LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

LAPORAN KINERJA (LKJ)

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II RENCANA STRATEJIK

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. A Gambaran Umum

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

DINAS PERTANIAN KOTA MADIUN

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

II. PENGUKURAN KINERJA

WALIKOTA TASIKMALAYA

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh

DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2018 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2017

Jayapura, 31 Desember 2014 Kepala Dinas, Ir. SEMUEL SIRIWA, M.Si Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN URUSAN PILIHAN

Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

Renstra BKP5K Tahun

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR

.000 WALIKOTA BANJARBARU

1. RENSTRA SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DA TAHUN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANA

1.1 Latar Belakang. 1 [Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian ]

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Revisi ke 05 Tanggal : 27 Desember 2017

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2013

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BULELENG

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

Jayapura, 30 Desember 2015 Kepala Dinas, Ir. SEMUEL SIRIWA, M.Si Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

I. PENDAHULUAN. Undang No 22 tahun 1999 tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pengintegrasian Rencana Kerja Pembangunan Perkebunan,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Transkripsi:

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI DINAS TANAMAN PEMERINTAH PANGAN DAN PETERNAKAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) i

KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun Anggaran 201 6 ini merupakan instrumen bagi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan visi dan misinya. LAKIP memuat berbagai indikator kinerja kegiatan dan mekanisme kegiatan pengukuran, penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu. indikator sasaran SKPD tahun 2016 menunjukkan hasil diatas 100 persen untuk semua sasaran atau tercapai sesuai target, namun demikian Visi Terwujudnya Petani yang Sejahtera adalah tujuan yang ingin diraih sehingga membutuhkan kerja keras dan cerdas serta ketulusan semua pihak untuk mengupayakannya. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) Tidak ada gading yang tak retak, demikian juga laporan ini, oleh karena itu saran dan kritik konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan di waktu mendatang. Pacitan, Januari 2016 KEPALA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN Ir. PAMUJI, MP. Pembina Utama Muda NIP. 19640605 199003 1 012 ii

IKHTISAR EKSEKUTIF Untuk dapat mewujudkan Visi Misi serta tujuan dan sasaran Pembangunan Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pacitan yang dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 kebijakan yang ditetapkan yaitu: 1. Peningkatan Kinerja Aparatur dan Kapasitas Organisasi. 2. Peningkatan Komunikasi dan Koordinasi. 3. Peningkatan Pendampingan dan Pengawalan Teknologi. 4. Penumbuhan Sentra Produksi berbasis komoditas unggulan. 5. Pengembangan Sarana Prasarana. Terdapat tujuh sasaran strategis yang ditetapkan dengan tiga belas indikator kinerja untuk dicapai di tahun 2016, yaitu meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura; meningkatnya produksi peternakan, meningkatnya layanan kesehatan hewan, meningkatnya pengelolaan lahan, air dan alsintan; meningkatnya kegiatan promosi pertanian dan peternakan; meningkatnya penyuluhan, pendidikan dan pelatihan; meningkatnya layanan administrasi perkantoran. Pencapaian tigabelas indikator kinerja dilaksanakan dengan dukungan Pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Tanaman Pangan Pangan dan Peternakan Tahun 2011-2016, pada tahun 2016 telah dilaksanakan 7 sasaran dengan 13 indikator kinerja yang didukung dengan 9 program utama 3 program pendukung yang terdiri dari 13 kegiatan utama dan 4 kegiatan pendukungg. Program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam mencapai indikator tersebut adalah: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) 1. Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, terdiri dari satu kegiatan yaitu: Peningkatan Produksi Tanaman Pangan; 2. Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, terdiri dari tiga yaitu kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat, Pengembangan Inseminasi Buatan, Peningkatan Pengawasan Bahan Asal Hewan (BAH) yang ASUH; 3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, terdiri dari satu kegiatan, yaitu: Pemeliharaan Kesehatan Dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak; 4. Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan, terdiri dari lima kegiatan, yaitu: Pengadaan Sarana Prasarana Teknologi Pertanian Tepat Guna (sharing DAK), Sharing TP Sosialisasi Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (PPSP); 5. Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian, terdiri dari satu kegiatan yaitu: Promosi atas Hasil Produksi Pertanian Unggulan Daerah; 6. Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan terdiri dari dua kegiatan yaitu: Promosi atas hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah; iii

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) 7. Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan Lapangan, terdiri dari dua kegiatanyaitu: Penyuluhan dan Pendampingan bagi Pertanian/ Perkebunan dan Pengembangan pupuk organik; 8. Peningkatan Kesejahteraan Petani, terdiri dari satu kegiatan yaitu Program Anti Poverty Program (APP) Tanaman Pangan; 9. Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, terdiri dari satu kegiatan yaitu: Optimalisasi budidaya ternak. Program dan kegiatan pendukung yaitu: 1. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan, terdiri dari satu kegiatan yaitu Monitoring, Evaluasi LAKIP dan Penilaian Mandiri; 2. Pelayanan Administrasi Perkantoran, terdiri dari dua kegiatan, yaitu: Peningkatan dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran, Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Sumber Daya Aparatur. 3. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah kinerja sasaran tahun 2016 semua mencapai target, bahkan beberapa indikator jauh melampaui target. Sasaran satu, rata-rata capaian meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura sebesar 102,60%, sedangkan capaian selama lima tahun dibandingkan target akhir RPJMD sebesar 102,60. Terdiri dari empat indikator yaitu produktivitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per hektar dengan capaian 100,24% atau 54,59 ku/ha. Produksi Tanaman Pangan dengan capaian 100% atau 885.114 ton; produktivitas tanaman pangan per hektar dengan capaian 104,94% atau 95,09 ku/ha; produksi tanaman pangan dan hortikultura dengan capaian 105,23% atau 1.009.894 ton Sasaran dua, rata-rata capaian meningkatnya produksi peternakan sebesar 333,475%, sedangkan capaian selama lima tahun dibandingkan target akhir RPJMD sebesar 172,115. Terdiri dari dua indikator kinerja yaitu populasi ternak (ternak besar dan ternak kecil) tercapai 100,24% atau 262.200 ekor dan produksi hasil peternakan yang terdiri dari: produksi daging dengan capaian 109,98% atau 3.571.447 kg, produksi telur dengan capaian 143,87% atau 716.450 kg dan produksi susu dengan capaian 979,81% atau 211.640 liter. Sasaran tiga, rata-rata capaian sasaran meningkatnya layanan kesehatan hewan sebesar 90,5%, sedangkan capaian selama lima tahun dibandingkan target akhir RPJMD sebesar 103,45. Indikator sasaran yaitu status kesehatan ternak dengan capaian 103,45% atau 90,5%. Sasaran keempat, rata-rata capaian sasaran meningkatnya pengelolaan lahan, air dan alsintan sebesar 128,74%, sama dengan capaian selama lima tahun dibandingkan target akhir RPJMD. Indikator sasaran yaitu cakupan infrastruktur pertanian dengan capain 128,74%. iv Sasaran kelima, rata-rata capaian sasaran meningkatnya kegiatan promosi pertanian dan peternakan sebesar 110%, sama dengan capaian selama lima tahun dibandingkan target akhir RPJMD. Indikator sasaran terdiri dua, yaitu cakupan tanaman pangan dan hortikultura unggulan yang dipasarkan dengan capaian 100% atau terealisir 52,94%, serta cakupan produk peternakan unggulan yang dipasarkan tercapai 100% atau terealisir 53,85%.

