BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia terhadap ketersediaan informasi. Teknologi memudahkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. dalam melakukan kegiatannya pasti menghasilkan arsip. Menurut perundangundangan,

BAB I PENDAHULUAN. dan pengambilan keputusan di kantor, mulai dari perencanaan,pengorganisasian,

BAB I PENDAHULUAN. dinamis (fungsi administrasi) arsip juga sebagai memori kolektif (fungsi statis),

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ini menuntut manusia untuk mempelajari sistem kinerja teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kapan dan dimana saja. Kini, informasi merupakan kebutuhan primer dalam

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi atau instansi dalam menjalankan tugas pokok

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan. Arsip merupakan aset yang penting dan perlu diberi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. bisa terlepas dari kegiatan organisasi baik di lingkungan pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. dari setiap masyarakat adalah informasi. Definisi informasi memiliki makna dan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang penting, maka untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan. fasilitas penemuan kembali arsip yang cepat, dan tepat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Setiap instansi atau lembaga negara maupun swasta pasti memiliki struktur

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah. maupun sebagai bukti transaksi kegiatan organisasi adalah arsip (record).

BAB I PENDAHULUAN. bentuk organisasi yang setiap kegiatannya akan menghasilkan catatan. Catatan ini

BAB I PENDAHULUAN. organisasi itu sendiri. Salah satu rekaman informasi yaitu arsip, menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. berkembang dan sangat beragam. Mulai dari dunia maya (internet), koran,

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat tercapai visi dan misinya dengan efektif. Salah satu komponen penting

BAB I PENDAHULUAN. Arsip tercipta dari proses kegiatan suatu instansi yang secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang modern seperti sekarang ini, peranan arsip

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. sangat penting dan mendasar. Seiring meningkatnya aktivitas dan dinamika

BAB I PENDAHULUAN. PSTA-BATAN (Pusat Sains dan Teknologi Akselerator-Badan Tenaga

BAB I PENDAHULUAN. untuk kepentingan pribadi atau pun bagi kepentingan sebuah organisasi. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. seirama dengan tata kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu kegiatan yang menghasilkan informasi adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang bergerak pada bidang apapun. Hal tersebut karena arsip

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan kedaulatan rakyat sebagai kedaulatan tertinggi. Kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. sangat mudah dan cepat dapat diakses oleh siapapun. Setiap perusahaan ataupun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. kebutuhan manusia akan informasi. Informasi mempunyai bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. informasi terekam kegiatan atau aktivitas yang berlangsung secara terus-menerus.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. memperhatikan keberadaannya. Arsip sebagai rekaman kegiatan baik di instansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini, manajemen kearsipan yang baik menjadi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana teknis Direktorat Jenderal Imigrasi, yang melaksanakan tugas dan

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian arsip menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang beraneka ragam guna menunjang pelaksanaan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. Dengan demikian, data dan informasi menjadi hal yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan maupun swasta karena arsip sebagai sumber informasi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. melakukan dan melaksanakan aktivitas suatu kegiatan. Arsip atau dokumen tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah instansi, baik pemerintah maupun swasta pasti membutuhkan arsip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan pasti akan memiliki suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan sumber primer atau sumber utama bagi organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. tercipta sebagai hasil dari proses kegiatan administrasi. Kedua bidang ini sangat

Landasan Manajemen Arsip/ Dokumen

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin banyak pula arsip yang akan diciptakan oleh organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. tersebut masih sangat dibutuhkan keberadaannya. Keberadaan arsip sering

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Informasi yang diperlukan oleh setiap organisasi yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi arsipnya sendiri. Arsip yang tercipta menyesuaikan tugas pokok dan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan yang berkaitan dengan proses administrasi. Hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik pemerintahan, BUMN, maupun swasta menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan kebutuhan primer organisasi. Setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Penyediaan informasi yang cepat, akurat dan lengkap akan

BAB I PENDAHULUAN. kantor atau organisasi baik swasta maupun pemerintah. Sepanjang organisai

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang akurat, hal ini dikarenakan arsip dijadikan acuan bagi instansi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi maupun instansi pasti tidak luput dari kegiatan administrasi.

