BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI ABSTRAK...

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

lbab V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI melalui personal selling dan sales promotion di Aston Tropicana Hotel dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Singkat Perusahaan 1.2. Produk dan Jasa yang Ditawarkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Melalui hasil observasi yang di lakukan oleh penulis pada hotel mahkota graha kota

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang

BAB I PENDAHULUAN. bidang pariwisata semakin pesat, United Nations World Tourism Organization

STMIK MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Natuna merupakan bagian dan wilayah Kepulauan Riau.. Natuna

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata kini memegang peran yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PROPOSAL PENAWARAN SISTEM MANAJEMEN HOTEL HOTELPRO 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang pesat turut mempengaruhi dalam

Pemasaran Bisnis Pangan. Manajemen Katering/Restoran-TIP FTP UB

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN YIELD MANAGEMENT DI HOTEL X

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan

BAB I PENDAHULUAN. memadai bagi para wisatawan. Pertumbuhan pembangunan Hotel hotel baru di. fasilitas bisnis yang ditawarkan oleh hotel.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG ACCOUNTING

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi

Bab 3. Gambaran umum perusahaan

BAB V PENUTUP. yang mempengaruhi intensitas persaingan pada industri perhotelan kelas

Struktur Organisasi dan karir dalam bagian penjualan

Wawancara sebelum program dibuat dengan manager hotel: No. Daftar pertanyaan Alternatif jawaban Tujuan dari pertanyaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun

URAIAN JABATAN. Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan Direktorat Pemasaran untuk merencanakan strategi Pemasaran sesuai RKAP

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur?

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, peneliti sampai pada kesimpulan sebagai berikut :

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG RESERVASI HOTEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STMIK MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Promosi Jasa Penginapan pada Hotel The Majesty Bandung

UCAPAN TERIMA KASIH BAB I MARKETING PLAN DALAM BISNIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisa deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis, antara

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian kualitatif ini berupa data data yang bersifat deskriptif. Hal ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. (seperti meeting room, business centre, exhibition room dan sebagainya), yang

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA INTERNAL. 1. Bagaimana latar belakang atau sejarah Siantar Hotel, Siantar?

Pendidikan Nasional merupakan sarana yang efektif untuk memajukan. bangsa, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait

INTERVIEW GUIDE. Tahap-Tahap Strategi Komunikasi Pemasaran Gallery Prawirotaman Hotel

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tertentu. Begitu juga halnya perjalanan PT. Bahana Sejahtera Tour and Travel

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang tersebut berasal dari daerah yang tidak sama dengan tempat

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam perekonomian Indonesia. Terlebih dengan telah di

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kantor Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon (2013)

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. hotel, dan pemesanan paket tour. Pembentukan Prima Vacation didirikan oleh

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menjadi bagian dalam pembangunan Kecamatan Kandis, maka

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan profit

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

Kuisioner Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

ORGANIZATIONAL COMMUNICATION HOTEL IBIS SLIPI. Hotels the way you like them PREPARED BY :

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya untuk bersenang - senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang komunikasi pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan perusahaan adalah orientasi pelanggan atau customer

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan dibidang informasi adalah teknologi internet.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sektor industri lainnya di masing-masing negara. Hal ini terbukti dari

TIBUBENENG VILLAS INVESTMENT VILLA ( v i l l a t e l )

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk melayani pasar konsumen. Pemasaran bukan sekedar fungsi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

Minggu-15. Product Knowledge and Price Concepts

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN MOTOR JENIS YAMAHA

C R M. Customer Relationship Management

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, dengan pariwisata juga kita bisa reffresing untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi. real time dengan pelanggan melalui website untuk menyediakan secara spesifik

STRATEGI PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN Studi Kasus pada Hotel X Puncak, Bogor

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL. Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad Ardhya Harta S Ardiansyah Permana

Transkripsi:

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1. Penerapan Yield management Yield management diterapkan pada level strategis dan taktis. Yahg dimaksudkan dengan level strategis adalah penerapan yield management yang berorientasi pada waktu yang lebih lama, dalam kasus ini adalah satu tahun. Level taktis lebih merujuk pada saat-saat operasional sehari-hari. Gambar 4.1. Level dan Aktivitas Yield Management Yield management ditentukan pada level strategis terlebih dahulu. Pada rapat kerja tahunan, manajemen menentukan target market share yang ingin dicapai, peramalan, aktivitas yang akan dilakukan selama satu tahun ke depan dan rasio profitabilitas yang ingin dicapai. Kebijaksanaan pricing yang ditetapkan juga harus tetap memantau kondisi pasar dan market share yang ingin dicapai. Semakin banyaknya hotel yang dibuka di Bandung mengakibatkan sisi penawaran berubah. Perubahan sisi penawaran ini mengakibatkan bargaining position konsumen lebih tinggi. Konsumen yang 49

sensitif terhadap harga dapat memilih hotel sekelas yang menawarkan harga lebih rendah. Dari segi kegiatan internal Hotel X, budaya untuk menerapkan yield management juga harus dipupuk. Kebiasaan untuk hanya menjual dengan harga diskon harus perlahan-lahan dihilangkan. Para tenaga sales biasanya selalu mempermasalahkan diskon dalam menjual. Hal inilah yang harus diperbaiki oleh perusahaan. Salah satu caranya adalah memberikan insentif penjualan bukan berdasarkan unit sales, tapi berdasarkan pendapatan yang diperoleh. Insentif penjualan akan semakin besar nilainya ketika mereka menjual dengan harga non diskon. Level taktis atau level operasional menyangkut bagaimana penerapan yield management dalam kegiatan sehari-hari dari Hotel X. Kegiatan yang dilakukan pada level ini adalah penyesuaian kondisi aktual dan peramalan, manajemen diskon, kegiatan promosi yang dilakukan manajemen, yang pada akhirnya berupaya untuk merangsang konsumen untuk melakukan reservasi lebih awal. Target dari peramalan yang telah direncanakan pada setiap tahun harus dievaluasi secara bulanan. Hal ini dilakukan karena pada dasarnya peramalan permintaan berbeda dengan kenyataan. Ketika peramalan permintaan lebih besar daripada kenyataan, booking limit yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dinaikkan yang pada akhirnya berimbas pada kenaikan penjualan. Ketika peramalan permintaan lebih kecil daripada kenyataannya, pricing yang telah ditetapkan harus dievaluasi lagi, kegiatan pemasaran juga harus dievaluasi kembali untuk meningkatkan penjualan. 50

Tabel 4.1 Perbandingan forecast-actual Actual > Forecast Naikkan booking limit Utamakan konsumen yang menginap dengan harga non diskon Actual < Forecast Evaluasi kegiatan pemasaran Evaluasi kebijakan pricing berdasarkan target bulanan Turunkan booking limit berdasarkan target bulanan Manajemen diskon dilakukan dengan melihat kondisi aktual versus peramalan, kondisi pasar dan harga yang diterapkan pesaing. Target yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu bulan harus dipantau kondisi aktualnya di lapangan. Tidak semua kamar dijual dengan harga diskon. Kebijakan proteksi harus benar-benar dijalankan. Ketika kondisi permintaan kamar teryata tidak tercapai pada suatu hari, booking limit dapat dijadikan suatu hal yang dinamis. Booking limit dapat dinaikkan dan diturunkan sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Ketika kondisi aktual pada suatu hari tidak mencapai target yang telah ditetapkan, maka booking limit untuk hari berikutnya dapat dinaikkan sebesar selisih kamar yang belum terpenuhi tersebut. Pada akhirnya manajemen harus melihat big picture, dalam hal ini adalah target bulanan dan target tahunan. Petugas yang bertanggung jawab atas yield management ini bisa dilakukan oleh Room Division Manager. Akan tetapi akan lebih baik lagi jika Hotel X menugaskan satu orang tersendiri untuk mengawasi dan melakukan tactical action atas penerapan yield management. Petugas ini dapat diberikan jabatan sebagai Revenue Manager. 51

