AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

AKTIVITAS PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN PENDEKATAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh KYKY ZEPTIANA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE DAN KONVENSIONAL (JURNAL) Oleh : Evi Mivtahul Khoirullah

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING. (Jurnal) Oleh SEFTI NAELZA

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD SABBHISMA 1 GUNUNG PANGILUN PADANG

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK TALK WRITE DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia

Mono Eviyanto, Ridwan Joharmawan, Dermawan Afandy Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : NETI BETRIA SARI

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WAWANCARA TIGA TAHAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MAN BATAM PADA POKOK BAHASAN BAKTERI

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

PENGARUH PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak. Abstract. , S Hadisaputro, Soeprodjo

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

Efektivitas Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 9 Yogyakarta

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

MODEL KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS VISUAL SISWA PADA KONSEP SISTEM INDRA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Transkripsi:

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

ABSTRAK AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR Yuliana Ria Ariska (1) M. Thoha B.S. Jaya (2) Zulkarnain (3) This research aimed to know: the differences in the activities and geography learning result of students who are using Think Talk Write learning model with conventional model, and relationship between learning activities with geography learning result that used Think Talk Write learning model in class X MAN IIS 1 Poncowati Lampung Tengah. This study was a quasi-experimental research and research subjects were students of class X IIS 2 and X IIS 3. The sampling used purposive sampling technique. The analysis that was used was t-test and serial correlation test. Results of the research showed that: there were differences in the activities and geography learning result in experiment classes and control classes, and there was a positif and significant relationship between activity and learning result of geography in experiment classes. Keywords: think talk write model, learning activities and learning result. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: perbedaan aktivitas dan hasil belajar geografi siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write dengan model konvensional dan hubungan antara aktivitas dengan hasil belajar geografi yang menggunakan model pembelajaran TTW pada siswa kelas X IIS MAN 1 Poncowati Lampung Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dan subjeknya adalah siswa kelas X IIS 2 dan X IIS 3. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah uji t-test dan uji korelasi serial. Hasil penelitian menunjukkan: terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar geografi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol serta terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara aktivitas dan hasil belajar geografi pada kelas eksperimen. Kata kunci: model think talk write, aktivitas belajar dan hasil belajar. Keterangan: 1 Mahasiswa Pendidikan Geografi 2 Dosen Pembimbing 1 3 Dosen Pembimbing 2

1 I. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam membebaskan manusia dari keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan juga merupakan senjata dalam mengasah dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan manusia sehingga mampu menciptakan kualitas sumber daya manusia yang produktif. Dalam upaya meningkatkan hasil sumber daya manusia yang produktif, harus melalui proses pendidikan yang baik. Salah satu hal yang paling mendasar dalam pendidikan adalah bagaimana upaya dalam meningkatkan proses belajar mengajar sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Pendidikan akan selalu melalui proses belajar mengajar yang mengembangkan seluruh kemampuan atau potensi yang ada dalam diri manusia yaitu berupa kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik. Untuk meningkatkan potensi tersebut, dapat ditempuh melalui pendidikan disekolah. Sekolah merupakan tempat atau lembaga yang membantu dalam mendidik dan membimbing manusia untuk mendapatkan ilmu pengetahuan alam maupun sosial. Pendidikan disekolah tidak lepas dari proses kegiatan belajar dan mengajar. Komponen penting dalam proses belajar dan mengajar adalah guru. Guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan serta antusias dan aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar sehinggga pembelajaran yang dilaksanakan berkualitas dan prestasi yang dicapai siswa memenuhi standar yang diharapkan. Model pembelajaran yang digunakan seorang guru juga sangat berperan penting dalam tercapainya tujuan pemebelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat membantu memudahkan pencapaian proses pembelajaran yang diinginkan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada guru, bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X IIS MAN 1 Poncowati Lampung Tengah masih terbilang rendah. Hal ini disebabkan kurangnya semangat belajar siswa pada mata pelajaran geografi. Mereka beranggapan bahwa pelajaran geografi sulit dan cenderung menghafal. Selain itu, penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dalam proses pembelajaran. Hal ini yang menimbulkan kebosanan atau kejenuhan, kurang memahami konsep, dan monoton sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Akibatnya, proses pembelajaran dikelas tidak berjalan dengan maksimal sesuai tujuan pembelajaran sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa rendah. Hasil belajar yang mereka raih belum cukup memenuhi standar KKM yang diberikan sekolah yaitu 75. Masih rendahnya nilai siswa pada mata pelajaran geografi dapat dilihat pada tabel berikut.

