BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perpustakaan dan Perpustakaan Perguruan Tinggi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan siapa

BAB IV PEMBAHASAN. Research Week UGM, November Satu aplikasi baru berbasis android

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. perpustakaan disebut juga sebagai bibliotheek, dalam bahasa jerman

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artinya buku. Dari kata latin tersebut terbentuklah librarius, tentang buku.

PERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi dan berkomunikasi. Kebutuhan

INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENUJU ERA PERPUSTAKAAN DIGITAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif

BAB III LANDASAN TEORI. Terdapat dua kelompok di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH MELALUI E-LIBRARY. Dr. Rusman, M.Pd

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

lib.ugm.ac.id PERPUSTAKAAN PERPUST Univer Univ sit er as sit Gadjah Mada

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. (Sulistyo-

Perpustakaan Digital sebagai Wujud Penerapan Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman ini, perkembangan teknologi khususnya smartphone memang

MAKALAH PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi membawa konsekuensi dilakukakannya proses pengolahan data

AUTOMASI PERPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus

BAB II LANDASAN TEORI. dan studi. Selanjutnya pasal 8 dari Peraturan Presiden No. 20, 1961

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk pembelajar yang dinamis, karena pada hakekatnya belajar

OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari manusia purba hingga sekarang. Perpustakaan juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan unit pelaksana teknis (UPT) yang bersama -sama dengan unit lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pasar penjualan handphone berkembang dengan cepat. Banyak

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

Pemanfaatan Google Drive Dalam Pengembangan Electronic Document Delivery : Pendekatan Aplikatif Untuk Peningkatan Kinerja Pustakawan

TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN. Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I merupakan salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang menyelengarakan

KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN TERKAIT DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR : 040/871/ KPAD/ 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman yang cepat, dan modern serta diiringi dengan

BAB I PENDAHULUAN. harus mempunyai nilai kompetensi (Mony, 2012:6). yang cukup panjang dan bukan hal yang kebetulan sesaat semata.

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

MAKALAH KEILMUAN STUDI PERPUSTAKAAN OPAC (ONLINE PUBLIC ACCES CATALOG) Disusun Oleh : LILIES RESTHININGSIH D

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di

1 Universitas Indonesia

PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROFIL PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS WIDYATAMA : PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

RENCANA STRATEGIS PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

Pustakawan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara menyongsong world class library. Habiba Nur Maulida

BAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun gudang penyimpanan buku yang hanya berfungsi untuk menampung. buku-buku tanpa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Kuwat Triyana Departemen Fisika FMIPA UGM Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM Mobile/WA:

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Perpustakaan dan Perpustakaan Perguruan Tinggi Seiring dengan berkembangnya zaman dan sistem informasi, perpustakaanpun telah berkembang menjadi sebuah tempat sumber informasi yang sangat dicari oleh pemustaka untuk pemenuhan kebutuhan informasinya. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007, Tentang Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara professional dengan system yang baku guna memenui kebutuhan, pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dalam bahasa Arab disebut maktabah, bibliotheca (B.Italia), bibliotheque (B.Perancis), bibliothek (B.Jerman), bibliotheek (B.Belanda). Perpustakaan merupakan sistem informasi yang dalam prosesnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian, dan penyajian. Bahan informasi ini antara lain bahan cetak, non cetak, maupun bahan lainnya yang merupakan produk intelektual maupun artistik manusia. Dikemukakan oleh Lasa HS, ( 2009:262) Seperti yang di jelaskan juga oleh Qalyubi, (2007:287) bahwa: Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunak

Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan, Darmono (2007:3) mengemukakan bahwa: erpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh pemustaka sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sar Selain itu menurut Sulistyo-Basuki, (1991:3): erpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya menurut tatasusunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa perpustakaan merupakan tempat tumpukan buku tanpa mengetahui pasti ciri dan fungsi perpustakaan. Adabeberapa ciri yang perlu diketahui oleh masyarakat diantaranya adalah tersedianya koleksi, sarana prasarana, pustakawan dan pengunjun Yang membedakan jenis perpustakaan adalah tujuan perpustakaannya, koleksi yang tersedia, masyarakat yang dilayani, dan badan atau pihak yang berwenang menyelenggarakan perpustakaan tersebut. Salah satu jenis perpustakaan Menurut IFLA (Internasional Federation of Library Association) adalah Perpustakaan Perguruan Tinggi. Berikut beberapa definisi dari Perpustakaan Perguruan Tinggi: Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unsur penunjang lainnya berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tingginya. Yang dimaksud perguruan tinggi adalah Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, Politeknik, dan perguruan tinggi lainnya yang sederajat.