Revenue Manager bertugas untuk memantau pelaksanaan dari yield management, data collection dan berkoordinasi dengan Room Division dan divisi pemasaran dan penjualan, Revenue Manager harus dapat memperbaharui kebijakan taktis dari penerapan yield management sesuai dengan kondisi yang di lapangan. Aktivitas promosi yang dimaksudkan untuk meningkatkan brand image harus tetap dijalankan oleh bagian pemasaran Hotel X. Aktivitas pemasaran dapat dilakukan dengan misalnya mengadakan pameran di mal di luar kota Bandung, pemasangan iklan di media massa, kerja sama dengan pihak lain untuk melakukan product bundling misalnya dengan factory outlet atau restoran untuk konsumen personal. Untuk pelanggan bisnis product bundling dapat dilakukan dengan melakukan cross-selling dengan produk convention hall yang dimiliki oleh perusahaan. Harga diskon sebisa mungkin diberikan kepada konsumen yang melakukan reservasi dini. Dengan reservasi lebih awal, akan lebih mudah bagi manajemen untuk melaksanakan kebijakan proteksi. Untuk itu akses konsumen ke Hotel X untuk melakukan reservas harus dipermudah. Akses yang selama ini hanya melalui media telepon harus diperluas, misalnya dengan akses website dan SMS. Salah satu aplikasi dari yield management yang cukup penting lainnya adalah kebijakan overbooking. Overbooking berarti pihak Hotel X menerima reservasi lebih besar daripada kapasitas yang ada. Hal ini dikarenakan pada saat-saat high season, misalnya, terkadang berapa tamu dapat membatalkan kunjungannya. Hal ini mengakibatkan pihak Hotel X mengalami kerugian karena mereka telah menolak tamu lainnya yang hendak menginap. Untuk penerapan overbooking ini, perusahaan harus memiliki data berapa kejadian pembatalan dari konsumen dan berapa konsumen yang ditolak oleh Hotel X sehubungan dengan pembatalan ini. Selain itu kompensasi terhadap 52

pelangganpun harus dipikirkan apabila ternyata setelah kebijakan overbooking diterapkan, tidak ada pembatalan kamar yang telah direservasi. Aspek penentu lain dari keberhasilan yield management di hotel X adalah reservasi atau pemesanan kamar. Reservasi atas pemesanan yang lebih cepat dari tanggal menginapnya tamu akan memudahkan pihak Hotel X untuk mengatur booking limit yang harus ditetapkan pada setiap harinya. Reservasi konsumen ke hotel X selama ini dilakukan dengan cara: 1. konsumen menelepon langsung ke hotel X 2. konsumen memesan melalui travel agent Setelah pembangunan selesai, pihak Manajemen dapat menerapkan cara baru untuk memesan kamar melalui website. Hal ini dimaksudkan agar konsumen makin mudah untuk mengakses ke hotel X, baik untuk melakukan pengecekan harga, pemesanan, ataupun melakukan pertanyaan melalui e-mail ataupun dengan SMS. Kemajuan teknologi yang terjadi dewasa ini harus dapat dimanfaatkan oleh manajemen Hotel X. Perbandingan antara harga diskon dan tidak diskon harus dilakukan agar konsumen dapat memilih dengan jelas harga yang akan dipilihnya. Dengan harga diskon, mungkin beberapa fasilitas tidak dapat diakses oleh pelanggan. Harga tanpa diskon dapat diberlakukan dengan syarat-syarat sebagai berikut: Jika terjadi pembatalan, maka denda pembatalan sebesar 20% Deposit maksimal 1 hari sebelumnya Mendapatkan breakfast untuk 2 orang dengan ketentuan tidak terbatas Harga diskon diberlakukan dengan ketentuan sebagai berikut: jika terjadi pembatalan, maka denda pembatalan sebesar 70% deposit maksimal 1 minggu sebelumnya mendapatkan breakfast untuk 2 orang terbatas hanya menu tertentu 53

4.2. Kebutuhan Sumber Daya Untuk menerapkan yield management dengan baik di Hotel X dibutuhkan bantuan teknologi informasi yang memadai dalam bentuk perangkat lunak (software). Perangkat lunak yang dibutuhkan sedikitnya mempunyai kemampuan untuk: Forecast demand Komparasi antara actual demand dan forecast demand Updating data kamar yang terjual dan yang belum terjual Software yang diperlukan ini disediakan oleh salah satu vendor senilai 150 juta rupiah. Fitur-fitur yang terdapat dalam perangkat lunak ini adalah: Reservasi secara online Reception Point of Sales dan FO Cashier Telephone Operator Housekeeping Sales and Marketing Income Audit Account Receiveable Account Payable Customer Information System Kebutuhan sumber daya manusia untuk menjalankan fungsi dari yield management masih terbatas pada person in charge. Pertimbangan yang dapat diberikan kepada pihak manajemen Hotel X adalah fungsi ini diberikan kepada Room Division Manager. Sisi positif dari rekomendasi ini adalah biaya yang dikeluarkan lebih kecil. Sedangkan sisi negatifnya adalah pengawasan atas servis dari penjualan kamar di Hotel X dapat menurun. 54

Pertimbangan lainnya adalah menambah satu orang lagi yang bertanggung jawab atas yield management ini, yaitu Revenue Manager. Revenue Manager dapat pula merangkap untuk mengawasi Account Receiveable. 55