Sasaran keenam, rata-rata capaian sasaran meningkatnya penyuluhan, pendidikan dan pelatihan sebesar 103,65%, sama dengan capaian selama lima tahun dibandingkan target akhir RPJMD. Indikator kinerja sasaran ini terdiri dari tiga yaitu persentase klas kelompok tani utama dengan capaian 108,81% atau klas kelompok tani utama sebanyak 2,84%, cakupan kelompok tani yang melakukan diversifikasi usaha dengan capaian 100,62% atau terealisir 35,42% dan cakupan peternak yang kompeten dengan capaian 102,33% atau terealisir 0,44% Sasaran ketujuh, rata-rata capaian sasaran meningkatnya layanan administrasi perkantoran sebesar 100%, sedangkan capaian selama lima tahun dibandingkan target akhir RPJMD sebesar 100. Terdiri dari satu indikator kinerja, yaitu: prosentase pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan dengan capaian 100%. Pencapaian target terhadap sasaran dan indikator kinerja tercapai sesuai dengan Renstra dan target RPJM jangka menengah. kinerja lima tahun 2011-2016 dibandingkan target akhir RPJMD tahun 2016 semua sasaran telah tercapai. Dalam hal ini pembangunan pertanian dan peternakan merupakan proses yang terus menerus diupayakan terutama dalam mendukung ketahanan pangan daerah, dengan berbagai kendala tantangan serta dukungan dan potensi yang ada. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) v

DAFTAR ISI COVER KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI Halaman i ii iii vi BAB I : PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan... 1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) B. Maksud dan Tujuan... 4 C. Sistematika... 4 BAB II : PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Kinerja Tahun 2016... 6 B. Perjanjian/Penetapan Kinerja Tahun 2016... 8 BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A. Kinerja Organisasi... 10 B. Anggaran... 22 BAB IV : PENUTUP 24 LAMPIRAN 1. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016 2. Rencana Kinerja Perubahan Tahunan Tahun 2016 3. Perjanjian/Penetapan Kinerja Tahun 2016 4. Perjanjian/Penetapan Kinerja Perubahan Tahun 2016 5. Pengukuran Kinerja Tahun 2015 vi

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN 1. Organisasi Susunan organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan berdasarkan keputusan Bupati Pacitan Nomor: 119 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan, adalah sebagai berikut: A. Kepala Dinas B. Sekretariat C. Bidang Penyuluhan dan Sarana Prasarana D. Bidang Pengembangan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura E. Bidang Peternakan F. Bidang Kesehatan Hewan G. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pelayanan Pengembangan H. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Hewan I. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Rumah Potong Hewan (RPH) J. Kelompok Jabatan Fungsional Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris sedangkan bidang dipimpin oleh Kepala Bidang. Sekretaris dan Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Adapun susunan organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan sebagai berikut : LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) vii Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan

Sedangkan struktur dalam Unit Pelaksana Teknis adalah sebagai berikut: Kepala Unit Pelaksana Teknis Kelompok Jabatan Fungsional Petugas Administrasi Petugas Operasional Gambar 2. Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) viii 2. Tugas dan Fungsi Tugas pokok Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan sebagai berikut: 1. Unsur pelaksana pemerintah dibidang tanaman pangan dan peternakan. 2. Dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 3. Mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang tanaman pangan dan Peternakan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas maka Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Tanaman pangan dan peternakan. 2. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum. 3. Pembinaan terhadap UPT di bidang tanaman pangan dan peternakan. 4. Pengelolaan urusan ketatausahaan. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi serta didasari oleh visi Pemerintah Kabupaten Pacitan tahun 2011-2016, maka dirumuskan visi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan tahun 2011 2016 yaitu : TERWUJUDNYA PETANI YANG SEJAHTERA dengan misi sebagai berikut: 1. Meningkatkan ketersediaan bahan pangan 2. Meningkatkan status kesehatan hewan 3. Meningkatkan sarana dan prasarana 4. Mengembangkan agribisnis 5. Meningkatkan kapasitas kelembagaan Dengan Tujuan dan Sasaran yang ditetapkan sebagai berikut: 1. Meningkatkan produksi dan produktivitas 2. Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan 3. Meningkatkan infrastruktur dan mekanisasi 4. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing 5. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia 6. Meningkatkan kinerja organisasi

3. Aspek Strategis Pembangunan pertanian dilakukan sebagai salah satu upaya menggerakkan ekonomi di perdesaan. Oleh sebab itu program/kegiatan diupayakan agar dapat menjadi tulang punggung sekaligus lokomotif penggerak sektor riil dalam struktur perekonomian karena petani berperan sebagai produsen sekaligus konsumen. Akselerasi pertumbuhan ekonomi perdesaan diupayakan berbasis pada pengembangan agribisnis, sehingga pembangunan yang dilakukan dapat langsung dirasakan oleh masyarakat dalam bentuk peningkatan pendapatan petani/ peternak. Sejalan dengan UU No. 7 tahun 1992 tentang Pangan, peningkatan produksi pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan produksi peternakan. Dengan demikian perlu dilakukan upaya untuk mendorong dan memfasilitasi usaha tani antara lain melalui sinkronisasi program/kegiatan pembangunan dengan Pemerintah dan Provinsi dalam rangka mendukung percepatan swasembada pangan nasional. Disamping itu juga sangat diperlukan adanya dukungan politis berupa kebijakan dan keberpihakan terhadap petani/peternak. Pembangunan pertanian mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDRB Kabupaten Pacitan. Peranan sektor pertanian meskipun masih menjadi sektor dengan peranan terbesar dalam membentuk nilai tambah namun terus menurun dari tahun ke tahun. Sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2015 sebesar 30,45%, yang terdiri dari pertanian 15,29%, peternakan 4,98%, perburuan dan jasa pertanian 0,20%, kehutanan 0,78% dan perikanan 9,21%. Total PDRB Kabupaten Pacitan Tahun 2015 berdasarkan harga berlaku Rp 11.590.629.700.000,00 dan berdasarkan harga konstan Rp 9.019.541.200.000,00. 4. Permasalahan Utama Dalam melaksanakan strategi pembangunan dirumuskan kebijakan yang berdasarkan pada permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian di Kabupaten Pacitan. Beberapa permasalahan utama antara lain: 1. Komunikasi dan koordinasi 2. Pendampingan dan pengawalan teknologi 3. Penumbuhan sentra produksi berbasis komoditas unggulan 4. Terbatasnya sarana dan prasarana pertanian LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) B. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj.IP) Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan tahun 2016 disusun dengan maksud dan tujuan sebagai: 1. Perwujudan implementasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah atas dasar pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban oleh Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan selama tahun 2016 2. Pertanggungjawaban instansi pemerintah secara periodik. C. SISTEMATIKA Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj.IP) Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan disusun dengan sistematika sebagai berikut: ix