Adapun tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi mengolah dan merawat, memberi layanan, serta melaksanakan administrasi perpustakaan. Perpustakaan Perguruan Tinggi, Buku Pedoman, (2004:3). Selanjutnya, berdasarkan Sutarno (2003:35) mendefenisikan sebagai berikut: dalam suatu perguruan tinggi dan sederajad yang berfungsi mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi, sedangkan pemustakanya adalah seluruh sivitas akademika. Dan selanjutnya Sjahrial-Pamuntjak (2000:4) menjelaskan, perpustakaan perguruan tinggi adalah Perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademi, perpustakaan sekolah tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berfaliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu pergururan tinggi mencapai tujuannya. Dikemukakan oleh Sulistyo-Basuki, (1993:3) Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa, Perpustakaan adalah salah satu unit kerja dari suatu badan atau lembaga yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka baik buku maupun non buku secara sistematis sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi kepada masyarakat tertentu maupun masyarakat umum dan sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan.

Sedangkan Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang diselengggarakan untuk mengumpulkan, memelihara, menyimpan, mengatur, mengawetkan, dan mendayagunakan bahan pustakanya untuk menunjang pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dimana keberadaanya tergabung dalam lingkungan lembaga tinggi. Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta merupakan Perpustakaan Perguruan Tinggi yang bermanfaat bagi sivitas sebagai pusat belajar dan mengajar, pusat penelitian dan informasi yang bersama unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada pemustaka. 2. Penerapan Aplikasi Mobile Library Aplikasi mobile adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan orang melakukan mobilitas dengan menggunakan perlengkapan seperti PDA, telephone seluler atau handphone. Dengan menggunakan aplikasi mobile orang akan lebih mudah melakukan berbagai macam aktivitas mulai dari hiburan, belajar, mengerjakan pekerjaan kantor, browsing dan lain sebagainya. Dikutip dari Skripsi M Yani, (2013:1) m-library merupakan aplikasi berbasis mobile yang dapat diakses melalui perangkat mobile baik melalui perangkat berbasis Android. Aplikasi ini secara khusus ditujukan kepada anggota suatu perpustakaan ataupun masyarakat umum untuk kemudahan mendapatkan informasi dan layanan perpustakaan.

Untuk beberapa tahun sekarang, orang telah membuat aplikasi yang dapat di download keponsel di samping perangkat lunak yang disediakan oleh beberapa perusahaan telekomunikasi. Contohnya, seperti pemetaan software, games, client email mobile dan perangkat lunak yang menyediakan cara upload foto atau konten lainnya ke blog atau akun jejaring sosial pemustaka. Survei yang dilakukan Ericsson Mobile Report pada tahun 2013, menemukan bahwa jumlah perangkat mobile di dunia akan mencapai 9,3 miliar pada tahun 2019, termasuk ponsel dan komputer tablet. Dan, 60 persen di antaranya, sekitar 5,3 miliar merupakan perangkat ponsel pintar (smartphone). Sementara di triwulan ketiga tahun 2013, tercatat ada 6,6 juta pemustaka perangkat mobile di dunia. Di Indonesia sendiri jumlah penambahan pemustaka perangkat mobile tiap tiga bulan mencapai 5-7 juta. Dan pada akhir tahun 2013, jumlah perangkat mobile di Indonesia sudah mencapai 260 juta unit ponsel. Ericsson Mobile Report juga menyatakan trafik data internet melalui ponsel pintar akan terus tumbuh sebanyak 10 kali lipat pada tahun 2014 sampai 2019. Pertumbuhannya mencapai 10 exabyte, atau 10.240 petabyte, pertumbuhan trafik itu dipicu oleh makin banyaknya akses terhadap konten video, aplikasi, browsing, akses data, jejaring social dan situs web. Chandrataruna, (2013:3) Dari survei tersebut dapat di lihat bahwa, pengguna ponsel di Indonesia tumbuh dengan cepat, dan penggunanya meliputi dari berbagai golongan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, baik dari kalangan pelajar hingga sosialita. Demikian pula teknologi ponsel berkembang pesat, yang ditunjukkan

