BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian ini adalah nasabah asuransi syariah PT Asuransi Syariah Mubarakah di Jakarta. Jumlah kuesioner yang dikirimkan sebanyak 162 buah. Dari 162 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh responden dapat dibuat ikhtisarnya sebagai berikut : 1. Jumlah keseluruhan kuesioner yang dikirimkan... 162 kuesioner. 2. Jumlah kuesioner yang tidak bisa dipakai... 12 kuesioner. 3. Jumlah kuesioner yang bisa dipakai... 150 kuesioner. 4.2 Analisa Deskriptif Hasil penelitian ini dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan setiap butir pertanyaan, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai variabel variabel yang diteliti. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan formula statistika, yakni mencakup koefisien korelasi, koefisien determinasi, dan regresi. Tujuannya 46
47 adalah untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh dan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Sampel yang diuji adalah para nasabah dari PT Asuransi Syariah Mubarakah dengan menggunakan metode sistem random sampling. Dari 150 responden yang dijadikan sampel pada penelitian ini, dapat disajikan deskripsi data responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan status pekerjaan. 4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Profil responden berdasarkan jenis kelamin diperlihatkan pada Gambar 4.1. dari 150 responden yang terlibat dalam penelitian ini, mayoritas responden berjenis kelamin laki laki yaitu dengan jumlah sebanyak 86 responden atau dengan mendapatkan nilai persentasi sebesar 57,33%. Sedangkan sisanya adalah responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu dengan jumlah sebanyak 64 responden atau nilai persentasinya sebesar 42,67%. Jumlah Sampel Nasabah Perempuan, 64 Laki-Laki, 86 Laki-Laki Perempuan Gambar 4.1 Jenis Kelamin Sumber: Hasil Penelitian, 2010
48 4.2.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan usia seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.2. sebagian besar responden berusia > 45 tahun yaitu sebanyak 69 responden atau dengan memperoleh nilai persentasi sebesar 46%, penilaian terbanyak kedua berdasarkan faktor usia ini berada pada usia 30 45 tahun sebanyak 57 responden atau dengan memperoleh nilai persentasi sebesar 38%, penilaian terbanyak ketiga usia 17 30 tahun sejumlah 24 responden atau dengan memperoleh nilai persentasi sebesar 16%. Data Umur nasabah 24 69 17-30 tahun 31-45 tahun >45 tahun 57 Gambar 4.2 Usia Sumber: Hasil Penelitian, 2010 4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Profil responden berdasarkan pendidikan diperlihatkan pada Gambar 4.3. dari 150 responden yang terlibat dalam penelitian ini, mayoritas responden berpendidikan
49 S1 dengan jumlah sebanyak 77 responden atau dengan mendapatkan nilai persentasi sebesar 51,33%, urutan kedua terbanyak adalah responden dengan pendidikan D3 sejumlah 39 responden atau dengan mendapatkan nilai persentasi sebesar 26%, urutan ketiga terbanyak merupakan responden dengan pendidikan SMA sejumlah 18 responden atau dengan mendapatkan nilai persentasi sebesar 12%, sedangkan sisanya adalah responden dengan pendidikan S2 / S3 dengan jumlah sebanyak 16 responden atau dengan mendapatkan nilai persentasi sebesar 10,67%. 16 18 39 SMA D3 S1 S2/S3 77 Gambar 4.3 Status Pendidikan Sumber: Hasil Penelitian, 2010 4.2.4 Profil Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Berdasarkan status pekerjaan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.4. sebagian besar responden telah memiliki status pekerjaan sebagai karyawan swasta yaitu sebanyak 63 responden atau dengan mendapatkan nilai persentasi sebesar 42%, penilaian terbanyak kedua berdasarkan faktor status pekerjaan berada pada pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 37 responden atau dengan mendapatkan nilai persentasi sebesar 24,66%, pekerjaan sebagai PNS sebanyak 27 responden atau dengan
50 mendapatkan nilai persentasi sebesar 18%, pekerjaan sebagai profesional sebanyak sebanyak 23 responden atau dengan mendapatkan nilai persentasi sebesar 15,33%. Wiraswasta, 37 PNS, 27 Profesional, 23 PNS Karyawan Swasta Profesional Wiraswasta Karyawan Swasta, 63 Gambar 4.4 Pekerjaan Sumber: Hasil Penelitian, 2010 4.2.5 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan Berdasarkan status penghasilan eperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.5 sebagian besar responden memiliki pendapatan Rp. 7 9 Juta yaitu sebanyak 51 responden atau dengan mendapatkan nilai persentasi sebesar 34%, penilaian terbanyak kedua berdasarkan faktor pendapatan berada pada pendapatan Rp. 5 7 juta sejumlah 43 responden atau dengan mendapatkan nilai persentasi sebesar 28,66%, pendapatan lebih dari Rp. 9 Juta sejumlah 34 responden atau dengan mendapatkan nilai persentasi sebesar 22,66%, pendapatan Rp. 3 5 Juta sejumlah 18