BAB I. PENDAHULUAN Berisi tentang penjelasan umum tentang organisasi Dinas dengan penekanan pada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi. BAB II. PERENCANAAN KINERJA Bab ini menguraikan ringkasan/ikhtisar rencana kinerja dan perjanjian /penetapan kinerja tahun yang bersangkutan. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap perjanjian kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi serta realisasi anggaran. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja dengan membandingkan antara target dan realisasi tahun ini, serta realisasi kinerja tahun serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir (sesuai periode Renstra). kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi, serta analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang dilakukan, analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. BAB IV PENUTUP Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang telah dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Laporan ini juga dilengkapi dengan lampiran yang berisi form Rencana Kinerja Tahunan tahun 2016 (induk dan perubahan), Perjanjian/Penetapan Kinerja tahun 2016 (induk dan perubahan), Pengukuran Kinerja Tahun 2016 sesuai dokumen perubahan. x

BAB II PERENCANAAN KINERJA Rencana kinerja dan perjanjian/penetapan kinerja Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan pada tahun 2016 didasarkan pada Rencana Stratejik SKPD Tahun 2011-2016. Sasaran strategis sesuai dengan Rencana Stratejik SKPD Tahun 2011-2016 terdiri dari tujuh sasaran yaitu: 1. Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura 2. Meningkatnya produksi peternakan 3. Meningkatnya layanan kesehatan hewan 4. Meningkatnya pengelolaan lahan, air dan alsintan 5. Meningkatnya kegiatan promosi pertanian dan peternakan 6. Meningkatnya penyuluhan, pendidikan dan pelatihan 7. Meningkatnya layanan administrasi perkantoran Masing-masing sasaran terdapat indikator dan target yang direalisasikan dalam program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun yang bersangkutan. Rencana kinerja dalam perjalanannya mengalami perubahan menyesuaikan dengan kondisi dan anggaran yang berjalan, dan disusun dalam rencana perubahan yang memuat rencana awal (induk) dan perubahannya. A. RENCANA KINERJA Pada pelaksanaannya terdapat perubahan kebutuhan dan perubahan realisasi penerimaan anggaran, sehingga terjadi perubahan pada Rencana Kinerja yang disebut Rencana Kinerja Perubahan sesuai dengan tabel 2.1. Selengkapnya perubahannya terlampir pada lampiran. dokumen Rencana Kinerja awal dan Tabel 1. Rencana Kinerja Perubahan Tahun 2016 Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) xi

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) xii

B. PERJANJIAN KINERJA Tabel 2. Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2016 Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura 1.1 Produktivitas tanaman pangan per hektar 1.2 Produktivitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per hektar 90,61 Ku/Ha 54,46 Ku/Ha 1.3 Produksi tanaman pangan 885.114 ton LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) 2 Meningkatnya produksi peternakan 1.4 Produksi tanaman pangan dan hortikultura 2.1 Produksi hasil peternakan 959.694 ton - Daging 3.247.446 kg - Telur 498.000 Kg - Susu 21.600 Liter 2.2 Populasi ternak 253.757 ekor 3 Meningkatnya layanan kesehatan hewan 3.1 Status Kesehatan ternak 87,5% 4 Meningkatnya pengelolaan lahan, air dan alsintan 4.1 Cakupan infrastruktur pertanian 100% xiii

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 5 Meningkatnya kegiatan promosi pertanian dan peternakan 5.1 Cakupan tanaman pangan dan hortikultura unggulan yang dipasarkan 5.2 Cakupan produk peternakan unggulan yang dipasarkan 52,94% 53,85% 6 Meningkatnya penyuluhan, pendidikan dan pelatihan 6.1 % klas kelompok tani utama 2,61% 6.2 Cakupan kelompok tani yang melakukan diversifikasi usaha 35,42% 6.3 Cakupan peternak yang kompeten 0,43% LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) 7 Meningkatnya layanan administrasi perkantoran 7.1 Prosentase pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan 100% xiv

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kinerja Organisasi kinerja organisasi didasarkan pada perjanjian kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Pengukuran kinerja berdasarkan pasal 16 Perpres No. 29 tahun 2014 (tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah), dilakukan dengan cara: 1. Membandingkan realisasi Kinerja dengan sasaran (target) Kinerja yang dicantumkan dalam lembar/dokumen Perjanjian Kinerja dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD tahun berjalan; 2. Membandingkan realisasi Kinerja Program sampai dengan tahun berjalan dengan Sasaran (target) Kinerja lima tahunan yang direncanakan dalam Rencana Stratejik SKPD. Analisis capaian sasaran dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi tahun 2016, serta realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan 2015 dan lima tahun terakhir (2011-2016) serta realisasi kinerja sampai dengan 2016 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis. Dari realisasi capaian tersebut dianalisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang dilakukan, analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (anggaran dan SDM) serta analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Sasaran strategis sesuai dengan Rencana Stratejik SKPD Tahun 2011-2016 terdiri dari tujuh sasaran sebagai berikut. 8. Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura. 9. Meningkatnya produksi peternakan. 10. Meningkatnya layanan kesehatan hewan. 11. Meningkatnya pengelolaan lahan, air dan alsintan. 12. Meningkatnya kegiatan promosi pertanian dan peternakan. 13. Meningkatnya penyuluhan, pendidikan dan pelatihan. 14. Meningkatnya layanan administrasi perkantoran. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) 1. Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura sasaran meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura pada tahun 2015 sebesar 100,30% dibandingkan dengan target. ini menurun sebesar 1,94% dibandingkan tahun 2014. Rata-rata capaian selama lima tahun (2011-2015) sebesar 97,44%. Indikator kinerja dari sasaran ini adalah produktivitas tanaman pangan per hektar produktivitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per hektar, produksi tanaman pangan serta produksi tanaman pangan dan hortikultura, dengan analisis sebagai berikut. xv