2 Tabel 1. Hasil Nilai Mid Semester Siswa MAN 1 Poncowati Kelas X IIS Tahun Ajaran 2014/2015. No Interval Frekuensi Presentase 75(tuntas) 26 22,61 < 75 (tidak tuntas) 89 77,39 Jumlah 115 100,00 Sumber : Tata Usaha MAN 1 Poncowati Lampung Tengah Tahun Ajaran 2014/2015. Berdasarkan diatas dapat dilihat bahwa berdasarkan kriteria KKM nilai pelajaran geografi kelas X IIS MAN 1 Poncowati tahun ajaran 2014/2015 masih dinilai jauh dari yang diharapkan. Dari setiap kelas kurang dari setengah jumlah siswa masih termasuk kedalam kategori tidak tuntas. Hal ini bukan seutuhnya kesalahan siswa, melainkan dari semua aspek yang mendukung dalam pendidikan. Salah satu aspek terpenting dalam proses pembelajaran adalah guru. Guru bertugas sebagai fasilitator dalam menyampaikan isi pembelajaran. Untuk itu guru dituntut dapat berinovasi dan kreatif dalam menciptakan model pembelajaran yang dapat merangsang motivasi dan kreatifitas belajar siswa sehingga siswa dapat memaksimalkan seluruh kemampuan pengetahuan mereka. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat menghasilkan suasana pembelajaran yang nyaman dan terorganisasi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat keaktivan dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengubah aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi efektif adalah model pembelajaran TTW. Model pembelajaran ini diperkenalkan oleh Huinker dan Laughlin yang dilandasi melalui berfikir, berbicara dan menulis. Model ini memotivasi siswa untuk belajar berfikir, berbicara dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu dengan baik. Dengan menggunakan model ini siswa dapat melatih berfikir dalam menyelesaikan masalah dan merancang kalimat dalam menulis serta mengembangkan ide-ide baru dalam bentuk lisan maupun tulisan. Siswa dikelompokkan secara heterogen yang diberikan permasalahan untuk diselesaikan, didiskusikan kemudian disampaikan kembali hasil yang telah diselesaikan. Model pembelajaranttw diharapkan mampu mengubah aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi lebih efektif. Karena model ini dapat melatih siswa berfikir dalam menyelesaikan sebuah permasalahan, aktif berdiskusi mencari solusi bersama teman kelompoknya dan kemudian menuliskan hasil diskusi kedalam bahasa sendiri. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: 1. Model pembelajaran yang digunakan guru masih

3 menggunakan cara lama yaitu model (konvensional)ceramah. 2. Keaktivan dalam proses pembelajaran mata pelajaran geografi pada siswa kelas X IIS MAN 1 Poncowati Terbanggi Besar Lampung Tengah masih rendah. 3. Hasil belajar pada mata pelajaran geografi siswa kelas X IIS MAN 1 Poncowati Terbanggi Besar Lampung Tengah masih rendah. 4. Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) belum pernah digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perbedaan aktivitas belajar geografi yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan aktivitas belajar geografi yang menggunakan model konvensional pada siswa kelas X IIS MAN 1 Poncowati Lampung Tengah. 2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar geografi yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan hasil belajar geografi yang menggunakan model konvensional pada siswa kelas X IIS MAN 1 Poncowati Lampung Tengah. 3. Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas belajar dengan hasil belajar geografi yang menggunakan model Think Talk Write (TTW) pada siswa kelas X IIS MAN 1 Poncowati Lampung Tengah. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang akan dicapai pada penelitian ini adalah: II. 1. Bagi penulis, sebagai penambah wawasan dalam penggunaan model pembelajaran dalam mengajar. 2. Bagi guru, sebagai alternatif guru dalam memilih model pembelajaran yang efektif untuk memotivasi semangat belajar siswa. 3. Bagi siswa, memberikan pengalaman belajar yang baru, menyenangkan, efektif, dan bermanfaat. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental) dengan Pretest- PosttestGroup Design. Perlakuan yang diberikan adalah model pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional (ceramah) pada kelas kontrol. Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IIS MAN 1 Poncowati Lampung Tengah seperti pada tabel berikut:

4 Tabel 2. Data Populasi Kelas X IIS MAN 1 Poncowati Lampung Tengah. No Kelas Siswa Jumlah L P Total 1 X IIS1 15 22 37 2 X IIS2 14 28 42 3 X IIS 3 14 18 32 Jumlah 43 68 115 Sumber: Tata Usaha MAN 1 Poncowati Lampung Tengah Tahun Ajaran 2014/2015. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2012:118). Sampel yang digunakan penulis adalah menggunakan Purposive Sampling. Dikatakan purposive (bertujuan) karena dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas sastra, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Suharsimi, 2013:183). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IIS 2 dan siswa kelas X IIS 3. Sampel terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 3. Data sampel kelas X IIS di MAN 1 Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015. Kelas Kelompok Siswa Jumlah L P Total X.1 Eksperimen 14 28 42 X.2 Kontrol 14 18 32 Sumber:Tata Usaha MAN 1 Poncowati Lampung Tengah Tahun Ajaran 2014/2015. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2012:60) variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat varibel bebas, varibel terikat. 1. Variabel bebas (X) yang mempengaruhi variabel terikatadalah Aktivitas Belajar Siswa Dalam Penggunaan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan Aktivitas Belajar Siswa Dalam Penggunaan Model Pembelajaran Konvensional. 2. Variabel terikat (Y) yang menjadi akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel bebasadalah Hasil Belajar Siswa.

