BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian, Karakteristik Subjek dan Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Sekolah Dasar negeri 11 Telaga Biru terletak di Desa Ulapato A

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 3 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Sumber Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Subyek Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SDN 1 Limboto Barat Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia di sekolah ini sehingga lebih mudah untuk menerapkan tindakan kelas pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian. kecamatan Dungingi, dan merupakan sekolah terbesar yang ada di kelurahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemitraan antara peneliti dengan guru SD dalam memecahkan masalah aktual

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

M T E O T D O E D PE P N E E N L E I L T I I T A I N

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat komponen. Bagan 2. Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Cendrawasih Taam Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo tempat

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research).

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. biasa dikenal dengan classroom action research. Menurut Stephen Kemmis

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 17 anak yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 6

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar negeri 3 Bongo yang beralamat di Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 14 orang laki laki dan 6 orang perempuan serta dilaksanakan dalam waktu selama 3 (tiga) bulan. Sekolah Dasar Negeri 3 Bongo Kecamatan Batudaa Pantai didirikan pada tahun 1982. Sekolah ini berada di sebelah timur desa, di depannya terdapat jalan umum yang jaraknya sekitar 5 M, dan di belakang sekolah terdapat pesisir pantai (laut) yang jaraknya sekitar 50 M, sedangkan samping kiri dan kanan dari sekolah ini terdapat banyak rumah penduduk. Sekolah ini dulunya bernama SDN Inpres Bongo yang kemudian berubah status menjadi SDN 3 Bongo Kecamatan Batudaa Pantai. Perubahan status ini sesuai dengan SK Bupati Kabupaten Gorontalo No. 1316 tahun 2005. Pembangunan SDN 3 Bongo ini berdiri di atas tanah dengan luas 896 M³, sekolah ini terletak di Jln. Buke Panai Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Sekolah ini memiliki 6 ruangan kelas, 1 ruangan dewan guru, 1 ruangan kepala sekolah, 1 ruangan perpustakaan, 1 ruangan UKS, serta 4 ruangan WC.

33 Keadaan guru/pegawai SDN 3 Bongo memiliki seorang kepala sekolah dan tujuh orang guru yang terdiri dari 5 orang guru PNS dan 3 orang guru honor. Adapun jumlah murid SDN 3 Bongo Kecamatan Batudaa Pantai pada setiap periode tidak tetap, hal ini disebabkan oleh beberapa siswa yang pindah ke sekolah lain dengan alasan mengikuti orang tua. Penulis juga memperoleh data bahwa jumlah murid di SDN 3 Bongo Kecamatan Batudaa Pantai untuk Tahun Pelajaran 2012/2013 berjumlah 156 orang siswa, yang terdiri dari kelas I 30 orang siswa, kelas II 30 orang siswa, kelas III 20 orang siswa, kelas IV 20 orang siswa, kelas V 26 orang siswa dan kelas VI terdiri dari 30 orang siswa. 3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN 3 Bongo Kecamatan Batudaa Pantai yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 14 orang laki laki dan 6 orang perempuan, yang memiliki berbagai macam karakter dan memiliki status ekonomi yang berbeda beda. 3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 Variabel Input Yang menjadi variabel input dalam penelitian ini adalah : 1. Kehadiran, aktivitas siswa, sumber belajar, dan prosedur evaluasi 2. Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran menulis cerita melalui media gambar seri 3. Lingkungan belajar, dimana lingkungan belajar yang kondusif proses pembelajaran akan berjalan efektif, serta akan mencapai hasil yang diharapkan.

34 3.2.2 Variabel Proses Variabel proses dalam penelitian ini menyangkut pelaksanaan tindakan kelas yang telah direncanakan dengan menggunakan gambar seri, yang akan diuraikan sebagai berikut : a. Guru menggunakan keterampilan menjelaskan untuk menjelaskan materi yang akan diajarkan. b. Gaya menjelaskan guru tentang materi menulis cerita adalah dengan menggunakan media gambar seri, sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami materi dan termotivasi untuk belajar. c. Siswa memperhatikan dan mengamati gambar seri yang diperlihatkan, karena melalui gambar seri diharapkan akan terjadi aktifitas belajar pada diri siswa, dimana akan merangsang minat siswa untuk belajar serta terlibat aktif dalam proses pembelajaran. d. Dalam penelitian ini, siswa perlu dibagi menjadi beberapa kelompok agar terjadi interaksi yang baik antara siswa dengan siswa lainnya untuk menunjukan kemampuan dan kerja sama yang baik. e. Guru membimbing siswa dalam menulis cerita melalui media gambar seri, agar pembelajaran lebih terarah serta mencapai hasil yang diharapkan. f. Melakukan evaluasi dan unjuk kerja untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menulis cerita melalui gambar seri. g. Model pembelajaran dan metode mengajar pada penelitian ini diimplementasikan melalui gambar seri, dimana dengan menggunakan

35 gambar seri diharapkan siswa mampu menulis cerita dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. 3.2.3 Variabel Output Variabel output pada penelitian ini adalah berupa peningkatan hasil belajar siswa sesuai indikator capaian yang akan di uraikan sebagai berikut : a. Pembelajaran tentang menulis cerita melalui gambar seri akan dapat membantu siswa untuk mentukan ide serta gagasannya. b. Melalui gambar seri, siswa dapat menulis cerita dengan baik. c. Dengan menggunakan gambar seri pada proses pembelajaran, siswa akan termotivasi untuk belajar menulis, khususnya menulis cerita dengan kosakata yang baik. d. Hasil belajar siswa dapat meningkat, dimana siswa mampu menulis cerita berdasarkan rangkaian gambar seri. e. Penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran menulis cerita mampu memberikan motivasi serta pengaruh positif terhadap sikap, pengalaman dan perilaku yang dimiliki siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini didasarkan pada empat tahapan yakni perencanaan (Planning), tindakan (action), pengamatan dan refleksi. Keempat tahapan ini saling berhubungan dan menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan berulang. siklus inilah yang menjadi ciri utama dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Setelah satu siklus selesai, barangkali guru akan menemukan masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas dipecahkan, kemudian dilanjutkan ke siklus

36 kedua dengan langkah sama seperti pada siklus satu. Dengan demikian, berdasarkan hasil tindakan atau pengalaman siklus pertama peneliti akan kembali mengikuti langkah perencanaan, tindakan, pengematan dan refleksi siklus dua dan seterusnya apabila diperlukan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada penelitian digambarkan dalam bentuk spiral yang melukiskan siklus demi siklus yang akan direncanakan pada penelitian ini, dimana satu siklus terdiri dari empat komponen PTK yaitu rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Menurut Kemmis (dalam UPI: diundut tanggal 22/01/2013) mengatakan bahwa siklus dalam bentuk spiral akan berhenti apabila tindakan subtansif yang dilakukan oleh penyaji sudah dievaluasi dengan baik, yaitu penyaji yang mungkin peneliti atau mitra guru sudah menguasai keterampilan mengajar yang dicobakan dalam penelitian tersebut. Bagi peneliti penegamat atau observer, siklus dihentikan apabila data yang dikumpulkan untuk penelitian sudah penuh, atau kondisi kelas sudah stabil. Adapun pendapat lain tentang PTK menurut Wardhani (2008:1.4) PTK adalah penelitan yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. Adapun pendapat lain menurut Sukidin dkk (2007:16) PTK didefinisikan sebagai suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dalam kelas secara lebih profesional.

37 Tindakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan. Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, PTK dilaksanakan dalam proses berdaur yang terdiri dari empat tahapan, Planning, Action, Observation/Evaluation, dan Reflection. 3.3.1 Pelaksanaan Siklus I a. Tahap Persiapan Adapun persiapan persiapan yang akan dilakukan peneliti pada tahap ini adalah sebagai berikut, 1. Menghadap Kepala Sekolah, mohon izin untuk melaksanakan penelitian, sekaligus berkonsultasi dengan guru kelas III dalam rangka persiapan penelitian. 2. Mendiskusikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dengan guru kelas III 3. Mendesain rencana pembelajaran menulis cerita melalui media gambar seri. 4. Mengembangkan skenario pembelajaran sesuai dengan tahapan yang dipilih. 5. Menyiapkan sumber belajar. 6. Mengembangkan format evaluasi dan 7. Mengembangkan format observasi pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahapan ini peneliti melaksanakan kegiatan kegiatan sebagai berikut,

38 a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pembelajaran yang direncanakan b. Menjelaskan serta memberikan contoh tentang menulis cerita dengan menggunakan kosakata yang baik. c. Membagi siswa dalam empat kelompok c. Menampilkan gambar seri di depan kelas. d. Memberikan penjelasan mengenai gambar seri e. Memberi contoh menulis cerita dari masing-masing rangkain gambar, kemudian menghubungkan masing-masing isi cerita tersebut sesuai dengan urutan gambar hingga menjadi satu kesatuan cerita. f. Membagikan LKS untuk masing-masing kelompok g. Siswa berdasarkan kelompok mengidentifikasi rangkaian gambar seri yang ada dalam LKS yang belum tersusun baik kemudian mengurutkannya menjadi urutan yang benar. h. Masing-masing kelompok menentukan isi cerita dari masing-masing rangkaian gambar i. Siswa menghubungkan isi cerita yang telah dibuat dari masing-masing rangkaian gambar hingga menjadi satu kesatuan cerita. j. Memantau kegiatan siswa. k. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. l. Mengarahkan dan membimbing siswa yang mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. m. Mengevaluasi atau melaksanakan tes akhir. n. Memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa.

39 o. Mengambil simpulan tentang hasil pelaksanaan KBM c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini diadakan pemantauan dan evaluasi hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Untuk melaksanakan pemantauan dan evaluasi, digunakan alat atau instrumen pengumpulan data sebagai berikut, a. Data proses pembelajaran diperoleh melalui pelaksanaan tindakan observasi selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. b. Data tentang hasil tugas yang dikerjakan oleh siswa diperoleh melalui penggunaan alat evaluasi yakni dengan menggunakan lembar evaluasi. c. Hasil pemantauan yang dilakukan oleh guru, kemudian dianalisis faktorfaktor yang diduga sebagai penyebab belum mampunya siswa menulis cerita melalui media gambar seri. d. Tahap Analisis dan Refleksi Tahap analisis dan refleksi merupakan upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru supervisor terkait dengan tindakan yang dilaksanakan. analisis dan refleksi ini dilakukan secara kolaboratif, yaitu dengan melakukan diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas penelitian. Pada tahap refleksi ini, peneliti dan guru supervisor meninjau kembali implementasi tindakan dan hasil observasi yang diperoleh pada siklus pertama. berdasarkan analisis dan refleksi, peneliti dan guru supervisor menentukan perbaikan tindakan pada siklus selanjutnya sehingga indikator kinerja pada penelitian ini dapat tercapai.

40 3.3.2 Pelaksanaan Siklus II a. Tahap Persiapan Tahap persiapan yang dilakukan pada siklus II merupakan penyempurnaan pada Siklus I. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan siklus II adalah (1) menyusun perbaikan rencana pembelajaran, (2) menyiapkan media gambar seri, (3) menyusun perbaikan instrumen berupa data tes dan nontes, (4) dalam berkolaborasi peneliti lebih sering berdiskusi dengan guru mitra atau teman sejawat. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap pelaksanaan tindakan apada siklus II materi menulis cerita melalui media gambar seri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa, berdasarkan hasil analisis ada beberapa pembaharuan tindakan pada tahap ini sebelum siswa menulis cerita melalui media gambar seri guru menjelaskan terlebih dahulu kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siklus I. Peneliti menanya kembali materi yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Peneliti meminta agar siswa lebih konsentrasi dalam kegiatan pembelajaran. Disamping itu guru menjelaskan kembali tentang cara menulis cerita melalui media gambar seri yang baik dan benar. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, peneliti bersama siswa mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang berlangsung dan membuat simpulan terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

41 c. Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini peneliti mempersiapkan lembar observasi. Aspek-aspek yang diobservasi pada siklus II sama dengan lembar observasi pada siklus I. Dalam kegiatan observasi, peneliti dibantu oleh guru lain agar semua kegiatan siswa selama pembelajaran dapat diamati dengan baik. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan siklus II. Melalui observasi, peneliti mendapatkan data berupa keterangan kegiatan siswa selama pembelajaran. Dalam kegiatan observasi ini, pengamat memberikan tanda chek list pada pedoman observasi yang telah disiapkan. d. Analisis dan Refleksi Refleksi pada siklus II dilakukan untuk mengetahui keefektifan pengunaan pendekatan kontekstual dalam proses pembelajaran dan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan perbaikan tindakan pada siklus II. Refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil pekerjaan siswa dan hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus II. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk mencari data yang akurat dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain, 3.4.1 Observasi Observasi Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat hal hal penting yang terjadi pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengamati dan mengetahui

42 kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis cerita melalui media gambar seri. Menurut Taufik (dalam Nading, 2011: 41) observasi dalam kegiatan belajar mengajar ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran, baik bersifat umum, maupun khusus yang berkenaan dengan aspek-aspek proses pendekatan yang dikembangkan. Aspek yang diobservasi diantaranya ialah aktivitas siswa dalam belajar dan aktivitas guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. 3.4.2 Tes Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada siklus I dan siklus II. Pada hasil tes siklus I dianalisis dan dari hasil analisis tersebut akan diketahui dan keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang selanjutnya dijadikan sebagai dasar untuk menghadapi tes pada siklus II. Setelah analisis hasil tes siswa pada siklus II dapat diketahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis cerita yang akan dinilai dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1. Menyampaikan pesan/isi cerita 2. Berekspresi mempertajam pikiran 3. Merangkaikan kata/kalimat membentuk paragraf 4. Mengurutkan kembali kata/kalimat secara tepat 5. Mencatat pesan berbentuk pikiran pribadi sesuai unsur-unsur cerita 3.4.3 Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

43 gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut (Aries : diunduh tanggal 02/02/2013). Hasil dokumentasi ini dideskripsikan sesuai dengan keadaan yang ada dan dipadukan dengan data yang lainnya berupa hasil kerja siswa 3.5 Teknik Anilisis Data Analisis data dilakukan dalam dua tahap : pertama, setelah data terkumpul. Kedua, setelah semua data dalam satu siklus. adapun analisis data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. 1. Menelaah semua data yang telah terkumpul, baik melalui observasi, tes, dan dokumentasi. 2. Mereduksi data dengan membuang data yang tidak relevan dengan maslah penelitian kemudian memilah data serta mengklarifikasinya berdasarkan permasalahn penelitian misalnya data tentang pelajaran yang difokuskan meningkatkan kemampuan menulis. 3. Menyajikan data yakni dengan mengorganisasikan dan menyusun data yang telah direduksi dalam satuan-satuan pembelajaran meliputi meningkatkan kemampuan siswa menulis cerita melalui media gambar seri di kelas III SDN 3 Bongo Kec. Batudaa Pantai. Hal ini untuk memudahkan penelitian untuk memahami dan menyimpulkan data penelitian.

44 4. Menyimpulkan data yakni membuat simpulan berdasarkan data yang telah tersusun. Penyimpulan data ini dengan cara : a. Meninjau ulang hasil catatan tangan b. Bertukar pikiran dengan teman sejawat dan guru. Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa menulis cerita pada penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus : NKI (Nilai Kumulatif Individu) = ௨ ௧ x 100. ௨ ௦௨௨ ௧ NKK (Nilai Kumulatif Keseluruhan) = ௨ ௧ ௧ ௦௨௨ ௨ ௦௪ Adapun rentang nilai yang menjadi dasar dalam penilaian pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Sangat Baik/Sangat Mampu : 85 100 Baik / Mampu : 70 84 Kurang Baik / Kurang Mampu : 40 69 Tidak Baik / Tidak Mampu : 10 39