Lampiran Surat No : 652/EQ.S/X/2015, tanggal 26 Oktober 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUMUMAN REVISI SERTIFIKAT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA CV PANCA CITRA SELARAS, KABUPATEN BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI CV SAUDARA BANGUN SEJAHTERA, KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH

Lampiran Surat No : 248.5/EQ.S/IV/2015, tanggal 28 April 2015

PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI PERUM PERHUTANI INDUSTRI KAYU WILAYAH I KBM IK CEPU, KABUPATEN BOJONEGORO PROVINSI JAWA TIMUR

Identitas LV-LK : Identitas Auditee :

PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI PT PARISINDO PRATAMA, KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK PELITA INDUSTRI PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

: a. Eka Prayudha b. Suwarso Yogi Restiyono

Lampiran Surat No : 245/EQ.S/IV/2016, tanggal 15 April 2016

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK SUMBER AGUNG JAYA PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK SUMBER AGUNG PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 020/IMSertifikasi-SK/III/2016

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA CV. KARYA ABADI PROVINSI JAMBI OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK CV CENTRAL JAYA PROVINSI LAMPUNG OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI. 1.

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PT LAGUNA ASIA INDAH, KABUPATEN SIAK, PROVINSI RIAU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Musuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

Lampiran Surat No : 515/EQ.S/VIII/2016, tanggal 27 Agustus 2016

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK BANGKIT SANJAYA PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK CV. AYAD JAYA PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK INTI MULTIMA SERTIFIKASI

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LK

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

d. Nomor Telpon/Faks/ Ph Fax

PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI PT KHARISMA KLASIK INDONESIA, KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK PT SUKSES BESAR RAYA PROVINSI RIAU OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI.

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK CV LINTAS INTI ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

RESUME HASIL VERIFIKASI LK

1. Identitas LVLK. a. Nama Lembaga : PT. Inti Multima Sertifikasi. b. Nomor Akreditasi : LVLK IDN. c. Alamat :

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Ph Fax : 1. EKA PRAYUDHA 2. SUWARSO YOGI RESTIONO : PT. KWALITA BALI

d. Nomor Telpon/Faks/ Ph Fax : a. EKA PRAYUDHA : MADE BUDIASA GALLERY

Lampiran Surat No : 115/EQ.SHPK/II/2017, tanggal 18 Februari 2017

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK CV DUA PUTRI PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI. 1.

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PENGUMUMAN HASIL PENILIKAN TAHUN KEDUA KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PT CIPTA MANDIRI FURNITURE, KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH

RINGKASAN HASIL RESERTIFIKASI VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT KASMIL KOSMOS (IUI) Oktober 2015

1. Identitas LVLK. a. Nama Lembaga : PT. Inti Multima Sertifikasi. b. Nomor Akreditasi : LVLK IDN

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL KEPUTUSAN AKHIR VERIFIKASI

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LK

Lampiran Surat No : 661/EQ.S/X/2015, tanggal 31 Oktober 2015

Nomor : 032/EQ.S/I/2015 Bogor, 26 Januari 2015 Lampiran : 1 (satu) lembar Perihal : Pengumuman Website Hasil Kegiatan VLK

RESUME HASIL VERIFIKASI LK Rev.2

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 021/IMSertifikasi-SK/III/2016

PT. EQUALTW TNDONESTA. JI. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja. Kabupaten Bogor (0251) (0251)

RESUME HASIL VERIFIKASI LK

: a. Dyah Ayu Satiti : PT. LANCAR SARI. c. Lokasi Gudang Produk Jadi : Ds. Gubug, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL AUDIT RE-ASSESSMENT LEGALITAS KAYU

d. Nomor Telpon/Faks/ Ph Fax

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

d. Nomor Telpon/Faks/ Ph Fax ;

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Lampiran Surat No : 201/EQ.SHPK/III/2017, tanggal 17 Maret 2017

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA PEMEGANG IUIPHHK KAPASITAS > 6000 M3/Tahun DAN IUI DENGAN NILAI INVESTASI > 500 JUTA

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PT GREEN GARDEN FURNITURE INDUSTRY

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK RATU CANTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI. 1.