5 Tahapan Penelitian Tahap Prapenelitian a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan (observasi)ke sekolah. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelompok eksperimen dan kelas kontrol. Tahap Perencanaan a. Membuat perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP, b. Membuat instrumen evaluasi LKS maupun instrumen tes hasil belajar yakni pretest dan posttest. d. Membuat lembar observasi aktivitas siswa. e. Melakukan uji instrumen. Tahap Pelaksanaan Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada kelas eksperimen dan menerapkan model pembelajaran konvensional yakni ceramah pada kelas kontrol. Pembelajaran dilakukan sebanyak empat kali pertemuan, dilakukan pretest sebelum diberikan perlakuan dan posttest setelah diberikan perlakuan. A. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2012: 148). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen lembar observasi dan instrumen tes. Sebelum menggunakan instrumen tes, perlu diadakannya uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas, realibilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda instrumen tersebut. Teknik Analisis Data Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis uji-t, yang digunakan untuk mengetahui perbedaan aktivitas dan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian menggunakan analisis uji korelasi serial yang digunakan apabila variabel yang akan di korelasikan berskala ordinal dan interval (Hartono, 2012: 128-129). Korelasi serial digunakan untuk melihat hubungan antara aktivitas dan hasil hasil belajar siswa pada kelas eksperimen. Sebelum analisis data dilakukanharus melalui uji persyarat analisis data terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, kemudian melakukan uji hipotesis menggunakan uji-t dan uji korelasi serial. III. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN MAN 1 Poncowati Lampung Tengah beralamat di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. MAN 1 Poncowati Lampung Tengah didirikan pada tahun 1986 dengan status madrasah masih swasta, kemudian pada tahun 1995 telah disahkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia menjadi madrasah negeri. SMA ini telah terakreditasi B

6 pada tanggal 11-11-2011 dengan nomor akreditasi SK. No. 430a/BAP- SM/12-LPG/RKO/2011. Hasil Penelitian Data hasil penelitian adalah data yang diperoleh dari aktivitas belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) dengan aktivitas belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa. Dan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional yang diperoleh dari nilai pre-test dan posttest. Hasil data diperoleh setelah penggunaan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada kelas eksperimen dan penggunaan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Data diperoleh dari subjek penelitian yaitu siswa kelas X IIS 2 dan X IIS 3 semester genap tahun ajaran 2014/2015 MAN 1 Poncowati Lampung Tengah. Data yang dikumpulkan terdiri atas data kemampuan awal siswa (pre-test), (post-test) hasil belajar siswa, dan data tingkat aktivitas siswa. 1. Hasil Belajar (pre-test) SiswaKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Tabel 4.Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Jumlah Kriteria Jumlah Ketuntasan Persentase Kelas Siswa Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas Ketuntasan % Eksperimen 42 4 38 9,5 % 75 Kontrol 32 3 29 9,3 % Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2015 2. Hasil Belajar (Post-test) SiswaKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Tabel 5. Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Jumlah Kriteria Jumlah Ketuntasan Kelas Siswa Ketuntasa Tuntas Tidak Tuntas Persentase Ketuntasan % Eksperimen 42 75 38 4 90,47 Kontrol 32 22 10 68,75 Sumber: Hasil Pengelolaan Data Penelitian Tahun 2015

