri pengolahan kertas, dan sebagainya. Hal ini tentunya sangat disayangkan mengingat bahwa seharusnya seorang lulusan sarjana Teknik Industri adalah sebagai seorang system analyst, yaitu orang yang mampu menyusun, merencanakan dan mengintegrasikan komponen-komponen dalam sebuah sistem seperti: manusia, mesin/peralatan, metode, material dan sebagainya menjadi sebuah sistem yang saling terintegrasi. 1.2. Perumusan Masalah Dari uraian di atas, permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah masih adanya ketidaksesuain antara kompetensi lulusan teknik industri terhadap kebutuhan pasar (perusahaan). Sehubungan dengan masalah di atas, pertanyaan yang harus dijawab adalah strategi apakah yang perlu dilakukan oleh Teknik Industri untuk mendekatkan kemampuan lulusan teknik industri dengan kebutuhan pasar? Jawaban atas pertanyaan di atas sangat dibutuhkan dalam merumuskan strategi yang paling efektif untuk mendapatkan pendidikan terbaik teknik industri dalam memenuhi kebutuhan pasar. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah perencanaan strategi yang efektif untuk meningkatkan kompetensi lulusan teknik industri di Departemen Teknik Industri USU yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan pasar.

1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Bagi Mahasiswa Manfaat penelitan ini bagi mahasiswa adalah melatih kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh departemen Teknik Industri FT-USU dalam menghasilkan para lulusan sarjana yang berkualitas sesuai dengan harapan stakeholder dan menyelesaikan studi di Program Studi Magister Teknik Industri USU. 2. Bagi Perguruan Tinggi Manfaat penelitian ini bagi perguruan tinggi adalah sebagai usulan strategi khususnya bagi Departemen Teknik Industri FT-USU untuk meningkatkan kompetensi lulusan teknik industri dalam memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan. 3. Bagi Departemen Teknik Industri FT-USU Memperoleh hasil penelitian berupa persepsi perusahaan mengenai kondisi eksisting tentang lulusan sarjana TI yang ada saat ini, harapan yang diinginkan perusahaan serta usulan strategi yang dapat dilakukan departemen Teknik Industri FT-USU untuk memenuhi harapan tersebut. Dengan demikian, Departemen Teknik Industri FT-USU dapat meningkatkan metode belajar, kurikulum maupun cara mengajar dalam kegiatan perkuliahan agar kualitas lulusan sarjana Teknik Industri FT- USU dapat sesuai dengan harapan perusahaan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut: a. Penelitian hanya dilakukan di Departemen Teknik Indusri FT-USU untuk program reguler. b. Penelitian hanya dilakukan pada bagian proses pendidikan yang terjadi dalam kegiatan di Departemen Teknik Industri FT-USU. 1.6. Sistematika Penulisan Laporan Sistematika penulisan proposal tesis adalah sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan Berisikan tentang latar belakang dilakukannya penelitian ini, dimana dibahas tentang tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh perguruan tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang semakin tumbuh. Secara spesifik, dibahas tentang kesesuaian antara kualitas sarjana Teknik Industri Universitas Sumatera Utara terhadap kebutuhan perusahaan, penyebab-penyebab ketidaksesuaian spesialisasi keilmuan Industri terhadap ruang lingkup pekerjaan yang tersedia selama ini. Dari permasalahan di atas, maka muncul beberapa penyebab terjadinya hal tersebut sehingga diperlukan sebuah strategi bagi Departemen Teknik Industri untuk meningkatkan daya saingnya agar dapat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Bab 2 Gambaran Umum Perusahaan Berisikan tentang profil Departemen Teknik Industri USU dimana tempat penelitian ini dilakukan.

Bab 3 Landasan Teori Berisikan tentang teori-teori yang akan digunakan dalam kegiatan penelitian ini, seperti: definisi kompetensi, Analythical Hierarchy Process (AHP), Quantitative Strategic Planning Matrix. Bab 4 Metodologi Penelitian Berisikan tentang tahapan proses penelitian yang akan dilakukan, mulai dari studi literatur, pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan kesimpulan dan saran. Bab 5 Pengolahan Data Berisikan tentang kegiatan pengumpulan data yang kemudian diolah dengan menggunakan teori-teori yang telah ditentukan. Output dari pengolahan data ini diperoleh sebuah strategi yang dapat dilakukan oleh Departemen Teknik Industri USU. Bab 6 Analisis Berisikan tentang analisis terhadap hasil pengolahan data yang telah dilakukan sehingga diperoleh sebuah hasil akhir dari penelitian tersebut. Bab 7 Kesimpulan dan Saran Berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan baik bagi tempat penelitian ini dilakukan maupun pengembangan penelitian dapat dapat dilakukan terhadap penelitian yang telah dilakukan.