BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Adanya waktu tenggang (lead time) merupakan alasan utama bagi perencanaan dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan pembangunan ekonomi daerah memerlukan data agar sasarannya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dilakukan peramalan, Oleh karena itu perlu diperkirakan atau diramalkan situasi apa dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan rangkuman dari Indeks Perkembangan dari berbagai sektor ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang. Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia ataupun hewan. Di

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang berpengaruh langsung bagi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Kegiatan lembaga keuangan tidak terlepas dari bidang keuangan, baik menarik

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 2,76% per tahun terutama didukung oleh pertumbuhan produksi yang cepat

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan, maka jumlah

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki area seluas 1.900,22 km 2 yang terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

BAB 2 LANDASAN TEORI. diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dipergunakan sebagai dasar penarikan garis trend yang dapat menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pangan yang sangat penting bagi kebutuhan kita sehari-hari baik dalam rumah tangga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. energi perlu dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Disisi lain

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan.

BAB 2. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

penumpang dalam jumlah besar (masal), memiliki kenyamanan keselamatan perjalanan yang lebih baik dan lebih sedikit halangannya dibandingkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu. pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita cita luhur perjuangan bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu. pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita.

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak terjadinya krisis ekonomi, mengakibatkan lumpuhnya sendi-sendi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa peristiwa diwaktu yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan Latar Belakang

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) saat ini, Ilmu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan degenerasi organ tubuh yang dipengaruhi gaya hidup. Gaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator tingkat

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pertanian dalam proses pembangunan melalui peningkatan kualitas. yang bergizi seimbang dan permintaan pasar global.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan

Volume : XI, Nomor : 1, September 2016 Informasi dan Teknologi Ilmiah ISSN: X

BAB 1 PENDAHULUAN. data dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan pengolahan data

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI SITUASI GIZI. di Indonesia. 25 Januari - Hari Gizi dan Makanan Sedunia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. masa lalu maupun saat ini baik secara matematik maupun statistik.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP

BAB 1 PENDAHULUAN. jagung antara lain produktifitas, luas panen, dan curah hujan. Pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk membuat prediksi tersebut disebut peramalan (Bowerman, 1993).

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan zat-zat gizi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seperti diketahui bersama, perwujudan ketahanan pangan merupakan tanggung jawab

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Operasi Terhadap Profitabilitas pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium cepa var ascalonicum (L) Back) merupakan sejenis tanaman

EKONOMETRIKA PERTEMUAN KE 1

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2020 Indonesia diperkirakan merupakan negara urutan ke-4

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekomoni adalah salah satu hal yang terpenting untuk dipelajari. Karena ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Sebagai bahan

TEORI RAMALAN. Kelompok Riki oktavianus. 2. hafiz muliyanto. 3. rizky mardinoto

Dari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi sangat berperan penting bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERAMALAN CURAH HUJAN BULANAN DI KOTA MEDAN DENGAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR ELLA CHRISTY SARI GULTOM

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur. diperkirakan akan meningkat pada tahun 2025 yaitu 73,7 tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. berarti dunia tanpa batas antara satu negara dengan negara yang lain (Khoriyah, 2001).

BAB 1 PENDAHULUAN. semua keadaan di lingkungan, didapati dalam keadaan yang tidak menentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. meteorolgi dan Geofisika yang salah satu bidangnya ialah iklim.

BAB 1 PENDAHULUAN. meteorologi dan geofisika yang salah satu bidangnya adalah iklim.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk adalah tingkat kecukupan gizi, yang lazim disajikan dalam banyaknya zat gizi seperti kalori. Kalori merupakan satuan yang digunakan untuk menyatakan jumlah energi. Yang pada umumnya kalori digunakan untuk menunjukkan jumlah energi yang terkandung dalam makanan. Kalori sendiri dapat diperoleh dari asupan makanan yang mengandung nutrisi, seperti karbohidrat, lemak, protein, dan alkohol. Dimana konsumsi kalori dihitung dengan mengalikan kuantitas setiap makanan yang dikonsumsi dengan besarnya kandungan kalori dalam setiap jenis makanan. Dan jumlah kalori tersebut diperlukan untuk memperhitungakan keseimbangan energi. Tubuh membutuhkan energi atau pun kalori dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Namun ternyata masih banyak masyarakat yang belum paham mengenai kecukupan kalori yang harus dikonsumsi agar setara dengan energi yang dikeluarkan untuk beraktivitas. Dan meskipun kecukupan kalori yang dibutuhkan oleh setiap orang berbeda-beda, Departemen Kesehatan RI telah menetapkan angka kecukupan kalori penduduk Indonesia pada patokan kecukupan konsumsi kalori per kapita masing-

