BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut :

BAB III KERANGKA KONSEP

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2008).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai.

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL. independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III KERANGKA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program D-IV Bidan Pendidik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi usia 0-6

BAB III METODE PENELITIAN

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Cross sectional berarti pengambilan data yang dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode. adanya perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian non-ekperimen dengan desain cross sectional. Penelitian. diambil dalam waktu yang bersamaan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III KERANGKA KONSEP

LAMPIRAN. I. Data Demografi 1. Nama : 2. Umur dan tanggal lahir : 3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP. dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. angka kejadian tindakan secsio caesarea, tempat, dan waktu dilaksanakannya

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik untuk mengetahui faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pembelajaran dari beberapa buku-buku literatur yang membahas. merupakan formula baku bersumber dari pustaka.

Transkripsi:

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL A. Kerangka Konsep Kerangka konsep adalah alur penelitian yang memperlihatkan variabel-variabel yang mempengaruhi dan terpengaruhi. Dengan kata lain dalam kerangka konsep akan terlihat faktor-faktor yang terdapat dalam variabel penelitian. (Muhamammad, 2013) Konsep adalah abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal yang khusus. Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010). Berdasakan tujuan penelitian maka kerangka konsep penelitian yang berjudul pengetahuan ibu hamil terhadap faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di rumah bersalin hadijah medan tahun 2015 adalah sebagai berikut: Pengetahuan ibu hamil terhadap faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan baik cukup Kurang Skema 1 : kerangka konsep

B. Definisi Operasional Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan. Adapun definisi operasional variabel penelitian seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini: No Variabel Definisi variabel Alat ukur Hasil ukur skala 1 pengetahuan Segala sesuatu yang kuesioner Baik : apabila responden ordinal diketahui ibu hamil menjawab pertanyaan tentang faktor risiko dengan benar 80%-100% diabetes pada dengan interval 16-20 kehamilan pertanyaan. 2. cukup : apabila responden menjawab pertanyaan dengan benar 55-75% dengan interval 11-15 pertanyaan 3. kurang : apabila responden menjawab pertanyaan dengan benar <55% dengan interval <11 pertanyaan

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan bagian penelitian yang berisi uraian-uraian tentang gambaran alur penelitian yang menggambarkan pola pikir peneliti dalam melakukan penelitian yang lazim disebut paradigma penelitian. Penelitian ini menggunakan desain deskiptif kuantitatif artinya penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan didalam suatu komunitas atau masyarakat berdasarkan pengukuran (Notoatmodjo, 2010) B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalah wilayah generalisasi yang tediri atas subjek atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek. (Saryono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan jumlah 41 ibu hamil pada bulan April 2015. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan kunjungan ante natal di klinik khadijah dengan jumlah ibu hamil sebanyak 41 ibu hamil. Teknik

pengambilan sampel ini yaitu menggunakan total populasi (total sampling) dimana seluruh populasi dijadikan sampel yang berjumlah 41 ibu hamil di klinik khadijah. C. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Bersalin Hadijah Medan. Alasan memilih lokasi tersebut karena klinik bersalin Hadijah memiliki jumlah ibu hamil yang cukup sehingga populasi dan sampel yang diperoleh dalam penelitian ini sesuai dengan kebutuhan penelitian. D. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2015 E. Etika Penelitian Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dan rekomendasi dari program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Pertimbangan etik yang dilakukan dalam penelitian ini, antara lain : 1) beneficence (menguntungkan responden), yaitu tidak mencelakai atau menyakiti responden (freedom from harm) dengan tidak memaksa dan menekan siswa untuk ikut dalam penelitian dan tidak menimbulkan situasi yang merugikan responden dengan memberikan waktu yang tepat untuk responden mengisi kuesioner (freedom from exploitation), 2) respesct from human dignity (menghargai martabat manusia) yaitu hak untuk bebas nenetukan apakah calon responden akan ikut berpartisipasi dalam penelitian atau tidak (the right to self determination) dengan membuat informed consent sehingga calon responden tidak merasa terpaksa untuk dijadikan responden dalam penelitian ini dan hak untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian (the right to fuul disclosure) dengan memberitahu calon responden maksud dan tujuan

penelitian, 3) justice (keadilan) yaitu hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil (the right to full treatment) dengan memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk menjadi responden dan menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan responden (the right to pivcy), dimana pada kuesioner tidak dicantumkan nama responden namun hanya memberikan nomor responden. F. Alat Pengumpulam Data Data yang dikumpulkan merupakan data primer dengan cara pengisian kuesioner yang diberikan kepada ibu sebelum membagikan kuesioner dibagikan kepada ibu hamil terlebih dahulu peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner. Kemudian memberikan kesempatan kepada ibu mengisi kuesioner penelitian. Setelah jelas lalu dikumpul pada saat selesai mengisi kuesioner. 1. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah menggunakan kuesioner yang dipersiapkan sebelumnya. Berisi tentang data demografi dan data pengetahuan dengan memberikan pertanyaan secara tertutup dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal memilih jawaban yang diberikan peneliti. (Siswanto, 2013) a) Kuesioner Data Demografi Bagian pertama instrumen penelitian berisi data demografi responden meliputi usia ibu, alamat, usia kehamilan dan pendidikan. b) Kuesioner Pengetahuan Instrumen penelitian tentang pengetahuan responden, terdiri dari 21 pertanyaan. Penilaian menggunakan skala Guttman dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item dengan jawaban benar

(skor 0) dan salah (skor 1). Total skor terendah 0 dan yang tertinggi 10. Semakin tinggi skor maka semakin baik pengetahuan ibu hamil. Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan berikut : P= Rentang Banyak Kelas Keterangan : P Rentang Banyaknya Kelas = Panjang kelas interval = Nilai tertinggi Nilai terendah = Jumlah kategori (Hidayat, 2011, hlm.129) - Menentukan skor terbesar dan terkecil Skor terbesar : 21 Skor terkecil : 0 - Menentukan nilai rentang (R) Rentang = skor terbesar skor terkecil = 21-0 = 20 - Menentukan nilai panjang kelas (i) Panjang kelas (i) = P = entang Banyak elas = = 7 Dimana diketahui skor maksimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban tertinggi dikali jumlah pertanyaan (1 21) dan skor minimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban terendah dikali jumlah pertanyaan (0 21). Rentang kelas sebesar 21 dan banyak kelas sebanyak 3 kelas maka didapatkan panjang kelas sebesar 7. Jika

skor maksimum adalah 21 dan skor minimum adalah 0 dapat dikategorikan : Panjang kelas dengan rentang 3 (tiga) untuk menilai pengetahuan baik, cukup, kurang. Maka pengetahuan dikatagorikan pengetahuan kurang (skor 0-7), pengetahuan cukup (skor 7-14), pengetahuan baik (skor 14-21). G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji validitas Uji validitas adalah suatu instrumen akan dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas pada penelitian ini yaitu dengan Content Validity yaitu uji validitas yang dilakukan oleh ahli kebidanan. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sama. H. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini yaitu: Mendapatkan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian dari program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Kemudia peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada ibu klinik Khadijah kota Medan Menyatakan persetujuan responden menjadi responden secara sukarela. Setelah calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Peneliti Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya dipersilahkan untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur agar mengisi seluruh pertanyaan. Peneliti mendampingi responden

dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner. Setelah kuesioner diisi kemudian dikumpilkan kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapanya sehingga data yang diperoleh terpenuhi. I. Analisa Data Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data dengan memeriksa kembali semua kuesioner satu persatu yakni identitas serta data responden dan memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai dengan petunjuk. Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu 1) tahap editing untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul; 2) coding kegiatan pemberian kode numerik (angka)terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variable; 3) data entri kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana; 4) pembersihan data (cleaning) apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi (Notoatmodjo, 2010).

1. Analisa Univariat Analisa univariat yang digunakan adalah analisa deskriptif untuk menyajikan karakteristik responden dari kuesioner data pengetahuan dan data demografi yaitu umur, alamat, usia kehamilan dan pendidikan. Hasil disajikan dalam bentuk tabel.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Hasil penelitian dan pembahasan tentang pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan Di Rumah Bersalin Hadijah Medan pada tahun 2015. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai april s.d juni 2015 di Rumah Bersalin Hadijah Medan dengan jumlah responden 41 responden ibu hamil. Untuk mengindetifikasi pegetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan, peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan 21 pernyataan pengetahuan. Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden dan pengetahuan tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015. 1. Karakteristik Responden Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan, pekerjaan dan jumlah anak (paritas). Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015 karakteristik F % Umur <25 Tahun 13 31,7 26-34 Tahun 24 58,5 >35 4 9,8 Total 41 100 Pendidikan SMP 5 12,2 SMA 23 56,1 PT 13 31,7 Total 41 100