7 3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol Tabel 6. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Kriteria Aktivitas Rata-rata Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif Aktivitas Eksperimen 9 20 8 4 1 73,8 Kontrol 7 7 4 12 2 49,5 Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2015 4. Analisis Data Penelitian Dari hasil uji normalitas data, terlihat nilai x 2 hitunguntuk setiap kelas eksperimen dan kontrol kurang dari x 2 tabel, yang berarti H 0 diterima. Dengan taraf signifikan pada uji normalitas adalah 0,05. Data siswa kelas eksperimen x 2 hitung4,219<x 2 tabel11,1 maka data berdistribusi normal, dan data kelas kontrol x 2 hitung8,709<x 2 tabel11,1 maka data berdistribusi normal. Kemudian melakukan uji homogenitas untuk melihat kelompok siswa berasal dari varian yang sama (homogen) atau tidak, dari hasil penelitian diperoleh F hitung = 1,094 dan F tabel= 1,7625, karenaf hitung <F tabel maka H 0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa varian kedua kelompok populasi merupakan varians yang sama atau homogen. Uji hipotesis dalam penelitian ini ada 3 yaitu hipotesis 1 hasil uji hipotesis diketahui bahwa, dengan taraf signifikan α = 5%. Kriteria pengujian yaitu terima H 0 jika t hitung berada diantara t tabel, atau terima H 0 jikat hitung ( ) berada diantara t tabel (-1,99 dan 1,99). Dari perhitungan di atas diketahui bahwa t hitung ( ) tidak berada diantara t tabel (-1,99 dan 1,99), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hasil uji hipotesis 2 diketahui bahwa, t hitung = 3,821 dan t tabel = 1,99 dengan taraf signifikan α = 5%. Kriteria pengujian yaitu terima H 0 jika t hitung berada diantara t tabel, atau terima H 0 jikat hitung (3,821) berada diantara t tabel (-1,99 dan 1,99). Dari perhitungan di atas diketahui bahwa t hitung (3,821) tidak berada diantara t tabel (-1,99 dan 1,99), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hasil uji hipotesis 3 diketahui bahwa, r hitung = +0,3767 dan r tabel =0,304 dengan taraf signifikan 5%. Kriteria pengujian yaitu terima H 0 jika r hitung >r tabel atau terima H 0 jika r hitung (+0,3767)>r tabel (0,304), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ada atau tidaknya perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa geografi pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaranthink Talk Write(TTW) dengan kelas kontrol yang

8 menggunakan model konvensional (ceramah). Kemudian untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara aktivitas dengan hasil belajar geografi siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write. Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa skor ratarata nilai aktivitas belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write cenderung lebih tinggi dari kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Skor ratarata aktivitas belajar pada kelas eksperimen adalah 73,8 yang berarti masuk kedalam kategori aktivitas belajar aktif, sedangkan skor rata-rata pada kelas kontrol adalah 49,5 yang berarti masuk kedalam kategori aktivitas belajar cukup aktif. Hal ini disebabkan karena pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Writedapat melatih siswa untuk lebih mandiri dalam menyelesaikan suatu masalah yang diberikan oleh guru dan berani mengeluarkan pendapat dalam berdiskusi dengan sesama kelompok sehingga menimbulkan kemandirian siswa dalam hal bertanya, mengemukakan pendapat, berdiskusi dan menyampaikan hasil kerja mereka. Sehingga aktivitas belajar siswa dapat berjalan dengan baik. Sedangkan pada kelas kontrol proses pembelajaran menjadi monoton sehingga siswa menjadi lebih pasif dan tidak termotivasi dalam belajar.seperti menurut Kunandar (2010: 177) menyatakan bahwa aktivitas belajar siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dalam memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan data hasil (Post-test) pada materi hidrosfer diketahui bahwa, nilai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write lebih baik dibandingkan nilai hasil (Posttest) kelas kontrol yang menggunakan model konvensional, ini dibuktikan dengan jumlah siswa yang tuntas pada kelas eksperimen lebih banyak yaitu 38 siswa dan rata-ratanya lebih tinggi yaitu 90,47, diandingkan kelas kontrol dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 22 siswa dan nilai rataratanya yaitu 68,75. Berdasarka hasil perhitungan korelasi serial yang telah dilakukan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write memiliki hubungan yang positf dan signifikan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah siswa yang aktif dengan memilki hasil belajar yang tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membantu dalam menciptakan situasi kelas menjadi aktif dan kondusif sehingga siswa dapat memaksimalkan kemampuan mereka. Seperti menurut Trinandita dalam Oemar Hamalik (2001: 24) menyatakan bahwa yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktivan siswa. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membantu dalam menciptakan situasi kelas menjadi aktif dan kondusif sehingga siswa dapat memaksimalkan kemampuan

9 mereka. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengasah pengetahuan serta menambah keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas maka penggunaan model pembelajaran Think Talk Writeini sangat dianjurkan dalam pelasanaan proses pembelajaran karena dapat menciptakan suasana belajar yang efektif dan memicu timbulnya semangat atau motivasi belajar siswa sehingga membentuk aktivitas dan hasil belajar siswa yang lebih maksimal. 1. Model pembelajaranthink Talk Write menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi. 2. Denganditerapkannya model pembelajaran Think Talk Write dalam proses pembelajaran, siswa dapat lebih mudah memahami materi yang disampikan dan dapat meningkatkan semangat belajar sehingga mencapai hasil belajar yang baik. IV. SIMPULAN DANSARAN DAFTAR PUSTAKA Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Terdapat perbedaan aktivitasbelajar geografi siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional. 2. Terdapat perbedaan hasil belajar geografi siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional. 3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara aktivitas dan hasil belajar geografi siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write. Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Hartono. 2012. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kunandar. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Saran Berdasarkan kesimpulan, dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: