Statistical Process Control

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Statistical Process Control

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Pengertian Kualitas Dimensi Kualitas

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

1. Check sheet 2. Flow chart 3. Pareto chart 4. Ishikawa diagram 5. Scatter Plot 6. Run Chart 7. Histogram

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB III METODE PENELITIAN

Pengendalian Mutu Statistik

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 Landasan Teori 2.1. Pengertian Mutu 2.2. Pengertian Pengendalian Mutu 2.3. Konsep dan Tujuan Pengendalian Mutu

III. METODE PENELITIAN

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 05

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

ANALISIS EFISIENSI MESIN POMPA PADA RUMAH POMPA PDAM SURABAYA UNIT X DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: Resty Dwi S.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kualitas (Quality)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma...

ABSTRAK. dan mampu untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dan perdagangan

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas,

BAB II LANDASAN TEORI

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. setiap ahli memiliki teori sendiri-sendiri mengenai hal ini. Menurut (Davis, 1994)

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode. Penelitian. kasus. kasus. kasus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI...

Pengendalian Kualitas TIN-212

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

PERTEMUAN #8 ALAT KUALITAS (TOOLS OF QUALITY) 6623 TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

STATISTICAL PROCESS CONTROL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab 2 Landasan Teori

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Alat dan Teknik Meningkatkan Mutu. idyst 1

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process

2. 7 Tools of Quality 3. New 7 Tools of Quality

BAB V ANALISIS HASIL

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB II KAJIAN LITERATUR

barang yang dihasilkan. Menurut para ahli, kualitas adalah :

BAB 2 LANDASAN TEORI

Seven Quality Control Tools (#2) NUR HADI WIJAYA, STP, MM

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI VII DIAGRAM PENCAR PETA KENDALI HISTOGRAM. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

ALAT KUALITAS (TOOLS OF QUALITY)

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. statistik, secara singkat akan diuraikan asal mula perangkat-perangkat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1

Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data: Lembar terstruktur yang dipersiapkan untuk pengumpulan dan analisis data. Histogram: Grafik yang digunakan untuk menunjukkan distribusi frekuensi, atau seberapa sering tiap nilai muncul dari data yang ada. Sachbudi Abbas Ras Lembar 2

Diagram Scatter: Grafik dari pasangan data, satu variabel pada tiap sumbu, untuk melihat hubungan yang terjadi. Diagram Pareto: Berupa grafik batang untuk memperlihatkan faktor-faktor yang paling signifikan. Diagram Sebab-Akibat: Untuk mengidentifikasi berbagai penyebab yang mungkin dari permasalahan dan membaginya berdasarkan kategori yang berguna. Sachbudi Abbas Ras Lembar 3

Peta Kendali: Grafik yang digunakan untuk mengkaji bagaimana proses mengalami perubahan sepanjang waktu. Sachbudi Abbas Ras Lembar 4

(Flow Chart dengan Stratifikasi) Deskripsi Flow Chart adalah gambaran dari berbagai tahapan pada suatu proses berdasarkan urutannya. Elemen yang dicakup: urutan tindakan, input dan output proses, keputusan yang harus dibuat, orang yang terlibat, waktu di tiap tahapan, dan lainnya. Sachbudi Abbas Ras Lembar 5

(Flow Chart dengan Stratifikasi) Kapan Digunakan Untuk memahami bagaimana suatu proses dilakukan. Mempelajari proses untuk perbaikan. Untuk komunikasi. Untuk mendokumentasikan proses. Untuk merencanakan proyek. Sachbudi Abbas Ras Lembar 6

(Flow Chart dengan Stratifikasi) Prosedur Dasar 1. Tentukan proses yang akan dibahas. Tuliskan di bagian atas kertas. 2. Diskusikan dan putuskan batasan dari proses: dimana atau kapan proses dimulai? Dimana dan kapan selesai? Diskusikan tingkat kerincian yang dicakup. 3. Brainstorm berbagai aktivitas yang terjadi. Sachbudi Abbas Ras Lembar 7

(Flow Chart dengan Stratifikasi) Prosedur Dasar lanjutan 4. Atur aktivitas-aktivitas tersebut berdasarkan urutan yang tepat. 5. Bilamana sudah disepakati, buat panah untuk memunjukkan aliran dari proses. Sachbudi Abbas Ras Lembar 8