Tabel 3. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Pada Tahun 2011-2016 NO 1 2 INDIKATOR KINERJA Produktivitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per hektar (Ku/Ha) Produksi Tanaman Pangan (padi dan palawija dalam satuan ton) 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Target Target 50,13 96,66 50,79 96,25 53,82 101,74 53,85 100,79 53,96 54,49 100,98 54,46 54,59 100,24 856.521 100,00 832.942 100,00 675.932 78,52 872.906 100,01 885.114 885.125 100,00 885.114 885.114 100,00 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) 3 4 Produktivitas tanaman pangan per hektar (ku/ha) Produksi tanaman pangan dan hortikultura (ton) 88,45 100,00 88,18 100,00 79,39 90,09 96,63 108,14 90,61 90,80 100,21 90,61 95,09 104,94 921.076 100,00 889.105 100,00 700.054 75,41 943.916 100,01 959.694 959.914 100,02 959.694 1.009.894 105,23 RATA-RATA 99,17 99,06 86,44 102,24 100,30 102,60 1.1 Produktivitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per hektar indikator kinerja produktivitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per hektar (Ku/Ha) tahun 2016 sebesar 54,59 Ku/Ha dengan capaian 100,24%. Terjadi peningkatan sebesar 0,10 ku/ha atau 0,18% dibandingkan capaian tahun 2015. Rata-rata perkembangan selama lima tahun dari tahun 2011 sampai tahun 2016 sebesar 1,74%. 1.2 Produksi tanaman pangan (ton) indikator kinerja produksi tanaman pangan (ton ) tahun 2016 sebesar 885.114 ton dengan capaian 100,00%. Terjadi penurunan sebesar 11 ton atau 0,001% dibandingkan capaian tahun 2015. Rata-rata perkembangan selama lima tahun dari tahun 2011 sampai tahun 2016 sebesar 1,79%. 1.3 Produktivitas tanaman pangan per hektar (ku/ha) indikator kinerja Produktivitas tanaman pangan per hektar (ku/ha) tahun 2016 sebesar 95,09 ku/ha dengan capaian sebesar 104,94%. Terjadi peningkatan sebesar 4,29 ku/ha atau 4,72% dibandingkan capaian tahun 2015. Rata-rata perkembangan selama lima tahun dari tahun 2011 sampai tahun 2016 sebesar 2,03%. 1.4 Produksi tanaman pangan dan hortikultura (ton) xvi indikator kinerja Produksi tanaman pangan dan hortikultura (ton) sebanyak 1.009.894 ton dengan capaian sebesar 105,23%. Terjadi peningkatan sebesar 5,21% dibandingkan capaian tahun 2015. Rata-rata perkembangan selama lima tahun (2011-2016) sebesar 3,40%.

indikator kinerja 1.1 sampai dengan 1.4 didukung oleh satu program, yaitu program Peningkatan Produksi dengan satu kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Pangan. Anggaran pendukung indikator ini sejumlah Rp.400.000.000 terealisasi Rp.366.482.000 atau 91,62%. kinerja tanaman pangan juga didukung Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan dengan sumber dana APBN yang menghasilkan output peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan melalui kegiatan Peningkatan Produktivitas dan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) komoditas jagung dan Kedelai dengan anggaran sebesar Rp. 1.714.729.000 terealisasi sebesar Rp.1.408.227.500, dengan bentuk kegiatan intensifikasi budidaya padi seluas 3.500 ha. Disamping itu program nasional UPSUS PAJALE (Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai) sangat berpengaruh terhadap peningkatan produksi tanaman pangan, khususnya padi, jagung dan kedelai, dengan dukungan anggaran dekonsentrasi (APBN Provinsi). Sedangkan capaian kinerja hortikultura didukung program dan kegiatan dengan sumber dana APBN, yaitu Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan dengan kegiatan utama Peningkatan Produksi Sayutan dan Tanaman Obat, dalam bentuk fasilitasi kawasan cabai seluas 115 ha dengan anggaran Rp. 3.460.000.000 terealisasi sebesar Rp.2.813.154.250. indikator kinerja sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura sampai dengan tahun 2016 dibandingkan sasaran (target) Kinerja lima tahunan/target jangka menengah dengan capaian 100,07% dengan capaian masing-masing indikator sebagai berikut: Tabel 4. NO Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Tahun 2011-2016 Dibandingkan Target Akhir Jangka Menengah INDIKATOR KINERJA 2011-2016 Target Akhir RPJMD (2016) 2011-2015 dibandingkan Target Akhir LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) 1 Produktivitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per hektar (Ku/Ha) 54,59 54,46 100,24 2 Produksi Tanaman Pangan (padi dan palawija dalam satuan ton) 885.114 885.114 100,00 3 Produktivitas tanaman pangan per hektar (ku/ha) 95,09 90,61 104,94 4 Produksi tanaman pangan dan hortikultura (ton) 1.009.894 959.694 105,23 RATA-RATA 102,60 2. Sasaran Meningkatnya Produksi Peternakan sasaran meningkatnya produksi peternakan terdiri dari empat indikator. Rata-rata capaian sasaran meningkatnya produksi peternakan tahun 2016 sebesar 333,48% meningkat 172,12% dibandingkan capaian tahun 2015. Rata-rata capaian selama lima tahun (2011-2016) sebesar 149,39%. Indikator kinerja dari sasaran ini adalah produksi hasil peternakan berupa daging, telur, susu dan populasi ternak dengan hasil dan analisis seperti terlihat pada Tabel 3.3 Sasaran ini didukung oleh program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dengan anggaran sebesar xvii

Rp.685.000.000 terealisasi Rp. 645.959.670 atau 94,30% dan program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 1.040.000.000 terealisasi Rp. 1.033.229.080 atau 99,35%. Tabel 5. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Produksi Peternakan Tahun 2011-2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) NO 1 2 INDIKATOR KINERJA Populasi Ternak (ternak besar dan ternak kecil dalam satuan ekor) Produksi Hasil Peternakan: 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Target Target 227.803 100,00 240.368 100,00 225.652 93,18 248.119 100,09 253.757 256.174 100,95 253.757 262.200 100,24 produksi daging (kg) 2.992.221 100,00 3.330.587 100,00 3.059.677 99,98 3.589.491 115,00 3.183.771 3.718.033 116,78 3.247.446 3.571.447 109,98 produksi telur (kg) 396.925 100,00 402.461 100,00 411.028 83,20 496.406 100,08 497.000 499.689 100,54 498.000 716.450 143,87 produksi susu (liter) 184.007 100,00 203.512 100,00 24.000 111,11 22.350 103,47 21.600 70.664 327,15 21.600 211.640 979,81 RATA-RATA 100 100 96,87 104,66 161,36 333,475 2.1 Populasi Ternak (ekor) indikator Populasi Ternak (ekor) yang dihasilkan dari Populasi Ternak besar dan ternak kecil tahun 2016 sebanyak 262.200 ekor, dengan capaian 100,24%. Dibandingkan capaian tahun 2015 terjadi peningkatan populasi ternak sejumlah 6.026 ekor atau sebesar 2,35%. Rata-rata perkembangan selama lima tahun dari tahun 2011 sampai tahun 2015 sebesar 58,74%. ini didukung dari program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dengan kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat dengan output yang dihasilkan yaitu bantuan ternak sapi potong sebanyak 16 ekor dan sapi jantan sebanyak 34 ekor. Disamping itu dari pada kegiatan Optimalisasi Budidaya Ternak juga menyumbang peningkatan populasi ternak kambing, karena menghasilkan output bantuan ternak kambing sebanyak 242 ekor disamping pembangunan gudang pakan ternak dan kandang ternak. Maka capaian kinerja akhir tahun 2016 mencapai 131,26% atau 720.165 ekor (akumulasi tahun 2014, 2015 dan 2016, dengan angka tahun 2016 sebesar 262.200 ekor) mengalami peningkatan sebesar 2,35% atau meningkat 6.026 ekor apabila dibandingkan capaian kinerja tahun 2015. 2.2 Produksi hasil peternakan indikator Produksi hasil peternakan dihasilkan dari produksi daging, telur dan susu tahun 2016. xviii - Daging Pada akhir tahun 2016 produksi daging mencapai 3.571.447 kg atau mencapai 109,98% dari target RPJMD tahun 2016. indikator ini melampaui target RPJMD dengan dukungan kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat dengan output yang dihasilkan

