PENERAPAN MODEL TPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMAHAMAN KONSEP KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA SMAN 1 KLUET UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

Unnes Physics Education Journal

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DIPADU PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA


Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

THE USE OF COOPERATIVE THINK PAIR SHARE (TPS) LEARNING MODEL TO IMPROVE STUDENTS ACHIEVEMENT ON BUFFER SOLUTION AT CLASS XI SAINS SMAN 1 SUNGAI APIT

Rezki Hidayat*, Maria Erna **, R Usman Rery*** NO Hp:

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1]

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Dewi Puji Astuti*, Rasmiwetti**, Abdullah*** No Hp :

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

ABSTRACT. Program StudiPendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

Pengaruh Model Student Team Achievement Division

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X. No. 2 Desember 2012

DAMPAK PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP BERPIKIR KRITISDAN SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

Keyword: Cooperative learning,experimental method, learning activities, physics achievement, science process skill, TPS.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Fian Totiana*, Elfi Susanti VH 2, Tri Redjeki 2. Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN TPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan,

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA SMA. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Darussalam 23111, Banda Aceh. ABSTRAK. Kata Kunci: Kooperatif Tipe Jigsaw, Pencemaran Lingkungan, Berpikir Kritis.

Oleh Ali Wardoyo 1, Dra. Sri Sutarni, M.Pd 2. Kata kunci: model pembelajaran think pair share (TPS), aktivitas belajar, hasil belajar.

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 7 MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Abstrak. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif. Think Pair Share, Numbered Heads Together, Hasil Belajar

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) MATERI PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

Alumni Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram 2. Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 5 PEKANBARU

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

ABSTRACT. Keywords: Buzz Group, quiz, learning outcome

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

Rini Astuti*, Maria Erna**, Abdullah*** No.

Key Words: Question Student Have (QSH), Learning achievement, Solubility and solubility product.

PENGARUH PEMBELAJARAN DIAGRAM ROUNDHOUSE DISERTAI MODUL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTSN DEWANTARA

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system

PENGARUH STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA MATERI HIDROKARBON TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

*Keperluan korespondensi, HP : ,

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

Fajriyati*, Rasmiwetti**, Roza Linda*** Phone :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

JURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M

THE APPLICATION OF COOPERATIVE TEACHING MODEL COOPERATIVE SCRIPT TYPE IN HUMAN RESPIRATION SYSTEM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

*Maratul Afidah **Ade Purmatisa

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

Nuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati*** No.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Biologi. Oleh NURAINI NIM.

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Penerapan Model Pembelajaran Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP

Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

Mita Fresandi*, Roza Linda**, Sri Haryati*** phone:

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERMODIFIKASI DAN THINK-PAIR-SHARE

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ)

[53] Jurnal Biotik, ISSN: , Vol. 2, No. 1, Ed. April 2014, Hal ABSTRAK

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL TPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMAHAMAN KONSEP KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA SMAN 1 KLUET UTARA Novi Surianti 1, Yusrizal 2 dan Saiful 3 1 Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 23111 2 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 23111 3 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 23111 e-mail: novisuriantiii@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model think pair share (TPS) terhadap keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain pretestposttest control group. Penelitian dilakukan di SMAN 1 Kluet Utara dengan populasi seluruh siswa kelas XI IPA pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling yaitu berdasarkan kriteria tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan pretest dan posttest untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep. Data dianalisis menggunakan software Microsoft Office Excel dan uji t (2- pihak). Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis secara signifikan antara siswa yang belajar menggunakan model TPS dengan siswa yang belajar menggunakan metode konvensional (t hit = 3,708; α = 0,05), (2) terdapat perbedaan pemahaman konsep secara signifikan antara siswa yang belajar menggunakan model TPS dengan siswa yang belajar menggunakan metode konvensional (t hit = 3,273; α = 0,05). Kata kunci: think pair share (TPS), konvensional, keterampilan berpikir kritis, pemahaman konsep, kelarutan dan hasil kali kelarutan. PENDAHULUAN Ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran tersulit bagi sebagian siswa kelas menengah, kesulitan ini terkait dengan ciri-ciri ilmu kimia itu sendiri. Salah satunya adalah materi K sp sulit dipahami, karena pemahaman siswa terbatas pada penghafalan konsep dan langsung mengaplikasikan konsep yang dipelajari, sehingga kreativitasnya tidak berkembang (Setiyono, 2011). Untuk mempelajari materi K sp perlu pemahaman penuh mengenai konsep, unsur-unsur, reaksi dan perhitungannya karena K sp konsepnya bersifat abstrak dan kompleks. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Kluet Utara kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut masih berpusat pada guru, dimana guru masih mengajar menggunakan metode ceramah, sehingga kurang memberi kesempatan pada siswa dalam berpikir serta belum mampu membantu siswa dalam memahami konsep-konsep kimia, salah satunya pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Hal ini menyebabkan siswa kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran, takut bertanya meskipun belum memahami materi yang diajarkan oleh guru. Data ujian nasional SMA Negeri 1 Kluet Utara, taraf keberhasilan materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (K sp) tiga tahun berturut-turut mengalami penurunan yaitu daya serap siswa pada tahun ajaran 2011/2012 adalah 89,03%, pada tahun ajaran 2012/2013 adalah 65,06% dan pada tahun ajaran 2013/2014 adalah 35,89%. Selain itu, nilai ulangan harian materi K sp kelas XI IPA 1 pada tahun ajaran 2013/2014 daya serap siswa masih rendah yaitu 38,10% tuntas dan 61,90% belum tuntas atau di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari siswa, guru dan juga dipengaruhi oleh sarana dan prasarana yang kurang memadai. Menurut Slameto (2010), ada beberapa hal penyebab rendahnya kualitas siswa dalam pembelajaran yaitu metode mengajar guru yang kurang baik mempengaruhi belajar siswa dan guru biasanya mengajar dengan metode ceramah saja, sehingga siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat saja. Guru sebagai orang yang bertanggung jawab langsung terhadap mutu pendidikan harus didukung dengan kemampuan, keterampilan dan keahlian yang memadai. Guru juga harus menerapkan model pembelajaran yang cocok pada proses pembelajaran. Salah satu model Novi Surianti: Penerapan Model Tps Untuk Meningkatkan... 32

yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS). Pembelajaran TPS merupakan pembelajaran kelompok dimana siswa diberi kesempatan untuk berfikir mandiri dan saling membantu dengan teman yang lain. Hal tersebut di atas diperkuat dengan penelitian tentang model TPS yang pernah dilakukan oleh Kitaoka (2013), yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan berpikir ktitis, kinerja dan motivasi siswa. Selanjutnya Bamiro (2015), menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran TPS dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar kimia siswa. Selanjutnya Permadi dkk. (2013), juga menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar siswa. Lebih lanjut, Nugraha dkk. (2013), menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TPS yang dilengkapi media kartu berpasangan (index card match) dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa penerapan model TPS memiliki dampak yang positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya dan dapat meningkatkan pemahaman konsep serta keterampilan berpikir kritis (KBK) siswa tersebut. Untuk mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, siswa diberikan lembar kerja yang berisi pertanyaan dan tugas untuk dikerjakan. Menurut Nurhadi (2004), tujuan model TPS secara umum adalah untuk meningkatkan penguasaan akademik dan mengajarkan keterampilan sosial. Selanjutnya, Trianto (2011), berpendapat bahwa TPS adalah a) dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, b) unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, c) membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model TPS dapat meningkatkan KBK, meningkatkan pemahaman konsep dan membantu siswa dalam mengajarkan keterampilan sosial. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Model TPS untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis dan Pemahaman Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa SMAN 1 Kluet Utara. METODE Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dapat diperoleh melalui eksperimen sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design, yaitu rancangan penelitian yang memberikan perlakuan kepada kelas eksperimen dan dibandingkan dengan kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga tahap yaitu: (1) pemberian tes awal (pretest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol; (2) pelaksanaan pembelajaran dengan model TPS untuk kelas eksperimen dan metode konvensional untuk kelas kontrol; dan (3) pemberian tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain ini dapat digambarkan seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Pretest-Posttest Control Group Design Kelas Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen X 1 P 1 X 2 Kontrol Y 1 P 2 Y 2 (Sumber: Arikunto, 2010) Keterangan: X 1 : Test awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan di kelas eksperimen X 2 : Test akhir (posttest) setelah perlakuan diberikan di kelas eksperimen Y 1 : Test awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan di kelas kontrol Y 2 : Test akhir (posttest) setelah perlakuan diberikan di kelas kontrol P 1 : Perlakuan terhadap kelas eksperimen : Perlakuan terhadap kelas kontrol. P 2 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 1 Kluet Utara pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu dengan menggunakan dua kelas yang memiliki karakter dan kemampuan belajar relatif sama (homogen). Berdasarkan nilai ulangan harian siswa dan wawancara dengan guru maka ditetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas XI IPA 1 ditetapkan sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 21 siswa dengan rincian 11 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Kelas XI IPA 2 ditetapkan sebagai kelas kontrol yang berjumlah 23 siswa dengan rincian 11 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. 33 JPSI-Vol.04, No.02, hlm.32-38, 2016

Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa tes tertulis, yakni soal tes KBK dan soal tes pemahaman konsep. Soal tes KBK untuk mengukur KBK siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dan soal tes pemahaman konsep untuk mengukur pemahaman konsep siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan baik sebelum maupun setelah pembelajaran. Analisis data hasil pretest dan posttest untuk mengetahui peningkatan KBK siswa dan peningkatan pemahaman konsep siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Tes KBK Peningkatan KBK siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dilihat dari perolehan nilai pretest dan posttest yang telah diberikan. Nilai rata-rata pretest siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 40,00 dan 45,24 kemudian pada saat posttest meningkat menjadi 59,57 dan 72,86. Untuk mengetahui peningkatan KBK siswa yang dicapai, dilakukan perhitungan N-gain. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil rata-rata N-gain pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 30,5% dan 48,8% dengan kategori sedang, artinya secara umum terjadi peningkatan KBK siswa setelah dilakukan pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan model TPS. Gambaran mengenai rata-rata persentase peningkatan skor KBK siswa berupa N-Gain (%) dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Perbandingan Persentase Skor Rata-rata Pretest, Posttest dan N-gain KBK Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen. Gambar 1. menunjukkan bahwa skor rata-rata kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 30.5%, sedangkan pada kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 48,8%. Berdasarkan data tersebut, disimpulkan bahwa rata-rata N-gain kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata N-gain kelas kontrol. Selanjutnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data KBK kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan uji Lilliefors untuk normalitas dan uji Harley untuk homogenitas berbantuan software Microsoft Office Excel 2007. Hasil uji normalitas dan uji homogenitas data pretest, posttest dan N-gain KBK siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan kelas kontrol dan kelas eksperimen terdistribusi normal dan homogen maka selanjutnya dilakukan uji-t. Tabel 2. Uji Beda Rata-Rata Data Posttest KBK untuk Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas Rata-Rata t hitung t tabel Keterangan Eksperimen 72,86 3,708 2,074 Terdapat Perbedaan yang Signifikan Kontrol 59,57 t hitung > t tabel Tabel 2. menunjukkan bahwa nilai posttest KBK kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan hal ini dikarenakan nilai t hitung > t tabel yang artinya setelah kegiatan pembelajaran dilakukan pada kedua kelas, tingkat KBK siswa memiliki perbedaan. Novi Surianti: Penerapan Model Tps Untuk Meningkatkan... 34

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh penerapan model TPS dalam peningkatan KBK siswa. 2. Hasil Tes Pemahaman Konsep Analisis data pretest, posttest dan N-Gain antara kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami peningkatan. Nilai rata-rata pretest siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 40,43 dan 37,62 kemudian pada saat posttest meningkat menjadi 57,83 dan 70,48. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa yang dicapai, dilakukan perhitungan N-gain. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil rata-rata N-gain pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 28,4% dengan kategori rendah dan 51,7% dengan kategori sedang, artinya secara umum terjadi peningkatan pemahaman konsep siswa setelah dilakukan pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan penerapan model TPS. Gambaran mengenai rata-rata persentase peningkatan skor pemahaman konsep siswa berupa N-Gain (%) dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Perbandingan Persentase Rata-rata Skor Pretest, Posttest dan N-gain Pemahaman Konsep Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen. Gambar 2. menjelaskan bahwa skor rata-rata kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 28,4%, sedangkan pada kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 51,7%. Berdasarkan data tersebut, disimpulkan bahwa rata-rata N-gain kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Selanjutnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data KBK kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan uji Lilliefors untuk normalitas dan uji Harley untuk homogenitas berbantuan software Microsoft Office Excel 2007. Hasil uji normalitas dan uji homogenitas data pretest, posttest dan N-gain KBK siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan kelas kontrol dan kelas eksperimen terdistribusi normal dan homogen maka selanjutnya dilakukan uji-t. Tabel 3. Uji Beda Rata-Rata Data Posttest Pemahaman Konsep untuk Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas Rata-Rata t hitung t tabel Keterangan Eksperimen 70,48 3,273 2,074 Terdapat Perbedaan yang Signifikan Kontrol 57,83 t hitung > t tabel Tabel 3. menunjukkan bahwa nilai posttest pemahaman konsep siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan hal ini dikarenakan nilai t hitung > t tabel yang artinya setelah kegiatan pembelajaran dilakukan pada kedua kelas, tingkat pemahaman konsep siswa memiliki perbedaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh penerapan model TPS dalam peningkatan pemahaman konsep siswa. Perbandingan tingkat KBK siswa antara model TPS dan metode konvensional pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMAN 1 Kluet Utara bertujuan untuk mengetahui 35 JPSI-Vol.04, No.02, hlm.32-38, 2016

