V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong,

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Korelasional. Metode. hubungan antara dua atau lebih variabel.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mulai dari tenaga, media pembelajaran bahkan kurikulum yang akan digunakan.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelamin dan pendidikan guru yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 31,8 68,2 Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah %

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Variabel yang akan dianalisis dan dibahas terdiri dari satu variabel bebas yakni Gaya

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Hubungan Interaksi Kelompok Teman

I. PENDAHULUAN. semakin berat. Dikalangan organisasi pemerintahan baik pemerintah pusat maupun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN R = H L + 1

BAB V ANALISA HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1 Jumlah Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

Lampiran 1 Jadwal Rencana Penelitian

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di SMA Muhammadiyah Bangkinang Kabupaten

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. instrumen harus memenuhi persyaratan utama, yaitu valid dan reliabel Uji Angket Pengukur Dimensi Kepemimpinan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden.

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang Model Kepemimpinan Demokratis Remaja Masjid dan Sikap Sosial

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1) Uji Validitas Instrumen Variabel Konseling Individu (X)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang diperoleh dalam penelitian. Deskripsi data yang disajikan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Dampak Kualitas Software Absensi Fingerprint

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Gugus 2 Kecamatan Pengasih, Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

METODE PENELITIAN. dirancang untuk mencari informasi yang jelas tentang gejala-gejala pada saat

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TENAGA KERJA PROPINSI LAMPUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan terhadap 50 orang karyawan pada perusahaan Filter PT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah pada saat itu adalah Bapak Wahab Moha. Kemudian Ibu Ulpa Pagau, S.Pd

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KENTUCKY FRIED CHICKEN (KFC) Nama : Dian Sukmana Dwi Astuti NPM : Kelas : 3EA13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian terdiri dari deskripsi hasil penelitian uji analisis

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini mendeskrifsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara

BAB IV ANALISIS PENGARUH VARIASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 3 PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini pemaparan dari hasil penelitian hubungan kompetensi teori K3

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan. ataupun karakteristik, serta objek yang akan diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Gorontalo

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengarahkan bawahannya. Selain itu dibutuhkan pemimpin yang

Struktur Organisasi Balai Besar Logam

BAB V ANALISIS DATA KEMAMPUAN DA I PEREMPUAN DALAM BERTABLIGH DENGAN TANGGAPAN JAMA AH PENGAJIAN SELAPANAN DI DESA SOJOMERTO KECAMATAN GEMUH

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mengukur maupun mengumpulkan data, serta bagaimana melakukan penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai dari variabel yang satu

BAB IV HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAHA 1 Oleh: Rizal 2

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

64 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa Talang Bojong serta Tokoh Masyarakat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara. Jumlah responden dalam penelitian ini sebesar 30 responden. Berdasarkan kuisioner yang disebarkan kepada 30 orang responden ini dapat diketahui identitas responden sebagai informasi untuk mengetahui karakteristik responden yang mengisi kuesioner yang selanjutnya didistribusikan menurut kelompok umur, jenis kelamin, serta pendidikan terakhir. Untuk mengetahui lebih jelas identitas responden dapat dilihat dari tabel dan grafik yang akan disajikan sebagai berikut : Tabel 16. Distribusi Usia Responden Usia (F) Jumlah Responden Prosentase (%) Kurang dari 30 tahun 4 13,13 Lebih dari 30 tahun 26 86,67 30 100,00

65 Frekuensi Usia Responden Frekuensi 30 25 20 15 10 5 0 Kurang dari 30 tahun Lebih dari 30 tahun Usia Responden Grafik 1. Distribusi Usia Responden Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden dengan usia kurang dari 30 tahun sebanyak 4 orang (13,33%), sedangkan responden yang usianya lebih dari 30 tahun sebanyak 26 orang (86,67%). Dengan demikian berdasarkan tabel dan grafik di atas mayoritas responden berusia lebih dari 30 tahun. Tabel 17. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden (F) Prosentase (%) Laki-laki 28 93,33 Perempuan 2 6,67,00

66 Frekuensi Jenis Kelamin 30 25 20 Frekuensi 15 10 5 0 Laki-laki Perempuan Jenis Kelamin Grafik 2. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden dengan jenis kelamin laki-laki 28 orang (93,33%), sedangkan responden yang perempuan 2 orang (6,67%). Kondisi responden dilihat dari jenis kelamin ini dimaksudkan untuk melihat sudut pandang responden laki-laki dan perempuan didalam melihat permasalahan tentang hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara. Tabel 18. Distribusi Responden Menurut Pendidikan Terakhir No Tingkat pendidikan Jumlah Responden (F) Prosentase (%) 1 SMA 16 53,33 2 SMP 10 33,34 3 SD 4 13,33,00

67 Frekuensi Responden Menurut Pendidikan Terakhir Frekuensi 16 14 12 10 8 6 4 2 0 SMA SMP SD Pendidikan Terakhir Grafik 3. Distribusi Responden Menurut Pendidikan Terakhir Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden dengan tingkat pendidikan SMA berjumlah 16 orang (53,33%), responden dengan tingkat pendidikan SMP berjumlah 10 orang (33,34%), dan responden dengan tingkat pendidikan SD berjumlah 4 orang (13,33%). Kondisi responden dilihat dari tingkat pendidikan ini dimaksudkan untuk melihat sudut pandang responden dengan tingkat pendidikan masing-masing didalam melihat permasalahan tentang hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara.

68 B. Deskripsi Data Dalam penelitian ini digunakan dua variabel, setiap variabel digunakan beberapa indikator. Berikut ini akan dikemukakan deskripsi dari masingmasing variabel penelitian, yang akan disajikan dalam bentuk tabel pengkategorian setiap variabel. 1. Deskripsi Variabel Kepemimpinan Berdasarkan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner penelitian mengenai gaya kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara, maka dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel 19. Jawaban Responden Mengenai Pemberian Tugas Dan Tanggungjawab Dari Pimpinan Terpola Dengan Jelas 1 a. Ya, jelas 12 40 2 b. Cukup jelas 18 60 3 c. Tidak jelas 0 0 Berdasarkan tabel 19 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 12 orang responden (40 %) menyatakan bahwa pimpinan dalam memberikan tugas dan tanggung jawab sudah terpola dengan jelas, dan 18 orang responden (60 %) menyatakan bahwa pimpinan dalam memberikan tugas dan tanggungjawab terpola dengan cukup jelas. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan

69 dalam memberikan tugas dan tanggungjawab kepada bawahan sudah terpola dengan cukup jelas. Hal ini dapat dilihat dari adanya arahan yang cukup jelas dari pimpinan mengenai hal-hal yang harus dikerjakan dan dilakukan oleh bawahan berkaitan dengan tugas yang dibebankan kepada mereka. Tabel 20. Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Menentukan Hasil Pekerjaan Bawahan 1 a. Selalu 8 26,67 2 b. Kadang-kadang 21 70 3 c. Tidak pernah 1 3,33 Berdasarkan pada tabel 20 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 8 orang responden (26,67 %) menyatakan bahwa pimpinan selalu menentukan hasil yang diharapkan dari pekerjaan bawahan, dan 21 orang responden (70 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang menentukan hasil yang diharapkan dari pekerjaan bawahan, serta 1 orang responden (3,33%) menyatakan bahwa pimpinan tidak pernah menentukan hasil yang diharapkan dari pekerjaan bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang menentukan hasil yang diharapkan dari pekerjaan bawahan. Hal ini dapat dilihat dari adanya batas waktu penyelesaian pekerjaan yang dibebankan kepada bawahan dan juga standar minimal hasil akhir pekerjaan.

70 Tabel 21. Jawaban Responden Mengenai Pemberian Penjelasan Atau Pengarahan Dari Pimpinan 1 a. Sering 9 30 2 b. Kadang-kadang 19 63,33 3 c. Tidak pernah 2 6,67 Berdasarkan pada tabel 21 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 9 orang responden (30 %) menyatakan bahwa pimpinan sering memberikan penjelasan atau pengarahan terhadap tugas yang dilaksanakan bawahan, 19 orang responden (63,33 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang memberikan penjelasan atau pengarahan terhadap tugas yang dilaksanakan bawahan, dan 2 orang responden (6,67 %) menyatakan bahwa pimpinan tidak pernah memberikan penjelasan atau pengarahan terhadap tugas yang dilaksanakan bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang memberikan penjelasan atau pengarahan terhadap tugas yang dilaksanakan bawahan. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali pimpinan tidak memberikan penjelasan atau pengarahan terhadap tugas yang dilaksanakan bawahan.

71 Tabel 22. Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Melakukan Perencanaan Terhadap Pekerjaan Bawahan 1 a. Ya, selalu 11 36,67 2 b. Kadang-kadang 19 63,33 3 c. Tidak pernah 0 0 Berdasarkan pada tabel 22 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 11 orang responden (36,67 %) menyatakan bahwa pimpinan selalu melakukan perencanaan terhadap pekerjaan yang dikerjakan bawahan, 19 orang responden (63,33 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang melakukan perencanaan terhadap pekerjaan yang dikerjakan bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang melakukan perencanaan terhadap pekerjaan yang dikerjakan bawahan. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali pimpinan tidak melakukan perencanaan terhadap pekerjaan yang dikerjakan bawahan. Tabel 23. Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Melakukan Pengawasan Terhadap Pekerjaan Bawahan 1 a. Ya, selalu 5 16,67 2 b. Kadang-kadang 21 70 3 c. Tidak pernah 4 13,33

72 Berdasarkan pada tabel 23 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat 5 orang responden (16,67 %) yang menyatakan bahwa pimpinan selalu mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan, 21 orang responden (70 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan, dan 4 orang responden (13,33%) menyatakan bahwa pimpinan tidak pernah mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali pimpinan tidak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan bawahan, dan pengawasan yang dilakukan pimpinan dapat dilihat dari adanya absensi dan pengecekan terhadap pekerjaan bawahan oleh pimpinan dengan jangka waktu penyelesaian pekerjaan yang telah diberikan. Tabel 24. Jawaban Responden Mengenai Perhatian Pimpinan Terhadap Kebutuhan Bawahan 1 a. Ya, selalu 7 23,33 2 b. Kadang-kadang 23 76,67 3 c. Tidak pernah 0 0

73 Berdasarkan pada tabel 24 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat 7 orang responden (23,33 %) yang menyatakan bahwa pimpinan selalu memperhatikan kebutuhan bawahan, dan terdapat 23 orang responden (76,67 %) yang menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang memperhatikan kebutuhan bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang memperhatikan kebutuhan bawahan. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali pimpinan tidak memperhatikan kebutuhan bawahan, hal ini berkaitan dengan penyediaan fasilitas, sarana serta prasarana yang mendukung aktivitas untuk menyelesaikan pekerjaan di kantor. Tabel 25. Jawaban Responden Mengenai Interaksi Pimpinan Dengan Bawahan Dalam Hubungan Kerja Sehari-Hari 1 a. Ya, baik 21 70 2 b. Kadang-kadang 9 30 3 c. Tidak 0 0 Berdasarkan pada tabel 25 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat 21 orang responden (70 %) yang menyatakan bahwa pimpinan berinteraksi secara baik dengan bawahan dalam hubungan kerja sehari-hari dan 9 orang responden (30 %) yang menyatakan bahwa pimpinan kadangkadang berinteraksi secara baik dengan bawahan dalam hubungan kerja

74 sehari-hari. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan berinteraksi secara baik dengan bawahan dalam hubungan kerja sehari-hari, jawaban responden yang cukup besar ini dapat diartikan bahwa hubungan pimpinan dengan bawahan sangat baik dan sudah seperti hubungan kekeluargaan. Tabel 26. Jawaban Responden Mengenai Perhatian Pimpinan Terhadap Keluhan Dan Masalah Yang Dihadapi Bawahan 1 a. Ya 11 36,67 2 b. Kadang-kadang 19 63,33 3 c. Tidak 0 0 Berdasarkan pada tabel 26 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 11 orang responden (36,67 %) menyatakan bahwa pimpinan selalu memberikan perhatian terhadap keluhan atau masalah yang dihadapi oleh bawahan, dan 19 orang responden (63,33 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang memberikan perhatian terhadap keluhan atau masalah yang dihadapi oleh bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang memberikan perhatian terhadap keluhan atau masalah yang dihadapi oleh bawahan dengan cara ikut memberikan masukan mengenai upaya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh para bawahannya.

75 Tabel 27. Jawaban Responden Mengenai Sikap Bersahabat Pimpinan Terhadap Bawahan 1 a. Ya 25 83,33 2 b. Kadang-kadang 5 16,67 3 c. Tidak 0 0 Berdasarkan pada tabel 27 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 25 orang responden (83,33 %) menyatakan bahwa pimpinan memiliki sikap yang bersahabat dengan bawahan, dan 5 orang responden (16,67 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang memiliki sikap yang bersahabat terhadap bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan memiliki sikap yang bersahabat dengan bawahan. Hal ini dapat dilihat dari pergaulan seharihari pimpinan terhadap bawahan. Tabel 28. Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Meminta Saran Tentang Pemecahan Masalah 1 a. Ya 6 20 2 b. Kadang-kadang 20 66,67 3 c. Tidak 4 13,33

76 Berdasarkan pada tabel 28 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 6 orang responden (20 %) menyatakan bahwa pimpinan selalu meminta saran kepada bawahan tentang kemungkinan pemecahan masalah yang akan dihadapi, dan 20 orang responden (66,67 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang meminta saran kepada bawahan tentang kemungkinan pemecahan masalah yang akan dihadapi, serta 4 orang responden (13,33 %) menyatakan bahwa pimpinan tidak pernah meminta saran kepada bawahan tentang kemungkinan pemecahan masalah yang akan dihadapi. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang meminta saran kepada bawahan tentang kemungkinan pemecahan masalah yang akan dihadapi. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali pimpinan tidak meminta saran kepada bawahan tentang kemungkinan pemecahan masalah yang akan dihadapi, adapun pemecahan masalah dilakukan dengan diskusi antara pimpinan dengan para bawahan baik dalam forum formal maupun non formal. Untuk menentukan variabel kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara kedalam kategori baik, cukup baik, kurang baik dilakukan dengan melihat total skor yang dikumpulkan masing-masing responden kuesioner pada kuesioner nomor 1 sampai dengan 10.