(Flow Chart dengan Stratifikasi -- Simbol) Satu tahapan dalam proses. Arah aliran dari suatu tahapan atau keputusan. Keputusan berdasarkan pertanyaan. Penundaan atau menunggu. Sachbudi Abbas Ras Lembar 9

(Flow Chart dengan Stratifikasi -- Simbol) Hubungan dengan halaman atau flowchart lain. Input atau output. Dokumen. Simbol untuk titik mulai atau akhir dari proses. Sachbudi Abbas Ras Lembar 10

(Flow Chart dengan Stratifikasi) Contoh High-Level Flowchart for an Order-Filling Process Sachbudi Abbas Ras Lembar 11

(Flow Chart dengan Stratifikasi) Contoh Detailed Flowchart Sachbudi Abbas Ras Lembar 12

(Flow Chart dengan Stratifikasi) Stratifikasi adalah teknik yang digunakan untuk analisis data. Bila data yang berasal dari beberapa sumber atau kategori digabungkan bersama, maka makna dari data tidak akan mudah dilihat! Teknik stratifikasi memilah data sehingga pola yang ada mudah untuk dilihat. Sachbudi Abbas Ras Lembar 13

(Flow Chart dengan Stratifikasi) Beberapa contoh sumber yang memerlukan data untuk distratifikasi: Peralatan, Shift, Bagian, Material, Pemasok, Produk, dan lainnya. Sachbudi Abbas Ras Lembar 14

(Lembar Pengumpulan Data) Deskripsi Lembar pengumpulan data (check sheet) adalah formulir terstruktur yang dipersiapkan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Lembar ini adalah alat umum yang bisa digunakan untuk tujuan yang luas. Sachbudi Abbas Ras Lembar 15

(Lembar Pengumpulan Data) Kapan Digunakan Bila data bisa diamati dan dikumpulkan secara berulang oleh orang yang sama atau pada lokasi yang sama. Bila dikumpulkan data frekuensi atau pola dari kegiatan, masalah, cacat, penyebab cacat, dan lainnya. Bilamana dilakukan pengumpulan data dari proses produksi. Sachbudi Abbas Ras Lembar 16

(Lembar Pengumpulan Data) Prosedur 1. Tentukan kegiatan atau masalah yang akan diamati. 2. Tentukan kapan data akan dikumpulkan dan untuk berapa lama. 3. Desain formulir. Buat sehingga data bisa dicatat secara mudah dengan memberi tanda tertentu. Sachbudi Abbas Ras Lembar 17

(Lembar Pengumpulan Data) Prosedur lanjutan 4. Berikan label untuk semua tempat pada formulir. 5. Uji lembar pengumpulan data dalam jangka waktu singkat untuk memastikan lembar berisi data yang diperlukan dan mudah untuk digunakan. 6. Tiap saat kegiatan atau masalah muncul, catat data pada lembar pengumpulan data! Sachbudi Abbas Ras Lembar 18

(Lembar Pengumpulan Data) Contoh Sachbudi Abbas Ras Lembar 19

(Histogram) Deskripsi Suatu distribusi frekuensi menunjukkan seberapa sering tiap nilai berbeda yang ada dalam set data muncul. Histogram adalah grafik yang paling banyak digunakan untuk memperlihatkan distribusi frekuensi. Bentuknya seperti grafik batang! Sachbudi Abbas Ras Lembar 20

(Histogram) Kapan Digunakan Bila data bersifat terukur. Bila kita ingin melihat bentuk dari distribusi data. Untuk menganalisis apakah proses dapat memenuhi permintaan konsumen. Untuk menganalisis output dari proses pemasok. Sachbudi Abbas Ras Lembar 21

(Histogram) Kapan Digunakan lanjutan Untuk melihat adanya perubahan proses dari waktu ke waktu. Untuk menentukan apakah output dari dua atau lebih proses berbeda. Bila kita ingin mengkomunikasikan distribusi data secara cepat dan mudah. Sachbudi Abbas Ras Lembar 22