oleh beragam merek/tipe dan spesifikasinya. Para produsen ponsel terus berupaya memenuhi kebutuhan pemustaka dengan menciptakan inovasi teknologi baru. Ponsel yang awalnya hanya digunakan sebagai alat komunikasi dengan teknologi sederhana, kini semakin canggih dengan hadirnya smartphone, PDA, ipod, dan Blackberry. Saat ini, pemustaka ponsel tidak hanya dapat berkomunikasi, tetapi juga mengakses internet, chat, mengirim dan mengambil gambar, video call, dan lain sebagainya. Fenomena tersebut merupakan tantangan besarbagi perpustakaan. Sebagai institusi yang berperan mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan informasi, perpustakaan harus aktif dan inovatif dalam memberikandan menciptakan layanan berbasis teknologi informasi (TI) kepada pemustaka. Salah-satunya adalah mempersiapkan perpustakaan agar dapat diakses pemustaka dengan menggunakan ponsel. Istilah ini kemudian dikenal dengan perpustakaan mobile atau mobile library/m-library. Meningkatnya akses internet melalui PCs dan ponsel mendorong pengelola perpustakaan mencari terobosan dalam memberikan layanan yang dapat diakses dengan telepon mobile (bergerak, dapat berpindah-pindah) atau alat yang memiliki layar kecil. Dengan adanya layanan tersebut, pemustaka dapat mengakses perpustakaan kapan dan dimana saja, semudah mengirim pesan tertulis untuk memesan tempat (reservasi) atau memberitahukan buku yang sudah habismasa pinjamnya. Menurut Needham dan Ally (2008:40), jasa perpustakaan seperti itu secara kolektif dikenal sebagai m-libraries.

B. Landasan Teori 1. Pengertian Perpustakaan Digital Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat. Perkembangan dari penerapan teknolgi informasi bisa kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan teknologi, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi dan perpustakaan digital atau cyber library. Perpustakaan digital adalah sebuah system yang memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung akses objek informasi tersebut melalui perangkat digital. Dikemukakan oleh Supriyanto & Muhsin, (2008:31). Perpustakaan Digital atau digital library menawarkan kemudahan bagi para pemustaka untuk mengakses sumber-sumber elektronik dengan alat yang menyenangkan pada waktu dan tempat yang berbeda. Pemustaka bisa menggunakan sumber-sumber informasi tersebut tanpa harus terikat kepada jam operasional perpustakaan (seperti jam kerja atau jam buka perpustakaan). Istilah yang digunakan untuk perpustakaan digital (digital library) sering dipertukarkan dengan perpustakaan elektronik (e-library), dan perpustakaan maya (virtual library). Selain itu menurut Pendit (2008:3) menyatakan bahwa, perpustakaan digital sesungguhnya merupakan upaya yang teroganisir dalam memanfaatkan

teknologi yang ada bagi keperluan masyarakat pemustakanya. Dalam bukunya, Pendit mengutip Kenneth Dowlin, salah satu pendukung ide tentang perpustakaan elektronik, yang menggambarkan ciri perpustakaan elektronik seperti: 1. Memakai komputer untuk mengelola sumberdaya perpustakaan 2. Menggunakan saluran elektronik untuk menghubungkan penyedia informasi dengan pengguna informasi 3. Memanfaatkan transaksi elektronik yang dapat dilakukan dengan bantuan staf jika diminta oleh pemustaka 4. Memakai sarana elektronik untuk menyimpan, mengelola, dan menyampaikan informasi kepada pemustaka Perpustakaan Digital atau digital library adalah organisasi yang menyediakan sumber-sumber dan staf ahli untuk menyeleksi, menyusun, menyediakan akses, menerjemahkan, menyebarkan, memelihara kesatuan dan mempertahankan kesinambungan koleksi-koleksi dalam format digital sehingga selalu tersedia dan murah untuk digunakan oleh komunitas tertentu atau ditentukan. Sedangkan Virtual Library adalah penggabungan dari sistem informasi perpustakaan melalui web ataupun secara elektronik dengan koleksikoleksi dalam format digital. Selain itu dapat juga berarti sebagai perpustakaan yang bisa menampung ataupun menyediakan fasilitas-fasilitas yang biasa disediakan oleh perpustakaan konvensional. Dikemukakan oleh Saleh, (2010:3)

Adapun manfaat dari perpustakaan digital menurut Supriyanto dan Muhsin (2008:35), sebagai berikut: a. Sebagai sumber pengetahuan b. Media penyebar pengetahuan c. Untuk penyimpanan (repository) d. Untuk perawatan / preservasi e. Media promosi / etalase hasil karya civitas akademika f. Mencegah duplikasi dan plagiat Koleksi perpustakaan digital tidak terbatas pada dokumen elektronik pengganti bentuk tercetak saja, ruang lingkup koleksinya malah sampai pada artefak digital yang tidak bisa tergantikan oleh bentuk tercetak. 2. Teknologi Informasi Di era globalisasi ini perkembangan teknologi semakin cepat dan cangih. Kemajuan yang paling terlihat adalah para pengguna teknologi informasi dalam proses pengolahan data menjadi informasi yang begitu cepat. Terlebih lagi dengan hadirnya internet dapat mempercepat ketersediaan dan pertukaran informasi diseluruh dunia sehingga memudahkan dalam mengakses informasi kapanpun dan dimanapun tanpa terbatas oleh waktu. Teknologi informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang, tidak terkecuali di Perpustakaan. Dalam masyarakat maju, pengetahuan merupakan sumber daya primer untuk individu dan publik. Sebagai akibatnya, seseorang harus selektif tentang jenis data dan informasi yang diproses. Data dan

informasi tersebut harus relevan, dan akurat sehingga dapat terhindar dari memperoleh informasi yang tidak penting. Informasi merupakan sumberdaya yang strategis dalam masa sekarang ini. Sebagai negara yang sedang membangun maka informasi merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia. Informasi juga sangat diperlukan didalam pendidikan dan penelitian guna pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di perguruan tinggi perpustakaan merupakan suatu lembaga yang mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan informasi dari sejak menghimpun, mengolah sampai memberikan informasi kepada para penggunanya baik sivitas akademika maupun bukan sivitas akademikanya. Menurut Supriyanto dan Muhsin (2008:72), penerapan teknologi informasi dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain sebagai berikut: 1. Teknologi informasi digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi, pengelolaan anggota, statistik, dan sebagainya. 2. Teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital.. Penerapan teknologi informasi di perpustakaan merupakan wujud dari suatu perubahan layanan. Teknologi Informasi menjadi senjata yang paling utama mempercepat kinerja, menjadi dasar untuk pengambilan keputusan, sehingga

konsep ini mampu mengubah konsep perpustakaan konvensional menjadi perpustakaan modern. Penerapan teknologi informasi akan memberikan nilai tersendiri bagi perpustakaan dan bagi instutusinya. Mengingat biaya operasional teknologi informasi sangat tinggi, perpustakaan haruslah siap menghadapi tantangan globalisasi zaman, oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang memadai dan professional sesuai dengan kompetensinya. Selain itu pustakawan juga harus mampu menyikapi perkembangan teknologi informasi agar hubungan antara pustakawan dan pemustaka tetap terjalin secara harmonis. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dapat dilihat dari meningkatnya jumlah temuan barudi berbagai bidang. Media publikasi tercetak maupun elektronik dimanfaatkan untuk menyebarkan berbagai temuan tersebut. Kondisi ini akan bertambah kompleks karena perkembangan TI dalam segala aspek juga meningkat pesat. Saat ini, keberadaan TI telah mengubah perilaku pemustaka dalam mencari dan memilih informasi yang mereka butuhkan. Pemustaka membutuhkan kecepatan dan ketepatan akses informasi di mana dan kapan saja melalui perangkat TI yang mereka miliki. Ponsel dengan berbagai tipe dan spesifikasinya merupakan media yang saat ini banyak digunakan orang. Perpustakaan sebagai sumber informasi tentunya berkepentingan dengan hadirnya perangkat mobile tersebut. Perpustakaan harus mampu menyediakan informasi yang dapat diakses pemustaka melalui ponsel. Karena menurut Murphy (2010:12), smartphone, ponsel, dan teknologi mobile lainnya menjadi sesuatu yang umum dan pertama-