tingkat KBK siswa dan ada tidaknya perbedaan yang signifikan tingkat KBK siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam pembelajaran kimia khususnya materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Tingkat KBK siswa dapat dilihat dari selisih nilai pretest dan posttest kedua kelas tersebut. Penelitian dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, kedua kelas sampel yang telah dipilih diberi perlakuan berbeda. Sebelum dilakukan pembelajaran pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, siswa terlebih dahulu diberikan pretest. Pretest bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terhadap materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Hasil tes dapat digunakan untuk memperkirakan pada sub materi apa yang harus diajarkan lebih mendalam, sehingga pembelajaran akan lebih efektif. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai rata-rata pretest untuk kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional dan kelas eksperimen yang menggunakan model TPS yaitu 40,00 dan 45,24. Dari nilai tersebut terlihat bahwa nilai rata-rata pretest siswa untuk kedua kelas masih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan siswa, baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen terhadap materi yang akan dipelajari masih kurang. Kekurangan ini dikarenakan siswa tidak memiliki persiapan yang matang terlebih dahulu mengenai materi kelarutan dan hasil kali kelarutan sebelum pembelajaran dimulai, sehingga tidak mampu menyelesaikan soal pretest dengan baik. Di akhir pembelajaran, dilakukan uji posttest pada kedua kelas tersebut untuk melihat seberapa besar peningkatan KBK yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran. Dari hasil tes yang dilakukan diperoleh nilai rata-rata posttest untuk kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional dan kelas eksperimen yang menggunakan model TPS yaitu 59,57 dan 72,86. Berdasarkan nilai rata-rata posttest terlihat bahwa KBK siswa pada kedua kelas telah mengalami peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran. Pada kelas kontrol nilai terendah adalah 40 dan nilai tertinggi adalah 80, sedangkan pada kelas eksperimen nilai terendah adalah 50 dan nilai tertinggi adalah 100. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan menggunakan model TPS dapat meningkatkan KBK siswa lebih baik dibandingkan pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional, sesuai dengan pendapat Afan dkk. (2013), bahwa terdapat perbedaan berpikir kritis yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan model TPS dan yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Selanjutnya Ibrahim (2012), menyatakan bahwa keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar kimia dasar 1 mahasiswa yang menggunakan pembelajaran model TPS dalam pembelajaran kimia lebih baik jika dibandingkan mahasiswa yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Selanjutnya Husna dkk. (2013), juga menyatakan bahwa peningkatan kemampuan KBK siswa yang memperoleh model TPS lebih baik dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran metode konvensional. Berdasarkan hasil analisis dalam bentuk statistik diperoleh bahwa nilai posttest KBK kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan hal ini dikarenakan nilai t hitung > t tabel yang artinya setelah kegiatan pembelajaran dilakukan pada kedua kelas, tingkat KBK siswa memiliki perbedaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh penerapan model TPS dalam peningkatan KBK siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Boleng (2014), bahwa penerapan model TPS berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan KBK dan hasil belajar siswa. Selanjutnya Qing dkk. (2011), berpendapat bahwa berpikir kritis diperlukan untuk pemahaman penuh teori, bukti dan isu-isu inti dan perdebatan dalam domain kimia serta disiplin ilmu lainnya. Penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan hasil rata-rata nilai posttest pemahaman konsep siswa kelas eksperimen sebesar 70,48 dengan nilai terendah adalah 50 dan nilai tertinggi adalah 100. Pada kelas kontrol rata-rata nilai posttest pemahaman konsep siswa sebesar 57,83 dengan nilai terendah adalah 40 dan nilai tertinggi adalah 80. Dari hasil analisis tersebut siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model TPS secara keseluruhan menunjukkan kemampuan pemahaman konsep yang lebih baik dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode konvensional. Tingginya perolehan skor posttest dan N-Gain kelas eksperimen disebabkan karena model TPS memberi peluang kepada siswa untuk berpikir kritis dan efektif, sehingga siswa mampu memahami materi dengan baik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Marlina (2014), bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis dan pemahaman konsep antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik daripada siswa yang belajar secara konvensional. Selanjutnya Rusmaryanti (2013), menyatakan bahwa hasil belajar dan pemahaman konsep biologi siswa yang menggunakan pembelajaran model TPS lebih baik jika dibandingkan siswa yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Selanjutnya Ekoningtyas (2012), juga menyatakan bahwa terdapat pengaruh pemahaman konsep antara siswa yang diberi perlakukan TPS dengan siswa yang diberi perlakukan konvensional. Novi Surianti: Penerapan Model Tps Untuk Meningkatkan... 36