Lanjutan tabel 5.1 Karakteristik F % Pekerjaan IRT 26 63,4 Wiraswasta 7 17,1 Karyawan 7 17,1 PNS 1 2,4 Total 41 100 Jumlah anak(paritas) 0 7 17,1 1 18 43,9 2 13 31,7 3 3 7,3 Total 41 100 Dari hasil penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan, pekerjaan dan jumlah anak (paritas). Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa mayoritas responden berumur 26-34 tahun yaitu sebanyak 24 responden (58,5%), mayoritas pendidikan responden adalah SMA yaitu sebanyak 23 responden (56,1%), mayoritas pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 26 responden (63,4%) dan mayoritas jumlah anak (paritas) adalah ibu hamil yang memiliki 1 orang anak sebanyak 18 orang (43,9%) 2. Pengetahuan ibu hamil tentang diabetes pada kehamilan a. Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan item soal kuesioner pengetahuan ibu hamil adalah sebagai berikut:

Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan karakteristik pernyataan pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah bersalin Hadijah Medan Tahun 2015 No Pernyataan 1 diabetes melitus adalah adalah penyakit yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi melebihi batas normal 2 penyakit diabetes melitus kebanyakan adalah penyakit keturunan, bukan penyakit menular. 3 obesitas tidak termasuk hal yng menyebabkan terjadinya diabetes melitus 4 Gejala dan tanda seseorang terkena diabetes yaitu kadar gula dalam darah meningkat mencapai nilai 160-180 mg/dl. 5 Faktor gaya hidup modern merupakan salah satu faktor seseorang terkena gula darah 6 Diabetes dalam kehamilan merupakan jenis diabetes yang menyerang selama kehamilan dan biasanya lenyap setelah persalinan bayi 7 Banyak buang air kecil merupakan salah satu gejala diabetes pada kehamilan 8 Sejarah diabetes dalam keluarga merupakan faktor risiko diabetes pada kehamilan 9 Ibu dengan diabetes akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir lebih dari 3500 gram 10 Kelebihan gula dalam darah dan insulin ini bisa menyebabkan bayi memiliki lebih banyak lemak, terutama dibagian atas tubuhnya sehingga berat badanya menjadi besar, 11 Orang yang terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat dapat terancam diabetes melitus karena didalam karbohidrat ini terdapat banayak zat gula yang akan memicu pertambahan kadar gula darah (karbohidrat terdapat pada nasi, roti, ubi-ubian dsb) 12 Diabetes melitus tidak dapat dicegah dengan cara mengatur pola makan dengan baik 13 diabetes melitus pada masa kehamilan merupakan keadaan dimana kandungan gula dalam darah tinggi setelah persalinan 14 Untuk mengimbangi banyak urine atau air kencing yang keluar, pasien diabetes akan banyak minum (sering merasa haus) 15 Kelebihan berat badan sebelum hamil tidak menjadi faktor risiko diabetes pada kehamilan 16 Ibu dengan diabetes akan sulit melahirkan dikarenakan berat badan janin lebih dari 3500 gram Pilihan jawaban Salah Benar F % F % 3 7,3 38 92,7 4 9,8 37 90,2 10 24,4 31 75,6 5 12,2 36 87,8 9 22,0 32 78,0 15 36,6 26 63,4 14 34,1 27 65,9 11 26,8 30 73,2 10 24,4 31 75,6 10 24,4 31 75,6 10 24,4 31 75,6 10 24,4 31 75,6 12 29,3 29 70,7 12 29,3 29 70,7 10 24,4 31 75,6 5 12,2 36 87,8

Lanjutan Tabel 5.2 No Pernyataan Pilihan Jawaban Benar Salah F % F % 17 Wanita hamil diatas 35 tahun merupakan faktor risiko diabetes pada kehamilan 18 ibu hamil dengan diabetes lebih berkemungkinan melahirkan dengan operasi (sectio caesarea) karena akan melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 3500 gram 19 Beberapa saat setelah bayi dilahirkan, ada kemungkinan bayi memiliki kadar gula darah yang rendah 20 Salah satu cara untuk mendeteksi adanya gula dalam darah adalah dengan melakukan pemeriksaan gula darah rutin 21 Orang dengan diabetes melitus yang merokok, tiga kali lebih cepat meninggal karena penyakit jantung dari pada mereka yang tidak merokok 12 29,3 29 70,7 10 24,4 31 75,6 17 41,5 24 58,5 4 9,8 37 90,2 9 22,0 32 78,0 Berdasarkan tabel 5.2 pilihan jawaban pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2015, bahwa mayoritas ibu yang menjawab benar yaitu pada pernyataan nomor 1 sebanyak 38 responden (92,7%). Dan mayoritas ibu yang menjawab salah yaitu pada pernyataan nomor 19 sebanyak 37 responden (90,2%) b. Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan responden tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan adalah sebagai berikut: Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Faktor Risiko Diabetes Melitus pada Kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015 Kategori F % Baik (15-21) 34 82,9 Cukup (8-14) 7 17,1 Kurang (1-7) 0 0% Total 41 100 Berdasarkan tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Faktor Risiko Diabetes Melitus pada Kehamilan di

Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015 menyatakan bahwa mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 34 responden (82,9%) dan berpengetahuan cukup sebanyak 7 responden (17,1%) B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis statistik univariat deskriptif dari masing-masing uraian data karakteristik responden berdasarkan umur mayoritas ibu hamil berumur 26-34 tahun yaitu sebanyak 24 responden (58,5%), umur yaitu usia individu yang terhubung mulai saat dilahirkan sampai dengan berulang tahun, semakin cukup umur maka tingkat kematangan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Menurut Notoatmodjo (2007), mengatakan bahwa pengetahuan juga dipengaruhi oleh pengalaman, tingkat pendidikan, sosial budaya, dan lingkungan yang mempengaruhi perkembangan intelektual serta aspek fisiologis yang menentukan dalam mendapatkan pengetahuan. Pengetahuan bukan hanya dipengaruhi oleh budaya atau lingkungan dan pengalaman, pengetahuan juga dipengaruhi oleh pendidikan. Menurut notoatmodjo (2007) bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin mudah dia menerima hal baru dan akan mudah menyesuaikan dengan hal baru tersebut. Hal ini dapat diketahui dari hasil pengetahuan bahwa sebagian besar responden menjawab benar pada kuesioner pengetahuan sehingga pendidikan juga berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang dibuktikan bahwa dari 41 responden ibu hamil di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2015 sebagian besar berpendidikan minimal SMA yaitu berjumlah 24 responden (56,1%)

Pekerja merupakan salah satu faktor dari pengetahuan yang dimana semakin sibuk ibu bekerja maka semakin sedikit pengetahuan yang didapatkan. Hal ini dapat diketahui bahwa dari 41 responden mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 26 responden (63,4%) yang dimana para ibu hamil memiliki waktu luang yang banyak untuk mendapatkan informasi (notoatmodjo, 2007). Pengetahuan berhubungan dengan jumlah informasi yang dimiliki seseorang, maka semakin banyak informasi yang dimiliki seseorang maka semakin tinggi pengetahuan seseorang. Pada tabel 5.2 distribusi karakterisrik pernyataan pengetahuan ibu hamil dari 21 pernyataan terdapat mayoritas ibu hamil menjawab benar pada pernyataan nomor 1 sebanyak 38 responden (92,7%) disebabkan karena ibu hamil sudah mendapatkan pendidikan kesehatan di rumah bersalin hadijah medan mengenai diabetes melitus yaitu tentang pengertian diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi melebihi batas normal. Sedangkan pada pernyataan nomor 19 didapatkan mayoritas ibu hamil menjawab salah sebanyak 17 responden (41,5%) disebabkan karena responden tidak mengetahui risiko yang akan terjadi apabila ibu hamil memiliki gula darah yang tinggi pada saat kehamilan yaitu melahirkan bayi yang memiliki gula darah yang rendah (hipoglikemia) oleh karena tubuh bayi masih memproduksi insulin berlebih sebagai respon asupan glukosa yang tinggi dari ibunya. Pengetahuan yang kurang mengenai faktor risiko tersebut dikarenakan tenaga kesehatan kurang memberi pendidikan kesehatan mengenai dampak negatif terhadap bayi apabila ibu hamil memiliki diabetes melitus pada kehamilanya. Pada umumnya, diabetes melitus pada kehamilan tidak memiliki gejala yang khusus. Itulah sebabnya ibu hamil perlu memeriksakan kadar glukosanya pada

usia kehamilan 24-28 minggu. Jika hasilnya menunjukan positif, diperlukan kontrol gula darah yang baik dan mejaga asupan makanan. Berdasarkan Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan adalah berpengetahuan baik sebanyak 34 responden (82,9%) dan responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 7 responden (17,1%). Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Desvita (2012) yaitu tingkat pengetahuan pasien di RSUP DR.Mdjamil Padang Tahun 2012 tentang diabetes melitus didapatkan bahwa lebih dari sebagian responden berpengetahuan rendah dalam pencegahan komplikasi diabetes melitus (55,4%) dan penelitian yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2010) yaitu tingkat pengetahuan pasien di Puskesmas Kartasura tentang Diabetes Melitustermasuk dalam kategori kurang baik (62%) dalam pencegahan komplikasi diabetes melitus. Hal ini disebabkan karena hasil pengolahan data yang dilakukan oleh Desvita (2012) ada beberapa pertanyaan dari kuesioner yang sulit dijawab oleh responden. Pertanyaan tersebut adalah penyakit diabetes melitus merupakan penyakit apa, apakah penyakit kencing manis dapat menyebabkan stroke, apakah gejala penyakit kencing manis, dari hasil kuesioner tersebut, rendahnya pengetahuan responden mengenai penyakit diabetes melitus disebabkan karena responden kurang menyadari bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan oleh penyakit diabetes melitus, sehingga responden tidak mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan penyakitnya. Penelitian yang dilakukan di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2015, didapatkan hasil pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan adalah berpengetahuan cukup sebanyak 7 responden (17,1%), hal ini dikarenakan ibu hamil yang berpengetahuan cukup kurang mendapatkan pendidikan