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA CV HALIM PRATAMA

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Lampiran Surat No : 729/EQ.SHPK/XI/2016, tanggal 11 November 2016

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUI PT BAO HUA INDONESIA PROVINSI JAWA TENGAH OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

c. Alamat : Jl. Ceremai Raya Blok BC No. 231, Kayuringin Jaya, Kota Bekasi : 1. Luqman Heryana Puspita 2. Yana Suryana

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA JEPARA BC KOBO

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK MAHMUD BIN BASRI PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

d. Nomor Telpon/Faks/ Ph Fax ;

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK LOGAM SAKTI JAYA B PROVINSI SUMATERA SELATAN OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI LVLK-019-IDN

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL AUDIT ASSESSMENT LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PD IPKH SUMBER LESTARI

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU


PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Transkripsi:

Lampiran Surat No : 652/EQ.S/X/2015, tanggal 26 Oktober 2015 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PT FINE LINE CONCEPT KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH Identitas LVLK : I. Nama LVLK : PT. EQUALITY INDONESIA Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja Kabupaten Bogor 16710 Telp. : (0251) 7550722 Fax. : (0251) 7550724 Email : eq@equalityindonesia.com Website : www.equalityindonesia.com Identitas Auditee : II. Nama IUI : PT FINE LINE CONCEPT Nomor IUI : 2978/1/IP/PMA/2014 tanggal 22 Oktober 2014 Jenis Industri : Industri Furniture dari Kayu Kapasitas : 2.000 Pcs/Tahun setara dengan 2.100 M³/Tahun Alamat : Jl. KH Abdul Faqih H. Km. 4 RT. 05/RW. 01 Kel. Kecapi Karang Anyar, Kec. Tahunan, Kab. Jepara, Prov. Jawa Tengah III. Waktu Pelaksanaan : 5 7 Oktober 2015 IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT PREDIKAT LULUS SEHINGGA PT FINE LINE CONCEPT PROVINSI JAWA TENGAH BERHAK DIBERIKAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, 26 Oktober 2015 PT. EQUALITY INDONESIA Ucep Sucitra, A.Md Manager Sub. Div Sertifikasi LK Industri

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK 006 IDN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA Nomor : 167/EQIKEP.Cert/X/2015 TENTANG PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (SLK) PADA PEMEGANG IUI PT FINE LINE CONCEPT DI KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH SK IUI NOMOR : 2978/1/IP/PMA/2014 TANGGAL 22 OKTOBER 2014 KAPASITAS PRODUKSI 2.000 PCS/TAHUN SETARA DENGAN 2.100 M³/TAHUN Menimbang : DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA a. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada PT Fine Line Concept Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 090/EQIF090 tanggal 15 Oktober 2015; b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar Rekomendasi Nomor 089/EQIF037 tanggal 15 Oktober 2015 dan Tinjauan Hasil Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 144/EQIF039 tanggal 19 Oktober 2015 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan; c. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator Penilaian/Verifikasi (EQIF077) Nomor Urut 163 tanggal 19 Oktober 2015 menunjukkan PT Fine Line Concept telah seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK); d. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VIBPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014, PT Fine Line Concept telah memenuhi syarat untuk diberikan Sertifikat Legalitas Kayu (SLK). Mengingat : 1. UndangUndang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi UndangUndang; 2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional; 3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16; 4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka Indonesia National Single Window; 5. ISO/IEC Guide 651996 (Pedoman BSN 4012000) Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk; 6. Pedoman KAN 402 2007 Panduan Interpretasi Untuk ButirButir Pedoman BSN 401 2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk; 7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Thirdparty Certification Systems: 8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa; Halaman 1 dari 4

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK 006 IDN 9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen (Guidelines for Auditing Management Systems); 10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.21/MenLHKII/2015 tanggal 1 Juni 2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak; 11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/MenhutII/2014 tanggal 10 Juni 2014 tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.43/MenlhkSetjen/2015 tanggal 12 Agustus 2015; 12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/MenhutII/2014 tanggal 10 Juni 2014 tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri pada Hutan Produksi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/MenlhkSetjen/2015 tanggal 12 Agustus 2015; 13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/MenhutII/2009 tanggal 12 Juni 2009 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.95/MenhutII/2014 tanggal 29 Desember 2014; 14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/MenhutII/2011 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan; 15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/MenhutII/2011 tentang Penetapan Tanda VLegal; 16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/MenhutVI/2012 tentang Sistem Informasi Verifikasi Legalitas Kayu; 17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/MenhutII/2013 tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen VLegal; 18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/MDAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam kerangka Indonesia National Single Window; 19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/MDAG/PER/12/2014 Tanggal 24 Desember 2014 jo. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 66/MDAG/PER/8/2015 Tanggal 27 Agustus 2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan; 20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LPPHPL) tentang Penggunaan Tanda VLegal; 21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dan perubahannya; 22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK006 IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku sampai dengan 17 Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat ReAkreditasi tanggal 18 Agustus 2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK 6202/MenhutVI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/MenhutVI/BPPHH/2012 Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LPPHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI); Halaman 2 dari 4

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK 006 IDN 23. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.2819/Menlhk PHPL/PPHH/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Penerbit Dokumen VLegal; 24. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/MenhutII/2013 tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen VLegal; 25. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VIBPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VIBPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK); 26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Noomor : P.15/VIBPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) Sebagai Penerbit Dokumen VLegal; 27. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia. Memperhatikan : Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 150/EQIF065/IX/2015 tanggal 10 September 2015. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (SLK) PADA PEMEGANG IUI PT FINE LINE CONCEPT DI KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH SK IUI NOMOR : 2978/1/IP/PMA/2014 TANGGAL 22 OKTOBER 2014 KAPASITAS PRODUKSI 2.000 PCS/TAHUN SETARA DENGAN 2.100 M³/TAHUN. PERTAMA : PT Fine Line Concept dinyatakan LULUS dan berhak mendapatkan Sertifikat Legalitas Kayu (SLK) Nomor : 141/EQCVLK/X/2015. KEDUA : Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 19 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2018 selama PT Fine Line Concept (Pemegang Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VIBPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014. KETIGA : Sertifikat, Logo dan Tanda VLegal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan. KEEMPAT : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen VLegal dan atau penggunaan Tanda VLegal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan hak/sublisensi penggunaan Tanda VLegal kepada Pemegang Sertifikat melalui Perjanjian Penggunaan Tanda VLegal, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat. KELIMA : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia apabila terjadi halhal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau manajemen Pemegang Sertifikat. KEENAM : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut terhadap kondisi sebagaimana Diktum KELIMA melalui Penilikan (surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus). Halaman 3 dari 4

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK 006 IDN KETUJUH : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan. KEDELAPAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan; dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisikondisi yang berkaitan dengan: a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja Pemegang Sertifikat; b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku; c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum KELIMA; d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan; e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya. KESEMBILAN : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau halhal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak). KESEPULUH : Sertifikat dapat dicabut apabila : a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3 (tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat; b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal; c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya atau izin usahanya dicabut. d. Halhal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak). KESEBELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Bogor Pada Tanggal : 19 Oktober 2015 PT EQUALITY Indonesia Ir. Agustri Warsono Direktur Utama Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Direktur Utama PT Fine Line Concept, di Jepara; 2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta; 3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian Program dan Pelaporan. Halaman 4 dari 4

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (1) Identitas LVLK a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia b. Nomor Akreditasi : LVLK006IDN c. Alamat : JL Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor 16710 d. Nomor Telepon Nomor Faks Email : : : 02517550722, 7157103 02517550724 equalitycert@gmail.com e. Direktur : Ir. Agustri Warsono f. Standar : P.14/VIBPPHH/2014, P.43/MenhutII/2014 g. Tim Audit : 1. Ir. Bagus Edhianto (Lead Auditor) h. Tim Pengambil Keputusan 2. Ir. Badaruddin (Auditor) : 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK) 2. Rita Sugiarti S.Hut. (Peninjau) (2) Identitas Auditee a. Nama Pemegang Izin/Hak Pengelolaan b. Nomor & Tanggal SK : PT Fine Line Concept : Izin Prinsip Penanaman Modal Asing, Nomor : 2978/I/IP/PMA/2014, tanggal 22 Oktober 2014 c. Kapasitas : 2.000 Pcs, setara 2.100 M³/Tahun d. Alamat kantor : Jl KH. Abdul Faqih Km.4 RT 05/01, Kelurahan Kecapi Karang Anyar, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah e. Nomor telepon : Nomor Fax Email : : f. Pengurus Direktur : Tuan Fawaz El Kassaa EQIF103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 12

(3) Ringkasan Tahapan Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Konsultasi Publik (bila dibutuhkan) Tidak ada Pertemuan Pembukaan Tanggal 5 Oktober 2015, di ruang rapat PT Fine Line Concept, Kabupaten Jepara Pertemuan dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor PT Fine Line Concept. Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan tujuan dan ruang lingkup verifikasi, menyampaikan jadwal/rencana kerja verifikasi, menyampaikan metodologi dan prosedur verifikasi, menyampaikan ketidaksesuaian pada verifikasi, serta menkonfirmasikan waktu, tempat, dan peserta pertemuan penutupan. Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan BAP. Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan Tanggal 5 7 Oktober 2015, Ruang rapat PT Fine Line Concept, Kabupaten Jepara Observasi di Gudang bahan baku, Pabrik Pengolahan dan Gudang barang jadi. Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan dokumen dan menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.5 Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI BPPHH/2014. Untuk menguji kebenaran data, tim Audit melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.5 Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI BPPHH/2014. Pertemuan Penutupan Tanggal 7 Oktober 2015, di ruang rapat PT Fine Line Concept, Kabupaten Jepara Menyampaikan ucapan terimakasih kepada PT Fine Line Concept, atas kerjasamanya selama verifikasi. Menyampaikan daftar periksa VLK Pertemuan penutupan diakhiri dengan pembuatan BAP Pengambilan Keputusan Tanggal 19 Oktober 2015, di Ruang Meeting PT EQUALITY Indonesia. Rapat pengambilan keputusan meninjau dokumen verifikasi yang diajukan untuk menjamin bahwa verifikasi dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia. EQIF103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 12

(4) Resume Hasil Penilaian : Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk (a) Industri memiliki izin yang sah, dan (b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah Indikator 1.1.1: Unit usaha adalah produsen yang memiliki izin yang sah Verifier a. Akte pendirian perusahaan dan /atau perubahan terakhir Verifier b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam izin industri Verifier c. Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri) Verifier d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Verifier e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Hasil verifikasi awal terhadap dokumen akta pendirian perusahaan, Auditee tergolong masih baru dan belum mengalami perubahan. Akta yang dimiliki oleh Auditee adalah Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor : 10 tanggal 17 November 2014 yang diterbitkan oleh Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah, Ida Widiyanti, SH. di Semarang. Akte Pendirian telah disahkan oleh Menteri Hukum Dan Hak Azasi Manusia Nomor : AHU35128.40.10.2014 tanggal 18 November 2014 yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Auditee adalah perusahaan berstatus PMA dimana izin perdagangannya sudah tercantum dan menjadi satu kesatuan dalam Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal yang dimiliki Auditee, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Hasil verifikasi awal terhadap dokumen izin gangguan lingkungan sekitar pabrik (HO) yang dimiliki Auditee dengan Nomor : 5026/IG.ITU/063/2015 tanggal 5 Maret 2015, diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Jepara, dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 26 Januari 2017. Status kepemilikan bangunan pabrik adalah sewa kontrak gudang. Verifikasi dokumen Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang telah dimiliki oleh Auditee, diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Jepara. TDP dengan Nomor : 112613100581, tanggal 17 Maret 2015 dengan kegiatan usaha pokok industri furniture dari kayu telah sesuai dengan dokumen lainnya dan berlaku sampai dengan tanggal 16 Maret 2020. Hasil verifikasi terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen perpajakan yang dimiliki Auditee seperti NPWP Nomor : 71.572.789.7 516.000 terdaftar tanggal 27 November 2014. Surat Keterangan Terdaftar (SKT) No : S EQIF103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 12

Verifier f. Dokumen lingkungan hidup (AMDAL/ UKLUPL/SPPL/DPLH/SIL/DELH/ dokumen lingkungan hidup lain yang setara) Verifier g. IUIPHHK atau Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT) Verifier h. Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk IUIPHHK. 5765KT/WPJ.10/KP.1303/2014, tanggal 27 NoVember 2014, yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jepara Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I. NPWP dan SKT telah sesuai dengan dokumen lainnya. Berdasarkan Surat Pernyataan Nomor : 009/FLC/VIII/2015 tanggal 1 Agustus 2015 yang ditandatangani oleh Direktur, Auditee Akan memenhui kewajibannya berkaitan dengan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) sesuai Peraturan Menteri Keuangan No : 197/PMK.03/2013 Pasal 4, tanggal 20 Desember 2013. Hasil verifikasi ketersediaan dokumen lingkungan hidup, Auditee telah memiliki dokumen UKLUPL dengan Rekomendasi dari Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara Nomor : 660.1/UKLUPL/05/2015 tanggal 23 Pebruari 2015. Auditee telah membuat laporan Monitoring Pelaksanaan UKL UPL semester I tahun 2015 sesuai ketentuan dan telah dilaporkan secara berkala ke Instansi yang berwenang. Hasil verifikasi terhadap dokumen izin usaha yang dimiliki Auditee berupa Izin Prinsip Penanaman Modal Asing Nomor : 2978/1/IP/PMA/2014 yang diterbitkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan disahkan oleh an. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal tanggal 22 Oktober 2014. Auditee telah mengajukan permohonan Izin Usaha Industri beserta kelengkapannya pada tanggal 1 Oktober 2015 dan saat ini masih dalam proses di PTSP BKPM sesuai Surat Pernyataan Nomor : 013/FLC/X/2015 yang ditandatangani oleh Direktur PT Fine Line Concept. Auditee juga menunjukan bukti permohonan Izin Usaha secara online dengan Nomor Registrasi : 43803/IU1/2015 tanggal 14 Oktober 2015. Auditee adalah industri lanjutan dengan demikian tidak terdapat Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk IUIPHHK, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Indikator 1.1.2 Eksportir produk kayu adalah eksportir yang memiliki izin yang sah, berupa eksportir produsen Verifier 1.1.2 Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK). Berdasarkan hasil verifikasi awal terhadap dokumen ETPIK yang dimiliki Auditee berupa ETPIK untuk mebel dari kayu dengan Nomor : 02.ET01.15. 3401 tanggal 30 September 2015. Informasi yang terdapat dalam dokumen ETPIK telah sesuai dengan dokumen legal lainnya dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 16 Maret 2020 EQIF103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 12

K.1.2 Importir kayu dan produk kayu Indikator 1.2.1 Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah. Verifier 1.2.1 Dokumen pengakuan /pengenal sebagai importir Indikator 1.2.2 Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence) Verifier 1.2.1. Panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (due diligence) importir Seluruh bahan baku yang diterima Auditee berasal dari dalam negeri, tidak ada penggunaan bahan baku maupun produk yang berasal dari luar negeri (impor), sehingga verifier ini tidak diterapkan Seluruh bahan baku yang diterima Auditee berasal dari dalam negeri, tidak ada penggunaan bahan baku maupun produk yang berasal dari luar negeri (impor) sehingga verifier ini tidak diterapkan. Kriteria 1.3 Unit Usaha dalam bentuk kelompok Indikator 1.3.1 Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok Verifier 1.3.1 Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok Auditee bukan merupakan hasil pembentukan kelompok, dengan demikian tidak memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Kriteria K2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penulusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil olahannya. Indikator 2.1.1 Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah. Verifier a. Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli Verifier b. Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah. Verifier c. Berita acara serah terima kayu dan/atau bukti serah terima kayu Berdasarkan hasil verifikasi terhadap pemenuhan bahan baku selama periode Oktober 2014 sampai dengan September 2015, Auditee melakukan pembelian produk setengah jadi (unfinish raw frame) melalui pembelian secara lepas atau beli putus dari pengrajin yang telah menjadi mitra Auditee. Seluruh pembelian/pemesanan produk setengah jadi dilengkapi dengan Purchase Order (PO) sebagai bukti pembelian dan Nota / Bukti Pembayaran secara tunai kepada pengrajin sebagai bukti sahnya jual beli. Auditee tidak menerima bahan baku kayu bulat dari hutan negara, dengan demikian tidak ada berita acara yang ditanda tangani oleh petugas kehutanan, sehingga verifier ini tidak diterapkan Berdasarkan hasil verifikasi terhadap penerimaan bahan baku periode Oktober 2014 sampai dengan September 2015, Auditee tidak EQIF103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 12

selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah Verifier d. Dokumen angkutan hasil hutan yang sah Verifier e. Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/kota atau dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran, serta DKP. Verifier f. Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri. Verifier g. Dokumen SLK/SPHPL yang dimiliki pemasok dan/atau DKP dari pemasok Verifier h. Dokumen pendukung RPBBI menerima bahan baku kayu baik kayu bulat maupun kayu gergajian dari hutan negara, namun Auditee menerima bahan baku berupa produk setengah jadi dari pengrajin yang berasal dari hutan hak atau hutan rakyat, serta telah dibuatkan bukti serah terima bahan baku oleh bagian penerima bahan baku (quality control). Pengiriman bahan baku juga telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan berupa Surat Keterangan Asal Usul (SKAU). Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap keberadaan dan kelengkapan dokumen bahan baku yang diterima dari pengrajin dalam periode pengiriman bulan Mei sampai dengan September 2015, penerimaan barang setengah jadi yang diterima Auditee bahan bakunya berasal dari kayu rakyat (hutan hak) telah dilengkapi dengan Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) dan tidak terdapat dokumen Surat Angkutan Lelang (SAL) untuk bahan baku yang berasal dari hasil lelang. Bahan baku yang digunakan oleh Auditee dan pemasok bukan merupakan kayu bekas atau hasil bongkaran, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Bahan baku yang digunakan oleh Auditee dan pemasok bukan merupakan kayu limbah industri, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen legalitas pemasok bahan baku berupa Dokumen Kesesuaian Pemasok (DKP) yang menyuplai Auditee dalam periode pengiriman bulan Mei hingga September 2015, DKP yang telah diterima Auditee adalah sebanyak 44 lembar. Auditee telah menunjuk personil yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan DKP, sekaligus menyusun prosedur pemeriksaan pemasok serta telah membuat laporan hasil pemeriksaan kepada pemasok yang menerbitkan DKP. Auditee adalah industri lanjutan dengan demikian tidak terdapat dokumen pendukung RPBBI, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Indikator 2.1.2 Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah Verifier a. Pemberitahuan Impor Barang (PIB). Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen PIB, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.auditee tidak melakukan pembelian EQIF103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 12

Verifier b. Bill of Lading (B/L) Verifier c. Packing List (P/L) Verifier d. Invoice Verifier e. Deklarasi Impor Verifier f. Rekomendasi Impor Verifier g. Bukti pembayaran bea masuk (bila terkena bea masuk) Verifier h. Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya. Verifier i. Bukti penggunaan kayu impor Indikator 2.1.3. Unit usaha menerapkan sistem penulusuran kayu bahan baku impor, sehingga verifier tersebut tidak diterapkan. Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen Bill of Lading (B/L), dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen Packing List (P/L), dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen Invoice, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen Deklarasi Impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen Rekomendasi Impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen bukti pembayaran bea masuk, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen penjelasan asal usul bahan baku kayu impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen penggunaan kayu Impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Verifier a. Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi. Verifier b. Laporan produksi hasil olahan Berdasarkan pemeriksaan terhadap ketersediaan dokumen rekaman atau catatan penerimaan bahan baku, penggunaan bahan baku serta hasil produksi, Auditee telah memakai atau menerapkan catatan dalam pelaksanaan operasional produksinya dengan menggunakan form berupa kartu status barang yang dapat menunjukan bahwa seluruh bahan baku yang diproses dapat ditelusuri asal usulnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan data penerimaan bahan baku dan hasil produksi periode bulan Mei sampai dengan September 2015 dimana Penerimaan Bahan Baku : 668 pcs dengan volume 21,2818 M 3 dan Hasil Produksi : 500 pcs, dengan volume 14,4483 M 3. EQIF103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 12

Verifier c. Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan Verifier d. Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan Verifier e. Dokumen LMKB/ LMKBK dan LMHHOK Proses produksi yang dilakukan oleh Auditee tidak merubah bentuk, dengan demikian rendemen yang dihasilkan dianggap 100 %. Terdapat hubungan yang logis antara output input dan sesuai dengan laporan LMHHOK dalam periode yang sama. Berdasarkan hasil pemeriksaan realisasi hasil produksi periode Mei sampai dengan September 2015, dengan membandingkan kapasitas produksi yang diizinkan sesuai Izin Prinsip Nomor : 2978/I/IP/PMA/2014 tanggal 22 Oktober 2014 tercantum izin kapasitas sebesar 2.000 unit atau setera 2.100 M 3. Realisasi produksi furniture jadi dalam periode yang sama tercatat sebesar 500 unit dengan volume 14,4483 M 3. Dengan demikian realisasi hasil produksi yang dihasilkan oleh Auditee bila disandingkan dengan total kapasitas yang diberikan tidak melebihi kapasitas yang diberikan, dimana kapasitas produksi yang dicapai oleh Auditee baru sebesar 25 % dari total unit dan setara 0,7% dari total volume kayu. Auditee maupun pemasoknya tidak menggunakan kayu lelang sebagai bahan bakunya, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan Berdasarkan hasil pemeriksaan ketersediaan dokumen laporan mutasi kayu, Auditee telah membuat dan dapat menunjukan laporan mutasi kayu untuk periode Mei sampai dengan September 2015. Laporan mutasi kayu telah sesuai dengan dokumen pendukung lainnya berupa data penerimaan barang setengah jadi, barang yang diolah untuk proses produksi, barang jadi serta catatan hasil penjualannya. Indikator 2.1.4 Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga). Verifier a. Dokumen SLK atau DKP Verifier b. Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain) Verifier c. Berita acara serah terima kayu yang dijasakan Auditee dalam melakukan produksi tidak melakukan kerja sama pengolahan produk dengan pihak manapun, tidak terdapat dokumen SLK atau DKP penyedia jasa dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Auditee dalam melakukan produksi tidak melakukan kerja sama pengolahan produk dengan pihak manapun, tidak terdapat dokumen kontrak jasa pengolahan produk, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Auditee dalam melakukan produksi tidak melakukan kerja sama pengolahan produk dengan pihak manapun, tidak terdapat dokumen berita acara serah terima kayu, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Verifier d. Auditee dalam melakukan produksi tidak EQIF103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 12

Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan penyedia jasa Verifier e. Adanya pendokumentasian bahan baku, proses produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa melakukan kerja sama pengolahan produk dengan pihak manapun, tidak terdapat dokumen pemisahan produk yang dijasakan, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Auditee dalam melakukan produksi tidak melakukan kerja sama pengolahan produk dengan pihak manapun, tidak terdapat pendokumentasian bahan baku, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Kriteria K.3.1 Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Indikator 3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik Verifier 3.1.1. Dokumen angkutan hasil hutan yang sah. Auditee tidak melakukan perdagangan domestik sesuai dengan Izin Prinsip Penanaman Modal Asing Nomor 2978/1/IP/PMA/2014 tanggal 22 Oktober 2014, yang diterbitkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal yang menyatakan bahwa pemasaran furniture dari kayu berupa mebel 100% untuk tujuan Ekspor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan Kriteria K.3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor Indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Verifier a. Produk hasil olahan kayu yang diekspor Verifier b. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Verifier c. Packing List (P/L) Verifier d. Invoice Verifier e. Bill of Lading (B/L) Hasil verifikasi kelengkapan dokumen ekspor periode bulan Mei hingga September 2015, Auditee belum melaksanakan ekspor produk hasil industri berupa furniture dari kayu, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Hasil verifikasi kelengkapan dokumen ekspor periode bulan Mei hingga September 2015, Auditee belum melaksanakan ekspor produk hasil industri berupa furniture dari kayu, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Hasil verifikasi kelengkapan dokumen ekspor periode bulan Mei hingga September 2015, Auditee belum melaksanakan ekspor produk hasil industri berupa furniture dari kayu, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Hasil verifikasi kelengkapan dokumen ekspor periode bulan Mei hingga September 2015, Auditee belum melaksanakan ekspor produk hasil industri berupa furniture dari kayu, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Hasil verifikasi kelengkapan dokumen ekspor periode bulan Mei hingga September 2015, Auditee belum melaksanakan ekspor produk hasil industri berupa furniture dari kayu, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. EQIF103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 12

Verifier f. Dokumen VLegal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V Legal Verifier g. Hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis Verifier h. Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar. Verifier i. Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya Kriteria 3.3 Pemenuhan penggunaan Tanda V Legal Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V Legal Verifier 3.3.1. Tanda V Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan Kriteria K.4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Indikator 4.1.1 Pedoman / prosedur dan implementasi K3 Verifier a. Pedoman/prosedur K3 Hasil verifikasi kelengkapan dokumen ekspor periode bulan Mei hingga September 2015, Auditee belum melaksanakan ekspor produk hasil industri berupa furniture dari kayu, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 97/M DAG/PER/12/2014, tanggal 24 Desember 2014 pasal 12, hanya 6 (enam) pos tarif/hs code yang di wajibkan verifikasi teknis, sedangkan untuk produk mebel dari kayu yang dihasilkan Auditee tidak diwajibkan pemeriksaan teknis. Dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Produk meubel yang di hasilkan oleh Auditee tidak termasuk ke dalam kelompok produk yang dikenakan tarif bea keluar sebagaimana dimaksudkan oleh Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 75/PMK.011/2012 tanggal 16 Mei 2012 Tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar. Dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Bahan baku yang dipergunakan Auditee berasal dari jenis kayu Mahoni dan kayu Mindi, tidak termasuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya, sesuai dengan Permenhut No 57/MenhutII/2008 tentang Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008 2018 di mana hanya terdapat 22 jenis kayu yang dibatasi jumlah perdagangannya, dan juga tidak terdaftar ke dalam CITES Appendix I, II, atau III. Auditee masih dalam proses Sertifikasi Legalitas Kayu dan belum melaksanakan perdagangan/ ekspor sehingga tanda VLegal belum diimplementasikan, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan Auditee telah memiliki dokumen prosedur K3 dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya. Auditee juga telah menunjuk personil yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan K3 berdasarkan Surat Nomor : 002/SK FLC/V/2015, yang ditandatangani oleh Direktur PT Fine Line Concept pada tanggal 1 Mei 2015. EQIF103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 12

Verifier b. Implementasi K3 Verifier c. Catatan kecelakaan kerja Kriteria K.4.2 Pemenuhan hak hak tenaga kerja Indikator 4.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja Verifier 4.2.1. Serikat pekerja atau kebijaksanaan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sarana K3, telah tersedia peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan dan pendataan untuk seluruh sarana APAR tercatat dengan baik. Auditee juga telah melaksanakan pelatihan sistem pencegahan serta penanggulangan bahaya kebakaran yang bekerja sama dengan UPT Pemadam Kebakaran Kabupaten Jepara. Keberadaan tanda jalur evakuasi cukup jelas dan telah dipetakan serta telah dipasang pada tempat yang bebas dari tumpukan barang. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap rekaman catatan kecelakaan kerja, Auditee telah memiliki laporan catatan kecelakaan kerja periode bulan Oktober 2014 sampai dengan September 2015. Laporan tersebut dibuat setiap bulan dan ditandatangani oleh penanggung jawab K3. Dalam catatan kecelakaan kerja pada periode tersebut tidak terdapat kasus kecelakaan kerja (NIHIL). Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap keberadaan serikat pekerja, Auditee belum memiliki serikat pekerja, namun Auditee telah membuat surat pernyataan dengan Nomor : 008/FLC/V/2015 yang ditandatangani oleh Direktur pada tanggal 1 Mei 2015 yang berisi pernyataan memberikan kebebasan bagi seluruh pekerja untuk membentuk Serikat Pekerja atau menjadi anggota dari Serikat Pekerja atau terlibat dalam kegiatan Serikat Pekerja. Dari hasil wawancara dengan beberapa karyawan, bahwa hampir semua karyawan masih baru bekerja di Auditee, sehingga mereka belum terpikir untuk membentuk serikat pekerja, saat ini kondisi hubungan kerja antara manajemen dan karyawan cukup kondusif. Indikator 4.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hakhak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan >10 orang. Verifier 4.2.2. Ketersediaan dokumen KKB atau PP yang mengatur hakhak pekerja Indikator 4.2.3 Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap keberadaan dan kelengkapan dokumen Peraturan Perusahaan, Auditee telah memiliki dokumen Peraturan Perusahaan (PP) atas nama PT Fine Line Concept dan telah mendapat pengesahan dari Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jepara sesuai Nomor : KEP.560/150/2015 pada tanggal 21 September 2015 dengan masa berlaku sampai 10 September 2017. EQIF103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 12

Tidak mempekerjakan anak dibawah umur (diluar ketentuan). Verifier 4.2.3. Pekerja yang masih dibawah umur Berdasarkan hasil pemeriksaan daftar nama karyawan sampai dengan bulan September 2015, Auditee mempekerjakan karyawan berjumlah 45 orang yang terdiri dari 32 orang karyawan perempuan dan 13 orang karyawan lakilaki. Berdasarkan daftar karyawan tersebut, terdapat dua orang tenaga kerja dengan kelahiran pada tahun 1998 atau berumur 17 tahun. Karyawan tersebut telah mendapat persetujuan untuk bekerja di perusahaan Auditee dari orang tua dan Ketua RT. Kedua karyawan tersebut ditempatkan pada pekerjaan yang tidak beresiko tinggi yaitu pada bagian pewarnaan dan packing. EQIF103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 12