Berdasarkan hasil analisis dalam bentuk statistik diperoleh bahwa nilai posttest pemahaman konsep kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan hal ini dikarenakan nilai t hitung > t tabel yang artinya setelah kegiatan pembelajaran dilakukan pada kedua kelas, pemahaman konsep siswa memiliki perbedaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh penerapan model TPS dalam peningkatan pemahaman konsep siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sugiarto dan Sumarsono (2014), bahwa terdapat peningkatan yang signifikan terhadap pemahaman konsep siswa yang diajarkan dengan model TPS. Selanjutnya Nurnawati (2012), menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe think pair share yang diterapkan pada siswa kelas VIII MTsN Pecangaan di Bawu Jepara pokok bahasan alat optik dapat meningkatkan kerjasama dan pemahaman konsep siswa. Selanjutnya Ginting dan Sormin (2011), juga menyatakan bahwa teknik think pair share memotivasi siswa untuk memahami konsep, memberi banyak kesempatan kepada siswa untuk berpikir, berbagi dan bekerja sama dalam kelompok kecil. Perbedaan pemahaman konsep antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen terjadi karena adanya perbedaan dalam penggunaan model pembelajaran yang berpengaruh pada siswa. Pada kelas eksperimen digunakan model TPS. Siswa dituntut aktif dalam pembelajaran, siswa juga belajar memecahkan masalah dan mendiskusikan masalah dengan teman sebangkunya. Siswa dapat menemukan konsep sendiri melalui LKS yang diberikan oleh guru sehingga akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan suasana belajar lebih menyenangkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Nugraha dkk. (2013), bahwa pembelajaran dengan menggunakan model TPS memiliki kelebihan yaitu optimalisasi partisipasi siswa. Metode konvensional yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasil diskusinya untuk seluruh kelas, model TPS memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasinya kepada orang lain serta dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan KBK dan pemahaman konsep siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan melalui pembelajaran model TPS pada kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol. DAFTAR PUSTAKA Afan, M. A. A. I. N., Marhaeni, N dan Dantes. 2013. The Effect of Think Pair Share Technique on the English Reading Achievement of the Students Differing in Achievement Motivation at Grade Eight of SMPN 13 Mataram. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 1(1): 1-12. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bamiro, A. O. 2015. Effects of Guided Discovery and Think-Pair-Share Strategies on Secondary School Students Achievement in Chemistry. SAGE Open Journals, 1: 1-7. Boleng, D. T. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script dan Think-Pair-Share terhadap Keterampilan Berpikir Kritis, Sikap Sosial dan Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Multietnis. Jurnal Pendidikan Sains, 2(2): 76-84. Ekoningtyas, M. 2012. Pengaruh Pembelajaran Think Pair Share Dipadu Pola Pemberdayaan Berpikir melalui Pertanyaan terhadap Keterampilan Metakognitif, Berpikir Kreatif, Pemahaman Konsep IPA dan Retensinya serta Sikap Sosial Siswa. Jurnal Pendidikan Sains, 1(4): 332-342. Ginting, S. A dan Sormin, F. F. 2011. Improving Students achievement in Reading Comprehension Through Think Pair Share Technique. Jurnal Pendidikan, 1(3): 1-7. Husna., Ikhsan, M dan Fatimah, S. 2013. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS). Jurnal Peluang, 1(2): 81-92. Ibrahim, A. R. 2012. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Think Pair and Share pada Mata Kuliah Kimia Dasar 1. Jurnal Forum MIPA, 13(2): 77-81. Kitaoka, H. 2013. Teaching Methods that Help Economics Students to be Effective Problem Solvers. International Journal of Arts and Commerce, 2(1): 101-110. Marlina., Hajidin dan Ikhsan, M. 2014. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis Siswa di SMA Negeri 1 Bireuen, Jurnal Didaktik Matematik, 1(1): 83-95. Nugraha, D.A., Susanti, E.V.H dan Masykuri, M. 2013. Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) yang Dilengkapi Media Kartu Berpasangan (Index Card Match) 37 JPSI-Vol.04, No.02, hlm.32-38, 2016

terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Ikatan Kimia Kelas X Semester Gasal SMA N 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia, 2(4): 174-181. Nurnawati, E. 2012. Peningkatan Kerjasama Siswa SMP Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Think Pair Share. Physics Education Journal, 1(1): 1-7. Nurhadi. 2004. Pembelajaran Konstekstual (Context Acing And Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Permadi, U., Putra, M dan Jaya, I. N. A. 2013. The Effect of Think Pair Share Teaching Strategy to Students Self-Confidence and Speaking Competency of the Second Grade Students of SMPN 6 Singaraja. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 1: 1-10. Qing Z., Nia, S dan Honga, T. 2011. Developing Critical Thinking Disposition By Task-Based Learning In Chemistry Experiment Teaching. Procedia Social and Behavioral Sciences, 2: 4561 4570. Rusmaryanti, D. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Biologi dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) pada Siswa kelas VIIIA MTs Al Huda 2 Jenawi Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan, 22(3): 285-308. Setiyono, F. P. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (K sp) dengan Pendekatan Sets untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan, 1(2): 149-158. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sugiarto, D dan Sumarsono, P. 2014. The Implementation of Think-Pair-Share Model to Improve Students Ability in Reading Narrative Texts. International Journal of English and Education, 3(3): 206-215. Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Novi Surianti: Penerapan Model Tps Untuk Meningkatkan... 38