kesehatan mengenai faktor risiko diabetes melitus gestasional. Dimana faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan adalah Kelebihan berat badan sebelum menjadi hamil (jika 20% atau lebih berat dari berat badan ideal), Mempunyai gula dalam urin, Sejarah diabetes keluarga, Sebelumnya melahirkan bayi lebih dari >3500 gram (normal bayi baru lahir (2500-3500gram), Pernah mengidap diabetes melitus dalam kehamilan sebelumnya, Usia diatas 35 tahun saat hamil. Menurut asumsi peneliti bahwa pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 34 responden (82,9%) dikarenakan ibu-ibu tersebut pernah mendapatkan informasi mengenai faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan dari tenaga kesehatan atau sumber informasi lainya Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan responden sudah mengetahui tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan. Definisi diabetes melitus pada kehamilan (diabetes melitus gestasional) merupakan jenis diabetes yang menyerang selama kehamilan dan biasanya lenyap setelah persalinan bayi. Dalam pengertian sederhana diabetes melitus pada masa kehamilan merupakan keadaan dimana kandungan gula dalam darah tinggi semasa hamil. Keadaan tersebut dapat dicegah dengan pendidikan selama kehamilan dengan harapan pengetahuan tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan dapat dicegah. Semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk memperoleh pengetahuan dan banyaknya informasiinformasi yang disajikan melalui media cetak, media elektronik dan juga dari tenaga kesehatan khususnya tentang faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan atau penyakit-penyakit yang menyertai selama kehamilan sehingga masyarakat mempunyai pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan yang baik tentang diabetes dalam kehamilan dapat mengurangi dampak negatif pada ibu hamil agar dapat melahirkan bayi yang sehat

Setelah hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa masih kurangnya bidan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil mengenai penyakit kronis salah satunya seperti diabetes melitus pada kehamilan yaitu untuk meminimalkan risiko dan komplikasi diabetes melitus dalam kehamilan dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan bagi ibu dan keluarganya untuk mengenali tanda-tanda, risko dan komplikasi diabetes melitus pada kehamilan. Pada akhirnya dapat diharapkan dalam kehamilan adalah ibu tanpa komplikasi diabetes, bayi lahir dengan sehat. Bagi pendidikan kebidanan diharapkan hasil penelitian ini menjadi masukan terhadap bidan agar lebih meningkatkan pengetahuannya menegani faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan untuk mengetahui langkah-langkah yang harus diambil apabila hal tersebut terjadi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 41 responden tentang pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2015 di peroleh berdasarkan karakteristik responden mencakup umur, pendidikan, pekerjaan dan jumlah anak (paritas). Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa mayoritas responden berumur 26-34 tahun yaitu sebanyak 24 responden (58,5%), mayoritas pendidikan responden adalah SMA yaitu sebanyak 23 responden (56,1%), mayoritas pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 26 responden (63,4%) dan mayoritas jumlah anak (paritas) adalah ibu hamil yang memiliki 1 orang anak sebanyak 18 orang (43,9%) Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2015 diperoleh dari hasil analisis data penelitian menunjukan bahwa dari 41 responden ibu hamil yang telah diteliti mayoritas ibu hamil berpengetahuan baik sebanyak 34 responden (82,9%) dan berpengetahuan cukup sebanyak 7 responden (17,1%) dikarenakan ibu hamil tersebut pernah mendapatkan informasi mengenai faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan dari tenaga kesehatan atau sumber informasi lainya

B. Saran 1. Diharapkan bagi petugas kesehatan di Rumah Bersalin Hadijah Medan untuk lebih meningkatkan lagi pengetahuan mengenai penyakit yang menyertai selama kehamilan termasuk diabetes melitus pada kehamilan. 2. Kepada ibu hamil untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan menambah informasi mengenai faktor risiko diabetes pada kehamilan agar dapat mencegah apabila terjadi komplikasi.