PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI DAUN DAN BUAH KERSEN DENGAN PROSES EKSTRAKSI DAN FERMENTASI

dokumen-dokumen yang mirip
STUDY GREEN LIQUID FERTILIZER PRODUCTION FROM HELIANTHUS A.L AND MUNTINGIA C.L PLANT

PRODUCTION PROCESS OF LIQUID FERTILIZER FROM BANANA TRUNK PROSES PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI BATANG POHON PISANG

PEMANFAATAN TANAMAN ENCENG GONDOK SEBAGAI PUPUK CAIR PENELITIAN

KAJIAN PEMANFAATAN PUPUK CAIR MULTINUTRIEN DARI BUANGAN INDUSTRI GARAM PADA TANAMAN SEMUSIM

KAJIAN PRODUKSI DAN KINERJA PUPUK HIJAU CAIR DARI TANAMAN Muntingia C.L DAN Helianthus A.L

KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH NILAM UNTUK PUPUK CAIR ORGANIK DENGAN PROSES FERMENTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH NILAM UNTUK PUPUK CAIR ORGANIK DENGAN PROSES FERMENTASI

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH CAIR ETANOL

PEMBUATAN PULP DARI SERABUT GAMBAS TUA KERING DENGAN PROSES ALKALI DENGAN ALKOHOL

PENGARUH SUHU DAN WAKTU OPERASI TERHADAP PEMBUATAN PUPUK CAIR KALIUM SULFAT DARI ABU CANGKANG KELAPA SAWIT

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

PROSES PEMBUATAN PUPUK CAIR MELALUI PENGAMBILAN COMPONEN Ca, P DAN K DARI BATANG POHON PISANG

LAPORAN AKHIR PENGARUH WAKTU EKSTRAKSI DAN RASIO PELARUT TERHADAP JUMLAH BATUBARA SUBBITUMINUS UNTUK MENGHASILKAN ASAM HUMAT

PENGKAJIAN AIR LIMBAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI SEBAGAI PUPUK MULTINUTRIEN PHOSPHATE-BASED

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

Pengaruh Penambahan Limbah Udang Pada Pupuk Cair Dari Fermentasi Urin Sapi Terhadap Kualitas Unsur Hara Makro

Nira Latifah Mukti, Wulan Aryani Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

KINETIKA REAKSI PEMBENTUKAN KALIUM SULFAT DARI EKSTRAK ABU JERAMI PADI DENGAN ASAM SULFAT

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

PERPINDAHAN MASSA KARBOHIDRAT MENJADI GLUKOSA DARI BUAH KERSEN DENGAN PROSES HIDROLISIS. Luluk Edahwati Teknik Kimia FTI-UPNV Jawa Timur ABSTRAK

Oleh: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Sri Rachmania Juliastuti, M. Eng. Ir. Nuniek Hendrianie, M. T.

PERBANDINGAN PERSEN VOLUME LIMBAH CAIR KELUARAN DIGESTER SEDIMENTASI DAN FERMENTASI BIOGAS UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR

ANALISA ANTOSIANIN PADA BUAH STROBERI MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SINAR TAMPAK

SILIKA GEL DARI ABU TERBANG (FLY ASH) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) (Menentukan Waktu Optimum Untuk Mendapatkan Hasil yang Terbaik )

PEMISAHAN LOGAM BERAT (PB DAN CD) DALAM BIOSOLID DENGAN PROSES EKSTRAKSI (LEACHING) ASAM BASA PENELITIAN OLEH :

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL ) terbuat dari bahan-bahan alami,

Jurnal Bahan Alam Terbarukan

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

Jurusan. Teknik Kimia Jawa Timur C.8-1. Abstrak. limbah industri. terlarut dalam tersuspensi dan. oxygen. COD dan BOD. biologi, (koagulasi/flokulasi).

EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK DENGAN MENGGUNAKAN ETANOL

DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu, dan Tempat Penelitian

Jurnal Bahan Alam Terbarukan

Ilmu Tanah dan Tanaman

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGAMBILAN ZAT WARNA ALAMI dari DAUN JATI (Tectona grandis) UNTUK MAKANAN RINGAN

PRODUKSI BIODIESEL MELALUI PROSES TRANSESTERIFIKASI MINYAK CURAH DENGAN METODE DISTILASI REAKTIF BERDASARKAN RATIO UMPAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. 1. Data Analisis Awal Bahan Baku Pembuatan Pupuk Organik Cair

I. PENDAHULUAN. Nitrogen (N) dan Fosfor (P) merupakan unsur hara makro utama yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBUATAN ETANOL DARI SAMPAH PASAR MELALUI PROSES PEMANASAN DAN FERMENTASI BAKTERI Zymomonas mobilis

PENGEMBANGAN SERBUK GERGAJI MENJADI BIO-OIL MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS

PEMANFAATAN LIMBAH EKSTRAKSI NILAM DENGAN PENAMBAHAN DAUN KACANG TANAH SEBAGAI PUPUK CAIR ORGANIK DENGAN PROSES FERMENTASI

Imam Purwanto, Eti Suhaeti, dan Edi Sumantri Teknisi Litkaysa Penyelia Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah

PENENTUAN KADAR NITROGEN (N), FOSFOR (P) DAN KALIUM (K) SEBELUM DAN SETELAH FERMENTASI DALAM PEMBUATAN KOMPOS SKRIPSI FIKTOR FROSOM ZAI

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

HIDROLISA PATI BIJI NANGKA MENJADI GLUKOSA DENGAN KATALISATOR H 2 O, HCL, NaOH, DAN ENZIM

PRAKATA. Semarang, Januari Penyusun. iii

PEMANFAATAN LIMBAH IKAN MENJADI PUPUK ORGANIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

Pupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

HIDROLISIS ONGGOK DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR KOLOM BERSEKAT

BIOETANOL DARI BONGGOL POHON PISANG BIOETHANOL FROM BANANA TREE WASTE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

Nur Rahmah Fithriyah

NILAI PH, KANDUNGAN NITROGEN (N), PHOSFOR (P 2 O 5 ) DAN KALIUM (K 2 O) PUPUK ORGANIK CAIR DARI FESES DOMBA DENGAN EM4 DAN PENAMBAHAN CAIRAN RUMEN

Bab III Metodologi Penelitian

RANCANG BANGUN TEKNOLOGI "DIGESTER" GAS BIO UNTUK MENGATASI KETERBATASAN ENERGI PERDESAAN DI DESA KEDUNGDOWO, KECAMATAN ARJASA, SITUBONDO, JAW A TIMUR

Jurnal Teknologi Kimia Unimal

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Metodologi Penelitian

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dilihat dari

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK ABSTRACT. keywords: production, organic fertilizer, mineral Mg, fermentation

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. A. Pemanfaatan Rumput Ilalang Sebagai Bahan Pembuatan Bioetanol Secara Fermentasi.

EKSTRAKSI BAHAN NABATI (EKS)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015

Lampiran 1 TAHAP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Siti Nur Lathifah, 2013

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG UNTUK PEMBUATAN ASAM PHOSPAT *)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini termasuk ke dalam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia D III Analis Kesehatan Fakultas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI LIMBAH KULIT SINGKONG DENGAN MENGGUNAKAN FURNACE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-234

KUALITAS PUPUK ORGANIK CAIR DARI URINE SAPI PADA BEBERAPA WAKTU SIMPAN Lena Walunguru ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor penentu produksi. Selama ini untuk mendukung

KAJIAN AWAL PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI SAMPAH DAUN KAMPUS MEMAKAI REAKTOR BIODIGISTER PENELITIAN

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

LAPORAN PENELITIAN Kajian Ekstraksi Tanin Dari Daun Ketapang (Terminalia Catappa Linn)

PEROLEHAN KEMBALI ASAM ASETAT DARI LIMBAH CAIR PARASETAMOL DENGAN CARA EKSTRAKSI ILASI CAIR-CAIR DAN DIST. Oleh, ERNIK YULIANA

Transkripsi:

Jurnal Teknik Kimia Vol.8, No.2, April 214 PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI DAUN DAN BUAH KERSEN DENGAN PROSES EKSTRAKSI DAN FERMENTASI Mohamad Iskak Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri, UPN Veteran Jawa Timur Alamat : Jl. Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar Surabaya 6294 Telp./Fax. (31) 876369/ (31) 8782179 Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang Pembuatan Pupuk Cair Organik dimana bahan baku yang digunakan adalah dan buah, serta air. Metode pembuatan pupuk ini secara umum adalah dengan proses Ekstraksi dan Fermentasi dimana kedua proses tersebut berjalan secara bersamaan. Pada awal proses, ditimbang sesuai variabel (2, 2,, 27 dan 3 gram). Kemudian masing-masing di cacah. Lalu ditambahkan gram buah ke dalam 2 dan am. Setelah itu diblender bersama ml air sebanyak peubah yang dijalankan 2, 2,, 27 dan 3 gram. Kemudian dilakukan pengadukan dalam tangki berpengaduk selama 1 menit. Selanjutnya dilakukan proses ekstraksi dan fermentasi berdasarkan waktu yang ditentukan (2, 3, 4,, 6 dan 7 minggu). Produk yang dihasilkan berupa pupuk cair yang mengandung ion N, P, K, dan Mg. Pada penelitian ini diperoleh ratio berat / pelarut (L/V) operasi pada 2 gram / ml pelarut. Sedangkan kualitas pupuk cair terbaik diperoleh pada minggu ke-6 pada ratio berat/pelarut 3 gram dengan ml air. Pupuk cair organik yang dihasilkan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan pupuk cair organik yang dipasaran seperti komposisi Kalium dan Magnesium. Kata kunci : Pupuk,, fermentasi, ekstraksi Abstract This study examines the Organic Liquid Fertilizer Production where the raw materials used are the leaves and cherry fruit, and water. The method of making these fertilizers in general is the extraction and fermentation processes in which these two processes running simultaneously. At the beginning of the process, cherry leaf weighed according to the variable ( 2, 2,, 27 and 3 grams ). Then each in chopped. Then add grams of cherry fruit in the 2 and ams of cherry leaves. After that blended together with ml of water as variables that run 2, 2,, 27 and 3 grams. Then stirring in a stirred tank for 1 minutes. Furthermore, the extraction and fermentation process based on the specified time (2, 3, 4,, 6 and 7 weeks). The products produced in the form of liquid fertilizer containing ions of N, P, K, and Mg. In this research, the ratio weight/solvent (L/V) operating at 2 grams of leaves/ ml of solvent. While the best quality liquid fertilizer obtained at week 6 in the ratio weight/solvent 3 grams of leaves with ml of water. Organic liquid fertilizer produced has the advantage compared to the organic liquid fertilizer market such as the composition of Potassium and Magnesium. Keywords: fertilizer,, fermentation, extraction 49

Kadar Ion N dalam Pupuk Cair (%) Mohamad Iskak: Pembuatan pupuk cair dari dan buah dengan proses ekstraksi dan fermentasi PENDAHULUAN Pupuk merupakan suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman, terutama untuk pertumbuhan batang, akar,, bunga dan buah. Sumber bahan baku pupuk kimia terbatas (unrenewable). Selain itu pemakaian pupuk anorganik secara terus-menerus dapat merusak struktur tanah bila tidak diimbangi dengan pupuk organik. Berbagai jenis pupuk telah diperkenalkan seperti pupuk UREA, ZA, TSP, KCl, KNO 3, MgSO 4, dan sebagainya. Pupuk pupuk tersebut hanya mengandung satu atau dua unsur makro (nutrient) yang diperlukan oleh berbagai jenis tumbuhan dan biasanya dalam aplikasinya di pertanian, pupuk pupuk tersebut dikombinasikan satu dengan yang lainnya. Pengkombinasian pemakaian pupuk mengakibatkan biaya produksi semakin meningkat. Disamping itu permasalahan lainnya sering terjadi kelangkaan akan pupuk di pasaran yang mengakibatkan terganggunya sektor pertanian. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pupuk. Dalam rangka mengatasi permasalahan kurangnya produksi pupuk (kelangkaan pupuk) dan tingginya harga pupuk perlu dilakukan pengkajian terhadap pengembangan industri pupuk dan bahan baku yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan pupuk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Dalam hal ini kita dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada sebagai bahan baku pupuk. Salah satu bahan baku yang perlu dikaji sebagai bahan baku pupuk adalah dan buah. Berdasarkan analisis Laboratorium diketahui mengandung berbagai unsur makro yang diperlukan oleh tanaman seperti : Nitrogen, Fosfor, Kalium dan Magnesium, dan dalam literatur diketahui buah mengandung unsur makro (Fosfor). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pupuk cair dan mengkaji berbagai faktor yang berpengaruh pada proses produksi, seperti : perbandingan berat dengan solvent (air), waktu ekstraksi dan fermentasi, dan kualitas produk meliputi konsentrasi Fosfor (P), Nitrogen (N), Kalium (K), dan Magnesium (Mg). METODE PENELITIAN Bahan bahan yang digunakan Daun dan buah dan H 2 O. Alat yang digunakan : Blender, tangki berpengaduk, fermentor, penyaring. Variabel Peubah yang digunakan adalah: Kondisi tetap : volume air 1 rpm dan waktu pengadukan 1 menit, suhu 3 o C, buah gram. Sedangkan variabel yang dijalankan berat (2, 2,, 27, dan 3 gram) serta waktu (2, 3, 4,, 6, 7 minggu) Prosedur Penelitian Timbang sesuai variabel, cacah masingmasing yang telah ditimbang. Tambahkan gram buah ke dalam 2 dan am. Kemudian diblender bersama ml air sesuai variabel yang dijalankan. Lakukan pengadukan dalam tangki berpengaduk selama 1 menit. Lalu masing masing dimasukkan botol untuk ekstraksi dan fermentasi. Kemudian lakukan proses filtrasi untuk pemisahan. Filtrat yang diperoleh dilakukan analisa kadar ion Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), dan Magnesium (Mg). Analisa menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi variasi berat (gram) dan waktu ekstraksi dan fermentasi, didapatkan hasil sebagai berikut : Hasil Penelitian Hasil analisa menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrophptometer) di Balai Besar Laboratorium Kesehatan surabaya diperoleh data sebagai berikut : 3 2. 2 1. 1. 2 gr gr 3 gr 2 gr dan buah dan buah Gambar 1. Hubungan kadar ion N dalam pupuk cair (% berat) dengan waktu ekstraksi dan fermentasi. Terlihat pada Gambar 1 bahwa semakin lama waktu ekstraksi dan fermentasi kadar ion N mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena terjadinya proses penguapan N dalam bentuk NH 3. Jika dilihat dari grafik, kadar ion terbesar terletak minggu ke-2 yaitu 2 gr. Daun (2,82 %), 2 gr (2,3 %), gr (1,87 %), (1,9 %), 3 gr (2,2 %), 2 gr dan gr buah (1,96 %), dan dan gr buah (1,9 %).

Kadar Ion K dalam Pupuk Cair (%) Kadar Ion P dalam Pupuk Cair (%) Kadar Ion Mg dalam Pupuk Cair (%) Jurnal Teknik Kimia Vol.8, No.2, April 214 Gambar 2. Hubungan kadar ion P dalam pupuk cair Gambar 2 memperlihatkan bahwa semakin lama waktu ekstraksi dan fermentasi kadar ion P mengalami kenaikan. Namun pada minggu ke-7 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena ion ion yang berada dalam caian akan teradsorpsi kembali dalam (padatannya). Jika dilihat dari grafik, kadar ion terbesar terletak minggu ke-6 yaitu 2 gr (,39 %), (,4 %), gr (,41 %), (,4 %), 3 gr (,38 %), 2 gr dan gr buah (,24 %), dan dan gr buah (,26 %). 3 2 1.4.4.3.3..2..1. 2 gr gr 3 gr 2 gr dan buah dan buah 2 gr gr 3 gr 2 gr dan buah dan buah Gambar 3. Hubungan kadar ion K dalam pupuk cair Pada Gambar 3 terlihat bahwa semakin lama waktu ekstraksi dan fermentasi kadar ion K mengalami kenaikan. Namun pada minggu ke-7 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena ion ion yang berada dalam caian akan teradsorpsi kembali dalam (padatannya). Jika dilihat dari grafik, kadar ion terbesar terletak minggu ke-6 yaitu 2 gr (17,4 %), (19,83 %), gr (18,74 %), (21,34 %), 3 gr (23,93 %), 2 gr dan gr buah (2,24 %), dan dan gr buah (18,67 %). 2 18 16 14 12 1 8 6 4 2 Gambar 4. Hubungan kadar ion Mg dalam pupuk cair Pada Gambar 4 terlihat bahwa semakin lama waktu ekstraksi dan fermentasi kadar ion Mg mengalami kenaikan. Namun pada minggu ke-7 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena ion ion yang berada dalam cairan akan teradsorpsi kembali dalam (padatannya). Jika dilihat dari grafik, kadar ion terbesar terletak minggu ke-6 yaitu 2 gr (11,67 %), (1,3 %), gr (8,92 %), (1, %), 3 gr (12,8 %), 2 gr dan gr buah (13,6 %), dan dan gr buah (18,67 %). PEMBAHASAN 2 gr gr 3 gr 2 gr dan buah dan buah Berdasarkan Gambar 1, 2, 3, dan 4 hasil penelitian diketahui kadar ion N, P, K, dan Mg dalam pupuk cair dipengaruhi oleh lamanya waktu ekstraksi dan fermentasi. Semakin lamanya waktu ekstraksi dan fermentasi kadar ion P, K, dan Mg mengalami kenaikan sedangkan ion N mengalami penurunan. Kenaikan kadar ion P, K, dan Mg sampai minggu ke- 6 sedangkan pada minggu ke-7 mengalami penurunan hal ini disebabkan karena ion ion yang berada dalam cairan akan teradsorpsi kembali dalam (padatannya). Untuk kadar ion N mengalami penurunan terus menerus diakibatkan karena terjadinya proses penguapan N dalam bentuk NH 3. Hal ini terbukti dengan adanya gelembung-gelembung pada proses. Hasil perhitungan % recovery Hasi perhitungan % recovery dari data hasil analisa bahan baku dan produk berdasarkan variabel waktu ekstraksi dan fermentasi yang ditentukan, dapat diuraikan sebagai berikut : 1