77 Untuk menentukan batas Interval digunakan rumus sebagai berikut : I = NT- NR K Keterangan : I : Interval NT : Nilai tertinggi NR : Nilai terendah K : Kategori jawaban Interval variabel Gaya Kepemimpinan : I = NT- NR K I = 30-10 = 7 3 Dengan demikian maka interval untuk variabel Kepemimpinan dapat dikategorikan sebagai berikut : Kepemimpinan Kepala Desa baik, dengan skor antara : 24-30 Kepemimpinan Kepala Desa cukup baik, dengan skor antara : 17-23 Kepemimpinan Kepala Desa kurang baik, dengan skor antara : 10-16 Berdasarkan lampiran kategori jawaban responden terhadap kuesioner penelitian tentang indikator variabel kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara dapat disimpulkan dan disajikan dalam tabel dan grafik di bawah ini, yakni sebagai berikut :

78 Tabel 29. Kesimpulan Jawaban Responden Mengenai Variabel Kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara No Kategori Interval Rentang Interval Frekuensi Prosentase (%) 1 Baik 24 30 11 36,67 2 Cukup baik 17 23 18 60 3 Kurang baik 10-16 1 3,33 Frekuensi Kesimpulan Jawaban Responden Mengenai Kepemimpinan Frekuensi 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Baik 24-30 Cukup Baik17-23 Kurang Baik 10-16 Tingkat Kepemimpinan Grafik 4. Kesimpulan Jawaban Responden Mengenai Variabel Kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara.

79 Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong dari 30 responden, sebanyak 11 responden (36,67 %) berada pada kategori baik, sebanyak 18 responden (60 %) berada pada kategori cukup baik dan sebanyak 1 responden (3,33 %) berada pada kategori kurang baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara mayoritas berada pada kategori cukup baik. Kategori cukup baik ini disimpulkan penulis dengan melihat hasil jawaban responden dalam kuisioner yang mewakili dari indikator-indikator kepemimpinan kepala desa dimana dari 30 responden, mayoritas memberikan jawaban pada kategori cukup baik diantaranya jawaban responden yang mewakili indikator orientasi tugas seperti tanggung jawab serta pemberian tugas yang terpola cukup jelas dengan kadang-kadang adanya arahan, perencanaan, pengawasan dari pimpinan mengenai hal-hal yang harus dikerjakan oleh bawahan sebagai upaya untuk tercapainya tujuan serta indikator dari orientasi hubungan seperti cara memperhatikan kebutuhan bawahan yang cukup baik, menciptakan suasana saling menghargai, saling percaya, dan usaha untuk menumbuhkan peran serta bawahan dalam pembuatan keputusan yang telah dilakukan kepala desa dengan cukup baik. 2. Deskripsi Variabel Efektivitas Kerja Perangkat Desa Berdasarkan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner penelitian mengenai efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

80 Tabel 30. Jawaban Responden Mengenai Penyelesaian Tugas Sesuai Dengan Rencana 1 a. Ya, selalu 19 63,33 2 b. Kadang-kadang 11 36,67 3 c. Sering kali tidak 0 0 Berdasarkan pada tabel 30 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 19 orang responden (63,33 %) menyatakan bahwa pekerjaan yang menjadi tugas pokok selalu diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan dan 11 orang responden (36,67 %) menyatakan bahwa pekerjaan yang menjadi tugas pokok kadang-kadang diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pekerjaan yang menjadi tugas pokok selalu diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Tabel 31. Jawaban Responden Mengenai Menyelesaikan Tugas Atau Pekerjaan Dengan Segera 1 a. Ya, selalu 10 33,33 2 b. Kadang-kadang 18 60 3 c. Sering kali tidak 2 6,67

81 Berdasarkan pada tabel 31 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 10 orang responden (33,33 %) menyatakan bahwa dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan perangkat desa selalu dengan segera menyelesaikan tugas atau pekerjaan, dan 18 orang responden (60 %) menyatakan bahwa dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan perangkat desa kadang-kadang dengan segera menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Hal ini dikarenakan masih banyaknya tugas sebelumnya yang belum diselesaikan sehingga lebih diutamakan pekerjaan sebelumnya, serta 2 orang responden (6,67 %) menyatakan bahwa dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan perangkat desa sering kali tidak dengan segera menyelesaikan tugas atau pekerjaan hal ini dikarenakan adanya kendala-kendala sepertihalnya kendala biaya pekerjaan. Tabel 32. Jawaban Responden Mengenai Ketepatan Waktu Datang Ke Tempat Kerja 1 a. Ya, selalu 4 13,33 2 b. Kadang-kadang 21 70 3 c. Sering kali tidak 5 16,67 Berdasarkan pada tabel 32 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 4 orang responden (13,33 %) menyatakan bahwa perangkat desa datang ke tempat kerja selalu tepat pada waktunya yaitu sesuai dengan jadwal dan peraturan yang berlaku, dan 21 orang responden (70 %) menyatakan bahwa perangkat desa datang ke tempat kerja kadang-kadang tepat pada waktunya, serta 5 orang responden (16,67 %) menyatakan bahwa perangkat desa datang

82 ketempat kerja sering kali tidak tepat pada waktunya, hal ini dikarnakan sebagian dari perangkat desa bertani terlebih dahulu sebelum bekerja karena sebagian pekerjaan mereka adalah seorang petani. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa perangkat desa datang ke tempat kerja kadang-kadang tepat pada waktunya dalam hal ini cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa tidak datang ke tempat kerja tepat pada waktunya. Tabel 33. Jawaban Responden Mengenai Izin Kerja Atau Meninggalkan Pekerjaan Setiap Hari 1 a. Tidak pernah 5 16,67 2 b. Kadang-kadang 24 80 3 c. Sering kali 1 3,33 Berdasarkan pada tabel 33 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 5 orang responden (16,67 %) menyatakan bahwa perangkat desa tidak pernah meminta izin atau meninggalkan pekerjaan setiap hari dan 24 orang responden menyatakan bahwa perangkat desa kadang-kadang meminta izin atau meninggalkan pekerjaan setiap hari dalam pengertian cukup baik, serta 1 orang responden (3,33%) menyatakan bahwa perangkat desa sering kali meminta izin atau meninggalkan pekerjaan setiap hari dalam pengertian kurang baik. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa perangkat desa kadang-

83 kadang meminta izin atau meninggalkan pekerjaan setiap hari dalam pengertian cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa meminta izin atau meninggalkan pekerjaan setiap hari. Tabel 34. Jawaban Responden Mengenai Melaksanakan Pekerjaan Berdasarkan Aturan Kerja 1 a. Ya, selalu 17 56,67 2 b. Kadang-kadang 13 43,33 3 c. Sering kali tidak 0 0 Berdasarkan pada tabel 34 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 17 orang responden (56,67 %) menyatakan bahwa perangkat desa selalu melaksanakan pekerjaan berdasarkan aturan kerja, dan 13 orang responden (43,33 %) menyatakan bahwa perangkat desa kadang-kadang melaksanakan pekerjaan berdasarkan aturan kerja atau dalam pengertian cukup baik. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa perangkat desa selalu melaksanakan pekerjaan berdasarkan aturan kerja, dalam pengertian perangkat desa selalu melaksanakan pekerjaan dengan baik dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan aturan kerja yang diberikan oleh atasan.

84 Tabel 35. Jawaban Responden Mengenai Pelaksanaan Tugas Menunjukkan Hasil Yang Diharapkan Baik Mutu Dan Jumlahnya 1 a. Ya, selalu 11 36,67 2 b. Kadang-kadang 19 63,33 3 c. Sering kali tidak 0 0 Berdasarkan pada tabel 35 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 11 orang responden (36,67 %) menyatakan bahwa perangkat desa dalam melaksanakan tugas selalu menunjukkan hasil yang diharapkan baik mutu dan jumlahnya, dan 19 orang responden (63,33 %) menyatakan bahwa perangkat desa dalam melaksanakan tugas kadang-kadang menunjukkan hasil yang diharapkan baik mutu dan jumlahnya dalam pengertian cukup baik. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa perangkat desa dalam melaksanakan tugas kadang-kadang menunjukkan hasil yang diharapkan baik mutu dan jumlahnya dalam pengertian cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa tidak menunjukkan hasil yang diharapkan baik mutu dan jumlahnya.

85 Tabel 36. Jawaban Responden Mengenai Rutinitas Pekerjaan Mempengaruhi Kuantitas Hasil Kerja 1 a. Ya, selalu 18 60 2 b. Kadang-kadang 12 40 3 c. Sering kali tidak 0 0 Berdasarkan pada tabel 36 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 18 orang responden (60 %) menyatakan bahwa rutinitas pekerjaan yang diberikan kepada perangkat desa selalu mempengaruhi kuantitas hasil kerja perangkat desa, dan 12 orang responden (40 %) menyatakan bahwa rutinitas pekerjaan yang diberikan kepada perangkat desa kadang-kadang mempengaruhi kuantitas hasil kerja perangkat desa. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa rutinitas pekerjaan yang diberikan kepada perangkat desa selalu mempengaruhi kuantitas hasil kerja perangkat desa. Responden yang menyatakan selalu mengandung arti bahwa hasil kerja yang dilakukan perangkat desa sangat dipengaruhi oleh banyaknya pekerjaan yang diberikan oleh atasan sehingga banyaknya pekerjaan dapat memacu semangat kerja untuk menyelesaikan pekerjaan lebih banyak.