51 responden atau dengan mendapatkan nilai persentasi sebesar 12%, dan penhasilan Rp. 1 3 Juta sebanyak sebanyak 4 responden atau dengan mendapatkan nilai persentasi sebesar 2,66%. 1-3 Juta, 4 > 9 Juta, 34 3-5 Juta, 18 5-7 Juta, 43 1-3 Juta 3-5 Juta 5-7 Juta 7-9 Juta > 9 Juta 7-9 Juta, 51 Gambar 4.5 Pendapatan Sumber: Hasil Penelitian, 2010 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas instrumen memiliki tujuan mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas menggunakan rumus statistika Koefisien Korelasi Product Moment, sedangkan untuk pengujian reliabilitas atas instrumen yang sama digunakan formula Alpha Cronbach. Formula ini digunakan untuk melihat sejauh mana alat ukur dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama pada saat yang berbeda.
52 4.3.1 Produk Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Produk No. Pertanyaan r hitung r Gambar (α = 0,05) Keterangan 1 0.854 0,159 Valid 2 0.863 0,159 Valid 3 0.825 0,159 Valid 4 0.679 0,159 Valid Koefisien Alpha Cronbach 0,823 Reliabel Sumber: Data diolah dengan SPSS 15 Dari hasil perhitungan di atas, terlihat untuk variabel Produk dari 4 pertanyaan, semua pertanyaan valid. Sementara untuk uji reliabilitas diperoleh koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,823. Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh terlihat cukup besar sehingga menunjukkan bahwa instrumen Produk adalah reliabel. 4.3.2 Harga Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Harga No. Pertanyaan r hitung r Gambar (α = 0,05) Keterangan 1 0,696 0,159 Valid 2 0,857 0,159 Valid 3 0,811 0,159 Valid 4 0,683 0,159 Valid Koefisien Alpha 0,760 Reliabel Cronbach Sumber: Data diolah dengan SPSS 15
53 Dari hasil perhitungan di atas, terlihat untuk variabel Harga dari 4 pertanyaan, semua pertanyaan valid. Sementara untuk uji reliabilitas diperoleh koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,760. Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh terlihat cukup besar sehingga menunjukkan bahwa instrumen Harga adalah reliabel. 4.3.3 Promosi Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Promosi No. Pertanyaan r hitung r Gambar (α = 0,05) Keterangan 1 0,778 0,159 Valid 2 0,848 0,159 Valid 3 0,744 0,159 Valid 4 0,648 0,159 Valid Koefisien Alpha Cronbach 0,750 Reliabel Sumber: Data diolah dengan SPSS 15 Dari hasil perhitungan sebelumnya, terlihat untuk variabel Promosi dari 4 pertanyaan, semua pertanyaan valid. Sementara untuk uji reliabilitas diperoleh koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,750. Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh terlihat cukup besar sehingga menunjukkan bahwa Promosi adalah reliabel.
54 4.3.4 Lokasi Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lokasi No. Pertanyaan r hitung r Gambar (α = 0,05) Keterangan 1 0,713 0,159 Valid 2 0,785 0,159 Valid 3 0,749 0,159 Valid 4 0,740 0,159 Valid Koefisien Alpha Cronbach 0,734 Reliabel Sumber: Data diolah dengan SPSS 15 Dari hasil perhitungan di atas, terlihat untuk variabel Lokasi dari 4 pertanyaan, semua pertanyaan valid. Sementara untuk uji reliabilitas diperoleh koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,734. Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh terlihat cukup besar sehingga menunjukkan bahwa instrumen Lokasi adalah reliabel. 4.3.5 Penghasilan Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Penghasilan No. Pertanyaan r hitung r Gambar (α = 0,05) Keterangan 1 0,755 0,159 Valid 2 0,797 0,159 Valid 3 0,779 0,159 Valid 4 0,570 0,159 Valid Koefisien Alpha Cronbach 0,702 Reliabel Sumber: Data diolah dengan SPSS 15
55 Dari hasil perhitungan sebelumnya, terlihat untuk variabel Penghasilan dari 4 pertanyaan, semua pertanyaan valid. Sementara untuk uji reliabilitas diperoleh koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,702 Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh terlihat cukup besar sehingga menunjukkan bahwa Penghasilan adalah reliabel. 4.3.6 Keputusan Membeli Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Keputusan Membeli No. Pertanyaan r hitung r Gambar (α = 0,05) Keterangan 1 0,724 0,159 Valid 2 0,849 0,159 Valid 3 0,708 0,159 Valid 4 0,726 0,159 Valid Koefisien Alpha Cronbach 0,744 Reliabel Sumber: Data diolah dengan SPSS 15 Dari hasil perhitungan sebelumnya, terlihat untuk variabel Keputusan Membeli dari 4 pertanyaan, semua pertanyaan valid. Sementara untuk uji reliabilitas diperoleh koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,744. Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh terlihat cukup besar sehingga menunjukkan bahwa Keputusan Membeli adalah reliabel.
56 4.4 Analisis Data 4.4.1 Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari Value Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas. Dan sebaliknya apabila VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Model 1 Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas Produk Harga Promosi Lokasi Penghasilan Coefficients a Collinearity Statistics Tolerance VIF.408 2.452.968 1.033.966 1.035.965 1.036.412 2.427 a. Dependent Variable: Keputusan Membeli Sumber: Hasil olah SPSS Karena nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF variabel tidak ada yang melebihi 10 dan maka disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas antar variable
57 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan metode grafik plot. Scatterplot Dependent Variable: Keputusan Membeli 3 Regression Studentized Residual 2 1 0-1 -2-3 -4-2 Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas 0 2 Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar diatas, terlihat titik-titik dengan pola menyebar secara acak pada posisi di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi.
58 4.4.2 Hasil Uji Regresi Sederhana Pengujian regresi sederhana bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh secara parsial Produk, Harga, terhadap Promosi. Model 1 Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Regresi Sederhana (Constant) Produk Harga Promosi Lokasi Penghasilan Coefficients a a. Dependent Variable: Keputusan Membeli Unstandardized Coefficients B Std. Error t Sig. 5.487 1.456 3.769.000.187.070 2.679.008.174.052 3.354.001.232.059 3.932.000.028.054.514.608.192.082 2.341.021 Sumber: Hasil Olah SPSS 1. Produk terhadap Keputusan Membeli Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.8, pengujian secara parsial Produk terhadap Keputusan Membeli menghasilkan p_value sebesar 0,008, lebih kecil dari nilai level of Significant 5% (α = 0,05), hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara Produk terhadap Keputusan Membeli tersebut secara populasi dikatakan signifikan. Hal ini berarti pula hipotesis satu (H 1 ) diterima artinya hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh antara Produk terhadap Keputusan Membeli diterima.
59 Selanjutnya untuk analisis regresi, berdasarkan hasil perhitungan nilai konstanta dan koefisien regresi, sebagaimana yang terlihat pada Tabel 4.8 di atas, maka dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = 5,487 + 0,187X 1 Dari persamaan ini tampak nilai b (koefisien korelasi) sebesar 0,187 yang berarti bahwa bila variabel X (Produk) bernilai 1 satuan, maka nilai Keputusan Membeli akan bertambah sebesar 0,187 %. Karena nilai b positif, maka hal itu berarti setiap kenaikan Produk akan diimbangi dengan kenaikan Keputusan Membeli 0,187%. 2. Harga terhadap Keputusan Membeli Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.8, pengujian secara parsial. Harga terhadap Keputusan Membeli menghasilkan p_value sebesar 0,001, lebih kecil dari nilai level of Significant 5% (α = 0,05), hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara Harga terhadap Keputusan Membeli tersebut secara populasi dikatakan signifikan. Hal ini berarti pula hipotesis dua (H 2 ) diterima artinya hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh antara Harga terhadap Keputusan Membeli diterima. Selanjutnya untuk analisis regresi, berdasarkan hasil perhitungan nilai konstanta dan koefisien regresi, sebagaimana yang terlihat pada tabel 4.8 di atas, maka dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = 5,487 + 0,174X 2 Dari persamaan ini tampak nilai b (koefisien korelasi) sebesar 0,174 yang berarti bahwa bila variabel X (Harga) bernilai 1 satuan, maka nilai Keputusan
60 Membeli akan bertambah sebesar 0,174 %. Karena nilai b positif, maka hal itu berarti setiap kenaikan Harga akan diimbangi dengan kenaikan Keputusan Membeli 0,174%. 3. Promosi terhadap Keputusan Membeli Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.8, pengujian secara parsial Promosi terhadap Keputusan Membeli menghasilkan p_value sebesar 0,000, lebih kecil dari nilai level of Significant 5% (α = 0,05), hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara Promosi terhadap Keputusan Membeli tersebut secara populasi dikatakan signifikan. Hal ini berarti pula hipotesis tiga (H 3 ) diterima artinya hipotesis yang menyatakan terdapa pengaruh antara Promosi terhadap Keputusan Membeli diterima. Selanjutnya untuk analisis regresi, berdasarkan hasil perhitungan nilai konstanta dan koefisien regresi, sebagaimana yang terlihat pada tabel 4.8 di atas, maka dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = 5,487 + 0,232X 3 Dari persamaan ini tampak nilai b (koefisien korelasi) sebesar 0,232 yang berarti bahwa bila variabel X (Promosi) bernilai 1 satuan, maka nilai Keputusan Membeli akan bertambah sebesar 0,232 %. Karena nilai b positif, maka hal itu berarti setiap kenaikan Promosi akan diimbangi dengan kenaikan Keputusan Membeli 0,232%. 4. Lokasi terhadap Keputusan Membeli Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.8, pengujian secara parsial lokasi terhadap keputusan membeli menghasilkan p_value sebesar 0,608, lebih
61 besar dari nilai level of Significant 5% (α = 0,05), hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara Lokasi terhadap Keputusan Membeli tersebut secaran populasi dikatakan tidak signifikan. Hal ini berarti pula hipotesis empat (H 4 ) diterima artinya hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh antara lokasi terhadap keputusan membeli ditolak. 5. Penghasilan terhadap Keputusan Membeli Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.8, pengujian secara parsial Penghasilan terhadap Keputusan Membeli menghasilkan p_value sebesar 0,021, lebih kecil dari nilai level of Significant 5% (α = 0,05), hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara Penghasilan terhadap Keputusan Membeli tersebut secara populasi dikatakan signifikan. Hal ini berarti pula hipotesis empat (H 4 ) diterima artinya hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh antara Penghasilan terhadap Keputusan Membeli diterima. Selanjutnya untuk analisis regresi, berdasarkan hasil perhitungan nilai konstanta dan koefisien regresi, sebagaimana yang terlihat pada tabel 4.8 di atas, maka dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = 5,487 + 0,192X 3 Dari persamaan ini tampak nilai b (koefisien korelasi) sebesar 0,192 yang berarti bahwa bila variabel X (Penghasilan) bernilai 1 satuan, maka nilai Keputusan Membeli akan bertambah sebesar 0,192 %. Karena nilai b positif, maka hal itu berarti setiap kenaikan Penghasilan akan diimbangi dengan kenaikan Keputusan Membeli 0,192%.
62 4.4.3. Koefisien Determinasi (R 2 ) Besarnya koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan sampai seberapa besar proporsi perubahan variabel independen mampu menjelaskan variasi perubahan variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan sebagai prediktor nilai variabel dependen memiliki ketepatan prediksi yang semakin tinggi. Model 1 Tabel 4.9 Koefisien Determinan Model Summary Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate.604 a.365.343 1.31697 a. Predictors: (Constant), Penghasilan, Promosi, Lokasi, Harga, Produk Sumber: Hasil Olah SPSS Berdasarkan hasil uji regresi pada Tabel 4.9 di atas, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,365. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (Produk, Harga, Promosi, Lokasi dan Penghasilan) mampu menjelaskan variasi variabel dependen (Keputusan Membeli) sebesar 36,5%, sedangkan sisanya sebesar 63,5% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
63 4.4.4 Hasil Uji Variable Dominan Pengujian terhadap pengaruh dominan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan melihat besarnya nilai standarized coefficients beta dari model regresi yang terbentuk. Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Variabel Dominan Coefficients a Model 1 Produk Harga Promosi Lokasi Penghasilan Standardized Coefficients Beta.279.226.266.035.242 a. Dependent Variable: Keputusan Membeli Sumber: Hasil Olah SPSS Berdasarkan Tabel 4.10 diatas, diperoleh nilai standarized coefficients beta Produk sebesar 0,279, Harga sebesar 0,226, Promosi sebesar 0,266, Lokasi sebesar 0,035 dan Penghasilan sebesar 0,242. Karena variabel Produk memiliki nilai standarized coefficients beta terbesar, maka Produk memiliki pengaruh paling dominan terhadap Keputusan Membeli.