I. PENDAHULUAN. kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan. kepada pengangguran yang meluas. Disamping itu harga-harga kebutuhan

dokumen-dokumen yang mirip
2 sumber daya manusia, peran masyarakat, dan dukungan pendanaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan adanya upaya terarah, terpadu, dan

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.

Gilang Wiryanu Murti. DO NOT COPY.

BAB I PENDAHULUAN. empat dunia setelah China, India dan Amerika Serikat, jumlah penduduk

2015 DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

I. PENDAHULUAN. sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Apalagi jika hanya

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi Teoretis. 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu rumah tangga menjadi Tenaga Kerja Wanita

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

I. PENDAHULUAN. anak-anak yang putus sekolah karena kurang biaya sehingga. dan buruh pabrik tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan pegawai negeri sipil, oleh karena itu kedudukan dan peranan

BAB I PENDAHULUAN pada alinea keempat yang berbunyi Kemudian dari pada itu untuk

d. Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang.

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila itu mencangkup sila atau prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

1. PENDAHULUAN. merupakan sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. 2 Hadi Setia Tunggul, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Jakarta, Harvarindo, 2009, hal. 503

BAB I PENDAHULUAN. ada sehingga setiap manusia diharapkan mampu menghadapi tantangan sesuai

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)

BAB III PERCERAIAN DI KALANGAN EKS TKI DI DESA GENUK WATU KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan serta dinikmati oleh manusia. Ketika seorang manusia lahir kedunia

KATA PENGANTAR. Penulis. iii

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Maka dari itu dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke IV yaitu

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia merupakan Negara yang berdasarkan pada

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI LUAR NEGERI: SEBUAH MANDAT KEMERDEKAAN NEGARA INDONESIA

Oleh : Bustanul Arifin K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. oleh tiap-tiap individu sebagai warga negara. Karena itu, apakah negara tersebut

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

BAB I PENDAHULUAN. Ditegaskan bahwa tujuan Negara Indonesia adalah untuk melindungi segenap. ekonomi, maupun sosial budaya bahkan pertahanan-keamanan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dian Kurnia Putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sebagai terjemahan istilah society merupakan sekelompok

BAB I PENDAHULUAN. undang-undang dasar 1945 yaitu berbunyi : Untuk membentuk suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (yang selanjutnya disebut UUD) 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara dapat dipandang sebagai persekutuan manusia yang hidup dan

PENDAHULUAN Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Sebagian besar penduduk di negara-negara sedang berkembang berada di bawah

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 (UUD 1945) yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dengan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut pemerintah berupaya secara maksimal untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yakni melindungi

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam

Bab 2. Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 29

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

Bab 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ialah Ilmu pengetahuan / Pendidikan. Keberadaan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar 1945, bahwa cita-cita bangsa Indonesia adalah untuk melindungi. segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Di bidang ketenagakerjaan, pihak-pihak yang terlibat didalamnya, yaitu pekerja, pengusaha dan

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi: Melindungi

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan juga tidak terlepas dari adanya

BAB I PENDAHULUAN. negara yang diinginkan serta tujuan pembentukan pemerintahan. Negara

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat. ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan

BAB I PENDAHULUAN. di kota-kota maupun di desa-desa. Banyak keluarga mempunyai Pembantu Rumah

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan serta dididik sampai menjadi dewasa. Kewajiban suami selain menafkahi ekonomi keluarga, juga diharapkan menjadi

PANCASILA DALAM IMPLEMENTASI SILA DUA DAN TIGA

BAB I PENDAHULUAN. terhadap barang dan jasa, kesehatan, geografis, gender, dan kondisi lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan

BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan akan tempat tinggal semakin terasa mendesak dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya

SUMBANGAN RETRIBUSI PASAR TRADISIONAL KEPADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Tentunya

BAB I PENDAHULUAN adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera lahir dan

No.1087, 2014 BNPB. Badan Penanggulangan Bencana. Daerah. Pembentukan. Pedoman KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA,

BAB I PENDAHULUAN. darah Indonesia. Dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai cita-cita bangsa tersebut, pembangunan nasional disemua bidang

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendapatan. Pendapatan merupakan balas jasa bekerja setelah

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang. dalam mendukung pembangunan nasional. Berhasilnya perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Pertumbuhan Indonesia hanya mencapai 5,8% pada tahun 2013 dan turun

BAHAN TAYANG MODUL 5

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah diketahui bersama bahwa negara kita sedang

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Banyak cara yang telah dilakukan oleh Indonesia untuk menyelesaikan

AGENDA DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

BAB I. berkomunikasi, bahkan ketika kita sendiripun, kita tetap melakukan. komunikasi. Sebagai sebuah aktivitas, komunikasi selalu dilakukan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berdaulat, tentunya kedaulatan yang diperoleh dari hasil semangat juang serta tetesan darah