masing 2000 kkal/hari. Jika berpedoman pada batas standar kecukupan konsumsi kalori per kapita, yaitu 2000 kkal/hari, maka angka nasional rata-rata konsumsi kalori penduduk Indonesia pada tahun 2012 masih berada di bawah standar kecukupan yakni hanya sebesar 1.852,64 kkal. Sedangkan rata-rata angka kecukupan konsumsi kalori di provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 adalah 1.834,50 kkal. Dan dilihat dari kecukupan gizi yang masih di bawah standar yang artinya jumlah kalori yang dikonsumsi lebih kecil dari kalori yang digunakan, berat badan akan berkurang karena cadangan energi dan lemak akan digunakan. Namun kelebihan energi juga akan disimpan sebagai lemak. Adapun lemak yang berlebihan dapat meningkatkan resiko terjadinya hipertensi, obesitas, stroke, penyakit jantung, dan diabetes. Dan karena itu, asupan kalori juga perlu dikontrol untuk menjaga berat badan dan mencegah terjadinya penyakit metabolik. Kalori dapat diperoleh dari tiga sumber energi utama yang diperoleh dari makanan, antara lain karbohidrat, lemak, dan protein. Dengan mengonsumsi 1 g karbohidrat dan 1 g protein setara dengan mengonsumsi 4 kkal. Sedangkan 1 g lemak akan setara dengan 9 kkal. Dan beberapa sumber energi tersebut dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan. Namun ada kalanya semua hal akan menjadi buruk jika dilakukan secara berlebihan. Sama halnya jika mengonsumsi makanan dengan karbohidrat atau pun sumber energi lainnya secara berlebihan justru akan menyebabkan penyakit. Karena itu di anjurkan agar mengonsumsi sumber energi sesuai dengan yang dibutuhkan.

Pengaturan kalori sangatlah penting. Pengaturan keseimbangan kalori yang baik dapat membantu mempertahankan pola hidup sehat, berat badan ideal, dan mencegah penyakit metabolik di kemudian hari. Dan mengingat konsumsi kalori masyarakat provinsi Sumatera Utara yang juga masih berada di bawah standar kecukupan gizi yang seharusnya, maka penulis ingin menganalisis konsumsi kalori yang berada di Sumatera Utara dengan judul, Analisa Deret Waktu Konsumsi Kalori di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2002-2012. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah di atas, yang menjadi permasalahan adalah bagaimana keadaan tingkat konsumsi kalori penduduk provinsi Sumatera Utara setiap tahunnya. Terlebih penulis menganalisis tingkat konsumsi kalori pada tahun 2002 hingga 2012. Apakah terjadi peningkatan setiap tahunnya atau juga sebaliknya mengalami penurunan. Dilihat dari populasi penduduk provinsi Sumatera Utara yang semakin meningkat setiap tahunnya, tentu akan membawa dampak pada tingkat konsumsi kalori pada tahun-tahun yang akan datang. Dan hal ini nantinya akan menunjukkan bahwa keseimbangan tingkat konsumsi kalori dengan meningkatnya jumlah populasi penduduk akan setara.

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan dan menganalisa data yang diperoleh secara sistematis dan efisien untuk memecahkan suatu masalah sehingga memperoleh suatu kesimpulan yang dapat dipakai untuk proses program kerja selanjutnya. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Memberikan informasi tentang tingkat konsumsi kalori masyarakat di Provinsi Sumatera Utara. 2. Memberikan gambaran sebagai pendekatan yang akan terjadi di masa yang akan datang mengenai tingkat konsumsi kalori di Provinsi Sumatera Utara. 3. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Diploma III Statistika USU. 4. Sebagai salah satu wadah untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan.