bantuan ternak sapi potong sebanyak 16 ekor dan sapi jantan sebanyak 34 ekor. Disamping itu kegiatan Optimalisasi Budidaya Ternak juga menyumbang peningkatan populasi ternak kambing, karena menghasilkan output bantuan ternak kambing sebanyak 242 ekor disamping pembangunan gudang pakan ternak dan kandang ternak. Peningkatan populasi ternak berpengaruh secara langsung pada produksi daging. kinerja produksi daging tahun 2016 mencapai 109,98% atau 3.571.447 kg, tetapi mengalami penurunan sebanyak 146.586 kg atau 3,94% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata perkembangan produksi daging selama lima tahun (tahun 2011 sampai dengan tahun 2016) sebesar 4,03%. - Telur Pada tahun 2016 capaian indikator telur sebesar 716.450 kg atau mencapai 143,87% dari target RPJMD tahun 2016. kinerja ini melampaui target RPJMD tahun 2016 dan mengalami peningkatan sebesar 216.761 kg atau 43,38% dibandingkan tahun 2015. Rata-rata perkembangan produksi telur selama lima tahun (tahun 2011 sampai dengan tahun 2016) sebesar 13,67% Tidak terdapat program dengan output yang dihasilkan secara langsung mendukung capaian kinerja produksi hasil peternakan berupa telur. - Susu (liter) Pada tahun 2016 sebesar 211.640 liter atau mencapai 979,82% dari target RPJMD tahun 2016. kinerja ini melampaui target RPJMD tahun 2016 dan meningkat 140.976 liter atau mengalami peningkatan sebesar 199,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara tidak langsung didukung oleh Program Pengembangan Inseminasi Buatan dengan output sarana prasarana IB. Produksi susu secara langsung didukung oleh kegiatan APBN yaitu kegiatan pengembangan budidaya sapi perah sebanyak 27 ekor. Peningkatan populasi ternak sapi perah meningkatkan produksi susu. Disamping itu fasilitasi sarana penyimpanan susu dan adanya kontrak penjualan dengan nestle meningkatkan animo masyarakat untuk melakukan budidaya sapi perah secara swadaya. Rata-rata perkembangan produksi susu selama lima tahun (tahun 2011 sampai dengan tahun 2016) sebesar 64,24%. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) Kinerja Program sampai dengan tahun 2016 dibandingkan Sasaran (target) Kinerja lima tahunan/target jangka menengah dengan capaian rata-rata 341,23%, dengan capaian masingmasing indikator sebagai berikut. Tabel 6. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Produksi Peternakan Tahun 2011-2016 Dibandingkan Target Akhir Jangka Menengah NO 1 INDIKATOR KINERJA Populasi Ternak (ternak besar dan ternak kecil dalam satuan ekor) 2 Produksi Hasil Peternakan: 2011-2016 Target Akhir RPJMD (2016) 2011-2016 dibandingkan Target Akhir 976.339 743.817 131,26 - produksi daging (kg) 3.571.447 3.247.446 109,98 - produksi telur (kg) 716.450 498.000 143,87 xix - produksi susu (liter) 211.640 21.600 979,81 RATA-RATA 341,23

3. Sasaran Meningkatnya Layanan Kesehatan Hewan sasaran meningkatnya layanan kesehatan hewan dengan Indikator kinerja status kesehatan ternak pada tahun 2016 sebesar 90,5% atau mencapai 103,43% melampaui target tahun 2016, dengan dukungan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan output yang dihasilkan dari kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit sebagai berikut layanan kesehatan hewan (vaksinasi, desinf ektasi, ATR, kesehatan hewan) sebanyak 50.620 dosis. kinerja tahun 2016 mengalami peningkatan 0,90% dibandingkan tahun 2015. Rata-rata perkembangan status kesehatan ternak selama lima tahun sebesar 4,43%. Tabel 7. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Layanan Kesehatan Hewan Tahun 2011-2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) NO 1. INDIKATOR KINERJA Status kesehatan ternak 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Target Target 75,00 100,0 75,50 100,00 80,00 100,00 99,82 120,99 85,00 89,60 105,41 87,5 90,5 103,45 Kinerja Program sampai dengan tahun 2016 dibandingkan Sasaran (target) Kinerja lima tahunan/target jangka menengah sebesar 103,43%. Tabel 8. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Layanan Kesehatan Hewan Tahun 2011-2016 Dibandingkan Target Akhir Jangka Menengah NO INDIKATOR KINERJA 2011-2016 Target Akhir RPJMD (2016) 2011 2016 dibandingkan Target Akhir 1 Status kesehatan ternak 90,5 87,5 103,43 4. Sasaran Meningkatnya Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan sasaran meningkatnya pengelolaan lahan, air dan alsintan dengan indikator kinerja cakupan infrastruktur pertanian pada tahun 2016 sebesar 128,74% meningkat 25,74% dari tahun 2015. NO Tabel 9. INDIKATO R KINERJA Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan Tahun 2011-2016 2011 2012 2013 2014 2015 Target Target 2016 1. Cakupan infrastruktur pertanian 47,70 100,00 62,48 100,00 75,05 100,00 93,41 106,85 100 103 103 100 128,74 128,74 xx Cakupan infrastruktur pertanian Indikator Kinerja Cakupan infrastruktur pertanian pada tahun 2016 sebesar 128,74% atau mencapai 128,74% dari target RPJMD tahun 2016. Indikator Kinerja Cakupan infrastruktur pertanian pada tahun 2016 sebesar 128,74% atau mencapai 128,74% dari target RPJMD tahun 2016. tersebut sudah mencapai target RPJMD tahun 2016 melalui program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan dengan output yang dihasilkan dari dua kegiatan

