Pelaporan Keu.Entitas Nir Laba (PSAK no 45 revisi 2011) Pelaporan akuntansi secara umun (PSAK no 01)

dokumen-dokumen yang mirip
Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi dikenal sebagai bahasa bisnis. Dalam hal bisnis, terdapat

REPRESENTASI MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dibawah ini, akan dijelaskan teori-teori yang melandasi penelitian ini, mulai dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karena adanya pembelian dagangan secara kredit. kepercayaan. Utang usaha sering kali berbeda jumlah saldo utang usaha

BAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Pertemuan 3

BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

SURAT PERIKATAN AUDIT

Chapter V KERTAS KERJA PEMERIKSAAN (AUDIT WORKING PAPERS)

Akuntansi Pemeriksaan 2. Tutut Dewi Astuti

AUDIT I. The Audit Standars Setting Proces. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut

Bab II. Audit Laporan Keuangan & Tanggungjawab Auditor. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.

Tanggapan Atas Exposure Draft PSAK 1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya efek globalisasi membuat Negara menyelaraskan serta

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

REPRESENTASI MANAJEMEN

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Gambar 2.1 Hirarki Standar Auditing Sumber: SPAP Per 1 Januari 2001 (IAI, 2001: )

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dengan terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. Standar Akuntansi Syariah Standar Akuntansi Syariah akan diluncurkan dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melakukan pekerjaannya seorang auditor harus memiliki pedoman, langkah-langkah

Pertemuan 1 AUDITING

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. keuangan suatu entitas yang akan digunakan oleh stakeholder sebagai salah

AUDIT. Setelah dijelaskan oleh Seci, Pak Edu sedikit bisa memahami.

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan, laporan keuangan adalah suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. kerangka kerja yang baik sebelum melakukan auditnya di lapangan. Hal

Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang

Bab I. Pengauditan dan Profesi Akuntan Publik. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dunia. Selama tahun tersebut siklus laporan keuangan untuk International Financial

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak yang berkepentingan seperti investor, karyawan, kreditur, pemerintah serta

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masing-masing. Pengertian laporan keuangan menurut Pernyataan

Topik 6 : Kertas Kerja Pemeriksaan (Audit Working Papers)

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

BAB 1 PENGANTAR AUDITING

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS KEMAMPUAN ENTITAS DALAM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUPNYA

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh para investor dan pengguna eksternal lainnya (Gati, 2015). Namun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang relevan dan reliabel bisa kita dapatkan. informasi yang sudah ditetapkan harus dilakukan oleh pihak yang independen

LAPORAN KEUANGAN BANK

BAB II KUALITAS AUDIT, AKUNTABILITAS DAN PENGETAHUAN. dan standar pengendalian mutu.

5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

01FEB AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. STANDAR AKUNTANSI DAN AKUNTANSI KEUANGAN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani

BAB I PENDAHULUAN. sawit, kopi, kakao, karet, nilam, lada, dan juga kelapa. Undang-Undang

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Akuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan ABSTRAK

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tiga karakteristik identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi keuangan mengenai kesatuan ekonomi kepada pihak yang berkepentingan

PENGARUH KUALITAS AUDITOR, INDEPENDENSI DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN. kinerja sebuah perusahaan. Penyampaian laporan keuangan merupakan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Atas PSAK No.1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dan Perbedaannya dengan PSAK No.1 (Revisi 1998)

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

1.1 Pengertian Auditing

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Sejarah Fungsi Audit Pengauditan telah dimulai sejak abad kelima belas. Tahun kelahiran pengauditan laporan keuangan secara pasti tidak diketahui,

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah Auditing dikenal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis.

BAB I PENDAHULUAN. go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang go public,

pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi

BAB II AUDIT PERSEDIAAN BERDASAR STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN MENURUT SPAP

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban kepada para pihak yang berkepentingan, laporan keuangan

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %.

Transkripsi:

1). Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan beserta interpretasinya. isi dari ke sepuluh standar tersebut adalah : Standar Umum 1; Proses audit harus dilaksanakan oleh seseorang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis sebagai auditor. 2; Seorang Auditor harus mempertahankan dan mengedepankan sesuatu yang berhubungan dengan Independensi dan Perikatan. 3; Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran ilmuya secara profesional dengan cermat dan seksama. Standar pekerjaan lapangan 1; Pekerjaan mengaudit harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. 2; Pemahaman mengenai pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan saat mengaudit. 3; Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. Standar pelaporan 1; Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi di Indonesia yang berlaku umum 2; Laporan auditor harus menunjukkan jika ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. 3; Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. 4; Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Pelaporan Keu.Entitas Nir Laba (PSAK no 45 revisi 2011) Pelaporan akuntansi secara umun (PSAK no 01)

