PERUBAHAN TERHADAP KADAR AIR, BERAT SEGAR DAN BERAT KERING SILASE PAKAN LENGKAP BERBAHAN DASAR JERAMI PADI DAN BIOMASSA MURBEI

dokumen-dokumen yang mirip
PERUBAHAN MASSA PROTEN, LEMAK, SERAT DAN BETN SILASE PAKAN LENGKAP BERBAHAN DASAR JERAMI PADI DAN BIOMASSA MURBEI

EVALUASI FISIK RANSUM LENGKAP BERBENTUK WAFER BERBAHAN BAHAN UTAMA JERAMI JAGUNG DAN BIOMASSA MURBEI

EFEKTIVITAS SUBSTITUSI KONSENTRAT DENGAN DAUN MURBEI PADA PAKAN BERBASIS JERAMI PADI SECARA IN VITRO SKRIPSI OCTAVIANI NILA PERMATA SARI

ANALISIS KANDUNGAN SERAT SILASE RANSUM LENGKAP YANG DIFORMULASI DENGAN BAHAN UTAMA RUMPUT GAJAH DAN BIOMASSA MURBEI

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

KANDUNGAN NUTRISI SILASE JERAMI JAGUNG MELALUI FERMENTASI POLLARD DAN MOLASES

KAJIAN PENGOLAHAN JERAMI PADI SECARA KIMIA DAN BIOLOGI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENAMPILAN SAPI PERANAKAN ONGOLE

PAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

KECERNAAN NDF DAN ADF RANSUM BERBAHAN JERAMI PADI FERMENTASI DAN KONSENTRAT YANG DIBERI TAMBAHAN SINGKONG DENGAN IMBANGAN YANG BERBEDA PADA SAPI SIMPO

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 03 Pebruari :23 - Update Terakhir Selasa, 17 Pebruari :58

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

UJI SIFAT FISIK DAN DAYA SIMPAN WAFER RANSUM KOMPLIT BERBASIS KULIT BUAH KAKAO

KANDUNGAN NUTRISI SILASE PELEPAH DAUN SAGU SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA DENGAN LAMA FERMENTASI DAN KOMPOSISI SUBSTRAT YANG BERBEDA

Pengaruh Pemberian Silase Biomassa Jagung...Eman Sulaeman

FERMENTABILITAS DAN DEGRADABILITAS

MEMBUAT SILASE PENDAHULUAN

KECERNAAN JERAMI PADI FERMENTASI DENGAN PROBIOTIK STARBIO TERHADAP DOMBA JANTAN LOKAL

SKRIPSI KUALITAS NUTRISI SILASE LIMBAH PISANG (BATANG DAN BONGGOL) DAN LEVEL MOLASES YANG BERBEDA SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERNAK RUMINANSIA

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Diharapkan dengan diketahuinya media yang sesuai, pembuatan dan pemanfaatan silase bisa disebarluaskan sehingga dapat menunjang persediaan hijauan yan

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

PENGARUH PENGGUNAAN UREA-MINYAK DALAM RANSUM TERHADAP ph, KECERNAAN BAHAN KERING,BAHAN ORGANIK, DAN KECERNAAN FRAKSI SERAT PADA SAPI PO

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

KANDUNGAN LEMAK KASAR, BETN, KALSIUM DAN PHOSPOR FESES AYAM YANG DIFERMENTASI BAKTERI Lactobacillus sp

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

RESPON PRODUKSI SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP PEMBERIAN SUPLEMEN BIOMINERAL DIENKAPSULASI SKRIPSI PIPIT

KANDUNGAN NUTRISI SILASE JERAMI JAGUNG MELALUI FERMENTASI POLLARD DAN MOLASES

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013

Pengaruh Jenis Hijauan Pakan dan Lama Penyimpanan Terhadap Sifat Fisik Wafer

Nutrisi dan Pakan Kambing dalam Sistem Integrasi dengan Tanaman

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE. Materi

PENGGUNAAN PELEPAH DAUN KELAPA SAWIT DENGAN PERLAKUAN FISIK, KIMIA, BIOLOGI DAN KOMBINASINYA TERHADAP PERFORMANS DOMBA LOKAL JANTAN

KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR TONGKOL JAGUNG YANG DIINOKULASI Trichoderma sp. PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.

KONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA

EFEKTIVITAS PENYERAPAN Ca DAN P, KADAR AIR DAN KANDUNGAN AMONIA MANUR AYAM PETELUR DENGAN RANSUM BERZEOLIT DAN RENDAH Ca SKRIPSI SUSILAWATI

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

BAB I PENDAHULUAN. diperlukannya diversifikasi makanan dan minuman. Hal tersebut dilakukan untuk

SUHU FERMENTOR TERHADAP NILAI GIZI PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PRODUK FERMENTASI BUNGKIL KELAPA SAWIT

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

PEMANFAATAN LIMBAH SAYUR FERMENTASI TERHADAP PERSENTASE KARKAS PADA DOMBA LOKAL

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda

PENGARUH LAMA PEMERAMAN TERHADAP NILAI BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK DAN SERAT KASAR PAKAN KOMPLIT BERBASIS PUCUK TEBU TERFERMENTASI MENGGUNAKAN EM-4

PENDAHULUAN. rendah adalah masalah yang krusial dialami Indonesia saat ini. Catatan Direktorat

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

RESPONS SAPI PO DAN SILANGANNYA TERHADAP PENGGUNAAN TUMPI JAGUNG DALAM RANSUM

SILASE DAN GROWTH PROMOTOR

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Rataan kecernaan protein ransum puyuh yang mengandung tepung daun lamtoro dapat dilihat pada Tabel 7.

Pengaruh Imbangan Hijauan-Konsentrat dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Produktivitas Kelinci Lokal Jantan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Efraim Japin Tandi. Staf Pengajar Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fak. Peternakan UNHAS, Jl. P Kemerdekaan KM 10 Tamalanrea, Makassar ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha

ABSTRAK. Kata kunci : Imbangan Pakan; Efisiensi Produksi Susu; Persistensi Susu. ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing,

SEMINAR HASIL PENELITIAN KKP3T 2009

Pengembangan ternak ruminansia di negara-negara tropis seperti di. kemarau untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia yang memiliki

POPULASI PROTOZOA, BAKTERI DAN KARAKTERISTIK FERMENTASI RUMEN SAPI PERANAKAN ONGOLE SECARA IN VITRO

SKRIPSI TRESNA SARI PROGRAM STUD1 ILMU NUTFUSI DAN MAKAWAN TERNAK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

SUBSTITUSI DEDAK PADI DENGAN DAGING BUAH KAKAO FERMENTASI DALAM RANSUM PELLET TERHADAP KUANTITAS KARKAS KELINCI REX JANTAN LEPAS SAPIH

pkecernaan NUTRIEN DAN PERSENTASE KARKAS PUYUH (Coturnix coturnix japonica) JANTAN YANG DIBERI AMPAS TAHU FERMENTASI DALAM RANSUM BASAL

Kususiyah, Urip Santoso, dan Debi Irawan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

NILAI PH, KANDUNGAN NITROGEN (N), PHOSFOR (P 2 O 5 ) DAN KALIUM (K 2 O) PUPUK ORGANIK CAIR DARI FESES DOMBA DENGAN EM4 DAN PENAMBAHAN CAIRAN RUMEN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Negara Indonesia memiliki banyak ragam tumbuhan hijauan,

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

MATERI DAN METODE. Materi

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si

Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Peternakan di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

KANDUNGAN LEMAK, TOTAL BAHAN KERING DAN BAHAN KERING TANPA LEMAK SUSU SAPI PERAH AKIBAT INTERVAL PEMERAHAN BERBEDA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 10. Hasil Pengamatan Karakteristik Fisik Silase Ransum komplit

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KONSENTRAT DAN UREA MOLASES BLOK (UMB) TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT BADAN SAPI POTONG

KANDUNGAN NUTRISI HAY MURBEI (Morus alba) YANG DITANAM PADA LAHAN GAMBUT DENGAN UMUR PANEN YANG BERBEDA

INOVASI PAKAN KOMPLIT TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT BADAN HARIAN TERNAK SAPI PERANAKAN ONGOLE JANTAN

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr.) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR ITIK LOKAL SKRIPSI LILI SURYANINGSIH

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 8. Rataan Hasil Pengamatan Konsumsi, PBB, Efisiensi Pakan Sapi PO selama 48 Hari Pemeliharaan

PENAMPILAN DOMBA EKOR TIPIS ( Ovis aries) JANTAN YANG DIGEMUKKAN DENGAN BEBERAPA IMBANGAN KONSENTRAT DAN RUMPUT GAJAH ( Pennisetum purpureum)

PENGARUH PENGGUNAAN DAUN MURBEI (Morus alba) SEGAR SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN RANSUM TERHADAP PERFORMANS BROILER

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

PYRACLOSTROBIN ROLE IN IMPROVING EFFICIENCY NITROGEN FERTILIZER AND EFFECT ON QUALITY OF YIELD SEEDS CORN (Zea mays L.)

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

SIFAT FISIK DAN FRAKSI SERAT SILASE PELEPAH KELAPA SAWIT YANG DITAMBAH BIOMASSA INDIGOFERA (Indigoferazollingeriana)

PERFORMANCE AND CARCASS PERCENTAGE OF BRAHMAN CROSS STEER SUPLEMENTED BY DIFFERENT IN PREMIX CONCENTRATE ABSTRACT

KARAKTERISTIK SIFAT FISIK TEPUNG IKAN SERTA TEPUNG DAGING DAN TULANG SKRIPSI FAUZAN LATIEF

MATERI DAN METODE. Materi

SUPLEMENTASI PADA PAKAN SUMBER ENERGI YANG BERBEDA DALAM RANSUM SAPI PERANAKAN ONGOLE TERHADAP KECERNAAN FRAKSI SERAT

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK DAN KETINGGIAN PERMUKAAN MEDIA HIDROPONIK SISTEM DRIP TERHADAP HASIL DAN KANDUNGAN NUTRISI RUMPUT GAJAH SKRIPSI

Transkripsi:

PERUBAHAN TERHADAP KADAR AIR, BERAT SEGAR DAN BERAT KERING SILASE PAKAN LENGKAP BERBAHAN DASAR JERAMI PADI DAN BIOMASSA MURBEI Change of Water Content, Fresh Weight and Dry Weight of Complete Feed Silage Based Rice Straw and Mulberry Biomass S. Syahrir, S. Rasjid, M. Z. Mide dan Harfiah Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 Tamalanrea, Makassar E-mail untuk korespondensi: nanisyahrir@yahoo.co.id ABSTRAK Proses fermentasi yang berlangsung pada saat pembuatan silase memungkinkan kadar air bahan silase akan berubah dibandingkan sebelum dibuat silase, bahkan proses ensilase dapat meningkatkan atau menurunkan nutrien yang terkandung dalam pakan komplit. Penelitian ini mengkaji perubahan kadar air, berat segar dan berat kering silase pakan komplit dibandingkan dengan pakan komplit yang belum dibuat silase. Hal ini terkait dengan kehilangan nutrien yang digunakan pada proses fermentasi atau sebaliknya terdapat peningkatan nutrien yang terbentuk akibat proses fermentasi. Perlakuan terdiri atas enam komposisi pakan komplit yang berbeda yang dibuat silase, yakni: J1 = 50% Jerami padi + 50% konsentrat + 0% biomassa murbei; J2 = 50% Jerami padi + 40% konsentrat + 10% biomassa murbei; J = 50% Jerami padi + 30% konsentrat + 20% biomassa murbei; J4 = 50% Jerami padi + 20% konsentrat + 30% biomassa murbei; J5 = 50% Jerami padi + 10% konsentrat + 40% biomassa murbei dan J6 = 50% Jerami padi + 0% konsentrat + 50% biomassa murbei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan berat segar seluruh bahan perunit percobaan tidak berbeda nyata, terdapat perbedaan yang nyata pada perubahan terhadap kadar air, berat segar dan berat kering bahan sebelum dan sesudah dibuat silase. Kata kunci: Silase, pakan, jerami padi, murbey ABSTRACT Fermentation process that takes place during the making of silage material allows moisture silage will change compared to before made silage, even ensilase process can increase or decrease the nutrients contained in the complete feed. This study examines the changes in water content, fresh weight and dry weight of complete feed silage compared with the complete feed silage has not been made. It is associated with the loss of nutrients that are used in the fermentation process or otherwise there is an increased nutrients formed by the fermentation process. Treatment consisted of six different compositions complete feed silage made, namely: J1 = 50% rice straw + concentrate + 50% 0% mulberry biomass; J2 = 50% rice straw + 40% + 10% concentrate mulberry biomass; A = 50% rice straw + 30% + 20% concentrate mulberry biomass; J4 = 50% rice straw + 20% + 30% concentrate mulberry biomass; J5 = 50% rice straw + 10% + 40% 19

Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak, Vol 10(1) 2014 ISSN 1411-4577 concentrate mulberry biomass and J6 = 50% rice straw + 0% + 50% concentrate mulberry biomass. The results showed that the weight of the material per unit of fresh whole experiment was not significantly different, there are significant differences in the changes in the water content, fresh weight and dry weight of the material before and after made silage. Key words: Silage, feed, Rice Straw, Mulberry. PENDAHULUAN Informasi potensi kualitas daun murbei yang sangat baik untuk menjadi bahan pakan, khususnya sebagai pengganti konsentrat pakan (Kartiarso, dkk2009). Manajemen tanaman murbei sebagai bahan pakan yang efektif ditingkat petani serta pemanfaatan biomassa murbei sebagai pengaya nutrien ransum komplit perlu mendapat kajian khusus (Syahrir, Wiryawan, dan Sari, 2009; Singh dan Makkar, 2002). Diharapkan formula ransum komplit dengan menggunakan biomassa tanaman murbei sebagai pengaya nutrisi dapat meningkatkan nilai guna bahan pakan ternak ruminansia, khususnya ternak potong yang berkualitas rendah. Pakan komplit ternak ruminansia yang dibuat dalam bentuk complete feed dapat aplikatif dan menguntungkan petani serta mendukung produksi ternak berkelanjutan. Sisa hasil pertanian juga memiliki potensi yang cukup besar sebagai sumber pakan ternak ruminansia. Faktor pembatas pemanfaatan sisa hasil pertanian sebagai pakan adalah rendahnya kandungan nutrien esensial seperti protein, energi, mineral dan vitamin. Mengkombinasikan biomassa tanaman murbei yang berkualitas tinggi dengan sisa hasil pertanian menjadi ransum ternak potong dapat menjadi alternatif formula ransum yang baik. Berdasarkan sifat fisik dari formula pakan lengkap berbentuk wafer dengan bahan biomassa murbei sebagai pengaya nutrien ransum, diperoleh hasil yang terbaik adalah formula dengan penggunaan molasses sebesar 5-10% dan biomassa murbei sebesar 25 30%, namun dibutuhkan energi yang sangat besar untuk membuat pakan lengkap berbentuk wafer, sehingga yang efisien untuk dikembangkan adalah pakan lengkap berbentuk silase (Syahrir, Mide dan Harfiah, 2013). Proses fermentasi yang berlangsung pada saat pembuatan silase memungkinkan kadar air silase akan berubah dibandingkan sebelum dibuat silase, bahkan proses ensilase dapat meningkatkan atau menurunkan nutrien yang terkandung dalam pakan komplit. Penelitian ini mengkaji perubahan terhadap kadar air, berat segar dan berat kering silase pakan komplit dibandingkan dengan pakan komplit yang belum dibuat silase. Hal ini terkait dengan kehilangan nutrien yang digunakan pada proses fermentasi atau sebaliknya terdapat peningkatan nutrien yang terbentuk akibat proses fermentasi. 20

S. Syahrir, S. Rasjid, M. Z. Mide dan Harfiah MATERI DAN METODE Penelitian dimulai dengan mengumpulkan bahan baku pakan yang akan dibuat dalam bentuk silase pakan komplit. Bahan baku terdiri atas jerami padi segar, biomassa murbei dan konsentrat. Jerami padi segar diambil langsung dari petani yang panen sehari sebelumnya, sedangkan biomassa murbei diambil dari petani murbei yang dipanen pada umur 40 hari. Jerami padi dan biomassa murbei dicacah sepanjang 3 5 cm. Penelitian juga menggunakan konsentrat yang disusun dengan kadar protein sebesar 18% (sama dengan protein biomassa murbei), sehingga protein kasar pakan komplit yang akan dibuat silase sebesar +12%. Sebelum dicampur dengan bahan sesuai perlakuan, jerami padi ditambahkan dengan molasses sebanyak 5% bahan kering dari jerami. Molases yang digunakan juga terlebih dahulu ditambahkan dengan urea sebanyak 6% dari bakan kering molasses, sehingga jerami yang digunakan telah ditambah dengan molasses dan urea. Perlakuan penelitian ini berupa ransum komplit yang dibuat silase dengan susunan sebagai berikut: J1= 50% Jerami padi + 50% konsentrat + 0% biomassa murbei. J2= 50% Jerami padi + 40% konsentrat + 10% biomassa murbei. J3= 50% Jerami padi + 30% konsentrat + 20% biomassa murbei. J4= 50% Jerami padi + 20% konsentrat + 30% biomassa murbei. J5= 50% Jerami padi + 10% konsentrat + 40% biomassa murbei. J6= 50% Jerami padi + 0% konsentrat + 50% biomassa murbei. Penetapan kadar air dan kadar nutrien bahan sebelum dibuat silase dilakukan dengan mengambil sampel dari seluruh perlakuan sebelum bahan dibuat kedap udara dengan memasukkan kedalam kantong plastik, lalu ditekan dengan kempa dan ditutup rapat. Berat bahan ransum komplit juga ditetapkan dengan menimbang setiap unit percobaan pakan komplit setelah seluruh bahan tercampur, dimasukkan kedalam kantong plastik, dipadatkan dengan press dan ditutup sampai kedap udara. Berat segar dari setiap unit percobaan dibuat sama, sehingga yang berbeda hanya komposisi ransum (perlakuan). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 6 x 4, terdiri atas 6 perlakuan dan 4 kali ulangan. Data diolah di analisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak Duncan ((Gomez and Gomez, 2007). HASIL DAN PEMBAHASAN Pada saat membuat silase, diupayakan seluruh unit percobaan mendapat perlakuan yang sama, kecuali perbedaan komposisi masing-masing perlakuan, termasuk upaya membuat suluruh unit percobaan mempunyai berat segar yang sama. Pada Tabel 1 diinformasikan berat segar bahan persatuan unit percobaan sebelum dibuat silase. Bahan tersebut ditimbang sesaat setelah seluruh bahan untuk setiap unit percobaan telah ditempatkan ke dalam plastik, dipress dan ditutup rapat hingga kedap udara. 21

Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak, Vol 10(1) 2014 ISSN 1411-4577 Tabel 1. Berat Segar Bahan Persatuan Unit Percobaan Sebelum Dibuat Silase (g) ULANGAN J1 J2 J3 J4 J5 J6 1 2,041 2,480 2,357 3,173 2,512 2,757 2 2,053 2,329 2,175 2,323 2,335 2,590 3 2,575 2,864 2,241 2,154 2,621 2,384 4 1,786 2,621 2,375 2,297 2,612 2,913 TOTAL 8,455 10,294 9,148 9,947 10,080 10,644 RERATA 2,113.75 2,573.50 2,287.00 2,486.75 2,520.00 2,661.00 Katerangan: J1: 50% Jerami padi + 50% konsentrat + 0% biomassa murbei. J2: 50% Jerami padi + 40% konsentrat + 10% biomassa murbei. J3: 50% Jerami padi + 30% konsentrat + 20% biomassa murbei. J4: 50% Jerami padi + 20% konsentrat + 30% biomassa murbei. J5: 50% Jerami padi + 10% konsentrat + 40% biomassa murbei. J6: 50% Jerami padi + 0% konsentrat + 50% biomassa murbei. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0.05) terhadap berat segar bahan silase persatuan unit percobaan, sebelum dibuat silase. Karena itu perbedaan yang terjadi antarperlakuan terhadap peubah-peubah yang diamati setelah bahan dibuat silase tidak disebabkan oleh berat awal bahan. Selama proses fermentasi berlangsung pada pembuatan silase pakan lengkap, terdapat proses perubahan fisik dan kimia yang mungkin terjadi. Setiap bahan pakan atau komposisi ransum yang berbeda akan menghasilkan respon yang mungkin berbeda pada proses pembuatan silase. Pada Tabel 2 ditampilkan perubahan terhadap kadar air, berat segar dan berat kering silase pakan lengkap sebelum dan sesudah dibuat silase pada masing-masing perlakuan. Perubahan tersebut diakibatkan oleh proses fermentasi yang berlangsung pada saat pembuatan silase. Tabel 2. Perubahan terhadap Kadar Air, Berat Segar dan Berat Kering Bahan Silase PEUBAH J1 J2 J3 J4 J5 J6 Perubahan Kadar Air (%) 0.04 b 0.03 ab 0.05 bc 0.08 c 0.01 a 0.00 a Perubahan Berat Segar/ Unit Percobaan (g) -22.50 a -34.25 b -26.50 b -30.75 bc -37.00 c -37.50 c Perubahan Berat Kering/ Unit Percobaan (g) -100.01 bc -72.13 ab -121.38 c -211.49 c -37.75 a -7.11 a Keterangan: Huruf ang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0.05); J1: 50% Jerami padi + 50% konsentrat + 0% biomassa murbei. J2: 50% Jerami padi + 40% konsentrat + 10% biomassa murbei. J3: 50% Jerami padi + 30% konsentrat + 20% biomassa murbei. J4: 50% Jerami padi + 20% konsentrat + 30% biomassa murbei. J5: 50% Jerami padi + 10% konsentrat + 40% biomassa murbei. J6: 50% Jerami padi + 0% konsentrat + 50% biomassa murbei. 22

S. Syahrir, S. Rasjid, M. Z. Mide dan Harfiah Kadar air bahan sebelum dan sesudah proses pembuatan silase yang berbeda disebabkan karena adanya proses respirasi yang dapat mengurangi kadar air bahan atau terbentuknya air metabolisme pada saat proses fermentasi berlangsung yang dapat meningkatkan kadar air silase. Karena itu kadar air bahan silase bisa lebih tinggi dibandingkan setelah menjadi silase, tetapi dapat juga sebaliknya terjadi kadar air yang lebih rendah. Proses fermentasi yang menghasilkan air metabolisme merupakan indikator keberlangsungan proses fermentasi. Semakin tinggi peningkatan kadar air yang terjadi, semakin efektif proses fermentasi berlangsung. Pada penelitian ini terlihat bahwa terdapat perbedaan peningkatan kadar air dengan adanya perbedaan komposisi bahan yang dikandung pada setiap perlakuan. Peningkatan kadar air tertinggi terjadi pada perlakuan J3 dan J4, dan nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan J5 dan J6. Hal ini mengindikasikan proses fermentasi yang berlangsung efektif terhadap bahan jerami padi yang ditambahkan konsentrat dan biomassa murbei pada jumlah yang seimbang, sedangkan proses respirasi juga masih berlangsung pada saat bahan dalam kondisi kedap udara. Proses respirasi sangat mungkin terjadi pada pakan lengkap yang dibuat silase dan mengandung biomassa murbei lebih banyak. Karena itu perubahan kadar air bahan pada J5 dan J6 nyata lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Pada perlakuan yang mengandung biomassa murbei lebih banyak dari konsentrat (J5 dan J6) tampak adanya pengurangan berat segar silase yang nyata lebih tinggi, akan tetapi pengurangan bahan keringnya nyata lebih rendah di bandingkan dengan perlakuan lain. Hal ini mengindikasikan proses fermentasi yang kurang menguraikan bahan kering pada silase yang mengandung biomassa murbei yang tinggi dibandingkan dengan bahan yang mengandung konsentrat tinggi (J1 dan J2). Pengurangan bahan segar yang tinggi dan bahan kering yang rendah pada J5 dan J6 juga mengindikasikan adanya proses respirasi terutama pada bahan biomassa murbei sehingga secara keseluruhan akan mengurangi berat segar bahan, tetapi bahan keringnya tidak banyak menurun. Peningkatan kadar air yang tinggi dan penurunan berat kering silase yang juga tinggi pada perlakuan J1 (tanpa biomassa murbei) memberikan informasi adanya penguraian bahan kering yang efektif pada bahan yang mengandung konsentrat. Kondisi tersebut perlu mendapat perhatian khusus, karena kehilangan bahan kering silase yang tinggi juga tidak diinginkan, karena kuantitas bahan menjadi turun. KESIMPULAN Perbedaan komosisi bahan penyusun pakan lengkap yang dibuat menjadi silase akan menghasilkan perubahan kadar air, berat segar dan berat kering yang berbeda. Pakan lengkap yang bahannya terdiri dari jerami padi sebanyak 50% dan ditambahkan konsentrat dan biomassa murbei yang seimbang merupakan komposisi yang dapat mengefektifkan fermentasi pada proses pembuatan silase pakan lengkap. 23

Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak, Vol 10(1) 2014 ISSN 1411-4577 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan penghargaan yang ditinggi-tingginya kepada DIRJEN DIKTI dan REKTOR UNHAS yang telah membiayai penelitian ini melalui Program Hibah Unggulan Perguruan Tinggi dengan surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan No. 699/UN.20/PL.09/2014. DAFTAR PUSTAKA Kartiarso, Wiryawan KG, Satoto KB dan Syahrir S, 2009. Optimalisasi potensi daun murbei sebagai pengganti kosentrat guna mendukung peningkatan produktivitas ternak. Laporan Penelitian program hibah kompetitif penelitian sesuai prioritas batch I, 2009). Singh B, Makkar HPS. 2002. The potential of mulberry foliage as a feed supplement in India. Di dalam : Sánchez MD. Editor. Mulberry for animal production. Proceedings of an electronic conference carried out, May and August 2000. FAO Animal Production and Health Paper 147. hlm 139-156. Syahrir, S., K.G. Wiryawan, O.N. Sari. 2009. Efektivitas Daun Murbei Sebagai Pengganti Konsentrat dalam Sistem Rumen. Media Peternakan, Vol. 32 No. 2. Syahrir, S., M. Z. Mide dan Harfiah. 2013. Evaluasi Fisik Ransum Lengkap Berbentuk Wafer Berbahan Bahan Utama Jerami Jagung dan Biomassa Murbei. Proseding Seminar Nasional dan Forum Komunikasi Industri Peternakan. Bogor, 18 19 September 2013. 24