PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA Deni Achmad Adib SMP N 1 Welahan Jepara

dokumen-dokumen yang mirip
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran untuk menambah wawasan di suatu bidang. Kompetensi

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013


PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ainamulyana.blogspot.co.id ainamulyana.blogspot.co.id

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Biologi

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sri Susilogati Sumarti. Jurusan Kimia FMIPA UNNES, Semarang, Indonesia ABSTRAK

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

Tite Juliantine Universitas Pendidikan Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh

TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA

EVALUASI PEMBELAJARAN PAI

SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN PAI (KE-1) PROGRAM PASCA SARJANA STAIN SALATIGA

2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

PENTAS TERBUKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA KOMPETENSI DASAR ALAT OPTIK KELAS X-4 SMAN 1 KEBOMAS-GRESIK

2 Penilaian Proses dan Kompetensi secara Utuh. 4 Penilaian Kompetensi Pengetahuan. Prinsip

RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

MEMAHAMI STANDAR PENILAIAN BSNP

PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

antara ketiganya. Untuk memahami apa persamaan, perbedaan, ataupun hubungan akan memilih yang panjang. Kita tidak akan memilih yang pendek, kecuali

PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 1 KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata asesmen berasal dari serapan bahasa Inggris yaitu assessment. Asesmen atau

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA

PENILAIAN AUTENTIK DALAM TUNTUTAN KURIKULUM 2013

BAB III METODE PENELITIAN. baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.1pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, ayat (21).

Struktur Kurikulum..

PENGGUNAAN SELF ASSESSMENT SEBAGAI UPAYA DOSEN MENINGKATKAN OBYEKTIVITAS DALAM PENILAIAN TUGAS PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. hamba Allah, maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas. (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Evaluasi Pembelajaran. 1. Pengertian Evaluasi. Evaluasi perlu dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar untuk dapat

2 Menetapkan : Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perhitungan dengan angka-angka (kuantitas). 1 Penelitian kualitatif disebut juga

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan perilaku yang dapat diamati.

BAB III METODE PENELITIAN

Peta Konsep. Tujuan Pendidikan (Kompetensi Dasar) Proses/Kegiatan Untuk Mencapai Kompetensi. Hasil-hasil pendidikan yang dapat dicapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji Validitas Dan Reabilitas Tes Keterampilan Teknik Sepakbola Usia Remaja

PENILAIAN BERBASIS KURIKULUM 2013*)

RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat faktual secara sistematis dan akurat. Sebagaimana dinyatakan oleh

PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (campuran). Dimana ada dua jenis data yang nantinya digunakan dan diolah

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI TEKNIK PENILAIAN AUTENTIK PERKULIAHAN KAJIAN IPS SD TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi.

BAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), yaitu

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Authenthic Assessment dalam Kurikulum 2013 pada Mata. Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Negeri 3 Tulungagung

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG

Karimatus Saidah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri

TEKNIK PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM A. Muliati, AM Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah field research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

ASSESSMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis menggunakan jenis penelitian field research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan "Pendekatan Kualitatif" sebagai. organisasi ke dalam variabel atau hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti efektivitas penggunaan media powerpoint interaktif dan lembar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

Oleh: LILIS SETIYOWATI A

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research)

LAPORAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI STANDAR PENILAIAN DI PROVINSI LAMPUNG. Oleh: Dr. Pamuji Sukoco, M.Pd.

BAB III METODE PENELITIAN

7. Tes simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian: a. lisan b. praktik/kinerja c. penugasan d. portofolio e.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Meningkatkan mutu pendidikan adalah tanggungjawab semua pihak

Transkripsi:

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA Deni Achmad Adib SMP N 1 Welahan Jepara denifik@gmail.com Abstrak Pengembangan instrumen penilaian otentik keterampilan dasar bermain sepakbola meliputi keterampilan dasar passing, Throw in, dribbling, shooting, dan heading. Model konseptual instrumen penilaian otentik keterampilan dasar bermain sepakbola menggunakan jenis instrumen nontes. Secara spesifik model konseptual instrumen keterampilan dasar bermain sepakbola menggunakan tipe skala pengukuran berupa numerical rating scale, mengikuti kaidah pengembangan instrumen non tes sehingga memuat aspek, sub aspek, indikator, rubrik penilaian dan teknik penskoran. Model konseptual instrumen penilaian otentik keterampilan dasar bermain sepakbola ditujukan untuk menilai keterampilan dasar bermain sepakbola peserta didik sekolah menengah pertama. Sebagai upaya untuk menindak lanjuti konsep ini diharapkan dapat dirancang sebuah instrumen penilaian otentik keterampilan dasar bermain sepakbola peserta didik sekolah menengah pertama. Kata Kunci: Pengembangan, Penilaian Otentik, Bermain Sepakbola Pendahuluan Pendidikan sebagai sarana untuk mencerdasakan bangsa memiliki standar-standar khusus untuk setiap aspek pendidikan. Standarisasi pendidikan dimaksudkan agar pendidikan yang ada dapat secara seragam memiliki kualifikasi nasional. Pemerintah telah berupaya melakukan standarisasi pendidikan nasional, diantaranya dengan disahkannya Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. UU Sistem Pendidikan Nasional memberikan penjelasan standar nasional pendidikan pada Bab IX ayat (1); Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Salah satu komponen standar nasional pendidikan sesuai dengan UU No.20 Tahun 2003 adalah standar penilaian pendidikan. Standar penilaian untuk rumpun mata pelajaran penjas orkes sebagaimana yang dijelaskan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) adalah harus memenuhi beberapa kriteria berikut; (1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur, (2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai,(3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan dan tidak merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus, perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, atau gender,(4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan kegiatan pembelajaran, (5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan, (6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik, (7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku, (8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan, (9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya (BSNP,2007: 4-5). Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan dapat dijadikan acuan untuk menyelesaiakan masalah penilaian praktik keterampilan dasar bermain sepakbola di sekolah menengah pertama. Permendikbud No. 66 tahun 2013 menjelaskan bahwa penilaian 819

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik salah satunya mencakup penilaian otentik. Penilaian otentik diartikan sebagai penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran. Pelaksanaan penilaian otentik harus mempertimbangkan pendekatan penilaiannya. Pendekatan penilaian yang ditetapkan oleh Permendikbud No.66 tahun 2013 adalah penilaian acuan kriteria (PAK). Penilaian acuan kriteria merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal. Kriteria ketuntasan minimal ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik (Kemendikbud, 2013: 3). Permendikbud No.66 tahun 2013 juga memuat penejelasan tentang ruang lingkup penilaian hasil belajar peserta didik, mencakup; kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat menentukan posisi relatif peserta didik terhadap standar yang telah ditentukan. Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan melalui penilaian kinerja. Penilaian kinerja menuntut peserta didik untuk dapat mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrument yang digunakan dapat berupa daftar cek atau rating scale yang dilengkapi rubrik. Penilaian kinerja dengan tes praktik menuntut serangkaian respon berupa keterampilan melakukan aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi (Kemendikbud, 2013: 3-4). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sebagai salah satu mata pelajaran memiliki sub materi praktik keterampilan dasar bermain sepakbola. Kenyataan empiris menunjukkan bahwa penilaian praktik keterampilan dasar bermain sepakbola di sekolah dilaksanakan tanpa adanya panduan penilaian praktik yang baku, sehingga yang mucul adalah nilai final dari penilaian guru, tanpa terperinci dari setiap aspek yang ada dalam penilaian keterampilan dasar bermain sepakbola (Agus Juhartanta, wawancara, 23 September 2014). Penilaian tanpa panduan yang baku bisa menjadikan penilaian tidak reliabel bahkan ada unsur subjektif tinggi, sehingga memunculkan nilai yang tidak objektif. Selain ketiadaan instrumen penilaian praktik yang baku, karena kurangnya kesempatan bagi guru di sekolah untuk melakukan penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik praktik keterampilan dasar bermain sepakbola, juga adanya masalah keterbatasan waktu bagi guru untuk melakukan penilaian praktik keterampilan dasar bermain sepakbola, dikarenakan jam ujian yang relatif sedikit sedangkan jumlah peserta didik banyak menjadikan penilaian praktik keterampilan dasar bermain sepakbola tidak optimal. Kurang memadahinya sarana penunjang sebagai alat bantu penilaian, sehingga pendidik tidak bisa melakukan penilaian selain penilaian langsung di sekolah. Akibat akhirnya adalah hasil penilaian yang kurang baik sehingga kurang mampu memberikan informasi hasil belajar praktik keterampilan dasar bermain sepakbola, baik bagi peserta didik sendiri maupun orang tua peserta didik. Permasalahan-permaslaahan yang muncul merupakan penyimpangan dari kaidah-kaidah penilaian sebagaimana yang dimaksud dalam Standar Penilaian BSNP. Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan, maka dipandang perlu disusun suatu instrumen penilaian otentik keterampilan dasar bermain sepakbola mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai alat ukur untuk mewujudkan penilaian yang sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, dan akuntabel. Metode Penelitian Jenis penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik keterampilan dasar bermain sepakbola adalah penilaian kualitatif. Penggunaan metode kualitatif agar peneliti dapat menagkap makna mendalam dari suatu realita (J. R. Raco, 2010: 106). Metode pengumpulan data menggunakan teknik studi kepustakaan, wawancara dan studi dokumentasi (Nana Syaodih, 2013: 233). Studi kepustakaan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh panduan pengembangan instrumen penilaian. Wawancara dilakukan terhadap guru mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada Sekolah Menengah Pertama di Jepara terkait pelaksanaan penilaian keterampilan dasar bermain sepakbola. Studi dokumentasi dilakukan 820