(Histogram) Pembuatan Kumpulkan sedikitnya 50 data berurutan dari proses. Tentukan jumlah dan lebar kelas dari data. Buat sumbu x dan y pada kertas. Untuk tiap data, tandai satu hitungan pada kelas yang sesuai. Sachbudi Abbas Ras Lembar 23

(Histogram) Analisis Sebelum mengambil kesimpulan, pastikan bahwa proses beroperasi secara normal selama pengamatan. Analisis arti dari bentuk histogram yang muncul. Sachbudi Abbas Ras Lembar 24

(Histogram -- Bentuk dan Artinya) Pola yang umum terjadi seperti kurva-berbentuk lonceng yang dikenal dengan distribusi normal. Titik-titik data akan muncul pada satu sisi dari nilai rata-rata sama besar peluangnya dengan pada sisi satunya. Sachbudi Abbas Ras Lembar 25

(Histogram -- Bentuk dan Artinya) Distribusi yang menceng (skewed) tidak simetris karena adanya batasan alamiah yang mencegah terjadinya hasil pada satu sisi. Sachbudi Abbas Ras Lembar 26

(Histogram -- Bentuk dan Artinya) Dua proses digabungkan dalam satu hasil pengamatan. Beberapa proses dengan distribusi normal digabungkan. Kesalahan dalam pembuatan histogram. Hasil dari inspeksi (hanya yang masuk dalam spesifikasi) Sachbudi Abbas Ras Lembar 27

(Diagram Scatter) Deskripsi Diagram scatter digunakan untuk melihat hubungan diantara dua variabel. Bila terdapat korelasi, titik-titik yang terplot akan membentuk sebuah garis atau kurva. Semakin baik korelasinya, maka makin rapat titik-titik tersebut mengikuti garis atau kurva. Sachbudi Abbas Ras Lembar 28

(Diagram Scatter) Kapan Digunakan Bila variabel dependen memiliki beberapa nilai untuk tiap nilai dari variabel independen. Untuk menentukan apakah dua variabel saling terkait, misalkan untuk mengidentifikasi akar penyebab potensial dari masalah. Untuk menentukan apakah dua dampak yang terkait muncul karena sebab yang sama. Sachbudi Abbas Ras Lembar 29

(Diagram Scatter) Prosedur 1. Kumpulkan data secara berpasangan dimana dicurigai adanya hubungan. 2. Buat grafik dua dimensi dengan variabel independen pada sumbu horisontal. Untuk tiap pasangan data, beri tanda pada grafik. 3. Lihat pola yang terbentuk. Bila data secara jelas membentuk garis atau kurva, variabel memiliki korelasi. Sachbudi Abbas Ras Lembar 30

(Diagram Scatter) Contoh Sachbudi Abbas Ras Lembar 31

(Diagram Pareto) Deskripsi Diagram Pareto berupa grafik batang. Panjang dari batang menunjukkan frekuensi atau biaya, dan diatur dengan batang terpanjang di kiri dan yang terpendek di kanan. Dengan cara ini, diagram akan memperlihatkan situasi yang paling signifikan. Sachbudi Abbas Ras Lembar 32

(Diagram Pareto) Kapan Digunakan Untuk menganalisis data mengenai frekuensi dari masalah atau penyebabnya dalam proses. Bilamana terdapat banyak masalah atau penyebab dan kita ingin berfokus pada yang paling signifikan. Untuk menganalisis penyebab yang besar dengan melihat pada komponen-komponen spesifiknya. Untuk mengkomunikasikan data. Sachbudi Abbas Ras Lembar 33

(Diagram Pareto) Prosedur 1. Tentukan kategori yang akan digunakan untuk mengelompokkan item. 2. Tentukan pengukuran yang sesuai. Yang umum adalah frekuensi, jumlah, biaya, dan waktu. 3. Tentukan periode waktunya: satu siklus kerja? Satu hari? Satu minggu? 4. Kumpulkan data, dengan memperhatikan kategorinya. Sachbudi Abbas Ras Lembar 34