86 Tabel 37. Jawaban Responden Mengenai Pekerjaan Sesuai Dengan Biaya Yang Direncanakan 1 a. Ya, selalu 12 40 2 b. Kadang-kadang 15 50 3 c. Sering kali tidak 3 10 Berdasarkan pada tabel 37 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 12 orang responden (40 %) menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan perangkat desa selalu dengan biaya yang sesuai dengan rencana, dan 15 orang responden (50 %) menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan perangkat desa kadang-kadang dengan menggunakan biaya yang sesuai dengan rencana dalam pengertian cukup baik, serta 3 orang responden (10 %) menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan perangkat desa sering kali tidak dengan biaya yang sesuai dengan rencana. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan perangkat desa kadangkadang dengan menggunakan biaya yang sesuai dengan rencana dalam pengertian cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa tidak menggunakan biaya yang sesuai dengan rencana dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

87 Tabel 38. Jawaban Responden Mengenai Hasil Kerja Berdaya Guna Atau Bermanfaat Dengan Baik 1 a. Ya, selalu 12 40 2 b. Kadang-kadang 17 56,67 3 c. Sering kali tidak 1 3,33 Berdasarkan pada tabel 38 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 12 orang responden (40 %) menyatakan bahwa hasil kerja selalu berdaya guna dan dapat dimanfaatkan dengan baik, dan 17 orang responden (56,67 %) menyatakan bahwa hasil kerja kadang-kadang berdaya guna dan dapat dimanfaatkan dengan baik, serta 1 orang responden (3,33 %) menyatakan bahwa hasil kerja sering kali tidak berdaya guna dan dapat dimanfaatkan dengan baik. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa hasil kerja kadangkadang berdaya guna dan dapat dimanfaatkan dengan baik dalam pengertian cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa tidak menghasilkan hasil kerja yang berdaya guna yang dapat dimanfaatkan dengan baik.

88 Tabel 39. Jawaban Responden Mengenai Usaha Untuk Mengikis Dan Menghindari Pemborosan Biaya 1 a. Ya, selalu 12 40 2 b. Kadang-kadang 17 56,67 3 c. Sering kali tidak 1 3,33 Berdasarkan pada tabel 39 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 12 orang responden (40 %) menyatakan bahwa dalam melakukan pekerjaan perangkat desa selalu berusaha mengikis dan menghindari pemborosan biaya, dan 17 orang responden (56,67 %) menyatakan bahwa dalam melakukan pekerjaan perangkat desa kadang-kadang berusaha mengikis dan menghindari pemborosan biaya, serta 1 orang responden (3,33 %) menyatakan bahwa dalam melakukan pekerjaan perangkat desa sering kali tidak berusaha mengikis dan menghindari pemborosan biaya. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa dalam melakukan pekerjaan perangkat desa kadangkadang berusaha mengikis dan menghindari pemborosan biaya dalam pengertian cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa tidak berusaha mengikis dan menghindari pemborosan biaya dalam melakukan pekerjaan.

89 Untuk menentukan variabel efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara kedalam kategori tinggi, sedang, rendah dilakukan dengan melihat total skor yang dikumpulkan masing-masing responden kuesioner pada kuesioner nomor 1 sampai dengan 10. Untuk menentukan batas interval digunakan rumus sebagai berikut: I = NT- NR K Keterangan : I : Interval NT : Nilai tertinggi NR : Nilai terendah K : Kategori jawaban Interval variabel Efektivitas Kerja : I = NT- NR K I = 30-10 3 = 7 Berdasarkan perhitungan di atas, maka interval untuk variabel Efektivitas Kerja dapat dikategorikan sebagai berikut : Efektivitas kerja perangkat desa tinggi, dengan skor antara : 24-30 Efektivitas kerja perangkat desa sedang, dengan skor antara : 17-23 Efektivitas kerja perangkat desa rendah, dengan skor antara : 10-16

90 Berdasarkan lampiran kategori jawaban responden terhadap kuesioner penelitian tentang indikator variabel efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara dapat disimpulkan dan disajikan dalam tabel dan grafik di bawah ini, yakni sebagai berikut : Tabel 40. Kesimpulan Jawaban Responden Mengenai Variabel Efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara Rentang Prosentase No Kategori Interval Frekuensi Interval (%) 1 Tinggi 24 30 12 40 2 Sedang 17 23 17 56,67 3 Rendah 10 16 1 3,33 Frekuensi 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Frekuensi Jawaban Responden Mengenai Variabel Efektivitas Kerja Perangkat Desa Tinggi 24-30 Sedang 17-23 Rendah 10-16 Tingkat Efektivitas Kerja Grafik 5. Kesimpulan Jawaban Reponden Mengenai Variabel Efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara.