untuk memperoleh data terkait instrumen penilaian keterampilan dasar bermain sepakbola yang sudah ada. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data kualitatif model Miles dan Huberman (1984), meliputi; reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi (Emzir, 2011: 129-135). Pengujian keabsahan data dengan triangulasi sumber data, yakni menggunakan banyak sumber data dan memverifikasikan kesimpulan yang didapat dengan sumber data lain (Moloeng: 2004: 330). Analisis data juga digunakan untuk mengetahui kebutuhan instrumen di lapangan. Hasil analisis kebutuhan selanjutnya dijadikan dasar perlunya menyusun model konseptual instrumen penilaian otentik keterampilan dasar bermain sepakbola. Panduan dan teori tentang teknik dasar bermain sepakbola dijadikan acuan penyusunan kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi yang telah dirumuskan dipadukan dengan teori pengembangan instrumen penilaian kinerja (performance assessment) untuk menyusun model konseptual instrumen penilaian otentik keterampilan dasar bermain sepakbola. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian tahap wawancara dan studi dokumentasi diketahui bahwa guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di sejumlah SMP N di Jepara belum memiliki dan memperoleh panduan penilaian otentik keterampilan dasar bermain sepakbola baik dari Kementerian Pendidikan maupun dari Kementerian Olahraga. Selain itu, guru mata pelajaran Penjas Orkes juga belum sempat menyusun instrumen penilaian otentik keterampilan dasar bermain sepakbola. Ketiadaan instrumen penilaian otentik keterampilan dasar bermain sepakbola akan berdampak pada hasil penilaian praktik peserta didik yang tidak valid. Oleh karena itu perlu dikembangkan instrumen penilaian otentik keterampilan dasar bermain sepakbola. Merujuk pada teori pengembangan instrumen penilaian otentik, dikembangkan instrumen penilaian otentik keterampilan dasar bermain sepakbola yang sesuai dengan kaidahkaidah penyusunan instrumen penilaian otentik kinerja (performance assessment). Model konseptual instrumen penilaian otentik keterampilan dasar bermain sepakbola yang berhasil dikembangkan disajikan sebagaiaman berikut: 821

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 Simpulan Hasil penelitian pengembanga instrumen penilaian otentik keterampilan dasar bermain sepakbola diperoleh sebuah instrumen penilaian otentik keterampila dasar bermain sepakbola peserta didik sekolah menengah pertama. Produk penelitian ini sangat bermanfaat bagi guru mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam melakukan penilaian keterampilan dasar bermain sepakbola, untuk menghasilkan penilaian yang valid dan otentik. Daftar Pustaka Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Frey, Bruce B. 2013. Modern Classroom Assessment. USA: SAGE Publications. J. R Raco. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta: Grasindo. Kemendikbud. 2003. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Moloeng, Lexy. J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sun-Geun Back & Hwang, Eun-Hui. 2005. A Quasi-Experimental Research on The Educational Value of Performance Assessment. Asia Pasific Education Review. Seoul : Educational Research Institute of Seoul National University. 822

823