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran merupakan masalah pokok dalam suatu masyarakat modern. Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendapatan masyarakat akan merosot. Situasi ini menimbulkan kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan kehidupan keluarga sehari-hari. Masalah yang timbul dalam bidang ketenagakerjaan adalah tidak seimbangnya antara tenaga kerja dengan lapangan pekerjaan yang ada, akhirnya berakibat kepada pengangguran yang meluas. Disamping itu harga-harga kebutuhan pokok yang semakin mahal membuat sebagian rakyat Indonesia terhimpit dengan keadaan yang ada. Inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan semakin tinggi di negara Indonesia yang saat ini masih mencapai angka 76 juta kepala keluarga. Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara. Masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari bahkan untuk kebutuhan pangan pun tidak dapat dipenuhinya, sehingga mereka semakin jauh untuk menuju kesejahteraan. Di dalam keluarga, tingkat kesejahteraan sangatlah penting dalam membina keluarga yang bahagia. Tanggung jawab seorang kepala keluarga berperan penting dalam kesejahteraan sebuah keluarga. Salah satu contoh tanggung

jawab seorang kepala keluarga yaitu mampu menghidupi keluarganya untuk hidup secara layak (terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang dan papan). Terpenuhinya kebutuhan pangan adalah terpenuhinya kebutuhan bahan makanan khususnya sembilan bahan pokok. Kebutuhan akan makan adalah syarat utama bagi kehidupan manusia. Bagaimana mungkin sebuah rumah tangga/keluarga akan mengalami kebahagiaan apabila kebutuhan dasarnya saja tidak terpenuhi. Malah tidak tercukupnya kebutuhan pangan sebaliknya bisa menimbulkan ketidakbahagiaan sebuah rumah tangga. Kebutuhan sandang merupakan kebutuhan dasar bagi manusia beradab di manapun dan kapanpun, karena selama manuasia berada di bumi ini maka kebutuhan sandang itu akan menjadi hal yang mendasar. Terpenuhinya kebutuhan papan adalah tempat tinggal. Rumah bagi keluarga merupakan kebutuhan yang sangat-sangat mendasar sebagai tempat tinggal atau berkumpul seluruh anggota keluarga. Karena itu sebuah keluarga bisa disebut sejahtera dan bahagia kalau terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang dan papan. Seorang kepala keluarga berkewajiban bekerja untuk mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Tidak sedikit kepala keluarga yang tidak mampu untuk menafkahi keluarganya dikarenakan tidak mempunyai pekerjaan yang tetap karena keterbatasan pendidikannya maupun sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Pekerjaan masyarakat pedesaan pada umumnya adalah sebagai buruh tani dan pekerja kasar dapat dikatakan tidak cukup untuk memenuhi kabutuhan hidup keluarganya, karena mereka hanya mempunyai penghasilan rendah dan itu

pun bukan penghasilan tetap yang mereka dapat dalam setiap bulannya dan keadaan seperti itu tentunya jauh untuk menuju kesejahteraan, karena penghasilan mereka yang tidak tetap itu tidak memungkinkan mereka untuk menghidupi keluarga secara layak. Setiap warga negara mempunyai hak atas penghidupan yang layak. Seperti yang tercantum dalam pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi beban hidup masyarakat miskin agar dapat hidup lebih layak yaitu dengan memberikan Bantuan Langsug Tunai (BLT) sebesar Rp. 100.000 untuk 1 bulan. Namun banyak terjadi kekeliruan dalam pembagian bantuan tersebut. Seperti halnya yang terjadi di Pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu. Terjadi ketidak adilan pada saat pembagian BLT. Banyak masyarakat miskin di daerah ini yang tidak mendapatkan bantuan tersebut. Penanggulangan kemiskinan adalah kewajiban pemerintah yang harus dilakukan. Para pemegang kekuasaan di pemerintahan juga harusnya berjuang dan bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita bangsa sebagai wujud dari amanat konstitusi bagi pencapaian tujuan nasional dan mewujudkan cita-cita bangsa seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4 yang berbunyi: Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap banga indonesia dan seluruh tumpah

[ darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial... Di dalam Undang-undang Hak Asasi Manusia pasal 40 menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak. Pasal-pasal tersebut memancarkan asas keadilan sosial dan kerakyatan. Berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur hal ini seperti yang terdapat dalam Undang-undang 1945, Undang-undang Hak Asasi Manusia, Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan sebagainya. Dengan tujuan menciptakan lapangan kerja agar warga negara memperoleh penghidupan yang layak. Sudah sangat jelas bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, akan tetapi pada kenyataannya banyak sekali warga negara yang belum merasakan kelayakan hidup dan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih mandahulukan haknya daripada kewajibannya. Jika keseimbangan itu tidak ada maka akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan. Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman dan sejahtera.

Akan tetapi, hak dan kewajiban di indonesia ini tidak akan pernah seimbang apabila masyarakatnya tidak bergerak untuk merubahnya. Maka dari itu masyarakat harus berusaha untuk mengubah nasibnya dengan jalan mencari pekerjaan di luar daerahnya maupun di luar negaranya. Itulah salah satu alasan mengapa seseorang memutuskan untuk bekerja di luar negeri menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) / Tenaga Kerja Wanita (TKW). [ Seperti halnya yang terjadi di Pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu. Banyak dari penduduk khususnya perempuan/ ibu rumah tangga bekerja ke luar negeri demi membantu perekonomian untuk kesejahteraan keluarga. Mereka bekerja di sektor informal yaitu bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT). Seharusnya tugas mencari nafkah merupakan tanggung jawab seorang suami. Tetapi karena suami tidak dapat lagi mencukupi kebutuhan keluarga dikarenakan tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap dan tidak mempunyai keterampilan maka dari itu mereka nekad menjadi TKW untuk berjuang memperbaiki perekonomian keluarga agar bisa hidup lebih layak dan mapan yang semestinya dilakukan oleh seorang kepala keluarga. Hal ini yang terjadi di pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1 : Jumlah TKW ke Luar Negeri di Pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu Tahun 2008 2010 Jumlah TKW Negara Tujuan

Kelurahan Pujodadi Lajang Ibu rumah tangga Malaysia Singapura Taiwan Hongkong Pujodadi 1 1 2 1 -- 2 - Pujodadi 2 2 7 4 1 4 - Pujodadi 3 6 16 7 4 11 - Pujodadi 4 3 9 5 2 5 - Pujodadi 5 2 16 - - - - Pujodadi 6 3 18 7 1 12 1 Pujodadi 7-6 2 1 3 - Jumlah 17 74 26 9 37 1 Berdasaran tabel di atas dapat dilihat bahwa banyak wanita, khususnya ibu rumah tangga yang bekerja ke luar negeri. Mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga di berbagai negara seperti Malaysia, Taiwan, Singapura dan Hongkong. Seperti yang kita lihat pada tabel di atas, masyarakat pujodadi banyak yang bekerja di Negara Taiwan, hal ini disebabkan mereka lebih nyaman bekerja di negara Taiwan karena jarang terjadi tindak/kasus kekerasan pada pembantu rumah tangga, majikan orang Taiwan lebih menghargai pembantu rumah tangga dan selain itu juga gaji mereka lebih besar di bandingkan bekerja di Malaysia, Singapura dan Hongkong. Bekerja sebagai pembantu rumah tangga di negara orang bukanlah pekerjaan yang diinginkan oleh setiap orang, apalagi untuk seorang istri yang seharusnya pekerjaan mencari nafkah adalah tanggung jawab suami. Mereka memilih bekerja ke luar negeri karena tidak mempunyai pilihan lain, dan jalan satusatunya untuk memperbaiki kehidupan keluarganya dan demi kesejahteraan

keluarga maka mereka memilih menjadi TKW untuk menambah penghasilan keluarga. Demi membantu perekonomian keluarga mereka rela mengorbankan hakhaknya sebagai seorang istri yang seharusnya mendapatkan nafkah lahir dan batin dari suaminya. Tidak hanya rela mengesampingkan haknya, tetapi mereka juga rela pergi jauh meningggalkan suami, anak, dan keluarganya dalam waktu yang cukup lama. Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan pengamatan yang diperoleh, penulis tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ibu rumah tangga menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dan pengamatan yang penulis lakukan dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut : 1. Kemiskinan 2. Kurangnya hak dan kesempatan memperoleh pekerjaan 3. Kurangnya tanggung jawab suami dalam mensejahterakan keluarga 4. Rendahnya jenjang pendidikan suami-istri. 5. Motivasi kerja kaum wanita C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah agar permasalahan yang akan diteliti tidak terlalu luas maka peneliti membatasi permasalahan pada faktor-faktor yang mempengaruhi ibu rumah tangga menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu. D. Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas serta setelah hasil pra penelitian maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi ibu rumah tangga menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu? E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan apa sajakah faktorfaktor yang dominan mempengaruhi ibu rumah tangga menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu. 2. Kagunaan Penelitian a. Kagunaan Secara Teoretis

1. Secara teoretis, penelitian ini berguna untuk mengembangkan konsep ilmu pendidikan yang berada dalam lingkup kajian pendidikan kewarganegaraan yag mengkaji masalah hak dan kewajiban warga negara untuk mencapai hidup yang layak bagi kemanusiaan. b. Kegunaan Secara Praktis 1. sebagai sumbangan pemikiran penulis bagi masyarakat khususnya para suami untuk lebih bertanggung jawab dan memperhatikan kesejahteraan keluarganya. 2. Pemerintah diharapkan lebih memperhatikan masalah kemiskinan dan kesejahteraan rakyatnya. 3. Sebagai salah satu referensi atau sumber pustaka bagi semua pihak yang akan melakukan penelitian lanjut, baik dari praktisi pendidikan maupun dari non pendidikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ibu rumah tangga menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu F. Ruang Lingkup 1. Ruang Lingkup Ilmu

Penelitian ini termasuk ruang lingkup ilmu pendidikan khususnya Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yang berkaitan dengan kajian pendidikan kenegaraan, karena setiap warga negara mempunyai hak-hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. Ruang Lingkup Objek Objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ibu rumah tangga menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu. [ 3. Ruang Lingkup Subjek Subjek penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang pernah bekerja menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW). 4. Ruang Lingkup Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu. 5. Ruang Lingkup Waktu Ruang lingkup waktu penelitian adalah sejak dikeluarkannya surat izin penelitian pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung sampai selesai penelitian ini.