91 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa efektivitas kerja perangkat desa dari 30 responden, sebanyak 12 responden (40 %) memilih jawaban berada pada kategori tinggi, sebanyak 17 responden (56,67 %) memilih jawaban berada pada kategori sedang dan sebanyak 1 responden (3,33 %) memilih jawaban berada pada kategori rendah. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara mayoritas berada pada kategori sedang. Kategori sedang ini disimpulkan penulis dengan melihat hasil jawaban responden dalam kuisioner yang mewakili dari indikatorindikator efektivitas kerja perangkat desa dimana dari 30 responden, mayoritas memberikan jawaban pada kategori sedang diantaranya jawaban responden yang mewakili indikator efektivitas kerja seperti penyelesaian pekerjaan yang dilakukan perangkat desa kadang-kadang diselesaikan tepat waktu dan hasil kerja yang kadang-kadang diselesaikan berdasarkan standar yang telah ditetapkan serta biaya yang dikeluarkan, seperti usaha dari Perangkat Desa Talang Bojong yang kadang-kadang berusaha untuk mengikis dan menghindari pemborosan biaya dalam setiap pekerjaannya. C. Analisis Data Untuk mengetahui hubungan dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi product moment untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : r xy n xy x y 2 2 2 n x x n y y 2

[ 92 Keterangan : r xy = Besarnya korelasi variabel Kepemimpinan dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara. X = Variabel bebas (Kepemimpinan) Y = Variabel terikat (Efektivitas kerja) n = Besarnya sample penelitian Sumber : Sudjana (2002:168) Berdasarkan tabel penolong pada responden yang terdapat dalam lampiran penelitian ini didapatkan XY = 16825, X = 703, X 2 = 16771, Y = 706, Y 2 = 16988, n = 30, jadi : r xy = = = 30.16825 703. 706 2 30.16771 703. 30.16988 706 504750 496318 503130 494209. 509640 498436 8432 8921.11204 2 = 8432 99950884 = 0,843 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai koefisien antara Variabel Kepemimpinan (X) dengan Variabel Efektivitas Kerja (Y) adalah sebesar 0,843. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-test untuk mencari nilai t hitung. Uji hipotesisnya sebagai berikut :

93 n 2 t = r 2 1 r r = 0,843 n = 30 n 2 t = 0,843 2 1 r = 0,843 = 0,843 1 30 2 0,843 2 28 0,289351 = 0,843. 9,837 = 8,293 Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh nilai t hitung sebesar 8,293 dengan taraf signifikansinya sebesar 5% (0,05) dan derajat kebebasan (dk) 28 (n 2). Setelah itu, hasil t hitung dikonsultasikan dengan nilai t tabel. Nilai yang dihasilkan dari t tabel untuk uji dua pihak sebesar 2,048 pada tingkat kepercayaan 0,05. Hasil pengujian t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 8,293 > 2,048 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara. Berdasarkan hasil perhitungan telah diperoleh r = 0,843 dan apabila dikonsultasikan dengan tabel korelasi hubungan maka r = 0,843 terletak antara 0,80 sampai dengan 1,000 berarti hubungan Kepemimpinan Kepala Desa

94 dengan Efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara sangat erat. Kemudian untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara hubungan kepemimpinan kepala desa (X) dengan efektivitas kerja perangkat desa (Y) dilakukan perhitungan koefisien determinasi sebagai berikut : Kp = r 2 X 100% = (0,843) 2 X 100% = 0,71 X 100% = 71 % Hasil perhitungan koefisien determinasi yaitu sebesar 71 %. Artinya pengaruh yang diberikan Hubungan Kepala Desa terhadap Efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara sebesar 71 %. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh antara variabel kepemimpinan dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong adalah dengan menggunakan uji regresi linear sederhana dengan rumus sebagai berikut : Y = a + bx XY X Y 2 N X X 2 N b = 30 16825 703 706 = 30 16771 703 2 504750 496318 8432 = 0, 945 503130 494209 8921

95 y b X a = = = N 706 0,945 703 30 706 664,335 30 = 1,389 Berdasarkan perhitungan a dan b di atas, maka dapat diketahui bahwa : Y = a + bx = 1,389 + 0,945X Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa apabila variabel kepemimpinan (X) mempunyai nilai 1 (satu) maka efektivitas kerja (Y) yang diramalkan mengalami kenaikan sebesar 0,945. Sehingga makin tinggi nilai (X), makin tinggi nilai (Y) atau kenaikan nilai (X) diikuti kenaikan nilai (Y). Selanjutnya untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan Kepala Desa Talang Bojong dapat dilihat dari besarnya total skor masing-masing indikator sebagai berikut : No Variabel (X) Total Skor Persentase (%) 1 Orientasi Tugas 337 47,94 2 Orientasi Hubungan 366 52,06 Jumlah 703 100