1.5 Metodologi Penelitian Untuk memudahkan penulis dalam penyajian Tugas Akhir ini, maka penulis memperoleh data melalui riset (pengambilan data) di Badan Pusat Statistik (BPS) yang berlokasi di Jl. Asrama No. 179 Medan, Sumut. Di dalam riset data juga digunakan beberapa metode yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan dengan cara membaca buku-buku referensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yan mendukung penulisan tugas akhir. 2. Metode pengumpulan data, untuk memperoleh data dan informasi mengenai tingkat konsumsi kalori di Provinsi Sumatera Utara dengan cara mengadakan penelitian di BPS (Badan Pusat Statistik) Provinsi Sumatera Utara dan menulis data yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang pengumpulannya bukan diusahakan sendiri oleh peneliti. Data sekunder disini ialah data yang diolah/diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) Provinsi Sumatera Utara. 3. Metode Pengolahan Data, metode dalam pengolahan data pada permasalahan ini menggunakan regresi sederhana (simple regression). Dimana regresi sederhana merupakan suatu pola hubungan yang merupakan fungsi dimana hanya terdapat satu variabel yang menentukan atau variabel bebas (independent variabel). Dan untuk membedakan kedua

pola hubungan antara dua variabel tersebut dapat digunakan analisa deret waktu (time series). Dalam analisa deret waktu (time series) ini variabel bebas adalah waktu. Pola hubungan yang ditunjukkan dengan analisa regresi sederhana mengasumsikan bahwa hubungan diantara dua variabel dapat dinyatakan dengan suatu garis lurus. Notasi regresi sederhana yang merupakan garis lurus ini dinyatakan sebagai : Y = a + bx Dengan : Y adalah variabel yang diramalkan (dependent variabel) X adalah variabel waktu a dan b adalah parameter atau koefisien regresi. 1.6 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor BPS (Badan Pusat Statistik) provinsi Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Asrama No. 179 Medan.

1.7 Tinjauan Pustaka (Algifari.1996. Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi.) Selain dapat menggunakan korelasi untuk melihat hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain, dapat juga digunakan model regresi. Dalam hal ini regresi sederhana hanya melibatkan dua variabel saja. Misalnya bila ada nilai random variabel X tertentu, kita dapat mengekspektasikan nilai variabel random Y. Jadi nilai X mempengaruhi Y, dapat dikatakan sebagai ketergantungan Y pada X. Dan karena itu variabel X disebut variabel independen (bebas) dan variabel Y disebut variabel dependen (terikat). Secara umum dinyatakan nilai ekspektasi variabel random Y bila variabel random X mempunyai nilai tertentu atau dengan rumus : E(Y X = x) = + βx (Assauri, Sofjan.1984. Teknik dan Metode Peramalan). Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kwantitatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Metode-metode peramalan dengan analisa deret waktu, yaitu : 1. Metode Regresi, metode ini biasa digunakan untuk ramalan jangka menengah dan jangka panjang.

2. Metode Pemulusan Eksponensial dan Rata-Rata Bergerak, sering digunakan untuk ramalan jangka pendek dan jarang dipakai untuk peramalan jangka panjang. 3. Metode Box Jenkins, metode ini jarang dipakai tetapi baik untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. (Markridakis, Spyros.1993.Metode dan Aplikasi Peramalan). Peramalan (Forecasting) merupakan kegiatan memprediksi nilai-nilai sebuah variabel berdasarkan nilai yang diketahui dari variabel tersebut atau variabel yang berhubungan. Terdapat dua macam metode yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif hanya menggunakan intuisi saja, tanpa menggunakan pendekatan matematis maupun statistik. Situasi, kondisi, dan pengalaman peramal sangat mempengaruhi hasil ramalan. Metode kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu metode kausal dan metode time series. Metode kausal mempertimbangkan nilai sebuah variabel sebagai pengaruh dari banyak variabel yang lain. Sedangkan metode time series hanya meninjau nilai sebuah variabel sebagai fungsi waktu.

1.8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab yang masing-masing diuraikan dalam beberapa sub bab yaitu : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang konsep dasar yang mencakup penyelesaian masalah dengan judul dan permasalahan yang di uraikan. BAB 3 : GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET Pada bab ini diuraikan tentang gambaran umum instansi tempat penulis mengadakan penelitian dan pengumpulan data yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) BAB 4 : PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi tentang cara penggunaan rumus dan metode yang telah ditentukan. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini menjelaskan tentang program atau pun software yang di gunakan sebagai analisa terhadap data yang diperoleh.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran dari hasil analisis data.