Perbedaan laporan organisasi nirlaba dan laporan secara umum PERBEDAAN Laporan Organisasi nirlaba Fokus Finansial dan Politik/sosial Kinerja diukur secara finansial dan nonfinansial Pertanggungjawaban kepada parlemen dan masyarakat luas Berfokus pada bagian organiasasi Melihat ke masa depan secara detail Aturan pelaporan ditentukan oleh departemen keuangan dan standar akuntansi Laporan diperiksa olehtreasury Cash Accounting Laporan Keuangan Komersial Fokus Finansial Sebagian besar diukur secara finansial Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditur Berfokus pada organisasi secara keseluruhan Tidak dapat melihat masa depan secara detail Aturan pelaporan ditentukan oleh undang undang, standar akuntansi, pasar modal, dan praktik akuntansi. Laporan keuangan diperiksa oleh auditor independen Accrual Accounting 2). (IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja (1989) [1] yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (bahasa Inggris:International Accounting Standards Board (IASB)). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. SAK di Indonesia menrupakan terapan dari beberapa standard akuntansi yang ada seperti, IAS,IFRS,ETAP,GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP. Perbedaan IFRS 1; Sumber: IAS 1, Presentation of Financial Statements

2; Neraca: Penyajian bukan aset lancar ataupun aset tidak lancar,hanya bila penyajian likuiditas lebih relevan dan dapat diandalkan untuk item tertentu 3; Laporan Kinerja Keuangan: Laporan laba rugi komprehensip 4; Laporan Laba/Rugi: Tidak memiliki format standar meskipun pengeluaran harus disajikan dengan memilih salah satu dari dua format 5; laporan Arus kas(format dan metode): Pos standar tetapi ketentuan terbatas pada isinya. Menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung 6; Pos Luar biasa: Didalam IFRS dilarang 7; Penyajian Keuntungan dan Kerugian yang diakui /Pendapatan Komprehensif lainnya: Menyajikan laporan keuangan yang mengakui keuntungan dan kerugian dalam catatan terpisah ataupun tidak pada laporan perubahan ekuitas pemegang saham 8; Hasil Presentasi Perusahaan Asosiasi: Menggunakan metode ekuitas yang menunjukkan hasil saham sesudah pajak 9; Pengungkapan Signifikan Tentang Asosiasi: Memberikan informasi yang rinci atau signifikan atas aktiva, kewajiban,pendapatan dan hasil 10; Tanggung Jawab Laporan Keuangan: Tidak diatur 11; Komponen Laporan Keuangan: Laporan posisi keuangan,laporan laba-rugi PSAK 1; sumber: PSAK No.1 ( Revisi 1998),Penyajian Laporan keuangan 2; Neraca: Memerlukan penyajian aset lancar maupun aset tidak lancar kecuali untuk industri tertentu seperti bank 3; Laporan Kinerja Keuangan: Laporan laba rugi 4; Laporan Laba/Rugi: Sama seperti IFRS. Tetapi,ada perbedaan rincian pada item yang disajikan pada laporan pendapatan yang diterima di muka 5; laporan Arus kas(format dan metode):

Sama dengan IFRS tetapi dalam beberapa entitas harus menggunakan metode langsung 6; Pos Luar biasa: Item pos luar biasa masih harus dilaporkan 7; Penyajian Keuntungan dan Kerugian yang diakui /Pendapatan Komprehensif lainnya: Diakui adanya keuntungan dan kerugian yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas pemegang saham 8; Hasil Presentasi Perusahaan Asosiasi: Secara khusus tidak memerlukan penunjukkan hasil saham sesudah pajak 9; Pengungkapan Signifikan Tentang Asosiasi: Pengungkapan yang kurang dibandingkan dengan IFRS.Informasi yang signifikan aktiva, kewajiban,pendapatan, dan hasil yang tidak diperlukan 10; Tanggung Jawab Laporan Keuangan: Manajemen 11; Komponen Laporan Keuangan: Neraca, Laporan laba-rugi,laporan arus kas, Laporan 3). Prosedur Pemeriksaaan Kas 1. Perhitungan Fisik Kas (Cash Count), Tujuan : Memastikan keberadaan fisik kas. 2. Lakukan Perhitungan mundur ke posisi tutup buku; Tujuan : Memastikan keberadaan fisik sesuai dengan saldo buku 3. Buat Berita Acara Pemeriksaan Kas yang ditandatangani minimal oleh pemegang kas (Kasir/Bendahara) dan oleh pemeriksa (Auditor/Accounting) 4. Buat Daftar cek dan bon sementara beserta bukti pendukungnya yang belum dibukukan. (Jika ada) Prosedur cek fisik aktiva tetap 1. Pelajari dan evaluasi internal control aset tetap. Beberapa ciri internal controlyang efektif untuk aset tetap: 2. Minta kepada klien Top schedule dan Supporting schedule aset tetap, sehinggadapat dilihat berapa saldo awalnya, berapa penambahan/pengurangannya danberapa saldo akhir dari aset tetap tersebut.