BAB I PENDAHULUAN. Berkaitan dengan makin berkembangnya aktivitas administrasi suatu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin kompleks. Salah satu permasalahan adalah pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. berjalan. Arsip merupakan aspek penting yang berkaitan dengan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan organisasi salah satunya dibidang kearsipan. Arsip

BAB I PENDAHULUAN. bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. dapat dipastikan selalu menghasilkan dan membutuhkan arsip. Arsip adalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi individu maupun organisasi. Organisasi terus beraktivitas beriringan

BAB I PENDAHULUAN. keluar merupakan suatu kebutuhan penting dalam sebuah perusahaan, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. historis. Volume arsip yang tercipta dari suatu organisasi, bertambah berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Betty R.

BAB I PENDAHULUAN. administratif sehingga isi informasi yang terkandung didalamnya harus

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi saat ini menuntut organisasi selalu menyajikan bukti

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi dalam peralatan data dan informasi sudah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dilakukan. Arsip dapat dikatakan mutlak diperlukan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dari awal terbentuknya organisasi sampai organisasi tersebut dapat. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009, arsip adalah:

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kearsipan meliputi : data, SDM/ arsiparis, fasilitas dan dana.

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan salah satu sumber informasi yang terpercaya dan

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan informasi bagi civitas akademik dan masyarakat umum. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. banyak menciptakan arsip dalam berbagai bentuk dan media. Tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. tak lepas dengan kegiatan surat-menyurat atau biasa disebut dengan korespondensi

A. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya bila tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kegiatan administrasi menghasilkan input dan output. Aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin besar dan luas. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Arsip dinamis ialah arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. tugas pokok dan fungsi organisasi masing masing instansi. Dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Sumber informasi yang dihasilkan suatu instansi salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. kegiatan atau aktivitas yang ada dalam organisasi. Sumber informasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. sama, dan lain sebagainya untuk mencapai tujuan serta fungsinya. Instansi yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap lembaga, organisasi, maupun perorangan dalam segala kegiatannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan sebagai sumber informasi dan alat pengawasan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, di era globalisasi pekembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan kebutuhan setiap orang. Adanya informasi karena terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu organisasi. Organisasi tidak bisa lepas dari ketersediaan arsip. Arsip

BAB I PENDAHULUAN. berbagai peristiwa tersebut seorang individu akan menghasilkan arsip, arsip-arsip yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan yang mutlak bagi setiap instansi, apalagi secara keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. secara akurat dan efektif kepada semua pihak yang membutuhkannya. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. memori organisasi itu sendiri, oleh karena itu, arsip perlu ditata sesuai prosedur

MANAJEMEN ARSIP ELEKTRONIK* Oleh: Sutirman** Universitas Negeri Yogyakarta. Abstrak

LEAN PRODUCTION SYSTEM DALAM PENGELOLAAN ARSIP DI PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lolytasari

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan suatu organisasi tidak dapat dipisahkan dari arsip. Arsip

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini mempengaruhi kebutuhan manusia terhadap ketersediaan informasi. Teknologi memudahkan manusia dalam melakukan pekerjaan dan seiring dengan kemajuan teknologi, manusia dituntut mampu mengikuti perkembangan teknologi yang dimanfaatkan untuk mengakses informasi. Dengan adanya informasi yang tersedia dengan cepat, manusia dapat memiliki efektifitas untuk menemukan dan mendapatkan pengalaman baru yang berguna bagi kehidupannya. Sebuah organisasi dapat memanfaatkan informasi dalam pengambilan keputusan. Informasi bisa didapat dari adanya arsip. Dalam dunia kearsipan, teknologi dimanfaatkan untuk memudahkan arsiparis dalam manajemen kearsipan. Manajemen kearsipan yang baik akan memudahkan proses penemuan kembali arsip yang diinginkan. Tujuan dari manajemen kearsipan adalah memberikan jaminan terhadap arsip sehingga ketersediaannya bagi pelaksanaan kegiatan di sebuah organisasi dapat terjamin.menurut Undang-undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan, arti arsip adalah: Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwadalam berbagai bentuk dan media sesuai denganperkembangan teknologi informasi dankomunikasi yang dibuat dan diterima olehlembaga negara, pemerintahan daerah, lembagapendidikan, perusahaan, organisasi

2 politik,organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara. 1 Arsip merupakan rekaman kegiatan yang dilakukan oleh organisasi dalam melakukan kegiatannya. Selain menjadi sumber informasi, arsip juga digunakan sebagai alat bukti hasil kegiatan dari organisasi. Untuk mengolah kearsipan dengan baik dibutuhkan manajemen kearsipan yang baik. Mina M. Johnson mengatakan: It is common to hear the term data processing used describe the collecting, processing, and communication of numbers used in business. Records Managers are responsible for the care of these numbers and words from their disposal so whatever is needed can be quickly found. 2 Manajemen kearsipan berperan untuk mengumpulkan, mengolah, dan berkomunikasi dalam kegiatan bisnis, selain itu berperan dalam penyusutan supaya arsip mudah ditemukan. Dalam kehidupan sehari-hari, arsip mempunyai peran yang penting dalam bidang administrasi, seperti dalam bidang hukum, di lembaga publik, perusahaan, organisasi, lembaga, baik negeri maupun swasta membutuhkan ketersediaan arsip. Arsip menjadi bagian penting karena beberapa hal. Pertama, masyarakat yang kritis menuntut adanya transparansi dalam berbagai hal. Kedua, Masyarakat ayat 2. 1 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan Pasal 1 2 Mina M Johnson and Norman F. Kallaus, Records Management, (Ohio: South-Western Publishing Company, 1992), hlm. 3.

3 memerlukan bukti yang nyata dalam proses pelaksanaan kelembagaan sehingga data-data, informasi, hingga detail-detal kegiatan butuh diarsipkan untuk menjamin keberlangsungan dan ketertiban kelembagaan. Ketiga, masyarakat yang haus informasi memerlukan refrensi. Setiap organisasi baik organisasi pemerintah maupun swasta pasti membutuhkan informasi yang dapat diperoleh dengan adanya arsip. Pada mulanya, sistem kearsipan manual yang lebih memfokuskan pada pengarsipan dokumen dalam bentuk lembaran-lembaran kertas dapat memudahkan penemuan kembali arsip yang dibutuhkan. Namun, hal tersebut juga memiliki beberapa kelemahan. Pertama, volume dokumen yang dikelola oleh organisasi semakin meningkat, sehingga tidak memiliki efektifitas penyimpanan dan pemeliharaan arsip. Kedua, volume yang besar akan mempersulit penemuan kembali arsip. Kondisi tersebut perlu diantisipasi dengan menggunakan teknologi yang memudahkan pengelolaan arsip. Dengan digunakannya komputer sebagai sarana kerja, arsip dibuat, didistribusikan, digunakan, disimpan, dan ditemukan kembali hanya dengan menggunakan komputer. Komputerisasi arsip telah mengubah cara pengarsipan informasi dengan memberikan kecepatan dan ketepatan dalam penyimpanan, pencarian, penemuan kembali, hingga pendistribusian arsip perolehan informasi dapat dilakukan secara optimal. 3 Arsip tercipta dalam berbagai bentuk dan media. Setiap organisasi menghasilkan arsip dalam bentuk kertas dan elektronik. Arsip elektronik dapat 3 ibid., hlm. 112.

4 dihasilkan dengan cara mengalihmediakan arsip bentuk konvensional ke arsip elektronik. Penggunaan teknologi pengelolaan arsip terutama arsip elektronik diperlukan sebagai sarana bantu pengelolaan arsip terutama untuk jenis arsip elektronik disebut dengan otomasi kearsipan. Jay Kennedy mengatakan, The core purpose of an automated record management system is to manage the evidence of an organitation s business transactions through the systematised control of its records. 4 Sistem manajemen otomasi arsip berfungsi untuk mengatur kearsipan dan mendukung proses pengolahan arsip. Otomasi arsip digunakan untuk mengelola bukti organisasi melalui kontrol sistematis dari suatu organisasi. Berbagai instansi baik instansi milik pemerintah maupun swasta sudah menggunakan otomasi arsip untuk menunjang manajemen kearsipan. Salah satu instansi pemerintah yang sudah menggunakan otomasi arsip adalah Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo. Adapun tugas mempunyai tugas Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksaan kebijakan daerah di bidang orgnisasi dan tata laksana penatausahaan kepegawaian. Aplikasi otomasi arsip yang ada di Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo bernama E-File. Aplikasi ini membantu pegawai dalam mengelola arsip yang tercipta dari setiap unit kerja setiap harinya. 4 Jay Kennedy, and Cherryl Scauder, Records Management, A Guide to Corporate Record Keeping, (Melbourne: Longman, 1998) hlm 194.