Persen Recovery Ion P (%) Persen Recovery Ion Mg (%) Persen Recovery Ion N (%) Persen Recovery Ion K (%) Mohamad Iskak: Pembuatan pupuk cair dari dan buah dengan proses ekstraksi dan fermentasi 4 4 3 3 2 1 2 gr gr 3 gr Gambar. Hubungan persen recovery ion N dalam Berdasarkan gambar terlihat bahwa minggu ke-2 % recovery terbesar untuk ion N yaitu 2 gr (47 %), (34,81 %), gr (24,93 %), (23,64 %), 3 gr (22,44 %). Ion N tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh proses ekstraksi tapi sangat dipengaruhi oleh proses fermentasi. 4 4 3 3 2 1 2 gr gr 3 gr Gambar 6. Hubungan persen recovery ion P dalam Berdasarkan Gambar 6 diatas terlihat bahwa minggu ke-6 % recovery optimum untuk ion P yaitu 2 gr (39 %), (3,6 %), gr (32,8 %), (29,9 %), 3 gr (,33 %). Pada teradsorpsi kembali dalam (padatannya). Berdasarkan Gambar 7 dibawah terlihat bahwa minggu ke-6 % recovery optimum untuk ion K yaitu 2 gr (96,64 %), (97,93 %), gr (83,29 %), (86,22 %), 3 gr (88,63 %). Pada teradsorpsi kembali dalam (padatannya). 12 1 8 6 4 2 2 gr gr 3 gr Gambar 7. Hubungan persen recovery ion K dalam 12 1 8 6 4 2 2 gr gr 3 gr Gambar 8. Hubungan persen recovery ion Mg dalam Berdasarkan Gambar 8 terlihat bahwa minggu ke-6, % recovery optimum untuk ion Mg yaitu 2 gr (9,66), (7, %), gr (8,49 %), (62,9 %), 3 gr (66,1 %). Pada teradsorpsi kembali dalam (padatannya). Berdasarkan Gambar 1, 2, 3, dan 4 terlihat bahwa pada minggu ke-6 recovery optimum untuk P, K, dan Mg. Pada minggu ke-6 ion K merupakan recovery terbesar. Hal ini menunjukkan bahwa ion K lebih mudah terekstraksi dibanding ion Mg dan P. Sedangkan untuk ion N tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh proses ekstraksi tapi sangat dipengaruhi oleh proses fermentasi. Pada minggu ke-7 % recovery mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena ion ion yang berada dalam cairan akan teradsorpsi kembali dalam (padatannya). 2

Jurnal Teknik Kimia Vol.8, No.2, April 214 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian produksi pupuk cair dari dan buah dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya: Waktu ekstraksi dan fermentasi terbaik adalah 6 minggu. Kualitas pupuk cair yang dihasilkan pada waktu ekstraksi dan fermentasi 6 minggu dengan ratio berat / solvent (3 gr / ml) menunjukkan konsentrasi ion terbaik yaitu 2,4 % N,,38 % P, 23,93 % K, dan 12,8 % Mg. Ratio berat / pelarut (L / V) operasi yang diperoleh sebesar,4 (2 gr am / ml pelarut). DAFTAR PUSTAKA Anonymous, Kersen (Talok), IPTEKnet Sentra Informasi IPTEK, http://www.iptek.net.id/ind/teknologipang an/(talok), 7 Oktober 28 1:19:21 PM. Anonymous, Pembuatan Kompos dengan Teknologi Fermentasi http;//www.. geocities.com/persampahan/kompos,doc. 7 Oktober 28 1:33:11 PM. Bernasconi, G, dkk, Alih Bahasa : Lianda Handojo, 199, Teknologi Kimia Bagian 2, hal 182-184, Pradnya Paramita, Jakarta. Dwidjoseputro, D, 1964, Dasar Dasar Mikrobiologi, hal 6 7, Djambatan, Malang. Fessenden, Ralph. J dan Joan S. Fessenden, 199, Kimia Organik Jilid 2, hal 33, Erlangga, Jakarta. Lia, Kamal Hijau Pupuk Cair Organik, http:// 3