Perancangan Tebal Lapis Ulang (Overlay) Menggunakan Data Benkelman Beam DR. Ir. Imam Aschuri, MSc RUANG LINGKUP Standar uji ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian perkerasan lentur jalan dengan alat Benkelman Beam, yaitu mengukur lendutan dan lendutan balik dari lapis perkerasan lentur jalan. Hasil pengujian dapat digunakan dalam perhitungan tebal lapis tambah (overlay) perkerasan lentur jalan. 1
CARA PENGUKURAN Lendutan Balik Lendutan Balik Titik Belok Lendutan Maksimum dan Cekung Lendutan Faktor Penyesuaian Faktor penyesuaian temperatur standar 35 o C Faktor pengaruh muka air tanah (faktor musim) Faktor koreksi beban uji BB Faktor koreksi alat BB 2
TRUK SPESIFIKASI STANDAR Berat kosong truk (5±0,1)ton Sumbu belakang STRG Beban roda belakang ban ganda (4,08±0,045)ton Ban kembang halus 10x20 inci-12ply Tekanan ban 80 psi Jarak bidang kontak ban ganda 10-15cm Truk Standard 3
TRUK SPESIFIKASI TIDAK STANDAR HINO - Berat Kosong 4,985t - Sumbu belakang STRG - Kembang halus 10x20 inci 16 ply - tekanan ban 105 psi - Jarak bidang kontak ban ganda 10,5cm Prosedur korelasi lendutan untuk truk dg spesifikasi tidak standar 1. tentukan spesifikasi truk yang tidak standar; 2. lakukan pengujian lendutan menggunakan truk dengan spesifikasi standar; 3. hitung lendutan balik (ds); 4. lakukan pengujian lendutan pada titik sesuai butir 2 menggunakan truk dengan spesifikasi tidak standar; 5. hitung lendutan balik (dts); 6. gambarkan grafik hubungan antara ds dan dts, sehingga diperoleh korelasi lendutan balik untuk truk dengan spesifikasi tidak standard. Pengujian sebaiknya dilakukan minimal 30 titik sehingga memenuhi kebutuhan data minimal, baik untuk butir 2 maupun butir 4. Pada perhitungan lendutan keseragaman data. balik harus sudah memperhatikan Korelasi ini hanya berlaku untuk jenis perkerasan yang sama, atau diasumsikan sama. 4
Peralatan dan Pesonel Truk dengan spesifikasi standar Alat Benkelman Beam Hydraulic-Jack Scale, kapasitas 10 ton Termometer (0-100 0 C) dengan skala 1 0, temperatur udara dan permukaan jalan dicatat setiap 1-2 jam. Pengukur tekanan ban Meteran 10 30 m Lembar kerja Pelubang aspal Kamera Rambu, lampu flashing Personel Satu orang petugas pengamanan lalu lintas Satu orang pengukur jarak, Temperatur, dan Tebal Lapisan Aspal Satu orang pengemudi truk Dua orang operator Benkelman Beam 5
Pembacaan Arloji Pembacaan arloji pengukur dilakukan pada jarak 0, 200 mm, 400mm, 600 mm, 900 mm, 1200mm, 1500 mm, 2,7 m dan 6 m Truk diparkir dalam waktu minimum 3 menit dan pengukuran sekitar 4 menit. Jarak Titik Pengamatan Jarak titik pengamatan (m) Panjang ruas jalan (km) 25 <1 50 1 sampai dengan 2 100 2 sampai dengan 5 200 > 5 6
Pengukuran Lendutan Lendutan Balik Lendutan balik titik belok Lendutan maksimum dan cekung lendutan Alat Benkelman Beam 7
Contoh Nilai Lendutan BB Grafik Hasil Uji BB 8
Pd. T-05-2005-B, Pedoman Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur dengan Metode Lendutan Besarnya lendutan balik sesuai rumus: d B = 2 x (d 3 -d 1 )xftxcaxfk B-BB dengan: d B = lendutan balik (mm) d 1 = lendutan pada saat beban tepat pada titik pengukuran d 3 = lendutan pada saat beban berada pada jarak 6 meter dari titik pengukuran Ft = faktor penyesuaian lendutan terhadap temperatur standar 35 0 Ca = faktor pengaruh muka air tanah (faktor musim) 1,2 ; bila pemeriksaan dilakukan pada musim kemarau atau muka air tanah rendah 0,9 ; bila pemeriksaan dilakukan pada musim hujan atau muka air tanah tinggi FK B-BB = faktor koreksi beban uji Benkelman Beam 77,343 x (Beban Uji dalam ton)^(-2,0715) Langkah-Langka Perhitungan hitung repetisi beban lalu-lintas rencana (CESA) dalam ESA hitung lendutan hasil pengujian BB tentukan panjang seksi yang memiliki keseragaman (FK) hitung Lendutan wakil (Dwakil) - Dwakil = dr + 2 s ; untuk jalan arteri / tol (TK 98%) - Dwakil = dr + 1,64 s ; untuk jalan kolektor (TK 95%) - Dwakil = dr +1,28 s ; untuk jalan lokal (TK 90%) hitung lendutan rencana/ijin (Drencana) hitung tebal lapis tambah/overlay (Ho) hitung tebal lapis tambah/overlay terkoreksi (Ht) 9
Kurva Cekung Lendutan Faktor Keseragaman FK = s d R x100% < FK izin Dimana : FK = Faktor Keseragaman FKizin = Faktor Keseragaman yang diijinkan = 0% - 10% keseragaman sangat baik = 11% - 20% keseragaman baik = 21% - 30% keseragaman cukup baik 10
Faktor Keseragaman dr = Lendutan rata rata pada suatu seksi jalan s = Deviasi Standar = Simpangan Baku d = Nilai lendutan balik (db) atau lendutan langsung (dl) tiap titik pemeriksaan pada suatu seksi jalan ns = Jumlah titik pemeriksaan pada suatu seksi jalan Faktor Koreksi Lendutan Thd Temperatur 11
Faktor Koreksi Tebal Lapis Tambah Faktor koreksi tebal lapis tambah penyesuaian 12
Hubungan antara lendutan rencana dan lalu-lintas Tebal lapis tambah/overlay (Ho) 13
Contoh Perhitungan Hasil Uji BB 14
Hasil analis Lendutan Balik Faktor Keseragaman 15
Analisis Lendutan Koreksi 16
Tebal Overlay Terima Kasih atas Perhatiannya Any Question? 17