yaitu: Kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna dan Sharing TP Sosialisasi Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (PPSP). Masing-masing kegiatan menghasilkan output sebagai berikut: 1. Kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna, dengan output peningkatan sarana prasarana pertanian: a. Jalan pertanian sebanyak 2 paket b. Dam parit 28 paket c. irigasi tanah dangkal sebanyak 22 unit d. Embung sebanyak 2 paket e. Renovasi BPP sebanyak 2 unit f. Renovasi RPH sebanyak 1 unit 2. Sharing TP Sosialisasi Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (PPSP), dengan output: a. Jalan pertanian sebanyak 29 paket b. Jaringan irigasi sebanyak 23 paket Maka capaian kinerja akhir tahun 2016 mencapai 128,74% atau 65 unit/paket infrastuktur sarana prasarana pertanian yang terbangun dengan angka cakupan 128,74% dan mengalami peningkatan sebesar 25,74% apabila dibandingkan capaian kinerja tahun 2015. Kinerja Program sampai dengan tahun 2016 dibandingkan Sasaran (target) Kinerja lima tahunan/target jangka menengah dengan capaian 128,74% dengan rata-rata perkembangan selama lima tahun (2011-2016) sebesar 22,16%. Tabel 10. NO Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Pengelolaan Lahan, Air dan Alsintan Dibandingkan Target Akhir Jangka Menengah INDIKATOR KINERJA 2011-2016 Target Akhir RPJMD (2016) 2011 2016 dibandingkan Target Akhir 1 Cakupan infrastruktur pertanian 128,74 100 128,74 RATA-RATA 128,74 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) 5. Sasaran Meningkatnya Kegiatan Promosi Pertanian dan Peternakan sasaran meningkatnya kegiatan promosi pertanian dan peternakan pada tahun 2016 sebesar 110% meningkat 9,06% dari tahun 2015. Sasaran ini didukung oleh program Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian dan program Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan. Anggaran pendukung Program Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian sebesar Rp.100.000.000, terealisir Rp.97.694.000 (97,69%). Anggaran pendukung untuk Program Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan sebesar Rp.47.758.798 terealisir Rp. 45.597.800 atau 95,48%. Indikator kinerja dari sasaran ini adalah cakupan tanaman pangan dan hortikultura unggulan yang dipasarkan dan cakupan produk peternakan unggulan yang dipasarkan dengan hasil dan analisis sebagai berikut. xxi

Tabel 11. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Kegiatan Promosi Pertanian dan Peternakan Tahun 2011-2016 NO INDIKATOR KINERJA 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Target Target 1. Cakupan tanaman pangan dan hortikultura unggulan yang dipasarkan 2. Cakupan produk peternakan unggulan yang dipasarkan 43,14 100,00 45,10 100,00 47,06 100,00 50,98 104,00 50,98 52,94 103,84 52,94 52,94 100,00 38,46 100,00 38,46 100,00 46,15 100,00 53,85 116,68 53,85 61,54 114,28 53,85 53,85 100,00 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) RATA-RATA 100 100 100 110,34 109,06 100 5.1 Cakupan tanaman pangan dan hortikultura unggulan yang dipasarkan indikator Cakupan tanaman pangan dan hortikultura unggulan yang dipasarkan sebesar 52,94%. ini didukung dari kegiatan Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggul daerah sehingga tanaman pangan dan holtikultura unggulan yang dipasarkan pada tahun 2016 sebanyak 27 komoditas dari 51 komoditas secara keseluruhan dengan anggaran sebesar Rp.100.000.000, terealisir Rp.97.694.000 (97,69%). ini telah memenuhi target RPJMD 2015 sebesar 100%, sedangkan apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2015 tidak terjadi peningkatan pada indikator ini. Rata-rata perkembangan selama lima tahun dari tahun 2011 sampai tahun 2016 meningkat sebesar 4,21%. 5.2 Cakupan produk peternakan unggulan yang dipasarkan indikator Cakupan produk peternakan unggulan yang dipasarkan tahun sebesar 53,85% atau mencapai 100% dari target RPJMD tahun 2016. kinerja ini mencapai target RPJMD tahun 2016 dengan dukungan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan dengan output yang dihasilkan dari kegiatan Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah sebagai berikut: - fasilitasi lomba ternak tingkat nasional 2 even - peserta gerakan minum susu segar dan makan telur sebanyak 500 siswa. Maka capaian kinerja tahun 2016 sebesar 100% atau tetapi mengalami penurunan sebesar 7,69 atau 12,50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Rata-rata perkembangan selama lima tahun dari tahun 2011 sampai tahun 2016 meningkat sebesar 7,69%. xxii Kinerja Program sampai dengan tahun 2016 dibandingkan Sasaran (target) Kinerja lima tahunan/target jangka menengah tercapai 100% dengan capaian masing-masing indikator sebagai berikut.

Tabel 12. NO Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Kegiatan Promosi Pertanian dan Peternakan Tahun 2011-2016 Dibandingkan Target Akhir Jangka Menengah INDIKATOR KINERJA 1. Cakupan tanaman pangan dan hortikultura unggulan yang dipasarkan 2. Cakupan produk peternakan unggulan yang dipasarkan 2011-2016 Target Akhir RPJMD (2016) 2011-2015 dibandingkan Target Akhir 52,94 52,94 100,00 53,85 53,85 100,00 RATA-RATA 100,00 6. Sasaran Meningkatnya Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan sasaran meningkatnya penyuluhan, pendidikan dan pelatihan pada tahun 2016 sebesar 103,92%. Sasaran didukung program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 649.000.000 terealisir Rp. 609.541.550 atau 93,92%. Indikator kinerja dari sasaran ini adalah persentase klas kelompok tani utama, cakupan kelompok tani yang melakukan diversifikasi usaha, dan cakupan peternak yang kompeten dengan hasil dan analisis sebagai berikut. Tabel 13. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2011-2016 NO 1. 2. 3. INDIKATOR KINERJA % Klas kelompok tani utama Cakupan kelompok tani yang melakukan diversifikasi usaha Cakupan peternak yang kompeten 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Target LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) Target 2,26 100,00 2,33 100,00 2,48 103,03 2,48 100,00 2,54 2,97 116,93 2,61 2,84 108,81 9,99 100,00 15,31 100,00 20,34 100,00 25,44 100,30 30,39 30,70 101,02 35,42 35,42 100,62 0,34 107,21 0,29 83,82 0,37 98,72 0,54 133,78 0,42 0,47 111,097 0,43 0,44 102,33 RATA-RATA 102,40 94,61 100,58 111,36 109,95 103,92 6.1 Persentase Klas kelompok tani utama indikator Persentase klas kelompok tani utama tahun 2016 sebesar 2,84% dengan capaian sebesar 108,81%. ini didukung dari program Pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan dengan kegiatan Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/ perkebunan dan kegiatan Pengembangan Pupuk Organik. Anggaran kegiatan Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/ perkebunan Rp.499.000.000 terealisir Rp.460.077.050 atau 92,20%, sedangkan anggaran kegiatan Pengembangan Pupuk Organik sebesar Rp.150.000.000 terealisir Rp.149.464.500 atau 99,64%. ini menurun 0,13% dibandingkan tahun 2015. Rata-rata perkembangan selama lima tahun dari tahun 2011 sampai tahun 2016 sebesar 5,08%. xxiii