5 Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Mengapa Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo menggunakan otomasi arsip utuk membantu pengolahan arsipnya? 2. Apa manfaat otomasi arsip di Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo? 3. Bagaimana proses otomasi arsip Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo? 4. Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan untuk otomasi arsip personalia kepegawaian di Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo? 5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses otomasi arsip di Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo? B. Keaslian Rancangan Tugas Akhir ini berjudul Otomasi Arsip di Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekda Wonosobo. Dari aspek tempat PKL, Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekda Wonosobo belum pernah digunakan objek kajian tugas akhir dibidang kearsipan. Dari aspek tema yaitu Otomasi Arsip, terdapat beberapa kajian bidang kearsipan tentang tema tersebut. Kajian Refina Arvitiane difokuskan pada penerapan sistem otomasi kearsipan aplikasi Elektronik Filing System (EFS) berbasis Electronic Leitz Order (ELO) di PT Taspen (Persero) KCU Semarang. Refina membahas mengenai

6 implementasi, peran, dan kelebihan aplikasi EFS dan ELO di PT Taspen (Persero) KCU Semarang. Kajian Dian Prasetyo difokuskan pada proses otomasi arsip jaminan dilakukan mulai dari pemilihan dokumen, kemudian aih media arsip dari konvensional ke arsip digital, mengindeks arsip, serta sistem penyimpanan dan perawatan dokumen dengan sistem otomasi kearsipan. 5 Kajian Penulisan Laporan Tugas Akhir dengan tema Otomasi Arsip yang penulis ambil nantinya akan berbeda dengan kajian yang pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Penulis membahas tentang otomasi arsip personal kepegawaian yang ada di Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo. Dari segi tempat Bagian Organisasi dan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonosobo belum pernah menerima mahasiswa Kearsipan untuk Praktik Kerja Lapangan. C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui kondisi kearsipan yang ada di Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo. 2. Megetahui manfaat otomasi arsip di Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo. 3. Mengetahui proses otomasi di Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo. 5 Refina Arvitiane, Tugas Akhir Penerapan Sistem Otomasi Kearsipan di PT Taspen (Persero) KCU Semarang, 2014; Dian Prasetyo, Tugas Akhir Otomasi Arsip Jaminan di Kantor Cabang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketanakerjaan Kota Magelang, 2015.

7 4. Mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses otomasi di Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo. 5. Mengetahui cara mengatasi kenala penggunaan sistem otomasi arsip personal kepegawaian dengan solusi yang sesuai dengan Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo. D. Manfaat Penulisan 1. Memberi masukan tentang pengolahan arsip untuk Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo. 2. Menambah pengetahuan tentang otomasi kearsipan di Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo. 3. Menambah literatur/khasanah tentang otomasi kearsipan untuk Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo. E. Sistematika Penulisan Laporan yang berjudul Otomasi Arsip Personalia Kepegawaian di Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekertariat Daerah Wonosobo ini dibagi dalam empat bab. Pembagian ini untuk mempermudah pemahaman yang menyeluruh atas masing-masing bab. Tiap bab menggambarkan hal yang berbeda tetapi semua masih dalam satu kesatuan tema yang utuh. Bab pertama mencakup latar belakang dan permasalahan, keaslian, tujuan dan manfaat penulisan tugas akhir, dan sistematika penulisan. Bagian pertama uraian dalam latar belakang menjelaskan alasan mengapa topik tentang Otomasi Arsip dipilih. Masih barunya penggunaan otomasi arsip di lingkungan badan

8 kepegawaian dalam pengelolaan arsip kepegawaiannya yang menjadi alasan pemilihan topik, serta permasalahannya yang dibahas dalam Laporan Tugas Akhir ini. Bagian kedua membahas tentang Keaslian, penulis menunjukkan bahwa kajian yang ditulis adalah asli dan berbeda dengan kajian yang pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya dengan tema yang sama yaitu otomasi arsip. Bagian ketiga membahas tentang tujuan dan manfaat tugas akhir, yaitu untuk mengetahui penanganan otomasi arsip, sarana, dan kendala apa saja yang ditemui saat penanganan otomasi arsip. Bagian keempat sistematika penulisan menguraikan isi dari setiap bab Laporan Tugas Akhir. Bab tiga berisi tentang inti pembahasan dari laporan Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekda Wonosobo. Pembahasannya meliputi sejarah singkat, tugas pokok dan fungsi Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekda Wonosobo. Pada bab ini juga dijelaskan tentang pengorganisasian kearsipan, jenis dan kondisi arsip, dan proses otomasi arsip personalia kepegawaian di Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekda Wonosobo. Bab terakhir berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan menjelaskan jawaban dari permasalahan penanganan arsip di Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekda Wonosobo. Saran berisi masukan terutama untuk memperbaiki pelaksanaan sistem kearsipan yang sudah ada, terutama untuk otomasi arsip personalia kepegawaian.