tama digunakan orang saat mencari informasi. Perangkat mobile digunakan sebagai alat untuk kesiagaan informasi mutakhir maupun untuk penelusuran informasi. Perpustakaan perlu mengantisipasi kondisi yang demikian antara lain dengan menyediakan layanan mobile web sehingga pemustaka dapat mengakses informasi melalui ponsel. Greenall (2010:34) menegaskan bahwa, tidak ada alasan bagi perpustakaan untuk mengabaikan keberadaan ponsel jika pustakawan tanggap terhadap tuntutan pemustaka. Tidak akan ada teknologi yang lebih relevan bagi perpustakaan selain yang saat ini digunakan pemustaka. 3. Mobile Library Application Pada awalnya mobile library itu adalah identik dengan perpustakaan keliling. Seiring dengan perkembangan teknologi dan banyaknya pemustaka yang menggunakan mobile, maka istilah mobile bisa juga diartikan sebagai telepon seluler (mobile). Oleh karena berkembanganya fungsi ponsel yang begitu cepat yang tadinya hanya untuk telepon dan SMS lalu berkembang dilengkapi dengan fasilitas kamera, kemudian dapat untuk akses internet dan lain sebagainya, maka kemudian pengertian mobile bisa merujuk untuk akses keperluan perpustakaan. Istilah Mobile Library atau Mobile Libraries awalnya lebih identik dengan penyediaan akses perpustakaan untuk daerah-daerah yang tidak terjangkau dengan menggunakan mobil atau kendaraan keliling, atau biasa orang mengidentikkan dengan perpustakaan keliling. Seperti yang dinyatakan oleh Mills (2009:11), masyarakat cenderung memaknai perpustakaan mobile sebagai sebuah mobil atau

truk yang dirancang menjadi perpustakaan berjalan, atau istilah umum yang sudah dikenal yaitu perpustakaan keliling. Namun seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan juga pemustakaan perangkat mobile yang semakin banyak, maka istilah itu digunakan juga untuk merujuk kepada pemustakaan teknologi mobile untuk keperluan perpustakaan. Inilah yang dinamakan dengan istilah m-library atau m-libraries yang berasal dari huruf M yang berarti mobile devices, dan kata library/libraries yang berarti perpustakaan. (Dalam situs m-librares.info konsep m-library(-ies)) 4. Mobile Library (m-library) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta m-library Universitas Gadjah Mada Yogyakarta adalah aplikasi yang dapat diakses melalui perangkat mobile berbasis android. Aplikasi ini secara khusus ditujukan kepada anggota perpustakaan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk kemudahan mendapatkan informasi dan layanan perpustakaan. Fitur utama aplikasi Mobile Library (m-library) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta antara lain: 1) Pencarian data melalui katalog, memudahkan anggota untuk akses data melalui catalog online via mobile 2) Fitur pemesanan buku, anggota dapat melakukan pemesanan buku sebelum melakukan peminjaman apabila buku sudah tersedia 3) Reminder pengembalian buku melalui notifikasi dari aplikasi ataupun melalui SMS yang dikirimkan ke anggota apabila ada keterlambatan

4) Ask the Librarian yang memungkinkan anggota dengan mudah menghubungi petugas untuk berbagai keperluan, dan kebutuhan informasi 5) Fitur berita/event/seminar yang berkaitan dengan perpustakaan yang di informasikan kepada anggota 6) Fitur lokasi perpustakaan dalam bentuk peta yang terintegrasi dengan google map. Aplikasi tersebut mendukung sivitas akademika untuk melakukan penelusuran informasi pustaka dalam http://sipus.simaster.ugm.ac.id/digilib/. Online Public Access Catalog terintegrasi antara Perpustakaan Universitas, Perpustakaan Farmasi, Perpustakaan Filsafat, Kedokteran Gigi, dan Perpustakaan Geografi, lengkap dengan integrasi fitur peminjaman dan pengembaliannya. m- Library Universitas Gadjah Mada juga terhubung dengan http://lib.ugm.ac.id/, website perpustakaan Universitas Gadjah Mada, sebuah titik akses untuk mendapatkan informasi dan koleksi Perpustakaan Universitas Gadjah Mada yang berbentuk buku, terbitan berkala, karya-karya ilmiah, jurnal elektronik lokal dan internasional, serta koleksi langka (Hatta Corner). Khusus skripsi/tesis/disertasi dapat diakses secara terpisah di http://etd.ugm.ac.id/.