6.2 Cakupan kelompok tani yang melakukan diversifikasi usaha indikator Cakupan kelompok tani yang melakukan diversifikasi usaha tahun 2016 sebanyak 35,64% dengan capaian 100,62%. ini didukung dari program Peningkatan kesejahteraan petani dengan kegiatan Anti Proverty Program (APP). Anggaran program dan LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) kegiatan ini Rp. 50.000.000 terealisir Rp. 49.568.600 atau 99,14%. Kelompok tani yang melakukan diversifikasi usaha pada tahun 2016 sebanyak 72 kelompok, sehingga total kelompok yang melakukan diversifikasi usaha pada tahun 2016 sebanyak 489 kelompok. tahun 2016 meningkat 4,72% dibandingkan tahun 2015. Rata-rata perkembangan selama lima tahun dari tahun 2011 sampai tahun 2016 sebesar 29,59%. 6.3 Cakupan peternak yang kompeten indikator Cakupan peternak yang kompeten tahun 2016 sebanyak 0,44% dengan capaian sebesar 102,33%. ini didukung dari program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan dengan Kegiatan Optimalisasi Budidaya Ternak melalui bimtek budidaya ternak pada tahun 2016 sebanyak 30 orang dan pendampingan kelompok SPR dengan anggaran Rp 1.040.000.000 terealisir Rp. 1.033.229.080 atau 99,35%. Disamping itu peternak yang kompeten juga merupakan output dan outcome dari beberapa kegiatan APBN, seperti SPR (sistem peternakan rakyat) dan mulai aktifnya Taman Teknologi Pertanian kerjasama dengan BPTP. Maka capaian kinerja tahun 2016 sebesar 102% dan terjadi peningkatan sebesar 4,34% dibandingkan tahun sebelumnya. kinerja program sampai dengan tahun 2016 dibandingkan dengan sasaran (target) kinerja akhir jangka menengah dapat diuraikan pada Tabel 3.12. indikator kinerja sasaran meningkatnya penyuluhan, pendidikan rata-rata sebesar 103,04%. Tabel 14. dan pelatihan Tahun 2011-2015 dibandingkan dengan target akhir Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2011-2016 Dibandingkan Target Akhir Jangka Menengah NO INDIKATOR KINERJA 2011-2016 Target Akhir RPJMD (2016) 2011 2016 dibandingkan Target Akhir 1. % Klas kelompok tani utama 2,84 2,61 108,81 2. Cakupan kelompok tani yang melakukan diversifikasi usaha 35,64 35,42 100,62 3. Cakupan peternak yang kompeten 0,44 0,43 101,73 RATA-RATA 103,65 7. Sasaran Meningkatnya Layanan Administrasi Perkantoran kinerja meningkatnya layanan administrasi perkantoran pada tahun 2015 sebesar 100,00% sama dengan tahun sebelumnya tahun (2011-2015). Indikator kinerja dari sasaran ini adalah prosentase pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan. xxiv

Tabel 15. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Layanan Administrasi 2011-2016 NO INDIKATO R KINERJA Perkantoran Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Target Target 1. Prosentase pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 indikator kinerja Prosentase pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan sebesar 100 dengan capaian 100%. Dibandingkan dengan Sasaran (target) Kinerja lima tahunan/target jangka menengah dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 16. Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Layanan Administrasi Perkantoran Tahun 2011-2016 Dibandingkan Target Akhir Jangka Menengah NO INDIKATOR KINERJA 2011-2016 Target Akhir RPJMD (2016) 2011-2016 dibandingkan Target Akhir 1. Prosentase pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan 100 100 100 RATA-RATA 100 kinerja sasaran tahun 2016 selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.15. Tabel 17. Kinerja Sasaran Tahun 2011-2015 Dibandingkan Target Akhir Jangka Menengah NO INDIKATOR KINERJA 2016 2011 2016 dibandingkan Target Akhir Sasaran 1. Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura. 1. Produktivitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per hektar (Ku/Ha) 100,24 100,24 2. Produksi Tanaman Pangan (padi dan palawija dalam satuan ton) 100,00 100,00 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) 3. Produktivitas tanaman pangan per hektar (ku/ha) 104,94 104,94 4. Produksi tanaman pangan dan hortikultura (ton) 105,23 105,23 Rata-Rata Sasaran 1 102,60 102,60 Sasaran 2. Meningkatnya produksi peternakan. 1. Populasi Ternak (ternak besar dan ternak kecil dalam satuan ekor) 103,33 131,26 2. Produksi Hasil Peternakan: - produksi daging (kg) 109,98 109,98 - produksi telur (kg) 143,87 143,87 - produksi susu (liter) 979,81 979,81 Rata-Rata Sasaran 2 334,25 341,23 xxv

Sasaran 3. Meningkatnya layanan kesehatan hewan. 1. Status kesehatan ternak 103,43 103,43 Rata-Rata Sasaran 3 103,43 103,43 Sasaran 4. Meningkatnya pengelolaan lahan, air dan alsintan. 1. Cakupan infrastruktur pertanian 128,74 128,74 Rata-Rata Sasaran 4 128,74 128,74 Sasaran 5. Meningkatnya kegiatan promosi pertanian dan peternakan. 1. Cakupan tanaman pangan dan hortikultura unggulan yang dipasarkan 100,00 100,00 2. Cakupan produk peternakan unggulan yang dipasarkan 100,00 100,00 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) Rata-Rata Sasaran 5 100,00 100,00 Sasaran 6. Meningkatnya penyuluhan, pendidikan dan pelatihan. 1. % Klas kelompok tani utama 108,81 108,81 2. Cakupan kelompok tani yang melakukan diversifikasi usaha 100,62 100,62 3. Cakupan peternak yang kompeten 102,33 101,73 Rata-Rata Sasaran 6 103,72 103,65 Sasaran 7. Meningkatnya layanan administrasi perkantoran. 1. Prosentase pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan 100 100 Rata-Rata Sasaran 7 100 100 RATA-RATA TOTAL 138,96 139,95 kinerja setiap sasaran pada tahun 2016 secara keseluruhan mencapai angka diatas 100% atau target yang ditetapkan secara keseluruhan tercapai, yaitu sebesar 138,96% dengan berbagai dukungan program dan kegiatan serta anggaran yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2016 seperti yang diuraikan di atas. realisasi kinerja dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 dibandingkan target jangka menengah yang terdapat pada dokumen perencanaan strategis mencapai rata-rata 139,95%. Secara umum semua memenuhi target, beberapa sasaran melampaui target. Sasaran yang telah memenuhi target (100%) yaitu: sasaran meningkatnya kegiatan promosi pertanian dan peternakan serta sasaran meningkatnya layanan administrasi perkantoran. Sasaran yang telah melampaui target (lebih dari 100%) yaitu: xxvi 1. Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura. 2. Meningkatnya produksi peternakan. 3. Meningkatnya layanan kesehatan hewan. 4. Meningkatnya pengelolaan lahan, air dan alsintan. 5. Meningkatnya penyuluhan, pendidikan dan pelatihan.