(Diagram Pareto) Prosedur lanjutan 5. Jumlahkan pengukuran untuk tiap kategori. 6. Tentukan skala yang sesuai untuk pengukuran yang telah didapatkan. Berikan skala pada sisi kiri dari diagram. 7. Buat dan beri label untuk tiap kategori. Letakkan yang tertinggi di paling kiri, yang tertinggi berikutnya di sebelah kanan dan seterusnya. Bila banyak kategori dengan pengukuran yang kecil, maka dapat digabungkan sebagai Lainnya. Sachbudi Abbas Ras Lembar 35

(Diagram Pareto) Kedua langkah ini optional namun berguna untuk analisis dan komunikasi! Prosedur lanjutan 8. Hitung persentase untuk tiap kategori: Subtotal untuk kategori dibagi dengan total untuk semua kategori. Buat sumbu vertikal di kanan dan tandai dengan persentase. 9. Hitung dan buat jumlah kumulatif: Jumlahkan subtotal dari kategori pertama dan kedua, dan buat titik diatas batang kedua yang menandai jumlah kumulatif. Demikian seterusnya. Sachbudi Abbas Ras Lembar 36

(Diagram Pareto) Contoh Analisis Rinci Sachbudi Abbas Ras Lembar 37

(Diagram Sebab-Akibat) Dikenal juga dengan Diagram Tulang Ikan atau Diagram Ishikawa Deskripsi Diagram Sebab-Akibat mengidentifikasi berbagai penyebab yang mungkin dari suatu dampak atau masalah. Diagram ini dapat digunakan untuk strukturisasi dari sesi brainstroming. Karena secara cepat membagi ide kedalam kategori yang berguna. Sachbudi Abbas Ras Lembar 38

(Diagram Sebab-Akibat) Kapan Digunakan Untuk mengidentifikasi berbagai penyebab yang mungkin dari suatu masalah. Khususnya bilamana pemikiran tim cenderung mengarah pada kesimpang-siuran. Sachbudi Abbas Ras Lembar 39

(Diagram Sebab-Akibat) Prosedur 1. Sepakati pernyataan dari masalah (dampak). Tuliskan di kanan tengah kertas. Buat kotak dan gambarkan panah mendatar menuju masalah. 2. Brainstorm kategori umum dari penyebab masalah. Gunakan yang dasar: Metode, Mesin, Manusia, Material, Pengukuran, dan Lingkungan. Sachbudi Abbas Ras Lembar 40

(Diagram Sebab-Akibat) Prosedur lanjutan 3. Tuliskan kategori sebagai cabang dari panah utama. 4. Brainstorm semua penyebab yang mungkin. Tanyakan: Mengapa ini terjadi?. Penyebab dapat dituliskan di beberapa tempat bilamana terkait. Sachbudi Abbas Ras Lembar 41

(Diagram Sebab-Akibat) Prosedur lanjutan 5. Tanyakan Mengapa ini terjadi? untuk tiap penyebab. Tuliskan sub-penyebab sebagai cabang dari penyebab. 6. Bilamana tim kehabisan ide, fokuskan perhatian pada bagian dimana idenya masih sedikit. Sachbudi Abbas Ras Lembar 42

(Diagram Sebab-Akibat) Contoh Sachbudi Abbas Ras Lembar 43

(Peta Kendali) Variasi Jenis peta kendali yang digunakan bergantung pada jenis dari datanya. Data variabel diukur pada skala yang kontinu. Misalnya: waktu, berat, jarak atau temperatur bisa diukur sampai skala desimal. Data atribut dihitung. Muncul bilamana kita menentukan hanya kemunculan atau tidak adanya sesuatu: sukses atau gagal, terima atau tidak, benar atau salah. Sachbudi Abbas Ras Lembar 44

(Peta Kendali) Dikenal juga dengan Pengendalian Proses Statistikal Deskripsi Peta kendali adalah grafik yang digunakan untuk mengkaji perubahan proses dari waktu ke waktu. Data di-plot berdasarkan urutan waktunya. Peta kendali selalu memiliki garis pusat untuk nilai rata-rata, garis atas untuk batas kendali atas, dan garis bawah untuk batas kendali bawah. Dengan membandingkan terhadap garis-garis ini, kita dapat menyimpulkan apakah variasi proses konsisten (terkendali) atau tidak dapat diprediksi (diluar kendali). Sachbudi Abbas Ras Lembar 45

(Peta Kendali) Kapan Digunakan Untuk mengendalikan proses yang berlangsung dengan menemukan dan memperbaiki permasalahan yang muncul. Untuk memprediksi rentang yang diharapkan terhadap hasil dari proses. Untuk menentukan apakah suatu proses stabil (dalam kendali statistikal). Sachbudi Abbas Ras Lembar 46

(Peta Kendali) Kapan Digunakan lanjutan Untuk menganalisis pola variasi proses dari penyebab khusus (kejadian tidak-rutin) atau penyebab umum (inheren terhadap proses). Untuk menentukan apakah proyek perbaikan kualitas harus mencegah masalah spesifik atau membuat perubahan fundamental terhadap proses. Sachbudi Abbas Ras Lembar 47

7 Alat Dari SPC (Peta Kendali) Prosedur Dasar 1. Pilih peta kendali yang sesuai dengan data. 2. Tentukan periode waktu yang tepat untuk pengumpulan dan plot data. 3. Kumpulkan data, buat dan analisis peta. 4. Perhatikan sinyal dari kondisi diluar kendali. Beri tanda dan investigasi penyebabnya. Dokumentasikan dengan baik. Sachbudi Abbas Ras Lembar 48

(Peta Kendali) Prosedur Dasar lanjutan 5. Lanjutkan plot data sejalan dengan didapatnya data baru. Periksa untuk sinyal diluar kendali. 6. Bila mulai dengan peta yang baru, maka batas batas kendali dihitung dari data yang telah ada. Sachbudi Abbas Ras Lembar 49

(Peta Kendali -- Sinyal Diluar Kendali) Sachbudi Abbas Ras Lembar 50

(Peta Kendali -- Sinyal Diluar Kendali) Aturan Pemeriksaan Satu titik tunggal diluar batas-batas kendali. Di Gambar, titik ke-16 diluar batas atas. Dua dari tiga titik berurutan pada satu sisi dari garis pusat dan lebih dari batas 2σ. Di Gambar, titik ke-4 memberikan sinyal ini. Empat dari lima titik berurutan pada satu sisi yang sama dari garis pusat dan lebih dari batas 1σ. Di Gambar, pada titik ke-11. Sachbudi Abbas Ras Lembar 51

(Peta Kendali -- Sinyal Diluar Kendali) Aturan Pemeriksaan lanjutan Suatu run dari delapan titik berada pada sisi yang sama dari garis pusat. Atau 10 dari 11 titik, 12 dari 14 titik atau 16 dari 20 titik. Di Gambar, titik ke-21 adalah yang kedelapan. Pola yang konsisten secara jelas yang mengindikasikan sesuatu yang tidak biasa dari data dan proses. Sachbudi Abbas Ras Lembar 52

(Peta Kendali) Peta kendali akan memberikan proses yang konsisten (atau stabil) dalam rentang variasi yang dianggap alamiah. Stabilitas ini hanya sebatas bahwa proses berada didalam batas-batas kendali, dan tidak memperhatikan keterkaitannya dengan batas batas spesifikasi! Sachbudi Abbas Ras Lembar 53

Analisis Kapabilitas Proses Cp < 1 (Proses tidak mampu). 1 Cp < 1,33 (Proses mampu secara moderat). Cp 1,33 (Proses memiliki kemampuan yang tinggi). Indeks Kapabilitas Potensial C p USL LSL 6 Indeks ini menunjukkan seberapa baik proses mampu memenuhi spesifikasi. Semakin tinggi nilai indeks maka semakin mampu prosesnya. Sachbudi Abbas Ras Lembar 54

Analisis Kapabilitas Proses Bila Cp = Cpk (Proses terpusat ditengah dari rentang spesifikasi). Cpk < Cp (Proses tidak terpusat). C Indeks Kapabilitas Aktual C min C, C pk pk min pu USL, 3 pl LSL 3 Indeks ini memperhatikan pemusatan proses! Sachbudi Abbas Ras Lembar 55

Analisis Kapabilitas Proses Hasil dari analisis kapabilitas proses: Pertama, kurangi variasi dari proses (disebut juga dengan reducing the variation). Kemudian geser proses terhadap target yang diinginkan (umum dikenal dengan shifting the mean). Sachbudi Abbas Ras Lembar 56