3. Periksa footing dan cross footing serta cocokkan totalnya dengan general ledgeratau sub ledger, saldo awal dengan working paper tahun lalu. 4. Apakah setiap penambahan dan pengurangan dari aset tetap dilengkapi dengansupporting document, termasuk otorisasinya. 5. Lakukan pemeriksaan fisik terhadap aset tetap tersebut untuk melihatkondisinya apakah masih layak dan penilaiannya wajar. 6. Periksa bukti kepemilikan aset tetap. 7. Periksa apakah capitalization policy sudah benar dan depreciationpolicydijalankan secara konsisten dengan tahun sebelumnya. 8. Analisis tentang perkiraan Repair and Maintenance, sehingga dapat diketahuiapakah ada pengeluaran yang seharusnya masuk capital expenditure, dicatatsebagai revenue expenditure. 9. Periksa apakah aset tetap sudah diasuransikan dengan nilai pertanggungan yangcukup. 10. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, konfirmasi bank, untuk mengetahuiapakah ada aset tetap yang dijadikan sebagai jaminan. 11. Periksa apakah ada komitmen-komitmen yang dibuat perusahaan untukmembeli/menjual aset tetap. 12. Jika ada contsruction in process, periksa ketepatan nilai pertambahan yangditransfer ke aset tetap. 13. Jika ada aset tetap yang diperoleh melalui leasing, periksa lease agreement-nya dan apakah pencatatannya sudah sesuai dengan SAK. 14. Periksa apakah penyajiannya sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yangberlaku umum, misal: ketentuan penyajian baik di neraca, laba-rugi maupuncatatan atas laporan keuangan. 4). Perbedaan SPI dan Program Audit SPI adalah suatu struktur pengendalian yg terdiri dari kebijakan & prosedur yg diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadahi agar tujuan organisasi dapat tercapai. Audit Program merupakan kumpulan dari prosedur audit yang akan dijalankan dan dibuat secara tertulis.

Perbedaan Misi Tanggung jawab utama auditor eksternal adalah memberikan opini atas kewajaran pelaporan keuangan organisasi, terutama dalam penyajian posisi keuangan dan hasil operasi dalam suatu periode. Sementara itu, tanggung jawab utama auditor internal tidak terbatas pada pengendalian internal berkaitan dengan tujuan reliabilitas pelaporan keuangan saja, namun juga melakukan evaluasi desain dan implementasi pengendalian internal, manajemen risiko, dan governance dalam pemastian pencapaian tujuan organisasi. Perbedaan Organisasional Auditor Internal merupakan bagian integral dari organisasi di mana klien utama mereka adalah manajemen dan dewan direksi dan dewan komisaris, termasuk komite-komite yang ada. Sebaliknya, auditor eksternal merupakan pihak ketiga alias bukan bagian dari organisasi. Mereka melakukan penugasan berdasarkan kontrak yang diatur dengan ketentuan perundang-udangan maupun standar profesional yang berlaku untuk auditor eksternal. Perbedaan Pemberlakuan Secara umum, fungsi audit internal tidak wajib bagi organisasi. Namun demikian untuk perusahaan yang bergerak di industri tertentu, seperti perbankan, dan juga perusahaanperusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia diwajibkan untuk memiliki auditor internal. Perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN) juga diwajibkan untuk memiliki auditor internal. Sementara itu, pemberlakuan kewajiban untuk dilakukan audit eksternal lebih luas dibandingkan audit internal. Perusahaan-perusahaan yang listing, badan-badan sosial, hingga partai politik dalam keadaan-keadaan tertentu diwajibkan oleh ketentuan perundang-undangan untuk dilakukan audit eksternal, Perbedaan Fokus dan Orientasi Auditor internal lebih berorientasi ke masa depan, yaitu kejaidan-kejadian yang diperkirakan akan terjadi, baik yang memiliki dampak positif (peluang) maupun dampak negatif (risiko), serta bagaimana organisasi bersiap terhadap segala kemungkinan pencapaian tujuannya.

Sedangkan auditor eksternal terutama berfokus pada akurasi dan bisa dipahaminya kejadian-kejadian historissebagaimana terefleksikan pada laporan keuangan organisasi. Perbedaan Kualifikasi Kualifikasi yang diperlukan untuk seorang auditor internal tidak harus seorang akuntan, namun juga teknisi, personil marketing, insinyur produksi, serta personil yang memiliki pengetahuan dan pengalaman lainnya tentang operasi organisasi sehingga memenuhi syarat untuk melakukan audit internal. Auditor Eksternal harus memiliki kualifikasi akuntan yang mampu memahami dan menilai risiko terjadinyaerrors dan irregularities, mendesain audit untuk memberikan keyakinan memadai dalam mendeteksi kesalahan material, serta melaporkan temuan tersebut. Pada kebanyakan negara, termasuk di Indonesia, auditor perusahaan publik harus menjadi anggota badan profesional akuntan yang diakui oleh ketentuan perundangundangan. Perbedaan Timing Auditor internal melakukan review terhadap aktivitas organisasi secara berkelanjutan, sedangkan auditor eksternal biasanya melakukan secara periodik/tahunan. Laporan SPI adalah Laporan Hasil Audit Internal Laporan Program Audit adalah Laporan Komite Audit 5). Alasan pembuatan laporan harus sesuai dengan standar akuntansi adalah agar laporan tersebut dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan PABU.