AIPNI HPEQ-DIKTI Makasar 13-14 Maret 2010 8/20/2012 INDONESIA 1 INDONESIA NATIONAL NURSES ASSOCIATIONS COMPETENCIES FRAMEWORK PRAKTIK PROFESSIONAL, ETIS, LEGAL, PEKA BUDAYA KERANGKA KERJA KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA AKONTABILITAS PRAKTIK LEGAL PRAKTIK ETIS, PEKA BUDAYA PRINSIP ASUHAN KEPERAWATAN PEMBERIAN ASUHAN DAN MANAJEMEN PROMOSI KESEHATAN PERENCANA EVALUASI PENGKAJIAN IMPLEMENTASI HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN INTERPROFESIONAL KESELAMATAN LINGKUNGAN DELEGASI DAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PROFESIONAL, PERSONAL DAN KUALITAS PENGEMBANGAN PROFESI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN BERKELANJUTAN 2 1
PROFILE LULUSAN NERS Care Provider Community Leader Educator Manager Researcher 3 K0MPETENSI LULUSAN PROFILE Care provider Community leader KOMPETENSI DAN SUB KOMPETENSI DIII (level 4) S1 Ners (level 6) S2 (level 7) SP1 (level 8) SP2 (level 9) S3 (level 9) Menggunakan keterampilan penyelesaian masalah klinis untuk memandu praktek dalam memberikan asuhan keperawatan dasar. di terbatas apabila peran diperlukan. Menerapkan keterampilan berfikir kritis dan pendekatan sistem untuk penyelesaian masalah serta pembuatan keputusan keperawatan dalam konteks pemberian askep yang komprehensif dan holistik., baik sosial. - Menerapkan Menerapkan keterampilan berfikir keterampilan berfikir kritis dan pendekatan kritis, pertimbangan sistem untuk penyelesaiana masalah serta pembuatan keputusan keperawatan dalam konteks pemberian klinis dan keahlian untuk membuat keputusan pada areaarea praktek yang kompleks dalam konteks pemberian askep spesialis. askep spesialis., baik sosial dalam rangka pengembangan hubungan multidisiplin, baik sosial sesuai dengan bidang spesialisasinya., baik sosial dengan mengembangka n pola/model klinik baru. -, baik sosial dengan mengembangka n pola/model. 4 2
K0MPETENSI LULUSAN Educator Researcher mendidik pasien dan keluarga yang didelegasik an kepadany a melakukan pengumpulan data dan berkontribusi dalam kegiatan penelitian mendidik pasien dan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya melakukan penelitian sederhana keperawatan untuk membantu mewujudkan Evidence Based Practice (EBP) Manager - mengaplikasikan dan manajemen Keperawatan mendidik peserta didik dan perawat yang berada pada 1 (satu) level di bawahnya. melakukan penelitian dalam rangka pengembangan keilmuan mengelola pelayanan keperawatan di area bidang kerjanya melalui fungsi manajemen tingkat menengah dan atas mendidik peserta didik program ners dan perawat yang berada dibawahnya melakukan penelitian dalam rangka pengembangan keilmuan mengelola asuhan keperawatan di area spesialisasinya melalui fungsifungsi manajemen mendidik peserta program spesilis I melakukan penelitian klinik dalam rangka pengembangan keilmuan keperawatan klinik mendidik orang lain sesuai kepakaran dalam bidang ilmunya melakukan penelitian klinik dalam rangka menemukan suatu model asuhan, teknologi keperawatan, dan teori keperawatan yang baru. mengelola sumber daya dalam bidang kerjanya secara adil dan 5 TAHAPAN PENDIDIKAN NERS AKADEMIK 144 SKS S.Kep TH-1 TH-2 TH-3 TH-4 TH-5 NERS IQF LEVEL 6 IQF LEVEL 7 PROFESI 36-40 SKS TIM GAB PPNI-AIPNI ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN REKOMENDASI AKREDITASI ORGANISASI PROFESI 6 3
ENTRY LEVEL EXAM (ELE) 20/08/2012 MODEL UJI KOMPETENSI ENTRY LEVEL EXAM (ELE) Di lakukan pada perawat yg akan baru lulus/lulusan yg baru pertama kali mengikuti uji kompetensi Sertifikat kompetensi berlaku 5 tahun WORK PLACE ASSESMENT (ELE) Dilakukan pada perawat yang sudah bekerja/perpanjangan sertifikat kompetensi Sertifikat kompetensi berlaku 5 tahun 7 MODEL UJI KOMPETENSI NERS TAHAP AWAL (ENTRY LEVEL EXAM) AKADEMIK 144 SKS S.Kep TH-1 TH-2 TH-3 TH-4 TH-5 NERS IQF LEVEL 6 IQF LEVEL 7 SERTIFIKAT KOMPETENSI PROFESI 36-40 SKS ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN REKOMENDASI ORGANISASI PROFESI 8 4
PENYELENGGARA ENTRY LEVEL EXAM (USULAN YG PERLU DI DISKUSIKAN) Apakah dimungkinkan uji kompetensi awal (ELE) di lakukan oleh Institusi pendidikan??? Dengan kriteria: Memiliki ijin penyelenggaraan profesi Ners Program sarjana dan/atau profesi terakreditasi minimal B dapat melakukan uji kompetensi mandiri dengan mekanisme dan standar yang telah disepakati dengan Lembaga Uji Kompetensi Bagi yang terakreditasi C uji kompetensi dilakukan oleh Lembaga Uji Kompetensi dengan komposisi 50%: 50% Bagi yang belum/tidak terakreditasi sepenuhnya dilakukan oleh Lembaga Uji Kompetensi 9 PENYELENGGARA ENTRY LEVEL EXAM (USULAN YG PERLU DI DISKUSIKAN) Lulusan yg sejak pemberlakuan uji kompetensi ini belum mengikuti uji kompetensi, maka uji kompetensi spenuhnya di lakukan oleh Lembaga Uji Kompetensi 10 5
MATERI UJI (mengacu pedoman yg dibuat KNUKP-PPNI) Materi uji kompetensi dikembangkan dari 12 kompetensi inti yang mencakup 3 (tiga) domain kompetensi. Komponen untuk mengembangkan materi uji mencakup : Tingkat urgensi dari setiap unit kompetensi menjadi penting dan sangat penting Variabel Struktur yaitu : Jumlah dibuat dengan mengembangkan dari 12 kompetensi inti yang mencakup 3 domain. Setiap kompetensi terdiri dari 2-5 elemen kompentensi dimana satu elemen kompetensi akan diukur dengan 3-8 kriteria unjuk kerja. Bentuk soal bisa berupa MCQ, presentasi dan kasus yang disesuaikan dengan kompetensi yang akan diukur. Persentase soal berdasarkan domain kompetensi mencakup : praktik etis, legal, peka budaya = 20% pemberian dan manajemen askep = 70% pengembangan diri professional = 10% Persentase soal berdasarkan taksonomi adalah Kognitif = 92-96% Pengetahuan = 25-30% Aplikasi = 40-50% Berpikir kritis = 20-30% Afektif = 4-8% 8/20/2012 INDONESIA 11 MATERI UJI ELE (mengacu pedoman yg dibuat KNUKP-PPNI)... lanjutan Variabel kontekstual yaitu : Tipe klien : individu, keluarga, kelompok dan Umur dan gender : perempuan, laki-laki dengan tingkat umur : bayi, anak, dewasa dan lansia Budaya, fokus pada kesadaran, sensitivitas serta respek terhadap perbedaan nilai, keyakinan dan praktik Situasi dan kesehatan klien yaitu kondisi stabil serta holistik Lingkungan dan pelayanan kesehatan : lingkungan praktik untuk entry level dapat pada setiap tatanan dan sebagian besar kompetensi tidak tergantung pada tatanan, bisa spesifik jika diperlukan 12 6
ENTRY LEVEL EXAM (ELE) 20/08/2012 MODEL UJI KOMPETENSI NERS LANJUTAN (WORK PLACE ASSESMENT) AKADEMIK 144 SKS S.Kep STR TH-1 TH-2 TH-3 TH-4 TH-5 NERS DINKES PROPINSI DINKES PROPINSI IQF LEVEL 6 IQF LEVEL 7 SERTIFIKAT KOMPETENSI SIPP PROFESI 36-40 SKS ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN REKOMENDASI KOORDINASI REKOMENDASI ORGANISASI PROFESI 5 TH WORK PLACE ASSESMENT (WPA) LEMBAGA UJI KOMPETENSI LEMBAGA DIKLAT 13 MATERI UJI WPA (mengacu pedoman yg dibuat KNUKP-PPNI) Materi uji kompetensi dikembangkan mempergunakan pendekatan adopsi dari beberapa sumber antara lain dari WPA oleh asesor kompetensi yang diaplikasikan pada bidang Keperawatan. Komponen untuk mengembangkan materi uji WPA mencakup : Tingkat urgensi dari kompetensi yaitu : Kompetensi kunci sesuai jenjang karir yaitu : PK I dan II dengan kompetensi general (dalam paket) dan PK III s/d V dengan kompetensi advanced (dalam paket dan unit kompetensi) Variabel Struktur yaitu : Jumlah dan bentuk bukti-bukti yang diperlukan terhadap kompetensi generalis dan advanced adalah : hasil observasi (check list), jawaban pertanyaan lisan serta catatan kejadian dan prestasi sebelumnya, jumlah kasus/klien : 1 (satu) s/d 3 (tiga) disesuaikan dengan tingkat kompetensi 14 7
MATERI UJI WPA (mengacu pedoman yg dibuat KNUKP-PPNI)... lanjutan Dimensi kompetensi mencakup: task skill, management skill, contingency skill, job role/environment skill dan transfer skill serta 7 (tujuh) kompetensi kunci Variabel kontekstual yaitu : Tipe kasus/klien : individu, keluarga, kelompok dan (sesuai jenjang karir) dan bidang perawat klinik (anak, Ibu, jiwa, medikal, bedah, gawat darurat serta ) Gender : perempuan dan laki-laki Budaya : fokus pada kesadaran, sensitivitas serta respek terhadap perbedaan nilai, keyakinan dan praktik Situasi dan kesehatan klien yaitu kondisi stabil dan tidak stabil secara holistic (generalis dan advanced) Lingkungan dan pelayanan kesehatan disesuaikan dengan tuntutan kompetensi pada setiap jenjang karir 15 terimakasih 16 8