kinerja sasaran sampai dengan tahun 2015 dibandingkan dengan target akhir RPJMD (target 2016) secara keseluruhan mencapai angka diatas 100% atau target yang ditetapkan secara keseluruhan tercapai, yaitu sebesar 139,95%. B. Anggaran penggunaan anggaran dalam mencapai sasaran kinerja selama tahun anggaran 2016 dapat terukur dari realisasi keuangan. keuangan untuk belanja tidak langsung (gaji) mencapai 95,52%. belanja langsung mencapai 97,53% yang terdiri atas: belanja pegawai 4,03%, belanja barang dan jasa 19,89%, dan belanja modal 76,08%. Efektivitas dan efisiensi biaya pada tahun anggaran 2016 cukup baik terlihat dengan terselesaikannya beban kebutuhan untuk pelaksanaan kegiatan dan tercapainya semua indikator kinerja yang ditetapkan pada tahun 2016 dengan tidak meninggalkan beban kebutuhan yang belum terpenuhi. penggunaan biaya lebih rendah dari rencana sehingga tercapai efektivitas dan efisiensi penggunaan biaya. Efektivitas pemakaian biaya untuk belanja pegawai terlihat dengan terealisasi 97,53% biaya dapat memenuhi kebutuhan belanja pegawai selama tahun anggaran 2016 hal ini memperlihatkan efisiensi sebesar 2,47%. Efektivitas belanja barang dan jasa dengan mengoptimalkan pemanfaatan barang dan jasa dapat memberikan efisiensi biaya sebesar 6,83% dengan realisasi sebesar 93,17%. Efektivitas pelaksanaan belanja modal dapat memberikan efisiensi biaya sebesar 1,35%. Secara umum efektivitas biaya yang optimal dan proporsional menghasilkan efisiensi penggunaan biaya dinas. Tabel 18. Indikator Kinerja APBD Kabupaten Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2016 Uraian Penetapan Indikator Kinerja Indikator Kinerja Penetapan Indikator Kinerja Satuan Rencana Indikator Kinerja (5/4)x100% LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) 1 2 3 4 5 6 1. Belanja Tidak Langsung 2. Belanja Langsung Dana Rp. 8.055.743.078 7.694.725.767,00 95,52 Dana Rp. 17.226.932.883 16.801.490.867,12 97,53 -Belanja Pegawai Dana Rp. 682.000.000 676.840.000,00 99,24 - Belanja Barang dan Jasa Dana Rp. 3.587.160.298 3.342.285.651,00 93,17 - Belanja Modal Dana Rp. 12.957.772.585 12.782.365.216,12 98,65 xxvii

25.000 20.000 Anggaran (Juta Rupiah) 15.000 10.000 5.000 0 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Tahun B. Tidak langsung B. Langsung -B. Pegawai B. Barang dan jasa Belanja Modal LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) Gambar 1 Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Tahun 2011-2016 Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tabel 19. Perkembangan Alokasi APBD Kabupaten Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2011-2016 Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Belanja Tidak langsung Belanja Langsung 6.044.923.454 6.629.964.764 6.423.899.510 7.263.035.942 7.527.546.344 8.055.743.078 Perkembangan 11.378.613.500 6.951.405.500 9.994.742.400 12.809.949.851 22.602.011.354 17.226.932.883 17,14 6,06 - Belanja pegawai -Belanja barang dan jasa -belanja modal 355.065.000 568.835.000 819.100.000 412.755.000 510.955.000 682.000.000 22,37 862.065.100 1.908.937.000 3.022.822.400 2.526.493.863 3.140.505.978 3.587.160.298 40,38 10.161.483.400 4.473.633.500 6.152.820.000 9.870.700.988 18.950.550.376 12.957.772.585 20,47 xxviii

BAB IV P E N U T U P Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan merupakan media pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan penyelenggaraan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan selama tahun 2016. Media ini juga dipakai sebagai umpan balik pengambilan keputusan pihak-pihak terkait dalam melakukan introspeksi dan refleksi untuk membuat langkah-langkah perbaikan di masa-masa mendatang. Selain dikemukakan gambaran kinerja, juga dilaporkan analisis kinerja yang menggambarkan keberhasilan dan kegagalan masing-masing sasaran serta permasalahan yang dihadapisebagai faktor penghambat keberhasilan. Pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Tanaman Pangan Pangan dan Peternakan Tahun 2011-2016, pada tahun 2016 telah dilaksanakan 7 sasaran dengan 13 indikator kinerja yang didukung dengan 9 program utama 3 program pendukung yang terdiri dari 13 kegiatan utama dan 4 kegiatan pendukung. Pelaksanaan kegiatan dan program dalam mendukung pencapaian kinerja secara umum dapat dikatakan berhasil dengan baik mencapai target yang telah direncanakan. Secara umum Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan telah dapat melaksanakan tugas utama menjadi tanggung jawab organisasi. Dapat disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap sasaran dan indikator kinerja tercapai sesuai dengan Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan Tahun 2011 2016, dan khususnya untuk tahun 2016 yang juga dituangkan dalam Penetapan Kinerja Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan Tahun 2016. kinerja dari tahun 2011-2016 dibandingkan dengan target RPJM jangka menengah memberikan hasil kinerja semua sasaran tercapai. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) xxix

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI DINAS TANAMAN PEMERINTAH PANGAN DAN PETERNAKAN (LKJ IP KABUPATEN PACITAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP 1

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN 1. Organisasi Susunan organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan berdasarkan keputusan Bupati Pacitan Nomor: 119 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan, adalah sebagai berikut: A. Kepala Dinas B. Sekretariat C. Bidang Penyuluhan dan Sarana Prasarana D. Bidang Pengembangan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura E. Bidang Peternakan F. Bidang Kesehatan Hewan G. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pelayanan Pengembangan H. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Hewan I. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Rumah Potong Hewan (RPH) J. Kelompok Jabatan Fungsional Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris sedangkan bidang dipimpin oleh Kepala Bidang. Sekretaris dan Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Adapun susunan organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan sebagai berikut : 2 Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan