EVALUASI KINERJA STASIUN PASAR TURI SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
Evaluasi Kinerja Stasiun Pasar Turi Surabaya

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4 1

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima)

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan

KAJIAN KINERJA KERETA API KALIGUNG MAS DALAM MELAYANI PENUMPANG JURUSAN TEGAL SEMARANG

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja. Pengemudi Angkutan Mikrolet (Studi Kasus di JL. Urip Sumohardjo

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. baik transportasi darat, laut maupun udara. Perkembangan ini diiringi dengan

ANALISA TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA KERETA KOMUTER YOGYAKARTA KUTOARJO

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI PT.KERETA API INDONESIA (KAI) STASIUN HALL BANDUNG

gerak yang ada, keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan waktu, sehingga kereta api sangat dapat diandalkan (reliable). Pesaing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN KINERJA PELAYANAN BUS AKDP PATAS DAN EKONOMI PADA TRAYEK SURABAYA - MALANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan dan mengoperasikan sistem informasi yang berbasiskan komputer.

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 2006) hasil penelitian ini dapat disimpulkan seperti berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Evaluasi Desain Terminal Penumpang Bandara New Yogyakarta International Airport

Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo ABSTRAK

ANALISIS STATISTIK KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP PELAYANAN DI STASIUN GUBENG SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

Peningkatan Pelayanan Bus Transjakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M Kota, Jakarta)

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG INTERNASIONAL BANDAR UDARA JUANDA. Karina Shaska Dosen Pembimbing : Ir. Hera Widiyastuti, MT

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) E-1

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

KAJIAN POTENSI PENUMPANG ANGKUTAN KERETA API LINTAS MADURA (BANGKALAN SUMENEP PP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

Penentuan Prioritas Pengembangan KAPET DAS KAKAB Di Kabupaten Barito Selatan

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI STASIUN (STUDI KASUS STASIUN PRUJAKAN CIREBON, JAWA BARAT)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan cara survei untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI. dirasakan dengan kinerja yang diharapkan. Kepuasan penumpang atau konsumen

PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN PERKOTAAN

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI EKSPRESS JURUSAN SOLO - YOGYA

Dengan Hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Definisi Judul Penelitian. Kajian berasal dari kata dasar kaji yang berarti pelajaran;

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanannya agar mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi merupakan usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA

Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kualitas Kinerja Pelayanan Terminal Seruni Kota Cilegon

BAB V KESIMPULAN Karakteristik Pengguna Dari Segi Sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut

PERENCANAAN TERMINAL ANGKUTAN DARAT PEDESAAN DI KECAMATAN LIRUNG

ANALISIS KINERJA PELAYANAN DAN TANGGAPAN PENUMPANG TERHADAP PELAYANAN PELABUHAN PENYEBERANGAN JANGKAR DI KABUPATEN SITUBONDO

KUESIONER UNTUK PENGGUNA JASA KERETA API KUESIONER PENELITIAN

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR SURABAYA SIDOARJO ( LEWAT JALAN AHMAD YANI)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

ABSTRAK. Atribut Pelayanan, Customer Satisfaction Index, Importance Performance Analysis, Karakteristik Pengguna Jasa, Terminal Makassar Metro.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula,

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

STUDI PERENCANAAN TERMINAL LAMONGAN BERDASARKAN TRAVEL DEMAND DAN PENENTUAN LOKASI STRATEGIS DENGAN ADJACENT MATRIX TUGAS AKHIR

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang

BAB III LANDASAN TEORI

Importance Performance Analysis (IPA) Penumpang di Dalam Terminal Makassar Metro

Analisis Pelayanan Penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) Trayek Yogyakarta - Solo

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis Perpindahan Moda dari Taksi dan Mobil Pribadi ke Bus Damri di Bandar Udara Juanda Surabaya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Nur Safitri Ruchyat Marioen NIM Program Studi Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi yang dimiliki oleh PT.KAI yang berada di masing masing

ANALISA PROBABILITAS PENGGUNA JEMBATAN SURAMADU DAN KAPAL FERRY PADA RUTE SURABAYA MADURA

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

Arahan Peningkatan Pelayanan Kereta Komuter Surabaya-Lamongan Berdasarkan Preferensi Masyarakat

III. METODE PENELITIAN

PERENCANAAN RUTE ANGKUTAN PEDESAAN SEBAGAI PENGUMPAN (FEEDER) DARI KECAMATAN KALIDAWIR MENUJU KOTA TULUNGAGUNG

ANALISIS KEPUASAN LAYANAN PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN BAKMI GOLEK CABANG DEWI SARTIKA, JAKARTA TIMUR. Dian Wahyuningsih

KAJIAN POTENSI PERPINDAHAN PENUMPANG DARI BUS PATAS KE KERETA API EKSEKUTIF BIMA (RUTE MALANG-SURABAYA)DENGAN METODE STATED PREFERENCE

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1,. 1, (014) 1-4 1 EVALUASI KINERJA STASIUN PASAR TURI SURABAYA Maulya W Sulistiyani, Ir.Hera Widyastuti, M.T.Ph.D Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh pember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 ABSTRAK Untuk meningkatkan pelayanan transportasi kereta api dari segi cepat, ketepatan waktu, kapasitas angkut besar, dan mengurangi tingkat kecelakaan pada kereta api. Maka penyedia jasa transportasi massal kereta api ini memberikan solusi yakni meningkatkan sarana kereta api berupa pembangun jalur ganda di Pulau Jawa yang diharapkan dapat menarik pengguna jasa kereta api untuk lebih memilik transpotasi massal ini dan memberikan kepuasan dan keamanan. Sebanding dengan hal itu maka perlu ditingkatkan prasarana penyedia jasa kereta api yaitu stasiun, karena stasiun adalah tempat yang bersentuhan langsung dengan para pengguna jasa kereta api dan secara tidak langsung cerminan dari kinerja penyedia jasa kereta api. Oleh karena itu dilakukan evaluasi dari beberapa bagian diantaranya : Analisa Kepuasan dan kebutuhan loket pelayanan tiket serta kebutuhan luas ruang tunggu keberangkatan. Tugas akhir ini mengevaluasi kebutuhan loket tiket, kebutuhan luas ruang tunggu berdasarkan pergerakan penumpang pada saat ini dan evaluasi ini mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan. 9 Tahun 011 serta Stasiun Tahun 01. Hasil evaluasi dari Tugas Akhir ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan penumpang kereta api yang ada di Stasiun merasa puas dengan tingkat kinerja yang diberikan pihak stasiun. Evaluasi tempat loket tiket eksekutif, bisnis, dan ekonomi dengan pergerakan penumpang yang disediakan saat ini sudah memenuhi persyaratan Stasiun Tahun 01 sedangkan untuk loket tiket pada komuter belum memenuhi persyaratan Stasiun Tahun 01. Evaluasi ruang tunggu keberangkatan menunjukkan hasil bahwa ruang tunggu keberangkatan eksekutif -bisnis sudah memenuhi persyaratan Stasiun Tahun 01 sedangkan ruang tunggu keberangkatan umum belum memenuhi persyaratan Stasiun Tahun 01. Kata Kunci :, Pergerakan, dan Kinerja I. PENDAHULUAN Dari pertumbuhan pengguna jasa kereta api berdasarkan data Annual Report PT. Kereta Api Indonesia pada tahun 011 sebesar 191.686.591 orang hampir mencapai yang ditargetkan yakni sebesar 06.14.873 orang, sehingga memungkinkan dapat meningkatnya pengguna jasa kereta api pada tiap tahunnya. Dengan adanya hal tersebut harus sebanding dengan meningkatnya prasarana penyedia jasa kereta api yaitu stasiun, dikarenakan stasiun adalah tempat yang bersentuhan langsung dengan para pengguna jasa kereta api dan secara tidak langsung cerminan dari kinerja penyedia jasa kereta api. Pentingnya fasilitas yang tersedia pada stasiun dapat mencerminkan besarnya tingkat pelayanan penyedia jasa kereta api untuk para pengguna jasa kereta api. Namun dengan keterbatasannya fasilitas tersebut disertai dengan meningkatnya pengguna jasa kereta api dapat memberikan dampak yang negatif terhadap kinerja stasiun serta dapat mengurangi tingkat kenyamanan pengguna kereta api.oleh karena itu dibutuhkan suatu evaluasi mengenai kinerja stasiun Pasar Turi Surabaya. Hal ini didukung oleh PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN. 9 Tahun 011 tentang Standar Pelayanan Miniumum Untuk Angkutan Orang Dengan Kereta Api dan PEDOMAN STANDARISASI STASIUN Tahun 01. Dengan latar belakang permasalahan permasalahan di atas maka penulis merasa perlu adanya evaluasi mengenai kinerja serta pelayanan yang diberikan di. Dalam tugas akhir ini penulis hanya menganalisa tingkat kualitas pelayanan terhadap kepuasan para penumpang, hanya mengevaluasi pada area loket pelayanan tiket dan ruang tunggu yang ada di Stasiun Pasar Turi, tidak memperhitungkan faktor biaya dan faktor ekonomi dan tidak merencanakan pembangunan tambahan, metoda konstruksi, dan perhitungan konstruksi berdasarkan untuk kebutuhan 5 tahun ke depan. II. METODE Secara keseluruhan kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan dapat dijabarkan dalam bagan alir berikut. Mulai Studi Pustaka Survey Pendahuluan Data Primer Waktu pelayanan tiketing setiap loket Luas area ruang tunggu dan dimensi kursi di ruang tunggu Kondisi peron pada eksisting Peak Hour Kedatangan dan Keberangkatan A Pengumpulan Data Pengolahan Data / Kompilasi Data Analisa Kepuasan Data Sekunder Denah dan spesifikasi Stasiun Nama kereta dan jadwal operasionalnya penumpang per hari penumpang per tahun Analisis Forecasting Untuk 5 tahun Kedepan Peak Hour Kedatangan dan Keberangkatan Pengumpang untuk 5 tahun Kedepan B

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1,. 1, (014) 1-4 A B Evaluasi Kondisi Eksisting Layout Stasiun Spesifikasi Stasiun Nama Kereta dan Jadwal Operasi Kereta Evaluasi Hasil Forecasting Layout Stasiun Spesifikasi Stasiun Nama Kereta dan Jadwal Operasi Kereta Forecasting 5 tahun ke depan Analisis Pelayanan Tiketing Analisis Ruang Keberangkatan Analisis Pelayanan Tiketing Analisis Ruang Keberangkatan Service Time Sesuai dengan PM. 9 thn. 011 dan loket tiket sesuai Stasiun Th. 01 Kapasitas sesuai dengan Stasiun Th. 01 dan PM. 9 thn. 011 Service Time Sesuai dengan PM. 9 thn. 011 dan loket tiket sesuai Stasiun Th. 01 Kapasitas sesuai dengan Stasiun Th. 01 dan PM. 9 thn. 011 Service Time Kebutuhan Pelayanan Tiket Hasil Evaluasi Kondisi Eksisiting Kebutuhan Luas Ruang Sesuai Stasiun Kereta Api Indonesia Th. 01 Service Time Kebutuhan Pelayanan Tiket Hasil Evaluasi Kondisi Forecasting 5 tahun ke depan Kebutuhan Luas Ruang Sesuai Stasiun Kereta Api Indonesia Th. 01 Kesimpulan dan Saran Finish 1. Menganalisa tingkat kualitas pelayanan ini terhadap kepuasan penumpang dilakukan langkah langkah sebagai berikut : Variable - variable penelitian merupakan penentu kualitas jasa pelayanan Penentuan jumlah sample Dalam penentuan jumlah sample digunakan sistematik random sampling menurut urutan kedatangan pengunjung yaitu berselang 5 orang pengunjung. Dari pelaksanaan survey pendahuluan diperoleh 3 pengunjung yang tidak puas dan 7 pengunjung yang puas, sehingga perhitungan sample minimum adalah sebagai berikut : Jadi besarnya sample yang akan digunakan dalam penelitian adalah 139 pengunjung. Metode analisa data Jenis metode yang digunakan dalam menganalisa tingkat kepuasan terhadap kualitas pelayanan adalah menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Analisis ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu pelayanan dengan cara mengukur tingkat kepentingan serta pelaksanaanya. Teknik analisa data Dalam teknik analisa data digunakan Diagram kartesius yang merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik (, ).. Peak Hour berdasarkan data penumpang yang didapat dari PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 8 Surabaya, dan data peak hour penumpang ini didapat berdasarkan pola distribusi penumpang. 3. Mengevaluasi kondisi eksisting pada stasiun dengan tahap analisis sebagai berikut : Menganalisis kinerja pelayanan ticketing kondisi eksisting. Dengan menghitung kebutuhan loket tiket dengan metode First In First Out (FIFO) untuk service time sesuai dengan hasil survey lapangan. Menganalisis kinerja ruang tunggu keberangkatan kondisi eksisting. Dengan jumlah penumpang rata rata pertahun pada tiap jenis kereta akan dihitung kebutuhan luas berdasarkan persyaratan yang ada dan jumlah tempat duduk yang harus disediakan. 4. forecasting akan dilakukan dengan data keberangkatan penumpang 5 tahun terakhir. Forecasting jumlah penumpang akan dilakukan dengan metode pertumbuhan prosentase. Dari hasil forecasting tersebut akan dibandingkan dengan keadaan dan kapasitas stasiun saat ini. III. HASIL dan PEMBAHASAN 3.1 Analisa Kepuasan Dalam analisa kepuasan penumpang dapat dibagi dalam beberapa analisis diantaranya : 1. Analisis Secara Umum dari Responden Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survey di dengan menggunakan kuisioner (data terlampir), maka dapat

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1,. 1, (014) 1-4 3 diperoleh karakteristik dari penumpang secara umum adalah sebagai berikut : Tabel 3.1. Data Karekteristik Responden Secara Umum. Karakteristik Responden Persentase 1. Jenis Kelamin Laki Laki Perempuan. Usia < 16 tahun 17 4 tahun 5 34 tahun 35 44 tahun > 45 tahun 3. Pekerjaan PNS, TNI/POLRI Peg. Swasta Wiraswasta Mahasiswa/Pelajar Lainnya 4. Pendidikan Terakhir SMA Perguruan Tinggi 5. Tujuan Perjalanan Keperluan Kerja Keperluan Pribadi Rekreasi/Liburan Lainnya 6. Frekuensi Perjalanan Sehari 1x Seminggu 1x Minggu 1x Sebulan 1x Lainnya 7. Tempat Tujuan Perjalanan Lamongan Jakarta Bekasi Cirebon Semarang Tegal Pekalongan Bandung Bojonegoro 40% 60% 6% 54% 19% 9% 6% 7% 10% 47% 10% 40% 60% 39% 3% 8% 5% 8% 16% 70% % 53% % 4% 1 4% % A. Penampilan Fisik Tabel 3.. nilai rata-rata tingkat kinerja dan tingkat kepentingan pada Penilaian Tingkat Kinerja Penilaian Tingkat Kepentingan NO. PERTANYAAN X Y 1 Kebersihan dan kerapihan Stasiun Pasar Turi 379 531.77 3.80 Penataan Interior (ruang tunggu, loket tiket, dan lain - lain) 368 508.647 3.655 3 Kelengkapan fasilitas pada ruang tunggu, loket tiket, dan lain - lain 383 51.755 3.683 4 Kelengkapan informasi pada ruang tunggu dan loket tiket 368 516.647 3.71 5 Keleluasaan pada ruang tunggu 348 505.504 3.633 B. Kehandalan 1 Kecepatan pemrosesan pelayanan tiketing (pemesanan, pembatalan, dan lain - lain) 384 58.763 3.799 Pelayanan petugas stasiun yang cepat, tepat dan ramah (waktu pelayanan tiketing) 377 53.71 3.87 3 Pelayanan informasi yang tepat dan jelas pada pelanggan 369 533.655 3.835 C. Tanggap Kemampuan petugas untuk cepat tanggap 1 dalam menghadapi keluhan/masalah dari 369 531.655 3.80 pelanggan Petugas stasiun memberikan informasi yang jelas dan mudah 377 53.71 3.763 D. Empati 1 Pihak Stasiun selalu memberikan perhatian secara individu kepada pelanggan 347 500.496 3.597 Bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan pelanggan 379 530.77 3.841 Rata rata nilai ((X ) dan( Y) ).667 3.749 Setelah didapatkan nilai rata rata harapan dan kepuasan pengguna stasiun, diagram kartesisu yang terbentuk seperti pada gambar 3.1.. Analisis Tingkat Kinerja dan Kepentingan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survey terhadap penumpang Stasiun Pasar Turi Surabaya dengan menggunaka kuisioner maka dapat dianalisis untuk mengetahui harapan dan kepuasan pengguna stasiun dengan metode diagram kartesiu menggunakan beberapa faktor faktor berdasarkan tingkat kinerja dan tingkat kepentingan adalah sebagai berikut: Gambar 3.1. Diagram Kartesius pada Stasiun Pasar Turi Surabaya Pada gambar 3.1. menunjukan pemetaan beberapa atribut pada masing masing kuadran. Keberadaaan atribut atribut pada kuadran tersebut memiliki makna yang berbeda beda terkait dengan tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1,. 1, (014) 1-4 4 Penjelasan mengenai kuadran kuadran tersebut adalah sebagai berikut : Kuadran A (Prioritas Utama) Menunjukkan faktor-faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan pengguna Stasiun Pasar Turi Surabaya berada dalam kuadran ini dan penanganannya perlu diprioritaskan oleh pihak stasiun, karena keberadaan faktorfaktor inilah yang dinilai sangat penting oleh pengguna, sedangkan tingkat pelaksanaannya masih belum memuaskan pelanggan. A ini adalah : a. Pelayanan informasi yang tepat dan jelas pada pengguna stasiun (B3) b. Kemampuan petugas stasiun untuk cepat tanggap dalam menghadapi keluhan/masalah dari pengguna stasiun (C1) Kuadran B (Pertahankan Prestasi) Menunjukan fakto-faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan pengguna Stasiun Pasar Turi Surabaya berada dalam kuadran ini perlu dipertahankan, karena pada umumnya pelaksanaannya telah sesuai dengan kepentingan dan harapan pengguna, sehingga dapat memuaskan pengguna. B ini adalah : a. Kebersihan dan kerapihan Stasiun Pasar Turi Surabaya (A1) b. Kecepatan pemrosesan pelayanan ticketing (B1) c. Pelayanan petugas stasiun yang cepat, tepat, dan ramah dalam pemrosesan ticketing (B) d. Petugas stasiun memberikan informasi yang jelas dan mudah (C) e. Bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan pengguna stasiun (D) Kuadran C (Prioritas Rendah) Menunjukan bahwa fakto-faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan pengguna berada dalam kuadran ini dinilai masih dianggap kurang penting bagi pengguna, sedangkan kualitas pelaksanaannya biasa atau cukup saja. C ini adalah : a. Penataan interior ruangan (A) b. Kelengkapan informasi pada ruang tunggu dan loket tiket (A4) c. Keleluasaan ruang tunggu (A5) d. Pihak stasiun selalu memberikan perhatian secara individu kepada pengguna (D1) Menunjukan fakto-faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan pengguna Stasiun Pasar Turi Surabaya berada dalam kuadran ini dinilai berlebihan dalam pelaksanaannya, hal ini terutama disebabkan karena pengguna menganggap tidak terlalu penting terhadap adanya faktor tersebut, akan tetapi pelaksanaannya dilakukan dengan baik sekali oleh pihak stasiun, sehingga sangat memuaskan, akan tetapi menjadi tidak efektif. B ini adalah : a. Kelengkapan fasilitas pada ruang tunggu, loket tiket. (A3) 3. Tingkat Kepuasan Secara Umum Dari data-data hasil survey didapatkan juga data tentang waktu pemesanan tiket, penambahan ruang tunggu pada area hall keberangkatan, dan kinerja pelayanan pihak stasiun secara keseluruhan. Berikut ini adalah grafik berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survey di lapangan seperti pada tabel 3.3 Tabel 3.3. Tingkat Kepuasan Secara Umum. Faktor Persentase 1. Waktu Pemesana Tiket 10 Menit 0 menit 30 Menit > 30 Menit. Penambahan Kursi pada Hall Keberangkatan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 3. Pelayanan Secara Keseluruhan Sangat Memuaskan Memuaskan Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan 58% 19% 1 46% 45% 7% % 3% 7% 4% 3. Pelayanan Ticketing Pada pelayanan Ticketing pada Stasiun Pasar Turi Surabaya akan dianalisis dengan membandingkan perhitungan service time pada kondisi saat ini dengan PM.9 Tahun 011 dan jumlah loket tiket minimum dihitung dengan perhitungan jumlah loket tiket Berdasarkan FIFO (first in first out) dengan Service Time Berdasarkan Hasil Survey Lapangan. 1. Service Time Dalam perhitungan service time pada loket tiket diambil dari hasil suvey lapangan mengenai survey pelayanan waktu pemesanan tiket seperti pada tabel 3.4. Kuadran D (Berlebihan)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1,. 1, (014) 1-4 5 Tabel 3.4. Service Time Pelayanan Ticketing Service Time Jenis. (menit) 1 1 Eksekutif - 3 3 90.774 4 4 5 Komuter 1 43.159 6 Ekonomi 7 3 Sumber : Hasil Survey Lapangan 75.413. Tiket Dari hasil perhitungan service time pada saat ini dapat disimpulkan bahwa dari tiap loket yang ada belum memenuhi persyaratan sesuai dengan PM.9 tahun 011 yakni sebesar 30 detik per penumpang dalam tiap pelayanan tiket. Sehingga diperlukan perhitungan jumlah loket tiket berdasarkan FIFO (first in first out) dengan Service Time dari Hasil Survey Lapangan. Analisis loket tiket minimal yang harus disediakan dapat dihitung dengan rumus : λ ρ = µ 60 µ = WP Bila ρ > 1, maka harus menambah loket Keterangan : λ = tingkat kedatangan (jumlah penumpang datang saat peak hour) μ = tingkat pelayanan WP = waktu pelayanan per penumpang (menit) a. Jenis Eksekutif Dengan Waktu Pelayanan rata rata = 90.774 = 1.513 Menit 60 penumpang rata rata saat peak hour pada tahun 01 = 177 orang 60 µ = = 39.66 = 39 / 1.513 jam ρ = 177 = 4.54 = 5 39 Tabel 3.5. Tiket Berdasarkan Metode Antrian FIFO (first in first out) dengan Menggunakan Waktu Pemrosesan Hasil Survey Lapangan Jenis Eksistin g Waktu Pelayanan Rata - rata Durasi (menit) Jumla h tahun 01 Eksekutif - 4 1.015 5 Min. 3 Ekonomi 0.954 5 Min. Komuter 1 0.719 Min. 3 3.3 Evaluasi Ruang Keberangkatan Evaluasi dengan mengacu pada Pedoman Tahun 01 dapat dirumuskan sebagai berikut : A = 0.64m / orang V LF Keterangan : A = luasan ruang pelayanan (m) V = jumlah rata rata penumpang per jam sibuk dalam 1 tahun (orang) Dengan dapa pengguna Ruang rata rata dalam jam sibuk pada tahun 01 seperti pada tabel 3.6. Tabel 3.6. Penggunaan Ruang Rata rata Per Jam Sibuk Dalam Tahun 01 Jenis Kereta 1 Eksekutif 00 154 Rata rata 177 3 Ekonomi 11 165 4 Komuter 119 Sumber : PT. Kereta Api Indonesia DAOP 8 Surabaya Contoh : Ruang Eksekutif dan Data yang ada menunjukkan pada tahun tersebut ruang tunggu Eksekutif hanya digunakan oleh kelas kereta api eksekutif dan bisnis. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.6. luas ruang tunggu keberangkatan sesuai dengan Stasiun Tahun 01 adalah sebagai berikut : A = 0.64m / orang V LF A = 0.64 177 1 = 113.8m Jenis Ruang Tabel 3.7. Perbandingan Luasan Ruang Luas Ruang Kondisi Eksisting (m ) Evaluasi Luas Ruang (m ) tahun 01 Luas Ruang (m ) Eksekutif - 33.9 113.8 75 Umum 397.44 105.6 600 Maka hasil evaluasi tabel 3.7. diatas dapat disimpulkan bahwa luas ruang tunggu Eksekutif - saat ini masih memenuhi Stasiun Tahun 01 sedangkan untuk ruang tunggu Umum belum memenuhi Stasiun Tahun 01.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1,. 1, (014) 1-4 6 Tabel 3.8. Persentae yang Mendapatkan Tempat Duduk Jenis Ruang Ketersediaan Kursi Persentase yang Mendapatkan Tempat Duduk Eksekutif 136 76.836% Umum 84 50.909% 3.4 Peramalan Pergerakan 5 tahun mendatang. forecasting dilakukan untuk mengetahui jumlah pergerakan penumpang 5 tahun mendatang. forecasting ini berdasarkan data pergerakan penumpang 8 tahun terakhir (005 s/d 01). Tabel 3.9.Peramalan Pergerakan 5 Tahun Mendatang Tahun Per Tahun Ke - Tahun 1 005 1.045.480 5 006 1.087.050 6 3 007 1.089.97 7 4 008 1.0.50 8 5 009 1.173.010 9 6 010 1.16.40 10 7 011 1.19.805 11 8 01 1.070.685 1 Forecasting dengan Linear y = 6905.x+ 1E+06 9 013 1.089.768 13 10 014 1.096.673 14 11 015 1.103.578 15 1 016 1.110.483 16 13 017 1.117.388 17 berdasarkan jumlah persentase rata rata jumlah penumpang saat peak hour pada tahun 01. Tabel 3.10. Rata Rata Eksekutif pada Tahun 01 Thn Keseluruhan Rata rata Eksekutif 01 1.070.685 00 % Eksekutif = Rata rataeksekutif 100% Keseluruhan % Eksekutif = 00 100% 1.070.685 = 0.01867963 % Dari persentase penumpang sesuai kelas kereta diatas kemudian di hitung jumlah rata rata penumpang sesuai dengan kelas kereta api pada tahun 017 dengan mengalikan persentase tersebut dengan jumlah penumpang keseluruhan hasil peramalan di Stasiun Psar Turi pada tahun 017. eksekutif tahun 017 = Tahun 017 x Persentase eksekutif eksekutif tahun 017 = 1.117.388 x 0.019 % = 09 orang 3.5 Evaluasi Pelayanan Ticketing dan Ruang Keberangkatan pada Tahun 017. Tabel 3.11. Tiket Berdasarkan Metode Antrian FIFO (first in first out) dengan Menggunakan Waktu Pemrosesan Hasil Survey Lapangan pada Tahun 017 Jenis Eksisting Waktu Pelayanan Rata rata pada Tahun 017 Durasi (menit ) tahun 01 Eksekutif - 4 1.015 5 Min. 3 Ekonomi 0.954 5 Min. Komuter 1 0.719 Min. 3 Grafik 3.. Pertumbuhan Per Tahun Dari Tabel 3.9. diatas menunjukkan bahwa pergerakan penumpang tahun 017 adalah 1.117.388 penumpang pertahun. Data diatas adalah data pergerakan secara keseluruhan penumpang di Stasiun Pasar Turi Surabaya dan untuk mencari jumlah rata - rata penumpang di setiap kelas kereta api akan dihitung

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1,. 1, (014) 1-4 7 Tabel 3.1. Perbandingan Luasan Ruang Tahun 017 Luas Ruang Jenis Evaluasi Luas Ruang Ruang Kondisi tahun 01 Eksisting (m (m ) ) Luas Ruang (m ) Eksekutif 33.9 118.4 75 - Umum 397.44 110.7 600 Maka hasil evaluasi tabel 3.7. diatas dapat disimpulkan bahwa luas ruang tunggu Eksekutif - saat ini masih memenuhi Stasiun Tahun 01 sedangkan untuk ruang tunggu Umum belum memenuhi Stasiun Tahun 01. Tabel 3.8. Persentae yang Mendapatkan Tempat Duduk Jenis Ruang Ketersediaan Kursi Persentase yang Mendapatkan Tempat Duduk Eksekutif 136 73.514% Umum 84 48.555% [5] Departemen Perhubungan. (011). PM 9 Tahun 011 : Standar Pelayanan Minimum Untuk Angkutan Orang Dengan Kereta Api. Jakarta : Departemen Perhubungan Direktorat. [6] Departemen Perhubungan. (011). PM 33 Tahun 011 : Jenis, Kelas, dan Kegiatan Di Stasiun Kereta Api. Jakarta : Departemen Perhubungan Direktorat. [7] Tamin, Ofyar Z. (000). Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung: Jurusan Teknik Sipil ITB [8] Hermanto, Andy Wahyu. (008). Analisa Tingkat Kepuasan Konsumen Terhaddap Pelayanan Terminal Peti Kemas Semarang. Semarang : Program Pasca Sarjana Fakultas Teknik Sipil Universitas Diponegoro. [9] Supranto, J. (004). Analisis Multivariat : Arti dan Interprestasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. [10] Sari, Risna Rismiana. (01). Evaluasi Kinerja Stasiun Kereta Api Berdasarkan Standar Pelayanan Minimum. Yogyakarta : Program Pasca Sarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. IV. KESIMPULAN Dari hasil perhitungan yang dilakukan menunjukkan bahwa secara keseluruhan para pengguna stasiun merasa puas dengan kinerja stasiun namun dari hasil perhitungan loket tiket yang dihitung berdasarkan metode antrian First In First Out (FIFO) yang menggunakan service time dengan hasil survey lapangan didapatkan untuk loket tiket eksekutif bisnis dan ekonomi sudah sesuai dengan jumlah loket menurut Pedoman Standari sasi Stasiun tahun 01 dan untuk loket tiket komuter masih harus ditambahkan jumlah loket agar sesuai dengan Stasiun tahun 01. Dan untuk ruang tunggu masih harus menambahkan luasan agar memenuhi persyaratan Pedoman Standarisai Stasiun tahun 01 dan jumlah kursi yang ada agar para penumpang yang menunggu kedatangan kereta tidak harus duduk dilantai maupun pada area taman di bagian hall stasiun. DAFTAR PUSTAKA [1] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, (009). Penyelenggaraan Perkeretaapian mor:56 Tahun 009. Jakarta : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. [] PT. Kereta Api Indonesia (Persero). www.keretaapi.co.id. Situs Resmi PT. Kereta Api Indonesia (Persero). (diakses pada 0 April 013) [3] PT. Kereta Api Indonesia (Persero). http://www.keretaapi.co.id/images/content/annual_report_011.pdf. (diakses pada 0 April 013) [4] PT. Kereta Api Indonesia (Persero). (01). Pedoman Kereta Api Indonesia mor:kep.u/ll104/i/1/ka-01. Bandung : PT. Kereta Api Indonesia (Persero).