96 Berdasarkan hasil perhitungan total skor di atas, dapat diketahui bahwa nilai indikator orientasi hubungan (52,06%) lebih besar dari nilai orientasi tugas (47,94%), dengan nilai ini dapat dimengerti bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan Kepala Desa Talang Bojong lebih kepada orientasi hubungan dalam pengertian Kepala Desa Talang Bojong menerapkan gaya kepemimpinan yang demokratis. Berdasarkan analisis data penelitian ini dapat ditegaskan bahwa kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong memiliki hubungan yang sangat erat dengan efektivitas kerja Perangkat Desa. Hal ini berarti bahwa pimpinan merupakan motivator yang kuat bagi bawahan untuk dapat bekerja dengan lebih baik sehingga efektivitas kerja perangkat desa dapat tercapai. Sebagai salah satu unsur terpenting agar perangkat desa dapat bekerja secara efektif dan efisien adalah kemampuan seorang pemimpin untuk memotivasi serta memiliki kemampuan untuk mengembangkan organisasi berdasarkan perencanaan serta membangun komunikasi yang baik dengan bawahan. Kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong lebih cenderung kepada gaya kepemimpinan yang demokratik. Hal ini dapat dilihat pada indikator orientasi hubungan yang memiliki persentase lebih besar dari indikator orientasi tugas dimana pemimpin selalu bersedia menerima dan menghargai saran-saran, pendapat, serta berinteraksi secara baik dalam hubungan kerja sehari-hari. Seorang pemimpin yang demokratik menyadari bahwa organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya efektivitas kerja dalam

97 suatu organisasi, dengan kata lain seorang pemimpin yang demokratik akan melakukan interaksi yang baik kepada bawahannya dan selalu mengutamakan kerjasama dalam usaha mencapai tujuan. Hal ini sebagaimana dijelaskan Hersey dan Blanchard bahwa : Perilaku mendukung adalah sejauh mana seorang pemimpin melibatkan diri dalam komunikasi dua arah, misalnya mendengar, menyediakan dukungan dan dorongan, memudahkan interaksi serta melibatkan pengikut dalam mengambil keputusan Berdasarkan teori Hersey dan Blancard tersebut di atas, gaya kepemimpinan yang diterapkan Kepala Desa Talang Bojong merupakan bentuk dari penerapan komunikasi dua arah, dimana dalam komunikasi dua arah ini Kepala Desa Talang Bojong berusaha untuk menciptakan integrasi yang serasi, mendorong gairah kerja anggota untuk mencapai sasaran yang maksimal, menumbuhkan kepercayaan dan partisipasi sehingga efektivitas kerja dapat tercapai. Dengan demikian efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong cenderung ditentukan oleh gaya kepemimpinan yang mampu menciptakan kondisi yang harmonis. Pemerintah Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara yang merupakan ujung tombak Pemerintahan Kecamatan di dalam mengkoordinir tugas-tugas perangkat desa memiliki andil yang sangat penting di dalam menjalin hubungan yang baik antara perangkat desa dengan kepala desa hal ini karena kepemimpinan kepala desa akan efektif jika pengaruh dan arahan yang diberikan kepada perangkat desa berjalan dengan

98 baik seperti adanya struktur tugas serta orientasi hubungan yang dilaksanakan dengan baik. Pimpinan diharapkan mampu mempengaruhi dan memotivasi kerja perangkat desa untuk meningkatkan efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong yang belum optimal, sehingga dengan menerapkan kepemimpinan yang baik diharapkan efektivitas kerja perangkat desa akan tercapai. Seperti diketahui kepemimpinan memiliki hubungan yang sangat erat dan signifikan dengan efektivitas kerja perangkat desa maka peranan seorang kepala desa dalam meningkatkan efektivitas kerja perangkat desa sangat penting, karena seorang pemimpin tidak hanya mengharapkan perangkat desa yang mampu, cakap, dan terampil dalam bekerja, tetapi juga pegawai yang mau bekerja giat, disiplin dan berusaha untuk mencapai hasil kerja yang maksimal berdaya tepat dan berhasil guna, hemat dan ekonomis serta efisiensi guna pencapaian efektivitas kerja. Oleh karena itu seorang pemimpin harus mampu mengarahkan, mendorong dan berkomunikasi secara baik sehingga dengan begitu efektivitas kerja perangkat desa pada akhirnya meningkat.